20250724

Kebaktian Doa Semalaman Sesi 2, Rabu 24 Juli 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

 

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Keluaran 25:31-40

25:31 "Haruslah engkau membuat kandil dari emas murni; dari emas tempaan harus kandil itu dibuat, baik kakinya baik batangnya; kelopaknya dengan tombolnya dan kembangnya haruslah seiras dengan kandil itu.

25:32 Enam cabang harus timbul dari sisinya: tiga cabang kandil itu dari sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain.

25:33 Tiga kelopak yang berupa bunga badam pada cabang yang satu dengan tombol dan kembangnya dan tiga kelopak yang serupa pada cabang yang lain dengan tombol dan kembangnya ; demikianlah juga kaubuat keenam cabang yang timbul dari kandil itu.

25:34 Pada kandil itu sendiri harus ada empat kelopak berupa bunga badam dengan tombolnya dan kembangnya.

 

Kandil atau kaki dian emas terdiri dari 2 bagian:

1.      Kaki dian itu sendiri menunjuk gereja Tuhan atau sidang jemaat.

Wahyu 1:20

1:20  Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

 

2.      7 lampu yang menyala di atasnya, menunjuk Roh Kudus dengan 7 perwujudannya.

 

Kalau digabung kaki dian emas dengan 7 lampu adalah gereja Tuhan yang melekat kepada Yesus yang hidup dalam urapan Roh Kudus sehingga menjadi terang dunia. Inilah yang disebut dengan Mempelai Wanita Tuhan, akan masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Kaki dian emas itu dibuat dari emas tempaan, jadi bukan dicor. Kalau menempa emas harus menggunakan palu dan api. Ini menunjuk Firman pengajaran yang keras. Supaya tampil sebagai terang dunia, mempelai wanita Tuhan. Kita harus ditempa oleh Firman pengajaran yang keras.

Yeremia 23:29

23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?

 

Kita butuh Firman pengajaran yang diulang-ulang, Firman yang keras menyucikan, menempa kehidupan kita sekalian. Firman pengajaran yang keras itu juga digambarkan dengan bunyi sangkakala. Dalam kitab Keluaran dikatakan kian lama kian keras. Di akhir zaman kita butuh Firman yang keras. Bukan yang lembek mengelus daging tetapi suara sangkakala yang keras!

Wahyu 1:9-10

1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,

 

Setelah itu rasul Yohanes berpaling untuk melihat wujudnya.

Wahyu 1:12

1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.

 

Kalau kita mau menerima pengajaran yang keras itu, kita mau ditempa, nanti kita akan melihat wujud nyatanya, kita tampil sebagai gereja Tuhan yang sempurna. Kaki dian menunjuk gereja, angka 7 menunjuk sempurna, jadi ini adalah gereja Tuhan yang sempurna. Untuk menjadi terang dunia memang sakit bagi daging.

 

Firman yang didengar dan dilihat itu adalah Firman penggembalaan. Kita berdoa supaya setiap kita beribadah, Tuhan tampil dengan FirmanNya yang keras menyucikan kehidupan sekalian. Bentuk-bentuk yang tidak berkenan, bentuk kejahatan, bentuk kenajisan dibuang semua oleh palu dan api Firman Pengajaran.

 

Rasul Yohanes bisa mendengar dan melihat wujud suara sangkakala itu ketika dia dibuang di pulau Patmos, dalam keadaan sengsara.

Wahyu 1:9

1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

 

Ini dalam kesusahan tetapi bisa melihat Firman. Jadi hanya orang yang rela sengsara daging bersama Yesus yang bisa mendengar dan melihat Firman pengajaran, Firman penggembalaan = bisa tergembala dalam binaan Firman pengajaran. Kalau mau yang enak bagi daging tidak akan bisa tergembala dalam Firman pengajaran yang benar.

 

Firman itu kita dengar dan kita lihat. Dilihat di sini berarti ada tanda keubahan hidup. Suami lihat isteri ada keubahan, isteri lihat suami ada keubahan, orang tua lihat anak ada keubahan, gembala lihat jemaat, jemaat lihat gembala, lewat pekerjaan Firman ada keubahan hidup. Itulah Firman dilihat, Firman mendarah daging. Itu sebabnya saya hamba Tuhan sebelum diberitakan, Firman itu sudah harus dipraktekan, menjadi pengalaman hidup, sudah mendarah daging dulu baru diberitakan, sehingga dalam Firman itu ada meterai cap darah Yesus yang berkuasa untuk menyucikan dan mengubahkan jemaat. Kenapa jemaat sulit berubah? Kami gembala dulu koreksi diri. Jangan langsung salahkan jemaat, memang tidak sungguh-sungguh dia ini dalam pengajaran. Apakah yang saya khotbah sudah menjadi pengalaman atau belum. Kalau sudah praktek, ada cap darah Yesus. Disampaikan kepada jemaat terjadi penyucian, terjadi pembaharuan, sehingga waktu Yesus datang keduanya berhasil menyambut Yesus di awan-awan, bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

II Korintus 1:14

1:14 seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti kami juga akan bermegah atas kamu.

 

Hari Tuhan Yesus adalah hari pernikahan Anak Domba Allah. Gembala bersukacita sebab jemaat bisa bersanding dengan Yesus, menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jadi perjuangannya selama ini tidak sia-sia. Jemaat juga bersukacita, berbahagia, dia bisa bersanding dengan Yesus karena ada hamba Tuhan di dunia ini yang melayani dia dengan sungguh-sungguh.

 

Jangan tolak pengajaran yang keras. Memang sakit bagi daging. Sudah ditempa oleh palu Firman pengajaran yang keras, ditambah lagi ada api sengsara, nyala api siksaan.

I Petrus 4:12

4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.

 

Salah satu bentuk nyala api adalah doa semalaman. Yang lain sudah ngorok, kita masih dengar Firman dan nanti sembayang. Besok sudah harus beraktivitas kembali. Itu betul-betul kena nyala api siksaan, tetapi kita ditempa menjadi Mempelai Wanita Tuhan, siap masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Kalau sekarang daging kita tidak mau ditempa, tidak mau kena nyala api ujian, selalu mau yang enak, maka akan masuk pesta juga tetapi pesta pembantaian daging. Jadi ada 2 pesta diperhadapkan kepada kita, tinggal kita mau pilih yang mana:

1.      Pesta nikah Anak Domba Allah. Syaratnya sakit bagi daging. Daging harus ditempa dengan palu Firman, dengan api siksaan atau percikan darah, sengsara daging tanpa dosa. Tetapi pestanya kebahagiaan kekal.

2.      Pesta pembantaian daging. Enak di dunia ini, dagingnya disenangkan, tidak sakit. Dengan Firman yang hanya menyenangkan daging, tetapi akan masuk pesta pembantaian daging. Pedang Firman yang harusnya menyucikan malah menjadi pedang penghukuman.

 

Wahyu 19:17-18

19:17 Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar,

19:18 supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar."

 

Di sini ditunjukan ada 5 kelompok kehidupan yang menolak penempaan oleh Firman pengajaran dan oleh nyala api ujian:

1.      Raja-raja. Ini adalah kehidupan yang tidak mau tunduk pada Firman Tuhan, dagingnya yang menjadi raja, tidak mau diatur oleh Firman. Dagingnya yang dia turuti, keinginannya, ambisinya, emosinya, perbuatannya semua daging. Ini kehidupan tanpa urapan Roh Kudus. Ini akan masuk pesta pembantaian daging. Daging ini jangan dituruti, harus dimatikan, jangan menjadi raja yang menguasai kehidupan kita!

 

2.      Panglima. Ini orang yang membanggakan keberhasilannya tetapi melupakan Tuhan. Merasa semua itu karena kemampuannya sendiri, bukan Tuhan! Contohnya panglima Naaman.

II Raja-raja 5:1

5:1 Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta.

 

Tuhan yang menolong dia tetapi kusta. Kusta ini kebenaran diri sendiri. Tidak ada kebenaran Firman didalamnya, hanya kebenaran diri sendiri. Dia merasa semua yang dia capai dan dia raih adalah kekuatannya sendiri, tidak peduli dengan Tuhan. Ini panglima yang akan dibantai. Kalau kita berhasil di dunia ini, itu semua karena ada campur tangan Tuhan. Dalam pelayanan bisa berhasil itu karena ada campur tangan Tuhan, jangan merasa ini karena kekuatan dan kemampuan saya. Orang seperti ini tidak bisa menerima teguran Firman, apalagi kalau direndahkan oleh Firman.

 

Naaman sudah sampai pada Elisa tetapi Elisa tidak mau bertemu, cuma suruh pembantunya yang menemuinya lalu menyuruh membasuh diri di sungai Yordan. Langsung berpikir sungai di tempatku lebih bagus dari pada sungai Yordan. Dia tidak mau direndahkan, itu kusta!

 

II Raja-raja 5:9-12

5:9 Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa.

5:10 Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir."

5:11 Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: "Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!

5:12 Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati.

 

Inilah orang yang mengandalkan kekuatan sendiri. Ketika Firman datang seperti merendahkan langsung panas hati, marah, tidak terima, mengamuk, tidak senang. Inilah panglima yang akan masuk pesta pembantaian daging.

 

3.      Kelompok pahlawan.

Amos 2:16,10-13

2:16 Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu," demikianlah firman TUHAN.

2:10 Padahal Akulah yang menuntun kamu keluar dari tanah Mesir dan memimpin kamu empat puluh tahun lamanya di padang gurun, supaya kamu menduduki negeri orang Amori;

2:11 Aku telah membangkitkan sebagian dari anak-anakmu menjadi nabi dan sebagian dari teruna-terunamu menjadi nazir. Bukankah betul-betul begitu, hai orang Israel?" demikianlah firman TUHAN.

2:12 "Tetapi kamu memberi orang nazir minum anggur dan memerintahkan kepada para nabi: Jangan kamu bernubuat!

2:13 Sesungguhnya, Aku akan mengguncangkan tempat kamu berpijak seperti goncangan kereta yang sarat dengan berkas gandum.

 

Pahlawan di sini adalah orang yang tidak peduli terhadap lawatan Tuhan. Ayat 10 sampai 13 itu lawatan Tuhan. Tetapi mereka tidak peduli terhadap lawatan Tuhan lewat hamba Tuhan yang diutus yang membawa muatan Firman. Nanti waktu hukuman dijatuhkan baru Tuhan bangkitkan ingatannya, dulu ada hamba Tuhan dengan muatan Firman saya tidak hargai. Tetapi sudah terlambat, hukuman sudah dijatuhkan.

 

Hargailah hamba Tuhan yang sudah berjuang dan berjerih lelah dalam melayani. Rasul Paulus tidak tidur, dia menderita, dalam kesesakan, itu semua untuk sidang jemaat. Itulah perjuangan hamba Tuhan, biar kita menghargai. Dalam surat Tesalonika Paulus mengatakan dukung dan topang dia di dalam doa.

I Tesalonika 5:12-13

5:12 Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;

5:13 dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.

 

Jika kita ditegur, seharusnya hamba Tuhan itu semakin dihormati, bukan malah marah. Berarti Tuhan pakai dia supaya kita tidak berlarut-larut dalam kesalahan.

 

Jadi pahlawan ini orang yang tidak peduli lawatan Tuhan. Sudah tidak peduli, terlalu berani lagi melawan Tuhan. Nasir dikasih minum anggur, nabi dibilangi jangan bernubuat. Tuhan tolong jangan ada sikap seperti ini dalam diri kita.

 

Orang yang melawan hamba Tuhan, pinggangnya diremukan.

Ulangan 33:11

33:11 Berkatilah, ya TUHAN, kekuatannya dan berkenanlah kepada pekerjaannya. Remukkanlah pinggang orang yang melawan dia dan yang membenci dia, sehingga mereka tidak dapat bangkit."

 

Ayat ini tentang Lewi. Di pinggang itu ada ginjal untuk menyaring di dalam Tubuh. Kalau ginjal sudah hancur tidak ada lagi penyaringan, artinya tidak mengalami penyucian lagi. Ini pahlawan yang dihukum, dia melawan Tuhan sehingga tidak mengalami penyucian.

 

4.      Kuda dan penunggangnya. Ada 2 pengertiannya:

a)      Orang yang hidup dalam kenajisan, tidak menghargai nikah.

Yeremia 5:8

5:8 Mereka adalah kuda-kuda jantan yang gemuk dan gasang, masing-masing meringkik menginginkan isteri sesamanya.

 

Makanya saya berupaya, saya menyadari saya sebagai hamba Tuhan muda, harus menjaga dalam pergaulan.  

 

b)      Orang yang mengandalkan kekuatan sendiri dan mencari perlindungan dari dunia.

Yesaya 30:16; 31:1

30:16  kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.

31:1  Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya yang begitu banyak, dan kepada pasukan berkuda yang begitu besar jumlahnya, tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN.

 

5.      Orang merdeka. Ini bukan orang yang sudah dimerdekakan dari penjajahan di muka bumi ini. Lalu apa artinya?

Galatia 5:13

5:13 Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

 

Ini orang menyalahgunakan kemerdekaan atau kelepasan dari Tuhan lewat Korban Kristus. Kalau disimpulkan orang yang tidak menghargai Korban Kristus! Tertampak dalam ibadah pelayanannya. Oleh Korban Kristus kita bisa melayani. Orang yang merdeka di sini beribadah melayani sesuka hati, seenaknya sendiri. Ini jangan terjadi pada kita.

 

Mari kita melayani dengan sungguh-sungguh. Ingat kita ini boleh melayani karena Korban Kristus, sebab itu layanilah dengan baik, jangan disalahgunakan kemerdekaan itu. Kita layani Tuhan dengan perhatian penuh, bukan sesuka hati kita, seenak kita. Alat-alat yang ada, sarana yang Tuhan berikan untuk pelayanan, dirawatlah dengan baik.

 

Ini 5 kelompok yang akan masuk dalam pesta pembantaian daging. 2 pesta diperhadapkan kepada kita, keputusan ada pada kita masing-masing. Kita yang menjalani hidup kita masing-masing. Saya sebagai hamba Tuhan sebagai penganjur, menganjurkan ayo kita bersama-sama berjuang untuk masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Bawa hidup kita ditempa dalam penggembalaan oleh palu Firman pengajaran yang benar dan oleh nyala api ujian, maka kita berhasil masuk pesta nikah Anak Domba Allah.

 

Malam ini kita mau menyembah, ini mempercepat proses penempaan daging. Memang sakit bagi daging, tetapi ada sukacita yang Tuhan berikan kepada kita. Sukacita yang tidak terkatakan ketika kita bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Mulai sekarang ini ada sukacita oleh Roh Kudus.

Roma 14:17

14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

 

Memang sakit ketika ditempa tetapi dalam diri kita ada sukacita oleh Roh Kudus. Maka dalam hidup kita sehari-hari akan mengalami ketenangan, damai sejahtera. Semakin ditempa hidup kita semakin damai sejahtera, semakin tenang menghadapi persoalan dan pergumulan, ada sukacita oleh Roh Kudus. Yesus datang, kita bisa menyambut Dia dengan sukacita yang luar biasa yang tidak terkatakan.

 

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

Tuhan Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar