Salam
sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 23:23-25
23:23 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:24 "Katakanlah kepada orang
Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu
harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai,
yakni hari pertemuan kudus.
23:25 Janganlah kamu melakukan sesuatu
pekerjaan berat dan kamu harus mempersembahkan korban api-apian kepada
TUHAN."
Pesta kelima adalah pesta bunyi nafiri.
Dalam pesta bunyi nafiri ini yang ditiup bukan terompet dari tanduk dari salah
satu jenis binatang tetapi serunai yang ditiup adalah dua buah nafiri yang
terbuat dari perak. Peniup nafiri harus lebih dahulu paham apa yang dia pegang
yaitu dua nafiri dari perak. Bukan hanya konsonannya yang perlu didengar tetapi
terlebih dahulu harus paham dari bunyi yang keluar dari nafiri perak. Seorang
pemberita atau orang yang mau jadi saksi harus lebih dahulu paham apa yang akan
dia sampaikan.
Bilangan
10:1-2
10:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
10:2 "Buatlah dua nafiri dari
perak. Dari perak tempaan harus kaubuat itu, supaya dipergunakan untuk
memanggil umat Israel dan untuk menyuruh laskar-laskarnya berangkat.
Berbicara perak tidak lepas dengan
pekerjaan penebusan. Orang yang akan meniup nafiri terlebih dahulu harus paham
apa itu penebusan. Bagaimana kehidupannya sehingga dia menyadari bahwa dirinya
adalah tebusan Tuhan. Banyak orang Kristem berbicara tentang penebusan tetapi
tidak mengalami pekerjaan penebusan. Mereka tidak paham apa itu dua nafiri
perak, tidak mengerti apa arti dari penebusan yang nantinya harus dia saksikan/
kumandangkan.
Mulai dari hamba Tuhan harus tahu lebih
dahulu betapa beratnya pekerjaan penebusan yang dikerjakan Tuhan Yesus di
Golgota. Pribadi Tuhan Yesus inilah yang diceritakan dalam perjanjian lama dan
perjanjian baru.
Yesaya
54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah
Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu
ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
Perjanjian lama adalah nafiri yang
pertama, perjanjian baru adalah nafiri yang kedua. Jadi dua nafiri ini
berbicara Alkitab secara utuh yaitu pernjanjian lama dan perjanjian baru.
Bagaimana mau berbicara tentang
penebusan tetapi tidak menghargai nilai-nilai penebusan. Jangan berbicara
penebusan kalau hidup bergelimang dosa. Itu berarti menjadi pengolok penebusan,
apa yang dia beritakan dia olok kembali. Terlampau banyak pemberita di dunia
Kristen ini yang berbicara tentang penebusan Tuhan Yesus tetapi tidak mengalami
kuasa penebusan oleh karena hidup di dalam dosa.
Amsal
14:9
14:9 Orang bodoh mencemoohkan korban
tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan.
Korban tebusan yang tadi dikumandangkan
lewat dua nafiri itu diolok kembali. Hamba Tuhan yang memberitakan penebusan
tetapi hidup di dalam dosa adalah pengolok besar/ bosnya pengolok.
Meninggikan Kristus berarti menghargai
penebusan Kristus, berarti menghargai perak. Orang seperti itu mendapat jaminan
dari Tuhan.
Yohanes
8:28;12:32
8:28 Maka kata Yesus: "Apabila kamu
telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa
Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang
hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.
12:32 dan Aku, apabila Aku ditinggikan
dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku."
Meninggikan Kristus sama dengan kita
menyaksikan Kristus Yesus yang dicatat dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru, sama dengan meniup nafiri. Meninggikan Tuhan disertai keubahan hidup
(bersaksi disertai keubahan hidup) buktinya akan ada jiwa yang ditarik datang
kepada Tuhan Yesus. Adanya jiwa baru ini adalah tujuan dari peniupan nafiri.
Sebelum pesta bunyi nafiri ada pesta
Pantekosta yaitu kita dipenuhkan Roh Kudus untuk siap bersaksi. Sebelum pesta
Pantekosta ada pesta timang-timangan berarti kita membawa diri dalam
penggembalaan. Sebelum pesta timang-timangan ada pesta roti fartir yang
menunjuk kita masuk dalam baptisan air. Sebelum pesta roti fatir ada pesta
paskah yang artinya kita percaya Tuhan Yesus sebagai korban yang menebus dosa
dan kesalahan kita.
Semuanya itu harus ditinggikan dan bukan
direndahkan. Bagaimana hamba Tuhan bisa meniup nafiri kalau hidup dalam
kenajisan. Di akhir zaman ini banyak pemberita-pemberita yang malah tampil
sebagai pengolok. Mari kita meninggikan Kristus Yesus dengan kita bersaksi
setelah kita menghayati apa sebenarnya Korban Kristus itu. Orang yang menikmati
penebusan harus menyaksikan lewat perilaku hidup sehari-hari.
Ayub
19:25
19:25 Tetapi aku tahu: Penebusku hidup,
dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.
Penebus hidup berarti selalu mengawasi perilaku
hidupnya. Tuhan Yesus mati tetapi bangkit dan dalam keadaan itu Tuhan Yesus
mengamat-amati kita. Ayub tahu apa yang dia ucapkan dan apa yang dia lakukan
diamat-amati oleh Penebus yang hidup ini.
Ada tiga suasana bila dilihat dari sisi
bahasa “penebusan” dalam bahasa Gerika:
1. Agurazo
Artinya
dibeli dari dalam pasar untuk tidak dijual lagi. Artinya dulu kita ada di dalam
pasar sedang diperjualbelikan oleh iblis di dalam dosa namun Tuhan datang
menebus kita. Jangan sampai kita sekarang masih ada dalam wilayah itu, jangan
sampai kita masih diperjualbelikan di dalam dosa.
2. Ex-Agurazo
Artinya
dibeli dari luar pasar untuk tidak dijual lagi. Artinya karakteristik kita
bagaikan orang yang ada dalam transaksi dosa. Kalau dijual berarti dilepas
tetapi yang membeli itu memiliki, kemudian dijual lagi, berarti tidak pernah
usai. Yang telah membeli kita dengan tunai dan tidak akan menjual lagi adalah
Tuhan Yesus. Itulah yang kita dengar dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Haman
mau memunahkan seluruh bangsa Yahudi dan Ester menghadap Raja Ahasyweros agar
bangsanya tertolong.
Ester 7:4
7:4
Karena kami, hamba serta bangsa hamba, telah terjual untuk dipunahkan,
dibunuh dan dibinasakan. Jikalau seandainya kami hanya dijual sebagai budak
laki-laki dan perempuan, niscaya hamba akan berdiam diri, tetapi malapetaka ini
tiada taranya di antara bencana yang menimpa raja."
Pengertian
dijual berarti suatu saat akan berakhir dengan “dipunahkan, dibunuh dan
dibinasakan”. Iblis memperjual belikan kita bukan untuk dipelihara tetapi untuk
dipunahkan, dibunuh dan dibinasakan.
Kalau
kita tahu dulu kita terancam untuk dipunahkan, dibunuh dan dibinasakan tetapi
ada yang menebus kita yaitu Tuhan Yesus maka pasti kita akan meniup dua nafiri
perak, kita harus bersaksi.
3. Lutro
Artinya
membebaskan dari perbudakan dan diangkat menjadi anak. Semua manusia ini
awalnya adalah kehidupan yang diperbudak oleh dosa. Ketika kita diperbudak oleh
dosa ada satu Pribadi yang membebaskan kita dari perbudakan. Ketika kita
dibebaskan dari perbudakan maka akan nampak orang itu akan mempunyai rasa
syukur kepada Pribadi yang membebaskan sehingga dia tidak akan berhenti meniup
nafiri, tidak akan berhenti bersaksi tentang pekerjaan Penebusan Tuhan sebagai
rasa terima kasihnya kepada Tuhan, bersaksi berarti meniup nafiri.
Yohanes 15:26-27
15:26
Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang
keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.
15:27
Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan
Aku."
Orang
yang tidak merasa nilai penebusan Tuhan atau menganggap itu biasa saja maka
tidak akan ada gairah untuk bersaksi. Dia bagaikan alat yang berbunyi tetapi
ada peredam di dalamnya.
Kalau mau bersaksi kita harus membuktikan
kita meninggikan korban Kristus. Kalau kita meninggikan Korban Kristus maka
Tuhan yang akan menarik jiwa. Berarti jiwa itu adalah urusannya Tuhan.
Penebusan adalah pekerjaan membebaskan
dan melepaskan dengan harga tertentu. Kalau kita melihat kita ini ditebus dari
dalam pasar dan dari luar pasar, ditebus dari perbudakan dan diangkat menjadi
anak maka harganya adalah Korban Kristus.
I
Korintus 7:23
7:23 Kamu telah dibeli dan harganya
telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.
Tuhan Yesus membangun kita menjadi
TubuhNya dengan membayar tunai. Itu sebabnya dalam membangun rumah Tuhan secara
fisik tidak boleh ada angsuran, harus dibayar tunai. Kalau tahu harga pembebasan
kita dari belenggu dosa yaitu korban Kristus maka keterlaluan kalau tidak
bersaksi apa yang telah kita dinikmat.
Antipas saksi Tuhan yang setia tidak
menyangkal Tuhan sekalipun dia tangkap lalu dimasukan dalam perut lembu tembaga
yang dipanaskan. Sambil api dipanaskan ada seruan dari luar “Antipas, kalau kau
mau hidup lepaskan Tuhan Yesus. Kalau tidak melepaskan Tuhan Yesus api akan
semakin diperbesar”. Dia menjawab “sudah 80 tahun usia saya, tidak pernah Tuhan
Yesus mengecewakan saya. Tidak mungkin saya mengecewakan Tuhan Yesus sekarang
ini”. Akhirnya api makin diperbesar dan dia mati terpanggang di dalamnya.
Wahyu
2:13
2:13 Aku tahu di mana engkau diam, yaitu
di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan
engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas,
saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis
diam.
Tetapi rencana Tuhan bukan supaya kita
mati martir seperti Antipas tetapi supaya kita ditampilkan sebagai Mempelai
WanitaNya yang akan disingkirkan ke padang belantara.
Wahyu
12:1,14
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di
langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah
kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:14 Kepada perempuan itu diberikan
kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di
padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa
dan dua masa dan setengah masa.
Itulah rencana Tuhan bagi kita asalkan
kita mau meniup nafiri sebagai bukti kita sudah ditebus oleh Tuhan. Penebus
yang telah membebaskan kita dengan membayar harga dengan nyawaNya ini menempatkan diri sebagai suami, berarti
sebagai kepala.
Yesaya
54:5
54:5 Sebab yang
menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya;
yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah
seluruh bumi.
Kalau Tuhan Yesus sebagai Kepala masakan
kebutuhan-kebutuhan TubuhNya akan Dia abaikan. Itu terpergantung dari sikap
anggota Tubuh terhadap Tuhan Yesus sebagai kepala yang memposisikan diri
sebagai Suami kita.
I
Korintus 11:3
11:3 Tetapi aku mau, supaya kamu
mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala
dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
Urusan laki-laki atau suami ditangani
oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus tunduk kepada Allah Bapa, suami atau laki-laki
tunduk kepada Tuhan Yesus dan istri tunduk kepada suami. Itu struktur nikah
Kristus. Mengapa seringkali tubuh di dalam nikah yaitu istri tidak mau memiliki
roh berdiam diri apalagi kalau merasa diri benar? Sebab dia tidak memiliki
pengharapan kepada Tuhan Yesus yang akan menjewer telinga suaminya kalau dia
salah. Istri yang tidak berdiam diri berarti tidak memiliki pengharapan kepada
Tuhan Yesus yang akan mengatur suaminya.
Istri jangan suka membantah, sekalipun itu baik di matamu tetapi itu
tidak baik di mata Tuhan! Ketika istri berbicara sesuatu dengan suami
berbicaralah yang santun.
Penebusan itu dikaitkan dengan suami dan
sekarang dikaitkan dengan Firman pengajaran.
Yesaya
48:17
48:17 Beginilah
firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Akulah TUHAN,
Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang menuntun
engkau di jalan yang harus kautempuh.
Kalau berbicara nafiri yang disuarakan
itu tidak lepas dari pengajaran. Tuhan tidak pernah mengajar kita untuk hancur.
Seringkali kita yang salah menanggapi karena merasa direndahkan sehingga
tertinggal dalam 3,5 tahun aniaya antikristus dan akhirnya musnah. Bunyi nafiri
yang dikatikan dengan Firman pengajaran itu berfaedah untuk kita dan tujuannya
untuk menunjukkan jalan yang harus kita tempuh. Tuhan yang menebus kita tidak
hanya menempatkan diri sebagai suami tetapi juga sebagai guru yang mengajar.
Tidak pernah Tuhan Yesus menyesatkan
orang. Kalau ada yesus yang mau menyesatkan itu berarti bukan Yesus penebus
tetapi yesus yang lain.
Imamat
23:24-25
23:24 "Katakanlah kepada orang
Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal satu bulan itu, kamu
harus mengadakan hari perhentian penuh yang diperingati dengan meniup serunai,
yakni hari pertemuan kudus.
23:25 Janganlah kamu melakukan
sesuatu pekerjaan berat dan kamu harus mempersembahkan korban api-apian
kepada TUHAN."
Pekerjaan berat yang dimaksud adalah
pekerjaan daging. Kalau pekerjaan itu lebih berat dari pada apa yang kita tiup
maka tidak akan bisa meniup serunai. Itu sebabnya pekerjaan daging harus semakin
diperingan. Mari kita meniup nafiri jangan disertai dengan perbuatan daging.
Akhirnya dikatakan “kamu harus memepersembahkan korban api-apian kepada Tuhan”. Dengan
kata lain, jangan kita lupa ketika memberitakan Firman Tuhan ada Allah yang
menanti apakah kesaksian kita itu berbau harum di hadapan Tuhan atau tidak.
Mazmur
141:1-3
141:1 Mazmur Daud. Ya TUHAN, aku berseru
kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, berilah telinga kepada suaraku, waktu aku
berseru kepada-Mu!
141:2 Biarlah doaku adalah bagi-Mu
seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang terangkat seperti persembahan
korban pada waktu petang.
141:3 Awasilah mulutku, ya TUHAN,
berjagalah pada pintu bibirku!
Tujuan Tuhan mengawasi mulut supaya
jangan kita berdosa kepada Tuhan. Dari mulut ini mengeluarkan bahasa kesaksian
atau bahasa kutuk atau caci maki. Tuhan Yesus adalah Mempelai Laki-laki Sorga
yang akan mengajar jalan yang harus kita tempuh.
Kidung
agung 5:16
5:16 Kata-katanya manis semata-mata,
segala sesuatu padanya menarik. Demikianlah kekasihku, demikianlah temanku, hai
puteri-puteri Yerusalem.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar