Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 14:1-5
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri
di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang
dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan
desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu
seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan
takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang
dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu
orang yang telah ditebus dari bumi itu.
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan
dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan.
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.
Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan
bagi Anak Domba itu.
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka
tidak bercela.
Ayat-ayat ini menunjukanpengikutan gereja
Tuhan kepada Yesus yang ditandai dengan percikan darah, suatu penyucian
terakhir untuk bisa sempurna. Apa yang disucikan? Kita pelajari dari ruas jalan
terakhir Yesus menunujuke Yerusalem untuk mati di kayu salib. Ada 2 hal yang
Yesus sucikan dalam perjalanannya ke Yerusalem.
1.
Yang
pertama disucikan adalah pohon ara di tepi jalan. Ada pohon ara yang sudah
berdaun lebat tetapi tidak berbuah sehingga akhirnya dikutuk oleh Tuhan. Jangan
sampai kita sudah banyak aktivittas pelayanan tetapi tidak ada buah yang bisa
Tuhan nikmati.
2.
Yang
kedua adalah Bait Allah. Ini yang akan kita bahas.
Markus 11:15-19
11:15 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di
Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang
yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan
bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,
11:16 dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa
barang-barang melintasi halaman Bait Allah.
11:17 Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya:
"Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala
bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"
11:18 Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar
tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka
takut kepada-Nya, melihat seluruh orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.
11:19 Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota.
Bait Allah disucikan karena sudah menjadi
tempat jual beli. Bait Allah menunjuk 2 hal:
1.
Pribadi
kita masing-masing.
2.
Ibadah
pelayanan atau tahbisan kita. Ibadah dan nikah itu berkaitan, kalau ibadah
disucikan, nikah juga disucikan.
Cara Yesus menyucikan adalah dengan mengusir.
Mengusir itu artinya penyucian yang tegas, bahkan seperti kasar! Sehingga
menimbulkan sengsara bagi daging. Lewat apa disucikan?
1.
Firman
pengajaran yang benar. Rasanya tidak enak bagi daging, tetapi harus
diberitakan. Tentu diberitakan dengan urapan, diterima juga dengan urapan Roh
Kudus, jangan dengan daging.
2.
Dengan percikan
darah. Percikan darah ini tegas. Secara hurufiah mungkin kita memang diusir,
diusir dari gereja, diusir dari penggembalaan, diusir dari rumah, diusir dari
desa, diusir dari tempat kerja. Kita periksa kalau kita salah minta ampun,
kalau tidak salah tidak usah bereaksi daging.
Untuk apa penyucian ini? Mengembalikan fungsi
Bait Allah sebagai rumah doa, bukan sarang penyamun. Kalau bicara sarang, itu
berarti tempat berkembang biak. Pribadi kita, nikah kita, tahbisan kita, kalau
tidak disucikan, menjadi sarang roh jahat dan roh najis. Disitulah berkembang
kejahatan dan kenajisan dalam bentuk dan rupa-rupanya. Jadi jangan marah kalau
ada Firman yang keras, kita diperhadapkan dengan percikan darah, supaya jangan
kita menjadi sarang penyamun, tetapi kita menjadi rumah doa, jangan menjadi
sarang roh jahat dan roh najis.
Di sini Bait Allah sudah menjadi tempat jual
beli, berarti menjadi tempat antikristus.
Wahyu 13:16-17
13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang,
kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada
tangan kanannya atau pada dahinya,
13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau
menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu
atau bilangan namanya.
Roh jual beli itu roh antikristus. Banyak
hamba Tuhan pelayan Tuhan sudah dikuasai roh antikristus, roh jual beli.
Praktek dikuasai roh antikristus:
1.
Gereja
dijadikan pasar. Kita periksa diri kita, jangan sudah jadi pasar. Tanda-tanda
gereja sudah dijadikan pasar:
a) Mencari yang murahan. Gereja dijadikan pasar
berarti siapa saja boleh melayani sekalipun tidak bertobat, sekalipun hidup
dalam dosa. Periksa hidup kita, kalau kita melayani padahal hidup dalam dosa
berarti hidup kita sudah menjadi sarang penyamun, bait Allah menjadi tempat
jual beli, pelayanan menjadi murahan. Harga pelayanan itu sangat mahal, seharga
Korban Kristus. Yang boleh menjadi imam itu hanya orang Israel asli, kita
bangsa kafir hanya mendapat anugerah belas kasihan Tuhan. Lewat jalur keturunan
kita tidak boleh menjadi imam, tetapi bagi kita bangsa kafir Tuhan buka jalur
kemurahan yang seharga korban Kristus. Pelayanan itu mahal seharga Korban
Kristus, jangan dijadikan murahan. Kita melayani tidak bertobat, melayani
tetapi hidup dalam dosa, melayani seenaknya, kadang melayani kadang tidak,
melayani sesukanya itu pasar! Kita sudah ditebus oleh darah Yesus yang mahal,
jadi ingat hidup kita ini mahal, jangan dijadikan murahan, jatuh bangun dalam
dosa.
I Petrus 1:18-19
1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari
cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan
barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah
Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Wahyu 1:5-6
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang
pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi
ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa
kita oleh darah-Nya —
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu
kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, — bagi Dialah kemuliaan dan
kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Pelayan-pelayan Tuhan yang sudah melayani
dalam bidang apa saja, saya tidak membagikan daftar hadir, tetapi biarlah kita tanggung
jawab kepada Tuhan. Jangan jadikan ibadah pelayanan yang seharga kemurahan
Tuhan menjadi murahan. Kita melayani tidak bertobat, hidup dalam dosa, melayani
asal-asalan itu menjadikan Bait Allah sebagai pasar.
Ada kemurahan Tuhan, ada kekerasan Tuhan. Kalau
kemurahan Tuhan kita jadikan murahan, nanti berhadapan dengan kekerasan Tuhan.
Roma 11:22
11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga
kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas
kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu
pun akan dipotong juga.
Orang-orang yang jatuh dalam dosa berarti
tidak bertobat.
b) Penampilannya bebas, asal-asalan, tidak rapi,
tidak sopan. Itu juga yang terjadi dalam gereja sekarang ini, beribadah tetapi
penampilan asal-asalan. Dalam beribadah kalau yang jasmani tidak rapi,
bagaimana rohaninya bisa dirapikan, bagaimana pendeta itu bisa dipakai Tuhan
untuk merapikan jemaat, tidak mungkin! Ayolah dalam ibadah yang rapi, yang
sopan, yang sesuai fungsi pakaian.
c) Pasar itu ramai. Jadi gereja pasar hanya
diisi dengan sukacita daging tanpa Roh Kudus. Apa bukti sukacita daging tanpa
Roh Kudus? Waktu memuji Tuhan semangat, gegap gempita, semangat, mungkin sampai
sahut-sahutan. Tetapi waktu mendengar Firman loyo, matanya tinggal 5 watt,
sampai mati lampunya, tertidur! Kalau sukacita oleh Roh Kudus waktu memuji
Tuhan semangat, waktu mendengar Firman lebih semangat lagi.
Lukas 24:32
24:32 Kata
mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar,
ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab
Suci kepada kita?"
Yohanes 16:14
16:14 Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan
memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.
Roh Kudus memuliakan Firman Tuhan. Kalau ada
sukacita Roh Kudus pasti semangat mendengar Firman Tuhan sekalipun keras.
2.
Di dalam
Bait Allah ada meja penukar uang. Seharusnya apa yang ada di dalam Bait Allah?
Di ruangan suci yang boleh ada bukan meja penukar uang tetapi meja roti sajian.
Tetapi di sini meja roti sajian sudah ditukar dengan meja penukar uang. Artinya
sudah tidak ada lagi pembukaan rahasia Firman sebab yang dicari adalah keuntungan
jasmani,hanya perkara-perkara yang jasmani. Kita periksa, beribadah mau cari
Firman atau cari perkara-perkara yang jasmani. Menikah cari apa? Cari yang satu
Firman pengajaran, jangan hanya cari yang jasmani. Kalau beribadah mencari yang
jasmani, menikah mencari yang jasmani, hidup kita hanya untuk mengejar yang
jasmani maka akibatnya:
I
Timotius 6:5-6
6:5
percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang
kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.
6:6
Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar.
Kalau
hanya mencari keuntungan yang jasmani maka tidak akan pernah ada rasa cukup
dalam ibadah. Artinya tidak pernah mengalami kepuasan rohani, sehingga hanya
mencari kepuasan dunia. Kepuasan-kepuasan dunia dibawa masuk dalam ibadah.
Dalam nikah diisi dengan mencari kepuasan dunia, tidak ada kepuasan rohani.Sampai
mencari kepuasan lewat berbuat dosa.
Lukas
22:38
22:38
Kata mereka: "Tuhan, ini dua pedang." Jawab-Nya: "Sudah
cukup."
Ibadah
yang disertai rasa cukup, dalam ibadah harus ada 2 pedang. Pedang menunjuk
Firman. Jadi ada 2 pedang artinya ada Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang
dibukakan rahasianya oleh Tuhan. Jadi ibadah yang disertai rasa cukup ada
pembukaan rahasia Firman. Perjanjian Lama dibuka rahasianya, Perjanjian Baru
juga dibuka rahasianya, saling menerangkan ayat-ayatnya. Coba kalau Perjanjian
Lama tidak diterangkan dengan Perjanjian Baru lalu menerapkan Perjanjian Lama,
suami-suami bisa punya isteri lebih dari satu. Tetapi diterangkan dalam
Perjanjiian Baru.
Ibadah
yang didalamnya ada pembukaan rahasia Firman memberikan keuntungan besar yaitu
kita diberikan 2 sayap burung nazar yang besar untuk menyingkirkan kita ke
padang gurun, jauh dari antikristus, dipelihara di sana 3,5 tahun lamanya. Dan
waktu Yesus datang di awan-awan, sayap itu yang menerbangkan kita ke awan-awan
menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga. Ini keuntungan yang besar. Kita cari
Firman maka mendapatkan sayap yang besar.
Wahyu
12:14
12:14
Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya
ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat
ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
3.
Di dalam
Bait Allah ada bangku pedagang merpati. Bicara bangku ada kaitannya dengan
kedudukan atau jabatan. Merpati ada kaitannya dengan Roh Kudus, juga ada
kaitannya dengan ketulusan.
Matius
10:16
10:16
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab
itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Seharusnya
dalam Bait Allah yang boleh ada di situ adalah pelita emas, persekutuan dengan
Allah Roh Kudus dengan urapan dan karunia-karuniaNya. Tetapi yang ada di sini
bangku-bangku pedagang merpati, Roh Kudusnya sudah diperjualbelikan!
Arti
bangku-bangku pedagang merpati:
a) Jabatan pelayanan diperebutkan karena
dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan yang jasmani sehingga saling
menjatuhkan. Kalau yang benar biarlah Firman yang bekerja sehingga mendorong
kita melayani Tuhan. Kalau di dunia ada lelang jabatan. Sekarang dalam gereja
sudah seperti itu. Apalagi kedudukan dalam organisasi gereja diperebutkan untuk
mendapat keuntungan yang jasmani.
b) Tidak ada ketulusan di dalam melayani Tuhan.
Kalau tidak tulus berarti merpatinya sudah tidak ada, yang ada tabiat ular,
tabiat iblis! Apa tabiat iblis?
Yohanes 8:44
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin
melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula
dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran.
Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah
pendusta dan bapa segala dusta.
Sudah tidak tulus melayani karena melayani
dengan dusta, dengan kebencian, termasuk iri, dendam dan sebagainya. Kalau kita
praktekan kasih, tidak benci orang, malah orang yang membenci kita itu kita
perhatikan anaknya, perhatikan keluarganya, berarti dalam pribadi kita
betul-betul ada merpati, ada Roh Kudusyang membuat kita tulus dalam melayani
Tuhan, tidak ada ular di situ. Jangan jadi ular, biarlah kita semua menjadi
merpati. Merpati adalah sebutan dari Mempelai Pria Sorga kepada mempelai wanitaNya‘merpatiKu
idam-idamanKu’. Tetapi ingat jangan seperti Efraim, sudah jadi merpatinya Tuhan
tetapi berulah sampai disebut merpati tolol.
Dalam hidup kita jangan ada bangku pedang
merpati, biarlah diisi dengan pelita emas, dengan Roh Kudus.
c) Melayani dengan pamrih, menuntut hak. Seperti
Korah kalau banyak menuntut nanti memberontak. Begitu juga dalam nikah, menikah
itu jangan saling menuntut tetapi saling melayani. Kalau mau menikah malah
berpikir saya ini nanti jadi menantu sultan, minta ini, minta itu, janganlah
menikah! Jangan menikah kalau pikirannya hanya untuk yang jasmani, nanti jadi
beban di situ. Melayani itu hanya melakukan kewajiban, bukan menuntut hak.
Lukas 17:10
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah
melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami
adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus
lakukan."
Lukas 17:10 (Terjemahan Lama)
17:10 Demikianlah juga kamu, apabila kamu sudah
berbuat segala perkara yang diperintahkan atasmu itu, berkatalah: Bahwa kami
ini hamba yang tiada berguna; kami hanya berbuat barang yang wajib atas
kami."
Melayani Tuhan jangan menuntut ini menuntut
itu, hanya melakukan kewajiban. Apa kewajiban kita?
Yesaya 49:3
49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah
hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
Ini kewajiban kita, menyatakan keagungan
Tuhan, memuliakan Tuhan dalam segala hal. Setelah itu baru dapat hak.
Yesaya 49:4
49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah
bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia
dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada
Allahku."
Lakukan kewajiban, maka hak dan upah kita
terjamin di tangan Tuhan.
4.
Rumah
doa menjadi sarang penyamun. Seharusnya Bait Allah diisi dengan mezbah dupa
emas, tetapi ini sudah menjadi sarang penyamin. Artinya Bait Allah diisi dengan
mezbah dupa emas. Jadi artinya melayani Tuhan tanpa doa penyembahan = melayani
tanpa penyerahan diri, merasa mampu, merasa hebat, merasa kuat. Melayani tanpa
penyerahan itu tidak ada gunanya!
Tahbisan
seorang imam disertai dengan pengorbanan domba jantan pertama, domba jantan
kedua serta lembu jantan. Lembu jantan itu korban pendamaian. Jadi kalau mau
melayani Tuhan harus ditandai dengan pendamaian. Berdamai, bukan menambah dosa.
Domba jantan pertama, korban penyerahan diri. Melayani Tuhan harus dengan
penyerahan diri sepenuh kepada Tuhan. Mengaku, saya tidak mampu Tuhan, biar
Tuhan yang memberikan kemapuan yang ajaib untuk melayani. Baru domba jantan
kedua, korban pentahbisan, baru kita ditahbiskan.
Keluaran
29:1,15-18
29:1
"Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka,
supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda
dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
29:15
Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang satu, lalu haruslah Harun dan
anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu.
29:16
Haruslah kausembelih domba jantan itu dan kauambillah darahnya dan kausiramkan
pada mezbah sekelilingnya.
29:17
Haruslah kaupotong-potong domba jantan itu menurut bagian-bagian tertentu,
kaubasuhlah isi perutnya dan betis-betisnya dan kautaruh itu di atas
potongan-potongannya dan di atas kepalanya.
29:18
Kemudian haruslah kaubakar seluruh domba jantan itu di atas mezbah; itulah
korban bakaran, suatu persembahan yang harum bagi TUHAN, yakni suatu korban
api-apian bagi TUHAN.
Harus
dibakar seluruhnya, jangan ada sisa. Artinya daging kita harus dibakar semua,
jangan ada suara-suara daging dalam melayani Tuhan. Jangan mengumbar hawa nafsu
daging! Hawa nafsu daging yang banyak kali diumbar dalam pelayanan adalah
ambisi dan emosi. Melayani supaya dapat pujian, supaya dihormati, supaya tampil
dilihat orang. Dan emosi, bukan gerakan Firman tetapi emosi daging. Bukti bahwa
pelayanan itu dengan emosi daging, waktu diperhadapkan kesulitan, tantangan di
dalam pelayana dia cepat mundur, tinggalkan pelayanan, itu emosi daging! Waktu
semua lancar, puji Tuhan, dahsyat, luar biasa! Begitu ada tantangan dia
berhenti melayani, sampai tidak lagi datang ibadah.
Daging
ini tempat bersarangnya roh jahat dan roh najis. Kalau melayani dengan mengumbar
daging, di situ tempat bersarangnya roh jahat dan roh najis, maka hidup itu
menjadi tempat berkembang biakan dosa!Begitu ada ambisi daging, emosi daging,
ada hawa nafsu daging, disitulah dosa berkembang biak, menjadi sarang penyamun.
Kalau
sudah menjadi sarang penyamun maka arahnya ke Babel!
Wahyu
18:2
18:2
Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh
Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan
tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang
najis dan yang dibenci,
Arahnya
ke Babel, Mempelai Wanita setan. Siang ini Tuhan mau membersihkan pribadi kita,
nikah kita, ibadah pelayanan kita, jangan ada roh antikristus di dalamnya.
Kerinduan Tuhan sampai saat ini meletakan diriNya sebagai kepala atas hidup
kita. Kepala itu suami, Mempelai Pria Sorga, tubuh itu isteri Mempelai Wanita
Tuhan. Ini kerinduan yang menggirangkan hati Tuhan. Semoga kita mau membalas,
menjawab kerinduan hati Tuhan ini dengan memberi hidup kita dikepalai oleh
Tuhan, bukan dikepalai roh jahat dan roh najis.
Yesaya
62:5
62:5
Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah
Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya
seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang
hati atasmu.
Dia
rindu supaya kita bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Matius
8:20
8:20
Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai
sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan
kepala-Nya."
Ini
kerinduan Tuhan dan juga keluhan Tuhan, Dia rindu untuk menjadi kepala atas
hidup kita, tetapi Dia mengeluh karena selama ini yang menjadi kepala atas
gereja yang terbanyak adalah roh jahat (serigala) dan roh najis (burung). Biarlah
kita mau dibersihkan. Bait Allah mau dibersihkan oleh Tuhan sehingga Dia
bergirang hati karena mendapati kita tampil sebagai gereja yang sempurna,
mempelai wanita Tuhan danTuhan menjadi kepala atas hidup kita sekalian.
Kerinduan hati Tuhan itu disertai dengan
jerih payahNya. Tuhan rindu kita menjadi Mempelai WanitaNya maka Tuhan rindu
membersihkan gerejaNya. Proses Tuhan membersihkan gerejaNya.
1.
Yesus
menunggang balikan meja penukar uang. Artinya Yesus membersihkan meja hati kita
dari segala kotoran, terutama kotoran ikatan akan uang, sehingga hati kita
menjadi lemah lembut, bisa menampung Firman pengajaran yang benar. Yesus adalah
firman, menampung Firman berarti Yesus menjadi kepala atas hidup kita.
Yakobus
1:21
1:21 Sebab
itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan
terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang
berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Terima
Firman dengan lemah lembut.Biarlah hati kita dibersihkan menjadi hati yang
lemah lembut, sehingga kita bisa menerima Firman, menyimpan Firman pengajaran
dalam hidup kita. Apa bukti hati kita sudah lemah lembut, meja hati sudah
bersih? Alat yang ditaruh roti itu bicara ketekunan dalam ibadah pendalaman
Alkitab dan perjamuan suci. Jadi buktinya kita bisa bertekun dalam ibadah
pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Ada yang harus menempuh jarak jauh,
bertekun! Ada yang mengikuti secara virtual, bertekun! Masalahnya bukan jarak
jauh atau secara virtual tetapi penentu yang utama yang ditekankan di sini
ketekunannya.
2.
Yesus
membalikan bangku-bangku pedagang merpati. Merpatinya tidak dijual lagi.
Artinya Yesus membersihkan tahbisan pelayanan kita sehingga kita bisa melayani
dengan berkorbar-kobar sampai garis akhir dan melayani dengan tulus hati tanpa
pamrih, tidak ada dusta, tidak ada kebencian, tidak ada iri, tidak ada dendam,
tidak ada ambisi dan emosi daging.
II
Timotius 1:6
1:6
Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada
padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
Kobarkan
karunia Roh Kudus yang ada pada kita, bukan dikorbankan karena sesuatu.Saya
kemarin ditanya, besok pak gembala melayani lagi 3 kali? Iya!Pulang dari
peresekutuan bukan malah loyo, tetapi harus semakin berkobar lagi.Saya
meneladani guru saya, pulang persekutuan langsung melayani lagi. Sementara
beliau dalam keadaan yang capek melayani di sana, masih melayani lagi baptisan
air. Melayani dengan semangat dan dengan tulus hati maka kita bisa memuliakan
Tuhan.
Bukti
bangku-bangku pedagang merpati sudah dibalikan adalah kita bisa bertekun dalam
ibadah raya sehingga kita menjadi surat Kristus yang ditulis oleh Roh Kudus.
II
Korintus 3:1-3
3:1
Adakah kami mulai lagi memujikan diri kami? Atau perlukah kami seperti
orang-orang lain menunjukkan surat pujian kepada kamu atau dari kamu?
3:2
Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal
dan yang dapat dibaca oleh semua orang.
3:3
Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh
pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang
hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam
hati manusia.
Surat
ini untuk dibaca. Orang yang tekun dalam ibadah raya dia ditulis oleh Roh Kudus
menjadi surat Kristus untuk dibaca semua orang. Artinya menjadi kesaksian hidup
di manapun berada. Kita terbuka untuk dibaca orang lain.
3.
Yesus
mengembalikan fungsi Bait Allah dari sarang penyamun menjadi rumah dosa. Kalau
sudah disucikan pasti menjadi rumah doa, bisa bertekun dalam doa penyembahan.
Bait Allah diisi dengan mezbah dupa. Ada mezbah doa mulai dari dalam rumah
masing-masing.
Daging
dirobek, daging dimatiikan, tidak bisa lagi menjadi tempat berkembang biaknya
dosa. Yang ada di dalam hati dan hidup kita hanyalah kasih Allah yang bertumbuh
sampai permanen dan sempurna. Kita bisa menyerah sepenuh kepada Tuhan dan kalau
kita menjadi rumah doa, Tuhan tahu segala kerinduan hati dan kebutuhan kita.
Bahkan dengan bahasa air matapun Yesus sudah tahu apa yang kita butuhkan.
Itulah kalau kita menjadi rumah doa, kita dimiliki oleh Tuhan seutuhnya sebagai
Mempelai WanitaNya.
Yesus
datang pertama kali disambut dengan penyembahan. Yesus datang kedua kali juga
disambut dengan penyembahan. Siapa yang bisa menyambut Yesus? Semoga itulah
saya dengan bapak, ibu kekasih dalam Tuhan yang sudah dibersihkan oleh Tuhan.
Tidak ada lagi meja penukar uang, meja roti yang ada dalam hidup kita. Tidak
ada lagi bangku pedagang merpati, Roh Kudus yang ada dalam hidup kita. Dan kita
sudah menjadi rumah doa, penyembah-penyembah Tuhan, daging dimatikan.
Wahyu
19:6-9
19:6
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air
bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan,
Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
19:8
Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang
berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah
perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
19:9
Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke
perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah
benar, perkataan-perkataan dari Allah.”
Jangan heran, ketika kita mau dibersihkan,
nikah kita mau disucikan, tahbisan kita mau disucikan, kita akan menghadapi
orang-orang seperti imam-imam kepala.
Markus 11:18
11:18 Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar
tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka
takut kepada-Nya, melihat seluruh orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.
Dulu Yesus yang mau mereka bunuh dan
binasakan. Sekarang kita, orang-orang yang mau dibersihkan dan disucikan, mau
dibunuh. Artinya karakternya mau dimatikan, pelayanannya berupaya dimatikan dan
dihalangi, dengan tujuan utama rohaninya mati. Itu yang harus kita hadapi.
Bentuknya kebencian-kebencian, digosipkan, dilaporkan sini sana, dibenci.
Bahkan mungkin nanti sudah dalam bentuk serangan fisik, jangan heran!Itu yang
akan kita hadapi, tekanannya lebih luar biasa lagi.
Wahyu 12:4b
12:4b Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang
hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu
melahirkan-Nya.
Kita akan hadapi seperti ini, semakin
dipersulit dengan tujuan mau mematikan rohani kita, mematikan benih Firman
Tuhan di dalam kita. Sikap kita hanya mengeluh mengerang kepada Tuhan.
Wahyu 12:2
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan
penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
Jangan mengeluh kepada manusia! Mengeluh saja
kepada Tuhan, nanti Tuhan yang membela:
Wahyu 12:5
12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang
akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu
dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
Pertolongan yang ajaib itu datangnya hanya
dari Tuhan, bukan dari manusia. Hanya mengeluh mengerang nanti Tuhan yang
membela. Siang ini mungkin waktu bagi kita untuk ditolong. Menghadapi
kebencian-kebencian luar biasa, mengeluh mengerang saja kepada Tuhan, tidak
usah mengeluh kepada manusia. Sampaikan keluhan kita kepada Tuhan, Tuhan akan
menolong pada waktunya. Waktu Yesus datang kita mengalami keadilan kekal, orang
yang membenci kita, melaporkan, menggosipkan dan memfitnah kita kalau dia tidak
bertobat, dia masuk aniaya antikristus sampai aniaya selamanya di neraka.
Tetapi kita boleh bertemu Yesus di awan-awan yang permai, masuk pesta nikah
Anak Domba Allah, berkerajaan 1000 tahun damai. Waktu Yesus datang kita masuk
kerajaan Sorga yang kekal diYerusalam Baru. Pertolongan datangnya dari Tuhan,
mengeluh, mengeranglah hanya kepada Tuhan. Kalau kita mengeluh kepada Tuhan
maka hati kita tenang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar