Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 7:16-21
7:16 Jikalau korban sembelihan yang dipersembahkan
itu merupakan korban nazar atau korban sukarela, haruslah itu dimakan pada hari
mempersembahkannya dan yang selebihnya boleh juga dimakan pada keesokan
harinya.
7:17 Tetapi apa yang masih tinggal dari daging
korban sembelihan itu sampai hari yang ketiga, haruslah dibakar habis dengan
api.
7:18 Karena jikalau pada hari yang ketiga masih
dimakan dari daging korban keselamatan itu, maka TUHAN tidak berkenan akan
orang yang mempersembahkannya dan korban itu dianggap batal baginya, bahkan
menjadi sesuatu yang jijik, dan orang yang memakannya harus menanggung
kesalahannya sendiri.
7:19 Bila daging itu kena kepada sesuatu yang najis,
janganlah dimakan, tetapi haruslah dibakar habis dengan api. Tiap-tiap orang
yang tahir boleh memakan dari daging korban itu.
7:20 Tetapi seseorang yang memakan daging dari
korban keselamatan yang untuk TUHAN, sedang ia dalam keadaan najis, haruslah
nyawa orang itu dilenyapkan dari antara bangsanya.
7:21 Dan apabila seseorang kena kepada sesuatu yang
najis, yakni kepada kenajisan berasal dari manusia, atau kepada hewan yang
najis atau kepada setiap binatang yang merayap yang najis, lalu memakan dari
pada daging korban keselamatan yang untuk TUHAN, maka haruslah nyawa orang itu
dilenyapkan dari antara bangsanya."
Yang dibicarakan di sini adalah tentang korban
keselamatan atau korban syukuran. Kitab Imamat ini ditulis dan diterima oleh
Musa ketika Tuhan berbicara melalui kemah pertemuan. Setelah kemah pertemuan
selesai didirikan maka Firman Allah bukan lagi dari atas gunung tetapi Tuhan
langsung berbicara dari kemah pertemuan atau Tabernakel.
Dalam susunan Tabernakel kitab Imamat terkena Mezbah
Korban Bakaran yang berbicara ibadah atau aturan ibadah. Jadi ibadah yang
diatur dari Sorga adalah ibadah yang tidak boleh keluar dari koridor
Tabernakel. Itu sebabnya Tuhan menunggu selesai dahulu kemah pertemuan atau
Tabernakel didirikan setelah itu ada aturan ibadah. Apa yang harus
dipersembahkan sebagai korban semuanya dibahasakan oleh Tuhan dari dalam kemah
pertemuan. Kitab Imamat ini ditulis selama 50 hari oleh Musa.
Secara khusus bagi kami hamba Tuhan, ibadah dan
pelayanan serta apapun yang kita kerjakan untuk membina umat Tuhan jangan
sampai keluar dari Tabernakel. Begitu kita keluar dari pola Tabernakel berarti
siap disesatkan oleh iblis. Tetapi selama berada dalam pola Tabernakel tidak
mungkin kita akan diselewengkan/disesatkan oleh iblis. Kita harus waspada di
akhir zaman ini, Iblis bukan iblis kalau dia tidak berusaha menyelinap masuk
untuk membelokkan kita dari pengajaran yang benar ini sehingga akhirnya pelan
dan pasti masuk pada rangkulan ajaran yang tidak sehat apalagi kalau palsu.
Jadi peraturan ibadah tidak boleh keluar dari kemah
pertemuan. Kalau mengotak-atik pengajaran Tabernakel seolah-olah lebih hebat
dari para pendahulu yang menerima ilham Tabernakel maka pelan dan pasti orang
tersebut akan menuju pada kesesatan.
Ada 5 macam korban yang dibicarakan dalam Imamat
pasal 1 sampai pasal 7:
1. Korban
Bakaran. Ini harus dikorbankan seluruhnya, tidak ada yang untuk imam.
2. Korban
Sajian
3. Korban
Keselamatan/Korban Syukuran
4. Korban
karena dosa
5. Korban
karena salah
Korban syukuran ini ditaruh Tuhan di tengah,
mengapa? Tuhan taruh di tengah maksudnya supaya jangan kita mengentengkan
ibadah syukuran. Kalau kita memperhatikan korban bakaran dan korban sajian maka
itu landasan untuk kita mengucap syukur. Kita harus mengucap syukur karena ada korban
bakaran yaitu korban pendamaian oleh pekerjaan korban Kristus yang memberi kita
peluang untuk mendamaikan dosa kesalahan kita dengan Allah dan sesama sehingga
kita diterima oleh Tuhan. Korban Sajian menunjuk persekutuan kita dengan Firman
pengajaran. Setelah menerima dua korban ini maka kita menikmati hubungan yang
mesra dengan Tuhan sehingga wajarlah kehidupan tersebut untuk mempersembahkan
korban syukuran.
Bagaimana praktek kita mempersembahkan korban
syukur? Kadang umat Tuhan mengatakan tidak melupakan Tuhan tetapi melupakan
utusan Tuhan. Setelah sekian lama dilayani dan dijejali dengan Firman Allah
mana korban syukuran umat Tuhan kepada Tuhan yang disampaikan lewat hambaNya.
Berat pelayanan seorang hamba Tuhan. Ketika Tuhan
Yesus datang pada kali pertama yang menjadi jalurNya adalah seorang perawan.
Demikian juga ketika Tuhan Yesus datang pada kali yang kedua juga berkaitan
dengan perawan. Kita gereja Tuhan akan dibawa untuk sampai pada tingkat rohani
sebagai perawan suci. Untuk membawa sidang jemaat ke sana adalah tugas tanggung
jawab seorang hamba Tuhan yang mengerti tentang Tabernakel. Hamba Tuhan harus
tahu persis tentang Tabernakel untuk mengetahui sudah sejauh mana langkah
kerohanian jemaat dan ke mana mereka akan dibawa.
Roma
15:16,18
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus
Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah,
supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan
yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata
tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus
olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan
dan perbuatan,
1
Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu.
Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan
menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Setelah korban syukuran ada korban karena dosa dan
korban karena salah karena setelah dua korban yang pertama masih juga kebobolan
berbuat dosa dan salah. Di sinilah yang disebut kita dimandikan dengan air
Firman Allah. Ini adalah keseriusan Tuhan untuk membawa kita tampil tanpa cacat
cela dan kerut. Kalau kita tahu rencana Allah ini tidak ada alasan untuk kita
tidak bersyukur.
Imamat
1:1
1:1 TUHAN memanggil Musa dan berfirman kepadanya
dari dalam Kemah Pertemuan:
50 hari Tuhan berbicara kepada Musa. Musa menulis
hal ini dan dia sampaikan kepada umat Tuhan. Angka 50 adalah angka Pantekosta,
pencurahan Roh Kudus. Roh Kudus hadir bagaikan angin dan angin ini pasti
memenuhi seluruh ruangan. Kalau kita mengerti 5 macam korban ini maka kita
bagaikan angin yang memenuhi seluruh ruangan artinya ada kegerakan, namun harus
ada dalam bingkai Tabernakel dan tidak boleh keluar dari situ.
Kisah
Para Rasul 17:28a
17:28a Sebab di dalam Dia kita hidup, kita
bergerak,
Kegerakan kita harus maju dari halaman ke ruangan
suci. Di halaman kita digembalakan oleh Tuhan dalam suasana Taurat yang sudah
digenapi oleh Tuhan Yesus. Jangan beribadah hanya sampai pada suasana halaman
Tabernakel. Tuhan tidak ingin kita digembalakan di halaman sebab di sana tidak
ada atap hanya ada pagar. Terang di halaman adalah terang yang alamiah berasal
dari dunia ini. Itu sebabnya ibadah yang bersuasana halaman hanya menonjolkan
perkara yang duniawi.
Tuhan ingin kita digembalakan dalam suasana ruangan
suci. Ukurannya ruangan suci 20x10x10= 2000. Ini adalah penggembalaan yang
harus dinikmati oleh gereja Tuhan yang berada kurang lebih 2000 tahun ini. Dalam
ruangan suci ada 3 macam alat.
1. Di
sebelah utara ada meja roti pertunjukkan. Di sana ada korban curahan. Ini berbicara
persekutuan kita dengan Allah Anak lewat Firman pengajaran dan perjamuan suci.
Tuhan Yesus adalah Firman yang menjadi manusia, itu sebabnya ada perjamuan
sebab ada tubuh dan darahNya.
2. Di
sebelah selatan ada Pelita emas. Ini menunjuk persekutuan kita dengan Roh Kudus
dalam karunia-karuniaNya. Roh tidak punya daging dan darah itu sebabnya tidak
ada perjamuan dalam ibadah raya.
3. Di
sebelah barat ada mezbah dupa emas. Ini menunjuk persekutuan kita dengan Allah
Bapa. Bapa Sorgawi roh adanya, tidak berdaging dan tidak punya darah. Itu
sebabnya tidak ada perjamuan dalan ibadah doa penyembahan.
Alkitab adalah tulisan yang diilhamkan Allah, yang
dinafasi oleh Allah. Menerima nafas Allah berarti menerima ajaran Tuhan. Tidak
ada alasan untuk kita tidak mengucap syukur ketika kita menerima Firman
pengajaran, sebab nafas Allah bermanfaat untuk mengajar kita.
II
Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Orang yang menolak ketika dosanya ditunjuk oleh
Firman pengajaran itu berarti menolak nafas Allah. Itu sebabnya orang yang
sperti itu tidak ada syukur. Kenapa tidak ada lagi korban syukurnya? Karena
ketika firman yang yang dinafasi Allah itu disampaikan maka orang itu
tersinggung. Menolak nafas Allah berarti menolak kehidupan, menolak kegerakan.
Korban karena salah dan korban penebus dosa adalah
sistem Sorga untuk membawa gereja pada kesempurnaan, di sanalah kesalahan
dinyatakan. Banyak pelayan Tuhan ketika dinyatakan kesalahannya bukannya
mengucap syukur tetapi malah menolak. Hati-hati kalau tidak tahu mengucap
syukur sebab ada waktunya.
Ada tiga persyaratan dalam Imamat 7:16-21
1. Ayat
16-18 F jangan
melewatkan waktu/jangan jatuh tempo
2. Ayat
19-20 F jangan
dikorbankan bila daging itu kena pada yang najis
3. Ayat 21
F jangan makan dalam keadaan tidak
layak, yaitu kena najis dari manusia dan najis dari binatang.
Kalau kita tersingung mendengar Firman Allah
menunjuk kesalahan kita berarti kita membiarkan waktu itu berjalan sehingga
akhirnya jatuh tempo dan kita ditagih oleh Tuhan. Itu sebabnya jangan kita
tidak memanfaatkan waktu untuk mengucap syukur ketika mendapat teguran Tuhan.
Jangan tunggu waktu sudah habis baru mau mengucap syukur. Itu sebabnya jangan
kita bermain-main persoalan waktu.
Poin terakhir tujuan dari tulisan yang diilhami
Allah adalah mendidik kita dalam kebenaran. Jadi tujuan akhir dari tulisan yang
dinafasi Allah ini adalah kita dibawa untuk mendiami langit dan bumi yang baru.
II
Petrus 3:13
3:13 Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan
langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
Bagaimana kita bisa berada di sana kalau sementara
ketika kita diajar dalam kebenaran kita tidak bisa terima, ditunjukkan
kesalahan kita tidak mau menerima, ketika kelakuan mau diperbaiki malah
berontak. Pelayanan hamba Tuhan bukan hanya sekedar menjalankan upacara ibadah
tetapi kemana kita membimbing umat Tuhan.
1. Jangan melewatkan
waktu/jangan jatuh tempo
Imamat 7:16-18
7:16
Jikalau korban sembelihan yang dipersembahkan itu merupakan korban nazar atau
korban sukarela, haruslah itu dimakan pada hari mempersembahkannya dan yang
selebihnya boleh juga dimakan pada keesokan harinya.
7:17
Tetapi apa yang masih tinggal dari daging korban sembelihan itu sampai hari
yang ketiga, haruslah dibakar habis dengan api.
7:18
Karena jikalau pada hari yang ketiga masih dimakan dari daging korban
keselamatan itu, maka TUHAN tidak berkenan akan orang yang mempersembahkannya
dan korban itu dianggap batal baginya, bahkan menjadi sesuatu yang jijik, dan
orang yang memakannya harus menanggung kesalahannya sendiri.
Ketika
seseorang diberikan kesempatan untuk mendengarkan Firman Allah supaya saat
mendengar Firman dia mengucap syukur kepada Tuhan dan ada korban syukur kepada
Tuhan entah saat pemberitaan Firman, setelah pemberitaan Firman atau kapanpun.
Tetapi ingat waktu tidak dapat diperpanjang, ada jatuh temponya. Jangan menunda
waktu untuk mengucap syukur. Mengapa orang cenderung mengulur-ulur waktu? Sebab
ketika mendengar Firman Allah dia belum merespon, belum menerima secara penuh,
masih ada gaya-gaya penolakannya sehingga syukurnya cacat di hadapan Tuhan.
Lebih berbahaya lagi kalau sudah jatuh tempo dan tidak ada korban syukurnya
maka dikatakan menjijikkan.
Dalam
korban syukuran ini dibicarakan oleh Tuhan persoalan waktu. Jangan kita
membuang-buang waktu. Ketika kesalahan kita dinyatakan jangan kita
mengulur-ulur waktu harus segera diselesaikan.
Imamat 7:18
7:18
Karena jikalau pada hari yang ketiga masih dimakan dari daging korban
keselamatan itu, maka TUHAN tidak berkenan akan orang yang mempersembahkannya
dan korban itu dianggap batal baginya, bahkan menjadi sesuatu yang jijik, dan
orang yang memakannya harus menanggung kesalahannya sendiri.
Dalam
satu hari ada 24 jam. Tiga hari berarti 3x24 = 72 jam.
Angka
70 adalah angka keberhasilan, 72 berarti sudah lewat. Jangan kita melewatkan
keberhasilan karena menunda-nunda waktu.
Sebelum
kita turun berkerajaan 1000 tahun damai selama 75 hari Tuhan membersihkan muka
bumi ini dan dan kita turun berkerajaan 1000 tahun damai di bumi yang masih ada
ini. 70 adalah angka keberhasilan dan 5 adalah angka kemurahan. Ketika itu
angkasa yang adalah markasnya iblis 100% kita kuasai.
Sebetulnya
indah rencana Tuhan untuk kita. Seringkali kita yang membuat tidak indah, kita
menolak ajakan Tuhan untuk membawa kita menikmati yang indah. Mengapa? Sebab
kita menolak ketika kesalahan kita ditunjuk, kita tidak mau diperbaiki kelakuan
kita dan merasa hanya disinggung terus ketika mendengar Firman. Sebenarnya
ketika itu kita sedang dibodohi oleh iblis dan iblis bertengger di daging kita.
Perangi kita yang tidak benar pantas untuk diperbaiki, kesalahan-kesalahan kita
pantas untuk ditunjukkan supaya kita berubah.
Ibrani 10:37
10:37
"Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang,
sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.
Jangan
sampai kita belum membereskan semuanya lalu Tuhan sudah datang. Tuhan datang kedua
kali sebab ada yang sudah sempurna karena sudah membereskan segala sesuatu.
Jangan kita menunda waktu sehingga menjadi seperti ini:
Yehezkiel 7:25-26
7:25
Ketakutan datang, dan mereka mencari keselamatan, tetapi tidak ada.
7:26
Bencana demi bencana akan datang, kabar demi kabar akan tersiar. Mereka akan
menginginkan suatu penglihatan dari nabi, pengajaran hilang lenyap dari imam,
dan nasihat dari tua-tua.
Akhirnya
orang tersebut akan seperti ini:
Yehezkiel 7:17
7:17
Semua tangan terkulai dan semua orang terkencing ketakutan.
Kenapa
harus mengalami itu? Karena ketika ada imam menyampaikan Firman pengajaran dia
tidak bisa terima, ketika nabi menyampaikan Firman nubuatan tentang apa yang
akan terjadi dia menganggap tidak masuk akal, ada tua memberikan nasihat dia
tidak peduli sehingga akhirnya jatuh tempo, ke mana dia mau pergi?
Jangan
berpikir seperti ini:
Yehezkiel 12:27-28
12:27
"Hai anak manusia, lihatlah, kaum Israel berkata: Penglihatan yang
dilihatnya itu, harinya masih jauh, nubuatan yang diucapkannya, waktunya masih
lama.
12:28
Oleh karena itu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak
satu pun dari firman-Ku akan ditunda-tunda. Apa yang Kufirmankan akan terjadi,
demikianlah firman Tuhan ALLAH."
Tuhan
kita tidak pernah menunda-nunda, jadilah anak Tuhan yang tidak pernah
menunda-nunda. Jangan tunggu jatuh tempo. Jangan lewatkan keberhasilan yang
Tuhan sediakan untuk ktia. Keberhasilan itu membuat nama kita tertulis dalam
kita Alhayat.
Lukas 10:17-20
10:17
Kemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata:
"Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu."
10:18
Lalu kata Yesus kepada mereka: "Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari
langit.
10:19
Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan
kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang
akan membahayakan kamu.
10:20
Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi
bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."
Bagaimana
mau berhasil kalau menolak ketika kesalahan ditunjuk. Ada yang bersikap
demikian karena melihat yang berbicara hanyalah hamba Tuhan dan tidak melihat
bahwa itu adalah kasih Tuhan yang ditujukan kepadanya.
2. Jangan
dikorbankan bila daging itu kena pada yang najis
Artinya
Tuhan mengajar kepada kita jangan memberikan sesuatu yang asal kepada Tuhan.
Hagai 2:11,21
2:11
Pada tanggal dua puluh empat bulan yang kesembilan, pada tahun yang kedua
zaman Darius, datanglah firman TUHAN kepada nabi Hagai, bunyinya:
2:21
Maka datanglah firman TUHAN untuk kedua kalinya kepada Hagai pada tanggal
dua puluh empat bulan itu, bunyinya:
Dalam
tanggal yang sama, bulan yang sama dan tahun yang sama Tuhan menyampaikan
Firman sampai dua kali. Pada hari yang keenam orang Israel memungut manna dua gomer
untuk setiap orang. Berbicara firman double porsi itu berarti Tuhan
mengingatkan kita ada pada kondisi gereja Tuhan yang hidup di penghujung akhir
zaman (di ujung hari yang keenam) yang harus mendapatkan pelayanan Firman dua
kali lipat. Dua gomer untuk satu orang. Artinya kita dibina dan diajar oleh
Tuhan lewat Kabar Mempelai untuk “dua menjadi satu” menjadi Mempelai Wanita
untuk Tuhan Yesus. Firman dua kali lipat ini mengoreksi soal kenajisan.
Hagai 2:12
2:12
"Beginilah firman TUHAN semesta alam itu: Tanyakanlah pengajaran kepada
para imam.
Firman
dua kali lipat ini tidak bisa lepas dari mulut hamba Tuhan. Jadi hamba Tuhan
harus paham betul bahwa Firman dua kali lipat ini mendorong jemaat untuk “dua
menjadi satu”. Lebih dahulu imam harus dapat membedakan yang najis dan yang
tidak najis, yang benar dan yang tidak benar supaya tidak sembarang
mempersembahkan kepada Tuhan.
Hagai 2:13-15
2:13
Andaikata seseorang membawa daging kudus dalam punca bajunya, lalu dengan
puncanya itu ia menyentuh roti atau sesuatu masakan atau anggur atau minyak
atau sesuatu yang dapat dimakan, menjadi kuduskah yang disentuh itu?" Lalu
para imam itu menjawab, katanya: "Tidak!"
2:14
Berkatalah pula Hagai: "Jika seseorang yang najis oleh mayat menyentuh
semuanya ini, menjadi najiskah yang disentuh itu?" Lalu para imam itu
menjawab, katanya: "Tentu!"
2:15
Maka berbicaralah Hagai, katanya: "Begitu juga dengan umat ini dan dengan
bangsa ini di hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN, dan dengan segala yang
dibuat tangan mereka; dan yang dipersembahkan mereka di sana adalah
najis."
Ini
bertolak belakang dengan korban syukuran karena mempersembahkan sesuatu kepada
Tuhan dalam kondisi najis. Ini dipertanyakan lebih dahulu kepada imam supaya
jangan imam dan umat Tuhan mempersembahkan perkara yang najis kepada Tuhan.
Kita
harus paham di waktu mana kita berada. Kita berada di penghujung akhir zaman
pada minggu ketebusan. Minggu ketebusan dimulai dari Adam dan Hawa jatuh dalam
dosa. Sebelum Adam dan Hawa jatuh dalam dosa belum ada perhitungan waktu.
3
zaman dalam minggu ketebusan:
1) Zaman
Bapa
Mulai dari Adam bapa manusia sampai pada Abraham
bapa orang percaya disebut zaman Bapa karena diapit oleh dua bapa. Di tengah zaman
Bapa ada seorang yang terangkat hidup-hidup ke Sorga itulah Henokh. Di zaman Bapa
ini, Firman selalu berbicara tentang datangnya Anak.
2) Zaman
Anak
Mulai dari Ishak anak tunggal Abraham sampai pada
Tuhan Yesus Anak Tunggal Allah disebut zaman Anak. Di tengah zaman Anak ada
seorang yang terangkat hidup-hidup ke Sorga itulah Elia. Di zaman Anak ini dibicarakan kedatangan Roh
Kudus.
3) Zaman
Roh Kudus
Mulai dari Tuhan Yesus terangkat ke Sorga sampai
pada Gereja Tuhan terangkat ke Sorga disebut zaman Roh Kudus. Dalam zaman ini
bukan hanya satu orang yang akan terangkat ke Sorga tetapi akan banyak umat
Tuhan yang akan terangkat hidup-hidup sama seperti Henokh dan Elia.
Itu
sebabnya kenapa Firman Allah harus double porsi, kenapa Firman Tuhan menekankan
untuk “dua menjadi satu”? Karena kita diajar oleh Firman Allah supaya bisa
seperti Henokh dan Elia, diterbangkan ke padang belantara, masuk pada
penyingkiran gereja dan terhindar dari antikristus. Kalau kita mempunyai
kerinduan hati akan hal ini maka apapun yang terjadi dalam diri kita tidak akan
menjadi penyebab untuk kita mengurangi mengucap syukur.
Hagai 2:13
2:13
Andaikata seseorang membawa daging kudus dalam punca bajunya, lalu dengan
puncanya itu ia menyentuh roti atau sesuatu masakan atau anggur atau minyak
atau sesuatu yang dapat dimakan, menjadi kuduskah yang disentuh itu?" Lalu
para imam itu menjawab, katanya: "Tidak!"
Jangan
kita sudah tahu bahwa itu tidak boleh, sudah tidak layak tetapi tetap kita korbankan.
Korban kita ada tiga macam yaitu waktu, tenaga dan harta. Jangan kita berkorban
tetapi disertai dengan hati yang tidak tulus, yang gundah gulana atau dengan
hati yang terpaksa. Kalau berkorban sembarangan berarti mau tertinggal dan masuk
dalam 3,5 tahun aniaya antikristus.
3. Jangan
memakan dalam keadaan tidak layak
Hagai 2:14
2:14
Berkatalah pula Hagai: "Jika seseorang yang najis oleh mayat menyentuh
semuanya ini, menjadi najiskah yang disentuh itu?" Lalu para imam itu
menjawab, katanya: "Tentu!"
Jangan
kita bersekutu dengan orang yang sudah mati rohani. Kalau sudah tahu seseorang
sudah ikut dengan ajaran yang salah dan rohaninya sudah mati seharusnya kita
berupaya merekrutnya untuk kembali tetapi malah banyak yang ikut dengan caranya.
Itu berarti kena pada kenajisan manusia.
Kisah
Para Rasul 17:28
17:28 Sebab di dalam Dia kita hidup, kita
bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh
pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.
Kalau kita memiliki kehidupan di dalam Yesus maka
rohani kita akan ada kegerakan dan kegerakan itu bagaikan tiupan angin yang
berhembus. Kalau angin berhembus maka seluruh ruangan akan kena hembusan angin
itulah nafas Allah. Tuhan ingin kita mempunyai rohani yang hidup dan kegerakan
rohani. Kalau itu ada maka anda akan menambah barisan Henokh dan Elia yaitu
orang yang terangkat hidup-hidup.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar