20240519

Kebaktian Pentakosta, Minggu 19 Mei 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 14:1-5

14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.

14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Pengikutan gereja Tuhan kepada Yesus adalah pengikutan yang ditandai dengan percikan darah dan arahnya sampai ke bukit Sion = Yerusalem Baru.

Ibrani 12:22-23

12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,

12:23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,

 

Secara rohani kita sudah ada di Yerusalem Sorgawi kalau pengikutan kita kepada Yesus ditandai percikan darah yaitu penyucian terakhir untuk sempurna. Sudah dinubuatkan dengan perjalanan Yesus menuju Yerusalem untuk mati di sana. 4 kali  Yesus memberitahukan penderitaan sampai kematianNya.

 

Di ruas jalan terakhir untuk masuk ke Yerusalem bahkan sampai ke kota Yerusalem, Yesus mengadakan penyucian. Ada 2 hal yang Yesus sucikan dalam perjalanannya ke Yerusalem.

1.      Markus 11:12-14,20-21

11:12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.

11:13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.

11:14 Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.

11:20 Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya.

11:21 Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering."

Yang pertama disucikan adalah pohon ara di tepi jalan.

 

2.      Yang kedua adalah Bait Allah.

 

Kita masih membahas poin pertama. Secara keseluruhan Markus 11 menunjuk 7 percikan darah di depan tabut Perjanjian yaitu penyucian terakhir untuk sempurna. Dalam pengikutan kita kepada Yesus, jangan menjadi seperti pohon ara di pinggir jalan yang tidak berbuah dan dikutuk oleh Tuhan sehingga kering sampai ke akar-akarnya. Ada 3 macam buah yang harus kita hasilkan kalau kita mau disucikan.

 

Tuhan ingatkan kita jangan sampai kita menjadi seperti pohon ara di pinggir jalan yang kering sampai ke akar-akarnya. Ini menunjuk kehidupan yang kering rohaninya sehingga tidak berguna bagi Tuhan. Guru kami selalu mengatakan lapar sudah pernah, haus sudah pernah, penderitaan-penderitaan lain sudah pernah dialami tetapi jangan sampai kering. Kita juga jangan sampai rohani kita kering sebab kita tidak berguna sama sekali bagi Tuhan. Biar melayani apapun kalau kering, kita tidak ada gunanya.

Yesaya 44:3

44:3 Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.

 

Tuhan mencurahkan Roh Kudus ke tanah yang kering. Jadi kehidupan yang kering rohani = kehidupan tanpa Roh Kudus. Kita periksa diri kita, apakah kita ini tanpa Roh Kudus atau ada Roh Kudus dalam diri kita. Bertahun-tahun kita memperingati hari Pentakosta, kita raba dan periksa diri kita. Di gereja kita menyanyi api Pantekosta ku punya, apakah betul kita punya api Pantekosta itu?

 

Praktek manusia tanpa Roh Kudus.

1.      Kejadian 6:1-3,5

6:1 Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan,

6:2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.

6:3 Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."

6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,

 

Praktek manusia tanpa Roh Kudus hatinya cenderung jahat dan najis, hatinya di kuasai roh jahat dan roh najis. Hati dan pikiran yang dikuasai roh jahat dan roh najis berisi 12 keinginan jahat dan keinginan najis. Dikunci dengan bebal, berarti tidak bisa lagi dinasihati, tidak bisa ditegur.

Markus 7:21-23

7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, 1percabulan, 2pencurian, 3pembunuhan,

7:22 4perzinahan, 5keserakahan, 6kejahatan, 7kelicikan, 8hawa nafsu, 9iri hati, 10hujat, 11kesombongan, 12kebebalan.

7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

 

Tidak usah kita bingung, kalau melihat ayat-ayat ini dari sudut pandang Anak Domba Paskah maka dalam hati itu ada 14 keinginan jahat dan najis ditambah dengan munafik. Matius pasal 7 ini dalam terang Tabernakel terkena pada meja roti sajian. Kita pandang dari sudut meja roti sajian, hati dan pikiran manusia itu meja kehidupan kita. Kalau tidak ada Roh Kudus isinya 12 keinginan jahat dan najis, maka tidak mungkin Tuhan taruh di situ 12 ketul roti! 12 ketul roti menunjukan Firman pengajaran yang benar. Kalau hamba Tuhan hati pikirannya jahat dan najis, Tuhan tidak akan percayakan pembukaan rahasia Firman. Kalau sidang jemaat hati pikirannya jahat dan najis tidak mungkin bisa menerima pembukaan Firman, kehidupan itu kering, kosong bagaikan bumi sebelum diciptakan, kosong dan gelap gulita.

 

Imamat 24:5-6

24:5 "Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa;

24:6 engkau harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas murni itu, di hadapan TUHAN.

 

Di meja roti sajian ditaruh 12 roti yang disusun menjadi 2 susun, masing-masing 6 roti. Kalau ditaruh angka di atasnya maka terbaca 66. Itulah isi Alkitab 66 kitab, Firman yang murni, pengajaran yang sehat. Itu yang harus ada di dalam hati dan pikiran kita. Manusia tanpa Roh Kudus hatinya cenderung jahat dan najis, tidak ada Firman di situ. Kalaupun dengar Firman hanya sambil lalu saja, masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Lama-lama dia bosan, dia merasa terlalu lama, terlalu keras, banyak ngomel, banyak sungut-sungut, itu tanda hatinya cenderung jahat dan najis.

 

Menerima Firman itu tergantung apa yang ada di hati. Kalau di hati ini ada Roh Kudus maka dia bisa menyambut dan menerima Firman dengan bergembira, bahkan sekalipun keras dia tetap bergembira karena mau disucikan. Tetapi kalau di hati itu hanya ada keinginan jahat dan najis, pasti bosan dengar Firman, malas, muak, main-main dengar Firman. Bisa diraba dan dilihat hati kita berisi Roh Kudus atau roh jahat dan roh najis.

 

2.      Yudas 1:18-19

1:18 Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu: "Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."

1:19 Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.

 

Praktek kedua manusia tanpa Roh Kudus, mulutnya mengejek. Apa yang mereka ejek?

II Petrus 3:3-5

3:3 Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.

3:4 Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."

3:5 Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,

 

Jadi yang diejek adalah Firman yang memberitakan bahwa Yesus akan datang kembali. Waktu Yesus datang pertama kali, Dia datang sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa, mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa. Waktu Yesus datang kedua kali tidak ada kena mengena lagi dengan dosa. Dia datang sebagai Raja segala raja, sebagai Mempelai Pria Sorga. Jadi yang diejek adalah Firman yang memberitakan bahwa Yesus akan datang sebagai Raja segala raja, sebagai Mempelai Pria Sorga. Ini yang disebut Kabar Mempelai, Firman pengajaran yang benar. Bahkan orang-orang dalam kalangan pengajaranpun mulai mengejek. Buktinya apa? Mulai tambah sana tambah sini, kurang sana kurangi sini. Ilham ini diterima Pdt. Van Gessel dari tahun 1935 sampai sekarang tetap eksis. Ini membuktikan bahwa pengajaran Kabar Mempelai ini dari Tuhan, bukan hasil rekayasa pemikiran seorang manusia, menembusi dari zaman ke zaman sampai akhir zaman.

 

Pengejek itu pasangannya pemecah belah. Siapa pemecah belah?

Roma 16:17

16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

 

Jadi pemecah belah adalah:

a)      Orang yang mengajarkan ajaran yang lain yang tidak sama dengan ajaran sehat yang selama ini kita terima. Tidak tertulis dalam Alkitab, tidak dibukakan rahasianya tetapi ditafsirkan dengan logika manusia, diterangkan dengan dongeng, dengan ilustrasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sikap kita bagaimana? Hindari! Hindari di sini bukan dimusuhi, hindari artinya jangan mau berfellowship, jangan bersekutu, jangan pakai perasaan, sungkan dan lainnya. Harus ada ketegasan menghindar. Alkitab katakan hindari, bukan dimusuhi. Doakan siapa tahu dia bisa kembali kepada ajaran yang benar.

b)      Orang yang menerima ajaran yang lain dengan yang kita terima selama ini.

 

Mengapa bisa memberitakan dan menerima ajaran yang lain?

Roma 16:18

16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.

 

Karena dia melayani tujuannya untuk perkara perut, perkara-perkara yang jasmani. Karena ada kepentingan-kepentingan jasmani di dalamnya. Sehingga sekalipun ajarannya sudah berbeda tetapi dia terima saja karena dapat sesuatu. Umpama dia ajarkan pengajaran yang benar dan murni, dia rasa tidak berkembang, seperti lambat pertumbuhan secara kuantitas. Kalau begitu ajaran lain yang disampaikan, lalu cepat berkembang, bertambah jiwa-jiwa, sehingga lebih giat lagi dia ajarkan ajaran yang lain. Ini yang harus kita waspadai!

 

3.      Kejadian 6:5-6

6:5 Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,

6:6 maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.

 

Praktek ketiga manusia tanpa Roh Kudus, perbuatannya memilukan Tuhan, termasuk memilukan hati orang tua, memilukan hati gembala yaitu jatuh dalam dosa kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai macam bentuknya. Mulai dari kawin campur, terang dengan gelap, tidak satu keyakinan, tidak satu pengajaran. Kalau sudah terlanjur seperti itu minta ampun ampun kepada Tuhan, jangan diceraikan, berdoa supaya pasangannya bisa masuk dalam pengajaran. Kemudian kawin cerai, sampai kawin mengawinkan, siapa saja yang disukai, tidak ada lagi ikatan surat pernikahan.

 

Ingat Esau dia mengambil perempuan Kanaan dan hal itu memilukan hati orang tuanya. Kaum muda biasa soal study dengar-dengaran, soal pekerjaan masih dengar-dengaran. Seringkali yang susah diatur itu soal jodoh! Saya sudah terlanjur cinta, nanti saya tarik. Ujung-ujungnya dia yang ditarik. Ini memilukan hati Tuhan, memedihkan hati orang tua, membuat keluh kesah gembala. Berkali-kali saya menasihati pasangan nikah tetapi tidak mau didengar, cuma memilukan hati saja. Tinggal serahkan pada Tuhan ‘Tuhan tolong nikah ini’ semoga bisa tertolong. Kalau sudah satu keyakinan, satu pengajaran yah didukung, didoakan, topang dalam doa, dari pada dia cari di luar.

 

Dosa kawin mengawinkan itu pasangannya dosa makan minum. Itu memilukan hati Tuhan, memedihkan hati orang tua, membuat keluh kesah gembala kalau ada anak Tuhan jatuh dalam dosa makan minum ini. Jangan anggap saya kuat, saya bisa, nanti kalau sudah dekat Tuhan datang baru saya bertobat. Jangan seperti itu. Segera lepaskan diri dari semua itu, asal ada kerinduan Tuhan lihat kita ingin lepas. Dengan segala caranya, Tuhan bisa melepaskan kita.

 

Akibat manusia tanpa Roh Kudus dulu di zaman Nuh dihukum dengan air bah, di akhir zaman ini manusia tanpa Roh Kudus akan dihukum dengan api dari langit, sampai masuk penghukuman kekal lautan api di neraka.

II Petrus 3:10

3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

 

Dulu untuk menolong manusia daging ini, Tuhan menghembuskan Roh Kudus kepada manusia, tetapi manusia tidak kuat menghadapi godaan dosa. Sebab itu dalam Perjanjian Baru bukan hanya dihembusi lagi, tetapi Tuhan meniupkan Roh Kudus kepada manusia seperti tiupan angin keras.

Kisah Para Rasul 2:1-4

2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.

2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;

2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.

2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.

 

Kita butuh Roh Kudus, sebab kita menghadapi dosa-dosa yang semakin hebat hari-hari terakhir ini. Ditunjang dengan kecanggihan teknologi, kalau tidak ada Roh Kudus bahaya, kita bisa terbawa arus dosa. Belum lagi rupa-rupa ajaran palsu begitu banyak hari-hari terakhir ini. Ajaran tentang baptisan, tentang kedudukan perempuan dalam ibadah, macam-macam penafsiran orang, berbeda-beda. Kita kembali pada Alkitab, Alkitab menulis bagaimana. Minta hikmat dari Tuhan, pembukaan rahasia Firman supaya kita bisa bertahan, jangan terseret arus dosa, jangan terseret arus ajaran palsu. Kita tidak mampu menghadapi semua itu, kita butuh Roh Kudus.

 

Kisah Para Rasul 2:3

2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.

 

Roh Kudus dicurahkan bagaikan lidah-lidah api untuk menyentuh dan membakar kedagingan kita. Pagi ini kita minta Roh Kudus membakar daging kita, artinya bakar keinginan daging kita. Apa yang harus dibakar?

1.      Bakar hati dan pikiran kita yang cenderung jahat dan najis dengan api Roh Kudus sehingga menjadi hati yang suci, hati yang damai sejahtera. Roh Kudus itu jangan dipaksa, Roh Kudus harus sesuai dengan kebutuhan dan kerinduan. Sebab kepenuhan Roh Kudus itu kelahiran baru. Orang melahirkan tidak bisa dipaksa. Bisa dipaksa orang melahirkan sebelum waktunya, tetapi tidak ada wujud bayi. Baru mengandung 1 atau 2 bulan dipaksa keluar, yang ada wujud gumpalan darah. Bisa kedengaran seperti berbahasa roh tetapi lihat hidupnya, perilakunya sehari-hari tidak sesuai dengan yang dikehendaki Tuhan.

 

Sekarang ini banyak kepenuhan Roh Kudus dipaksa-paksa. Caranya gembala pegang tangan tua-tua, tua-tua pegang tangan jemaat lalu tirukan kata gembala ‘bala bala bala’ oh sudah dipenuhkan semua. Itu dipaksa! Dan Roh Kudus bukan seperti itu. Bahasa roh itu seperti yang diberikan oleh Roh Kudus, bukan diajarkan oleh manusia. Sekarang ini sudah macam-macam ada menyanyi di dalam roh, tertawa di dalam roh, Alkitab tidak mengajarkan seperti itu!

 

2.      Mulut dibakar dengan api Roh Kudus sehingga mulut hanya untuk memuji memuliakan Tuhan, berkata-kata yang memuliakan Tuhan sampai nanti bisa menyembah dengan bahasa roh seperti yang diberikan Roh Kudus kepada kita.

Roma 8:26

8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.

 

Roh Kudus yang menolong sehingga kita bisa menyembah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan, itu bahasa roh, hanya Tuhan yang tahu apa yang kita ucapkan. Makanya dalam kepenuhan Roh Kudus, orang yang dipenuhkan Roh Kudus yang dikocok duluan itu perutnya, perutnya seperti terputar. Jangan ditahan kalau perutnya sudah rasa lain-lain, sudah biarkan mengalir terus sampai di lidah, tanpa terasa kita menyembah sudah berbahasa roh.

 

3.      Perbuatan yang memilukan Tuhan dibakar oleh api Roh Kudus sehingga perbuatan kita memuliakan Tuhan.

 

Bahasa roh itu salah satu tanda kepenuhan Roh Kudus, jadi jangan puas dengan bahasa Roh.

Yehezkiel 47:3-5

47:3 Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.

47:4 Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.

47:5 Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.

 

Ini proses Roh Kudus menguasai diri kita. Jadi jangan hanya puas diurapi dan dipenuhi Roh Kudus, Roh Kudus itu sampai meluap-luap, bagaikan sungai yang tak dapat diseberangi. Jadi yang sudah dipenuhkan Roh Kudus terus dijaga sampai Roh Kudus meluap-luap menguasai hidup kita. Namanya orang berenang itu yang paling kelihatan kepalanya. Artinya Roh Kudus menguasai kepala kita, berarti menguasai seluruh hidup kita.

 

Proses dikuasai Roh Kudus.

1.      Air sungai sampai di pergelangan kaki. Kaki ini untuk berdiri teguh. Jadi artinya kita berdiri teguh atas Korban Kristus. Prakteknya bertobat! Jadi proses pertama untuk dipenuh Roh Kudus adalah percaya Yesus dan bertobat, mati terhadap dosa, berhenti berbuat dosa! Bertobat dulu baru ada kelanjutannya sampai Roh Kudus memenuhi kita.

 

2.      Roh Kudus air kehidupan sampai di lutut. Berlutut itu berarti penyerahan, menyerahkan diri kepada Tuhan. Kalau mau dipenuhkan Roh Kudus harus ada penyerahan diri kepada Tuhan.

Kisah Para Rasul 1:14

1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.

 

Penyerahan diri kepada Tuhan lewat tekun dalam doa penyembahan yang didorong oleh Firman pengajaran yang benar. Bertekun dalam doa penyembahan secara pribadi di rumah dan juga secara berjemaah di gereja. Kepenuhan Roh Kudus itu bukan nanti di gereja, di rumah juga kita bisa dipenuhkan Roh Kudus. Yang penting kita bertekun dalam doa. Kita bertekun dalam doa untuk mencari kelemahan-keleahan yang ada pada kita. Bukan untuk dipertahankan tetapi untuk diakui kepada Tuhan. Di sini yang bertekun adalah beberapa perempuan serta Maria ibu Yesus dan saudara-saudara Yesus. Ditonjolkan Maria dan saudara-saudara Yesus. Apa kelemahan mereka? Mereka ragu dan bimbang terhadap pribadi Yesus. Bahkan mereka menganggap Yesus sudah tidak waras. Itu juga kelemahan yang banyak ada pada kita, bimbang terhadap pengajaran, bimbang terhadap kuasa Tuhan. Tuhan tolong atau tidak yah, saya sudah berdoa sekian tahun seperti tidak ditolong. Terus bertekun dengan sehati dalam doa, jangan kendor ketekunannya, jangan ada keraguan, jangan ada kebimbangan. Kalau ragu dan bimbang nanti sampai pada titik keras hati, sudah tidak mau menerima Firman.

 

3.      Air itu sampai di pinggang. Pada pinggang atau panggul perempuan itu ada kandungan. Jadi artinya mengalami kelahiran baru lewat baptisan air yang benar dan baptisan Roh Kudus yang benar. Mengapa saya bilang yang benar? Karena ada yang tidak benar! Lalu yang benar itu bagaimana? Yang sesuai Alkitab, yang seperti Yesus teladankan. Setelah itu baru kita menerima kepenuhan Roh Kudus.  

 

Tanda dipenuhi Roh Kudus.

Yohanes 16:13

16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

 

Jadi tanda dipenuhkan Roh Kudus adalah hidup di dalam kebenaran. Ayo benar mulai dari perkara-perkara yang kecil. Hati yang benar, pikiran yang benar, tidak ada prasangka buruk pada orang. Perbuatan yang benar, membalas kejahatan dengan kebaikan. Pelayanannya benar, nikahnya benar, tahbisannya benar, itu orang yang dipenuhkan oleh Roh Kudus. Kalau mengajak yang tidak benar lalu berbahasa roh, bagaimana itu! Tahbisannya tidak benar lalu berbahasa roh, roh apa ini? Bisa dibuat koq. Waktu bangsa Israel dikepung oleh Sanherib, terjadi kelaparan yang dahsyat di Yerusalem sehingga yang laku dijual itu tahi burung merpati. Roh Kudus itu digambarkan dengan merpati, berbahasa roh jangan-jangan tinggal tahinya. Jadi dibuktikan ini ada Roh Kudus atau tidak yaitu dia hidup dalam kebenaran. Begitu dia berbuat sesuatu yang tidak benar, berdebar-debar hatinya, itu berarti ada Roh Kudus. Batasilah pergaulan hidup kita dalam kebenaran dan kemurnian.

I Korintus 5:7-8

5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.

5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.

 

Kemurnian artinya pengajarannya benar, jangan campur-campur. Pergaulan yang rohani harus dalam batas kemurnian, batas pengajaran yang benar. Itu tanda kita sudah dipenuhi Roh Kudus. Dalam pergaulan sehari-hari benar, tidak campur-campur dengan dosa. Kalau kita memberi pagar dalam hidup kita namanya pagar kebenaran dan kemurnian maka Tuhanpun akan memagari kita. Dengan apa?

Mazmur 5:13

5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

 

Tuhan pagari dengan anugerah atau kasih karunia, kita hidup dalam kasih karunia Tuhan. Itu lebih dari uang bermiliar-miliar. Kalau kita hidup bergantung dengan apa yang kita punyai di dunia ini, waktu antikristus berkuasa tidak laku semua itu, diambil oleh antikristus, berarti kita tidak bisa hidup. Tetapi kalau kita hidup dari anugerah, kasih karunia Tuhan sampai kapanpun, sampai di zaman antikristus sekalipun kita pasti hidup. Kita dipelihara dan diberkati oleh Tuhan serta menjadi berkat.

 

Dalam pergaulan yang rohani perhatikan, persekutuan harus berdasarkan pengajaran yang murni. Kalau sudah campur-campur ajarannya harus kita hindari, bukan musuhi. Dalam pergaulan hidup kita batasi dengan kebenaran. Maka Tuhan memagari kehidupan kita sekalian.

 

Kisah Para Rasul 2:39

2:39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."

 

Sebenarnya janji Roh Kudus ini diberikan kepada bangsa Israel. Tetapi ada kalimat selanjutnya ‘bagi orang yang masih jauh’ orang yang masih jauh itulah kita bangsa kafir. Ini kemurahan Tuhan. Tadinya janji pencurahan Roh Kudus hanya untuk orang Israel di Timur Tengah sana, tetapi kita bangsa kafir mendapat kemurahan untuk menerima janji pencurahan Roh Kudus. Dari ayat ini kita bisa mengambil kesimpulan, jika kita bisa mengalami pencurahan Roh Kudus, diurapi dan dipenuhi Roh Kudus, maka kita bangsa kafir dihisapkan kepada bangsa Israel sehingga disebut Israel rohani.

Roma 11:25-26

11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.

11:26 Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.

 

Seluruh Israel ini maksudnya Israel rohani yang terdiri Israel di Timur Tengah sana yang mengalami pencurahan Roh Kudus dan kita bangsa kafir yang mengalami pencurahan Roh Kudus. Kita bersyukur janji pencurahan Roh Kudus juga diberikan kepada kita. Dan dibuktikan Kornelius sekeluarga menerima pencurahan Roh Kudus padahal mereka bukan orang Israel. Siapa tahu janji pencurahan Roh Kudus itu digenapkan kepada kita siang ini. Kalau belum jangan putus asa, cari dan minta terus kepada Tuhan dengan kerinduan mau dipenuhkan Roh Kudus. Yang sudah dipenuhkan Roh Kudus terus dipertahankan sampai Roh Kudus itu meluap-luap di dalam kita.

 

Tanda dipenuhkan Roh Kudus itu hidup benar. Sekarang diperinci lagi hidup benar dalam segala hal itu seperti apa?

1.      Roma 15:16

15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.

 

Ada buah kebenaran yang telah diuji, itulah yang disebut dengan kesucian. Nikahnya benar, lalu ada ujian, dia tetap pertahankan kebenaran, itulah kesucian. Dalam pelayanan tahbisannya sudah benar, lalu ada tantangan datang mau mengoyahkan tahbisannya, tetapi dia pertahankan tahbisannya. Itulah yang namanya kebenaran yang teruji yang disebut kesucian.

 

Dimulai dari apa kesucian itu? Bangsa kafir disebut anjing dan babi. Kalau namanya anjing dan babi itu baunya busuk! Jadi yang disucikan mulai karakter, mulai dari tabiat anjing dan babi yang berbau busuk! Tabiat saya yang tidak baik rindu disucikan supaya menjadi persembahan yang berbau harum yang memuliakan Tuhan.

 

2.      Roma 12:11

12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

 

Tahbisannya benar yaitu setia menyala-nyala dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Bukan hanya sebatas setia, tetapi sampai menyala-nyala. Mulai dari gembala dulu berikan teladan. Tugas gembala menyediakan roti sajian di atas meja. Artinya bergumul mencari pembukaan rahasia Firman, untuk dipraktekan baru diajarkan menjadi makanan bagi sidang jemaat. Praktek dulu baru ajar, banyak kali kami hamba Tuhan langsung ajar tetapi tidak pernah praktek, jadinya seperti ahli Taurat dan orang Farisi, menaruh beban di pundak orang Israel tetapi dengan satu jaripun tidak mau sentuh. Jemaat berkorban, jemaat hidup suci, jemaat harus setia. Sementara gembalanya kesana kemari tidak mau berkorban, tidak hidup benar, tidak hidup suci.

 

Mulai dari saya gembala setia menyala-nyala atau tidak. Dibuktikan dengan tekun bergumul mencari pembukaan rahasia Firman lalu praktekan baru diajarkan pada sidang jemaat. Doa saya selalu sebelum masuk pemberitaan Firman, apa yang dikerjakan itu yang diajarkan. Itu suatu beban yang Tuhan taruh di hati saya. Supaya bukan sekedar khotbah, khotbah harus menjadi makanan bagi sidang jemaat. Kalau sudah praktek maka Firman itu bersumber dari hati, sampai dari ujung jari dari pori-pori keluar Firman. Diberitakan kepada jemaat, jemaat bisa menerima bukan dengan daging.

 

Kalau saya sebagai gembala tidak setia menyala-nyala dalam menyiapkan makanan bagi sidang jemaat maka mejanya kosong. Kalau meja sudah kosong maka akan berubah menjadi meja penukar uang. Melayani motivasinya untuk uang. Begitu juga sidang jemaat, kalau sudah tidak mau makan Firman, meja hatinya kosong maka yang ada di hati hanya meja penukar uang. Yang dipikirkan yang jasmani terus, bukan lagi yang rohani.

 

3.      Roma 8:15

8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

 

Bisa berseru ya Abba, ya Bapa artinya bisa taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan apapun resikonya sampai daging ini tidak bersuara lagi. Roh Kudus itu lidah-lidah api. Kalau kita bisa hidup benar, suci, setia menyala-nyala maka dalam diri kita ada api Roh Kudus. Jangan heran kalau kita diperhadapkan dengan nyala api siksaan. Saat kita diperhadapkan nyala api siksaan itu bukan karena Tuhan mau menghancurkan kita, tetapi untuk menguji kita apakah masih ada nyala api Roh Kudus di dalam kita?

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Kalau tidak ada api Roh Kudus lalu datang nyala api ujian, hancur dia. Tuhan yang tahu, Tuhan lihat kehidupan ini sudah ada nyala api Roh Kudus, buktinya dia hidup benar dan suci, setia menyala-nyala, taat dengar-dengaran maka datang ujian, nyala api ujian. Ketika nyala api ujian itu datang maka api Roh Kudus yang ada pada dia semakin membara, itulah yang dikatakan kelimpahan, Roh Kudus meluap-luap. Kesetiaannya dalam ibadah bukannya kendor tetapi semakin menyala-nyala, ketaatannya semakin meningkat, kesuciannya semakin meningkat. Jadi jangan kita salah mengerti, itu bukan untuk membuat kita hancur. Tuhan tahu dalam kita ada api Roh Kudus maka Tuhan berikan api ujian supaya api Roh Kudus semakin menyala-nyala dalam hidup kita.

 

Kegunaan api Roh Kudus yang membara:

a)      Memberi kebahagiaan di tengah-tengah ujian. Nikmati ujian itu, ada kebahagiaan sorga Tuhan berikan kepada kita.

 

b)      Meratakan gunung masalah. Masalah-masalah yang besar, yang sudah menggunung, bahkan yang sudah mustahil rata semuanya.

Zakharia 4:5-7

4:5 Maka berbicaralah malaikat yang berbicara dengan aku itu, katanya kepadaku: "Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?" Jawabku: "Tidak, tuanku!"

4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam. 

4:7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"

 

Masalah apapun yang besar dan mustahil Tuhan selesaikan. Api Roh Kudus mengadakan mujizat secara jasmani. Masalah apa yang kita hadapi? Masalah nikah, masalah buah nikah, masalah ekonomi, masalah kesehatan, masalah pekerjaan, masalah pelayanan dan lain-lain, kalau ada api Roh Kudus rata semuanya.

 

c)      Titus 3:5

3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

 

Hasil ketiga api Roh Kudus membaharui kita dari manusia daging menjadi manusia rohani. Kalau daging kena api dia hancur. Tetapi kalau pada kita ada nyala api Roh Kudus lalu datang nyala api ujian, kita malah mengalami keubahan hidup. Sampai nanti sempurna seperti Yesus, sama mulia dengan Yesus. Roh Kudus permanent menjadi mahkota 12 bintang di atas kepala Mempelai Wanita Tuhan. Yesus datang kita dibawa pada kemuliaan, Shekina Glori, kemuliaan kekal bersama Yesus. Kalau tidak ada Roh Kudus, begitu menghadapi api ujian sedikit sudah mengomel dan bersungut-sungut.

 

Pagi ini kita minta Roh Kudus. Percaya Yesus, bertobat, lahir baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus, hidup benar dalam segala hal. Bukti kita hidup benar dalam segala hal kita mau hidup suci, tabiat disucikan. Kemudian kita setia bernyala-nyala melayani Tuhan, taat dengar-dengaran sampai garis akhir. Maka mujizat jasmani terjadi, mujizat rohani terjadi, sampai mujizat yang terakhir kita disempurnakan menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Tuhan Yesus memberkati.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar