Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 5:15-17
5:15 Bencilah yang jahat dan cintailah
yang baik; dan tegakkanlah keadilan di pintu gerbang; mungkin TUHAN, Allah
semesta alam, akan mengasihani sisa-sisa keturunan Yusuf.
5:16 Sesungguhnya, beginilah firman
TUHAN, Allah semesta alam, Tuhanku: "Di segala tanah lapang akan ada
ratapan dan di segala lorong orang akan berkata: Wahai! Wahai! Petani dipanggil
untuk berkabung dan orang-orang yang pandai meratap untuk mengadakan ratapan.
5:17 Dan di segala kebun anggur akan ada
ratapan, apabila Aku berjalan dari tengah-tengahmu," firman TUHAN.
Ini
adalah nubuatan Firman Tuhan yang disampaikan oleh nabi Amos yang mengaku Tuhan
adalah Tuhannya. Nabi Amos melihat apa yang akan terjadi itu sebagai penentuan
hidup atau mati. Jadi di dalam nubuatan kita memiliki pandangan bukan untuk
mati tetapi untuk hidup. Ancaman-ancaman yang dituangkan oleh Tuhan di sini
harus kita sikapi supaya jangan kita mati melainkan hidup.
Ada
tiga lokasi yang akan bersuasana ratapan:
1. Di
tanah lapang
2. Di
segala lorong
3. Di
segala kebun anggur
Tiga
lokasi inilah yang akan diwarnai dengan kehidupan yang penuh dengan ratapan.
1. Di
tanah lapang
Tuhan tidak ingin kita membuka
diri lebar-lebar seperti tanah lapang, tidak ada perlindungan, jangan membuka
diri untuk disusupi oleh roh Babel, untuk disergap roh najis. Di penghujung
akhir zaman ini gebrakan dari roh Babel ini akan lebih nampak di permukaan.
Tidak sedikit pelayan-pelayan Tuhan yang berguguran oleh karena kemasukan roh
Babel. Babel ini disebut ibu segala sundal, berarti betapa bahayanya kalau kita
membuka hati lapang-lapang terhadap roh Babel dan tidak mengundang Tuhan
menjadi pagar.
Kalau membuka hati lapang-lapang
terhadap roh Babel berarti orang itu jauh dari Tuhan sebab orang yang melekat
pada Tuhan akan dilindungi.
Mazmur
91:14
91:14
"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan
membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.
Memang kalau mau menerima Firman
hati kita harus lapang tetapi jangan sampai hati kita seperti tanah lapang
terhadap roh Babel. Setelah berbicara tentang hati lapang, Tuhan berbicara
tentang pasangan, berarti persekutuan. Jangan sampai hati kita lapang untuk
masuk dalam persekutuan yang ada roh Babel, ada roh sundal di dalamnya.
II
Korintus 6:11-12
6:11
Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami
terbuka lebar-lebar bagi kamu.
6:12
Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya
tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu.
Untuk Tuhan, orang Korintus
memiliki hati yang sempit.
II
Korintus 6:13-14
6:13
Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada anak-anakku
--: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!
6:14
Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang
tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan?
Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
Koreksi tentang persekutuan ini
sangat penting. Sesuatu yang tidak dapat ditolerir bila persekutuan salah sebab
kalau salah bisa mati. Jangan membuka hati terhadap Babel, terhadap roh najis,
kita harus menutup hati rapat-rapat. Supaya kita memiliki hubungan yang indah
dengan Tuhan maka prakteknya di sini: “Jangan
menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya”.
Dalam susunan Tabernakel, percaya ini ada di halaman. Yang berada di halaman
saja masih terancam apalagi orang yang tidak percaya, mereka masih ada di luar
pintu gerbang.
Tuhan masih memberi kesempatan
berpasangan dengan yang ada di halaman itulah orang percaya, namun setelah
berada di halaman harus kita dorong ke ruangan suci. Kalau persekutuan hanya
sampai di halaman kita masih perlu waspada karena masih telanjang (berada pada
halaman) tidak ada tudung, tidak ada perlindungan dari atas. Kalau masuk dalam
ruangan suci maka perlindungan itu ada di atas sekaligus dari kiri, kanan, muka
dan belakang.
II
Korintus 6:15
6:15
Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama
orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
Durhaka ini adalah suasana orang
yang tidak percaya, suasananya mati. Kalau mau hidup jangan durhaka, kalau mau
mati bersekutulah dengan orang yang tidak percaya.
Efesus
2:1-2
2:1
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
2:2
Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu
mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di
antara orang-orang durhaka.
Suasana mati ini penggeraknya
adalah Babel. Gereja Tuhan jangan terlalu mudah untuk mengiyakan kalau kita
tahu kita akan ditarik oleh seseorang yang mati.
Kalau mengatakan percaya kepada
Tuhan Yesus, berarti kita harus mempercayakan diri kepadaNya. Saudara percaya
Tuhan Yesus tetapi kadang tidak mempercayakan diri kepada Tuhan Yesus.
II
Korintus 6:15
6:15
Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama
orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
Belial artinya orang yang tidak
bermoral, orang yang dursila, orang yang tidak beradab. Ini dibenci oleh Tuhan.
Di tanah lapang ini juga ada
penindasan dan tipu. Memang roh Babel ini sudah disertai dengan penindasan dan
pemaksaan sampai membunuh. Kalau ada penindasan berarti itu bergerak bersama
dengan roh Babel, roh dari ibu segala wanita pelacur.
Wahyu
17:4-6
17:4
Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas,
permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala
kekejian dan kenajisan percabulannya.
17:5
Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu
dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
17:6
Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah
saksi-saksi Yesus. Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.
Bagi Tuhan tidak ada pemaksaan
tetapi iblis selalu memaksa. Kalau sudah ada pemaksaan itu berbahaya.
Amsal
28:16; 25:12
28:16
Seorang pemimpin yang tidak mempunyai pengertian keras penindasannya,
tetapi orang yang membenci laba yang tidak halal, memperpanjang umurnya.
25:12
Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk
telinga yang mendengar.
Kalau hati terbuka terhadap roh
sundal itu berarti sama seperti tanah lapang, bagaikan orang yang telanjang artinya
tidak ada perlindungan dari Tuhan. Bahkan yang aneh justru orang yang pandai
terjebak di dalamnya.
Amos
5:16
5:16
Sesungguhnya, beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam, Tuhanku: "Di
segala tanah lapang akan ada ratapan dan di segala lorong orang akan berkata:
Wahai! Wahai! Petani dipanggil untuk berkabung dan orang-orang yang pandai
meratap untuk mengadakan ratapan.
Mereka ini sudah dalam ratapan
namun masih menyewa lagi peratap. Ketika Tuhan Yesus masuk dalam rumah Yairus
untuk menyembuhkan anaknya, ada peratap yang disewa untuk meratap. Mereka
tertawa ketika Tuhan mengemukakan kenyataan bahwa anak itu hidup sebab mereka
melihat fakta yang jasmani bahwa anak itu mati padahal Tuhan berbicara fakta
yang rohani bahwa anak itu tidak mati tetapi tidur. Ini yang tidak bisa
diselami oleh para peratap. Di penghujung akhir zaman banyak orang seperti ini,
mereka ini dikategorikan sebagai orang yang pandai. Sering orang yang pandai
mudah kita percaya apa yang dia katakan.
2. Di
segala lorong
Amos
5:17
5:17
Dan di segala kebun anggur akan ada ratapan, apabila Aku berjalan dari
tengah-tengahmu," firman TUHAN.
Tuhan mau berjalan, oleh sebab
itu lorong harus kita luruskan. Kalau lorong tidak diluruskan maka yang ada
adalah ratapan, tetapi kalau lorong diluruskan maka ketika Tuhan Yesus berjalan
bukan ada ratapan namun pujian.
Lukas
3:4
3:4
seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang
berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah
jalan bagi-Nya.
Lukas
3:4 (Terjemahan Lama)
3:4
seperti yang tersurat di dalam kitab Nabi Yesaya, bunyinya, "Suara orang
yang berseru-seru di padang belantara: Sediakanlah jalan Tuhan, dan luruskanlah
lorong-lorong-Nya.
Yang berbicara di sini adalah
Yohanes Pembaptis yang juga berbicara tentang Tuhan Yesus sebagai Mempelai.
Berarti ujung-ujungnya berita Yohanes Pembaptis adalah berita nikah. Berbicara
nikah berarti berbicara rumah tangga. Itu sebabnya supaya lorong menjadi lurus
maka rumah-rumah harus dibenahi. Artinya kalau mau lurus maka nikah kita harus
dibenahi, supaya masuk dalam nikah yang rohani.
Kalau nikah tidak terbenahi maka
itu berbahaya sekali. Lorong lurus atau tidak Tuhan tetap akan berjalan. Kalau
lorong tidak lurus maka suasana pada lorong itu hanya ratapan dan perkabungan.
tetapi kalau lurus nikah dibenahi berarti bersuasana sukacita, itu adalah doa
penyembahan yang kita sajikan kepada Tuhan.
Dalam kisah Lot seperti Tuhan memaksa
mereka sebab hukuman sudah di ambang pintu dan tidak bisa ditunda namun mereka
berlambat-lambat.
Kejadian
19:21-22,17,16
19:21
Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal ini pun permintaanmu
akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan
kutunggangbalikkan.
19:22
Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum
engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
19:17
Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang:
"Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan
janganlah berhenti di mana pun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan,
supaya engkau jangan mati lenyap."
19:16
Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua
anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab TUHAN hendak mengasihani dia; lalu
kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana.
Pandangan kami hamba Tuhan sudah
melihat hukuman itu sangat dekat sehingga kadang terasa seperti memaksa. Apa
yang dilakukan malaikat itu terjadi karena hasil doa Abraham. Kalau tidak ada
yang mendoakan maka habislah Lot.
3. Di
segala kebun anggur
Tuhan menunjukkan pribadi yang
akan meratap yaitu petani. Kalau berbicara petani selalu dihubungkan dengan
kedatangan Tuhan, sekaligus menunjuk hamba-hamba Tuhan.
Yakobus
5:7-8
5:7
Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan!
Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai
telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.
5:8
Kamu juga harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan
sudah dekat!
Kita menanti kedatangan Tuhan dan
jangan seperti yang dilakukan oleh umat Israel ketika menanti Musa turun dari
gunung Sinai. Waktu itu kesabaran mereka hilang lalu membangun ibadah yang lain
yaitu lembu emas yang disertai dengan tarian dan menyanyi berbalas-balasan. Itu
adalah ciri kehidupan yang tidak sabar menanti kedatangan Tuhan sehingga iblis
selewengkan dengan ibadah yang tidak berkenan kepada Tuhan dan hasilnya adalah
mati. Jadi petani di sini meratap karena ibadahnya tidak benar dan akhirnya
mati.
Petani yang dibicarakan dalam
Yakobus pasal 5 adalah kehidupan yang beribadah menanti kedatangan Tuhan tetapi
tidak sabar dengan pengajaran yang mereka terima dan diganti dengan ajaran
lain. Begitu juga yang terjadi dengan bangsa Israel, mereka sudah menerima
pengajaran, sudah menerima teorinya namun antara teori dan praktek ada ketidak
beresan.
Kalau kita sudah diberi Tuhan
teori yaitu Firman pengajaran berarti tinggal kita praktekkan, jangan mengganti
pengajaran yang Tuhan berikan dengan teori yang lain. Petani ini sudah merubah
sehingga akhirnya ratapan.
Dikatakan segala kebun anggur
meratap. Padahal Tuhan sudah punya perhatian serius terhadap kebun anggurNya
walaupun ada sergapan iblis yang luar biasa terhadap kebun anggur Tuhan. Tuhan
menjaga kebun anggurNya untuk hadapi ular/ lewiatan.
Yesaya 27:1-2
27:1
Pada waktu itu TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya yang keras,
besar dan kuat atas Lewiatan, ular yang meluncur, atas Lewiatan, ular yang
melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga yang di laut.
27:2
Pada waktu itu akan dikatakan: "Bernyanyilah tentang kebun anggur yang
elok!
Meluncur itu menunjuk kecepatan, pekerjaan
iblis begitu cepat untuk menghancurkan kita kebun anggurnya Tuhan tetapi Tuhan lebih
cepat untuk menghancurkan dia. Setelah meluncur dia melingkar dan itu menunjuk
kekuatannya untuk meremukan namun Tuhan sebagai benteng perlindungan tidak
berdiam diri.
Jadi kita harus ada di kebun
anggurnya Tuhan, jangan ada di kebun anggur yang ada ratapan. Saudara adalah
kebun anggurnya Tuhan.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar