20240518

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 18 Mei 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.


Yohanes 12:9-11

12:9 Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati.

12:10 Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga,

12:11 sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.

 

Dalam terang Tabernakel ayat-ayat ini terkena 7 percikan darah di depan Tabut Perjanjian. Saya tidak mengerti, tentu semua Tuhan yang atur, baik kita di sini dalam pelajaran Injil Yohanes, pelajaran kitab Wahyu semua mengenai 7 percikan darah di depan tabut. Berarti Tuhan sudah mengawali kita karena kita akan menghadapi di depan sengsara daging tanpa dosa bersama dengan Yesus. Akan semakin hebat sengsara yang kita hadapi di depan sampai praaniaya antikristus. 7 percikan darah ini menunjuk sengsara daging tanpa dosa karena Yesus yang harus dialami gereja Tuhan sebagai penyucian terakhir untuk sempurna.

 

Misalnya tidak salah tetapi dibenci, seperti yang dialami oleh Lazarus. Dia sakit, dia mati, kemudian dibangkitkan oleh kuasa kebangkitan Yesus. Malah dia juga diancam untuk dibunuh. Tidak salah apa-apa tetapi mau dibunuh. Kita banyak kali mengalami seperti itu, tidak salah tetapi dibenci, mengalami pembunuhan karakter dan sebagainya.

 

Pada cerita sebelumnya Lazarus duduk makan bersama Yesus. Jadi Lazarus ini gambaran kehidupan yang beribadah melayani Tuhan untuk memenuhi kebutuhan rohaninya yaitu makan Firman pengajaran yang benar. Berarti Lazarus adalah orang yang hidup beribadah, karena dari situlah kita mendapatkan asupan makanan rohani, Firman pengajaran. Biarlah ibadah pelayanan itu menjadi kebutuhan hidup kita. Banyak kebutuhan kita di hari-hari terakhir ini, kebutuhan untuk anak sekolah, kebutuhan untuk yang lainnya, tetapi kebutuhan utama kita adalah beribadah melayani Tuhan.

II Timotius 3:12

3:12 Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,

 

Orang yang mau hidup beribadah jangan heran kalau diperhadapkan dengan sengsara, penderitaan bersama Yesus, karena ibadah, karena kebenaran. Tetapi Tuhan tidak meninggalkan kita, Tuhan ada bersama dengan kita. Ingat perumpamaan tentang penaburan benih, yang jatuh di pinggir jalan, tidak sempat bertumbuh, benihnya sudah dimakan oleh burung. Yang jatuh di batu-batu adalah orang yang mendengar Firman dengan gembira, bersukacita ‘ini Firman pengajaran yang saya cari selama ini’. Begitu Firman itu bertumbuh. dia diperhadapkan dengan sengsara, ada panas terik, ada pencobaan, diperhadapkan dengan tantangan karena Firman pengajaran, apa yang terjadi? Dia murtad!

Markus 4:16-17

4:16 Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira,

4:17 tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad.

 

Waktu belum ada tantangan mereka berkata ‘puji Tuhan, Firman luar biasa’ tetapi begitu ada tantangan mereka segera murtad! Ini yang kita jaga, tantangan semakin hebat kita hadapi, kegoncangan semakin luar biasa, penganiayaan karena Firman kita hadapi, baik secara lahir maupun batin, jaga jangan putus asa, jangan kecewa, jangan murtad.

 

Pengertian murtad:

1.      Ibrani 6:4-6

6:4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,

6:5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,

6:6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.

 

Murtad adalah meninggalkan ajaran yang benar dan berpaling pada ajaran yang cocok dengan dagingnya!

 

II Timotius 4:1-2

4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:

4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

 

Setiap pengajaran itu ada cap. Kalau ajaran yang benar maka cap Yesus yang ada di situ. Kalau ajaran yang lain cap setan yang ada di situ.

 

2.      Meninggalkan Yesus. Terlalu banyak yang sudah meninggalkan Yesus. Begitu diperhadapkan tantangan karena Firman, langsung meninggalkan Yesus dan berganti keyakinan.

 

Akibat murtad:

1.      Tidak akan mungkin dibaharui, sehingga dia tetap manusia daging, berarti tidak boleh masuk kerajaan Sorga. Sebab darah dan daging tidak mungkin masuk kerajaan Sorga.

 

2.      II Tesalonika 2:3-4

2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,

2:4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.

 

Akibat kedua bertemu dengan antikristus. Ada 2 kemungkinannya:

a)      Dianiaya antikristus selama 3,5 tahun.

b)      Dia yang menjadi antikristus.

 

Antikristus itu binatang buas yang keluar dari dalam laut. Jadi akibatnya dagingnya menjadi lebih buas. Saya banyak melihat orang yang bermain-main dengan pengajaran, kemudian meninggalkan pengajaran, sudah campur-campur ajarannya, mereka menjadi lebih beringas, lebih buas, lebih jahat. Itu yang kita hadapi. Kita sekarang diperhadapkan dengan persoalan organisasi, lebih buas, lebih jahat. Tidak peduli gurunya, tidak peduli mentornya selama ini, dia lawan!

 

Orang seperti ini akan masuk pada perjamuan Tuhan tetapi bukan yang positif namun yang negatif yaitu pesta pembantaian daging.

Wahyu 19:17-18

19:17 Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar,

19:18 supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar."

 

Di Wahyu pasal 19 ada 2 macam perjamuan Tuhan di sini, 2 macam pesta. Kita sedang mengarah ke mana?

1.      Pesta perjamuan kawin Anak Domba Allah. Siapa yang masuk di dalamnya? Orang yang mau disucikan, yang mau mematikan dagingnya lewat pedang Firman pengajaran dan ditambah percikan darah. Bentuknya macam-macam, bisa difitnah, dibenci, dikucilkan. Mungkin juga bisa aniaya secara fisik dan lainnya.

2.      Pesta pembantaian daging bagi orang yang menuruti kebuasan dagingnya, tidak mau pedang Firman, tidak mau percikan darah.

 

Jadi, jangan tolak penyucian oleh pedang Firman pengajaran yang benar dan jangan tolak penyucian oleh percikan darah. Terima, supaya kita bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Sesungguhnya setiap pemberitaan Firman pengajaran itu adalah pesta rohani, Tuhan sedang menggelar perjamuan makan bagi kita.

Yesaya 25:6

25:6 TUHAN semesta alam akan menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya.

 

Tuhan menyediakan di gunung Sion, ada perjamuan makan. Apa wujud makanan yang Tuhan sediakan di gunung Sion.

Yesaya 2:2-3

2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,

2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: “Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem.”

 

Makanan di gunung Sion itu diwujudkan dengan Firman pengajaran. Jadi kalau kita sedang menikmati Firman pengajaran berarti kita berpesta rohani.

 

Makanan yang bergemuk, bersum-sum, anggur yang tua benar, ini merupakan makanan dan minuman yang terbaik. Jadi Firman pengajaran yang benar itu adalah pemberian yang terbaik dari Tuhan bagi kita. Kalau kita diberikan kesempatan untuk bisa beribadah dan bisa mendengar Firman, kita menerima yang terbaik dari Tuhan, jangan tolak! Jangan abaikan pemberian Tuhan yang terbaik. Tadi dikatakan orang yang yang murtad itu sudah mengecap kebaikan Tuhan bertahun-tahun lalu meninggalkan, itu murtad namanya!

 

Banyak yang rindu untuk mendengar Firman pengajaran ini. Waktu menggelar ibadah persekutuan di Tentena beberapa bulan lalu, ada 130 lebih hamba Tuhan dari organisasi yang lain, bukan organisasi kita. Mereka rindu untuk mendengar Firman pengajaran yang benar.

 

Memang untuk menikmati perjamuan Tuhan harus naik gunung, artinya sakit bagi daging. Tidak ada naik gunung itu enak-enak, pasti sakit bagi daging. Mau tergembala dalam pengajaran, mau mempraktekan Firman pengajaran, mau hidup sesuai Firman pengajaran yang benar itu sakit bagi daging.

 

Saya punya pengalaman untuk mencari pekerjaan itu setengah mati, sakit bagi daging. Saya dapat pekerjaan dan sudah interview terakhir, sudah mau diterima kerja. Tetapi saya ingat pesan gembala, kalau diwawancara ajukan kepada bos kamu ada jadwal ibadah hari selasa, kamis dan sabtu, kalau bisa pulang lebih awal, nanti lembur di hari lainnya. Jadi saya ajukan itu. Setelah saya ajukan itu saya disuruh pulang, katanya nanti ditelpon, sampai sekarang tidak ditelpon. Yang kedua bosnya sendiri yang interview saya, ditanya saya mau gaji berapa, tinggal saya mau bilang 10juta. Tetapi saya bilang UMR saja. Saya bilang saya pelayan di gereja boleh hari-hari ini saya ibadah. Dijawab kamu pulang dulu, nanti ditelpon. Sampai sekarang tidak pernah ditelpon. Hilang kesempatan untuk kerja. Tidak apa-apa itu namanya naik gunung. Tetapi Tuhan tidak pernah menipu, setelah itu saya dapat pekerjaan yang bosnya agama lain tetapi malah bosnya itu yang mengingatkan saya jam ibadah. Han sudah jam 4, ini hari kamis kamu ibadah, ini bawa motor. Malah dikasih motor. Kalau kita utamakan ibadah, hidup beribadah, Tuhan juga mengutamakan kehidupan kita. Memang naik gunung, sakit bagi daging, tetapi rohani berpesta!

 

Tuhan tahu daging kita lemah, Tuhan tahu kelemahan daging kita, kita tidak mampu untuk menderita, makanya dibalik sengsara yang kita alami, ada pencurahan Roh Kudus. Semakin besar sengsara yang kita alami semakin luar biasa urapan Roh Kudus di dalam kita supaya kita kuat.

I Petrus 4:12-14

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.

4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.

 

Ayat ini setiap saya baca memberi kekuatan kepada saya ketika tantangan dan himpitan datang. Saya selalu berkata dalam hati ‘kamu jangan iri kalau saya lebih dipakai dan lebih diberkati dari pada kamu’. Sengsara semakin hebat berarti urapannya semakin bertambah, berarti semakin dipakai Tuhan dan juga semakin diberkati Tuhan.

 

Jangan mundur, tetap naik gunung. Kalau tidak mau naik gunung, tetap di lembah, nanti kena penyakit ayan yang rohani. Di lereng gunung ada babi-babi mencari makan, itu gambaran roh najis, kita menghadapi itu, kegoncangan yang luar biasa.

 

Yesaya 25:7-8

25:7 Dan di atas gunung ini TUHAN akan mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada segala suku bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa.

25:8 Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya.

 

Ini menjadi kekuatan kita, naik gunung maka kain perkabungan dikoyakan, tidak ada lagi perkabungan. Naik gunung Sion, cari Firman pengajaran, Tuhan sanggup menghapus segala perkabungan. Tuhan sanggup meniadakan maut, air mata dan aib dosa kita. Daging ini selalu ditandai perkabungan, selalu ditandai maut, air mata, aib. Makanya naik gunung Sion, gunung pengajaran, matikan dagingnya, robek dagingnya. Tidak ada lagi perkabungan, tidak ada lagi maut dan air mata, ini adalah suasana langit dan bumi yang baru, suasana Yerusalem yang baru. Jadi dengan kita menikmati Firman pengajaran, secara rohani kita sudah bersuasana Yerusalem Baru. Nanti wujud nyatanya kita alami di sana.

Wahyu 21:4 (Perikop; langit yang baru dan bumi yang baru)

21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

 

Pelan tetapi pasti Tuhan hapus. Naik gunung, terima pengajaran. Ketika kita tidak mampu menghadapi sengsara dan penderitaan, ayo naik gunung penyembahan, banyak menyembah Tuhan. Dulu Imam Besar setahun sekali dalam hari raya pendamaian masuk ruangan maha suci membawa darah dan dipercikan 7 kali di atas tutup pendamaian dan 7 kali di depan tabut perjanjian. Tetapi dia juga harus membawa dupa, itu bicara penyembahan. Sekarang kepada kita Tuhan perhadapkan percikan darah, sengsara karena Firman pengajaran, karena kebenaran, saat kita tidak mampu ada penyembahan kita naikan, itu kekuatan kita.

 

Naik gunung penyembahan maka kita bisa mencapai gunung yang besar lagi tinggi, Yerusalem Baru.

Wahyu 21:9-10

21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."

21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.

 

Kita akan mencapai kota Yerusalem Baru di atas gunung yang besar lagi tinggi. Banyak naik gunung hari-hari terakhir ini. Naik gunung Sion, terima pengajaran, rohani kita berpesta. Kemudian naik gunung penyembahan. Jangan heran kalau kita diperhadapkan sengsara bagaikan naik gunung Golgota. Tetapi rohani kita naik, naik gunung itu berarti meningkat. Kalau tidak mau maka di kaki gunung ada penyakit bisu tuli, ayan secara rohani, itu nanti yang dihadapi, kegoncangan luar biasa!

Lukas 9:28-31

9:28 Kira-kira delapan hari sesudah segala pengajaran itu, Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung untuk berdoa.

9:29 Ketika Ia sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaian-Nya menjadi putih berkilau-kilauan.

9:30 Dan tampaklah dua orang berbicara dengan Dia, yaitu Musa dan Elia.

9:31 Keduanya menampakkan diri dalam kemuliaan dan berbicara tentang tujuan kepergian-Nya yang akan digenapi-Nya di Yerusalem.

 

Kalau tidak mau naik gunung nanti berhadapan dengan ini:

Lukas 9:37-39

9:37 Pada keesokan harinya ketika mereka turun dari gunung itu, datanglah orang banyak berbondong-bondong menemui Yesus.

9:38 Seorang dari orang banyak itu berseru, katanya: "Guru, aku memohon supaya Engkau menengok anakku, sebab ia adalah satu-satunya anakku.

9:39 Sewaktu-waktu ia diserang roh, lalu mendadak ia berteriak dan roh itu menggoncang-goncangkannya sehingga mulutnya berbusa. Roh itu terus saja menyiksa dia dan hampir-hampir tidak mau meninggalkannya.

 

Sekarang tinggal dari kita, mau naik gunung atau tinggal di lembah. Kalau menerima pengajaran memang bagaikan naik gunung, sengsara! Tetapi ada kekuatan dari Tuhan, lewat doa penyembahan Roh Kudus diberikan kepada kita supaya tahan. Kalau di lembah hanya kegoncangan yang hebat terjadi. Di sini kita melihat seorang bapak membawa anaknya, tidak disebutkan isterinya di mana. Ini kegoncangan nikah dan buah nikah. Ingat juga orang Amalek mendiami lembah yang menghantam orang Israel, barisan belakang orang Israel dihantam. Kalau mau diterangkan lagi ada lembah bayang-bayang maut, ada lembah Akhor, ada lembah Benhinom dan seterusnya.

 

Mau naik gunung itu tergantung hati. Kalau hati kita melembut kita bisa naik gunung Sion menerima pengajaran, kita bisa naik gunung penyembahan, kita bisa naik gunung Golgota, rela sengsara bersama Yesus. Dan kita bisa mencapai gunung Yerusalem Baru. Tetapi kalau hati kita bimbang, hati keras maka tidak bisa menerima pengajaran, menghadapi sengsara bisa mengomel, bersungut-sungut, bisa murtad dan tidak bisa menaikan doa penyembahan.

 

Biarlah sore ini kita minta Roh Kudus untuk dicurahkan memenuhi hati kita sehingga kita bisa naik gunung Sion menerima pengajaran, naik gunung penyembahan, naik gunung Golgota, rela sengsara daging karena Yesus, maka kita akan mencapai gunung Yerusalem Baru. Secara daging itu semua penderitaan bagi daging, tetapi secara rohani kita sedang berpesta. Biar tanamkan di hati kita sedang berpesta. Orang fitnah kita, orang caci maki, orang perlakukan tidak adil, berarti rohani kita sedang berpesta sehingga tidak bereaksi daging, tidak akan marah, kita tidak akan kecewa dan putus asa. Tuhan tidak pernah janji jalan selalu rata tetapi Tuhan berjanji kasih kekuatan untuk naik gunung. Terima pengajaran, banyak penyembahan, rela sengsara daging tanpa dosa maka sasaran akhir Yerusalem Baru. Terus bertahan naik gunung, jangan tinggal di lembah, jangan pernah menyerah, jangan putus asa, mujizat Tuhan pasti terjadi. Di atas gunung air mata dihapus, maut ditiadakan, semua kebahagiaan Tuhan sediakan bagi kita.

Yesaya 25:7-8

25:7 Dan di atas gunung ini TUHAN akan mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada segala suku bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa.

25:8 Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah mengatakannya.

Tuhan telah mengatakannya, kita pegang janji Tuhan ini. Dia akan menghapus air mata kita, Dia tiadakan maut, Dia ganti perkabungan menjadi sukacita, bahkan sukacita yang tidak terkatakan ketika kita bisa mencapai Yerusalem Baru, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar