Wahyu 14:14-16
14:14 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya.
14:15 Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak."
14:16 Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah.
Pada ayat 14 sampai 20 ada 2 macam penuaian di bumi:
1. Ayat 14-16 Penuaian gandum yang sudah masak untuk dibawa ke dalam lumbung kerajaan Sorga. Ini adalah buah dari percikan darah.
2. Ayat 17-20 Penuaian anggur, ini kehidupan yang dibawa masuk dalam kilang murka Allah. Ini adalah buah dari menolak percikan darah.
Kita bahas poin pertama penuaian gandum. Biarlah kita menjadi Kristen gandum yang tidak kosong tetapi memiliki bobot rohani yaitu kehidupan yang setia dalam mengikut Yesus sekalipun harus mengalami percikan darah, sengsara daging bersama dengan Yesus. Bobot rohani ini didapatkan lewat pertumbuhan rohani.
Kita pelajari proses pertumbuhan rohani lewat perumpamaan tentang benih yang tumbuh.
Markus 4:26-29
4:26 Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah,
4:27 lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.
4:28 Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.
4:29 Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba."
Ada 3 proses pertumbuhan rohani sampai matang, sampai dewasa atau sempurna.
1. Ayat 26-27 bertunas.
2. Ayat 28 berbuah.
3. Ayat 29 penuaian.
1. Untuk bisa bertunas maka harus perhatikan:
a) Benihnya. Benih harus baik kalau mau bertunas. Benih yang baik itulah Firman pengajaran yang benar, ajaran sehat. Sekarang ini pemberitaan Firman sudah banyak yang mengecilkan, bahkan saya pernah dengar Alkitabpun tidak dipakai lagi. Benih itu memang kecil tetapi jangan kita kecilkan.
b) Tanah hatinya harus lembut sehingga Firman itu bertumbuh dan bertunas.
Tanda-tanda kehidupan yang bertunas.
a) I Petrus 1:3-4
1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,
1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
Hidup penuh pengharapan = kehidupan yang mau disucikan.
I Yohanes 3:3
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.
b) I Petrus 1:5-7
1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
1:6 Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Mempunyai iman yang teruji.
c) I Petrus 1:8
1:8 Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,
Mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu.
Jadi kalau disimpulkan, kehidupan yang bertunas adalah kehidupan yang mempunyai iman, pengharapan dan kasih. Semua itu hasil dari tanah hati yang baik dan benih Firman pengajaran yang sehat.
2. Mengeluarkan buah. Berbuah artinya bermanfaat bagi Tuhan dan bermanfaat bagi sesama. Mari kita menjadi kehidupan Kristen yang bermanfaat, bukan menjadi kehidupan Kristen yang menjadi sandungan, yang tidak berguna.
Langkah-langkah untuk berbuah:
a) Mengeluarkan tangkai. Tangkai ini adalah tempat bergantungnya buah. Tanpa tangkai tidak ada buah. Arti mengeluarkan tangkai adalah dipakai oleh Tuhan. Untuk bisa bermanfaat harus dipakai oleh Tuhan.
Roma 6:13
6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Serahkan hidup kita kepada Tuhan untuk dipakai menjadi senjata kebenaran. Senjata kebenaran itu artinya beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar. Banyak orang kelihatan setia tetapi belum tentu benar. Mengusir setan demi nama Tuhan, mengadakan mujizat demi nama Tuhan, bernubuat, setia tetapi tidak benar. Harus setia dan benar!
Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Benar artinya sesuai Firman, melayani sesuai Firman. Benar juga artinya melayani sesuai jabatan dan karunia Roh Kudus yang Tuhan berikan kepada kita. Benar juga artinya tahbisannya benar, maka kita akan dipakai oleh Tuhan dalam suatu kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang semakin besar.
Kegerakan Roh Kudus hujan akhir digambarkan dengan kegerakan kuda putih.
Wahyu 19:11
19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
Ini adalah akhir kegerakan, gereja sudah sempurna masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Awal kegerakan ada di pasal 6. Seringkali ada yang salah tafsir, dikatakan ini antikristus. Bukan! Kalau antikristus dia tidak merebut kemenangan.
Wahyu 6:1-2
6:1 Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!"
6:2 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan.
Wahyu pasal 6 ini mengenai 7 meterai hukuman dari Allah Roh Kudus. Lalu kenapa kuda putih ini disebut kegerakan? Kuda putih ini menunjuk kegerakan Roh Kudus hujan akhir di mana kita menghukum atau mematikan daging kita. Dalam kegerakan ini jangan pakai kekuatan daging, daging harus dimatikan!
Apa tanda dipakai Tuhan? Maju sebagai pemenang untuk merebut mahkota. Artinya berjuang untuk menang, bergumul terus sampai menang. Bukan menyerah kalah! Menghadapi pengaruh dunia, berjuang untuk menang. Menghadapi dosa, ada dosa yang mengikat kehidupan kita, sulit lepas, berjuang sampai menang! Bukan malah pasrah, memang saya dari sononya begini. Bergumul sampai menang.
Saat kita sudah dipakai Tuhan jaga jangan sampai kesetiaan dan kebenarannya kendor! Ingat waktu pertama melayani, waktu jadi zangkoor, begitu setia. Sekarang bagaimana? Untuk saya waktu pertama ditahbiskan menjadi gembala, setia benar, sekarang bagaimana? Dijaga jangan sampai kendor, malah kebenaran dan kesetiaannya semakin meningkat.
Tadinya sudah menjadi tangkai, sebentar lagi keluar bulir untuk diisi menjadi buah. Tetapi kalau tidak setia, tidak benar, menjadi tangkai kering = menjadi jerami. Ingat, di zaman Israel diperbudak di Mesir, jerami ini dipakai untuk membuat batu bata. Batu bata itu dipakai membangun kota Firaun. Jadi kalau tidak setia, tidak benar maka yang memakai kehidupan itu adalah setan. Firaun gambaran setan.
Keluaran 1:11
1:11 Sebab itu pengawas-pengawas rodi ditempatkan atas mereka untuk menindas mereka dengan kerja paksa: mereka harus mendirikan bagi Firaun kota-kota perbekalan, yakni Pitom dan Raamses.
Pitom artinya ikatan, Ramses artinya ilah matahari.
Keluaran 5:7
5:7 "Tidak boleh lagi kamu memberikan jerami kepada bangsa itu untuk membuat batu bata, seperti sampai sekarang; biarlah mereka sendiri yang pergi mengumpulkan jerami,
Jangan sampai tidak setia, tidak benar, nanti hanya dipakai membangun kotanya setan, Pitom dan Ramses. Di akhir zaman kotanya setan itulah Babel. Kita pikir kita masuk kegerakan pembangunan Tubuh Kristus, ternyata masuk kegerakan pembangunan tubuh babel. Setia saja tidak cukup, harus benar, harus setia dan benar.
Kita periksa apakah kita menjadi alatnya setan? Kalau sempat menjadi alatnya setan segera bertobat dan berubah menjadi alatnya Tuhan!
Tanda-tanda menjadi alat setan:
1) Dibangun menjadi kota Pitom. Pitom artinya ikatan. Jadi dibangun menjadi Pitom artinya terikat dengan sesuatu di dunia ini sampai terikat dengan dosa sehingga tidak maksimal melayani Tuhan, bahkan tinggalkan ibadah pelayan. Kita periksa, kalau ada ikatan-ikatan dalam diri kita, itu berarti jerami, batu bata, alatnya setan! Bukan batu hidup. Berjuang untuk lepas dari ikatan.
Memang setan semakin mengikat anak-anak Tuhan dengan perkara-perkara dunia. Jerami tidak disediakan tetapi jumlah batu batanya harus tetap. Ini menubuatkan keadaan kita di akhir zaman, sarana untuk memenuhi kebutuhan semakin berkurang, tetapi kebutuhan semakin bertambah. Sehingga manusia diikat oleh setan lewat dunia ini. Putar otak bagaimana untuk memenuhi kebutuhannya, akhirnya ibadah sudah terbengkalai, pelayanan sudah tidak dikerjakan lagi.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Diikat oleh dunia sehingga tidak lagi menjadi sahabatnya Tuhan, malah menjadi musuhnya Tuhan. Kita mau menjadi mempelai wanita Tuhan, bukan musuh yang akan dihukum.
Berupaya lepas, bukan malah berkata yah sudahlah Tuhan yang tahu. Berupaya lepas dari segala ikatan. Bahagia kalau sudah tidak terikat, jangan malah cari-cari ikatan. Jangan cari makan di pinggir jurang, salah langkah sedikit jatuh.
2) Dibangun menjadi kota Ramses. Ramses artinya ilah berhala. Artinya ada pemberhalaan dalam hidupnya, menyandingkan Tuhan dengan berhala di dalam hati.
Apa itu praktek ada berhala dalam dirinya:
Ø I Samuel 15:23a
15:23a Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim.
Kelihatan beribadah melayani tetapi keras hati. Ada dosa yang dipertahankan, tidak mau lepas dari dosa. Kalau hamba Tuhan beribadah melayani tetapi mempertahankan ajaran yang palsu. Dia tahu ini salah, tetapi tetap dia pertahankan karena ada sesuatu yang dia dapatkan secara jasmani. Mungkin uang, mungkin kedudukan, mungkin kehormatan dan lain-lain. Ada orang yang beribadah, tetapi mempertahankan dosa, tidak mau lepas dari dosa.
Ø Beribadah melayani tetapi terikat akan uang, menyembah mamon. Yesus katakan kamu tidak bisa menghamba kepada 2 Tuhan, mengabdi kepada Tuhan dan mengabdi kepada mamon. Inilah membangun kota Ramses, ada berhala di hati, ada uang di hati.
Efesus 5:5
5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.
Bukan uangnya yang salah, kalau hati terikat akan uang itu yang salah. Jangan terikat uang, kalau sudah terikat pasti serakah, pasangannya kikir. Serakah itu merampas milik sesama, serakah juga merampas milik sesama. Perpuluhan dan persembahan khusus dirampas. Kikir tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama yang membutuhkan.
Ayo kita mau berjuang supaya setia dan benar, saya mau menjadi alatnya Tuhan, saya tidak mau menjadi alatnya setan. Saya mau menjadi senjata kebenaran, tidak mau menjadi senjata kelaliman.
b) Mengeluarkan bulir, bulir itu kulit buah. Artinya diberkati oleh Tuhan. Tuhan tidak pernah menipu, kalau kita melayani dengan setia benar Tuhan menyediakan berkat bagi kita, pasti diberkati oleh Tuhan.
Tuhan memberikan berkat ada tujuannya, bukan kita hamburkan untuk kesenangan daging kita, sampai akhirnya berbuat dosa. Seperti anak bungsu, uang yang ada malah dihambur-hamburkan sehingga jatuh dalam puncaknya dosa, dosa kawin mawin.
Apa tujuan Tuhan memberkati kita?
1) Supaya kita bisa menjadi berkat bagi orang lain, bisa berbagi kepada sesama yang membutuhkan. Kita belajar dari gereja mula-mula, betapa Tuhan memberkati mereka dan mereka hidup di dalam kebersamaan. Tidak ada yang kekurangan, semua bisa membantu yang kekurangan.
Kisah Para Rasul 2:44-46; 4:34-35
2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,
2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.
2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
4:34 Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
4:35 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
Ada kebersamaan, jadi bukan untukku dan untukku.
Amsal 30:15
30:15 Si lintah mempunyai dua anak perempuan: "Untukku!" dan "Untukku!" Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!"
Saya bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan serta kepada sidang jemaat yang sudah membina kebersamaan sebagai jemaat Tuhan. Kita harus seperti gereja mula-mula. Bahkan dalam kitab Hagai kemuliaan Bait Allah yang nanti akan dibangun dengan yang sebelumnya, lebih mulia Bait Allah yang kemudian. Berarti kemuliaan gereja mula-mula dengan kemuliaan gereja hujan akhir, seharusnya lebih mulia kita. Makanya kebersamaan kita harus ditingkatkan. Bukan cuma 1 orang yang kerja, semua bekerja. Bukan cuma 1 orang yang berkorban, tetapi semua orang berkorban. Jadi tidak ada yang kekurangan.
2) Sebagai sarana untuk kita diisi dengan perkara rohani. Apa perkara rohani? Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan. Di mana tempat pengisian? Dalam penggembalaan. Jadi berkat-berkat yang Tuhan percayakan kepada kita, pakai untuk tergembala. Yang tergembala secara online pakai berkat Tuhan untuk siaran langsung.
Tuhan cemburu kalau berkat yang sudah Tuhan berikan tidak kita pakai untuk diisi perkara-perkara rohani.
Tempat pengisian adalah 3 macam ibadah pokok:
Ø Meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjmuan suci, diisi dengan Firman Allah.
Ø Pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya, diisi dengan Roh Kudus.
Ø Mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa, diisi dengan kasih Allah.
Jangan hidup kita kosong, sebab kalau kosong jadi sekam. Sekam tidak dibawa ke lumbung, yang dibawa ke lumbung itu gandum yang berisi.
Mazmur 1:4
1:4 Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
Ciri-ciri sekam:
1) Mudah ditiup angin. Artinya mudah dibimbangkan oleh angin pengajaran palsu. Tidak punya ketegasan terhadap pengajaran yang benar. Dulu oleh gembala diajar A, lalu ada yang ajar B dia ikut. Apalagi kalau gembala jadi sekam, mudah ditiup!
2) Mudah kecewa, putus asa ketika menghadapi masalah dan kesulitan, karena pandangannya hanya pada berkat. Begitu kurang dia kecewa, putus asa, apalagi kalau habis. Sebaliknya, mudah bangga dan sombong ketika dalam kelebihan. Seperti jemaat Laodekia, aku kaya, aku telah memperkayakan diriku. Kalau gembala luar biasa gereja besar, luar biasa jemaat sudah ditambahkan!
Kita menggelar ibadah persekutuan jangan memandang yang jasmani. Kalau memandang yang jasmani bisa kecewa, putus asa. Juga bisa bangga, bisa sombong apalagi kalau sudah dipuji-puji.
3) Orang fasik yaitu kehidupan yang sudah menikmati berbuat dosa. Berkat-berkat yang ada hanya dipakai untuk menikmati berbuat dosa. Apalagi dosa makan minum, dosa kawin mengawinkan. Merokok itu korupsi dalam rumah tangga. Coba dibelikan ikan bisa dimakan 1 rumah tangga, ini hanya dia isap sendiri. Apalagi kalau sampai sudah dosa kawin mawin di mana-mana ada simpanannya. Pakailah berkat Tuhan untuk diisi dengan perkara-perkara rohani.
Nanti orang Fasik ini arahnya menjadi sama dengan antikristus.
II Tesalonika 2:8
2:8 pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.
Yesaya 11:4
11:4 Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.
Dalam surat Tesalonika antikris dibunuh dengan nafas mulut Tuhan, dalam kitab Yesaya yang dibunuh dengan nafas mulutnya Tuhan adalah orang fasik. Jadi orang fasik mengarah pada antikristus, dia sedang menjadi sama dengan antikristus atau dimangsa antikristus. Memang gereja Tuhan di akhir zaman diberkati. Tetapi gunakanlah dengan bijak. Jangan hanya untuk menyenangkan daging apalagi untuk berbuat dosa. Pakailah berkat Tuhan untuk diisi dengan perkara rohani, Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan dalam penggembalaan.
c) Keluar butir = berbuah. Kalau sudah tegembala pasti berbuah. Orang yang tergembala dengan benar dan baik pasti berbuah! Berbuah = berubah. Periksa dulu sebelum tergembala dengan sekarang sesudah tergembala, bagaimana kelakuan dulu dan bagaimana kelakuan sekarang, setelah ada isi dan sebelum ada isi, harus berubah. Dan pasti kita berubah kalau tergembala dengan benar dan baik.
Kita renungkan hidup kita, dulu saya begini tetapi Tuhan sudah ubahkan. Sebelum tergembala suami kasar, semua kaki 4 keluar dalam rumah memaki isteri, setelah tergembala sekarang bagaimana? Kalau belum berubah ayo periksa sikap kita dalam penggembalaan. Karena Tuhan Yesus sudah mau datang, yang Dia tunggu buah dari kita. Sekian tahun saya tergembala di sini, sekian tahun saya mengikuti secara online, sudah adakah buah yang kita hasilkan.
Jangan sidang jemaat, saya dulu sebagai gembala, sekian tahun menjadi gembala adakah buah yang saya hasilkan. Kalau belum ada, ayo kita berupaya. Siang ini minta kepada Tuhan, Tuhan saya mau berbuah, tolong saya Tuhan. Jangan begitu-begitu terus sehingga orang hina dan cibir, katanya orang pengajaran begitu, katanya pendeta tetapi begitu kelakuannya!
Proses diisi Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan supaya kita bisa berubah.
1) Mendengar Firman dalam urapan Roh Kudus dengan suatu kebutuhan. Seperti petani menanam, kebutuhannya dia supaya ada buah. Begitu juga kita mendengar Firman, saya rindu berbuah, rindu bermanfaat bagi Tuhan dan sesama.
2) Mengerti Firman. Firman diisi di dalam pikiran
II Timotius 2:7
2:7 Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu.
3) Percaya, ada iman di dalam hati. Firman sudah menjadi iman, ada isi iman.
4) Praktek Firman. Kalau sudah praktek Firman itu sudah ada isi kasih Allah.
I Petrus 1:22
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Kalau sudah diisi Firman, Roh Kudus dan kasih Tuhan pasti berbuah, pasti berubah.
1) Dimulai dari buah permulaan. Apa itu? Bertobat!
Matius 3:8
3:8 Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
Bertobat, berhenti berbuat dosa. Dosa apa yang kita lakukan dulu, sekarang stop, jangan lakukan lagi. Kalau sudah ada buah pendahuluan maka buah susulan muncul.
2) Buah susulan. Apa itu? Buah terang. Setiap alat dalam ruangan suci ada apinya, ada terang. Pelita emas ada api pada pelita. Meja roti ada api pada dupa di atas roti. Mezbah dupa ada dupa dibakar di situ, berarti ada api.
Efesus 5:8-9
5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,
5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,
Buah terang:
Ø Buah kebaikan, kita berbuat baik kepada sesama sampai hanya membalas kejahatan dengan kebaikan. Memang sakit bagi daging untuk membalas kejahatan dengan kebaikan.
Ø Buah keadilan = adil, jujur, tidak memihak siapa-siapa, hanya memihak Tuhan, memihak Firman. Dalam menghadapi segala persoalan kita hanya memihak pada Tuhan, pada Firman, itu baru adil. Gembala menghadapi jemaat, orang tua menghadapi 2 anak yang berperkara, berpihaklah pada Firman, pasti adil. Coba kembali pada Firman, berpihak pada Firman, tidak akan membela siapa-siapa, pasti berlaku adil.
Ø Buah kebenaran. Benar dalam segala hal sesuai Firman.
3) Buah terakhir, itulah buah-buah roh.
Galatia 5:22-23
5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Buah-buah roh = tabiat dari Allah Tritunggal:
Kasih, sukacita, damai sejahtera itu tabiat Allah Bapa.
Kesabaran, kemurahan, kebaikan itu tabiat Anak Allah.
Kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri itu tabiat Allah Roh Kudus.
Buah-buah roh ini sudah harus ada pada kita. Sekalipun belum sempurna tetapi sudah harus mulai nyata. Minimal ada buah yang ke-9 yaitu penguasaan diri. Bisa menguasai diri itu sudah buah roh. Menghadapi pergumulan, persoalan, fitnahan, hujatan dan lain-lain, kita sudah harus bisa menguasai diri. Kalau dulu sudah marah, apalagi kalau tidak salah lalu dipersalahkan! Tetapi sekarang kita sudah bisa menguasai diri.
Buah-buah roh ini adalah buah mempelai. Kalau bisa menguasai diri pasti bisa menyembah. Orang yang bisa menyembah itu berarti sudah ada buah roh padanya.
I Petrus 4:7
4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Ada pergumulan masalah, tidak langsung cari jalan keluar sendiri tetapi langsung berlutut menyembah. Kalau difitnah, menyembah.
Jika sudah berbuah, kita memuaskan Tuhan maka sebagai timbal balik Tuhan juga memuaskan kita. Dan kehidupan yang berbuah, yang berubah, punya isi bobot rohani, di hadapan Tuhan dia adalah orang yang istimewa. Coba kalau kita memiliki suatu benda yang istimewa, jangan coba-coba diusik, jangan coba diganggu!
Kejadian 49:22-26
49:22 Yusuf adalah seperti pohon buah-buahan yang muda, pohon buah-buahan yang muda pada mata air. Dahan-dahannya naik mengatasi tembok.
49:23 Walaupun pemanah-pemanah telah mengusiknya, memanahnya dan menyerbunya,
49:24 namun panahnya tetap kokoh dan lengan tangannya tinggal liat, oleh pertolongan Yang Mahakuat pelindung Yakub, oleh sebab gembalanya Gunung Batu Israel,
49:25 oleh Allah ayahmu yang akan menolong engkau, dan oleh Allah Yang Mahakuasa, yang akan memberkati engkau dengan berkat dari langit di atas, dengan berkat samudera raya yang letaknya di bawah, dengan berkat buah dada dan kandungan.
49:26 Berkat ayahmu melebihi berkat gunung-gunung yang sejak dahulu, yakni yang paling sedap di bukit-bukit yang berabad-abad; semuanya itu akan turun ke atas kepala Yusuf, ke atas batu kepala orang yang teristimewa di antara saudara-saudaranya.
Memang ada yang mau mengusik, mau memanah dan lain-lain, tetapi sebagai kehidupan yang tergembala, ada Yesus yang menjaga dan menolong kita. Kita menjadi orang yang teristimewa tidak usah takut menghadapi panah-panah musuh. Memang orang istimewa itu selalu diintip, diintai, dicari kekurangannya. Begitu ditahu kekurangannya langsung disebarkan ke seluruh dunia. Si anu begini dan begitu, padahal tidak seperti itu. Tidak usah takut, kita ditolong oleh Gembala Agung, kita ada di tangannya Yesus Gembala Agung. Kehidupan yang istimewa berada di tangan kanan Yesus yang kuat, yang memberi kemenangan. Sampai kita berhasil mengatasi tembok, berhasil masuk ke kota Yerusalem Baru.
Yohanes 10:27-28
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Di tangan Tuhan ada jaminan pemeliharaan untuk hidup sekarang dan hidup yang akan datang sampai hidup kekal. Di tangan Tuhan ada jaminan kemenangan. Mungkin kita alami seperti Yusuf, orang yang teristimewa tetapi diperhadapkan dengan suasana penjara, difitnah sampai dipenjarakan. Kita hadapi seperti itu, tetapi nanti Tuhan angkat, Tuhan permuliakan. Sampai nanti kita diangkat ke Yerusalem Baru. Tangan kanan Tuhan memberi kemenangan bagi orang yang istimewa yang punya bobot rohani, ada isi Firman, Roh dan kasih, mempunyai buah, berubah hidupnya.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar