Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 14:1
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri
di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang
dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
Ini mengenai pengikutan gereja Tuhan kepada
Yesus. 144.000 yang dimeterai nama Tuhan di dahi, ini menunjukan inti dari
mempelai wanita Tuhan dari bangsa Israel asli, setiap suku 12.000 di luar suku
Dan dan diganti dengan suku Manasye. Pengikutan gereja Tuhan kepada Yesus
adalah pengikutan yang ditandai dengan percikan darah dan arahnya sampai ke
bukit Sion.
Ibrani 12:22-23
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota
Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu
kumpulan yang meriah,
12:23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya
terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada
roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,
Sudah dinubuatkan dengan perjalanan Yesus ke
Yerusalem untuk mati di kayu salib. Wahyu pasal 14 terkena 7 percikan darah di
depan Tabut Perjanjian, merupakan penyucian terakhir bagi gereja Tuhan. Kita
sekarang ini sudah berada di ruas jalan terakhir, sudah mau mencapai Yerusalem
Baru. Dalam perjalanan Yesus ke Yerusalem, di ruas jalan terakhirnya itu, Dia
menyucikan 2 hal:
1.
Markus
11:12-14,20-21
11:12
Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania,
Yesus merasa lapar.
11:13
Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk
melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di
situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim
buah ara.
11:14
Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorang pun makan buahmu
selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.
11:20
Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi
sudah kering sampai ke akar-akarnya.
11:21 Maka
teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus:
"Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering."
Yang
pertama disucikan adalah pohon ara di pinggir jalan.
2.
Markus
11:15-19 Yesus menyucikan Bait Allah
Secara keseluruhan Markus pasal 11 ini
terkena pada 7 percikan darah di depan tabut. Dalam pengikutan kita kepada Yesus menjadi jangan seperti pohon ara
di tepi jalan, artinya kehidupan yang beredar-edar tidak tergembala. Juga
jangan seperti Bait Allah yang diisi dengan roh jual beli, sudah ada dalam
penggembalaan tetapi diisi dengan roh jual beli.
Kita bahas poin pertama, pohon ara di tepi
jalan. Pohon ini hanya berdaun lebat tetapi tidak ada buahnya. Yesus lapar
ingin dipuaskan, begitu diperiksa ternyata pohon ara ini tidak ada buah. Langsung
dikutuk ‘jangan ada lagi yang makan buahmu’ pohon ara ini kering sampai ke
akar-akar.
Pengertian pohon ara di pinggir jalan:
1.
Banyak
aktivitas pelayanan tetapi tidak tergembala. Tanda-tandanya:
a) Beredar-edar, tidak jelas di mana dia
tergembala. Mulai dari gembala, banyak gembala beredar-edar. Sidang yang Tuhan
percayakan kepadanya tidak dia layani tetapi mau melayani di tempat lain.
Sebulan entah ke mana atau 2 bulan baru kembali, ibu gembala yang menjaga-jaga
domba, gembalanya entah ke mana tetapi beralasan saya diutus Tuhan melayani.
Saya belajar dari guru kami, beliau selalu mengatakan ibadah persekutuan adalah
kelimpahan dari dalam penggembalaan. Kalau jemaat tidak setuju berdoa supaya
Tuhan batalkan kalau bukan kehendak Tuhan. Selesai melayani kembali ke kandang
penggembalaan, jangan beredar-edar. Sebab kalau beredar-edar nanti ketemu singa
dan dimangsa.
I Petrus 5:8
5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis,
berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang
dapat ditelannya.
Setan suka beredar-edar. Dalam kitab Ayub,
Tuhan bertanya kepada iblis ‘dari mana kamu?’ iblis jawab dari mengelilingi
dunia. Jadi iblis suka berkeliling-kelilinng. Kalau kita juga suka
beredar-edar, keliling-keliling nanti bertemu singa, dimangsa singa. Artinya
jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa dan kena ajaran palsu sehingga kering
dan mati rohani. Setiap hamba Tuhan dan pelayan Tuhan harus tergembala. Mulai
dari gembala tergembala, kalau ada yang dipercaya jadi penginjil juga harus
tergembala, tua-tua tergembala, semua jemaat tergembala, jangan beredar-edar.
Kalau ada kepercayaan Tuhan untuk pelayanan keluar, selesai tugas kembali dalam
pelayanan. Supaya kita tidak ketemu singa, dimangsa singa, jatuh dalam dosa,
kena ajaran palsu, rohani kering dan mati.
b) Tidak bisa makan Firman penggembalaan. Dia
dengar Firman tetapi Firman tidak masuk, tidak pernah terlihat wujud nyata
Firman dalam hidupnya mengubahkannya. Seperti Yudas, 3,5 tahun bersama Yesus,
gembalanya Yesus sendiri, Gembala yang sempurna, tetapi tidak pernah makan
Firman. Bahkan di saat-saat terakhirpun sebelum Yesus ditangkap dan dibunuh, Yudas
sebenarnya dapat kesempatan untuk bertobat tetapi Yudas tidak mau makan Firman,
dia mengelak dari koreksi Firman.
Matius 26:20,23-25
26:20 Setelah hari malam, Yesus duduk makan
bersama-sama dengan kedua belas murid itu.
26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan
Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan
Aku.
26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan
yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak
Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab,
katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau
telah mengatakannya."
Kesempatan terakhir, Firman yang keras masih
ditolak oleh Yudas. Akibatnya Yudas menyerahkan Yesus = dikuasai roh jual beli
dan binasa. Roh jual beli itu roh antikristus.
2.
Banyak
aktivitas pelayanan tetapi ada kebenaran diri sendiri.
Yesaya
64:6
64:6
Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami
seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap
oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.
Yesaya
64:6 (Terjemahan Lama)
64:6
Tetapi kami sekalian seperti seorang najis jua dan segala kebenaran kami
seperti sehelai kain yang larah, sebab itu kami sekalianpun luruh seperti
daun dan kami dibawa oleh kejahatan kami seperti diterbangkan oleh angin.
Banyak
aktivitas pelayanan tetapi ada kebenaran diri sendiri yaitu merasa lebih benar
dari orang lain. Dan merasa lebih hebat dari orang lain. Apa kamu, melayani di
desa, saya melayani di kota. Ada yang dipakai di kota, ada yang dipakai di
desa, sama-sama dipakai Tuhan. Jangan merasa lebih hebat dari orang lain. Kalau
merasa lebih hebat dari orang lain, nanti cenderung menyalahkan orang lain dan
meremehkan orang lain. Apa kamu sudah lama melayani tetapi cuma seperti itu
jiwa yang dipercayakan, ini saya melayani banyak jiwa. Jangan kita seperti itu!
Kita bisa melayani itu hanya kemurahan Tuhan, tidak perlu dibanggakan dan
disombongkan.
Tuhan mau menyucikan kita supaya dalam pengikutan
kita kepada Tuhan, bukan cuma daun yang kita berikan tetapi ada buah-buah yang
dihasilkan untuk memuaskan Tuhan. Tuhan Yesus lapar, Dia rindu makan, biarlah
dalam kita mengikut Tuhan kita sodorkan buah-buah yang bisa memuaskan Tuhan.
Makanya jangan dipinggir jalan, biarlah tergembala dengan benar dan baik. Harus
tertanam di Bait Allah, siapa tertanam di Bait Allah dia akan bertunas dan
berbuah.
Ada 3 macam buah rohani yang harus kita
hasilkan.
1.
Buah
pendahuluan. Yang Yesus cari buah pendahuluan, memang belum musim buah ara,
tetapi kalau sudah berdaun lebat berarti sudah ada buah pendahuluan, itu yang
Yesus cari! Kalau bahasa Yunani disebut Pakhim. Apa itu buah
pendahuluan?
Matius
3:8
3:8
Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
Kalau
Tabernakel itu masih wilayah halaman, kita harus ada di wilayah halaman, ada
buah pertobatan. Di dalam perjalanan bangsa Israel ada 7 pesta Tuhan yang harus
bangsa Israel rayakan. Kita sekarang adalah Israel rohani, ada 7 pesta rohani
yang harus kita rayakan supaya menghasilkan buah-buah rohani.
Yang
pertama buah pertobatan, ini menunjuk pesta Paskah dan pesta roti tidak beragi.
Paskah itu adalah kelepasan, bertobat itu artinya kelepasan dari dosa. Terutama
kita harus lepas dari 8 dosa yang langsung menenggelamkan kita ke dalam api dan
belerang, membuat kita tidak bisa masuk Yerusalem Baru.
Wahyu
21:8
21:8
Tetapi orang-orang 1penakut, orang-orang yang 2tidak
percaya, orang-orang 3keji, orang-orang 4pembunuh,
orang-orang 5sundal, tukang-tukang 6sihir,
7penyembah-penyembah berhala dan semua 8pendusta,
mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api
dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Ini
8 dosa yang harus kita matikan, harus lepas dari 8 dosa ini. Dimulai dengan
penakut, ditutup dengan dusta. Penakut artinya lebih takut pada sesuatu di
dunia ini sampai tidak takut Tuhan, bahkan melawan Tuhan. Misalnya takut pada
keluarga, ada acara keluarga yang dipaksakan kita ikut padahal bertentangan
dengan Firman Tuhan. Lalu diancam nanti kalau tidak ikut, kalau kamu bikin
acara kami tidak datang. Yah sudah saya ikuti saja maunya keluarga. Itu takut
pada keluarga, akhirnya tidak takut Tuhan, melawan Tuhan.
Di
sekolah atau dalam pemerintah atau hidup bermasyarakat, ada aturan-aturan yang
kita disuruh lakukan padahal bertentangan dengan Firman. Kita diperhadapkan
pada 2 pilihan, mau takut pada Tuhan atau aturan dunia itu. Dalam pelayanan
penggembalaan diperhadapkan dengan aturan organisasi atau aturan Firman yang
benar, kita mau takut sama siapa? Waktu Petrus diperhadapkan dengan sidang mahkamah
agama, dipaksa untuk tidak menyampaikan Firman atas nama Yesus. Petrus menjawab
mana yang benar, taat kepada kamu atau taat kepada Tuhan. Kalau kita takut
Tuhan, Tuhan pasti bela, yang penting kita ada ketegasan. Biar tantangannya
luar biasa, tetap takut akan Tuhan, Tuhan pasti bela.
8
dosa ini ditutup dengan dusta. Ini penutup segala dosa. Jadi kalau dusta
dibuang maka dosa yang lain juga dibuang. makanya tanda gereja yang sempurna tanpa
cacat dan cela adalah tidak ada lagi dusta, berarti tidak ada lagi dosa yang
lain, sudah tidak bercela.
Wahyu
14:5
14:5
Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Tuhan
tolong kita, biarlah kita belajar untuk mati terhadap dosa, buang dosa, mulai
dari penakut dan ditutup dengan dusta.
Pesta
Paskah dan pesta roti tidak beragi menghasilkan buah pertobatan. Dosa = ragi, ragi
itu bekerja di tempat yang gelap. Makanya jangan gelap-gelapan, harus jujur,
jangan ada disembunyikan. Dalam nikah kalau tidak jujur dosa berkembang, ragi
dosa tumbuh disitu. Di dalam pelayanan tidak jujur, ragi dosa disitu tumbuh dan
berkembang. Jadi bertobat itu = membuang ragi = membuang yang gelap
Imamat
23:5-6
23:5
Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja,
ada Paskah bagi TUHAN.
23:6
Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi
TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi.
Keluaran
12:15,17,19
12:15
Kamu makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya; pada hari pertama pun
kamu buanglah segala ragi dari rumahmu, sebab setiap orang yang makan sesuatu
yang beragi, dari hari pertama sampai hari ketujuh, orang itu harus dilenyapkan
dari antara Israel.
12:17
Jadi kamu harus tetap merayakan hari raya makan roti yang tidak beragi, sebab
tepat pada hari ini juga Aku membawa pasukan-pasukanmu keluar dari tanah Mesir.
Maka haruslah kamu rayakan hari ini turun-temurun; itulah suatu ketetapan untuk
selamanya.
12:19
Tujuh hari lamanya tidak boleh ada ragi dalam rumahmu, sebab setiap orang yang
makan sesuatu yang beragi, orang itu harus dilenyapkan dari antara jemaah
Israel, baik ia orang asing, baik ia orang asli.
Ini
ketentuan dari Tuhan, orang Israel asli, maupun orang asing, ketika dalam
perayaan Paskah dan hari raya roti tidak beragi, selama 7 hari harus makan roti
yang tidak beragi. Bahkan ragi-ragi harus disingkirkan dari rumah mereka. Ini
ketentuan Tuhan kepada orang Israel asli dan kita bangsa kafir.
Angka
7 menunjuk 3 hal:
a) 7 menunjuk akhir zaman
b) 7 adalah angka sempurna
c) 7 menunjuk sabat
Jadi
7 hari tidak boleh makan ragi artinya di akhir zaman ini kita sudah harus hidup
dalam pertobatan. Buang semua ragi dosa sehingga kita bisa mencapai
kesempurnaan dan bisa mengalami perhentian dan damai sejahtera. Selama dosa
dipertahankan tidak akan tenang damai sejahtera. Begitu sudah dibuang, kita
mengalami ketenangan, perhentian dan damai sejahtera.
Kalau
ada ragi kedapatan dalam rumah orang Israel, maka orang itu harus dilenyapkan.
Artinya kalau kita masih mempertahankan ragi dosa, maka kehidupan kita akan
terpisah dari Tuhan dan akan terpisah dari Tubuh Kristus. Suami isteri satu
rumah, satu kamar, tetapi kalau mempertahankan ragi dosa hatinya sudah
terpisah. Kalau mempertahankan ragi, terlihat dalam penggembalaan masih datang
tergembala tetapi sebenarnya dia sudah terpisah dari Tubuh Kristus.
Ayo
buang ragi, hiduplah dalam pertobatan, hasilkan buah pertobatan.
I
Korintus 5:7-8
5:7
Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu
memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu
Kristus.
5:8
Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula
dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi,
yaitu kemurnian dan kebenaran.
Mari
kita belajar proses bertobat. Kita belajar dari syarat-syarat bangsa kafir
untuk makan Paskah.
Keluaran
12:43-49
12:43
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "Inilah ketetapan mengenai
Paskah: Tidak seorang pun dari bangsa asing boleh memakannya.
12:44
Seorang budak belian barulah boleh memakannya, setelah engkau menyunat dia.
12:45
Orang pendatang dan orang upahan tidak boleh memakannya.
12:46
Paskah itu harus dimakan dalam satu rumah juga; tidak boleh kaubawa sedikit pun
dari daging itu keluar rumah; satu tulang pun tidak boleh kamu patahkan.
12:47
Segenap jemaah Israel haruslah merayakannya.
12:48
Tetapi apabila seorang asing telah menetap padamu dan mau merayakan Paskah bagi
TUHAN, maka setiap laki-laki yang bersama-sama dengan dia, wajiblah disunat;
barulah ia boleh mendekat untuk merayakannya; ia akan dianggap sebagai orang
asli. Tetapi tidak seorang pun yang tidak bersunat boleh memakannya.
12:49
Satu hukum saja akan berlaku untuk orang asli dan untuk orang asing yang
menetap di tengah-tengah kamu."
a) Telah menetap pada bangsa Israel. Kita tahu
Yesus lahir ke dunia lewat jalur bangsa Israel, khususnya suku Yehuda. Jadi
telah menetap pada bangsa Israel artinya percaya Yesus sebagai satu-satunya
Juruselamat dan tinggal di dalam Yesus. Tidak ada lagi yang lain yang kita
percayai. Kalau masih ada kepercayaan yang lain, itu yang membuat sulit untuk
bertobat. Pdt, In Yuwono pernah berkata, Gereja Tuhan kehilangan bentuk,
kehilangan gambar karena adat istiadat, adat istiadat itu berkaitan dengan
berhala. Kalau masih dipertahankan yang bertentangan dengan Firman, apalagi
yang menyangkut keselamatan, tidak akan bisa bertobat, sulit untuk bertobat!
b) Yang boleh merayakan Paskah adalah budak
belian. Artinya mengalami penebusan oleh darah Yesus. Kita ini sudah terjual
oleh dosa, tetapi telah dibeli dengan harga yang mahal, itulah Korban Yesus
sendiri.
I Korintus 6:20
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
I Petrus 1:18-19
1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari
cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan
barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah
Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Mengalami penebusan oleh darah Yesus = mau
lepas dari dosa. Jadi mau bertobat itu tergantung dari kita, mau lepas atau
tidak? Biar pendeta sudah tumpangkan tangan kalau dia sendiri tidak mau lepas
yah tidak bisa. Dari kita mau lepas, ada niat, ada kemauan untuk lepas.
Ada 3 dosa yang harus kita lepaskan:
1)
Lepas
dari dosa nenek moyang, dosa turunan. Apa saja yang kita warisi dari nenek
moyang yang tidak sesuai Firman harus dilepsakan. Mungkin dikasih parang,
dikasihh pegangan-pegangan apa, termasuk adat istiadat nenek moyang yang
menyangkut keselamatan, harus dilepaskan.
2)
Lepas
dari dosa sendiri, harus ada niat ada kemauan untuk lepas dari dosa sendiri, dibuktikan
mau mengaku kepada Tuhan dan mengaku kepada sesama. Setelah diampuni jangan
diperbuat lagi!
3)
Mau
lepas dari dosa orang lain. Artinya mau mengampuni dan melupakan dosa orang
lain. Dilupakan, tidak usah diungkit-ungkit lagi.
Lepas dari dosa nenek moyang, lepas dari dosa
diri sendiri, lepas dari dosa orang lain, itu namanya bertobat. Dosa sendiri sudah
lepas, dosa orang lain masih dibawa-bawa, itu namanya belum bertobat, masih ada
ragi. Ragi dirumahnya dia buang, ragi orang lain dia ambil, rugi! Nanti dia
dilenyapkan juga, lepas dari tubuh Kristus.
c) Wajib disunat. Bagi kita wajib disunat secara
rohani.
Kolose 2:11-12
2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat
yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari
penanggalan akan tubuh yang berdosa,
2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan,
dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja
kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
Jadi baptisan air itu wajib, bukan kalau kita
mau bisa dibaptis, kalau tidak mau tidak dibaptis. Wajib disunat artinya
tanggalkan hidup lama yang berdosa lewat masuk kuburan baptisan air bersama
Yesus, sesudah itu bangkit bersama Yesus dalam hidup yang baru, hidup dalam
kebenaran dan kemurnian. Ragi lama dibuang, kita bisa hidup dalam kebenaran dan
kemurnian, tidak mau campur-campur lagi dengan dosa.
I Korintus 5:8
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan
ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan
roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Ini buah pertobatan harus ada. Matikan dosa
sesudah itu kuburkan hidup lama dalam baptisan air yang benar, bangkit bersama
Yesus dalam hidup yang baru. Setelah itu baru menerima baptisan Roh Kudus. Begitu
Yesus keluar dari air, langit terbuka dan Roh Kudus dicurahkan. Kita menerima
baptisan Roh Kudus yang benar. Kita mengalami kuasa kelepasan oleh darah Yesus
Anak Domba Paskah.
2.
Buah
pertengahan (Bequra) = buah terang.
Efesus
5:9
5:9
karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
Buah
terang = buah kesucian. Ini hasil penggembalaan. Setelah bertobat, masuk
baptisan air yang benar, bawa hidup untuk tergembala. Kalau dulu bangsa Israel
merayakan pesta timang-timangan. Orang tergembala bagaikan merayakan pesta
timang-timangan.
Imamat
23:9-11
23:9
TUHAN berfirman kepada Musa:
23:10
"Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu
sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka
kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam,
23:11
dan imam itu haruslah mengunjukkan berkas itu di hadapan TUHAN, supaya TUHAN
berkenan akan kamu. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah sabat itu.
Dalam
penggembalaan jemaat sedang diunjuk-unjuk gembala di hadapan Tuhan. Tugas kami
gembala mengunjuk-unjuk jemaat dalam doa penyahutan. Ini lagi sakit, ini lagi
malas ibadah, ini lagi hilang. Tuhan tolong supaya yang hilang pulang, yang
sakit sembuh, yang lemah kuat kembali. Itu tugas seorang gembala. Setelah
bertobat dan lahir baru harus lanjut tergembala untuk menghasilkan buah
pertobatan dan lanjut buah terang, buah kesucian. Dalam penggembalaan kita
mengalami pencurahan Roh Kudus.
Imamat
21:12
21:12
Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan
tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia
telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Pencurahan
Roh Kudus itu pesta pentakosta.
Imamat
23:15-22
23:15
Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu
kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu;
23:16
sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari;
lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada TUHAN.
23:17
Dari tempat kediamanmu kamu harus membawa dua buah roti unjukan yang harus
dibuat dari dua persepuluh efa tepung yang terbaik dan yang dibakar sesudah
dicampur dengan ragi sebagai hulu hasil bagi TUHAN.
23:18
Beserta roti itu kamu harus mempersembahkan tujuh ekor domba berumur setahun
yang tidak bercela dan seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan;
semuanya itu haruslah menjadi korban bakaran bagi TUHAN, serta dengan korban
sajiannya dan korban-korban curahannya, suatu korban api-apian yang baunya
menyenangkan bagi TUHAN.
23:19
Kemudian kamu harus mempersembahkan seekor kambing jantan sebagai korban
penghapus dosa, dan dua ekor domba yang berumur setahun sebagai korban
keselamatan.
23:20
Imam harus mengunjukkan semuanya beserta roti hulu hasil itu sebagai
persembahan unjukan di hadapan TUHAN, beserta kedua ekor domba itu. Semuanya
itu haruslah menjadi persembahan kudus bagi TUHAN dan adalah bagian imam.
23:21
Pada hari itu juga kamu harus mengumumkan hari raya dan kamu harus mengadakan
pertemuan kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat; itulah suatu
ketetapan untuk selama-lamanya di segala tempat kediamanmu turun-temurun.
23:22
Pada waktu kamu menuai hasil tanahmu, janganlah kausabit ladangmu habis-habis
sampai ke tepinya dan janganlah kaupungut apa yang ketinggalan dari penuaianmu,
semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah
TUHAN, Allahmu."
Sesudah
kita diunjuk-unjuk, berarti sudah tergembala, maka Roh Kudus dicurahkan, Roh
Kudus menguasai kita, kita mengalami pesta Pentakosta. Roh Kudus menguasai maka
daging dimatikan. Sesudah dikuasai Roh Kudus, Roh Kudus mendorong kita untuk
bersaksi. Itu namanya pesta tiupan nafiri.
Imamat
23:23-25
23:23
TUHAN berfirman kepada Musa:
23:24
"Katakanlah kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada
tanggal satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang
diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan kudus.
23:25
Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat dan kamu harus mempersembahkan
korban api-apian kepada TUHAN."
Kisah
Para Rasul 1:8
1:8
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu
akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai
ke ujung bumi."
Menjadi
saksi = membagikan buah terang. Bagikan kepada sesama buah-buah kesucian. Buah
terang, buah kesucian itu ada 3:
a) Buah kebaikan. Orang yang tergembala, ada Roh
Kudus, dia jadi saksi, bagikan buah kebaikan yaitu hanya melakukan apa yang
baik bagi sesama, bukan merugikan! Sampai kita bisa membalas kejahatan dengan
kebaikan. Contohnya Stefanus.
Kisah Para Rasul 7:59-60
7:59 Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa,
katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring:
"Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan
perkataan itu meninggallah ia.
Bahkan dilempar batupun masih berdoa untuk
keselamatan orang lain. Mengapa Stefanus bisa melakukan hal ini?
Kisah Para Rasul 7:55
7:55 Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus,
menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah
kanan Allah.
Karena Stefanus penuh Roh Kudus. Kalau kita
tidak ada Roh Kudus apakah bisa berbuat baik kepada sesama? Bisa, tetapi
terbatas, waktu dia baik kita juga baik. Begitu disakit dia balas. Tetapi kalau
ada Roh Kudus bisa membalas kejahatan dengan kebaikan seperti yang dilakukan
Stefanus.
Buah kebaikan ini hasil tekun bersekutu
dengan Allah Roh Kudus di dalam ibadah raya (pelita emas). Tekuni ini, biar Roh
Kudus menguasai kita sehingga bisa membagikan buah kebaikan. Diperlakukan tidak
adil oleh keluarga, balas dengan kebaikan, jangan dibalas dengan kejahatan.
Contoh lain adalah Petrus. Sebelum dipenuhkan
Roh Kudus, Petrus mengulurkan tangan memotong telinga orang. Ketika dia sudah
dipenuhkan Roh Kudus, Petrus mengulurkan tangan menyembuhkan orang lumpuh sejak
lahir, bisa menghasilkan buah kebaikan.
b) Buah keadilan, artinya jujur, tidak memihak
siapa-aiapa, hanya memihak Tuhan. Apalagi ketika menghadapi masalah, menghadapi
suatu persoalan, hanya memihak Tuhan. Lain kali ketika menghadapi persoalan, kita
berpihak pada yang menguntungkan kita. Begitu dia sudah tidak dapat keuntungan,
mulai dia jauhi, dia lawan. Menghadapi persoalan apapun, kembali lihat lagi
Firman Tuhan bilang bagaimana, itu yang diambil. Memihak Tuhan, pegang pedang
maka masalah selesai, masalah nikah, masalah buah nikah selesai.
Kita yang dipercayakan Tuhan buah nikah lebih
dari satu harus adil, ini anak kesayangan ini bukan, lalu yang disayang itu
terus dibela, yang tidak disayang yang ditoki terus, jangan begitu! Kalau ada
masalah anak-anaknya, ambil jalan keluar sesuai Firman.
Kalau jujur, tidak memihak, bisa menjadi
rumah doa. Bisa menaikan doa penyembahan kepada Tuhan.
Amsal 15:8
15:8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN,
tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
Jadi buah keadilan adalah hasil ketekunan
dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam
kasihNya.
c) Buah kebenaran = hidup benar dan menjadi
senjata kebenaran = melayani Tuhan sesuai jabatan dan karunia yang Tuhan
berikan.
Roma 6:13
6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu
kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu
kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup.
Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi
senjata-senjata kebenaran.
Kita melayani Tuhan maka ada jabatan dan
karunia Roh Kudus Tuhan berikan kepada kita. Syarat melayani hanya satu yaitu
suci, mau disucikan.
Efesus 4:11-12
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun
nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan
pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi
pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Sekalipun tidak pandai tetapi kalau suci maka
kita dipakai Tuhan. Pandai dan suci, dipakai Tuhan. Jadi bukan kepandaiannya
yang utama tetapi kesuciannya. Kita kejar kesucian hari-hari terakhir ini
supaya kita dipakai Tuhan.
Apa yang menyucikan kita?
Yohanes 17:17
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu
adalah kebenaran.
Yang menyucikan kita adalah Firman kebenaran,
Firman pengajaran yang benar. Kita dipakai Tuhan dalam pelayanan pembangunan
Tubuh Kristus. Kegerakan ini akan semakin membesar, nanti akhir bulan di Tawau
di Malaysia, tempat yang baru. Yang tinggal ikuti juga kegerakan, jangan ketinggalan
kereta, tekuni persekutuan.
Jadi buah kebenaran adalah hasil ibadah
pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita disucikan oleh Tuhan Yesus Anak
Allah lewat Firman pengajaranNya dan perjamuan suci.
Jadi
3 macam ibadah ini penting untuk menghasilkan 3 buah terang. Jangan 1 saja
dikerjakan lalu yang 2 lainnya tidak! Ibadah raya, ibadah doa dan ibadah
pendalaman Alkitab kita kerjakan semua maka ada buah-buah terang, buah keadilan
dan buah kebenaran.
Kalau
lihat urutannya, buah keadilan itu di tengah-tengah, diapit oleh buah kebaikan
dan buah kebenaran. Artinya bagi kita:
a) Penyembahan yang benar adalah menyembah di
dalam roh (buah kebaikan) dan dalam kebenaran (buah kebenaran).
Yohanes 4:24
4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia,
harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Tahun ini tahun penyembahan, mari kita
menyembah dalam roh dan kebenaran. Jadi menyembah dalam kebenaran = menyembah
dalam kesucian yang dikejakan oleh Firman dalam urapan Roh Kudus. Tingkatkan
penyembahan, kesuciannya ditingkatkan, banyak dengar Firman untuk kita praktek
maka penyembahan kita naik. Semakin banyak kita mendengar Firman dan
dipraktekan maka penyembahan kita semakin naik, rohani semakin naik, sampai
nanti naik di awan-awan menyembah Yesus Mempelai Pria Sorga.
b) Arti yang kedua keadilan Tuhan bagi semua
orang, semua diberi kesempatan bisa menyembah Tuhan, asal mau disucikan oleh
Firman dalam urapan Roh Kudus. Dalam keadaan apapun bisa menyembah. Saat di
kendaraan bisa menyembah. Saat terbaring sakit bisa menyembah asal dalam
kesucian. Orang sakit bersungut-sungut tidak bisa menyembah karena dia tidak
disucikan. Tetapi kalau dia disucikan, bisa menyembah Tuhan. Orang yang
jahatpun dan sudah akan mati, masih diberi kesempatan untuk menyembah, dia mau
bertobat dan mau menyembah ‘hari ini Yesus ingatlah akan aku jika Engkau datang
sebagai Raja” dia menyembah Yesus sebagai Raja. Yesus berkata hari ini juga
engkau bersama dengan Aku di Firdaus. Bahkan di saat terakhir mau meninggalpun
masih bisa menyembah kalau kita mau disucikan.
Jangan tunggu nanti saya jadi seperti
penjahat di sebelah Yesus, nanti di saat terakhir baru menyembah. Iya kalau
tahu saat terakhir, ada orang tidur langsung meninggal. Jangan mau bertobat
malah bilang nanti nanti. Iya kalau dapat kesempatan. Ada orang yang ketika
diperhadapkan hajaran Tuhan luar biasa dia bertobat. Tetapi ada yang malah tidak
bertobat padahal sudah sengsara dihperhadapkan dengan hukuman Tuhan. Jangan
berpikir sekarang mau happy-happy, mau senang-senang dulu, nanti kalau dekat-dekat
mati baru bertobat, jangan! Iya kalau tahu. Sekarang masih ada kesempatan,
hasilkan buah pertobatan, hasilkan buah kesucian. Tergembala dengan benar dan
baik, biar ada buah-buah kesucian kita hasilkan bagi Tuhan.
3.
Buah
terakhir (Teena)
Galatia
5:22-23
5:22
Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan,
5:23
kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Buah-buah
roh ini sudah berada di wilayah ruangan maha suci. Ada 9 buah roh yang dibagi
3.
a) Buah kasih, sukacita, damai sejahtera adalah
tabiat atau gambar Allah Bapa.
b) Kesabaran, kemurahan, kebaikan, adalah gambar
atau tabiat Yesus Anak Allah.
c) Kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan
diri adalah gambar atau tabiat Allah Roh Kudus, Kristus.
Jadi
kalau kita mau bertobat sungguh-sungguh. Tergembala dengan benar dan baik,
tekun 3 macam ibadah pokok, kita sedang dikembalikan pada ciptaan semula yaitu
manusia yang segambar dengan Allah Tritunggal, sempurna seperti Allah
Tritunggal. Gambar itu sudah dirusak oleh setan, sekarang sedang Tuhan kembalikan
kepada kita. Sekalipun mungkin belum sempurna, masih terlihat samar-samar,
tetapi mulai nyata. Mulai ada kasih, mulai setia, mulai sabar, bisa menguasai
diri dan seterusnya. Ini yang disebut dengan proses keubahan hidup dari manusia
daging menjadi manusia rohani untuk menjadi sama mulia dengan Yesus.
Untuk
kita bisa berubah menjadi sama dengan Yesus, kita diproses lewat apa?
II
Korintus 4:16-18
4:16
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin
merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan
kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan
kami.
4:18
Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan,
karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah
kekal.
Jadi
kita diproses lewat percikan darah, sengsara daging tanpa dosa karena Yesus dan
bersama Yesus. Ketika diperhadapkan dengan percikan darah jangan ngomel.
Buah-buah
Roh Kudus ini hasil pesta pendamaian. Dalam pesta pendamaian Imam besar Harun
dan penggantinya imam besar yang selanjutnya masuk ke ruangan suci membawa
darah dan dupa. Darah dipercikan 7 kali di depan Tabut Perjanjian dan 7 kali di
atas tutup pendamaian. sehingga terjadi Shekina Glori, sinar kemuliaan. Setelah
pesta Paskah dan roti fatir, lanjutkan pesta timangan, kita tergembala, pesta
Pentakosta kita dikuasai Roh Kudus, pesta tiupan nafiri, kita bersaksi
membagikan buah-buah terang. Lanjutkan ada pesta berikut pesta pendamaian,
percikan darah kita alami supaya berubah, itu pesta pondok daun. Dari rumah
mereka buah pondok-pondok, tidak lagi tinggal di rumahnya. Suatu saat pondok
itu dibongkar, tidak bertahan lama, itulah keubahan hidup. Kemah jasmani
dibongkar, kita beralih pada kemah yang rohani.
II
Korintus 5:1
5:1
Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar,
Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat
kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
Kita
harus berubah, Tuhan rindu supaya kita berubah. Makanya jika Tuhan izinkan
terjadi percikan darah, bukan untuk menghancurkan kita tetapi untuk membawa
kita pada kemuliaan. Jangan mengomel, jangan bersungut. Saya sudah tergembala
kenapa diperhadapkan dengan sengsara, dia yang tidak tergembala enak hidupnya.
Sudah betul, kita sudah diperhadapkan dengan percikan darah, sudah di ruangan
maha suci. Dia yang enak-enak saja hidupnya jangan-jangan di halaman saja belum
masuk. Kita sengsara sudah di ruangan maha suci, untuk diubahkan segambar
dengan Allah Tritunggal, tabiat Allah Tritunggal mulai masuk dalam hidup kita.
Dalam percikan darah betul-betul daging kita dirobek, tabiat Yesus masuk, tabiat
Roh Kudus masuk, tabiat Allah Roh Kudus masuk, terus menerus semakin nyata
sampai kita sempurna seperti Tuhan Yesus Kristus.
Hasilnya
kalau ada buah Roh kudus.
a)
Kejadian
1:26-28
1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan
manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di
laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas
segala binatang melata yang merayap di bumi."
1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka.
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman
kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Hasilnya ada kuasa kemenangan atas setan
tritunggal. Ikan di laut menunjuk antikristus, binatang yang keluar dari laut. Burung
di udara menunjuk setan di udara. Binatang di darat itu menunjuk nabi palsu. Ada
kuasa kemenangan atas setan tritunggal, sumbernya semua yang jelek, sumber air
mata, sumber dosa, sumber masalah, sumber kegagalan, kita kalahkan semua. Yang
gagal dipulihkan berhasil. Yang banyak air mata Tuhan hapus semua dan Tuhan
berikan kebahagiaan. Menghadapi masalah yang berat dan mustahil, diselesaikan
Tuhan semuanya.
Mau menang atas setan itu tergantung dari
kita, mau bertobat, tergembala, mau menerima percikan darah. Kalau 3 ini bisa
kita lakukan, bertobat, tergembala, terima percikan darah, maka kita pasti menang!
Kenapa kalah terus? Pertobatannya bagaimana, dalam penggembalaannya bagaimana.
Dan juga percikan darah, kita terima tetapi masih banyak persungutan, masih
banyak mengeluh. Sampai kita tidak ada lagi keluhan, hanya mengucap syukur,
pasti menang.
b)
Kejadian
1:21
1:21 Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut
yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam
air, dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu
baik.
Tuhan menjadikan semua baik sampai sungguh
amat baik = sempurna, kita layak menyambut Yesus di awan-awan masuk pesta nikah
Anak Domba, layak masuk kerajaan 1000 tahun damai Firdaus yang akan datang,
layak masuk kota Yerusalem Baru, kerajaan Sorga yang kekal.
Sekarang ini tergantung kita, mau bertobat
atau tidak, mau tergembala dengan benar dan baik atau tidak, rela menerima
percikan darah atau tidak. Kalau 3 hal ini rela kita lakukan maka pasti ada
kemenangan Tuhan jamin dan semua dijadikan baik oleh Tuhan sampai sungguh amat
baik. Mungkin siang ini nikahnya belum baik, ekonomi belum baik, masa depan
belum baik, kesehatan belum membaik, jangan dulu salahkan siapa-siapa. Tetapi periksa
diri, bagaimana pertobatanku, penggembalaan dan percikan darah. Terima semua
itu maka Tuhan jamin menjadikan semua baik pada waktunya sampai sungguh amat
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar