Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 14:1-5
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri
di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang
dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan
desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu
seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan
takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang
dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu
orang yang telah ditebus dari bumi itu.
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan
dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan.
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.
Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan
bagi Anak Domba itu.
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta;
mereka tidak bercela.
Ini menceritakan pengikutan gereja Tuhan
kepada Yesus. Pengikutan yang benar kepada Yesus adalah pengikutan yang
ditandai dengan percikan darah, sengsara daging tanpa dosa bersama Yesus =
pikul salib. Kita sudah mendengar tentang mengikuti jejak-jejak Yesus Anak Domba
Allah, mulai jejak penebusan sampai jejak kemuliaan.
Filipi 1:29
1:29 Sebab
kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan
juga untuk menderita untuk Dia,
Jadi sengsara bersama Yesus itu suatu kasih
karunia, kita dilayakan untuk mengambil bagian dari penderitaan Kristus.
I Petrus 4:13; 2:19
4:13
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam
penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu
Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena
sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Arah pengikutan yang benar itu jelas sampai
ke bukit Sion = sampai ke Yerusalem Baru. Ini membuat kita semangat, biar
sengsara dan menderita tetapi sasaran akhir kita ke Yerusalem Baru.
Ibrani 12:22-23
12:22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion,
ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu
malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
12:23 dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya
terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada
roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna,
Dikatakan kamu sudah datang. Secara nyata
kita belum ada di Yerusalem. Tetapi secara rohani kita sudah ada di bukit Sion,
di Yerusalem Baru. Nanti wujud nyatanya, sekarang suasananya sudah harus kita
alami. Makanya dalam doa Bapa kami di bumi seperti di sorga, kita masih di bumi
ini tetapi sudah ada di Yerusalem
Baru, suasananya sudah terasa. Apa tanda secara rohani kita sudah berada di
Yerusalem Baru, sudah berada di Sion?
Yesaya 2:3
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar
kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari
Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Dari Sion keluar pengajaran, dari Yerusalem
keluar Firman. Jadi tanda kita sudah ada di bukit Sion, di Yerusalem Baru
adalah mau menerima penyucian oleh Firman pengajaran yang benar. Jadi bukan
berarti kalau sudah ada dalam gereja pengajaran sudah ada di Yerusalem Baru.
Masih diperiksa lagi, kita sudah ada dalam pengajaran, mau menerima penyucian
atau tidak. Kalau menerima penyucian berarti secara rohani sudah di Yerusalem
Baru. Mungkin ada terdaftar dalam penggembalaan gereja pengajaran, tetapi tidak mau disucikan, hidupnya
terus dalam dosa. Dia tidak ada di sana, dia ada di luar Yerusalem yang baru.
Sekarang ini masa penyaringan, masa
pemurnian. Waktu mengikuti ibadah persekutuan Tubuh Kristus di Surbaya,
wajah-wajah lama sudah kurang tidak terlihat, yang banyak wajah-wajah yang
baru. Yang dulu aktif dan setia dalam persekutuan sudah tidak datang, bahkan
banyak yang sudah berbalik melawan! Jadi mereka sudah di pengajaran tetapi
tidak mau disucikan, berarti dia masih di luar Yerusalem Baru. Biarlah kita mau
disucikan secara terus menerus.
Dalam Tabernakel Yerusalem Baru digambarkan
dengan ruangan maha suci. Bentuknya 4 persegi, panjang lebar dan tingginya
sama. Ruangan maha suci juga begitu.
Wahyu 21:16
21:16 Kota itu
bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota
itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan
tingginya sama.
Untuk masuk ruangan maha suci, kita harus
melewati ruangan suci, kandang penggembalaan. Jadi pengikutan kita kepada Yesus
untuk bisa sampai ke Yerusalem Baru adalah lewat sistem penggembalaan.
Pengikutan yang benar ditandai dengan percikan darah. Kita sengsara tetapi
tidak tergembala, itu konyol! Yang benar kita dalam sistem penggembalaan, masuk
dalam kandang penggembalaan, di situ ada firman pengajaran yang terus
menyucikan kita, Roh Kudus dan kasih Tuhan yang terus memberikan kekuatan
mengalami percikan darah. Roh Kudus mencurahkan kasih Allah di dalam hati kita
sehingga kita tidak kecewa dalam percikan darah, malah bermegah. Puji Tuhan
saya dilayakan menderita karena Yesus. Bukan putus asa, kecewa, murung, apalagi
mau tinggalkan Yesus. Inilah pentingnya penggembalaan.
Roma 5:3-5
5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga
dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan
ketekunan,
5:4 dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji
menimbulkan pengharapan.
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih
Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah
dikaruniakan kepada kita.
Bagi orang dunia, sengsara itu mana mungkin
bermegah, pasti kecewa, risau, galau. Kita sengsara malah bermegah, puji Tuhan,
saya dilayakan sengsara bersama Yesus. Di dalam penggembalaan kita dapatkan
semua, Firman pengajaran menyucikan, Roh Kudus dan kasih Allah memberikan
kekuatan supaya kita tidak kecewa.
Tetapi punya pengharapan yang pasti untuk masuk Yerusalem Baru.
Pergumulan utama saya sebagai gembala supaya
dalam penggembalaan ada Firman pengajaran yang benar, ada ajaran yang sehat,
sehingga gembala dan jemaat sama-sama disucikan. Pergumulan sidang jemaat juga
supaya bisa menikmati Firman pengajaran. Tujuan kita menerima penyucian oleh
Firman pengajaran yang benar adalah untuk menjadi Kristen anak sulung sehingga
berhak dan layak menerima hak dan berkat sulung. Hak untuk menikah menjadi
Mempelai Wanita Tuhan dan mewarisi kerajaan sorga, Yerusalem yang baru. Kalau
belajar kitab Imamat tentang pesta timang-timangan, yang ditimang itu buah
sulung. Dalam penggembalaan kita ditimang-timang oleh gembala, diunjuk-unjuk di
hadapan Tuhan. menjadi Kristen anak sulung bagi Tuhan, jemaat anak sulung,
Mempelai Wanita Tuhan.
Pertanyaanya, apakah kita sudah memiliki
tanda anak-anak sulung. Biarlah tanda Kristen anak sulung ini Tuhan temukan ada
pada kita.
1.
Maleakhi
1:6
1:6
Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika
Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di
manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai
para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara
bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
Tanda
pertama menghormati Bapa di Sorga. Bapa di sorga Dialah yang memberi warisan.
Apa warisan yang diberikan oleh Bapa di Sorga?
Yohanes
7:16
7:16
Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku
sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.
II
Timotius 1:12-14
1:12
Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku
tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan
apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
1:13
Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran
yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus.
1:14
Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh
Kudus yang diam di dalam kita.
Warisan
dari Bapa di sorga adalah ajaran yang sehat. Kita tinggal menerima dari
pendahulu, kita generasi penerus. Wahyunya diberikan kepada Pdt. Van Gessel dan
diteruskan sampai kepada kita sekarang ini. Kalau disebutkan ajaran sehat,
berarti ada yang tidak sehat. Paulus dalam suratnya berkali-kali menasihati
supaya berpegang teguh pada ajaran yang sehat.
I
Timotius 1:10; 4:6
1:10
bagi orang cabul dan pemburit, bagi penculik, bagi pendusta, bagi orang makan
sumpah dan seterusnya segala sesuatu yang bertentangan dengan ajaran sehat
4:6
Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan
menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok
iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kauikuti selama ini.
II
Timotius 4:3
4:3
Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat,
tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan
keinginan telinganya.
Titus
1:9; 2:1
1:9
dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang
sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan
sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.
2:1 Tetapi
engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat:
Ini
semua surat penggembalaan, di sini ditulis tentang ajaran yang sehat. Ajaran
yang sehat = Firman pengajaran yang benar dan murni. Ini perlu ditekankan
karena seringkali mengatakan ini pengajaran yang benar tetapi tidak murni lagi.
Tandanya pengajaran yang benar dan murni:
a) Tertulis dalam Alkitab, tidak diambil dari
buku-buku yang lain hanya dari Alkitab saja.
b) Dibuka rahasianya, diilhamkan Tuhan,
diwahyukan Tuhan, ayat menerangkan ayat dalam Alkitab. Kalau sudah pakai
logika, pakai kepandaian, pakai pengetahuan, sudah tidak sehat. Harus
diterangkan oleh ayat-ayat itu sendiri.
c) Tajam menyucikan. Bukan bahasa yang
muluk-muluk dan manis-manis tetapi menyucikan. Terutama menyucikan nikah karena
kita mau dijadikan Mempelai Wanita Tuhan. Nikah jasmani harus disucikan untuk
mengarah pada nikah yang rohani.
d) Dipraktekan dulu oleh yang menyampaikan
Firman baru diajarkan. Jemaat menerima Firman, praktek dulu baru disaksikan,
itu sehat.
e) Diberitakan dengan maksud yang murni yaitu
demi sidang jemaat berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan, masuk dalam
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Lain kali sampaikan Firman dengan
dengki. Memang ayat menerangkan ayat tetapi mau tembak orang, mau hantam orang,
itu tidak murni, tidak sehat lagi ajarannya.
II Korintus 2:17
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain
yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami
berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah
dan di hadapan-Nya.
Murni di sini untuk membawa jemaat menjadi
Mempela Wanita Tuhan, gereja yang sempurna.
Filipi 1:15-18
1:15 Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki
dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik.
1:16 Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih,
sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil,
1:17 tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan
dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat
bebanku dalam penjara.
1:18 Tetapi tidak mengapa, sebab bagaimanapun juga,
Kristus diberitakan, baik dengan maksud palsu maupun dengan jujur. Tentang hal
itu aku bersukacita. Dan aku akan tetap bersukacita,
Misalkan dia kekurangan uang, lalu mulai cari
bahan khotbah tentang perpuluhan, tentang berkorban, itu berarti maksudnya
sudah tidak murni. Kami diajar, kalau kamu mau khotbah soal keuangan, periksa
hatimu jangan karena ingin uang. Khotbah perpuluhan, khotbah tentang berkorban
karena ingin uang, itu salah!
Jadi
menghormati Bapa di sorga artinya mau menerima Firman pengajaran yang benar,
mempraktekannya, serta menjaga kemurniannya. Jangan ditambah kurang lagi,
jangan diotak atik, jangan dirubah sana sini, pegang teguh dan jaga
kemurniannya. Sudah terlalu banyak menambah dan mengurangi karena alasan ini
dan alasan itu. Alasan yang paling banyak terdengar karena tidak sesuai
perkembangan zaman. Kalau pengajaran ini tidak sesuai perkembangan zaman, tahun
1935 diwahyukan kepada Pdt. Van Gessel, tahun itu juga sudah habis. Sudah tidak
cocok dengan perkembangan zaman sekarang. Apalagi masuk milenium baru, tahun
2000 sudah tidak laku lagi pengajaran ini. Tetapi sampai sekarang masih tetap
eksis. Ini menunjukan bahwa ini pengajaran yang sehat. Dari singapore datang,
dari india datang, dari malaysia datang, mereka rindu. Akhir ini ada kegerakan
di tempat yang baru, di Sabah Malaysia, mereka rindu juga pengajaran
disampaikan ke sana. Pertahankan kemurnian, jangan mau diotak atik ditambah
kurang.
Yang
punya pengajaran adalah Bapa di sorga, kemudian diberikan kepada Yesus, Yesus
meneruskannya kepada murid-murid dan juga kepada Paulus. Kemudian Paulus
meneruskan kepada Timotius. Timotius meneruskannya kepada orang-orang yang
setiawan.
II
Timotius 2:2
2:2
Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah
itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang
lain.
II
Timotius 2:2 (Terjemahan Lama)
2:2
Dan barang yang telah engkau dengar daripadaku di antara banyak orang saksi,
amanatkanlah kepada orang yang setiawan, yang akan berlayak mengajar orang lain
pula.
Bapak
ibu boleh menilai, saya gembala menerima pengajaran dari pendahulu, apakah saya
orang yang setiawan atau bukan. Siapa orang yang setiawan?
Matius
24:45-46
24:45
"Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas
orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
24:46
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika
tuannya itu datang.
Jadi
orang setiawan adalah hamba Tuhan atau gembala yang tahu soal waktu untuk
memberi makan orang-orangnya Tuhan. Kalau sudah waktunya domba-dombanya Tuhan
mau makan, harus dikasih makan. Dalam ibadah raya beri makan, ibadah pendalaman
Alkitab beri makan, ibadah doa beri makan. Saat jemaat butuh minta nasihat
Firman, tahu menyampaikan nasihat dari Firman. Kalau ada ibadah syukuran, harus
tahu memberi makan. Jadi saudara bisa menilai, saya gembala yang tahu memberi
makan atau tidak. Kalau gembala ke sana kemari, jangan mau digembalakan, rugi
saudara. Domba tidak pernah diberi makan, kurus kering, gembalanya hanya ke
sana kemari.
Siapa
orangnya Tuhan?
Kisah
Para Rasul 13:48
13:48
Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka
memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang
kekal, menjadi percaya.
Orangnya
Tuhan adalah orang yang bergembira mendengar Firman, bergembira disucikan.
Kalau sedikit-sedikit sudah lirik jam, sudah gelisah, itu bukan orangnya Tuhan!
Apalagi kalau sudah tajam menyucikan, dia sudah emosi, sudah marah, ngomel,
mendongkol di hati, itu bukan orangnya Tuhan. Tetapi di sini tidak ada yang
begitu. Semua di sini bergembira mendengar Firman.
Ajaran
sehat itu harta yang indah. Salah satu harta yang indah itu mutiara. Jangan
coba lempar mutiara kepada babi. Jadi orang yang tidak suka mendengar Firman,
malah melawan Firman, marah, itu bukan domba tetapi babi!
Matius
7:6
7:6
"Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu
melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan
kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu."
Tugas
saya memberi makan dombanya Tuhan, orangnya Tuhan, orang yang bergembira
mendengarkan Firman Tuhan. Jadi ada timbal balik. Dari gembala dia bergumul
mencari pembukaan Firman untuk memberi makan tepat pada waktunya. Dari jemaat
ada reaksi yang positif menerima Firman.
Jadi
sikap kita menerima Firman menentukan kita orangnya Tuhan atau bukan, kita
dombanya Tuhan atau babi! Dari sikap kita duduk mendengar Firman sudah ditahu
ini orang sungguh-sungguh atau tidak. Coba kita menghadap pejabat, bupati,
gubernur apalagi Presiden, adakah kita duduk dengan tidak sopan. Pasti semua
mendengar dengan sopan.
Saya
juga sebagai gembala dikoreksi, jemaat merindu dengar Firman lalu saya malah tidak
memberi makan, jalan-jalan sana sini, suruh orang lain yang beri makan. Kalau
seperti itu Tuhan akan cabut kepercayaan. Jangan heran kalau domba-dombanya
Tuhan berikan kepada gembala yang sungguh-sungguh memberi makan. Kalau gembala
suka meninggalkan jemaat karena alasan yang jasmani, Tuhan tidak akan
percayakan pengajaran yang benar.
II
Tesalonika 3:2
3:2
dan supaya kami terlepas dari para pengacau dan orang-orang jahat, sebab bukan
semua orang beroleh iman.
Iman
timbul dari mendengar Firman. Tidak semua orang beroleh iman artinya tidak
semua orang menerima pengajaran. Di Lempinel diajar kalau ¼ saja jadi itu sudah
Alkitabiah. Dalam penggembalaan ini ¼ saja menerima penaburan benih Firrman
dengan sungguh-sungguh itu sudah Alkitabiah. Tetapi kerinduan hati saya 100%
menerima. Ingat perumpamaan penaburan benih, ada 4 jenis tanah, yang baik hanya
1, 25%. Berapa jumlah jemaat di sini, semoga 100% menerima penaburan benih
Firman dengan baik, semua beroleh kasih karunia. Makanya pengajaran disebut firman
kasih karunia. Hanya yang beroleh kasih karunia yang bisa menerimanya dan
bersukacita waktu disucikan.
Kisah
Para Rasul 20:32
20:32
Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih
karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu
bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.
Kita
sudah menerima warisan dari Sorga. Bapa di sorga memberikan warisan kepada
kita, itulah pengajaran yang sehat, ajaran yang benar dan murni, biarlah kita
terima dengan sikap yang baik, sikap yang benar, sikap yang sungguh-sungguh,
kita bersukacita mau disucikan.
Kalau
di dunia orang berebutan warisan, kenapa terhadap warisan sorga orang tidak
mau, malah menolak. Tetapi kalau warisan yang lain, bukan dari sorga, orang
malah mau. Hati-hati, ada sumber warisan yang lain.
Yehezkiel
46:18
46:18
Dan janganlah raja itu mengambil sesuatu dari milik pusaka rakyat, sehingga
mereka terdesak dari miliknya; hanya dari miliknya boleh ia mewariskan kepada
anak-anaknya supaya jangan seorang pun dari umat-Ku didesak dari
miliknya."
Raja
di sini menunjuk Bapa di Sorga, Dia boleh mewariskan kepada anak-anakNya dari
harta bendanya, jangan dari milik rakyat.
Yehezkiel
46:18 (Terjemahan Lama)
46:18
Dan lagi tak boleh diambil oleh penghulu akan barang sesuatu dari pada milik
pusaka orang banyak itu, hendak dengan gagah merampas dari padanya miliknya
yang tertentu; melainkan dari miliknya sendiri juga hendaklah diberikannya
bahagian pusaka kepada anak-anaknya, supaya jangan umat-Ku itu tercerai-berai
masing-masing dari pada miliknya pusaka.
Warisan
orang lain itu warisan dari rakyat atau orang banyak. Ini artinya ajaran
campur! Ajaran campur ini yang disenangi dari pada ajaran yang sehat dan murni.
Ajaran sehat dibilangi terlalu keras, terlalu lama dan dengan alasan apapun.
Tetapi kalau ajaran campur mereka senang sekali. Tuhan tolong jangan ini
terjadi dalam kehidupan kita. Ajaran campur itu Alkitab sudah dicampur
pengetahuan, dicampur logika dan dicampur lawakan. Akhir-akhir ini lawakan ini
yang paling orang suka. Dan juga dicampur benih adat istiadat.
Akibat
menerima ajaran campur adalah:
a) Terbuang dari Tubuh Kristus
Ajaran campur ini makanan orang Israel waktu
di pembuangan. Jadi kalau menerima ajaran campur, berarti mengklaim diri adalah
orang yang terbuang dari Tubuh Kristus.
Yehezkiel 4:9,13
4:9 Selanjutnya ambillah gandum, jelai, kacang merah
besar, kacang merah kecil, jawan dan sekoi dan taruhlah dalam satu periuk dan
masaklah itu menjadi roti bagimu. Itulah makananmu selama engkau berbaring pada
sisimu, yaitu tiga ratus sembilan puluh hari.
4:13 Selanjutnya TUHAN berfirman: "Aku akan
membuang orang Israel ke tengah-tengah bangsa-bangsa dan demikianlah mereka
akan memakan rotinya najis di sana."
Biar kita berkoar-koar, ini Tubuh Kristus,
saya Tubuh Kristus, tetapi ajarannya campur, tidak murni, itu bukan anggota
Tubuh Kristus! Doakan supaya saya sebagai gembala tidak sembarang memberikan
mimbar ini kepada yang lain, kecuali yang satu pengajaran. Doakan juga supaya
saya jangan menganut ajaran campur, persekutuannya satu, tidak ke mana-mana, persekutuan
yang benar, supaya jemaat menikmati roti yang baik, roti dari sorga, bukan roti
yang najis.
b) Menimbulkan perpecahan dalam Tubuh Kristus.
Roma 16:17
16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara,
supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang
telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah
mereka!
Kenapa dicampur-campur? Karena ada
kepentingan di situ. Dia terima ajaran dari A karena dia dapat sesuatu yang
jasmani dari A. Dia terima ajaran dari B, karena dia dapat sesuatu dari B. Dia
akan beralasan kalau ajaran yang murni jemaat akan bereaksi tidak senang, tidak
suka, dicampur-campur supaya jemaat senang. Jemaat juga menerima ajaran campur
karena ada kepentingan jasmani, bukan kepentingan rohani. Itu sudah pasti!
Roma 16:18
16:18 Sebab orang-orang demikian tidak melayani
Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata
mereka yang muluk-muluk dan bahasa mereka yang manis mereka menipu orang-orang
yang tulus hatinya.
Gembala mengajar ajaran campur, dia pemecah
belah. Jemaat menerima ajaran campur, dia juga pemecah belah. Semua hanya
karena kepentingan diri sendiri, kepentingan daging.
Di taman Eden, Hawa dengar bisikan ular
‘kalau engkau makan buah itu engkau jadi sama dengan Tuhan’ akhirnya dia makan
karena kepentingannya sendiri, mau sama dengan Tuhan dengan caranya sendiri. Karena
menawarkan perkara-perkara yang jasmani makanya diterima. Tuhan tolong jangan
terjadi pada kita.
c) Gereja menyimpang dari iman, gugur dari iman.
Bukannya iman bertambah tetapi malah merosot sampai gugur dari iman.
I Timotius 6:20-21
6:20 Hai Timotius, peliharalah apa yang telah
dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan
pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,
6:21 karena ada beberapa orang yang mengajarkannya dan
dengan demikian telah menyimpang dari iman. Kasih karunia menyertai kamu!
Tuhan
tolong jangan ini terjadi pada kita. Kita bergumul untuk berpegang pada ajaran
yang sehat dan murni yang kita terima dari pendahulu. Jangan ditambah kurang,
jangan dicampur-campur, tidak usah! Yang murni dan benar saja yang kita pegang.
Apapun tawaran daging yang ditawarkan kepada kita, jangan mau menerima.
2.
Yohanes
13:33
13:33
Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan
mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke
tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya
sekarang juga kepada kamu.
Di
sini Yesus menyapa murid-muridNya ‘hai anak-anakKu’ sesudah Yudas pergi. Di
pasal 13 ini Yudas Iskariot sudah pergi mau menyerahkan Yesus demi mendapatkan
uang.
Yohanes
13:30
13:30
Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.
Jadi
tanda Kristen anak sulung adalah bebas dari dosa Yudas Iskariot. Memang pertama
kali Yesus menyapa murid-muridNya ‘hai anak-anakKu’ waktu Yesus mengajar
tentang orang kaya sukar masuk kerajaan sorga.
Markus
10:24
10:24 Murid-murid-Nya
tercengang mendengar perkataan-Nya itu. Tetapi Yesus menyambung lagi: "Anak-anak-Ku,
alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Di
situ masih ada Yudas. Sebutan anak-anakKu di sini hendak menyadarkan Yudas
supaya jangan terikat akan uang. Sukar sekali orang kaya masuk dalam kerajaan
sorga. Yang dimaksud di sini orang kaya yang tidak bertobat. Bukan berarti
tidak usah jadi kaya. Saya berdoa supaya Tuhan berkati semuanya, supaya kita
dipakai oleh Tuhan. Karena di akhir zaman ini, pemakaian Tuhan termasuk di
dalamnya orang pandai dan orang kaya, seperti Nikodemus dan Yusuf Arimatea.
Banyak sekarang orang kaya dan orang pandai dipakai oleh Tuhan. Kita semua mau
dipakai oleh Tuhan, tetapi jangan terikat dengan uang.
Dalam
sebutan yang kedua Yudas sudah tidak ada, betul-betul dia terikat pada uang,
dia tidak mau peduli teguran Firman Tuhan. Dia terikat akan uang sampai dia
keluar ditelan kegelapan malam.
Jadi
jika kita mengaku anak sulung, buktikan kita terbebas dari ikatan uang, bebas
dari dosa Yudas. Dosa Yudas itu 5P, kita harus terlepas dari 5P ini.
a) Pencuri
Yohanes 12:4-6
12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid
Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual
tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia
memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang
pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Dulu Yudas mengambil uang kas, sekarang
mencuri miliknya Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Yudas ini hamba
Tuhan, justru yang seringkali menjadi pencuri itu adalah hamba Tuhan. Jemaat disuruh
perpuluhan tetapi hamba Tuhannya pencuri. Ini membuat kita kehilangan hak dan
berkat sulung, rohani kita tidak akan berkembang, tidak akan bertumbuh selama
dosa ini masih ada. Perpuluhan itu milik Tuhan yang terkecil, sesudah itu
penyembahan. Kalau mencuri milik Tuhan tidak akan bisa menyembah. Penyembahan
pasti kering kalau tidak jujur soal perpuluhan. Yang terbesar adalah Mempelai
wanita Tuhan, gereja yang disucikan dan disempurnakan. Dia tidak akan pernah
mengalami penyucian, tidak akan berubah orang itu selama dia masih mencuri
miliknya Tuhan, perpuluhan dan persembahan khusus.
Nomor 1 saya sebagai gembala harus jujur,
berapa berkat yang diterima. Sebelum dipakai dan dinikmati untuk keperluan dan
kebutuhan, keluarkan dulu milik Tuhan. Sudah beli paket data, beli ini beli
itu, milik Tuhan belum dikasih. Bagaimana Tuhan mau percayakan umat Tuhan untuk
disempurnakan kalau gembala sendiri tidak jujur soal milik Tuhan.
b) Pendusta, Yudas suka mengelak dari Firman.
Matius 26:24-25
26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan
yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak
Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak
dilahirkan."
26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab,
katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau
telah mengatakannya."
c) Kalau sudah pendusta pasti jadi penuduh atau
pendakwa orang. Dia berkata bukan saya, berarti dia tunjuk murid yang lain.
Sampai dia menuduh Firman, Firman Tuhan salah! Sudah, tidak usah tuduh-tuduh
orang, lebih baik periksa diri. Kalalu kita tunjuk-tunjuk orang dengan 1 jari,
3 jari kepada kita. Sebenarnya kita lebih banyak salah dari orang itu! Lihat
kekurangan orang, ada balok besar di matanya. Nanti tuduh Tuhan, masa Firman
begini, masa Firman begitu, padahal dirinya yang banyak salah. Lebih baik
periksa diri ‘saya yang salah, Tuhan ampuni saya’. Firman datang jangan
mengelak, terima Firman, ini Firman untuk saya. Jangan malah berpikir, isteri
saya tidak datang, saya mau catat besar-besar supaya dia baca di rumah, padahal
untuk dia!
d) Pura-pura atau munafik. Yudas cium Yesus
padahal untuk menyerahkan Yesus.
Matius 26:48-50
26:48 Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan
tanda ini kepada mereka: "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah
Dia."
26:49 Dan segera ia maju mendapatkan Yesus dan
berkata: "Salam Rabi," lalu mencium Dia.
26:50 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Hai teman,
untuk itukah engkau datang?" Maka majulah mereka memegang Yesus dan
menangkap-Nya.
Yudas mencium Yesus sebagai rabi, rabi itu
guru. Tetapi untuk menyerahkan Yesus. Artinya kepada kita, kelihatan mendukung
Firman pengajaran yang benar, dia kelihatan giat ikut kegerakan Firman
pengajaran tetapi tujuannya untuk dapat perkara yang jasmani. Dekat sama
pembicara, supaya kalau pembicara dihormati dia juga ikut dihormati dan
dihargai ‘ini tangan kanan pembicara’. Dihargai, dihormati, diangkat-angkat
‘luar biasa dia ini’. Yudas mencium Yesus hanya pura-pura, dia ikut pengajaran
bukan murni ikut pengajaran namun karena ikut orang. Begitu orang itu berubah
pengajaran, dia juga ikut berubah.
e) Pengkhianat. Kalau sudah pura-pura, munafik,
suatu saat pasti jadi pengkhianat. Kalau motivasi persekutuan tujuannya yang
jasmani, begitu tidak dapat yang jasmani nanti cepat sekali jadi pengkhianat,
meninggalkan pengajaran yang benar, menerima ajaran lain yang memberikan
keuntungan, berbalik menyerang pengajaran yang benar, berbalik menyerang hamba
Tuhan yang benar.
Menjelang
kedatangan Yesus kedua kali, menjelang berakhirnya pelayanan Roh Kudus hujan
akhir, dosa Yudas ini mencuat. Dulu menjelang Yesus mengakhiri pelayananNya di
bumi dosa Yudas mencuat. 3,5 tahun bersama Yesus tidak ketahuan. Bukan berarti
Yesus tidak tahu, Yesus tahu tetapi masih diberikan kesempatan. Menjelang
berakhir pelayanan Yesus di bumi baru terang-terangan Yudas muncul. Sekarangpun
begitu, menjelang berakhirnya pelayanan Roh Kudus membentuk gereja yang
sempurna, Mempelai Wanita Tuhan dan Yesus segera datang, dosa Yudas ini yaitu
5P begitu mencuat di dalam gereja.
Kenapa
Tuhan izinkan terjadi? Tuhan sudah tahu Yudas ini mengkhianat tetapi dia masih
dipanggil bahkan diutus. Jadi jangan heran kalau melihat ada orang yang kelihatan
dipakai, jangan heran, jangan cemburu! Dia cuma kelihatan dipakai tetapi bukan
Tuhan yang pakai! Tidak usah cemburu dia dipakai saya tidak, nanti lihat siapa
yang sungguh-sungguh dan siapa yang tidak sungguh-sungguh. Akan terjadi
penyaringan dan pemurnian dalam penggembalaan dan dalam persekutuan antara
penggembalaan. Orang yang kelihatan menonjol dan hebat, dia gugur. Yang
biasa-biasa saja itu yang melejit, dipakai luar biasa dan Yesus datang. Bintang-bintang
dimurnikan, disaring. Orang bijaksana itu disebut bintang.
Daniel
12:3; 11:35
12:3
Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan
yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang,
tetap untuk selama-lamanya.
11:35
Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan jatuh, supaya dengan
demikian diadakan pengujian, penyaringan dan pemurnian di antara mereka, sampai
pada akhir zaman; sebab akhir zaman itu belum mencapai waktu yang telah
ditetapkan.
Sekarang
kita lihat di permukaan, dulu orang yang dipakai, mendukung pelayanan secara
luar biasa, sekarang berbalik melawan. Itulah penyaringan, bintang-bintang
jatuh. Kalau bintang jatuh jadi binatang! Sampai menjadi sama dengan setan.
Memang dosa Yudas ini akan semakin hebat bekerja di akhir zaman ini untuk memurnikan, menyaring gereja Tuhan, siapa yang sungguh-sungguh
dan siapa yang pura-pura, siapa yang munafik. Sebab itu kita harus ekstra
hati-hati, ekstra waspada dalam mengikut Tuhan. Ekstra berjaga-jaga, jangan
sampai kita yang gugur. Cukuplah Yudas, jangan kita tambah lagi Yudas-Yudas di
akhir zaman, kalau ada yang gugur jangan ikut-ikutan gugur. Doakanlah mereka
siapa tahu masih bisa tertolong. Kalau tidak yah itu urusannya dia dengan
Tuhan.
Hasilnya kalau kita menjadi Kristen anak-anak
sulung.
1.
Yohanes
21:4-6
21:4
Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu
tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
21:5
Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai
lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
21:6
Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan
perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka
tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
Petrus
dan kawan-kawannya adalah anak sulung tetapi mereka gagal. Apa kegagalan mereka
secara rohani?
a) Mereka tidak taat, tidak setia. Yesus katakan
‘Petrus mulai sekarang ini kamu menjadi penjala manusia’. Setelah Yesus mati
dan dikubur, Petrus kembali menjadi penjala ikan, tidak taat tidak setia. Petrus
berkata ‘aku mau menangkap ikan’ murid-murid yang lain berkata ‘kami juga’ ikut
sama-sama kembali menjadi penjala ikan, itu tidak taat dan tidak setia.
b) Petrus telanjang, tidak berpakaian. Artinya
dagingnya kelihatan, hawa nafsu dagingnya, emosi dagingnya, ambisi dagingnya,
sehingga tidak bisa hidup benar dan suci.
Tetapi
kalau kita menjadi Kristen anak sulung, Tuhan sanggup mengangkat kita dari
kegagalan. Baik secara jasmani, terutama secara rohani!
Saya
orang tua yang gagal mendidik anak, kalau kita Kristen anak sulung Tuhan mampu
mengangkat dari kegagalan. Saya pelayan Tuhan yang gagal, saya hamba Tuhan yang
gagal, Tuhan angkat, Tuhan pulihkan semuanya. Yang penting kita mau
sungguh-sungguh memperbaiki diri, mau sungguh-sungguh menerima penyucian. Kalau
yang rohani dipulihkan maka yang jasmani juga dipulihkan, dari tidak ada ikan
menjadi banyak ikan, dari tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Petrus
mau mengakui kegagalannya. Tuhan Yesus bertanya ‘hai anak-anak adakah lauk
pauk’ mereka berkata tidak ada. Kalau seandainya berkata ada banyak ini, mereka
tidak ditolong oleh Tuhan. Firman Tuhan saat ini datang pada kita, apa
kegagalan kita akui kepada Tuhan. Apapun kegagalan kita, terima Firman
pengajaran, mau disucikan, praktekan Firman, akui kesalahan kita maka Tuhan
mampu memulihkan, yang gagal secara jasmani, gagal secara rohani semua
dipulihkan Tuhan.
2.
Yohanes
21:4 (Terjemahan Lama)
21:4
Setelah terbit fajar terdirilah Yesus di pantai; tetapi tiada diketahui
oleh murid-murid itu bahwa Ialah Yesus.
Berarti
ini permulaan hari yang baru. Jadi hasil kedua Yesus sanggup membaharui kita,
dari manusia daging menjadi manusia rohani. Sampai puncak pembaharuan di dalam
mulut kita tidak ada lagi dusta, tidak bersalah dalam perkataan, sempurna,
layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Wahyu
14:5
14:5
Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Kita
layak menyambut Yesus saat datang pada kali kedua dan berseru haleluya waktu
Yesus datang di awan-awan yang permai.
Siang
ini akui ‘saya gagal Tuhan’. Kalau kita gagal pandang salib Kristus, oleh kuasa
KorbanNya, Yesus mati dan bangkit sanggup memulihkan segala yang gagal dalam
hidup kita, sampai kita berhasil
menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar