20240512

Kebaktian Umum, Minggu 12 Mei 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 14:1

14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

 

Ini mengenai pengikutan gereja Tuhan kepada Yesus. 144.000 yang dimeterai nama Tuhan di dahi, ini menunjukan inti dari mempelai wanita Tuhan dari bangsa Israel asli, setiap suku 12.000 di luar suku Dan dan diganti dengan suku Manasye. Pengikutan gereja Tuhan kepada Yesus adalah pengikutan yang ditandai dengan percikan darah dan arahnya sampai ke bukit Sion.

Ibrani 12:22-23

12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,

12:23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,

 

Sudah dinubuatkan dengan perjalanan Yesus ke Yerusalem untuk mati di kayu salib. Wahyu pasal 14 terkena 7 percikan darah di depan Tabut Perjanjian, merupakan penyucian terakhir bagi gereja Tuhan. Kita sekarang ini sudah berada di ruas jalan terakhir, sudah mau mencapai Yerusalem Baru. Dalam perjalanan Yesus ke Yerusalem, di ruas jalan terakhirnya itu, Dia menyucikan 2 hal:

1.      Markus 11:12-14,20-21

11:12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.

11:13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.

11:14 Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.

11:20 Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya.

11:21 Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering."

 

Yang pertama disucikan adalah pohon ara di pinggir jalan.

 

2.      Markus 11:15-19 Yesus menyucikan Bait Allah

 

Secara keseluruhan Markus pasal 11 ini terkena pada 7 percikan darah di depan tabut. Dalam pengikutan kita kepada Yesus menjadi jangan seperti pohon ara di tepi jalan, artinya kehidupan yang beredar-edar tidak tergembala. Juga jangan seperti Bait Allah yang diisi dengan roh jual beli, sudah ada dalam penggembalaan tetapi diisi dengan roh jual beli.

 

Kita bahas poin pertama, pohon ara di tepi jalan. Pohon ini hanya berdaun lebat tetapi tidak ada buahnya. Yesus lapar ingin dipuaskan, begitu diperiksa ternyata pohon ara ini tidak ada buah. Langsung dikutuk ‘jangan ada lagi yang makan buahmu’ pohon ara ini kering sampai ke akar-akar.

 

Pengertian pohon ara di pinggir jalan:

1.      Banyak aktivitas pelayanan tetapi tidak tergembala. Tanda-tandanya:

a)      Beredar-edar, tidak jelas di mana dia tergembala. Mulai dari gembala, banyak gembala beredar-edar. Sidang yang Tuhan percayakan kepadanya tidak dia layani tetapi mau melayani di tempat lain. Sebulan entah ke mana atau 2 bulan baru kembali, ibu gembala yang menjaga-jaga domba, gembalanya entah ke mana tetapi beralasan saya diutus Tuhan melayani. Saya belajar dari guru kami, beliau selalu mengatakan ibadah persekutuan adalah kelimpahan dari dalam penggembalaan. Kalau jemaat tidak setuju berdoa supaya Tuhan batalkan kalau bukan kehendak Tuhan. Selesai melayani kembali ke kandang penggembalaan, jangan beredar-edar. Sebab kalau beredar-edar nanti ketemu singa dan dimangsa.

I Petrus 5:8

5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

 

Setan suka beredar-edar. Dalam kitab Ayub, Tuhan bertanya kepada iblis ‘dari mana kamu?’ iblis jawab dari mengelilingi dunia. Jadi iblis suka berkeliling-kelilinng. Kalau kita juga suka beredar-edar, keliling-keliling nanti bertemu singa, dimangsa singa. Artinya jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa dan kena ajaran palsu sehingga kering dan mati rohani. Setiap hamba Tuhan dan pelayan Tuhan harus tergembala. Mulai dari gembala tergembala, kalau ada yang dipercaya jadi penginjil juga harus tergembala, tua-tua tergembala, semua jemaat tergembala, jangan beredar-edar. Kalau ada kepercayaan Tuhan untuk pelayanan keluar, selesai tugas kembali dalam pelayanan. Supaya kita tidak ketemu singa, dimangsa singa, jatuh dalam dosa, kena ajaran palsu, rohani kering dan mati.

 

b)      Tidak bisa makan Firman penggembalaan. Dia dengar Firman tetapi Firman tidak masuk, tidak pernah terlihat wujud nyata Firman dalam hidupnya mengubahkannya. Seperti Yudas, 3,5 tahun bersama Yesus, gembalanya Yesus sendiri, Gembala yang sempurna, tetapi tidak pernah makan Firman. Bahkan di saat-saat terakhirpun sebelum Yesus ditangkap dan dibunuh, Yudas sebenarnya dapat kesempatan untuk bertobat tetapi Yudas tidak mau makan Firman, dia mengelak dari koreksi Firman.

Matius 26:20,23-25

26:20 Setelah hari malam, Yesus duduk makan bersama-sama dengan kedua belas murid itu.

26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.

26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."

26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

 

Kesempatan terakhir, Firman yang keras masih ditolak oleh Yudas. Akibatnya Yudas menyerahkan Yesus = dikuasai roh jual beli dan binasa. Roh jual beli itu roh antikristus.

 

2.      Banyak aktivitas pelayanan tetapi ada kebenaran diri sendiri.

Yesaya 64:6

64:6 Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.

 

Yesaya 64:6 (Terjemahan Lama)

64:6 Tetapi kami sekalian seperti seorang najis jua dan segala kebenaran kami seperti sehelai kain yang larah, sebab itu kami sekalianpun luruh seperti daun dan kami dibawa oleh kejahatan kami seperti diterbangkan oleh angin.

 

Banyak aktivitas pelayanan tetapi ada kebenaran diri sendiri yaitu merasa lebih benar dari orang lain. Dan merasa lebih hebat dari orang lain. Apa kamu, melayani di desa, saya melayani di kota. Ada yang dipakai di kota, ada yang dipakai di desa, sama-sama dipakai Tuhan. Jangan merasa lebih hebat dari orang lain. Kalau merasa lebih hebat dari orang lain, nanti cenderung menyalahkan orang lain dan meremehkan orang lain. Apa kamu sudah lama melayani tetapi cuma seperti itu jiwa yang dipercayakan, ini saya melayani banyak jiwa. Jangan kita seperti itu! Kita bisa melayani itu hanya kemurahan Tuhan, tidak perlu dibanggakan dan disombongkan.

 

Tuhan mau menyucikan kita supaya dalam pengikutan kita kepada Tuhan, bukan cuma daun yang kita berikan tetapi ada buah-buah yang dihasilkan untuk memuaskan Tuhan. Tuhan Yesus lapar, Dia rindu makan, biarlah dalam kita mengikut Tuhan kita sodorkan buah-buah yang bisa memuaskan Tuhan. Makanya jangan dipinggir jalan, biarlah tergembala dengan benar dan baik. Harus tertanam di Bait Allah, siapa tertanam di Bait Allah dia akan bertunas dan berbuah.

 

Ada 3 macam buah rohani yang harus kita hasilkan.

1.      Buah pendahuluan. Yang Yesus cari buah pendahuluan, memang belum musim buah ara, tetapi kalau sudah berdaun lebat berarti sudah ada buah pendahuluan, itu yang Yesus cari! Kalau bahasa Yunani disebut Pakhim. Apa itu buah pendahuluan?

Matius 3:8

3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.

 

Kalau Tabernakel itu masih wilayah halaman, kita harus ada di wilayah halaman, ada buah pertobatan. Di dalam perjalanan bangsa Israel ada 7 pesta Tuhan yang harus bangsa Israel rayakan. Kita sekarang adalah Israel rohani, ada 7 pesta rohani yang harus kita rayakan supaya menghasilkan buah-buah rohani.

 

Yang pertama buah pertobatan, ini menunjuk pesta Paskah dan pesta roti tidak beragi. Paskah itu adalah kelepasan, bertobat itu artinya kelepasan dari dosa. Terutama kita harus lepas dari 8 dosa yang langsung menenggelamkan kita ke dalam api dan belerang, membuat kita tidak bisa masuk Yerusalem Baru.

Wahyu 21:8

21:8 Tetapi orang-orang 1penakut, orang-orang yang 2tidak percaya, orang-orang 3keji, orang-orang 4pembunuh, orang-orang 5sundal, tukang-tukang 6sihir, 7penyembah-penyembah berhala dan semua 8pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

 

Ini 8 dosa yang harus kita matikan, harus lepas dari 8 dosa ini. Dimulai dengan penakut, ditutup dengan dusta. Penakut artinya lebih takut pada sesuatu di dunia ini sampai tidak takut Tuhan, bahkan melawan Tuhan. Misalnya takut pada keluarga, ada acara keluarga yang dipaksakan kita ikut padahal bertentangan dengan Firman Tuhan. Lalu diancam nanti kalau tidak ikut, kalau kamu bikin acara kami tidak datang. Yah sudah saya ikuti saja maunya keluarga. Itu takut pada keluarga, akhirnya tidak takut Tuhan, melawan Tuhan.

 

Di sekolah atau dalam pemerintah atau hidup bermasyarakat, ada aturan-aturan yang kita disuruh lakukan padahal bertentangan dengan Firman. Kita diperhadapkan pada 2 pilihan, mau takut pada Tuhan atau aturan dunia itu. Dalam pelayanan penggembalaan diperhadapkan dengan aturan organisasi atau aturan Firman yang benar, kita mau takut sama siapa? Waktu Petrus diperhadapkan dengan sidang mahkamah agama, dipaksa untuk tidak menyampaikan Firman atas nama Yesus. Petrus menjawab mana yang benar, taat kepada kamu atau taat kepada Tuhan. Kalau kita takut Tuhan, Tuhan pasti bela, yang penting kita ada ketegasan. Biar tantangannya luar biasa, tetap takut akan Tuhan, Tuhan pasti bela.

 

8 dosa ini ditutup dengan dusta. Ini penutup segala dosa. Jadi kalau dusta dibuang maka dosa yang lain juga dibuang. makanya tanda gereja yang sempurna tanpa cacat dan cela adalah tidak ada lagi dusta, berarti tidak ada lagi dosa yang lain, sudah tidak bercela.

Wahyu 14:5

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Tuhan tolong kita, biarlah kita belajar untuk mati terhadap dosa, buang dosa, mulai dari penakut dan ditutup dengan dusta.

 

Pesta Paskah dan pesta roti tidak beragi menghasilkan buah pertobatan. Dosa = ragi, ragi itu bekerja di tempat yang gelap. Makanya jangan gelap-gelapan, harus jujur, jangan ada disembunyikan. Dalam nikah kalau tidak jujur dosa berkembang, ragi dosa tumbuh disitu. Di dalam pelayanan tidak jujur, ragi dosa disitu tumbuh dan berkembang. Jadi bertobat itu = membuang ragi = membuang yang gelap

Imamat 23:5-6

23:5 Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN. 

23:6 Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi.

 

Keluaran 12:15,17,19

12:15 Kamu makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya; pada hari pertama pun kamu buanglah segala ragi dari rumahmu, sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, dari hari pertama sampai hari ketujuh, orang itu harus dilenyapkan dari antara Israel.

12:17 Jadi kamu harus tetap merayakan hari raya makan roti yang tidak beragi, sebab tepat pada hari ini juga Aku membawa pasukan-pasukanmu keluar dari tanah Mesir. Maka haruslah kamu rayakan hari ini turun-temurun; itulah suatu ketetapan untuk selamanya.

12:19 Tujuh hari lamanya tidak boleh ada ragi dalam rumahmu, sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, orang itu harus dilenyapkan dari antara jemaah Israel, baik ia orang asing, baik ia orang asli.

 

Ini ketentuan dari Tuhan, orang Israel asli, maupun orang asing, ketika dalam perayaan Paskah dan hari raya roti tidak beragi, selama 7 hari harus makan roti yang tidak beragi. Bahkan ragi-ragi harus disingkirkan dari rumah mereka. Ini ketentuan Tuhan kepada orang Israel asli dan kita bangsa kafir.

 

Angka 7 menunjuk 3 hal:

a)      7 menunjuk akhir zaman

b)      7 adalah angka sempurna

c)      7 menunjuk sabat

 

Jadi 7 hari tidak boleh makan ragi artinya di akhir zaman ini kita sudah harus hidup dalam pertobatan. Buang semua ragi dosa sehingga kita bisa mencapai kesempurnaan dan bisa mengalami perhentian dan damai sejahtera. Selama dosa dipertahankan tidak akan tenang damai sejahtera. Begitu sudah dibuang, kita mengalami ketenangan, perhentian dan damai sejahtera.

 

Kalau ada ragi kedapatan dalam rumah orang Israel, maka orang itu harus dilenyapkan. Artinya kalau kita masih mempertahankan ragi dosa, maka kehidupan kita akan terpisah dari Tuhan dan akan terpisah dari Tubuh Kristus. Suami isteri satu rumah, satu kamar, tetapi kalau mempertahankan ragi dosa hatinya sudah terpisah. Kalau mempertahankan ragi, terlihat dalam penggembalaan masih datang tergembala tetapi sebenarnya dia sudah terpisah dari Tubuh Kristus.

 

Ayo buang ragi, hiduplah dalam pertobatan, hasilkan buah pertobatan.

I Korintus 5:7-8

5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.

5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

 

Mari kita belajar proses bertobat. Kita belajar dari syarat-syarat bangsa kafir untuk makan Paskah.

Keluaran 12:43-49

12:43 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "Inilah ketetapan mengenai Paskah: Tidak seorang pun dari bangsa asing boleh memakannya.

12:44 Seorang budak belian barulah boleh memakannya, setelah engkau menyunat dia.

12:45 Orang pendatang dan orang upahan tidak boleh memakannya.

12:46 Paskah itu harus dimakan dalam satu rumah juga; tidak boleh kaubawa sedikit pun dari daging itu keluar rumah; satu tulang pun tidak boleh kamu patahkan.

12:47 Segenap jemaah Israel haruslah merayakannya.

12:48 Tetapi apabila seorang asing telah menetap padamu dan mau merayakan Paskah bagi TUHAN, maka setiap laki-laki yang bersama-sama dengan dia, wajiblah disunat; barulah ia boleh mendekat untuk merayakannya; ia akan dianggap sebagai orang asli. Tetapi tidak seorang pun yang tidak bersunat boleh memakannya.

12:49 Satu hukum saja akan berlaku untuk orang asli dan untuk orang asing yang menetap di tengah-tengah kamu."

 

a)      Telah menetap pada bangsa Israel. Kita tahu Yesus lahir ke dunia lewat jalur bangsa Israel, khususnya suku Yehuda. Jadi telah menetap pada bangsa Israel artinya percaya Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat dan tinggal di dalam Yesus. Tidak ada lagi yang lain yang kita percayai. Kalau masih ada kepercayaan yang lain, itu yang membuat sulit untuk bertobat. Pdt, In Yuwono pernah berkata, Gereja Tuhan kehilangan bentuk, kehilangan gambar karena adat istiadat, adat istiadat itu berkaitan dengan berhala. Kalau masih dipertahankan yang bertentangan dengan Firman, apalagi yang menyangkut keselamatan, tidak akan bisa bertobat, sulit untuk bertobat!

 

b)      Yang boleh merayakan Paskah adalah budak belian. Artinya mengalami penebusan oleh darah Yesus. Kita ini sudah terjual oleh dosa, tetapi telah dibeli dengan harga yang mahal, itulah Korban Yesus sendiri.

I Korintus 6:20

6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

 

I Petrus 1:18-19

1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,

1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

 

Mengalami penebusan oleh darah Yesus = mau lepas dari dosa. Jadi mau bertobat itu tergantung dari kita, mau lepas atau tidak? Biar pendeta sudah tumpangkan tangan kalau dia sendiri tidak mau lepas yah tidak bisa. Dari kita mau lepas, ada niat, ada kemauan untuk lepas.

 

Ada 3 dosa yang harus kita lepaskan:

1)      Lepas dari dosa nenek moyang, dosa turunan. Apa saja yang kita warisi dari nenek moyang yang tidak sesuai Firman harus dilepsakan. Mungkin dikasih parang, dikasihh pegangan-pegangan apa, termasuk adat istiadat nenek moyang yang menyangkut keselamatan, harus dilepaskan.

 

2)      Lepas dari dosa sendiri, harus ada niat ada kemauan untuk lepas dari dosa sendiri, dibuktikan mau mengaku kepada Tuhan dan mengaku kepada sesama. Setelah diampuni jangan diperbuat lagi!

 

3)      Mau lepas dari dosa orang lain. Artinya mau mengampuni dan melupakan dosa orang lain. Dilupakan, tidak usah diungkit-ungkit lagi.

 

Lepas dari dosa nenek moyang, lepas dari dosa diri sendiri, lepas dari dosa orang lain, itu namanya bertobat. Dosa sendiri sudah lepas, dosa orang lain masih dibawa-bawa, itu namanya belum bertobat, masih ada ragi. Ragi dirumahnya dia buang, ragi orang lain dia ambil, rugi! Nanti dia dilenyapkan juga, lepas dari tubuh Kristus.

 

c)      Wajib disunat. Bagi kita wajib disunat secara rohani.

Kolose 2:11-12

2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,

2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.

 

Jadi baptisan air itu wajib, bukan kalau kita mau bisa dibaptis, kalau tidak mau tidak dibaptis. Wajib disunat artinya tanggalkan hidup lama yang berdosa lewat masuk kuburan baptisan air bersama Yesus, sesudah itu bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru, hidup dalam kebenaran dan kemurnian. Ragi lama dibuang, kita bisa hidup dalam kebenaran dan kemurnian, tidak mau campur-campur lagi dengan dosa.

I Korintus 5:8

5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

 

Ini buah pertobatan harus ada. Matikan dosa sesudah itu kuburkan hidup lama dalam baptisan air yang benar, bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru. Setelah itu baru menerima baptisan Roh Kudus. Begitu Yesus keluar dari air, langit terbuka dan Roh Kudus dicurahkan. Kita menerima baptisan Roh Kudus yang benar. Kita mengalami kuasa kelepasan oleh darah Yesus Anak Domba Paskah.

 

2.      Buah pertengahan (Bequra) = buah terang.

Efesus 5:9

5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,

 

Buah terang = buah kesucian. Ini hasil penggembalaan. Setelah bertobat, masuk baptisan air yang benar, bawa hidup untuk tergembala. Kalau dulu bangsa Israel merayakan pesta timang-timangan. Orang tergembala bagaikan merayakan pesta timang-timangan.

Imamat 23:9-11

23:9 TUHAN berfirman kepada Musa:

23:10 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam,

23:11 dan imam itu haruslah mengunjukkan berkas itu di hadapan TUHAN, supaya TUHAN berkenan akan kamu. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah sabat itu.

 

Dalam penggembalaan jemaat sedang diunjuk-unjuk gembala di hadapan Tuhan. Tugas kami gembala mengunjuk-unjuk jemaat dalam doa penyahutan. Ini lagi sakit, ini lagi malas ibadah, ini lagi hilang. Tuhan tolong supaya yang hilang pulang, yang sakit sembuh, yang lemah kuat kembali. Itu tugas seorang gembala. Setelah bertobat dan lahir baru harus lanjut tergembala untuk menghasilkan buah pertobatan dan lanjut buah terang, buah kesucian. Dalam penggembalaan kita mengalami pencurahan Roh Kudus.

Imamat 21:12

21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

 

Pencurahan Roh Kudus itu pesta pentakosta.

Imamat 23:15-22

23:15 Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu;

23:16 sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari; lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada TUHAN.

23:17 Dari tempat kediamanmu kamu harus membawa dua buah roti unjukan yang harus dibuat dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik dan yang dibakar sesudah dicampur dengan ragi sebagai hulu hasil bagi TUHAN.

23:18 Beserta roti itu kamu harus mempersembahkan tujuh ekor domba berumur setahun yang tidak bercela dan seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan; semuanya itu haruslah menjadi korban bakaran bagi TUHAN, serta dengan korban sajiannya dan korban-korban curahannya, suatu korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.

23:19 Kemudian kamu harus mempersembahkan seekor kambing jantan sebagai korban penghapus dosa, dan dua ekor domba yang berumur setahun sebagai korban keselamatan.

23:20 Imam harus mengunjukkan semuanya beserta roti hulu hasil itu sebagai persembahan unjukan di hadapan TUHAN, beserta kedua ekor domba itu. Semuanya itu haruslah menjadi persembahan kudus bagi TUHAN dan adalah bagian imam.

23:21 Pada hari itu juga kamu harus mengumumkan hari raya dan kamu harus mengadakan pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya di segala tempat kediamanmu turun-temurun.

23:22 Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis sampai ke tepinya dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu, semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu."

 

Sesudah kita diunjuk-unjuk, berarti sudah tergembala, maka Roh Kudus dicurahkan, Roh Kudus menguasai kita, kita mengalami pesta Pentakosta. Roh Kudus menguasai maka daging dimatikan. Sesudah dikuasai Roh Kudus, Roh Kudus mendorong kita untuk bersaksi. Itu namanya pesta tiupan nafiri.

Imamat 23:23-25

23:23 TUHAN berfirman kepada Musa:

23:24 "Katakanlah kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan kudus.

23:25 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat dan kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN."

 

Kisah Para Rasul 1:8

1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

 

Menjadi saksi = membagikan buah terang. Bagikan kepada sesama buah-buah kesucian. Buah terang, buah kesucian itu ada 3:

a)      Buah kebaikan. Orang yang tergembala, ada Roh Kudus, dia jadi saksi, bagikan buah kebaikan yaitu hanya melakukan apa yang baik bagi sesama, bukan merugikan! Sampai kita bisa membalas kejahatan dengan kebaikan. Contohnya Stefanus.

Kisah Para Rasul 7:59-60

7:59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."

7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

 

Bahkan dilempar batupun masih berdoa untuk keselamatan orang lain. Mengapa Stefanus bisa melakukan hal ini?

Kisah Para Rasul 7:55

7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah.

 

Karena Stefanus penuh Roh Kudus. Kalau kita tidak ada Roh Kudus apakah bisa berbuat baik kepada sesama? Bisa, tetapi terbatas, waktu dia baik kita juga baik. Begitu disakit dia balas. Tetapi kalau ada Roh Kudus bisa membalas kejahatan dengan kebaikan seperti yang dilakukan Stefanus.

 

Buah kebaikan ini hasil tekun bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam ibadah raya (pelita emas). Tekuni ini, biar Roh Kudus menguasai kita sehingga bisa membagikan buah kebaikan. Diperlakukan tidak adil oleh keluarga, balas dengan kebaikan, jangan dibalas dengan kejahatan.

 

Contoh lain adalah Petrus. Sebelum dipenuhkan Roh Kudus, Petrus mengulurkan tangan memotong telinga orang. Ketika dia sudah dipenuhkan Roh Kudus, Petrus mengulurkan tangan menyembuhkan orang lumpuh sejak lahir, bisa menghasilkan buah kebaikan.

 

b)      Buah keadilan, artinya jujur, tidak memihak siapa-aiapa, hanya memihak Tuhan. Apalagi ketika menghadapi masalah, menghadapi suatu persoalan, hanya memihak Tuhan. Lain kali ketika menghadapi persoalan, kita berpihak pada yang menguntungkan kita. Begitu dia sudah tidak dapat keuntungan, mulai dia jauhi, dia lawan. Menghadapi persoalan apapun, kembali lihat lagi Firman Tuhan bilang bagaimana, itu yang diambil. Memihak Tuhan, pegang pedang maka masalah selesai, masalah nikah, masalah buah nikah selesai.

 

Kita yang dipercayakan Tuhan buah nikah lebih dari satu harus adil, ini anak kesayangan ini bukan, lalu yang disayang itu terus dibela, yang tidak disayang yang ditoki terus, jangan begitu! Kalau ada masalah anak-anaknya, ambil jalan keluar sesuai Firman.

 

Kalau jujur, tidak memihak, bisa menjadi rumah doa. Bisa menaikan doa penyembahan kepada Tuhan.

Amsal 15:8

15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.

 

Jadi buah keadilan adalah hasil ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.

 

c)      Buah kebenaran = hidup benar dan menjadi senjata kebenaran = melayani Tuhan sesuai jabatan dan karunia yang Tuhan berikan.

Roma 6:13

6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.

 

Kita melayani Tuhan maka ada jabatan dan karunia Roh Kudus Tuhan berikan kepada kita. Syarat melayani hanya satu yaitu suci, mau disucikan.

Efesus 4:11-12

4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,

4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,

 

Sekalipun tidak pandai tetapi kalau suci maka kita dipakai Tuhan. Pandai dan suci, dipakai Tuhan. Jadi bukan kepandaiannya yang utama tetapi kesuciannya. Kita kejar kesucian hari-hari terakhir ini supaya kita dipakai Tuhan.

 

Apa yang menyucikan kita?

Yohanes 17:17

17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.

 

Yang menyucikan kita adalah Firman kebenaran, Firman pengajaran yang benar. Kita dipakai Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Kegerakan ini akan semakin membesar, nanti akhir bulan di Tawau di Malaysia, tempat yang baru. Yang tinggal ikuti juga kegerakan, jangan ketinggalan kereta, tekuni persekutuan.

 

Jadi buah kebenaran adalah hasil ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita disucikan oleh Tuhan Yesus Anak Allah lewat Firman pengajaranNya dan perjamuan suci.

 

Jadi 3 macam ibadah ini penting untuk menghasilkan 3 buah terang. Jangan 1 saja dikerjakan lalu yang 2 lainnya tidak! Ibadah raya, ibadah doa dan ibadah pendalaman Alkitab kita kerjakan semua maka ada buah-buah terang, buah keadilan dan buah kebenaran.

 

Kalau lihat urutannya, buah keadilan itu di tengah-tengah, diapit oleh buah kebaikan dan buah kebenaran. Artinya bagi kita:

a)      Penyembahan yang benar adalah menyembah di dalam roh (buah kebaikan) dan dalam kebenaran (buah kebenaran).

Yohanes 4:24

4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."

 

Tahun ini tahun penyembahan, mari kita menyembah dalam roh dan kebenaran. Jadi menyembah dalam kebenaran = menyembah dalam kesucian yang dikejakan oleh Firman dalam urapan Roh Kudus. Tingkatkan penyembahan, kesuciannya ditingkatkan, banyak dengar Firman untuk kita praktek maka penyembahan kita naik. Semakin banyak kita mendengar Firman dan dipraktekan maka penyembahan kita semakin naik, rohani semakin naik, sampai nanti naik di awan-awan menyembah Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

b)      Arti yang kedua keadilan Tuhan bagi semua orang, semua diberi kesempatan bisa menyembah Tuhan, asal mau disucikan oleh Firman dalam urapan Roh Kudus. Dalam keadaan apapun bisa menyembah. Saat di kendaraan bisa menyembah. Saat terbaring sakit bisa menyembah asal dalam kesucian. Orang sakit bersungut-sungut tidak bisa menyembah karena dia tidak disucikan. Tetapi kalau dia disucikan, bisa menyembah Tuhan. Orang yang jahatpun dan sudah akan mati, masih diberi kesempatan untuk menyembah, dia mau bertobat dan mau menyembah ‘hari ini Yesus ingatlah akan aku jika Engkau datang sebagai Raja” dia menyembah Yesus sebagai Raja. Yesus berkata hari ini juga engkau bersama dengan Aku di Firdaus. Bahkan di saat terakhir mau meninggalpun masih bisa menyembah kalau kita mau disucikan.

 

Jangan tunggu nanti saya jadi seperti penjahat di sebelah Yesus, nanti di saat terakhir baru menyembah. Iya kalau tahu saat terakhir, ada orang tidur langsung meninggal. Jangan mau bertobat malah bilang nanti nanti. Iya kalau dapat kesempatan. Ada orang yang ketika diperhadapkan hajaran Tuhan luar biasa dia bertobat. Tetapi ada yang malah tidak bertobat padahal sudah sengsara dihperhadapkan dengan hukuman Tuhan. Jangan berpikir sekarang mau happy-happy, mau senang-senang dulu, nanti kalau dekat-dekat mati baru bertobat, jangan! Iya kalau tahu. Sekarang masih ada kesempatan, hasilkan buah pertobatan, hasilkan buah kesucian. Tergembala dengan benar dan baik, biar ada buah-buah kesucian kita hasilkan bagi Tuhan.

 

3.      Buah terakhir (Teena)

Galatia 5:22-23

5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

 

Buah-buah roh ini sudah berada di wilayah ruangan maha suci. Ada 9 buah roh yang dibagi 3.

a)      Buah kasih, sukacita, damai sejahtera adalah tabiat atau gambar Allah Bapa.

b)      Kesabaran, kemurahan, kebaikan, adalah gambar atau tabiat Yesus Anak Allah.

c)      Kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri adalah gambar atau tabiat Allah Roh Kudus, Kristus.

 

Jadi kalau kita mau bertobat sungguh-sungguh. Tergembala dengan benar dan baik, tekun 3 macam ibadah pokok, kita sedang dikembalikan pada ciptaan semula yaitu manusia yang segambar dengan Allah Tritunggal, sempurna seperti Allah Tritunggal. Gambar itu sudah dirusak oleh setan, sekarang sedang Tuhan kembalikan kepada kita. Sekalipun mungkin belum sempurna, masih terlihat samar-samar, tetapi mulai nyata. Mulai ada kasih, mulai setia, mulai sabar, bisa menguasai diri dan seterusnya. Ini yang disebut dengan proses keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani untuk menjadi sama mulia dengan Yesus.

 

Untuk kita bisa berubah menjadi sama dengan Yesus, kita diproses lewat apa?

II Korintus 4:16-18

4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.

4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.

4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

 

Jadi kita diproses lewat percikan darah, sengsara daging tanpa dosa karena Yesus dan bersama Yesus. Ketika diperhadapkan dengan percikan darah jangan ngomel.

 

Buah-buah Roh Kudus ini hasil pesta pendamaian. Dalam pesta pendamaian Imam besar Harun dan penggantinya imam besar yang selanjutnya masuk ke ruangan suci membawa darah dan dupa. Darah dipercikan 7 kali di depan Tabut Perjanjian dan 7 kali di atas tutup pendamaian. sehingga terjadi Shekina Glori, sinar kemuliaan. Setelah pesta Paskah dan roti fatir, lanjutkan pesta timangan, kita tergembala, pesta Pentakosta kita dikuasai Roh Kudus, pesta tiupan nafiri, kita bersaksi membagikan buah-buah terang. Lanjutkan ada pesta berikut pesta pendamaian, percikan darah kita alami supaya berubah, itu pesta pondok daun. Dari rumah mereka buah pondok-pondok, tidak lagi tinggal di rumahnya. Suatu saat pondok itu dibongkar, tidak bertahan lama, itulah keubahan hidup. Kemah jasmani dibongkar, kita beralih pada kemah yang rohani.

II Korintus 5:1

5:1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.

 

Kita harus berubah, Tuhan rindu supaya kita berubah. Makanya jika Tuhan izinkan terjadi percikan darah, bukan untuk menghancurkan kita tetapi untuk membawa kita pada kemuliaan. Jangan mengomel, jangan bersungut. Saya sudah tergembala kenapa diperhadapkan dengan sengsara, dia yang tidak tergembala enak hidupnya. Sudah betul, kita sudah diperhadapkan dengan percikan darah, sudah di ruangan maha suci. Dia yang enak-enak saja hidupnya jangan-jangan di halaman saja belum masuk. Kita sengsara sudah di ruangan maha suci, untuk diubahkan segambar dengan Allah Tritunggal, tabiat Allah Tritunggal mulai masuk dalam hidup kita. Dalam percikan darah betul-betul daging kita dirobek, tabiat Yesus masuk, tabiat Roh Kudus masuk, tabiat Allah Roh Kudus masuk, terus menerus semakin nyata sampai kita sempurna seperti Tuhan Yesus Kristus.

 

Hasilnya kalau ada buah Roh kudus.

a)      Kejadian 1:26-28

1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

 

Hasilnya ada kuasa kemenangan atas setan tritunggal. Ikan di laut menunjuk antikristus, binatang yang keluar dari laut. Burung di udara menunjuk setan di udara. Binatang di darat itu menunjuk nabi palsu. Ada kuasa kemenangan atas setan tritunggal, sumbernya semua yang jelek, sumber air mata, sumber dosa, sumber masalah, sumber kegagalan, kita kalahkan semua. Yang gagal dipulihkan berhasil. Yang banyak air mata Tuhan hapus semua dan Tuhan berikan kebahagiaan. Menghadapi masalah yang berat dan mustahil, diselesaikan Tuhan semuanya.

 

Mau menang atas setan itu tergantung dari kita, mau bertobat, tergembala, mau menerima percikan darah. Kalau 3 ini bisa kita lakukan, bertobat, tergembala, terima percikan darah, maka kita pasti menang! Kenapa kalah terus? Pertobatannya bagaimana, dalam penggembalaannya bagaimana. Dan juga percikan darah, kita terima tetapi masih banyak persungutan, masih banyak mengeluh. Sampai kita tidak ada lagi keluhan, hanya mengucap syukur, pasti menang.

 

b)      Kejadian 1:21

1:21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

 

Tuhan menjadikan semua baik sampai sungguh amat baik = sempurna, kita layak menyambut Yesus di awan-awan masuk pesta nikah Anak Domba, layak masuk kerajaan 1000 tahun damai Firdaus yang akan datang, layak masuk kota Yerusalem Baru, kerajaan Sorga yang kekal.

 

Sekarang ini tergantung kita, mau bertobat atau tidak, mau tergembala dengan benar dan baik atau tidak, rela menerima percikan darah atau tidak. Kalau 3 hal ini rela kita lakukan maka pasti ada kemenangan Tuhan jamin dan semua dijadikan baik oleh Tuhan sampai sungguh amat baik. Mungkin siang ini nikahnya belum baik, ekonomi belum baik, masa depan belum baik, kesehatan belum membaik, jangan dulu salahkan siapa-siapa. Tetapi periksa diri, bagaimana pertobatanku, penggembalaan dan percikan darah. Terima semua itu maka Tuhan jamin menjadikan semua baik pada waktunya sampai sungguh amat baik.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar