20240525

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 25 Mei 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Yohanes 12:9-11

12:9 Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati.

12:10 Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga,

12:11 sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.

 

Dalam Tabernakel ayat-ayat ini terkena pada 7 percikan darah di depan Tabut Perjanjian, menunjukan penyucian terakhir bagi gereja Tuhan untuk sempurna lewat sengsara daging tanpa dosa karena Yesus. Menghadapi sengsara percikan darah apapun bentuknya, biar kita bertahan karena itu adalah penyucian terakhir bagi kita untuk mencapai kesempurnaan. Di sini pribadi yang mengalami sengsara adalah Lazarus. Dia adalah kehidupan yang sudah mengalami kuasa kebangkitan Yesus. Lewat apa kuasa kebangkitan Yesus yang sudah dialami Lazarus?

Yohanes 11:40, 43-44

11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"

11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"

11:44 Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."

 

Kuasa kebangkitan yang dialami oleh Lazarus adalah seruan Yesus dengan keras. Itu menunjukan Firman pengajaran yang keras menyucikan dalam urapan Roh Kudus. Jadi bukan keras daging. Seringkali kami hamba Tuhan menyerukan Firman pengajaran yang keras dengan daging. Sehingga apa yang terjadi? Hamba Tuhan menyampaikan Firman pengajaran yang keras dengan daging, sidang jemaat juga menerima daging, sehingga tidak pernah ketemu, perpecahan yang terjadi. Jadi kerasnya Firman pengajaran itu bukan dengan daging, tetapi dengan urapan Roh Kudus. Kalau dengan urapan Roh Kudus ada kemerdekaan, ada kebebasan. Artinya tidak dibatasi situasi kondisi, tidak dibatasi waktu, tidak dibatasi logika, tetapi kita bisa dengan hati yang terbuka lebar menerima Firman. Hamba Tuhan juga bisa memberitakan Firman dengan hati yang terbuka lebar, sehingga terjadi kebangkitan.

 

Praktek mengalami kuasa kebangkitan oleh Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus adalah mengalami kebangkitan = keubahan hidup, dari manusia daging yang mati, busuk karena dosa, menjadi manusia rohani seperti Yesus.

II Korintus 3:17

3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.

 

Hamba Tuhan memberitakan Firman dengan hati terbuka lebar, jemaat menerima Firman dengan hati terbuka lebar. Firman yang diterima  bukan sebagai suara manusia, tetapi yakin itu betul-betul suara Tuhan sendiri.

II Korintus 6:11-13

6:11 Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu.

6:12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.

6:13 Maka sekarang, supaya timbal balik — aku berkata seperti kepada anak-anakku —: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!

 

I Tesalonika 2:13

2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi — dan memang sungguh-sungguh demikian — sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.

 

Firman dengan leluasa bekerja di dalam hidup kita. Kalau kita sudah buka hati lebar-lebar, sekalipun keadaan kita tadinya mati dan busuk karena dosa, bisa diubahkan menjadi manusia rohani seperti Yesus. Bukti manusia rohani:

II Korintus 2:14-16

2:14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.

2:15 Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.

2:16 Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?

 

Bukti manusia rohani adalah menyebarkan keharuman Yesus di mana-mana = menjadi kesaksian hidup bagi sesama, membawa harum di mana-mana.

 

Jangan heran kalau kita menyebarkan bau harum Kristus, ada 2 reaksi. Ada 2 model orang Kristen dalam menerima pelayanan/kesaksian kita.

1.      Orang yang rindu selamat, rindu sempurna seperti Yesus, kesaksian kita merupakan bau harum bagi dia. Kita bersaksi mereka senang, sebab mencium bau harum. Kita bawa pengajaran dia sambut dengan baik, kapan lagi dikunjungi, kapan lagi datang pak.

2.      Orang Kristen yang akan binasa, kesaksian kita adalah bau kematian bagi dia. Mungkin kita dibilangi sombong, dibilangi sok rohani dan lain sebagainya. Kalau  kita datang membawa pengajaran lalu ditanggapi dengan sinis, ditanggapi dengan marah, ditolak dan lain-lain, orang itu adalah orang yang akan binasa.

 

II Korintus 2:15-16

2:15 Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.

2:16 Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?

 

Jadi jangan heran kalau ada yang menanggapi positif ada juga yang menanggapi negatif. Tetap bawa bau harum, mau diterima atau tidak terserah, yang penting kita bawa bau harum. Kalau ada yang menerima puji Tuhan, kalau ada yang menolak berkatnya kembali kepada kita. Jangan marah, tetap bawa bau harum di mana saja kita berada.

I Petrus 4:3-4

4:3 Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.

4:4 Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.

 

Ayat 3 itu hidup lama, ayat 4 itu kita sudah membawa bau harum. Jangan heran kalau kita difitnah. Kalau membawa bau harum lalu kita diterima dan kita juga ditolak, tidak apa-apa, jangan marah. Di sini Lazarus sudah bangkit tetapi malah mau dibunuh lagi. Banyak orang percaya kepada Yesus karena melihat Lazarus yang bangkit, tetapi malah ada yang bermufakat untuk membunuh Lazarus. Dulu waktu belum kenal pengajaran, hidup berbuat dosa ini itu, orang segan sama saya, bergaul dengan saya. Sekarang setelah menerima pengajaran, saya diubahkan malah orang jauhi dan benci. Jangan heran, seperti yang dialami oleh Lazarus, itu juga yang akan kita alami di akhir zaman ini. Ada yang menyambut kita dengan baik, ada yang malah membenci kita seperti imam-imam kepala.

 

Kalau dulu Lazarus mau dibunuh, kalau sekarang yang banyak dialami oleh gereja Tuhan adalah pembunuhan karakter! Dijelek-jelekan, difitnah, dilaporkan sana sini! Tidak apa-apa, jangan bereaksi daging, rela terima saja. Terserah orang mau bilang apa, tidak usah kita gubris.

 

Saul ketika diangkat jadi raja lalu orang lain berkata ‘masa dia mau menyelamatkan kita’ Saul pura-pura tuli. Begitu Saul mengalami kemenangan banyak yang bela Saul ‘mana yang tadi kata-katai Saul, bawa kemari kita bunuh dia’ Saul katakan ‘jangan, tidak usah’. Begitu juga kita, pura-pura tuli saja terhadap suara-suara sumbang, terhadap suara miring, tidak usah dengar. Sengsara dan penjara sudah menunggu kita, terima saja! Karakter kita dibunuh lewat gosip, dijelek-jelekan, dilaporkan sana sini, tidak usah gubris. Inilah salib yang harus kita pikul. Tadinya kita mati busuk karena dosa, lalu diubahkan oleh Firman pengajaran. Untuk mencapai kemuliaan kita harus pikul salib, lewati jalan salib.

Kisah Para Rasul 14:22

14:22 Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara.

 

Mau tidak mau harus mengalami banyak sengsara, bukan sedikit! Kita mau meningkat rohani kita maka harus semakin banyak sengsara yang dialami. Jadi jangan heran. Jangan kita mundur, maju terus sampai kerajaan Sorga.

 

II Tesalonika 1:3-5

1:3 Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu,

1:4 sehingga dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita:

1:5 suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.

 

Kita akan mengalami keadilan Tuhan. Wujud kerajaan sorga adalah Tabernakel. Musa disuruh membangun Tabernakel seperti apa yang dia lihat di gunung Sinai, contoh dari kerajaan sorga. Tabernakel itu adalah miniatur kerajaan sorga. Kalau kita sengsara karena pengajaran ini, itu sudah betul. Berarti kita dilayakan untuk masuk kerajaan sorga. Di sini letak keadilan Tuhan yaitu orang yang mau sengsara karena Tuhan, karena pengajaran Tabernakel, layak masuk kerajaan Sorga. Tetapi orang yang mencari kesenangan daging, yang menghina pengajaran Tabernakel dan menyakiti orang yang ada dalam pengajaran, dia akan masuk dalam api yang menyala-nyala yang kekal itulah neraka! Jangan lihat sengsara waktu sekarang ini, pandangan kita harus jauh ke depan. Kita pandang Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang tabah dan tekun menanggung sengsara. Dan kita juga akan mencapai tempat kedudukan Yesus, berada di sebelah kanan Allah Bapa, kita bersama dengan Yesus dalam kemuliaan yang kekal.

Ibrani 12:1-2

12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

 

Kaum muda, ikut Yesus jangan cari kesenangan daging, harus pikul salib ikut Yesus!

 

Ada 2 macam pintu dan jalan yang diperhadapkan kepada kita untuk dipilih:

1.      Matius 7:13-14

7:13 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;

7:14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”

 

Yang pertama pintu sempit dan jalan sempit, itulah jalan salib yaitu rela sengsara daging karena Yesus. Arahnya kerajaan Sorga yang kekal. Jadi pandangan kita jauh ke depan, jangan lihat jalannya sempit, pintunya sempit, tetapi lihat sorga di depan supaya kita semangat, tidak mundur. Apapun halangan yang dihadapi, kita jalan terus sampai ke kerajaan Sorga.

 

2.      Pintu lebar dan jalan lebar yaitu kesenangan daging, jalan yang enak bagi daging tetapi menuju kebinasaan di neraka!

 

Kalau memilih jalan salib maka kita akan menerima roh kemuliaan, ada Roh Kudus Tuhan berikan.

I Petrus 4:14

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Di jalan salib ada Roh Kudus, di jalan yang enak bagi daging ada roh setan, roh jahat, roh najis, roh daging di situ. Kegunaan Roh Kudus, roh kemuliaan.

1.      Roh Kudus memberi kebahagiaan menempuh jalan salib. Kalau sudah mengalami sengsara karena Yesus lalu kita malah bersungut-sungut, mengomel, tidak bahagia, itu bukan jalan salib! Kalau di jalan salib tandanya kita berbahagia. Rugi kalau seperti itu, sudah sengsara tetapi bukan jalan salib, itu konyol, tidak dapat apa-apa.

2.      Mengubahkan kita dari manusia daging menjadi manusia rohani. Diperhadapkan dengan jalan salib, sempit jalannya, dagingnya dirobek, kita mengalami keubahan hidup dan memiliki tabiat rohani. Apa itu tabiat rohani?

I Petrus 4:14-15

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

4:15 Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.

 

a)      Tidak ada lagi tabiat pembunuh yaitu tabiat kebencian, iri, dendam, diubahkan menjadi saling mengasihi, sampai bisa mengasihi orang yang membenci kita. Tabiat daging tidak ada lagi, yang ada tabiat rohani.

b)      Tabiat pencuri tidak ada lagi, mencuri milik Tuhan, mencuri milik sesama. Diubahkan menjadi bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan sampai lebih bahagia memberi dari pada menerima. Untuk Tuhan beri waktu, beri tenaga, terutama kita berikan penyembahan, naikan doa penyembahan kepada Tuhan.

c)      Tabiat penjahat tidak ada lagi, yang ada membalas kebaikan dengan kebaikan, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan. Tidak ada lagi perbuatan yang memilukan Tuhan, memedihkan hati orang tua, membuat keluh kesah gembala. Yang boleh kita lakukan hanya berbuat baik. Dalam nikah berbuat baik, dalam penggembalaan berbuat baik, sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.

d)      Tabiat pengacau tidak ada lagi. Pengacau ini di mana saja dia bikin keruh, jadi sandungan. Itu tidak ada lagi, yang kita lakukan hanya membawa suasana damai sejahtera dalam persekutuan Tubuh Kristus. Mulai dari dalam nikah bawa damai sejahtera, dalam penggembalaan bawa damai sejahtera, dalam persekutuan bawa damai sejahtera, jangan bawa kekacauan! Tidak ada waktu bagi kita mengikuti perasaan daging kita.

 

Salah satu praktek pengacau adalah:

Galatia 1:6-8

1:6 Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,

1:7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.

1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.

 

Jadi salah satu praktek pengacau adalah membuka diri mendengar ajaran palsu. Firman yang diputar balik dengan maksud mendapatkan keuntungan jasmani, itu injil palsu! Apalagi kalau meneruskannya kepada yang lain. Saya hamba Tuhan dengar ajaran palsu lalu saya teruskan pada jemaat, itu namanya pengacau! Jemaat dengar ajaran lain lalu saksikan di gereja, itu pengacau! Selalu ingat, bawa damai sejahtera, jangan bikin kacau. Biarlah yang mau kita dengar dan saksikan lewat perkataan kita dan keubahan kita hanya pengajaran yang benar.

 

Puncak keubahan hidup adalah kita menjadi sama mulia dengan Yesus, segambar dengan Yesus, layak menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna. Biarlah kita taruh di hati, mengikut Yesus adalah keputusanku sekalipun harus memikul salib, melewati jalan salib. Kita dibaharui sampai sama mulia dengan Yesus. Tidak ada kemuliaan tanpa salib. Kemuliaan tanpa salib itu kemuliaan dunia yang palsu, yang semu, yang fana. Tetapi kemuliaan kekal adalah kemuliaan yang kita capai lewat jalan salib, lewat pikul salib. Sehingga sekalipun menghadapi salib kita bisa bermegah, kita tidak kecewa, tidak putus asa.

Roma 5:3-5

5:3  Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,

5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.

 

Kita bermegah dalam kesengsaraan kita Menghadapi jalan salib, melewati pintu sempit dan jalan sempit kita bermegah, tidak mundur, tidak mengomel, tidak tinggalkan Yesus.

 

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar