Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 4:6-7
4:6 "Sekalipun Aku ini telah memberi kepadamu
gigi yang tidak disentuh makanan di segala kotamu dan kekurangan roti di segala
tempat kediamanmu, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah
firman TUHAN.
4:7 "Aku pun telah menahan hujan dari padamu,
ketika tiga bulan lagi sebelum panen; Aku menurunkan hujan ke atas kota yang
satu dan tidak menurunkan hujan ke atas kota yang lain; ladang yang satu
kehujanan, dan ladang, yang tidak kena hujan, menjadi kering;
Ayat 6
langsung kena mengena dengan tubuh kita dan ayat 7 kena mengena dengan alam
atau pekerjaan kita. Dikatakan dalam ayat 6 “gigi yang tidak disentuh makanan”
apa gunanya gigi diberi oleh Tuhan tetapi tidak berfungsi. Padahal gigi
mempelai wanita dipuji oleh Mempelai Laki-laki Sorga. Kalau dipuji itu
menunjukkan bahwa gigi itu berfungsi, ada kerja, ada pelayanan sehingga disebut
seperti kawanan domba yang baru selesai dicukur.
Kidung Agung 4:2;6:6
4:2 Gigimu bagaikan kawanan domba yang baru saja
dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang
tak beranak tak ada.
6:6 Gigimu bagaikan kawanan domba, yang keluar dari
tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.
Di sini
kita dapat melihat pelajaran Tuhan kepada kita bahwa kita dikaruniai Tuhan
gigi. Artinya Tuhan memberikan kita sarana untuk menerima Firman baik itu
lembut, sedang maupun keras. Jadi Firman yang kita terima tidak ada yang
ditolak. Itu digambarkan seperti domba yang dicukur bulunya. Ketika domba digiring
ke tempat pencukuran dia tidak pernah menolak, bahkan dia rela sebab bulu yang
lebat menyulitkan dia untuk bergerak.
Jadi
karena domba ini bisa menerima Firman yang lembut, sedang dan keras maka dia
bisa memberi. Karena tidak paham akan Firman yang diterima membuat seseorang
tidak dapat memberi dan hal ini tidak dapat dipuji oleh Tuhan. Orang yang tidak
bisa memberi adalah hidup mementingkan diri sendiri. Mengapa bisa menjadi
seperti itu? Sebab orang itu tidak bisa merasakan nikmatnya Firman. Tetapi kalau
dia bisa menikmati Firman maka Firman itu bisa masuk dalam dirinya dan Firman
itu menyucikannya sehingga dia bisa menikmati damai sejahtera dan ketenangan
sehingga dapat memperdulikan sesama anggota tubuh.
Itu
sebabnya jangan sampai kita tidak mempunyai keinginan untuk bisa menikmati
Firman. Kehidupan yang tidak mau menikmati Firman itu sama seperti orang yang
rohaninya tidak punya gigi (ompong) sehingga yang terjadi adalah penolakan
terhadap Firman.
Kalau
keluar dari pembasuhan maka hasilnya:
Efesus 5:26-27
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di
hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Tidak
mungkin ada pujian kalau kehidupan itu berlepotan dengan cacat cela. Itu
terjadi karena ketika Firman disampaikan dia malah lari dari kursinya dan tidak
mau peduli dengan Firman. Kehidupan yang tidak punya gigi secara rohani berarti
dia berada dalam cacat cela sehingga tidak bisa menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Amos 4:6
4:6 "Sekalipun Aku ini telah memberi kepadamu
gigi yang tidak disentuh makanan di segala kotamu dan kekurangan roti di segala
tempat kediamanmu, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah
firman TUHAN.
Yang
pertama dibicarakan adalah gigi yang tidak disentuh makanan, ada makanan tetapi
tidak mau menerima. Yang kedua dibicarakan adalah kehidupan yang mempunyai gigi
tetapi tidak ada makanan karena tidak ada suplai makanan.
Sekarang
banyak anak Tuhan mendengar Firman tetapi tidak berubah, itu berarti giginya
tidak disentuh roti. Kalau sekarang ini ada roti Firman tetapi tidak mau
menerima, tidak ada minat untuk menerima Firman maka jangan tunggu suatu saat
Tuhan memberi makan kerikil.
Ratapan 3:16
3:16 Ia meremukkan gigi-gigiku dengan memberi aku
makan kerikil; Ia menekan aku ke dalam debu.
Kalau
gigi hancur karena kerikil maka tidak mungkin lagi untuk mengunyah makanan
sehingga tidak mungkin untuk menjadi sempurna. Apa yang dimaksud dengan
kerikil?
Amsal 20:17
20:17 Roti hasil tipuan sedap rasanya, tetapi
kemudian mulutnya penuh dengan kerikil.
Mulut
penuh dengan kerikil karena suka dengan Firman yang dicuri. Artinya Firman yang
benar yang ditaburkan itu dicabut dan diganti dengan yang tidak benar. Yang
benar tidak dia suka dan yang tidak benar malah yang disuka. Jadi kerikil yang
menghancurkan itu adalah firman tipuan. Jangan sampai Firman Allah itu
dipalsukan.
II Korintus 4:1-2
4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima
pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
4:2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi
yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah.
Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri
kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.
Contoh
yang mencuri Firman artinya taburan Firman yang benar dicabut oleh pemberita
yang lain lalu diganti dengan yang tidak benar. Kalau menolak Firman yang benar
dan menerima firman curian nantinya gigi yang hancur.
Yeremia 23:30
23:30 Sebab itu, sesungguhnya, Aku akan menjadi
lawan para nabi, demikianlah firman TUHAN, yang mencuri firman-Ku masing-masing
dari temannya.
Kalau
hamba Tuhan mendengar pembukaan rahasia Firman yang disampaikan oleh seorang hamba
Tuhan lalu dia memberitakannya kemudian berkata pembukaan rahasia Firman itu
hasil pergumulannya sendiri maka itu bukan mencuri Firman tetapi ada roh kesombongan,
sebab yang dia beritakan benar cuma dia mengedepankan dirinya.
Yohanes 7:18
7:18 Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri,
ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi
Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya.
Yohanes 7:18 (Terjemahan lama)
7:18 Siapa yang mengeluarkan perkataan daripada
dirinya sendiri itu menuju kepada kehormatannya sendiri, tetapi siapa yang
menuju kepada kehormatan yang menyuruhkan Dia, ia itulah benar, dan barang kejahatan
pun tiada padanya.
Tuhan
bermurah hati memberikan kita roti (Firman), jangan kita tolak itu karena Tuhan
juga sudah memberikan gigi untuk menerima Firman sekeras apapun. Kita mempunyai
32 gigi dan semuanya kembar (mempunyai pasangan). Tujuan Firman pengajaran supaya
kita bisa mencapai dua menjadi satu (nikah yang rohani).
Wahyu 19:7, 21:9
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai,
dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan
pengantin-Nya telah siap sedia.
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat
yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu,
lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan
kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
Jangan
sampai saudara tertipu dengan Firman curian. Inilah yang berbahaya di akhir
zaman ini. Kebenaran Firman pengajaran yang sehat itu dicuri lalu diganti
dengan yang lain. Roti curian ini yang akan membuat umat Tuhan kekal dalam
dosanya.
Yesaya 1:23
1:23 Para pemimpinmu adalah pemberontak dan
bersekongkol dengan pencuri. Semuanya suka menerima suap dan mengejar sogok.
Mereka tidak membela hak anak-anak yatim, dan perkara janda-janda tidak sampai
kepada mereka.
Ciri
pencuri Firman:
1. Suka
menerima suap/suka disogok.
2. Tidak
membela anak yatim, berarti tidak peduli kalau kehidupannya kehilangan hubungan
dengan Bapa Sorgawi.
3. Tidak
menghiraukan perkara janda-janda, berarti tidak peduli lagi walaupun hubungannya
dengan Tuhan sebagai suaminya tidak mesra lagi.
Yakobus 1:27
1:27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di
hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam
kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh
dunia.
Ibadah
yang murni adalah ibadah yang mengoreksi dirinya, tidak membiarkan rohaninya
yatim piatu (ada hubungan dengan bapa dan ibu) tidak membiarkan dirinya janda
secara rohani (putus hubungan dengan Kepala). Ibadah yang cacat kalau tidak ada
hubungan lagi dengan Tuhan dan tidak ada lagi hubungan dengan ibu serta bapa
rohani itulah gembala.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar