Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 14:14-16
14:14 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya.
14:15 Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak."
14:16 Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah.
Ini merupakan penuaian gandum untuk dibawa masuk ke dalam lumbung kerajaan Sorga. Gandum adalah kehidupan yang mengalami pertumbuhan rohani sehingga memiliki bobot rohani.
Ada 2 pengertian penuaian:
1. Penyucian oleh pedang Firman pengajaran yang benar sampai tidak bercacat cela.
2. Pemisahan dan pemurnian gereja Tuhan. Ini yang akan kita bahas.
Pemisahan dan pemurnian ini terjadi lewat penampian atau kegoncangan. Yang sudah mengalami pertumbuhan rohani harus ditampi, membuktikan kita memiliki bobot atau tidak. Kalau ada bobot tetap di dalam alat penampi. Kalau tidak ada bobot akan terbuang keluar, lalu dikumpul dan dibakar.
Zakharia 13:7-9
13:7 "Hai pedang, bangkitlah terhadap gembala-Ku, terhadap orang yang paling karib kepada-Ku!", demikianlah firman TUHAN semesta alam. "Bunuhlah gembala, sehingga domba-domba tercerai-berai! Aku akan mengenakan tangan-Ku terhadap yang lemah.
13:8 Maka di seluruh negeri, demikianlah firman TUHAN, dua pertiga dari padanya akan dilenyapkan, mati binasa, tetapi sepertiga dari padanya akan tinggal hidup.
13:9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"
Tuhan mengizinkan terjadi kegoncangan di dalam penggembalaan. Memang kegoncangan harus terjadi, itu suatu pemurnian bagi kita. Kegoncangan secara rohani adalah lewat dosa-dosa, kemudian lewat ajaran-ajaran palsu. Dan juga gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Yang punya isi, punya bobot, dia bertahan dalam penggembalaan yang benar. Kalau tidak ada isi dia terbuang keluar. Sekam itu berterbangan ke sana kemari. Bergosip ke sana kemari, mendatangi jemaat satu, lalu datangi lagi yang lain. Kalau hamba Tuhan lewat telpon, whatsapp, facebook dan lain-lain, itu seperti sekam berterbangan. Kalau dia punya bobot dia lebih percaya gembalanya dari pada gosip-gosip yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Apalagi gembala sudah bekerja keras selama ini, sudah bergumul cari pembukaan Firman bagi keselamatan jiwanya, dia lebih percaya itu dari pada suara orang lain, suara gosip-gosip. Kita tidak bisa menutup ajaran palsu, itu terus berkembang, apalagi dengan media sosial, semakin kencang gosip-gosip. Tidak mungkin kita mau gembok mulutnya orang, tidak bisa!
Kegoncangan secara jasmani lewat masalah-masalah ekonomi. Dengan ekonomi sekarang yang makin sulit, yang tadinya harganya sekian, kemudian melonjak drastis. Juga masalah nikah buah nikah, itu juga suatu kegoncangan. Yang tadiya kuat hebat melayani, begitu diterpa masalah nikah dan buah nikah langsung mundur, tidak mau lagi melayani bahkan minta mati. Saya salah satunya yang pernah minta mati karena masalah nikah dan buah nikah.
Akibat kegoncangan domba-domba tercerai berai. Ini berarti terjadi pemisahan. Lewat kegoncangan-kegoncangan baik jasmani dan rohani, domba-domba terpisah menjadi 2 bagian.
1. Kelompok 2/3 yang mati rohani sampai binasa selamanya. Apa maksudnya kelompok 2/3? Dalam diri kita terbagi 3 bagian yaitu tubuh, jiwa dan roh. Roh tidak kelihatan. Tubuh dan jiwa kelihatan. Jadi kelompok 2/3 ini adalah kelompok orang Kristen yang hanya mengejar perkara-perkara yang kelihatan, perkara yang jasmani, tetapi mengabaikan yang rohani.
Saat kegoncangan terjadi, yang mengejar perkara jasmani dia akan keluar, tidak bisa masuk lumbungnya Tuhan, lumbung kerajaan Sorga. Orang Kristen seperti ini tidak akan tahan dan tidak akan mau masuk pengalaman salib.
II Korintus 4:18
4:18 Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Orang yang memperhatikan perkara rohani, dia tahan sengsara.
II Korintus 4:16-17
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Kita utamakan yang rohani, yang jasmani itu urusannya Tuhan. Kalau mengejar yang rohani sekalipun sengsara maka kita dibaharui. Berarti kelompok 2/3 itu tidak pernah mengalami keubahan hidup, tetap begitu terus. Sekian tahun dalam Kabar Mempelai tetap begitu saja, tidak ada keubahan hidup. Karena dia tidak tahan sengsara, hanya kejar yang jasmani. Berarti dia tidak layak masuk lumbung kerajaan Sorga.
I Korintus 15:50
15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Manusia darah daging tidak bisa masuk kerajaan Sorga, orang yang tidak berubah tidak bisa masuk ke sana!
2. Kelompok 1/3 itulah orang Kristen yang mengejar perkara yang tidak kelihatan atau perkara rohani sehingga mau masuk proses penyaliban daging. Sekalipun dagingku habis lenyap, tetap Yesus gunung batu keselamatanku, Tuhan yang dimuliakan. Mau masuk dalam proses perobekan daging, mau menyalibkan daging sehingga mengalami keubahan hidup dari manusia darah daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Mazmur 73:25-26
73:25 Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi.
73:26 Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.
Kita punya gunung batu, punya Allah tetap selama-lamanya. Jangan mundur, biar kita tetap berada pada kelompok 1/3 sekalipun jumlahnya sedikit. Alkitab akan digenapi, banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih. Dari bangsa Israel yang jutaan hanya 144.000 yang masuk dalam Tubuh Kristus. Dari jutaan itu hanya seperberapa! Bangsa kafir juga hanya sedikit, tetapi ini yang masuk dalam lumbung kerajaan Sorga.
Proses perobekan daging seperti ditaruh dalam api. Kita mau ditaruh di dalam api untuk dimurnikan supaya kita tampil seperti perak dan emas yang murni. Kita menjadi milik kepunyaan Tuhan.
Hagai 2:9
2:9 Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.
Tidak usah takut kalau ditaruh di api, memang panas, sakit bagi daging. Tetapi kita mau tampil sebagai perak dan emas milik kepunyaan Tuhan.
Ada 2 macam api:
a) Api penyucian yaitu api Firman, api Roh Kudus dan api kasih di dalam penggembalaan. Api Firman lewat ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Keinginan daging dan hawa nafsunya dibakar oleh api Firman Tuhan. Penyucian lewat api Roh Kudus lewat ibadah raya seperti siang ini. Penyucian oleh api kasih Tuhan lewat doa penyembahan. Kelompok 1/3 bisa masuk di situ, dia bertekun dalam 3 macam ibadah pokok untuk disucikan. Tetapi kalau pikiran kita hanya tertuju pada perkara jasmani, mana mau bertekun dalam 3 macam ibadah pokok. Pikirnya rugi, malah ada yang bilangi gila. Bagi orang yang mengejar yang jasmani merasa rugi kalau tekun dalam 3 macam ibadah pokok, mereka berkata tidak dapat apa-apa kamu!
Contoh dalam Alkitab kehidupan yang disucikan oleh api Firman, api Roh Kudus dan api kasih Tuhan.
1) Musa disucikan oleh api Firman.
Keluaran 3:1-2
3:1 Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2 Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi tidak dimakan api.
Ada nyala api pada semak duri tetapi tidak terbakar. Ini berarti api Tuhan, bukan api dunia. Kalau api dari dunia pasti terbakar.
Keluaran 3:5
3:5 Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus."
Musa mengalami penyucian karakter oleh api Firman. Sekarang bagi kita penyucian karakter oleh api Firman dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
Sebelumnya Musa tinggal di Mesir, dia dididik oleh hikmat Mesir, hikmat dunia. Dia sudah diangkat menjadi pangeran, tentu dia kaya, pintar, punya kedudukan dan dia andalkan itu untuk melayani. Tetapi apa yang terjadi? Melayani 2 orang saja dia gagal, dia membunuh.
Keluaran 2:11-12
2:11 Pada waktu itu, ketika Musa telah dewasa, ia keluar mendapatkan saudara-saudaranya untuk melihat kerja paksa mereka; lalu dilihatnyalah seorang Mesir memukul seorang Ibrani, seorang dari saudara-saudaranya itu.
2:12 Ia menoleh ke sana sini dan ketika dilihatnya tidak ada orang, dibunuhnya orang Mesir itu, dan disembunyikannya mayatnya dalam pasir.
Ini karakter Musa, sombong! Melayani menggunakan kekuatan dari dunia, akhirnya dia membunuh. Artinya:
Ø Kalau kita melayani dengan kekuatan daging pasti di dalam pelayanan ada kebencian-kebencian. Apalagi kalau merasa saya sudah lebih dulu melayani, pengalaman saya luar biasa, doa saya lebih hebat. Lalu ada yang baru melayani koq sudah lebih maju. Mulai dia benci, sudah mulai menggosip, memfitnah, menuduh dan lain-lain.
Ø Kalau melayani mengandalkan kekuatan sendiri pasti menyembunyikan kebusukan-kebusukan seperti Musa menyembunyikan mayat di dalam pasir. Ada kebusukannya dia tutupi dengan kekayaan. Gembala ada kekurangan dia tutupi dengan kasih duit kepada jemaat. Jemaat senang, gembala perhatikan saya, di gereja saya tidak dapat Firman tetapi dapat duit! Itu karena melayani dengan kekuatan sendiri, kekuatan daging. Jemaat juga begitu, supaya gembala tidak singgung-singgung dosanya, gembala dia kasih mobil.
Pelayanannya gagal makanya Musa harus digodok oleh Tuhan di dalam penggembalaan. Khususnya dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, kesombongan kita dan segala yang kita andalkan dibakar oleh api Firman sehingga kita bisa menanggalkan kasut. Artinya kita memiliki karakter bayi yang baru lahir, baru bisa dipakai.
Apa itu karakter bayi yang baru lahir?
Ø I Petrus 2:1
2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
Tidak ada bayi lahir langsung berdusta, mana ada bayi tahu berdusta! Membuang dosa sampai dusta. Lewat kita mengaku kepada Tuhan dan kepada sesama, setelah diampuni jangan berbuat lagi. Dosa orang lain juga kita ampuni dan lupakan. Tidak ada bayi benci orang, tidak ada bayi pahit hati. Kita melayani sekalipun pekerjaan berat, tetapi karena ada perhentian maka semua menjadi enak dan ringan.
Matius 11:28-29
11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Kita melayani jadi enak dan ringan kalau dosa dibuang. Terutama kalau dusta dibuang! Dusta ini yang membuat berat pelayanan. Apalagi kalau hamba Tuhan sudah terlanjur dusta kepada jemaat, mau cabut dustanya malu! Makanya tambah berat pelayanan, akhirnya suatu saat ditinggalkan. Katanya habis panggilan, padahal dusta itu! Dia mau pindah karena di sana tidak ada yang tahu apa yang sudah dia perbuat. Dia lupa Alkitab katakan di mana letak jatuhnya di situ diperbaiki. Kalau misalnya di daerah 1 di situ dia jatuh, selesaikan di situ. Jangan pindah-pindah, diselesaikan di situ. Waktu ada kapak jatuh dalam air, ditanya Elisa di mana jatuhnya. Bukan Elisa berkata kumpul uang, beli mata kapak bru. Di mana jatuhnya di situ diselesaikan! Yang seringkali terjadi di penggembalaan A jatuh, pindah di penggembalaan B di situ tidak ditahu, akhirnya berapa penggembalaan dia tempati jatuh-jatuh terus, benjol-benjol terus. Ayo diselesaikan supaya enak dan ringan.
Ø I Petrus 2:2
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Gembala seperti seorang ibu yang mengasuh dan merawati jemaat. jadi air susu yang murni dan rohani itulah Firman penggembalaan. Yang ada di hati keinginan untuk mendengar Firman pengajaran, tidak mau diganti dengan yang lain. Makanya keinginan najis, keinginan jahat, kepahitan hati harus dibersihkan supaya yang ada di hati hanya keinginan akan Firman. Kapan mau ibadah saya mau dengar Firman. Bukan, kapan mau ibadah saya mau ketemu dengan dia.
Sekalipun ada halangan, ada tantangan, tidak mau kalahkan. Kita selalu berupaya mendapatkan Firman penggembalaan. Coba bayi baru lahir kalau lapar minta susu, biar digoda dengan yang lain, tambah kencang suaranya. Tetapi diam kalau dikasih susu.
Ø I Petrus 2:3
2:3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
Mengecap kebaikan Tuhan artinya hidup kita bergantung pada kebaikan kemurahan Tuhan, bukan bergantung pada yang lain-lain. Kalau bergantung pada dunia, yang jasmani, nanti bisa stress.
Belum ada jemaat hidup, ada jemaat hidup, berarti gembala bukan hidup dari jemaat tetapi dari tangan kebaikan kemurahan Tuhan. Maka tidak akan pernah kecewa mengiring Yesus. Mau di mana saja hidup karena kita bergantung pada tangan kebaikan kemurahan Tuhan. Sebelum covid hidup, di masa covid hidup, sesudah covid hidup terus. Makanya hamba Tuhan disebut batu hidup, diutus ke mana saja hidup.
Dia hisop, mau tumbuh di bukit batu bisa, di tanah bisa, di kayu bisa, itulah hamba Tuhan pelayan Tuhan. Diutus ke mana saja hidup dipelihara oleh Tuhan.
2) Yesaya seorang hamba Tuhan tetapi mulutnya najis. Disucikan oleh api kasih Allah, api dari mezbah.
Yesaya 6:5-8
6:5 Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihat Sang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
6:6 Tetapi seorang dari pada Serafim itu terbang mendapatkan aku; di tangannya ada bara, yang diambilnya dengan sepit dari atas mezbah.
6:7 Ia menyentuhkannya kepada mulutku serta berkata: "Lihat, ini telah menyentuh bibirmu, maka kesalahanmu telah dihapus dan dosamu telah diampuni."
6:8 Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"
Yesaya kehidupan yang sudah melayani dari pasal 1 sampai 5 tetapi bibirnya najis. Dia mengalami penyucian oleh bara api dari mezbah korban bakaran. Dulu di atas mezbah ada hewan korban dipersembahkan. Semua hewan korban sudah digenapi oleh korban Yesus Kristus yang merupakan wujud kasih Allah. Jadi api mezbah ini adalah api kasih Allah. Sekarang kita disucikan oleh api kasih Allah lewat ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Kita disucikan supaya perkataan kita perkataan yang memuliakan Tuhan.
Mulut Yesaya disucikan, sehingga dia diutus dan dipakai Tuhan. Tadi karakter kita disucikan, sekarang mulut kita mau disucikan Tuhan. Banyak dosa kesalahan kita, tetapi kesalahan di mulut itu yang paling banyak. Kalau dosa pikiran, pandangan, perbuatan masih bisa kita ingat. Tetapi kalau dosa perkataan susah diingat. Kadang kita baku sedu tetapi yang mendengar sudah remuk hatinya. Itu dosa, kita anggap biasa namun itu perlu disucikan!
Kadangkala ketika hidupnya lagi senang, biar mau bercanda bagaimana dia diterima. Tetapi kalau ada masalah, baru digelitik sedikit sudah menyala abangku. Kita tidak tahu kondisi seseorang, bagaimana nikah rumah tangganya, bagaimana pekerjaannya, makanya mulut perlu disucikan oleh api kasih Allah.
Praktek perkataan yang suci:
Efesus 4:29
4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
Perkataan suci adalah:
Ø Perkataan yang membangun rohani orang lain, bukan melemahkan. Perkataan yang mengandung kasih Allah sehingga orang yang mendengar rohaninya terbangun. Yang dalam keadaan berduka, terhibur. Yang dalam keadaan lemah jadi kuat, yang tertidur rohani jadi bangun. Bahkan yang sudah mati sekalipun bisa bangkit kembali. Pakai perkataan yang membangun dalam bekerja, dalam melayani Tuhan, dalam nikah rumah tangga. Perkataan yang membangun, bukan melemahkan. Mungkin suaminya bilang capek saya, mama jo pigi gereja, bilang sama gembala saya capek. Tetapi karena isteri disucikan mulutnya, perkataannya membangun, ayo semangat, nanti saya pijat. Kita ibadah karena ibadah itu penting, kita diberkati oleh Tuhan, semua kita dapat karena mengutamakan ibadah. Suami semangat kembali.
Kadangkala kita teledor berkata-kata, suami kepada isteri atau orang tua kepada anak ‘tidak ada guna ngana ibadah-ibadah’. Itu melemahkan rohani, masuk di pikiran, masuk di hatinya. Apalagi kalau kepada anak, tidak usah beribadah, tidak berubah! Tambah tidak berubah dia kalau tidak beribadah. Itu perkataan yang melemahkan, biar dicabut semua. Sampaikan perkataan yang membangun rohani. Biarlah perkataan kita perkataan yang mengandung kasih Tuhan.
Ø Perkataan yang tidak menolak pelayanan. Tuhan berkata siapakah yang akan Ku utus? Yesaya berkata ini aku utuslah aku Tuhan. Ini perkataan yang mau melayani, selalu berkata ya untuk pekerjaan Tuhan. Kita disucikan sehingga tidak mau menolak dari pengutusan Tuhan.
Semua memang ada proses, tidak seperti sulap langsung jadi dan kita harus masuk dalam proses itu. Dulu saya sebagai pengerja kadang maunya menolak kalau melayani.
3) Murid-murid mengalami penyucian oleh api Roh Kudus.
Kisah Para Rasul 2:1-4,14
2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
2:14 Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
Sekarang kita disucikan lewat api Roh Kudus dalam ibadah raya. Apa yang disucikan? Hati! Dulu hati Petrus disucikan, sekarang hati kita disucikan. Hati Petrus tanpa Roh Kudus, dia tanpa kasih. Tidak ada kasih kepada Tuhan, dia menyangkal Yesus yang adalah guru dan Tuhannya. Dia potong telinga orang, kasih kepada sesama tidak ada. Petrus tidak setia, dia tinggalkan pelayanan dan kembali menjadi penjala ikan. Api Roh Kudus menyucikan hati Petrus. Roh Kudus menyucikan hati kita, karena dengan Roh Kudus, kasih Allah dicurahkan di dalam hati kita.
Roma 5:5
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Petrus disucikan hatinya maka ada hasil:
Ø Tadinya Petrus takut menghadapi salib sehingga dia menyangkal Yesus. Setelah disucikan hatinya ada keberanian untuk memberitakan tentang Yesus. Tadinya dia takut dan menyangkal, begitu disucikan oleh api Roh Kudus, kasih Allah dicurahkan, Petrus berani tampil untuk berkhotbah tentang Yesus, dia tidak menyangkal lagi. Petrus dipakai, 3.000 jiwa dimenangkan. Ini hasil penyucian hati, kita berani memberitakan tentang Yesus, tentang Firman pengajaran yang benar. Ayo bersaksi, ajak jiwa sebanyak-banyaknya untuk datang dengan hati yang penuh kasih Tuhan.
Ø Sebelum disucikan, Petrus mengulurkan tangan untuk memotong telinga orang!
Yohanes 18:10
18:10 Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga kanannya. Nama hamba itu Malkhus.
Sebelum disucikan Api Roh Kudus kita sering jadi batu sandungan sehingga orang lain tidak mau dengar pengajaran. Telinga sudah hilang, bagaimana bisa dengar pengajaran.
Apalagi seorang gembala jadi sandungan, orang tidak usah datang dengar pengajaran karena pendeta hanya tahu memotong telinga. Setelah api Roh Kudus menyucikan, Petrus bisa mengulurkan tangan menolong orang yang lumpuh. Bagi kita sekarang, setelah disucikan oleh api Roh Kudus kita bisa mengulurkan tangan menjadi berkat bagi sesama yang dalam keadaan lumpuh rohani, tidur rohani bahkan dalam keadaan mati rohani supaya dia kembali bergairah melayani.
Kisah Para Rasul 3:6-7
3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
Tadi ulurkan tangan potong telinga, sekarang ulurkan tangan pegang orang lumpuh untuk membantu dia kuat berdiri. Masih banyak dari keluarga kita yang dalam keadaan lumpuh, ulurkan tangan untuk menolong mereka. Tiup nafiri, biar orang datang dengar pengajaran, yang lumpuh tertolong. Atau mungkin ada sesama pelayan yang sudah tidak aktif, ayo ulurkan tangan tolong dia supaya kembali aktif dalam pelayanan.
Ø Setia menyala-nyala melayani.
Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Roh kita menyala-nyala untuk melayani Tuhan. Usia semakin bertambah, kekuatan menurun, tetapi semangat kita untuk melayani Tuhan tidak pernah kendor, tidak pernah pudar, terus menyala-nyala untuk melayani Tuhan.
Jadi lewat penyucian oleh api Roh Kudus, Firman dan kasih Allah kita akan dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Panggilan dan pilihan kita makin teguh, tidak pernah goyah.
II Petrus 1:10-11
1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
b) Nyala api ujian
I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Sudah melayani, mulutnya suci, hatinya suci, karakternya yang baik tetapi diizinkan harus masuk nyala api siksaan, sengsara daging tanpa dosa. Bentuknya macam-macam, ada yang diizinkan sakit, ada yang diizinkan dibenci, dibuang oleh keluarga. Diizinkan seperti itu, supaya kita tampil seperti emas dan perak secara rohani. Itulah kehidupan yang dibaharui sampai sempurna seperti Yesus. Jangan marah, jangan salahkan Tuhan. Tuhan saya sudah setia melayani dengan semangat, kenapa Tuhan biarkan saya sakit tidak kunjung sembuh.
Api ujian itu bukan untuk menghancurkan kita tetapi mengubahkan kita sampai seperti emas dan perak. Apa itu emas, apa itu perak?
Amsal 25:12
25:12 Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar.
Amsal 25:12 (Terjemahan Lama)
25:12 Seperti anting-anting keemasan berpatutan dengan kalung yang dari pada emas sepuluh matu, demikianpun telinga yang suka mendengar itu berpatutan dengan penegur yang berbudi.
Emas adalah kehidupan yang taat dengar-dengaran pada Firman Tuhan apapun resikonya. Yesus taat sampai mati di kayu salib. Kita juga mau dibawa seperti Yesus, taat sampai daging tidak bersuara, tidak ada lagi suara daging! Kadang di mulut sudah tidak ada lagi suara, tetapi di hati masih ada suara. Kita disucikan supaya tidak putus asa, tidak kecewa, tetap taat apapun resikonya.
Rasul-rasul diperhadapkan dengan sidang mahkamah agama, ditekan, diancam. Tetapi mereka berkata mana yang benar, taat kepada kamu atau taat kepada Tuhan. Tetap taat sekalipun harus disesah, harus dicambuk. Bahkan semua murid-murid mati sebagai martir, kecuali Yohanes yang meninggal secara wajar.
Perak adalah kehidupan yang jujur.
Amsal 10:20
10:20 Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.
Ya katakan ya, tidak katakan tidak, selebihnya berasal dari si jahat. Terutama soal pengajaran. Banyak yang sudah tidak jujur soal pengajaran, dulu pegang pengajaran sekarang sudah berubah, banyak yang berubah! Kalau pengajaran benar pegang teguh, jangan dilepaskan dan praktekan. Yang tidak benar hindari.
Kemudian jujur soal nikah.
Ibrani 13:4
13:4 Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.
Mulai permulaan nikah, jujur sama orang tua, minta restu. Jujur pada gembala, minta didoakan. Kalau pada masa pacaran ternyata ada sesuatu yang menyebabkan harus pisah, jujur bilang sama gembala saya sudah pisah dengan dia karena ini dan itu. Kalau bisa diperbaiki mari diperbaiki, jangan sakiti hati anaknya orang.
Jujur soal keuangan.
Ibrani 13:5
13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Kalau kita jujur Tuhan tidak akan meninggalkan kita. Sekalipun banyak pergumulan kita hadapi, tetapi kita menjadi pribadi yang taat dan jujur, Tuhan selalu beserta, Tuhan selalu menolong. Orang yang taat dan jujur itu bisa menyeru nama Tuhan.
Zakharia 13:9
13:9 Aku akan menaruh yang sepertiga itu dalam api dan akan memurnikan mereka seperti orang memurnikan perak. Aku akan menguji mereka, seperti orang menguji emas. Mereka akan memanggil nama-Ku, dan Aku akan menjawab mereka. Aku akan berkata: Mereka adalah umat-Ku, dan mereka akan menjawab: TUHAN adalah Allahku!"
Saat kita dalam himpitan, saat dalam kesesakan, saat dalam pergumulan kita bisa menyeru Yesus. Mungkin sudah tidak bisa berkata-kata, tinggal bahasa air mata, Yesus di Sorga mendengar. Orang yang taat dan jujur dijawab doanya. Tuhan memberikan kemenangan kepada kita dan Dia menjadi Allah kita, kita menjadi umat kepunyaanNya. Ayat ini dikutip dalam Wahyu pasal 21, ini suasana langit dan bumi yang baru.
Wahyu 21:3
21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka.
Tuhan menjadi Allah kita dan kita umatNya. Bukan hanya status Tuhan dan umat, tetapi statusnya Mempelai Wanita Tuhan dan Mempelai Pria Sorga.
Wahyu 21:3,9
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
Kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, umat kepunyaan Tuhan, milik Tuhan selama-lamanya yang tidak boleh diganggu gugat. siang ini apapun yang kita hadapi, bawalah hidup kita disucikan oleh api penyucian, terimalah api siksaan atau api ujian sehingga kita dibaharui menjadi manusia rohani, sehingga kita bisa berseru memanggil nama Yesus. Dalam setiap pergumulan persoalan hanya berseru memanggil nama Yesus dan Dia mendengar dan menjawab dari tempat ketinggianNya tepat pada waktunya. Dia menolong dan menyelesaikan semua pada waktunya. Dia mengangkat kita menjadi umat kepunyaanNya, milikNya selama-lamanya, Mempelai wanitaNya yang sempurna.
Siang ini siapa tahu giliran kita dijawab oleh Tuhan. Kalau belum dijawab jangan putus asa, tetap berada pada api penyucian, tetap menerima nyala api ujian, jangan menghindar dari itu. Kalau sudah dijawab oleh Tuhan jangan malah kendor. Terus ikut Yesus sampai kita mencapai garis akhir hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar