20240515

Kebaktian Doa Semalaman Sesi 1, Rabu 15 Mei 2024 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

Kita mau berdoa semalaman meneladani Yesus. Yesus mengajarkan tentang bermacam-macam doa, ada doa penyembahan 1 jam, ada doa puasa dan juga ada doa semalaman.

 

Kita lanjutkan pelajaran tentang Tabernakel, masih tentang bejana pembasuhan.

Keluaran 30:20-21

30:20 Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan, haruslah mereka membasuh tangan dan kaki dengan air, supaya mereka jangan mati. Demikian juga apabila mereka datang ke mezbah itu untuk menyelenggarakan kebaktian dan untuk membakar korban api-apian bagi TUHAN,

30:21 haruslah mereka membasuh tangan dan kaki mereka, supaya mereka jangan mati. Itulah yang harus menjadi ketetapan bagi mereka untuk selama-lamanya, bagi dia dan bagi keturunannya turun-temurun."

 

Pengertian umum bejana pembasuhan adalah baptisan air yang benar. Ada ketentuan bagi Harun dan anak-anaknya, sebelum masuk ke dalam kemah suci untuk melayani, mereka harus membasuh tangan dan kakinya di bejana pembasuhan tersebut. Arti rohaninya bagi kita, sebelum kita melayani Tuhan sebagai imam-imam dalam bentuk, dalam bidang dan jabatan apa saja, harus masuk baptisan air yang benar.

 

Jadi baptisan air ini ada kaitannya dengan tahbisan, bahkan merupakan titik sentral dari tahbisan pelayanan. Tahbisan artinya penyerahan hidup sama sekali untuk melayani Tuhan. Tanpa memperhitungkan untung rugi, yang penting Tuhan senang. Misalkan anggota paduan suara, kalau saya latihan pulang terlalu malam atau pulang terlalu siang, tetapi kalau tahbisan tanpa memperhitungkan itu semua, yang penting Tuhan puas.

 

Baptisan air adalah langkah awal menyerahkan diri kepada Tuhan. Itu adalah ketetapan untuk selama-lamanya, jadi berlaku juga sampai kepada kita. Mau melayani Tuhan harus dibaptis dulu. Mati terhadap dosa, masuk dalam kuburan air yang benar. Sebab kalau imam-imam mau melayani di kemah suci lalu tidak membasuh tangan dan kaki, mereka harus mati! Artinya kalau baptisan air kita tidak benar atau tidak mau masuk baptisan air lalu melayani maka rohani kita akan mati, pelayanan kita tidak berkenan. Bahkan akan mengarah ada kematian kedua itulah neraka.

 

Yesus sudah memberi teladan, kedatangan Yesus pertama kali di dunia ini Dia lahir, beraktivitas di dunia ini sampai mati, semua itu menjadi teladan bagi kita untuk kita teladani. Sebelum Yesus melayani, Dia dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Bukan berarti karena Yesus Anak Allah lalu langsung melayani, tetapi Dia memberi teladan kepada kita.

Lukas 3:21-23

3:21 Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit

3:22 dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."

3:23 Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf, anak Eli,

 

Jadi dibaptis dulu baru Yesus memulai aktivitas pelayanan. Sesudah Yesus dibaptis langit terbuka dan Roh Kudus turun ke atasNya seperti burung merpati. Di sini kita teladani lagi Yesus, Roh Kudus turun ke atas Yesus dalam wujud burung merpati. Melayani Tuhan harus dengan kekuatan Roh Kudus. Mungkin awal-awal bisa melayani dengan kekuatan daging, tetapi lama-lama loyo sampai tidak lagi melayani. Tetapi kalau dengan kekuatan Roh Kudus sampai garis akhir kita bisa melayani Tuhan.

 

Yesus lahir dari Roh Kudus. Waktu Yusuf mau menceraikan Maria, malaikat datang kepada Yusuf dan berkata jangan takut mengambil Maria sebagai isteri sebab yang dikandungnya adalah dari Roh Kudus. Yesus lahir dari Roh Kudus tetapi dalam Lukas pasal 3 tadi perlu dipenuhkan oleh Roh Kudus. Apalagi kita yang lahir dari daging, sangat perlu Roh Kudus, diurapi, dipenuhi Roh Kudus sampai Roh Kudus meluap-luap di dalam kita. Ini adalah hari-hari penantian Roh Kudus. Berbahasa Roh itu salah satu tanda dipenuhkan Roh Kudus. Banyak kali orang Kristen hanya puas sampai berbahasa roh.

 

Tanda dipenuhkan Roh Kudus adalah hidup seperti burung merpati. Merpati merupakan panggilan sayang Salomo kepada Sulamit. Salomo gambaran Yesus Mempelai Pria Sorga, Sulamit gambaran Mempelai Wanita Tuhan.

Kidung Agung 2:14

2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"

 

Jadi baptisan air dan baptisan Roh Kudus merupakan langkah awal untuk kita bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Bagaimana hidup seperti burung merpati?

1.      Punya hati merpati yaitu hati damai sejahtera dan tulus ikhlas. Hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Merpati adalah burung yang tidak punya empedu, tidak punya kepahitan. Hati damai sejahtera dan tulus ikhlas itu seperti hatinya bayi. Bayi tidak ada mau iri, benci, dengki. Yang sudah berbahasa roh itu jangan cuma pamer saja, ternyata hatinya tidak seperti hati burung merpati.

I Petrus 2:1-2

2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.

2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,

 

Praktek hati damai sejahtera dan tulus seperti bayi:

a)      Membuang dosa sampai dusta. Bayi tidak tahu berdusta, yang tahu berdusta sudah anak-anak, remaja, dewasa.

b)      Selalu rindu, selalu ingin air susu ibu. Bagi kita selalu rindu akan Firman penggembalaan. Itu menjadi kebutuhan utama kita. Banyak kebutuhan kita, biarlah kebutuhan utama adalah Firman penggembalaan, mau mendengar dan melakukan Firman penggembalaan.

 

2.      Punya sayap merpati

Mazmur 55:7

55:7 Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,

 

Bagaimana itu sayap merpati?

Mazmur 68:14

68:14 Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang? Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan.

 

Jadi punya sayap merpati yaitu emas dan perak secara rohani. Praktek punya sayap merpati, emas dan perak secara rohani. Emas dan perak ini kaitannya dengan kesucian.

a)      II Timotius 2:20-21

2:20 Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.

2:21 Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.

 

Praktek pertama mengalami penyucian oleh Firman pengajaran yang benar supaya layak dipakai Tuhan. Dipakai oleh Tuhan itu kelayakan dari Tuhan, bukan karena dia pandai, bukan karena dia kaya, bukan karena dia punya kedudukan dan yang hebat-hebat secara jasmani, bukan itu! Tetapi kalau mau disucikan, itu kelayakan kalau mau dipakai oleh Tuhan. Kalau kita dipakai Tuhan, dilayakan melayani Tuhan itu hanya karena kemurahan Tuhan. Itu karena Tuhan melihat kita mau disucikan, semakin disucikan semakin dipakai.

 

b)      Memiliki tabiat rohani, tabiat Ilahi. Kita melayani Tuhan jangan dengan tabiat daging. Tabiat daging itu ambisi, iri, minder. Mau dipakai Tuhan tetapi kita yang minder. Buang tabiat daging, biarlah kita memiliki tabiat Ilahi, yaitu:

1)      Emas

Amsal 25:12

25:12 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.

 

Emas = taat dengar-dengaran pada Firman apapun resikonya. Mau dipakai Tuhan taat saja, seperti angin berhembus di mana dia ditiupkan. Begitu tidak taat ada akibatnya.

 

2)      Perak

Amsal 10:20

10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.

 

Perak = lidah benar, tidak ada dusta = jujur.

 

Kalau disimpulkan sayap merpati adalah suci, taat, jujur, pasti dipakai Tuhan. Walaupun secara keahlian jasmani tidak punya, tetapi kalau suci, taat, jujur pasti dipakai Tuhan. Suci, taat, jujur itu potensi rohani. Melayani Tuhan itu bukan dengan potensi jasmani. Yang kita gali sekarang ini adalah potensi rohani. Puji Tuhan kalau punya potensi jasmani, tetapi harus ada potensi rohani. Potensi jasmani tanpa potensi rohani hanya akan menjadi kesombongan dan kebanggaan. Sehingga bukannya dipakai tetapi jatuh. Ingat Lucifer dia berkata aku hendak menyamai Yang Maha Tinggi. Firman Tuhan katakan wah betapa engkau sudah jatuh hai bintang timur putera fajar. Punya potensi jasmani kalau tidak disertai potensi rohani pasti jatuh! Mungkin tidak punya potensi jasmani, tetapi punya potensi rohani, dia lebih dipakai oleh Tuhan.

 

Jika sudah punya sayap merpati hasilnya:

Mazmur 55:8-9

55:8 bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. Sela

55:9 Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai."

Kita selalu merasa damai sejahtera, tenang di tengah padang gurun dunia yang banyak ditandai angin ribut dan badai. Kalau sudah suci, taat, jujur maka kita pasti tenang dan damai. Contohnya ada sweeping, tetapi karena kita taat hukum, surat-surat kendaraan lengkap semuanya pasti tenang saja, untuk apa takut.

 

3.      Punya suara merpati.

Kidung Agung 2:14

2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!"

 

Yang Tuhan rindukan dari mempelai wanitaNya adalah suara penyembahanNya. Merpati itu ada di celah-celah gunung batu. Gunung batu menunjukan Alkitab, Firman yang murni.

II Samuel 22:31

22:31 Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHAN itu murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.

 

Celah-celah gunung batu = ayat-ayat Alkitab. Jadi gunung batu menunjukan pembukaan rahasia Firman = Firman pengajaran yang benar. Ini yang mendorong kita bisa menaikan doa penyembahan kepada Tuhan. Jadi sebelum menyembah ada Firman yang kita dengar supaya mendorong kita menaikan doa penyembahan kepada Tuhan.

 

Burung merpati itu sebenarnya suaranya tidak merdu dibandingkan burung-burung yang lain. Bahkan kitab Nahum mengatakan suara merpati itu suara yang lirih, suara yang mengeluh mengerang kepada Tuhan. Ini penyembahan, kita mengeluh mengerang kepada Tuhan.

Nahum 2:7

2:7 Permaisuri dibawa ke luar dan ditelanjangi dan dayang-dayangnya mengerang, mengaduh seperti suara merpati sambil memukul-mukul dada.

 

Wahyu 12:1-2

12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.

 

Mengapa kita harus menyembah Tuhan, ditambah doa semalaman seperti sekarang ini? Karena keadaan gereja atau sidang mempelai adalah sangat lemah, sangat tidak berdaya seperti ibu yang hendak melahirkan. Pergumulan yang kita hadapi kian berat.

 

Yang kita lakukan tinggal mengeluh dan mengerang kepada Tuhan. Bahkan kita menghadapi beringasnya antikristus. Sekarang ini kaki tangan antikristus adalah organisasi, itu dipakai oleh antikristus. Itu yang kita hadapi. Semakin berat pergumulan kita. Yang Tuhan rindukan dari kita adalah suara merpati, suara penyembahan kita. Malam ini pergumulan kita semakin berat, rasanya sudah tidak mampu saya Tuhan, tinggal kita mengeluh mengerang. Mungkin mau mengucapkan haleluya saja sudah sangat lirih, sampai hanya tinggal bahasa air mata. Saat kita menderita karena kebenaran, sengsara daging karena Yesus, kemudian kita bisa menyembah Tuhan, itu suara yang paling merdu di telinganya Tuhan. Dia pasti mempedulikan kita, Dia bergumul bagi kita.

Zefanya 3:16-18a

3:16 Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.

3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,

3:18a seperti pada hari pertemuan raya.”

 

Hari pertemuan raya ini menunjukan pesta kawin Anak Domba Allah. Yang utama kita gumuli adalah supaya kita mengalami pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani. Menyembah itu hubungan kasih dengan Tuhan, kasih Tuhan memberi kemenangan kepada kita, kasih Tuhan memberi sukacita di tengah-tengah sengsara, kasih Tuhan mengubahkan kita sampai sempurna menjadi mempelai wanita Tuhan. Kemenangan terakhir ada sorak-sorai menyambut kedatangan Yesus masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Apapun pergumulan yang kita hadapi, mungkin kita sudah tidak mampu lagi, betul-betul pada puncak sengsara lalu bisa menaikan doa penyembahan, itu suara yang paling merdu bagi Tuhan. Tuhan mendengar doa kita dan Dia menjawab doa kita. Sepanjang malam ada air mata ratapan, pada fajar menyingsing ada sorak sorai kemenangan.

 

Tuhan Memberkat

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

i

Tidak ada komentar:

Posting Komentar