Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Kita mau
berdoa semalaman meneladani Yesus. Yesus mengajarkan tentang bermacam-macam
doa, ada doa penyembahan 1 jam, ada doa puasa dan juga ada doa semalaman.
Kita lanjutkan
pelajaran tentang Tabernakel, masih tentang bejana pembasuhan.
Keluaran
30:20-21
30:20
Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan, haruslah mereka membasuh tangan
dan kaki dengan air, supaya mereka jangan mati. Demikian juga apabila mereka
datang ke mezbah itu untuk menyelenggarakan kebaktian dan untuk membakar korban
api-apian bagi TUHAN,
30:21
haruslah mereka membasuh tangan dan kaki mereka, supaya mereka jangan mati.
Itulah yang harus menjadi ketetapan bagi mereka untuk selama-lamanya, bagi dia
dan bagi keturunannya turun-temurun."
Pengertian umum bejana pembasuhan adalah baptisan air
yang benar. Ada ketentuan bagi Harun dan anak-anaknya, sebelum masuk ke dalam
kemah suci untuk melayani, mereka harus membasuh tangan dan kakinya di bejana
pembasuhan tersebut. Arti rohaninya bagi kita, sebelum kita melayani Tuhan
sebagai imam-imam dalam bentuk, dalam bidang dan jabatan apa saja, harus masuk
baptisan air yang benar.
Jadi baptisan air ini ada kaitannya dengan tahbisan,
bahkan merupakan titik sentral dari tahbisan pelayanan. Tahbisan artinya
penyerahan hidup sama sekali untuk melayani Tuhan. Tanpa memperhitungkan untung
rugi, yang penting Tuhan senang. Misalkan anggota paduan suara, kalau saya
latihan pulang terlalu malam atau pulang terlalu siang, tetapi kalau tahbisan tanpa
memperhitungkan itu semua, yang penting Tuhan puas.
Baptisan air adalah langkah awal menyerahkan diri
kepada Tuhan. Itu adalah ketetapan untuk selama-lamanya, jadi berlaku juga
sampai kepada kita. Mau melayani Tuhan harus dibaptis dulu. Mati terhadap dosa,
masuk dalam kuburan air yang benar. Sebab kalau imam-imam mau melayani di kemah
suci lalu tidak membasuh tangan dan kaki, mereka harus mati! Artinya kalau
baptisan air kita tidak benar atau tidak mau masuk baptisan air lalu melayani
maka rohani kita akan mati, pelayanan kita tidak berkenan. Bahkan akan mengarah
ada kematian kedua itulah neraka.
Yesus sudah memberi teladan, kedatangan Yesus pertama
kali di dunia ini Dia lahir, beraktivitas di dunia ini sampai mati, semua itu
menjadi teladan bagi kita untuk kita teladani. Sebelum Yesus melayani, Dia
dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Bukan berarti karena Yesus Anak Allah lalu
langsung melayani, tetapi Dia memberi teladan kepada kita.
Lukas 3:21-23
3:21 Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis
dan ketika Yesus juga dibaptis dan sedang berdoa, terbukalah langit
3:22 dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati
ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: "Engkaulah Anak-Ku yang
Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan."
3:23 Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur
kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf,
anak Eli,
Jadi dibaptis dulu baru Yesus memulai aktivitas
pelayanan. Sesudah Yesus dibaptis langit terbuka dan Roh Kudus turun ke atasNya
seperti burung merpati. Di sini kita teladani lagi Yesus, Roh Kudus turun ke
atas Yesus dalam wujud burung merpati. Melayani Tuhan harus dengan kekuatan Roh
Kudus. Mungkin awal-awal bisa melayani dengan kekuatan daging, tetapi lama-lama
loyo sampai tidak lagi melayani. Tetapi kalau dengan kekuatan Roh Kudus sampai
garis akhir kita bisa melayani Tuhan.
Yesus lahir dari Roh Kudus. Waktu Yusuf mau
menceraikan Maria, malaikat datang kepada Yusuf dan berkata jangan takut
mengambil Maria sebagai isteri sebab yang dikandungnya adalah dari Roh Kudus. Yesus
lahir dari Roh Kudus tetapi dalam Lukas pasal 3 tadi perlu dipenuhkan oleh Roh
Kudus. Apalagi kita yang lahir dari daging, sangat perlu Roh Kudus, diurapi,
dipenuhi Roh Kudus sampai Roh Kudus meluap-luap di dalam kita. Ini adalah
hari-hari penantian Roh Kudus. Berbahasa Roh itu salah satu tanda dipenuhkan
Roh Kudus. Banyak kali orang Kristen hanya puas sampai berbahasa roh.
Tanda dipenuhkan Roh Kudus adalah hidup seperti burung
merpati. Merpati merupakan panggilan sayang Salomo kepada Sulamit. Salomo
gambaran Yesus Mempelai Pria Sorga, Sulamit gambaran Mempelai Wanita Tuhan.
Kidung Agung 2:14
2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian
lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab
merdu suaramu dan elok wajahmu!"
Jadi baptisan air dan baptisan Roh Kudus merupakan
langkah awal untuk kita bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Bagaimana hidup
seperti burung merpati?
1.
Punya hati
merpati yaitu hati damai sejahtera dan tulus ikhlas. Hendaklah kamu cerdik
seperti ular dan tulus seperti merpati. Merpati adalah burung yang tidak punya
empedu, tidak punya kepahitan. Hati damai sejahtera dan tulus ikhlas itu
seperti hatinya bayi. Bayi tidak ada mau iri, benci, dengki. Yang sudah
berbahasa roh itu jangan cuma pamer saja, ternyata hatinya tidak seperti hati
burung merpati.
I Petrus 2:1-2
2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu
muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang
selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu
bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Praktek hati damai sejahtera dan tulus seperti bayi:
a)
Membuang dosa
sampai dusta. Bayi tidak tahu berdusta, yang tahu berdusta sudah anak-anak,
remaja, dewasa.
b)
Selalu rindu,
selalu ingin air susu ibu. Bagi kita selalu rindu akan Firman penggembalaan. Itu
menjadi kebutuhan utama kita. Banyak kebutuhan kita, biarlah kebutuhan utama
adalah Firman penggembalaan, mau mendengar dan melakukan Firman penggembalaan.
2.
Punya sayap
merpati
Mazmur 55:7
55:7 Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan
terbang dan mencari tempat yang tenang,
Bagaimana itu sayap merpati?
Mazmur 68:14
68:14 Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang? Sayap-sayap
merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan.
Jadi punya sayap merpati yaitu emas dan perak secara
rohani. Praktek punya sayap merpati, emas dan perak secara rohani. Emas dan
perak ini kaitannya dengan kesucian.
a)
II Timotius
2:20-21
2:20 Dalam rumah
yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga
dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang
terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
2:21 Jika
seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot
rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai
tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
Praktek pertama
mengalami penyucian oleh Firman pengajaran yang benar supaya layak dipakai
Tuhan. Dipakai oleh Tuhan itu kelayakan dari Tuhan, bukan karena dia pandai,
bukan karena dia kaya, bukan karena dia punya kedudukan dan yang hebat-hebat
secara jasmani, bukan itu! Tetapi kalau mau disucikan, itu kelayakan kalau mau
dipakai oleh Tuhan. Kalau kita dipakai Tuhan, dilayakan melayani Tuhan itu
hanya karena kemurahan Tuhan. Itu karena Tuhan melihat kita mau disucikan,
semakin disucikan semakin dipakai.
b)
Memiliki tabiat
rohani, tabiat Ilahi. Kita melayani Tuhan jangan dengan tabiat daging. Tabiat
daging itu ambisi, iri, minder. Mau dipakai Tuhan tetapi kita yang minder. Buang
tabiat daging, biarlah kita memiliki tabiat Ilahi, yaitu:
1)
Emas
Amsal 25:12
25:12 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas
dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.
Emas = taat dengar-dengaran pada Firman apapun
resikonya. Mau dipakai Tuhan taat saja, seperti angin berhembus di mana dia
ditiupkan. Begitu tidak taat ada akibatnya.
2)
Perak
Amsal 10:20
10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi
pikiran orang fasik sedikit nilainya.
Perak = lidah benar, tidak ada dusta = jujur.
Kalau disimpulkan sayap merpati adalah suci, taat,
jujur, pasti dipakai Tuhan. Walaupun secara keahlian jasmani tidak punya,
tetapi kalau suci, taat, jujur pasti dipakai Tuhan. Suci, taat, jujur itu
potensi rohani. Melayani Tuhan itu bukan dengan potensi jasmani. Yang kita gali
sekarang ini adalah potensi rohani. Puji Tuhan kalau punya potensi jasmani,
tetapi harus ada potensi rohani. Potensi jasmani tanpa potensi rohani hanya
akan menjadi kesombongan dan kebanggaan. Sehingga bukannya dipakai tetapi
jatuh. Ingat Lucifer dia berkata aku hendak menyamai Yang Maha Tinggi. Firman
Tuhan katakan wah betapa engkau sudah jatuh hai bintang timur putera fajar. Punya
potensi jasmani kalau tidak disertai potensi rohani pasti jatuh! Mungkin tidak
punya potensi jasmani, tetapi punya potensi rohani, dia lebih dipakai oleh
Tuhan.
Jika sudah punya sayap merpati hasilnya:
Mazmur 55:8-9
55:8 bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di
padang gurun. Sela
55:9 Aku akan segera mencari tempat perlindungan
terhadap angin ribut dan badai."
Kita selalu merasa damai sejahtera, tenang di tengah padang
gurun dunia yang banyak ditandai angin ribut dan badai. Kalau sudah suci, taat,
jujur maka kita pasti tenang dan damai. Contohnya ada sweeping, tetapi karena
kita taat hukum, surat-surat kendaraan lengkap semuanya pasti tenang saja,
untuk apa takut.
3.
Punya suara
merpati.
Kidung Agung 2:14
2:14 Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian
lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab
merdu suaramu dan elok wajahmu!"
Yang Tuhan rindukan dari mempelai wanitaNya adalah
suara penyembahanNya. Merpati itu ada di celah-celah gunung batu. Gunung batu menunjukan
Alkitab, Firman yang murni.
II Samuel 22:31
22:31 Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; sabda TUHAN itu murni; Dia
menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.
Celah-celah gunung batu = ayat-ayat Alkitab. Jadi
gunung batu menunjukan pembukaan rahasia Firman = Firman pengajaran yang benar.
Ini yang mendorong kita bisa menaikan doa penyembahan kepada Tuhan. Jadi
sebelum menyembah ada Firman yang kita dengar supaya mendorong kita menaikan
doa penyembahan kepada Tuhan.
Burung merpati itu sebenarnya suaranya tidak merdu dibandingkan
burung-burung yang lain. Bahkan kitab Nahum mengatakan suara merpati itu suara
yang lirih, suara yang mengeluh mengerang kepada Tuhan. Ini penyembahan, kita
mengeluh mengerang kepada Tuhan.
Nahum 2:7
2:7 Permaisuri dibawa ke luar dan ditelanjangi dan dayang-dayangnya
mengerang, mengaduh seperti suara merpati sambil memukul-mukul dada.
Wahyu 12:1-2
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan
berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari
dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak
melahirkan ia berteriak kesakitan.
Mengapa kita harus menyembah Tuhan, ditambah doa
semalaman seperti sekarang ini? Karena keadaan gereja atau sidang mempelai
adalah sangat lemah, sangat tidak berdaya seperti ibu yang hendak melahirkan. Pergumulan
yang kita hadapi kian berat.
Yang kita lakukan tinggal mengeluh dan mengerang
kepada Tuhan. Bahkan kita menghadapi beringasnya antikristus. Sekarang ini kaki
tangan antikristus adalah organisasi, itu dipakai oleh antikristus. Itu yang
kita hadapi. Semakin berat pergumulan kita. Yang Tuhan rindukan dari kita
adalah suara merpati, suara penyembahan kita. Malam ini pergumulan kita semakin
berat, rasanya sudah tidak mampu saya Tuhan, tinggal kita mengeluh mengerang. Mungkin
mau mengucapkan haleluya saja sudah sangat lirih, sampai hanya tinggal bahasa
air mata. Saat kita menderita karena kebenaran, sengsara daging karena Yesus,
kemudian kita bisa menyembah Tuhan, itu suara yang paling merdu di telinganya
Tuhan. Dia pasti mempedulikan kita, Dia bergumul bagi kita.
Zefanya 3:16-18a
3:16 Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah
takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi
kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau
dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
3:18a seperti pada hari pertemuan raya.”
Hari pertemuan raya ini menunjukan pesta kawin Anak
Domba Allah. Yang utama kita gumuli adalah supaya kita mengalami pembaharuan
dari manusia daging menjadi manusia rohani. Menyembah itu hubungan kasih dengan
Tuhan, kasih Tuhan memberi kemenangan kepada kita, kasih Tuhan memberi sukacita
di tengah-tengah sengsara, kasih Tuhan mengubahkan kita sampai sempurna menjadi
mempelai wanita Tuhan. Kemenangan terakhir ada sorak-sorai menyambut kedatangan
Yesus masuk pesta nikah Anak Domba Allah.
Apapun pergumulan yang kita hadapi, mungkin kita sudah
tidak mampu lagi, betul-betul pada puncak sengsara lalu bisa menaikan doa
penyembahan, itu suara yang paling merdu bagi Tuhan. Tuhan mendengar doa kita
dan Dia menjawab doa kita. Sepanjang malam ada air mata ratapan, pada fajar
menyingsing ada sorak sorai kemenangan.
Tuhan Memberkat
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso,
94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar