Penyerahan Anak
Markus 10:13-16
10:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus,
supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang
itu.
10:14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan
berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan
menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya
Kerajaan Allah.
10:15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa
tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk
ke dalamnya."
10:16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil
meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
Penyerahan anak merupakan kebutuhan kita
supaya dijamah dan dipeluk oleh Tuhan, sehingga tidak mengalami maut. Sebab maut
mengincar manusia sejak dari dalam kandungan, setelah lahir, kanak-kanak,
remaja, dewasa selalu diincar oleh maut, hanya selangkah dengan maut.
Anak ini bernama Jeremy berasal dari nama Yeremia. 4 arti nama
Yeremia:
1.
Yang
ditunjukan oleh Yehova. Jadi tujuan penyerahan anak supaya kelak anak Jeremy menjadi anak yang dipanggil Tuhan untuk
melayani Tuhan dengan bobot rohani. Sekaligus mengingatkan kedua orang tua
untuk melayani sebagai hamba Tuhan yang benar-benar ditunjuk oleh Tuhan,
sehingga pelayanan bukan berdasarkan keinginan daging, kehendak sendiri, tetapi
sesuai keinginan atau kehendak Tuhan.
2.
Yehova
akan menguatkan kembali. Dalam kita menjalani hidup, juga di dalam kita
melayani Tuhan, kita diperhadapkan dengan banyak tantangan. Orang tua untuk
mendidik anak itu diperhadapkan dengan banyak tantangan. Saya dengar pagi jadi
malam, malam jadi siang, orang tua begadang karena malam-malam anak ini bangun.
Dulu juga saya alami, harus persiapan, harus melayani tetapi juga harus
mengurus anak, harus mencuci, harus memasak dan jaga anak sepanjang malam. Itu
masih kecil, belum kalau dia sudah kanak-kanak. Dengan keadaan dunia yang
semakin rusak, banyak kejahatan di mana-mana, anak-anak juga menjadi korban. Apalagi kalau sudah remaja, sudah
dewasa, begitu banyak tantangan yang dihadapi. Seringkali tantangan itu membuat
kita lemah. Apalagi sebagai hamba Tuhan, kalau buah nikah itu berulah itu
adalah pukulan telak.
Tujuan penyerahan anak ini supaya
hidup kita selalu terkait dengan Tuhan, sehingga punya keyakinan teguh bahwa
Tuhan sanggup memberikan kekuatan dalam menghadapi segala pergumulan dan segala
tantangan. Baik pergumulan hidup, pergumulan dalam nikah, pergumulan dalam
pelayanan, ada Tuhan yang selalu menguatkan.
3.
Yehova
akan mengangkat kembali. Tidak bisa kita pungkiri, dalam pengikutan kita kepada
Tuhan juga ditandai dengan kejatuhan-kejatuhan. Bahkan banyak kali sesudah
mengalami kejatuhan, sudah tidak mau lagi mengikut Tuhan, tidak mau beribadah
melayani Tuhan. Tetapi kalau anak itu sejak kecil sudah diserahkan oleh Tuhan,
dia ada dalam jamahan Tuhan, dalam pelukan Tuhan, sehingga ketika dia jatuh
tidak dibiarkan tergeletak, Tuhan sanggup mengangkat kembali.
4.
Yehova
akan membangun kembali. Banyak anak hamba Tuhan yang hancur rohaninya setelah
dia remaja, dewasa, sehingga tidak sedikit pelayanan orang tua menjadi hancur
juga karena ulah anak hamba Tuhan. Saya juga anak hamba Tuhan, pernah hancur
rohani saya sehingga membuat orang tua banyak menangis. Tetapi syukur pelayanan
papa tidak hancur dan saya bisa dipulihkan. Apalagi ini Jeremy anak laki-laki, banyak tantangan yang
dihadapi untuk membesarkan. Begitu sudah besar dan dewasa, banyak kali anak
hamba Tuhan berulah dan membuat pelayanan orang tua menjadi hancur. Tetapi
kalau anak itu diserahkan kepada Tuhan, kemudian dididik sesuai ajaran Tuhan,
yakinlah kelak anak itu akan menjadi penopang pelayanan orang tua. Dalam
membina kerohanian jemaat, anak ini juga akan menjadi berkat bagi pelayanan orang
tua. Sehingga jemaat yang hancur rohani, oleh pelayanan orang tua, ditopang
oleh buah nikah, jemaat yang sudah hancur rohani bisa dipulihkan kembali.
Dulu Yeremia diutus kepada bangsa Israel yang sudah hancur-hancuran
rohaninya. Yeremia diutus oleh Tuhan sekalipun resikonya besar, sampai akhirnya
Yeremia memang mati. Yeremia adalah seorang imam dan juga seorang nabi.
Yeremia 1:1
1:1
Inilah perkataan-perkataan Yeremia bin Hilkia, dari keturunan imam yang ada di
Anatot di tanah Benyamin.
Nabi ada kaitannya dengan Firman nubuatan. Imam ada kaitannya dengan
pengajaran.
Maleakhi 2:6
2:6
Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada
bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang
dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
Jadi Tuhan membangun kembali rohani gereja Tuhan yang hancur lewat
Firman pengajaran dan Firman nubuatan, atau yang disebut dengan Firman
pengajaran yang benar, Kabar Mempelai. Itulah tugas dari orang tua Jeremy yaitu bapak Pdt. Otniel Tontou untuk
memberitakan Firman pengajaran dan Firman nubuatan, isteri menopang dan anak
juga menopang sehingga jemaat yang sudah hancur rohaninya bisa dipulihkan
kembali.
Anak ini juga diberi nama Emmanuel atau Imanuel, yang artinya Tuhan menyertai
kita. Tuhan kiranya menyertai anak ini dalam tumbuh kembangnya, juga menyertai
orang tua dalam pelayanannya. Sampai nanti masuk dalam penyertaan yang kekal,
Yesus kepala dan kita tubuhNya, Mempelai Wanita Tuhan, kita bersama dengan
Tuhan sampai selama-lamanya.
Ibadah Pendalaman Alkitab
Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Kita mempelajari
Imamat pasal 26 tentang kutukan ketiga bagi orang yang tidak mau taat kepada
Firman yaitu kelaparan.
Imamat 26:19-20,26,29
26:19 dan Aku akan mematahkan kekuasaanmu yang
kaubanggakan dan akan membuat langit di atasmu sebagai besi dan tanahmu sebagai
tembaga.
26:20 Maka tenagamu akan habis dengan sia-sia, tanahmu
tidak akan memberi hasilnya dan pohon-pohonan di tanah itu tidak akan memberi buahnya.
26:26 Jika Aku memusnahkan persediaan makananmu, maka
sepuluh perempuan akan membakar roti di dalam satu pembakaran. Mereka akan
mengembalikan rotimu menurut timbangan tertentu, dan kamu akan makan, tetapi
tidak menjadi kenyang.
26:29 dan kamu akan memakan daging anak-anakmu lelaki
dan anak-anakmu perempuan.
Di akhir zaman ini akan terjadi kelaparan
yang hebat. Baik kelaparan secara jasmani, apalagi kalau peperangan sudah
meluas, belum lagi bencana alam, iklim semakin tidak menentu. Terutama
kelaparan secara rohani, yaitu kelaparan akan Firman Tuhan, sehingga orang yang
jatuh tidak bisa bangkit lagi. Betul-betul hidup dalam dosa sampai binasa
selamanya.
Amos 8:11-14
8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang,"
demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri
ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan
mendengarkan firman TUHAN.
8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan
menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak
mendapatnya.
8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang
cantik dan anak-anak teruna karena haus;
8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria
dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu
yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit
lagi."
Menjelajah dari utara, utara itu tempat meja
roti sajian, berarti tidak ada lagi Firman. Dan mereka ke timur, berarti
akhirnya mereka siap untuk diinjak-injak antikristus. Sangking dahsyatnya
kelaparan itu manusia yang jatuh dalam dosa tidak bisa bertobat lagi karena
tidak ada kekuatan Firman yang bisa mengangkat kembali.
Siapa yang dilanda kelaparan? Terutama hamba
Tuhan pelayan Tuhan = imam-imam.
Yehezkiel 7:26
7:26 Bencana demi bencana akan datang, kabar demi
kabar akan tersiar. Mereka akan menginginkan suatu penglihatan dari nabi,
pengajaran hilang lenyap dari imam, dan nasihat dari tua-tua.
Makanya kita perhatikan, kita hamba Tuhan
pelayan Tuhan, jangan sampai dilanda kelaparan yang dahsyat sehingga tidak bisa
bangkit lagi ketika jatuh dalam dosa. Mengapa kelaparan melanda imam-imam?
Karena tidak menghargai tahbisan pelayanan. Jika belajar tentang tahbisan dalam
Keluaran pasal 28 dan 29, imam itu sudah dijamin makanannya oleh Tuhan.
Keluaran 29:31-33
29:31 Domba jantan persembahan pentahbisan itu haruslah
kauambil dan dagingnya kaumasak pada suatu tempat yang kudus.
29:32 Haruslah Harun dan anak-anaknya memakan daging
domba jantan itu serta roti yang ada di dalam bakul di depan pintu Kemah
Pertemuan.
29:33 Haruslah mereka memakan semuanya itu yang dipakai
untuk mengadakan pendamaian pada waktu mereka ditahbiskan dan dikuduskan,
tetapi orang awam janganlah memakannya, sebab persembahan kudus semuanya itu.
Kalau sudah ditahbiskan untuk melayani Tuhan,
Tuhan jamin makanannya, tidak mungkin kelaparan.
Imamat 29:34-35
29:34 Jika ada yang tinggal dari daging persembahan
pentahbisan dan dari roti itu sampai pagi, haruslah kaubakar habis yang tinggal
itu dengan api, janganlah dimakan, sebab persembahan kudus semuanya itu.
29:35 Maka haruslah kauperbuat demikian kepada Harun
dan kepada anak-anaknya, tepat seperti yang Kuperintahkan kepadamu; selama
tujuh hari haruslah kautahbiskan mereka.
Kita yang sudah melayani Tuhan sebagai imam
dalam bidang apa saja, hargai sungguh-sungguh tahbisan kita, layani Tuhan sungguh-sungguh,
maka Tuhan jamin tidak mungkin kelaparan, baik secara jasmani terlebih secara
rohani. Selama saya mengikut Tuhan, tidak pernah saya dengar ada hamba Tuhan
yang mati kelaparan. Sekalipun sulit dalam pelayanan tetapi Tuhan pelihara.
Kalau tahbisan kita benar pasti Tuhan jamin
pemeliharaan secara jasmani terutama secara rohani sehingga luput dari
kelaparan yang akan meladan dunia ini. Tetapi ada syarat yang harus kita
penuhi.
1.
Keluaran
29:22-24
29:22
Dari domba jantan itu haruslah kauambil lemaknya, ekornya yang berlemak, lemak
yang menutupi isi perutnya, umbai hatinya, kedua buah pinggangnya, lemak yang
melekat padanya, paha kanannya — sebab itulah domba jantan persembahan
pentahbisan —
29:23
kauambillah juga satu keping roti, satu roti bundar yang berminyak dan satu
roti tipis dari dalam bakul berisi roti yang tidak beragi, yang ada di hadapan
TUHAN.
29:24
Haruslah kautaruh seluruhnya ke atas telapak tangan Harun dan ke atas telapak
tangan anak-anaknya dan haruslah kaupersembahkan semuanya sebagai persembahan
unjukan di hadapan TUHAN.
Ada
3 korban binatang yang dipersembahkan dalam pentahbisan, pertama lembu jantan
sebagai korban pendamaian, yang kedua domba jantan kedua sebagai korban penyerahan
diri dan yang ketiga yang kita baca ini, domba jantan kedua sebagai korban
pentahbisan. Syarat pertama harus ada persembahan unjukan atau timang-timangan.
Artinya harus tergembala dengan benar dan baik. Orang yang tergembala itu dia
diunjuk-unjuk di hadapan Tuhan oleh gembala lewat doa penyahutan, doa syafaat.
Terserah dia mau berdoa subuh, pagi, siang, sore, malam, jemaat diunjuk-unjuk
di hadapan Tuhan oleh gembala. Setiap mau tidur malam, doa saya selalu Tuhan
ampuni dosaku, dosa isteri dan anak-anak, ampuni dosa keluarga dan ampuni dosa
seluruh sidang jemaat. Karena banyak terjadi setelah tidur tidak bangun-bangun
lagi karena meninggal. Kalau tidak diunjuk-unjuk di hadapan Tuhan lalu
sementara dia tidur meninggal, bagaimana nasibnya itu.
Di
bumi ada gembala manusia yang mengunjuk-unjuk, di Sorga ada Gembala Agung yang
berdoa syafaat bagi kita. Itu pentingnya tergembala supaya kita diunjuk-unjuk,
selalu diingat di hadapan Tuhan.
Ibrani
13:17
13:17
Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka
berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab
atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan
keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
Mari
tergembala dengan benar dan baik. Diunjuk-unjuk = digerak-gerakan. Yang
mengunjuk adalah imam besar, kalau sekarang adalah gembala. Artinya gembala
yang menggerakan sidang jemaat untuk kegiatan rohani lewat pemberitaan Firman
pengajaran yang benar. Bukan dipaksa, diancam-ancam dan sebagainya. Biar Firman
yang bekerja, Firman yang menggerakan sidang jemaat untuk masuk dalam kegiatan
rohani. Kegiatan rohani itu melayani, masuk baptisan air, biar Firman Tuhan
yang menggerakan.
Seringkali
yang terjadi dalam penggembalaan terbalik, yang menggerakan justru jemaat.
Hamba Tuhan dikomando harus begini harus begitu. Masuk persekutuan harus begini
pak gembala. Gembala dipaksa masuk dalam satu persekutuan yang tidak benar!
Yang banyak terjadi tua-tua yang mau mengatur gembala, harus begini, harus
begitu! Gembala tinggal tunduk-tunduk, nurut saja, maunya tua-tua bagaimana
gembala turuti. Kalau mau diatur-atur oleh jemaat, oleh tua-tua membuat gembala
berkeluh kesah. Kalau gembala berkeluh kesah, hal itu tidak menguntungkan
jemaat, jemaat yang rugi. Doa penyahutan terhalang, terhambat, tidak naik.
Sama
seperti Yeremia, dipaksa oleh jemaat ikut ke Mesir. Sementara Firman Tuhan
katakan jangan ke Mesir. Sampai orang-orang terpandang di Yehuda berkata ‘kamu
berbohong, Firman Allah tidak begitu, ikut ke Mesir!’. Yeremia dipaksa ke Mesir
dan dia mati di sana.
Mari
kita bekerja sama dengan baik, jemaat mendoakan gembala, gembala menaikan doa
penyahutan dan menggerakan jemaat dalam kegiatan rohani lewat Firman
pengajaran. Jemaat jangan atur-atur gembala, terutama tua-tua!
Bilangan
11:24-25
11:24
Setelah Musa datang ke luar, disampaikannya firman TUHAN itu kepada bangsa itu.
Ia mengumpulkan tujuh puluh orang dari para tua-tua bangsa itu dan menyuruh
mereka berdiri di sekeliling kemah.
11:25
Lalu turunlah TUHAN dalam awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambil-Nya
sebagian dari Roh yang hinggap padanya, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh
tua-tua itu; ketika Roh itu hinggap pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti
nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi.
Roh
Tuhan yang ada pada Musa, diambil sebagian dan ditaruh ke atas 70 tua-tua
Israel. Dari ayat-ayat ini kita belajar bahwa tua-tua seharusnya 1 roh dengan
gembala, jangan berseberangan dengan gembala! Terutama dalam hal kebijakan-kebijakan
dalam penggembalaan. Gembala bilang begini kebijakan dalam penggembalaan,
tua-tua harus sama. Tua-tua itu adalah pendukung utama dalam pelayanan, bukan
penghambat, apalagi menjadi sandungan di dalam pelayanan. Tetapi kenyataan yang
terjadi di mana-mana, tua-tua justru menghasut jemaat melawan gembala. Musa
menghadapi pemberontakan Datan, Korah dan Abiram orang-orang kenamaan yang
melawan Musa, melawan gembala. Semoga di sini tidak terjadi seperti itu, di
mana-mana terjadi demikian.
Tua-tua
boleh mengusulkan, tetapi keputusan ada di tangan gembala. Terutama dalam hal
yang rohani, kebijakan-kebijakan dalam penggembalaan. Sebagai gembala jangan
salah mengambil keputusan dalam perkara yang rohani. Karena itu menentukan
nasib sidang jemaat di dunia ini sampai di akhirat nanti. Mulai dari hal
persekutuan, jangan salah ambil keputusan. Dalam hal nikah, hamba Tuhan jangan
salah mengambil keputusan.
Bagaimana
supaya tidak salah dalam mengambil keputusan? Gembala banyak bergaul karib
dengan Tuhan, banyak berdoa, banyak baca Alkitab. Hubungan dengan Tuhan harus erat
supaya jangan salah mengambil keputusan. Contohnya raja Daud, sebelum mengambil
keputusan dia selalu bertanya kepada Tuhan.
I
Samuel 23:2,4,12; 30:8
23:2
Lalu bertanyalah Daud kepada TUHAN: "Apakah aku akan pergi
mengalahkan orang Filistin itu?" Jawab TUHAN kepada Daud: "Pergilah,
kalahkanlah orang Filistin itu dan selamatkanlah Kehila."
23:4
Lalu bertanya pulalah Daud kepada TUHAN, maka TUHAN menjawab dia,
firman-Nya: "Bersiaplah, pergilah ke Kehila, sebab Aku akan menyerahkan
orang Filistin itu ke dalam tanganmu."
23:12
Kemudian bertanyalah Daud: "Akan diserahkan oleh warga-warga kota
Kehila itukah aku dengan orang-orangku ke dalam tangan Saul?" Firman
TUHAN: "Akan mereka serahkan."
30:8
Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Haruskah aku
mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?" Dan Ia berfirman
kepadanya: "Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul
mereka dan melepaskan para tawanan."
II
Samuel 2:1; 5:19,23; 21:1
2:1
Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Apakah aku harus
pergi ke salah satu kota di Yehuda?" Firman TUHAN kepadanya:
"Pergilah." Lalu kata Daud: "Ke mana aku pergi?"
Firman-Nya: "Ke Hebron."
5:19 bertanyalah
Daud kepada TUHAN: "Apakah aku harus maju melawan orang Filistin itu?
Akan Kauserahkankah mereka ke dalam tanganku?" TUHAN menjawab Daud:
"Majulah, sebab Aku pasti akan menyerahkan orang Filistin itu ke dalam
tanganmu."
5:23
maka bertanyalah Daud kepada TUHAN, dan Ia menjawab: "Janganlah
maju, tetapi buatlah gerakan lingkaran sampai ke belakang mereka, sehingga
engkau dapat menyerang mereka dari jurusan pohon-pohon kertau.
21:1
Dalam zaman Daud terjadilah kelaparan selama tiga tahun berturut-turut, lalu Daud
pergi menanyakan petunjuk TUHAN. Berfirmanlah TUHAN: "Pada Saul dan
keluarganya melekat hutang darah, karena ia telah membunuh orang-orang
Gibeon."
Ini
pelajaran buat saya sebagai gembala untuk tidak salah mengambil keputusan harus
bergaul erat dengan Tuhan, bertanya kepada Tuhan, berdoa, berpuasa.
2.
Keluaran
29:25
29:25
Kemudian haruslah kauambil semuanya dari tangan mereka dan kaubakar di atas
mezbah, yaitu di atas korban bakaran, sebagai persembahan yang harum di hadapan
TUHAN; itulah suatu korban api-apian bagi TUHAN.
Syarat
kedua ada korban api-apian. Pada korban api-apian daging dibakar. Jadi artinya
kita mau membakar daging, mematikan daging supaya berbau harum di hadapan
Tuhan. Dibakar dengan api Firman, api Roh Kudus dan api kasih Allah. Itu semua
ada dalam penggembalaan. Coba lihat dalam ruangan suci, di atas meja roti
sajian ada dupa yang dibakar, ini menunjuk api Firman dalam ibadah pendalaman
Alkitab dan perjamuan suci. Pada pelita emas ada api juga di situ, ini
menunjukan dalam ibadah raya kita dibakar dengan api Roh Kudus. Pada mezbah
dupa ada api di situ, artinya kita dibakar oleh api kasih Allah dalam ibadah
doa penyembahan.
Ingat
Musa, sebelum dia mengalami pengalaman dengan api Tuhan, waktu di Mesir dia
coba melayani 2 orang tetapi gagal, dia membunuh. Lalu dia dikejar sehingga
lari ke Midian. Untuk melayani 2 orang saja dia gagal karena dia belum punya
pengalaman dengan api Tuhan. Nanti dalam Keluaran pasal 3, di gunung
penggembalaan yaitu gunung Horeb, dia dibakar oleh api Tuhan, sehingga dia bisa
diutus oleh Tuhan membawa bangsa Israel keluar dari Mesir ke tanah Kanaan.
Yang
terutama harus dibakar adalah:
a) Ambisi daging. Banyak kali tanpa kita sadari sudah
melayani dengan ambisi. Waktu dipuji kita langsung besar kepala. Apalagi kalau
kami sebagai hamba Tuhan, waktu selesai khotbah dipuji jemaat, langsung senang
sekali. Tetapi waktu dikritik, dikatai orang, marah, tidak terima! Itu ambisi
daging.
b) Emosi daging. Kadangkala kita melayani dengan
emosi daging, semangat daging, bukan semangat dari Tuhan, bukan semangat dari
Firman pengajaran. Waktu semua berhasil, semua lancar jaya semangat sekali. Begitu
ada masalah, ada pergumulan, langsung loyo. Sampai berpikir betulkan Tuhan itu
ada, kalau Tuhan itu ada, saya sudah melayani kenapa diperlakukan seperti ini.
Banyak pikiran-pikiran negatif muncul, itu berarti melayani emosi daging.
Sama seperti waktu Yesus masuk Yerusalem,
orang banyak berseru ‘hosana, hosana, hosana’ emosi daging. Berapa hari
kemudian ganti suaranya ‘salibkan Dia, salibkan Dia!’. Banyak kali begitu,
karena emosi daging sampai hamba Tuhan yang melayain dieluk-elukan ‘luar biasa,
pemakaian Tuhan luar biasa!’. Begitu datang tantangan dan pergumulan ‘salibkan
dia, salibkan dia’ dilawan hamba Tuhannya.
3.
Keluaran
29:26-28
29:26
Selanjutnya haruslah kauambil dada dari domba jantan yang adalah bagi
pentahbisan Harun dan kaupersembahkan sebagai persembahan unjukan di hadapan
TUHAN, dan itulah bagian untukmu.
29:27
Demikianlah harus kaukuduskan dada persembahan unjukan dan paha persembahan
khusus yang dipersembahkan dari domba jantan yang adalah bagi pentahbisan Harun
dan anak-anaknya.
29:28
Itulah yang menjadi bagian untuk Harun dan anak-anaknya menurut ketetapan yang
berlaku untuk selama-lamanya bagi orang Israel, sebab inilah suatu persembahan
khusus, maka haruslah itu menjadi persembahan khusus dari pihak orang Israel,
yang diambil dari korban keselamatan mereka, dan menjadi persembahan khusus
mereka bagi TUHAN.
Jadi
syarat ketiga ada persembahan khusus. Dulu dari korban pentahbisan, dari korban
keselamatan atau korban syukur orang Israel diambil persembahan khususnya bagi
Tuhan tetapi dipercayakan kepada Harun dan anak-anaknya.
Persembahan
khusus disebut juga persembahan tatangan, itu berpasangan dengan perpuluhan.
Artinya Tuhan percayakan perpuluhan dan persembahan khusus kepada gembala yang
benar tahbisannya. Jangan dirampas, jangan diambil!
Keluaran
29:28
29:28
Itulah yang menjadi bagian untuk Harun dan anak-anaknya menurut ketetapan yang
berlaku untuk selama-lamanya bagi orang Israel, sebab inilah suatu persembahan
khusus, maka haruslah itu menjadi persembahan khusus dari pihak orang Israel,
yang diambil dari korban keselamatan mereka, dan menjadi persembahan khusus
mereka bagi TUHAN.
Kita
tidak tahu rekeningnya Tuhan, tidak ada! Ini persembahan bagi Tuhan tetapi
dipercayakan kepada hamba Tuhan yaitu gembala yang sungguh-sungguh melayani
Tuhan, yang benar tahbisannya.
Ibrani
7:8-9
7:8
Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang
tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup.
7:9
Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan Abraham dipungut juga
persepuluhan dari Lewi, yang berhak menerima persepuluhan,
Lewi
itu hamba Tuhan, imam-imam yang dipercaya oleh Tuhan. Dia yang diberikan hak
untuk menerima perpuluhan dan persembahan khusus. Jangan dirampas atau tua-tua
bersama jemaat mau mengatur perpuluhan, sehingga gembala digaji. Sistem Tuhan
bukan begitu! Ada orang mengatakan perpuluhan itu Taurat, siapa bilang! Jauh sebelum
Taurat Abraham sudah mengembalikan perpuluhan kepada Imam Besar Melkisedek.
Yakub berjanji akan mengeluarkan perpuluhan, itu jauh sebelum zaman Taurat.
Tadi dalam surat Ibrani, ini dalam Perjanjian Baru sudah lewat zaman Taurat
tetapi masih ada perpuluhan. Sebelum zaman Taurat perpuluhan sudah ada, zaman
Taurat ada dan sekarang sesudah zaman Taurat yaitu zaman perjanjian baru tetap
ada. Perpuluhan ini sangat penting untuk menjamin pemeliharaan kehidupan kita dari
kelaparan yang hebat di akhir zaman ini. Kalau perpuluhan tidak dikembalikan
maka tidak ada makanan di rumah Tuhan, terjadi kelaparan sebab di rumah Tuhan
tidak ada pembukaan rahasia Firman.
Maleakhi
3:10
3:10
Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan,
supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta
alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan
berkat kepadamu sampai berkelimpahan.
Dalam
Keluaran 29:28 dikatakan perpuluhan itu bagi Tuhan. Jadi perpuluhan itu milik
Tuhan, orang yang jujur mengembalikan perpuluhan dia juga adalah milik Tuhan.
Kami hamba Tuhan yang dipercaya menerima perpuluhan dan persembahan khusus,
jangan salah menggunakan. Tapi kami juga harus menunjukan teladan mengembalikan milik Tuhan.
Apa
itu perpuluhan dan persembahan khusus. Persepuluhan adalah pengakuan bahwa kita
sudah diberkati Tuhan. Jadi bukan Tuhan lihat banyak sedikitnya, tetapi Tuhan
lihat pengakuannya bahwa kita sudah diberkati Tuhan.
Kejadian
28:22
28:22
Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala
sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh
kepada-Mu."
Kadang
kita berpikir terlalu sedikit ini, malu kalau mau dibawa ke rumah Tuhan,
simpan-simpan dulu. Eh tiba-tiba ada kebutuhan, jadinya uang perpuluhan
terpakai ‘pinjam dulu Tuhan, nanti saya kembalikan’ tetapi malah lupa! Tuhan
tidak lihat jumlahnya, yang penting pengakuan dari kita bahwa kita sudah
diberkati oleh Tuhan. Kalau disimpan-simpan tunggu banyak baru diserahkan itu
bisa terpakai. Dan kalau sudah lupa dikembalikan bagaimana!
Dasar
perpuluhan adalah kebenaran. Jadi berkat-berkat yang didapat dengan hasil tidak
benar janganlah diperpuluhkan! Jadi kalau berkatnya dari yang tidak benar jangan
dibawa! Tetapi tidak mungkin juga saya mau tanya-tanya, kesadaran sendiri saja.
Kita hidup dari persepuluhan yang kita kembalikan kepada Tuhan. Bukan dari berkat-berkat yang ada pada kita
Keluaran
16:35-36
16:35
Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah
yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.
16:36
Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.
Manna
itu kaitannya dengan persepuluhan. Manna menunjuk Firman penggembalaan yang
memelihara hidup kita. Tuhan bukakan Firman kalau kita jujur mengembalikan
perpuluhan. Jadi ini yang memelihara hidup kita di padang gurun dunia ini
sampai kita masuk di Kanaan Samawi, Yerusalem yang baru. Ini adilnya Tuhan,
kalau Tuhan memelihara kita dari apa yang kita miliki di dunia ini, kasihan
yang tidak punya apa-apa tidak mendapat pemeliharaan. Tetapi adilnya Tuhan kita
dipelihara dari persepuluhan yang kita kembalikan kepada Tuhan. Jadi kalau itu
kita ambil dan kita rampas maka hilang pemeliharaan, tidak ada perlindungan.
Persembahan
khusus adalah ucapan syukur bahwa kita sudah diberkati oleh Tuhan. Dasarnya
adalah kerelaan hati dan dengan sukacita. Kita rela kasih berapa sudah seperti
itulah. Jangan memberi karena mau pamer.
1.
Keluaran
29:29-30
29:29
Pakaian kudus kepunyaan Harun itu haruslah turun kepada anak-anaknya yang
kemudian, supaya mereka memakainya apabila mereka diurapi dan ditahbiskan.
29:30
Tujuh hari lamanya haruslah pakaian itu dikenakan oleh imam penggantinya dari
antara anak-anaknya, yang akan masuk ke dalam Kemah Pertemuan untuk
menyelenggarakan kebaktian di tempat kudus.
Syarat
keempat ada pakaian imam besar. Jadi pakaian Harun turun kepada anaknya, dari
anaknya turun kepada anak cucunya, terus seperti itu sampai selama-lamanya
turun temurun. Artinya harus meneladani pelayanan Yesus Imam Besar. Mau
dipelihara Tuhan dan dijamin hidup kita maka kita harus meneladani pelayanan
Yesus Imam Besar. Pakaian Yesus kita pakai, itu meneladani pelayanan Yesus Imam
Besar yaitu:
a) Melayani dalam kesucian
Ibrani 7:26
7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita
perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari
orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
Yang kita kejar sekarang ini adalah kesucian,
itu meneladani Yesus Imam Besar, jangan jamah yang najis!
b) Melayani dengan rela berkorban apapun yang digerakan
oleh Tuhan. Yesus Imam Besar berkorban nyawa. Kalau Tuhan minta harus kita
korbankan, Tuhan minta waktu korbankan, Tuhan minta tenaga korbankan, Tuhan
minta harta, pikiran, perasaan, sampai seluruh hidup Tuhan minta korbankan,
berikan kepada Tuhan.
c) Imam Besar itu setahun sekali mengadakan
pelayanan pendamaian. Jadi meneladani Yesus Imam Besar adalah melayani dengan
hati damai sejahtera. Jangan ada pahit, iri, dendam, benci dan sebagainya. Rugi
kalau seperti itu, pasti kering! Tidak ada berkat rohani, juga tidak ada berkat
jasmani.
Tadi
disebutkan daging yang diperuntukan untuk Harun dan anak-anaknya dari korban
pentahbisan. Jadi kalau disimpulkan, jaminan hamba Tuhan dan pelayanan Tuhan
tergantung pada tahbisannya, bukan bergantung pada apa yang ada di dunia ini,
bukan bergantung pada jemaat. Kalau bergantung pada jemaat berarti waktu saya
jadi pengerja tidak dipelihara.
Pemakaian
pelayan Tuhan bergantung pada kesucian, semakin meningkat kesuciannya semakin
dipakai Tuhan dan semakin diberkati oleh Tuhan.
I
Tesalonika 5:23
5:23
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa
dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus
Kristus, Tuhan kita.
Kudus
dulu baru terpelihara. Pemeliharaan Tuhan itu sempurna, tubuh, jiwa dan roh
dipelihara.
Dari
pelajaran ini, kepada pelayan-pelayan Tuhan jangan memikirkan soal kebutuhan
hidup sehari-hari, tetapi memikirkan bagaimana kita menjaga kesucian. Itu yang
terutama kita harus pikirkan! Bagaimana kita menjaga kesucian supaya kita
dipakai Tuhan dan berkenan kepada Tuhan. Apalagi kita hidup di dunia yang
bagaikan padang gurun yang serba sulit semuanya. Kalau yang kita pikirkan
kebutuhan sehari-hari sampai tabrak kesucian, langgar kesucian demi dapat kebutuhan
sehari-hari, kita malah semakin kering. Sumber-sumber di dunia ini akan semakin
kering! Tetapi kalau kita pikirkan kesucian, bagaimana kita menjaga kesucian
untuk bisa berkenan dan dipakai oleh Tuhan, maka percayalah, Tuhan sudah
menjamin hidup kita sampai di zaman antikristus.
Apalagi
kami hamba Tuhan sepenuh lalu hanya pikir yang jasmani. Harus pikirkan
kesucian, bagaimana melayani jemaat dalam kesucian.
I
Korintus 9:13-14
9:13
Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat
penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah,
mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?
9:14
Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil,
harus hidup dari pemberitaan Injil itu.
Kita
harus yakin, kalau kudus pasti Tuhan pelihara. Hidup dari pemberitaan Firman
artinya, Firman itu menyucikan, jadi kita hidup dari kesucian. Bukan berarti
pemberitaan Firman jadi barang dagangan, dijual untuk dapat penghidupan! Hidup
dari kesucian, maka dalam situasi kondisi apa saja kita pasti hidup. Asalkan
tahbisan kita benar, kita dalam kesucian. Yang penting kejar kesucian, Tuhan
pasti pelihara.
Keluaran
29:34
29:34
Jika ada yang tinggal dari daging persembahan pentahbisan dan dari roti itu
sampai pagi, haruslah kaubakar habis yang tinggal itu dengan api, janganlah
dimakan, sebab persembahan kudus semuanya itu.
Kalau
ada sisa daging dan roti dari persembahan pentahbisan sampai pagi, harus
dibakar sampai habis. Ada sisa berarti ada kelimpahan. Artinya bagi kita
jaminan pemeliharaan Tuhan itu berkelimpahan! Kadang saya sampai bingung
sendiri dari mana uang ini, koq bisa bangun gereja. Kalau mau KKR ada saja
berkat sehingga tiket pergi pulang sudah Tuhan sediakan. Mau menggelar ibadah
natal dan paskah persekutuan, selalu ada Tuhan sediakan. Tetapi jangan ukur
kelimpahan itu dengan uang. Lalu kelimpahan yang dimaksud ini apa? Kelimpahan
yang dimaksud adalah melimpah dengan ucapan syukur.
II
Korintus 9:11-12
9:11
kamu akan diperkaya dalam segala macam kemurahan hati, yang membangkitkan
syukur kepada Allah oleh karena kami.
9:12
Sebab pelayanan kasih yang berisi pemberian ini bukan hanya mencukupkan
keperluan-keperluan orang-orang kudus, tetapi juga melimpahkan ucapan syukur
kepada Allah.
Berapapun
yang kita dapatkan kalau bisa mengucap syukur itu adalah kelimpahan. Ucapan syukur
dan penyembahan itu bagaikan persembahan yang berbau harum bagi Tuhan.
Tadi
dikatakan kalau ada roti yang tinggal sampai pagi harus dibakar. Artinya setiap
kali kita bangun pagi, setiap kali kita bangun tidur membuka mata kita yang
terutama kita lakukan adalah menyembah, mengucap syukur kepada Tuhan. Supaya
ucapan syukur itu melimpah, maka saat kita diberkati jangan lupa berbagi kepada
sesama yang membutuhkan, itu adalah suatu pelayanan kasih.
Ini
untuk kita hamba Tuhan dan pelayan Tuhan, hidup kita terpelihara dari tahbisan
kita yang benar. Hamba Tuhan pelayan Tuhan bisa hidup di mana saja, kapan saja,
dalam situasi kondisi apa saja, sebab dia hidup dari kemurahan Tuhan. Asalkan
tahbisannya benar dan selalu mengucap syukur. Waktu dapat sedikit bersungut,
dapat banyak bersungut, tidak bisa dipelihara hamba Tuhan seperti itu! Ada
orang kasih sekian mengomel, dikasih lebih banyak tetap mengomel. Berapapun
yang kita dapatkan kita bisa mengucap syukur maka kita bisa hidup di mana saja,
kapan saja, dalam situasi apa saja. Hamba Tuhan seperti ini digambarkan seperti
hisop, tumbuhan kecil dan lemah tetapi bisa menembusi dinding batu!
I
Raja-raja 4:33
4:33
Ia bersajak tentang pohon-pohonan, dari pohon aras yang di gunung Libanon
sampai kepada hisop yang tumbuh pada dinding batu; ia berbicara juga tentang
hewan dan tentang burung-burung dan tentang binatang melata dan tentang
ikan-ikan.
Hisop
tumbuh pada dinding batu, di mana saja, kapan saja bisa hidup bisa hidup oleh
kemurahan Tuhan. Jangan heran kalau kita sudah punya tahbisan yang benar,
dipelihara oleh Tuhan, dijamin oleh Tuhan, bisa hidup di mana saja seperti
hisop, tetapi masih harus dicelup dalam darah.
Keluaran
12:22-23
12:22
Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang
ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan
pada kedua tiang pintu; seorang pun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya
sampai pagi.
12:23
Dan TUHAN akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada
ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka TUHAN akan melewati pintu itu
dan tidak membiarkan pemusnah masuk ke dalam rumahmu untuk menulahi.
Artinya
sudah melayani Tuhan dengan benar dalam tahbisan yang benar dalam kesucian,
sudah dijamin oleh Tuhan, tetapi kita masih harus mengalami percikan darah,
sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus. Kalau tidak mau dicelup dalam darah
maka rohani kita akan kering bahkan mati rohani! Kenapa banyak hamba Tuhan
pelayan Tuhan sudah dipakai oleh Tuhan luar biasa tiba-tiba hilang, kering?
Karena tidak mau dicelup dalam darah! Menderita dalam pelayanan, lalu ada
tawaran menggiurkan di tempat lain, gerejanya sudah besar, sidangnya sudah
banyak, dia berkata habis panggilan di sini lalu pindah di gereja yang lebih
besar. Begitu dia pindah, dia kering di sana, mati.
Dulu
saya sempat ditawari di suatu tempat, gereja sudah ada, pastori sudah ada,
cabangnya juga ada. Tetapi bukan di situ panggilan saya, Tuhan panggil saya
melayani di Tonusu. Kalau mau ikuti yang enak saya pilih di sana, sudah ada
gereja, sudah ada pastori, sudah ada semuanya, apalagi di kota, enak saya!
Tetapi kalau saya mau berarti saya kering. Harus dicelup dalam darah supaya
tidak kering, jangan mati. Kalau dicelup dalam darah kita berguna. Hisop yang
dicelup dalam darah berguna untuk menyapukan darah pada ambang dan kedua tiang
pintu rumah orang Israel sehingga malaikat maut tidak masuk di situ.
Hasilnya:
a) Darah yang disapukan dengan hisop di ambang
dan kedua tiang pintu rumah orang Israel membuat mereka lupu tdari maut. Artinya
kita dipakai Tuhan untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. Masih banyak yang belum
percaya Yesus, banyak yang sudah percaya Yesus tetapi masih hidup dalam dosa.
Kita dipakai menyelamatkan jiwa-jiwa. Bagi jemaat kita dipakai untuk bersaksi,
saksikan Firman penginjilan kepada orang yang belum percaya Yesus, saksikan
Firman pengajaran kepada orang yang sudah percaya Yesus. Kami hamba Tuhan
dipakai memberitakan Firman penginjilan, dipakai memberitakan Firman pengajaran
sehingga jiwa-jiwa diselamatkan sampai disempurnakan. Mungkin keluarga kita
masih ada yang belum mengerti bagaimana pengenalan yang benar tentang Yesus,
ayo kita bersaksi. Kita dipakai oleh Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus yang sempurna.
b) Imamat 14:4-6 (Perikop; Penyakit kusta)
14:4 maka imam harus memerintahkan, supaya bagi orang
yang akan ditahirkan itu diambil dua ekor burung yang hidup dan yang tidak
haram, juga kayu aras, kain kirmizi dan hisop.
14:5 Imam harus memerintahkan supaya burung yang
seekor disembelih di atas belanga tanah berisi air mengalir.
14:6 Tetapi burung yang masih hidup haruslah
diambilnya bersama-sama dengan kayu aras, kain kirmizi dan hisop, lalu
bersama-sama dengan burung itu semuanya harus dicelupkannya ke dalam darah
burung yang sudah disembelih di atas air mengalir itu.
Ini tentang pentahiran kusta. Jadi hisop
dipakai dalam pentahiran kusta.
Mazmur 51:9
51:9 Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop,
maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!
Tahir ini adalah penyembuhan dari kusta. Jadi
kalau kita dicelup dalam darah bukan untuk dihancurkan tetapi untuk mengalami
pentahiran dari kusta = mengalami penyucian dari dosa kebenaran diri sendiri.
Ini awasan bagi kita, ketika sudah dipakai
oleh Tuhan, sudah diberkati oleh Tuhan, muncul dosa kebenaran diri sendiri.
Mulai merasa lebih benar dari yang lain, merasa lebih dipakai dari yang lain,
meremehkan yang lain, mengecilkan yang lain, menghina yang lain. Ini dosa
kebenaran diri sendiri. Sebab itu harus dicelup dalam darah, supaya tetap
terjaga kerendahan hatinya, tidak merasa sok hebat, lebih dari yang lain.
Seperti Ayub dicelup dalam darah sehingga dia bisa duduk dalam debu dan abu,
merendahkan diri serendah-rendahnya, hanya bagaikan debu tanah liat. Ayub suci
dan saleh, dia diberkati luar biasa. Tetapi ternyata ditemui pada Ayub ada
kebenaran diri sendiri, nanti ketahuan waktu dicelup dalam darah.
Jangan heran kalau kita dicelup dalam darah,
ada percikan darah kita alami, maksudnya supaya jangan sombong, jangan ada
kebenaran diri sendiri, jangan merendahkan yang lain, jangan meremehkan yang
lain. Biar pemakaian Tuhan tetap berlanjut pada kita.
c) I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu
heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah
ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian
yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira
dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama
Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Hasilnya kita menerima Roh Kemuliaan. Kita ini manusia daging, pelayanan yang kita
kerjakan adalah pelayanan roh. Kalau tanpa Roh Kudus lalu kita melayani dengan
daging, tidak akan berhasil. Tuhan lebih tahu
kita butuh Roh Kudus. Makanya kalau dikasih masuk percikan darah jangan
kita protes. Nikmati supaya menerima pencurahan Roh Kudus. Semakin luar biasa
percikan darahnya, semakin luar biasa urapannya dan semakin luar biasa dipakai
Tuhan, plus semakin luar biasa diberkati Tuhan. Sebab itu jangan bersungut,
jangan mengomel, bapak ibu jangan mundur menghadapi percikan darah.
Roh Kudus ini yang mengubahkan kita dari
manusia daging menjadi manusia rohani. Tanda manusia rohani adalah bahagia di
tengah penderitaan. Bagi orang dunia kalau ada orang bahagia di tengah
penderitaan itu dikatakan gila. Tetapi kita di dalam Tuhan sekalipun menghadapi
penderitaan, Roh Kudus mengubahkan kita sehingga kita bisa bahagia di tengah
penderitaan. Bahagia di sini artinya menjadi pribadi yang kuat dan teguh hati.
Mazmur 27:14
27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah
hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Kuat teguh hati kita bisa siap sedia menanti
kedatangan Yesus kedua kali sebagai mempelai wanita Tuhan dan kita siap masuk
perjamuan kawin Anak Domba Allah. Secara jasmani orang yang kuat teguh hati
bisa sabar menanti pertolongan Tuhan pada waktunya. Yakinlah kalau mujizat yang
rohani bisa terjadi, sabarlah menanti mujizat jasmani juga pasti terjadi. Di
depan ada perjamuan suci, ini jaminan kepastian dari Tuhan bahwa kita hamba
Tuhan, pelayan Tuhan akan
dipelihara oleh Tuhan secara ajaib sampai di zaman antikristus, sampai Yesus
datang kembali kedua kali. Secara rohani kita dikuatkan lewat Firman dan perjamuan
suci untuk tetap bertahan mengikut Tuhan. Apapun percikan darah yang dialami,
seperti hisop dicelup dalam darah, tetapi mendapat hasil yang luar biasa dari
Tuhan. Jangan mundur, jangan putus asa tetapi kita tetap kuat teguh hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar