Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 13:31-35
13:31 Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: "Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.
13:32 Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera.
13:33 Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu.
13:34 Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.
13:35 Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."
Setelah Yesus berbicara tentang pengkhianatan dan Yudas dikuasai iblis sepenuhnya, maka Yudas pergi menjalankan rencana jahat. Dia lebih mengikuti bisikan iblis dari pada nasihat Yesus, sehingga Yudas kehilangan bagian yang penting dari nasihat Yesus yaitu tentang saling mengasihi sebagai sesama murid Yesus. Jadi dari ayat-ayat di atasnya mengenai perjamuan Paskah, kita ambil pelajaran. Kepada kita diperhadapkan 2 suara, mana yang kita pilih:
1. Suara bisikan iblis. Kalau diikuti enak bagi daging tetapi kehilangan kasih dan terbuang dari Tubuh Kristus.
2. Suara Yesus = suara yang keras menyucikan, Firman pengajaran yang benar. Sakit bagi daging tetapi menyucikan dan menghasilkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas yang menyatukan kita dalam satu Tubuh Kristus.
I Petrus 1:22
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Kebenaran itu Firman yang menyucikan.
Yohanes 17:17
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Ada 2 hal penting yang Yesus bicarakan dalam Yohanes 13:31-35
1. Penyaliban yang akan Yesus hadapi, merupakan cara Bapa untuk memuliakan Yesus, serta jalan bagi Yesus untuk memuliakan Bapa.
2. Perintah untuk saling mengasihi.
Kita bahas poin pertama. Penyaliban yang akan Yesus hadapi, merupakan cara Bapa untuk memuliakan Yesus, serta jalan bagi Yesus untuk memuliakan Bapa. Dari sini kita melihat dibalik salib ada kemuliaan. Sekarang kita diperhadapkan dengan salib, tetapi dibalik itu ada kemuliaan. Jadi jangan menghindar dari salib. Sekarang orang Kristen hanya diajarkan yang enak-enak bagi daging tetapi mau mencapai kemuliaan bersama Yesus, tidak bisa! Tidak ada kemuliaan tanpa salib. Harus melewati salib dulu baru dipermuliakan.
Ini yang dipahami oleh Paulus sehingga dia mengatakan aku rela menderita, rela dalam kesesakan. Paulus manusia seperti kita, kalau Paulus bisa kita juga bisa. Harus rela menerima salib.
II Korintus 12:10
12:10 Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
Rela menerima salib ini dimulai dari memiliki pikiran salib. Kita harus memiliki pikiran salib, bukan pikiran daging. Jadi kita tidak menolak salib, kalau diperhadapkan dengan sengsara kita tidak menolak, karena itu ada di pikiran kita.
Praktek pikiran salib atau rela menerima salib:
1. I Petrus 4:1-2
4:1 Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,
4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
Rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan untuk hidup menurut kehendak Tuhan. Kita bertobat, berhenti dan jangan diulangi lagi dan kita mau hidup menurut kehendak Tuhan. Segala dosa yang dulu kita perbuat segera dibuang! Waktu kita sekarang tinggal sisa, tinggal sedikit, tidak lama lagi Yesus sudah mau datang. Di waktu yang sisa ini jangan mempertahankan dosa apalagi menambah dosa. Tetapi waktu yang sisa ini kita gunakan membuang dosa, bertobat dan hidup menurut kehendak Tuhan.
Dosa apa yang harus kita buang?
I Petrus 4:3
4:3 Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
Antara lain:
a) Rupa-rupa hawa nafsu yaitu percabulan!
I Petrus 4:3 (Terjemahan Lama)
4:3 Karena cukuplah sudah kamu berbuat seperti kehendak orang kafir pada masa yang telah lalu itu dengan melakukan dirimu di dalam percabulan, hawa nafsu, mabuk, lazat, minum tiada berhingga, menjadi penyembah berhala yang diharamkan itu.
Mulai dari percabulan pada diri sendiri, jangan lagi! Percabulan dengan yang bukan suami isteri yang sah, jangan terulang lagi! Sekarang semakin hebat, percabulan dengan sesama jenis. Dengan kemajuan teknologi, dosa semakin hebat, semakin luar biasa. Manusia memodifikasi dosa percabulan ini untuk mencari kepuasan, kawin mengawinkan dengan berbagai macam bentuknya. Termasuk kawin campur, kawin cerai, kawin mengawinkan, buang semuanya!
b) Keinginan jahat, keinginan najis dan termasuk kepahitan hati! Masih dalam bentuk keinginan, belum dilakukan, baru niat di hati, harus dibuang, akui!
c) Kemabukan, pesta pora dan perjamuan minum. Ini dosa makan minum dengan begitu banyak ragamnya, merokok, minum minuman keras, narkoba dan sebagainya. Dulu kita lakukan, sekarang di waktu yang sisa ini harus dibuang. Tubuh kita ini Bait Allah, jangan dirusak dengan racun-racun itu, buang semua! Sungguh-sungguh dibuang, jangan pura-pura!
d) Penyembahan berhala. Mungkin kita tidak sembah batu, tidak sembah patung. Tetapi ada berhala-berhala yang seringkali ada di hati.
Efesus 5:5
5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.
I Samuel 15:23
15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."
Dosa penyembahan berhala yaitu serakah, merampas milik Tuhan, merampas milik sesama. Sekarang ini orang tidak takut-takut mengklaim itu miliknya dia. Milik Tuhan saja diambil, apalagi milik sesama. Semua untuk diri, itu serakah!
Keras hati, tidak bisa ditegur, tidak bisa dinasihati lewat Firman Tuhan. Apalagi mau ditegur secara langsung. Dikatakan dalam kitab Amos mereka benci kepada orang yang menegur di pintu gerbang. Kalau ditegur malah dibenci, tidak disenangi.
Ada lagi yang tidak disadari itu sudah menjadi berhala yaitu segala sesuatu yang lebih dikasihi dari pada Tuhan. Ketika diperhadapkan perkara jasmani dan rohani, pilih yang mana. Kalau pilih yang jasmani, korbankan yang rohani, itu sudah berhala. Bisa keluarga jadi berhala! Dan seringkali yang jadi berhala untuk zaman sekarang ini adalah gadget, sampai di gerejapun main game, bukan dengar Firman. Buang semua itu! Kalau tidak nanti terbuang dari Tubuh Kristus! Bukan dihalangi kita untuk punya gadget, silahkan, tetapi jangan sampai kita terhalang mengasihi Tuhan.
Memang kalau mau membuang dosa, resikonya dijauhi.
I Petrus 4:4
4:4 Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.
Tidak usah risau menghadapi hal yang seperti itu. Memang sudah seperti itu, orang tidak suka menghadapi orang benar. Di mana-mana orang yang benar tidak disukai, orang benar dibenci, dijauhi. Itulah salib yang harus rela kita terima. Sebagai hamba Tuhan juga, kalau mau mengikuti seperti apa yang difirman Tuhan, hamba Tuhan lain tidak suka. Tetapi kalau bengkok-bengkok, itu yang banyak disenangi. Lain kali seperti itu juga yang terjadi dalam gereja Tuhan, kalau hamba Tuhan yang lurus sesuai Firman tidak disenangi. Tetapi kalau gembalanya mengajar sewenang-wenang malah digemari.
Yeremia 5:31
5:31 Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?
Inilah salib yang harus kita terima, berhenti berbuat dosa, hidup untuk kebenaran sekalipun resikonya kita dibenci, dijauhi, difitnah dan sebagainya.
2. I Petrus 4:7,10
4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
4:10 Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah.
Yang kedua menguasai diri yaitu menguasai daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya. Tujuannya:
a) Supaya kita bisa beribadah melayani Tuhan dan melayani sesama. Beribadah melayani Tuhan dengan setia berkobar-kobar, dengan sungguh-sungguh sesuai dengan jabatan dan karunia Roh Kudus yang Tuhan berikan kepada kita. Kalau kita tidak bisa menguasai daging, sulit untuk melayani. Apalagi dengan situasi sekarang ini, udara kurang baik, banyak yang kena flu, batuk. Kalau mengikuti daging, istirahatlah. Keinginan ini mau istirahat tetapi kuasai untuk bisa melayani Tuhan. Kita melayani dengan setia berkobar-kobar, jangan sampai kita dikalahkan daging.
Seringkali masalah datang, jangan izinkan masalah itu menguasai hati dan pikiran kita sehingga tidak mau beribadah melayani Tuhan. Karena terpuruk dengan masalah yang ada, pikiran terkonsentrasi dengan masalah yang ada, ini masalah terlalu berat, saya tidak beribadah, saya mau selesaikan masalah dulu. Bukan selesai, jangan seperti itu! Kuasai diri, kita tetap beribadah, dalam ibadah ada Firman, itu jalan keluar dari segala masalah. Kalau ada pembukaan Firman berarti ada jalan keluar dari semua pintu-pintu yang tertutup.
Begitu juga kesenangan daging seringkali menghalangi kita sehingga terhalang untuk beribadah melayani Tuhan. Terutama melayani di dalam nikah, karena kesenangan daging, sudah tidak bisa melayani dalam nikah, semua sudah sibuk dengan kesenangannya sendiri, dengan gadget. Anak sudah di kamar, papa duduk sendiri di situ, mama duduk sendiri di tempat lain. Tidak ada yang memasak, tidak ada yang menyapu, tidak ada yang cuci piring.
Dalam penggembalaan juga begitu, kalau sudah mengikuti kesenangan daging, tidak peduli lagi dengan pekerjaan Tuhan, dengan pelayanan.
b) Supaya tenang, untuk bisa berdoa menyembah Tuhan. Hanya berharap Tuhan, tidak berharap sesuatu yang ada di dunia ini, tidak bersandar pada kekuatan sendiri. Kita menguasai diri untuk bisa menjadi rumah doa. Doa bisa kita naikan kepada Tuhan dan Tuhan menjawab doa-doa kita pada waktunya. Kuasai diri kita, kuasai daging kita, jangan dituruti maunya. Kalau dituruti maunya daging tidak bisa beribadah, tidak bisa melayani sesama, tidak bisa berdoa menyembah.
3. I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Rela menerima percikan darah, nyala api ujian, sengsara daging tanpa dosa. Kita tidak salah, dipersalahkan, diizinkan ada kemerosotan. Kita periksa diri tidak ada kesalahan kita lakukan tetapi Tuhan izinkan terjadi seperti itu. Itulah percikan darah. Kita harus rela menerima percikan darah, tujuannya supaya menerima roh kemuliaan yang membawa kita pada kemuliaan. Dibalik salib ada kemuliaan. Apa kemuliaan untuk sekarang? Keubahan hidup! Roh kemuliaan itu mengubahkan hidup kita dari manusia daging yang hina menjadi manusia rohani yang mulia. Tidak lagi mempertahankan kehinaan daging, tetapi kita sudah beralih pada manusia rohani yang mulia.
I Petrus 4:15
4:15 Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau.
Manusia daging yang hina itu:
a) Membunuh = membenci. Tabiat kebencian jangan ada lagi. Apalagi sebagai hamba Tuhan dan pelayan Tuhan. Kita ini dipanggil Tuhan untuk melayani dalam pelayanan pendamaian. Kepada kita dipercayakan berita pendamaian. Jangan ada lagi tabiat kebencian. Bagaimana saya bisa membawa jemaat bertemu Yesus masuk dalam kemuliaan kekal kalau saya tampil di hadapan jemaat sebagai manusia daging yang hina yang mempertahankan kebencian, benci orang lain apalagi benci tanpa alasan. Biarlah kita mengasihi sesama sampai mengasihi musuh. Kalau kita dituduh mempertahankan kebencian terserah orang itu. Kita periksa diri, yang penting kita tidak seperti yang dituduhkan.
I Yohanes 3:15
3:15 Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya.
Kebencian itu pasangannya dusta. Kalau dikonfrontir kenapa kamu begitu. Akan dijawab saya tidak begitu! Itulah manusia daging yang hina, tidak bisa mencapai kemuliaan bersama Yesus.
b) Pencuri, diubahkan bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan. Mulai dari kita bisa mengembalikan milik Tuhan. Jangan ada tabiat pencuri di dalam kita, itu tabiat Yudas, buang!
c) Penjahat. Ini bukan pelaku kriminal yang ditangkap polisi yang dimaksud di sini. Lalu apa penjahat di sini?
Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Penjahat adalah kehidupan yang sudah beribadah melayani Tuhan tetapi tidak sesuai kehendak Tuhan! Melayani sesuai kehendak sendiri, bukan kehendak Tuhan = tidak taat pada Firman. Hal-hal yang tidak boleh di dalam Alkitab, sekarang menjadi boleh di dalam gereja. Apalagi kita yang ada di dalam Kabar Mempelai, dulu tidak boleh sekarang malah jadi boleh, saya sangat prihatin melihat hal itu.
Tidak taat ini diubahkan menjadi taat sampai daging tidak bersuara lagi.
d) Pengacau. Apa ini pengacau?
Bilangan 11:4 (Terjemahan Lama)
11:4 Maka bangsa kacauan, yang di antara mereka itu, beringin-inginlah lalu pulang, maka pada masa itu menangislah bani Israel, katanya: Siapa gerangan akan memberi kita makan daging?
Bilangan 11:4-6
11:4 Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?
11:5 Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.
11:6 Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."
Orang bajingan = bangsa kacauan, pengacau! Pengacau itu adalah orang Kristen yang tidak menghargai Firman penggembalaan, bahkan menghina Firman penggembalaan. Jika saat-saat beribadah seperti sekarang ini, lalu tidak menghargai pemberitaan Firman sampai menghina Firman, nanti dalam nikah menjadi pengacau, dalam penggembalaan menjadi pengacau dan juga dalam persekutuan antara penggembalaan menjadi pengacau di situ! Kita periksa diri, kita mengikuti ibadah persekutuan di mana saja tujuannya apa. Kalau tujuan hanya untuk yang jasmani, bukan Firman, nanti jadi pengacau di situ.
Dengan kekuatan Roh Kudus kita dibaharui sehingga menghargai Firman setinggi-tingginya. Keubahan hidup itu adalah mujizat secara rohani. Tidak bisa dibuat oleh setan. Setan tidak bisa mengubahkan pembunuh menjadi orang yang mengasihi, malah sebaliknya. Setan tidak bisa mengerjakan mujizat rohani.
Ayo pikul salib, dibalik salib ada kemuliaan. Itulah roh kemuliaan, Roh Kudus yang mengubahkan kita, mujizat rohani terjadi. Maka mujizat jasmani juga pasti terjadi.
Roma 8:11
8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Roh Kudus sanggup membangkitkan apa yang sudah mati! Apa yang sudah mati di dalam hidup kita? Rasanya sudah tidak bisa diandalkan, sudah mati! Mungkin nikah sudah mati. Orang mati itu dingin. Nikah sudah dingin, mau cerai, Firman Tuhan bilang tidak boleh. Mau pertahankan nikah tetapi sudah dingin suami isteri. Mungkin masa depan kaum muda sudah mati. Malah banyak yang terjadi yang mematikan masa depan orang tua malah orang tuanya sendiri. Orang tua sendiri yang merusak masa depan anak. Mungkin sudah seperti itu! Mau tinggalkan orang tua, takut berdosa, tetapi bersama orang tua, orang tua mematikan masa depannya. Apa yang sudah mati, Roh Kudus sanggup menghidupkan kembali, Roh Kudus sanggup menghapus kemustahilan.
Kadangkala bahkan sering ketika menghadapi kematian, malah meratap. Meratap itu saling mempersalahkan. Ketika nikah mati saling mempersalahkan. Isteri bilang gara-gara kau tidak sayang sama saya! Suami bilang gara-gara kau tidak tunduk, saling mempersalahkan. Sampai mempersalahkan Tuhan!
Sore ini kita bukan mau mempersalahkan siapa-siapa tetapi kita mau tersungkur. Kita berlajar dari Maria yang tersungkur menghadapi Lazarus yang mati.
Yohanes 11:31,32,40
11:31 Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
11:32 Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
11:40 Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Roh Kudus mengerjakan mujizat rohani, Roh Kudus mengerjakan mujizat jasmani. Apa yang sudah mati, Tuhan sanggup bangkitkan. Tuhan sanggup menghapus kemustahilan. Yang penting sikap kita tersungkur di kaki Tuhan, menyembah Tuhan, Roh Kudus dicurahkan, mujizatNya dinyatakan.
|
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar