Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
12:9-11
12:9 Sejumlah
besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan
hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah
dibangkitkan-Nya dari antara orang mati.
12:10 Lalu
imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga,
12:11 sebab
karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.
Dalam
Tabernakel ayat-ayat ini terkena pada 7 percikan darah di depan Tabut
Perjanjian, menunjukan penyucian terakhir bagi gereja Tuhan untuk sempurna
lewat sengsara daging tanpa dosa karena Yesus. Menghadapi sengsara percikan
darah apapun bentuknya, biar kita bertahan karena itu adalah penyucian terakhir
bagi kita untuk mencapai kesempurnaan. Di sini pribadi yang mengalami sengsara
adalah Lazarus. Dia adalah kehidupan yang sudah mengalami kuasa kebangkitan
Yesus. Lewat apa kuasa kebangkitan Yesus yang sudah dialami Lazarus?
Yohanes
11:40, 43-44
11:40 Jawab
Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau
akan melihat kemuliaan Allah?"
11:43 Dan
sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus,
marilah ke luar!"
11:44 Orang yang
telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain
kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka:
"Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
Kuasa
kebangkitan yang dialami oleh Lazarus adalah seruan Yesus dengan keras. Itu
menunjukan Firman pengajaran yang keras menyucikan dalam urapan Roh Kudus. Jadi
bukan keras daging. Seringkali kami hamba Tuhan menyerukan Firman pengajaran
yang keras dengan daging. Sehingga apa yang terjadi? Hamba Tuhan menyampaikan
Firman pengajaran yang keras dengan daging, sidang jemaat juga menerima daging,
sehingga tidak pernah ketemu, perpecahan yang terjadi. Jadi kerasnya Firman
pengajaran itu bukan dengan daging, tetapi dengan urapan Roh Kudus. Kalau
dengan urapan Roh Kudus ada kemerdekaan, ada kebebasan. Artinya tidak dibatasi
situasi kondisi, tidak dibatasi waktu, tidak dibatasi logika, tetapi kita bisa
dengan hati yang terbuka lebar menerima Firman. Hamba Tuhan juga bisa
memberitakan Firman dengan hati yang terbuka lebar, sehingga terjadi
kebangkitan.
Praktek
mengalami kuasa kebangkitan oleh Firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh
Kudus adalah mengalami kebangkitan = keubahan hidup, dari manusia daging yang
mati, busuk karena dosa, menjadi manusia rohani seperti Yesus.
II
Korintus 3:17
3:17 Sebab Tuhan
adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
Hamba
Tuhan memberitakan Firman dengan hati terbuka lebar, jemaat menerima Firman
dengan hati terbuka lebar. Firman yang diterima bukan sebagai suara manusia, tetapi yakin itu
betul-betul suara Tuhan sendiri.
II
Korintus 6:11-13
6:11 Hai orang
Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka
lebar-lebar bagi kamu.
6:12 Dan bagi
kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia
tempat yang sempit di dalam hati kamu.
6:13 Maka
sekarang, supaya timbal balik — aku berkata seperti kepada anak-anakku —:
Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!
I
Tesalonika 2:13
2:13 Dan karena
itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu
telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan
manusia, tetapi — dan memang sungguh-sungguh demikian — sebagai firman Allah,
yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.
Firman
dengan leluasa bekerja di dalam hidup kita. Kalau kita sudah buka hati
lebar-lebar, sekalipun keadaan kita tadinya mati dan busuk karena dosa, bisa
diubahkan menjadi manusia rohani seperti Yesus. Bukti manusia rohani:
II
Korintus 2:14-16
2:14 Tetapi
syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan
kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan
akan Dia di mana-mana.
2:15 Sebab bagi
Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang
diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.
2:16 Bagi yang
terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau
kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang
demikian?
Bukti
manusia rohani adalah menyebarkan keharuman Yesus di mana-mana = menjadi
kesaksian hidup bagi sesama, membawa harum di mana-mana.
Jangan
heran kalau kita menyebarkan bau harum Kristus, ada 2 reaksi. Ada 2 model orang
Kristen dalam menerima pelayanan/kesaksian kita.
1. Orang
yang rindu selamat, rindu sempurna seperti Yesus, kesaksian kita merupakan bau
harum bagi dia. Kita bersaksi mereka senang, sebab mencium bau harum. Kita bawa
pengajaran dia sambut dengan baik, kapan lagi dikunjungi, kapan lagi datang
pak.
2. Orang
Kristen yang akan binasa, kesaksian kita adalah bau kematian bagi dia. Mungkin
kita dibilangi sombong, dibilangi sok rohani dan lain sebagainya. Kalau kita datang membawa pengajaran lalu
ditanggapi dengan sinis, ditanggapi dengan marah, ditolak dan lain-lain, orang
itu adalah orang yang akan binasa.
II
Korintus 2:15-16
2:15 Sebab bagi
Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang
diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.
2:16 Bagi yang
terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau
kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang
demikian?
Jadi
jangan heran kalau ada yang menanggapi positif ada juga yang menanggapi negatif. Tetap bawa bau harum, mau
diterima atau tidak terserah, yang penting kita bawa bau harum. Kalau ada yang
menerima puji Tuhan, kalau ada yang menolak berkatnya kembali kepada kita. Jangan
marah, tetap bawa bau harum di mana saja kita berada.
I
Petrus 4:3-4
4:3 Sebab telah
cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang
tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan,
kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
4:4 Sebab itu
mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di
dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.
Ayat 3
itu hidup lama, ayat 4 itu kita sudah membawa bau harum. Jangan heran kalau
kita difitnah. Kalau membawa bau harum lalu kita diterima dan kita juga
ditolak, tidak apa-apa, jangan marah. Di sini Lazarus sudah bangkit tetapi malah
mau dibunuh lagi. Banyak orang percaya kepada Yesus karena melihat Lazarus yang
bangkit, tetapi malah ada yang bermufakat untuk membunuh Lazarus. Dulu waktu
belum kenal pengajaran, hidup berbuat dosa ini itu, orang segan sama saya,
bergaul dengan saya. Sekarang setelah menerima pengajaran, saya diubahkan malah
orang jauhi dan benci. Jangan heran, seperti yang dialami oleh Lazarus, itu
juga yang akan kita alami di akhir zaman ini. Ada yang menyambut kita dengan
baik, ada yang malah membenci kita seperti imam-imam kepala.
Kalau
dulu Lazarus mau dibunuh, kalau sekarang yang banyak dialami oleh gereja Tuhan
adalah pembunuhan karakter! Dijelek-jelekan, difitnah, dilaporkan sana sini!
Tidak apa-apa, jangan bereaksi daging, rela terima saja. Terserah orang mau
bilang apa, tidak usah kita gubris.
Saul
ketika diangkat jadi raja lalu orang lain berkata ‘masa dia mau menyelamatkan
kita’ Saul pura-pura tuli. Begitu Saul mengalami kemenangan banyak yang bela
Saul ‘mana yang tadi kata-katai Saul, bawa kemari kita bunuh dia’ Saul katakan
‘jangan, tidak usah’. Begitu juga kita, pura-pura tuli saja terhadap
suara-suara sumbang, terhadap suara miring, tidak usah dengar. Sengsara dan
penjara sudah menunggu kita, terima saja! Karakter kita dibunuh lewat gosip,
dijelek-jelekan, dilaporkan sana sini, tidak usah gubris. Inilah salib yang
harus kita pikul. Tadinya kita mati busuk
karena dosa, lalu diubahkan oleh Firman pengajaran. Untuk mencapai kemuliaan
kita harus pikul salib, lewati jalan salib.
Kisah
Para Rasul 14:22
14:22 Di tempat
itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka
bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan
Allah kita harus mengalami banyak sengsara.
Mau
tidak mau harus mengalami banyak sengsara, bukan sedikit! Kita mau meningkat
rohani kita maka harus semakin banyak sengsara yang dialami. Jadi jangan heran.
Jangan kita mundur, maju terus sampai kerajaan Sorga.
II
Tesalonika 1:3-5
1:3 Kami wajib
selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang
patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang
lain makin kuat di antara kamu,
1:4 sehingga
dalam jemaat-jemaat Allah kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu
dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita:
1:5 suatu bukti
tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi
warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu.
Kita
akan mengalami keadilan Tuhan. Wujud kerajaan sorga adalah Tabernakel. Musa disuruh
membangun Tabernakel seperti apa yang dia lihat di gunung Sinai, contoh dari
kerajaan sorga. Tabernakel itu adalah miniatur kerajaan sorga. Kalau kita sengsara
karena pengajaran ini, itu sudah betul. Berarti kita dilayakan untuk masuk
kerajaan sorga. Di sini letak keadilan Tuhan yaitu orang yang mau sengsara
karena Tuhan, karena pengajaran Tabernakel, layak masuk kerajaan Sorga. Tetapi
orang yang mencari kesenangan daging, yang menghina pengajaran Tabernakel dan
menyakiti orang yang ada dalam pengajaran, dia akan masuk dalam api yang
menyala-nyala yang kekal itulah neraka! Jangan lihat sengsara waktu sekarang
ini, pandangan kita harus jauh ke depan. Kita pandang Yesus yang duduk di
sebelah kanan Allah Bapa yang tabah dan tekun menanggung sengsara. Dan kita
juga akan mencapai tempat kedudukan Yesus, berada di sebelah kanan Allah Bapa,
kita bersama dengan Yesus dalam kemuliaan yang kekal.
Ibrani
12:1-2
12:1 Karena kita
mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita
menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba
dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
12:2 Marilah
kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita
dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan
mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi
Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Kaum
muda, ikut Yesus jangan cari kesenangan daging, harus pikul salib ikut Yesus!
Ada 2
macam pintu dan jalan yang diperhadapkan kepada kita untuk dipilih:
1. Matius
7:13-14
7:13
Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan
yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;
7:14
karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan
sedikit orang yang mendapatinya.”
Yang
pertama pintu sempit dan jalan sempit, itulah jalan salib yaitu rela sengsara
daging karena Yesus. Arahnya kerajaan Sorga yang kekal. Jadi pandangan kita
jauh ke depan, jangan lihat jalannya sempit, pintunya sempit, tetapi lihat
sorga di depan supaya kita semangat, tidak mundur. Apapun halangan yang
dihadapi, kita jalan terus sampai ke kerajaan Sorga.
2. Pintu
lebar dan jalan lebar yaitu kesenangan daging, jalan yang enak bagi daging
tetapi menuju kebinasaan di neraka!
Kalau memilih jalan salib maka kita akan menerima
roh kemuliaan, ada Roh Kudus Tuhan berikan.
I Petrus 4:14
4:14
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan,
yaitu Roh Allah ada padamu.
Di jalan salib ada Roh Kudus, di jalan yang enak
bagi daging ada roh setan, roh jahat, roh najis, roh daging di situ. Kegunaan
Roh Kudus, roh kemuliaan.
1. Roh
Kudus memberi kebahagiaan menempuh jalan salib. Kalau sudah mengalami sengsara
karena Yesus lalu kita malah bersungut-sungut, mengomel, tidak bahagia, itu
bukan jalan salib! Kalau di jalan salib tandanya kita berbahagia. Rugi kalau
seperti itu, sudah sengsara tetapi bukan jalan salib, itu konyol, tidak dapat
apa-apa.
2. Mengubahkan
kita dari manusia daging menjadi manusia rohani. Diperhadapkan dengan jalan
salib, sempit jalannya, dagingnya dirobek, kita mengalami keubahan hidup dan
memiliki tabiat rohani. Apa itu tabiat rohani?
I
Petrus 4:14-15
4:14
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan,
yaitu Roh Allah ada padamu.
4:15
Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri
atau penjahat, atau pengacau.
a) Tidak
ada lagi tabiat pembunuh yaitu tabiat kebencian, iri, dendam, diubahkan menjadi
saling mengasihi, sampai bisa mengasihi orang yang membenci kita. Tabiat daging
tidak ada lagi, yang ada tabiat rohani.
b) Tabiat
pencuri tidak ada lagi, mencuri milik Tuhan, mencuri milik sesama. Diubahkan menjadi
bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan sampai lebih
bahagia memberi dari pada menerima. Untuk Tuhan beri waktu, beri tenaga,
terutama kita berikan penyembahan, naikan doa penyembahan kepada Tuhan.
c) Tabiat
penjahat tidak ada lagi, yang ada membalas kebaikan dengan kebaikan, sampai
membalas kejahatan dengan kebaikan. Tidak ada lagi perbuatan yang memilukan
Tuhan, memedihkan hati orang tua, membuat keluh kesah gembala. Yang boleh kita
lakukan hanya berbuat baik. Dalam nikah berbuat baik, dalam penggembalaan
berbuat baik, sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.
d) Tabiat
pengacau tidak ada lagi. Pengacau ini di mana saja dia bikin keruh, jadi
sandungan. Itu tidak ada lagi, yang kita lakukan hanya membawa suasana damai
sejahtera dalam persekutuan Tubuh Kristus. Mulai dari dalam nikah bawa damai
sejahtera, dalam penggembalaan bawa damai sejahtera, dalam persekutuan bawa
damai sejahtera, jangan bawa kekacauan! Tidak ada waktu bagi kita mengikuti
perasaan daging kita.
Salah satu praktek pengacau adalah:
Galatia 1:6-8
1:6
Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih
karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain,
1:7
yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang
bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
1:8
Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada
kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu,
terkutuklah dia.
Jadi salah satu praktek pengacau adalah membuka diri
mendengar ajaran palsu. Firman yang diputar balik dengan maksud mendapatkan
keuntungan jasmani, itu injil palsu! Apalagi kalau meneruskannya kepada yang
lain. Saya hamba Tuhan dengar ajaran palsu lalu saya teruskan pada jemaat, itu
namanya pengacau! Jemaat dengar ajaran lain lalu saksikan di gereja, itu
pengacau! Selalu ingat, bawa damai sejahtera, jangan bikin kacau. Biarlah yang
mau kita dengar dan saksikan lewat perkataan kita dan keubahan kita hanya
pengajaran yang benar.
Puncak
keubahan hidup adalah kita menjadi sama mulia dengan Yesus, segambar dengan
Yesus, layak menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna. Biarlah kita taruh di
hati, mengikut Yesus adalah keputusanku sekalipun harus memikul salib, melewati
jalan salib. Kita dibaharui sampai sama mulia dengan Yesus. Tidak ada kemuliaan
tanpa salib. Kemuliaan tanpa salib itu kemuliaan dunia yang palsu, yang semu,
yang fana. Tetapi kemuliaan kekal adalah kemuliaan yang kita capai lewat jalan
salib, lewat pikul salib. Sehingga sekalipun menghadapi salib kita bisa bermegah,
kita tidak kecewa, tidak putus asa.
Roma
5:3-5
5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah
juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu
menimbulkan ketekunan,
5:4
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5:5
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di
dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Kita
bermegah dalam kesengsaraan kita Menghadapi jalan salib, melewati pintu sempit
dan jalan sempit kita bermegah, tidak mundur, tidak mengomel, tidak tinggalkan
Yesus.
Tuhan Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar