Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran
30:20-21
30:20
Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan, haruslah mereka membasuh tangan
dan kaki dengan air, supaya mereka jangan mati. Demikian juga apabila mereka
datang ke mezbah itu untuk menyelenggarakan kebaktian dan untuk membakar korban
api-apian bagi TUHAN,
30:21
haruslah mereka membasuh tangan dan kaki mereka, supaya mereka jangan mati.
Itulah yang harus menjadi ketetapan bagi mereka untuk selama-lamanya, bagi dia
dan bagi keturunannya turun-temurun."
Membasuh
tangan dan kaki sebelum melayani di kemah pertemuan adalah peraturan atau
ketetapan Tuhan yang tidak boleh diganggu gugat. Dan ini peraturan untuk
selama-lamanya. Pelajaran bagi kita:
1. Baptisan
air itu adalah peraturan Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat. Bukan peraturan
organisasi A atau organisasi B. Kalau Tuhan sudah atur demikian, harus
dilakukan. Tidak bisa kita bikin aturan kita sendiri, yang penting melayani,
yang penting percaya Yesus, yang penting jadi orang Kristen, tidak usah
baptisan air, tidak boleh seperti itu!
2. Baptisan
air itu peraturan turun temurun. Artinya baptisan air adalah warisan bagi anak
cucu kita supaya selamat. Mungkin kita tidak bisa mewariskan apa-apa secara
jasmani, wariskanlah kebenaran, hidup benar itu adalah hasil baptisan air.
3. Baptisan
air itu untuk selama-lamanya. Artinya baptisan air adalah dasar yang kuat bagi
rohani kita untuk bisa masuk dalam kerajaan Sorga.
Wahyu
4:6; 15:1-3
4:6
Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah
takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah
muka dan di sebelah belakang.
15:1
Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat
dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.
15:2
Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan
kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya
dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
15:3
Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba,
bunyinya: “Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang
Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
Di Sorga ada lautan kaca
bercampur api, ini menunjuk baptisan air. Bukan berarti di sorga masih ada
baptisan air. Ini adalah kesaksian Sorga bahwa baptisan air itu landasan rohani
kita untuk bisa masuk kerajaan Sorga. Kalau Sorga saja memberikan kesaksian,
masakan kita yang di dunia ini seenak saja mau merombak aturan Tuhan dan mau
bikin aturan sendiri. Jadi kalau ada kesaksian Sorga jangan ragu untuk masuk
baptisan air yang benar.
4. Merupakan
aturan Tuhan bahwa setiap orang yang mau memangku jabatan pelayanan dan karunia
Roh Kudus dari Tuhan, harus masuk baptisan air yang benar.
Di tepi
lautan kaca itu ada orang-orang yang menyanyikan nyanyian Musa dan nyanyian
Anak Domba. Apa itu nyanyian Musa?
Ulangan
32:1-2; 31:19
32:1
"Pasanglah telingamu, hai langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan
ucapan mulutku.
32:2
Mudah-mudahan pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana
embun, laksana hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas
tumbuh-tumbuhan.
31:19 Oleh sebab
itu tuliskanlah nyanyian ini dan ajarkanlah kepada orang Israel, letakkanlah di
dalam mulut mereka, supaya nyanyian ini menjadi saksi bagi-Ku terhadap orang
Israel.
Nyanyian
Musa sekarang wujudnya adalah air hujan Firman pengajaran yang benar. Nyanyian
Musa dinyanyikan bersama dengan nyanyian Anak Domba. Kalau bicara Anak Domba
ada kaitannya dengan penggembalaan. Setelah masuk baptisan air yang benar,
sesudah Tuhan percayakan jabatan pelayanan kepada kita, kita harus bertekun
dalam penggembalaan yang dibina oleh Firman pengajaran yang benar.
Jadi
baptisan air itu belum finish, kalau dalam Tabernakel itu masih di halaman,
finishnya di ruangan maha suci. Untuk sampai ke ruangan maha suci harus melewati ruangan suci, itulah kandang
penggembalaan. Setelah dibaptis harus masuk dalam penggembalaan yang dibina
oleh Firman pengajaran yang benar. Jangan setelah dibaptis sudah puas, tidak
mau beribadah lagi, tidak mau tergembala, jangan! Justru harus tergembala dalam
binaan Firman pengajaran yang benar.
Firman
pengajaran disebut nyanyian Musa. Kenapa disebut nyanyian? Nyanyian itu nadanya
tidak monoton, terdiri dari lebih dari 1 nada, naik turun nadanya. Sebab itu
Firman pengajaran yang benar diberitakan dalam 3 macam ibadah pokok, tidak
monoton. Kalau ibadah raya disertai dengan penginjilan untuk jiwa-jiwa yang
baru. Kalau ibadah pendalaman Alkitab porsinya lebih banyak, kadang lebih lama
dan lebih keras. Kalau ibadah doa memang tidak terlalu lama tetapi untuk
menghentar kita masuk dalam penyembahan. Kalau hanya 1 ibadah berarti hanya
menyanyi dengan 1 nada, harus naik turun nadanya, itulah nyanyian. Makanya
disebut nyanyian Musa.
Nyanyian
Musa dan nyanyian Anak Domba dinyanyikan oleh orang-orang yang telah menang di
tepi lautan kaca bercampur api. Artinya:
1. Firman
pengajaran memberi kemenangan kalau mau kita dengar dan praktekan. Terutama
kemenangan atas antikristus. Roh antikristus itu roh tidak sungguh-sungguh.
Pengajaran memberikan kemenangan kepada kita sehingga kita bisa sungguh-sungguh ikut Tuhan, sungguh-sungguh dalam
penggembalaan. Kalau gembala sungguh-sungguh menggembalakan, kalau jemaat
sungguh-sungguh tergembala.
Antikristus
itu juga kekuatannya adalah mamon. Firman pengajaran memberikan kemenangan atas
uang, kita tidak terikat akan uang. Ikatan akan uang itu ikatan terakhir. Waktu orang
Israel mau keluar dari Mesir ikatan yang terakhir adalah harta. Firaun katakan boleh
kamu beribadah tetapi ternakmu tinggal. Musa bilang tidak bisa, 1 kakipun tidak
boleh tinggal. Marahlah Firaun, awas, jangan lihat mukaku lagi!’. Musa menjawab
tepat katamu, aku tidak akan pernah melihat mukamu lagi, karena memang Firaun
mati.
Antikristus
itu bagian dari setan tritunggal. Kalau kita bisa menang atas antikristus,
berarti kita bisa menang atas naga di udara dan menang atas nabi palsu dengan
roh kepalsuannya.
2. Firman
pengajaran itu kalau kita tekuni membuat kita jujur seperti lautan kaca. Lautan
kaca itu bening, tembus pandang. Dimulai dari jujur mengaku dosa. Jujur itu
tanda kemenangan. Menghadapi suatu masalah kalau kita jujur itu sudah ada tanda
kemenangan, sebentar lagi kita menang. Pagi ini sebelum kita pulang, nanti kita
akan beraktivitas
sepanjang hari, biarlah Firman yang kita dengar dari ibadah pendalaman Alkitab,
ibadah doa semalaman sesi 1, 2 dan 3 mendorong kita menjadi pribadi yang jujur.
Jujur mengaku kekurangan, jujur mengakui keadaan kita, tidak usah malu, akui dosa
kita kepada Tuhan dan sesama, maka ada tanda kemenangan, kita pulang dengan
sorak sorai kemenangan.
3. Lautan
kaca itu bercampur api, api itu berkobar-kobar. Jadi Firman pengajaran membuat
kita berkobar-kobar melayani Tuhan. Periksa jangan sampai kita kelihatan
berkobar-kobar tetapi ketika mendengar Firman malas, itu kobaran daging,
semangat daging. Kobaran yang benar dari Firman pengajaran.
Lukas
24:32
24:32
Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar,
ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab
Suci kepada kita?"
Yesus bicara Firman, hati mereka
berkobar-kobar ketika mendengar Firman. Biar Firman pengajaran membuat hati
kita berkobar-kobar melayani Tuhan. Pulang dari ibadah doa semalaman, semakin
berkobar-kobar melayani Tuhan. Ibadah doa hari sabtu, ibadah raya hari minggu
kita tekuni, semangat menyala-nyala dalam melayani Tuhan.
4. Firman
pengajaran itu membuat kita tidak dingin rohani, tidak dingin dalam kasih.
Akhir zaman ini dunia bahkan gereja dilanda dengan musim dingin kasih, kedurhakaan
meningkat dan kasih menjadi dingin bahkan beku. Kalau dalam gereja dijejali
dengan dongeng, dengan lawakan, lama-lama dingin semuanya, beku kasihnya.
Tetapi kalau ada pengajaran tidak akan pernah dingin kasihnya.
5. Api itu
memberi terang. Firman pengajaran menerangi langkah hidup kita, menuntun setiap
langkah hidup kita sampai mencapai kota terang, Yerusalem Baru. Secara jasmani
Firman pengajaran yang kita dengar dan praktekan akan menuntun kita ke masa
depan yang terang, yang indah dan berhasil pada waktunya.
Dulu
saya bingung masa depan saya bagaimana. Karena saya melayani tetapi tidak
bertobat, main-main dengan Tuhan, akibatnya tertutup semuanya. Mau kuliah
tertutup semua. Sudah sempat ikut UMPTN tetapi gagal. Ambil 2 jurusan tetapi
keduanya tidak lulus, semua tertutup. Di bawa ke Malang, ingin masuk di
fakultas teknik tetapi tidak bisa juga. Semua tertutup karena belum bertobat.
Sesudah bertobat sungguh-sungguh, mau melayani Tuhan, maka Firman itu menuntun.
Ternyata saya dituntun mendapat panggilan, semakin jelas panggilan Tuhan. Dan
Tuhan tuntun semua, saya percaya bahwa Firman menuntun ke masa depan yang
indah, terang dan berhasil.
Kaum
muda jangan takut, masa depan bukan ditentukan oleh ijazah, bukan oleh
kekayaan, kedudukan dan sebagainya. Masa depan kita ditentukan oleh mendengar
dan praktek Firman pengajaran.
Jadi, baptisan air itu belum selesai, masih
ada kelanjutannya. Masuklah dalam penggembalaan yang dibina oleh Firman
pengajaran yang benar, pengajaran itu memberi kemenangan, pengajaran itu membuat
kita jujur, mulai jujur mengaku dosa itu tanda kemenangan, pengajaran membuat
kita berkobar-kobar melayani Tuhan, membuat kita tidak dingin rohani dan
menerangi setiap langkah hidup kita sampai mencapai Yerusalem Baru.
Mazmur
119:105
119:105
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Biarlah
kita pulang betul-betul ada sorak-sorai kemenangan, ada pembukaan pintu-pintu
yang tertutup bagi kita semua. Tuhan menuntun setiap langkah hidup kita.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso,
94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar