Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Yehekiel 46:19-24
46:19 Lalu dibawanya aku melalui pintu
masuk yang di samping pintu gerbang ke bilik-bilik untuk para imam yang di sebelah
utara tempat kudus, dan sungguh, di sana di bahagian barat sekali ada suatu
tempat.
46:20 Ia berkata kepadaku: "Di
sinilah tempatnya imam-imam memasak korban penebus salah dan korban penghapus
dosa dan membakar korban sajian, dan mereka tidak boleh membawanya ke pelataran
luar, supaya dengan demikian mereka jangan menguduskan umat TUHAN."
46:21 Kemudian diiringnya aku ke
pelataran luar dan membiarkan aku pergi ke keempat sudut pelataran itu,
sungguh, di tiap sudut pelataran itu ada lagi pelataran.
46:22 Pada keempat sudut pelataran itu
ada pelataran-pelataran kecil, empat puluh hasta panjangnya dan tiga puluh
hasta lebarnya, keempatnya sama ukurannya.
46:23 Mengelilingi keempat pelataran
kecil itu ada tembok batu dan di bagian bawah tembok-tembok batu itu
sekelilingnya diperbuat tempat-tempat memasak.
46:24 Ia berkata kepadaku: "Inilah
dapur tempat memasak, di mana petugas-petugas Bait Suci memasak korban
sembelihan umat TUHAN."
Ketika
sampai pada ayat ini saya sebagai hamba Tuhan menuntut kepada Tuhan agar setiap
bacaan tidak dibaca begitu saja tetapi ingin menikmati apa isi hati Tuhan yang
tersirat dalam ayat-ayat itu. Kalau Tuhan tidak memberi tahu apa yang dia
pikirkan maka kita tidak akan mungkin mengerti keculi Tuhan berkemurahan memberitahu
isi hatiNya.
Amos
4:13
4:13 Sebab sesungguhnya, Dia yang
membentuk gunung-gunung dan menciptakan angin, yang memberitahukan kepada
manusia apa yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar dan kegelapan dan yang
berjejak di atas bukit-bukit bumi -- TUHAN, Allah semesta alam, itulah
nama-Nya.
Kemurahan Tuhan di akhir zaman ini Tuhan
membukakan rahasia Firman untuk persiapankan kita menjadi mempelai wanita Tuhan
supaya siap bertemu dengan Tuhan Yesus Mempelai Pria Sorga
Efesus
1:10
1:10 sebagai persiapan kegenapan waktu
untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang
di sorga maupun yang di bumi.
Ada 5 hal yang bisa kita perhatikan
dalam Yehezkiel pasal 46.
1. Imam
tidak boleh sesukanya masuk melalui pintu manapun.
2. Pelayanan
itu menyajikan makanan yang sudah dimasak dan bukan yang mentah.
3. Ada
larangan bagi imam untuk keluar lagi ke pelataran dengan demikian tidak diberi
kesempatan lagi untuk melayani umat yang ada di pelataran luar.
4. Pelayanan
yang dikerjakan tidak boleh di sembarang tempat, Tuhan telah memilih suatu
tempat berarti itu sesuai selera Tuhan.
5. Allah
menyatakan bahwa Dia ingin menjangkau semua, siapa saja, kapan saja dan di manapun
saja orang itu berada.
Kaabah Yehezkiel secara fisik tidak
pernah ada, itu hanya ada pada alam rohani. Tetapi mengapa kita harus terlibat
di dalamnya? Sebab untuk sampai pada yang rohani kita harus masuk dalam alam
secara rohani. Artinya apa yang tidak pernah kita lihat itu yang akan Tuhan nyatakan
kepada kita secara rohani.
Nabi Yesaya dapat disebut nabinya Anak,
sebab dia berbicara tentang Anak Allah. Nabi Yeremia adalah nabinya Bapa, sebab
dia berbicara tentang Allah Bapa. Nabi Yehezkiel adalah nabinya Roh Kudus,
sebab dia berbicara tentang Roh Kudus. Kita tidak pernah melihat Roh Kudus tetapi
bisa kita rasakan.
1. Imam
tidak boleh sesukanya masuk melalui pintu manapun.
Yerusalem
Baru mempunyai tembok padahal tembok berbicara perlindungan dan tidak ada musuh
lagi di sana yang akan menyerang. Dalam Yerusalem Baru ada 12 pintu. Ini
mengajar kita bahwa untuk masuk dalam rencana Allah, untuk masuk dalam
Yerusalem Baru ada pintu-pintu yang harus kita lalui. Allah itu punya aturan-aturannya
sendiri dan bukan aturan manusia. Tetapi seringkali manusia mengganti aturan
dengan aturannya sendiri.
I Korintus 14:32-34
14:32
Karunia nabi takluk kepada nabi-nabi.
14:33
Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera.
14:34
Sama seperti dalam semua Jemaat orang-orang kudus, perempuan-perempuan harus
berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan Jemaat. Sebab mereka tidak diperbolehkan
untuk berbicara. Mereka harus menundukkan diri, seperti yang dikatakan juga
oleh hukum Taurat.
I Korintus 14:32-34 (Terjemahan
Lama)
14:32
Adapun roh nabi-nabi itu takluk kepada nabi-nabi;
14:33
karena Allah Ialah Tuhan sejahtera, bukannya kusut. Maka seperti di dalam
segala sidang jemaat orang suci,
14:34
hendaklah segala perempuan berdiam dirinya di dalam sidang-sidang jemaat itu.
Karena tiada diizinkan kepada mereka itu berkata-kata melainkan wajiblah mereka
itu takluk, seperti kata Taurat juga.
Pelayanan
kita sebagai imam-imam tidak boleh mengikuti mau kita sendiri. Ada hal-hal yang
harus kita lalui. Jangan hanya berpikir pelayan yang dimaksud di sini hanya
terbatas pada hamba Tuhan fulltimer tetapi ini ditujukan kepada kita semua
sebab kita sudah diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja.
Wahyu 5:9-10
5:9
Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima
gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah
disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari
tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10
Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam
bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."
I Petrus 2:9
2:9
Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus,
umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang
besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada
terang-Nya yang ajaib:
Pintu
yang Tuhan tunjuk dalam Yehezkiel 46 adalah pintu sebelah utara yang disebut
tempat kudus. Berbicara pintu ini ada waktunya dibuka dan ada waktunya ditutup.
Ketika pintu ditutup maka yang berada di halaman tidak ada kesempatan lagi
untuk masuk/ terlambat.
Yehezkiel 46:19
46:19
Lalu dibawanya aku melalui pintu masuk yang di samping pintu gerbang ke
bilik-bilik untuk para imam yang di sebelah utara tempat kudus, dan
sungguh, di sana di bahagian barat sekali ada suatu tempat.
Sebelum
berbicara tentang pintu sebelah utara tempat kudus maka terlebih dahulu disebut
pintu gerbang. Di pintu gerbang ini kita ditegur.
Amos 5:10
5:10
Mereka benci kepada yang memberi teguran di pintu gerbang, dan mereka keji
kepada yang berkata dengan tulus ikhlas.
Bagaimana
bisa sampai pada tempat kudus kalau tidak mau ditegur kesalahan-kesalahan. Yang
mengurus mayat dari Nadab dan Abihu adalah paman mereka. Berarti yang menegur
dan menangani kehidupan yang sudah mati rohaninya diperlukan orang yang
berpengalaman. Untuk bisa sampai di tempat yang kudus kita harus rela ditegur.
Kadang kala orang tidak mau ditegur sebab merasa harga dirinya direndahkan.
Padahal tujuannya supaya kita dibukakan pintu utara tempat kudus.
Setelah
sampai di tempat kudus maka kita menoleh ke sebelah barat di mana ada tempat
untuk memasak.
Yehezkiel 46:19-20
46:19
Lalu dibawanya aku melalui pintu masuk yang di samping pintu gerbang ke
bilik-bilik untuk para imam yang di sebelah utara tempat kudus, dan sungguh, di
sana di bahagian barat sekali ada suatu tempat.
46:20
Ia berkata kepadaku: "Di sinilah tempatnya imam-imam memasak korban
penebus salah dan korban penghapus dosa dan membakar korban sajian, dan mereka
tidak boleh membawanya ke pelataran luar, supaya dengan demikian mereka jangan
menguduskan umat TUHAN."
Ketika
baru ditegur kita belum bisa memasak santapan bagi Tuhan. Setelah menerima
teguran baru kita bisa masuk dalam tempat kudus dan bisa memasak santapan bagi
Tuhan sebab kita telah menerima penyucian. Kadang kita tidak mau menerima
teguran dari gembala dan orang tua bagaimana bisa menyajikan santapan yang
diterima oleh Tuhan.
Bagaimana
kita bisa melewati pintu utara tempat kudus kalau tangan kita kotor berlepotan
kejahatan dan kenajisan. Itu sebabnya perlu teguran supaya dikuduskan sehingga
apa yang dia kelolah tidak mungkin ditolak oleh Tuhan sebab dikelolah oleh
tangan yang sudah dibenahi oleh Firman Tuhan. Biarlah kita mengoreksi
diri apakah kita ada dalam proses pengudusan dengan tanda tidak marah ketika
ditegur dan tidak kurang hati ketika diarahkan. Itu tanda berarti kita ada di
dalam proses untuk dikuduskan.
Setelah
itu Tuhan menunjukkan tempat memasak makanan, arahnya tidak asal tetapi Tuhan
menunjuk sebelah barat. Barat itulah ruangan maha suci. Jadi apa yang akan kita
kerjakan di dalam ibadah pelayanan, tangan Tuhan sudah menunjukkan arah supaya
menuju ke barat. Arah jelas Tuhan tunjuk supaya jangan kita salah jalan. Jangan
kita beribadah dan melayani dengan asal tanpa arah.
Di
sebelah barat ada sentuhan dengan tiga macam korban yaitu: korban penebus
salah, korban penghapus dosa dan korban sajian. Sekarang tiga korban ini sudah
terakumulasi di dalam Tuhan Yesus Kristus. Ibadah pelayanan kita tidak bisa
berbeda dengan arah pelayanan Tuhan Yesus sebagai Imam Besar.
Ibrani 7:27
7:27
yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan
korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab
hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia
mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
Jangan
pelayanan kita hanya setengah jalan, ikuti irama pelayanan Tuhan Yesus Imam
Besar yang mengarah ke barat. Wilayah kesempurnaan ada di sana, di ruangan maha
suci.
Ibrani 9:14
9:14
betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan
diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan
menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita
dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Dari
pintu gerbang tadi kita merasa seperti direndahkan karena ditegur tetapi dengan
itu kita dihentar ke pintu utara lalu diarahkan ke arah barat kemudian kita
melihat persekutuan pelayanan Tuhan Yesus Imam Besar dengan kita dan kita tidak
sedikitpun dipermalukan malah sama mulia dengan Tuhan Yesus. Jangan sampai kita
tidak menghargai korban penebus salah, korban penghapus dosa dan korban sajian.
Yehezkiel 46:20
46:20
Ia berkata kepadaku: "Di sinilah tempatnya imam-imam memasak korban
penebus salah dan korban penghapus dosa dan membakar korban
sajian, dan mereka tidak boleh membawanya ke pelataran luar, supaya dengan
demikian mereka jangan menguduskan umat TUHAN."
Ini
dikerjakan berarti terlibat dalam persekutuan masak memasak ini. Pekerjaan
memasak ini bukan pekerjaan enteng. Saudara lihat kesibukan hamba Tuhan dalam
menangani umat Tuhan. Apalagi kita ini bangsa kafir, bagaimana kita bisa
diterima bagaikan korban santapan kepada Tuhan kalau imam itu tidak serius dan
tidak paham apa yang dia kerjakan.
Kita
tidak boleh membuat jalan kita sendiri tetapi ikutilah petunjuk Tuhan. Lewati
dulu suasana pintu gerbang, artinya relalah kalau ada yang menegur kita
mengatakan apa yang kita lakukan itu salah, yang ini bisa diteruskan dan yang
itu jangan. Tuhan mau mengarahkan kita ke pintu utara tempat kudus. Kita harus
sadar bahwa pelayanan kita bukan pelayanan yang asal kita lakukan tetapi harus
ada dalam proses pengudusan. Jangan kita melayani atas dasar kemampuan dan
pemikiran kita, itu adalah pelayanan yang salah! Yang benar adalah seperti ini:
II Korintus 3:5
3:5
Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu
seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan
Allah.
Kalau
kita ada dalam pekerjaan Allah atau ketika kita digarap oleh tangan Tuhan maka
kita akan merasakan pekerjaan Firman di dalam diri kita.
I Tesalonika 2:13
2:13
Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah,
sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan
sebagai perkataan manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian --
sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.
Menerima
berarti tidak ada penolakan. Firman yang di dalamnya menyatakan yang salah,
mengajarkan jalan yang benar, mendidik pada kebenaran dan memperbaiki yang
rusak, diterima oleh mereka. Kalau menerima Firman itu sungguh-sungguh
perkataan Allah maka akan terasa dalam dirinya kuasa Firman itu bekerja
menggarap kehidupannya. Tetapi kalau menganggap apa yang dia dengar itu
hanyalah ocehan gembala atau seorang hamba Tuhan maka Firman yang dia dengar
tidak akan bekerja apa-apa di dalam dirinya sebab dia menganggap bahwa itu
bukan dari Tuhan. Jangan sampai kita beribadah tetapi seperti ikan mentah, ikan
yang tidak digoreng disajikan kepada Tuhan.
2. Pelayanan
itu menyajikan makanan yang sudah dimasak dan bukan yang mentah
Memasak
itu adalah kesibukan dan ini pernah dilakukan oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus
pernah memberi makan anak-anakNya dengan ikan bakar dan roti panggang. Dan
murid-murid yang disapa dengan sebutan “anak-anakKu” itu memberikan ikan goreng
pada Tuhan Yesus ketika Dia menampakkan diri dalam ruangan yang terkunci. Ini
adalah pelayanan yang imbang, mereka saling melayani dengan makanan yang sudah
dibakar dan digoreng, artinya bukan lagi makanan yang mentah.
Lukas 24:40-42
24:40
Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka.
24:41
Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia
kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?"
24:42
Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.
Yohanes 21:4-5,9,12
21:4
Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu
tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
21:5
Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai
lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
21:9
Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan
roti.
21:12
Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di
antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah
Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.
Mereka
sarapan untuk mendapatkan kekuatan melayani sepanjang hari. Ketika Tuhan Yesus
melayani bersama murid-muridNya belum pernah dikatakan Tuhan Yesus secara
khusus memberi makan mereka. Tetapi setelah bangkit, Tuhan Yesus memberi makan
murid-muridNya yang disapa “anak-anakKu” dan anak-anakNya memberi makan ikan
goreng. Ini pelayanan timbal balik.
Pelajaran
Yehezkiel ini mengajar kita untuk memberikan pelayanan yang dapat dinikmati dan
pelayanan yang timbal balik. Secara vertikal imam melayani dengan makanan yang
sudah masak kepada Tuhan. Imam mewakili kita semua, Tuhan memberikan makanan
kepada kita semua. Secara horizontal hamba Tuhan memberi makanan yang masak kepada
sidang jemaat, bukan makanan yang mentah atau yang basi. Dan timbal baliknya
jemaat juga harus memberikan makanan yang matang kepada yang melayani.
Tentu
ini tidak bisa lepas dengan poin yang pertama yaitu ada proses penyucian.
Sehingga yang memberi bisa memasak makanan yang matang untuk disajikan dan yang
lain layak untuk menerima. Itu secara horisontal, kalau secara vertikal jelas
kita harus ada dalam tanda kekudusan.
Gembala
mengelola makanan yaitu sidang jemaat, untuk dipersembahkan kepada Tuhan Yesus.
Jemaat itu diibaratkan bahan baku yang masih mentah yang harus dikelola oleh
tangan hamba Tuhan. Dalam kitab Habakuk dikatakan bagaikan ikan.
Habakuk 1:14
1:14 Engkau menjadikan manusia
itu seperti ikan di laut, seperti binatang-binatang melata yang tidak ada
pemerintahnya?
Apakah
hamba Tuhan mengelolah jemaat sampai benar-benar matang sehingga bisa dinikmati
oleh Tuhan atau tidak. Sebagai contoh adalah wanita Samaria yang bertemu dengan
Tuhan Yesus di sumur Yakub. Dia bukanlah wanita yang baik-baik tetapi ketika
berjumpa dengan Tuhan Yesus maka dia menerima gemblengan/ godokan untuk dimasak
sehingga akhirnya dia bisa dinikmati bagaikan masakan yang sudah masak bagi
orang di Sikhar.
Jemaat
bagaikan bahan baku makanan dan yang memasak adalah gembala. Bagaimana
terampilnya gembala memasak makanan sehingga itu menjadi masakan yang lezat
yang dipersembahkan oleh gembala kepada Tuhan dan Tuhan menerima untuk dimakan.
Dimakan oleh Tuhan berarti jemaat itu diterima dalam persekutuan dengan Tuhan.
Kalau
jemaat memahami bahwa ketika dia datang beribadah dan melayani itu bagaikan
membawa diri untuk digodok di situ lewat pekerjaan api Firman, api Roh Kudus
dan api Kasih Tuhan maka dia tidak akan mengelak. Kalau jemaat mau menerima
maka ada harapan untuk diterima oleh Tuhan Yesus. Itu tandanya Tuhan Yesus rela
untuk menerima kehidupan tersebut masuk dalam persekutuan TubuhNya. Itulah
sasaran kita dalam ibadah.
Untuk
kita bangsa kafir, Tuhan mengangkat rasul spesial untuk bangsa kafir.
Roma 11:13
11:13
Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi. Justru karena aku
adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap hal itu kemuliaan
pelayananku,
Rasul
Paulus tidak merasa minder dan kurang hati melayani bangsa kafir. Tujuan
pelayanan rasul Paulus adalah untuk menggodok bangsa kafir agar menjadi makanan
yang diterima oleh Tuhan Yesus. Memang bahasa ini agak sulit dipahami tetapi
itulah tujuan dari Tuhan.
Roma 1:5; 15:16
1:5
Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk
menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.
15:16
yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan
Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan
Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya,
yang disucikan oleh Roh Kudus.
Jemaat
Filipi diajar oleh rasul Paulus agar ada timbal balik. Jemaat yang dilayani
oleh rasul Paulus bersukacita dan rasul Paulus yang melayani juga bersukacita
karena ada imbangan yang timbal balik. Mereka tidak hanya mau dilayani tetapi
juga mau melayani.
Filipi 2:17-18
2:17
Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku
bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian.
2:18
Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku.
Filipi 2:17-18 (Terjemahan Lama)
2:17
Tetapi meskipun darahku ditumpahkan menjadi persembahan cucuran ke atas imanmu
yang sebagai korban dan ibadat, maka sukacita juga aku dan bersukacita dengan
kamu sekalian,
2:18
dan kamu pun hendaklah menyukakan yang sedemikian itu juga, dan bersukacita
dengan aku.
Hamba
Tuhan dalam pergumulan yang begitu berat tetapi dia bersukacita, apalagi sidang
jemaat yang dilayani yang jelas dia sudah tahu bahwa dia diarahkan oleh tangan
hamba Tuhan untuk menuju sebelah barat untuk diterima oleh Tuhan Yesus sebagai
makanan, diterima sebagai bagian TubuhNya. Tetapi seringkali yang diterima
hamba Tuhan bukan sukacita dari jemaat yang dilayani namun sebaliknya banyak
membuat hamba Tuhan menangis. Mestinya kita membuat hamba Tuhan bersukacita
walaupun berat pelayanannya. Berat pelayanan seorang hamba Tuhan untuk memasak
sidang jemaat untuk menjadi santapan bagi Tuhan.
Di
sinilah letak pelayanan seorang hamba Tuhan untuk membawa sidang jemaat menjadi
makan yang diterima oleh Tuhan. Rasul Paulus dikatakan sampai berdarah untuk
menggodok sidang jemaat agar bisa diterima oleh Tuhan. Seharusnya jemaat juga
bersukacita menerima pelayanan hamba Tuhan yang memasaknya untuk menjadi
santapan bagi Tuhan.
Imamat 21:6,8,17,21
21:6
Mereka itu harus kudus bagi Allahnya dan janganlah mereka melanggar kekudusan
nama Allahnya, karena merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian
TUHAN, santapan Allah mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus.
21:8
Dan kamu harus menganggap dia kudus, karena dialah yang mempersembahkan santapan
Allahmu. Ia harus kudus bagimu, sebab Aku, TUHAN, yang menguduskan kamu
adalah kudus.
21:17
"Katakanlah kepada Harun, begini: Setiap orang dari antara keturunanmu
turun-temurun yang bercacat badannya, janganlah datang mendekat untuk
mempersembahkan santapan Allahnya,
21:21
Setiap orang dari keturunan imam Harun, yang bercacat badannya, janganlah
datang untuk mempersembahkan segala korban api-apian TUHAN; karena badannya
bercacat janganlah ia datang dekat untuk mempersembahkan santapan Allahnya.
Dulu
yang dikelolah oleh imam menjadi santapan Allah adalah binatang yaitu lembu
atau domba. Tetapi sekarang yang harus dikelolah oleh hamba Tuhan adalah
manusia. Caranya supaya kita bisa dikelolah menjadi santapan Tuhan hanya satu,
kita harus menyerah dan tunduk pada kehendak Tuhan, jangan membuat jalan
sendiri.
Tempat
memasak itu ada tembok, artinya hamba Tuhan yang mau memasak makanan bagi Tuhan
ini sudah pasti mendapat perlindungan.
3. Ada
larangan bagi imam untuk keluar lagi ke pelataran, tidak diberi kesempatan
untuk melayani umat yang ada di pelataran luar.
Kalau
jemaat itu tetap mempertahankan suasana halaman, tidak mau maju dan tidak mau
digodok disebelah utara maka dia tidak akan mendapat pelayanan ekstra di hari
kemudian dan habislah riwayatnya. Mereka mendapat pelayanan untuk menjadi kudus
tetapi sudah tidak ada lagi, tidak ada harapan lagi, ditutup kesempatan kepada
mereka sebab sudah terlalu banyak bahasa yang tidak enak.
Yehezkiel 46:20
46:20
Ia berkata kepadaku: "Di sinilah tempatnya imam-imam memasak korban
penebus salah dan korban penghapus dosa dan membakar korban sajian, dan mereka tidak
boleh membawanya ke pelataran luar, supaya dengan demikian mereka jangan
menguduskan umat TUHAN."
Ini
adalah bahasa akhir, di mana akhirnya mereka tidak dapat lagi pengudusan. Bukan
berarti dulunya mereka tidak boleh dikuduskan.
Imamat 6:27
6:27
Setiap orang yang kena kepada daging korban itu menjadi kudus, dan bila
darahnya ada yang tepercik kepada sesuatu pakaian, haruslah engkau mencuci
pakaian itu di suatu tempat yang kudus.
Namun
dalam Yehezkiel 46:20 sudah dilarang, jadi berkat untuk orang di luar sana
sudah ditahan oleh Tuhan supaya orang yang tetap tinggal dalam pelataran jangan
dikuduskan lagi. Itu sebabnya jangan tinggal terus dalam pelataran karena kelak
tidak akan mendapat kemurahan lagi, Tuhan akan menutup kesempatan. Kalau Tuhan
sudah menutup dan baru mau bergegas untuk maju, itu namanya sudah terlambat dan
tidak ada arti lagi. Olehnya itu kalau masih belum ditutup kesempatan oleh
Tuhan lebih baik kita menerima ketika digodok menjadi santapan sesuai selera
Tuhan walaupun sakit bagi daging. Kalau Tuhan sudah menahan supaya orang itu
jangan dikuduskan berarti Tuhan sudah menolak kehidupan itu untuk
selama-lamanya
Imamat 6:27-28
6:27
Setiap orang yang kena kepada daging korban itu menjadi kudus, dan bila
darahnya ada yang tepercik kepada sesuatu pakaian, haruslah engkau mencuci
pakaian itu di suatu tempat yang kudus.
6:28
Dan belanga tanah, tempat korban itu dimasak, haruslah dipecahkan, dan jikalau
dimasak di dalam belanga tembaga, haruslah belanga itu digosok dan dibasuh
dengan air.
Kalau
belanga tanah sudah dipecahkan dan belanga tembaga sudah digosok berarti
berakhirlah pelayanan.
Zakharia 14:20-21
14:20
Pada waktu itu akan tertulis pada kerencingan-kerencingan kuda: "Kudus
bagi TUHAN!" dan kuali-kuali di rumah TUHAN akan seperti bokor-bokor
penyiraman di depan mezbah.
14:21
Maka segala kuali di Yerusalem dan di Yehuda akan menjadi kudus bagi TUHAN
semesta alam; semua orang yang mempersembahkan korban akan datang mengambilnya
dan memasak di dalamnya. Dan tidak akan ada lagi pedagang di rumah TUHAN
semesta alam pada waktu itu.
Zakharia 14:20-21 (Terjemahan
Lama)
14:20
Pada hari itu akan tersurat pada pakaian segala kuda demikian: Kesucian Tuhan!
Dan segala periuk di dalam rumah Tuhan itu akan seperti segala bokor percikan
di hadapan mezbah.
14:21
Bahkan, segala periuk yang di dalam Yeruzalem dan di tanah Yehuda itu akan suci
bagi Tuhan serwa sekalian alam; dan barangsiapa yang mempersembahkan korban itu
akan mengambil dia akan menanak di dalamnya; dan pada hari itu juga tiada akan
ada lagi seorang orang Kanani di dalam rumah Tuhan serwa sekalian alam!
Bangsa
Kanaan mewakili bangsa kafir, berarti tidak ada kesempatan lagi bagi bangsa
kafir. Mumpung sekarang belum dihentikan oleh Tuhan maka bawalah diri kita
untuk dimasak sebab masih ada alat untuk kita dimasak, berarti masih ada
pelayanan Tuhan untuk mengerjakan hidup kita lewat hamba Tuhan/ gembala.
Kalau
waktu kemurahan ini kita bermain-main maka tidak akan ada kemurahan lagi sebab
waktu akan segera berakhir. Itu sebabnya rasul Paulus mengingatkan kita bangsa
kafir jangan sombong sebab kita tegak berdiri karena ada tiga akar yang
menopang kita yaitu Abraham, Ishak dan Yakub. Dari ketiga pribadi inilah lahir
orang Yahudi yang kemudian ditebas dan kita dicacak di atas akar ini.
Roma 11:20
11:20
Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak
tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!
Sombong
berarti menolak pengenalan akan Firman Allah.
II Korintus 10:5
10:5
Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun
oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan
segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Roma 11:21-22
11:21
Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan
menyayangkan kamu.
11:22
Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan
atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika
kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.
“Dipotong juga” berarti tidak menikmati
pelayanan lagi.
4. Pelayanan
yang dikerjakan tidak boleh di sembarang tempat.
Allah
telah memilih tempat khusus, berarti itu sesuai selera Tuhan. Tempat yang
dipilih oleh Tuhan adalah Yerusalem.
Yeruselem
berasal dari dua kata:
Yireh
artinya Tuhan mengadakan dan Salem artinya damai sejahtera. Berarti Tuhan
mengadakan damai sejahtera. Semua datang dari Tuhan dan kita tinggal kita
menerima. Kalau kita sudah menerima, bagaimana rasa terima kasih kita kepada
Tuhan.
Tempat
ini adalah yang Tuhan tunjuk bukan yang manusia daulati. Kadang kala kita lebih
mengikuti yang manusia tunjuk bukan yang Allah tunjuk. Berarti mengikuti
kebenaran manusia sendiri.
Ulangan 12:8,13-14
12:8
Jangan kamu melakukan apa pun yang kita lakukan di sini sekarang, yakni
masing-masing berbuat segala sesuatu yang dipandangnya benar.
12:13
Hati-hatilah, supaya jangan engkau mempersembahkan korban-korban bakaranmu di
sembarang tempat yang kaulihat;
12:14
tetapi di tempat yang akan dipilih TUHAN di daerah salah satu sukumu, di
sanalah harus kaupersembahkan korban bakaranmu, dan di sanalah harus kaulakukan
segala yang kuperintahkan kepadamu.
Tuhan
yang menentukan, Firman yang menentukan, bukan manusia yang menentukan.
Roma 10:1-3
10:1
Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka
diselamatkan.
10:2
Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh
giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.
10:3
Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka
berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk
kepada kebenaran Allah.
Siapa
yang bisa menandingi orang Yahudi yang terlihat begitu giat bagi Allah, tetapi
mereka lebih takluk pada kebenaran manusia daripada takluk pada kebenaran
Allah. Tanpa disadari kita seringkali bersihkuku memberi penekanan pada yang
manusiawi dan tidak tunduk pada Tuhan yang mengatakan tidak boleh di sembarang
tempat.
Ulangan 12:5,11,14,18,21,26
12:5
Tetapi tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, dari segala sukumu
sebagai kediaman-Nya untuk menegakkan nama-Nya di sana, tempat itulah harus
kamu cari dan ke sanalah harus kamu pergi.
12:11
maka ke tempat yang dipilih TUHAN, Allahmu, untuk membuat nama-Nya diam
di sana, haruslah kamu bawa semuanya yang kuperintahkan kepadamu, yakni korban
bakaran dan korban sembelihanmu, persembahan persepuluhanmu dan persembahan
khususmu dan segala korban nazarmu yang terpilih, yang kamu nazarkan kepada
TUHAN.
12:14
tetapi di tempat yang akan dipilih TUHAN di daerah salah satu sukumu, di
sanalah harus kaupersembahkan korban bakaranmu, dan di sanalah harus kaulakukan
segala yang kuperintahkan kepadamu.
12:18
Tetapi di hadapan TUHAN, Allahmu, haruslah engkau memakannya, di tempat yang
akan dipilih TUHAN, Allahmu, engkau ini, anakmu laki-laki dan anakmu
perempuan, hambamu laki-laki dan hambamu perempuan, dan orang Lewi yang di
dalam tempatmu, dan haruslah engkau bersukaria di hadapan TUHAN, Allahmu,
karena segala usahamu.
12:21
Apabila tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, untuk menegakkan
nama-Nya di sana, terlalu jauh dari tempatmu, maka engkau boleh menyembelih
dari lembu sapimu dan kambing dombamu yang diberikan TUHAN kepadamu, seperti
yang kuperintahkan kepadamu, dan memakan dagingnya di tempatmu sesuka hatimu.
12:26
Tetapi persembahan kudusmu yang ada padamu dan korban nazarmu haruslah kaubawa
ke tempat yang akan dipilih TUHAN;
Semua
dipilih oleh Tuhan bukan ketetapan manusia. Jangan kita terpatok pada sesuatu
yang sebenarnya bukan ketetapan Tuhan tetapi ketetapan manusia. Organisasi itu
diciptakan oleh manusia, itu sebabnya jangan takut dengan oraganisasi yang
dibuat oleh manusia. Takutlah pada ketetapan dari Firman. Jangan kita melakukan
sesuatu sesuai kebenaran diri sendiri tetapi tidak merasa salah bahkan
mempersalahkan orang yang melakukan menurut kata Tuhan. Orang yang akan
disingkirkan adalah yang melakukan ketetapan Firman Tuhan bukan yang melakukan
ketetapan organisasi! Tuhan yang menentukan tempatnya, Firman yang menentukan
ke mana kita harus membawa perpuluhan.
5. Allah
menyatakan bahwa Dia menjangkau semua, siapa saja, kapan saja dan di manapun
orang itu berada.
Yehezkiel 46:21-24
46:21
Kemudian diiringnya aku ke pelataran luar dan membiarkan aku pergi ke keempat
sudut pelataran itu, sungguh, di tiap sudut pelataran itu ada lagi
pelataran.
46:22
Pada keempat sudut pelataran itu ada pelataran-pelataran kecil, empat puluh
hasta panjangnya dan tiga puluh hasta lebarnya, keempatnya sama ukurannya.
46:23
Mengelilingi keempat pelataran kecil itu ada tembok batu dan di bagian bawah
tembok-tembok batu itu sekelilingnya diperbuat tempat-tempat memasak.
46:24
Ia berkata kepadaku: "Inilah dapur tempat memasak, di mana petugas-petugas
Bait Suci memasak korban sembelihan umat TUHAN."
Keempat
sudut pelataran ini maksudnya sebenarnya Tuhan menunjukkan kepada orang yang
tidak mau maju dan tetap bertahan di halaman bahwa mereka dahulu sudah Tuhan
tawarkan hal ini tetapi tidak mereka hargai.
Di
keempat sudut ada pelataran-pelataran kecil yang ukurannya sama yaitu 40x30
hasta. Empat puluh hasta menunjuk angka 40 yaitu angka penghabisan suara
daging. Tuhan menunjukkan ini supaya ingat pada zaman Nuh ada angka 40 tetapi
itu tidak dihiraukan oleh mereka.
Kejadian 7:16-17,21
7:16
Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti
yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di
belakang Nuh.
7:17
Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat
bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi.
7:21
Lalu mati binasalah segala yang hidup, yang bergerak di bumi, burung-burung,
ternak dan binatang liar dan segala binatang merayap, yang berkeriapan di bumi,
serta semua manusia.
Tuhan
menyentuh semua manusia di dunia ini, namun sudah sejauh mana manusia itu
menghargai. Apakah ada rasa gentar karena Tuhan mengatakan apa yang terjadi
zaman Nuh itu juga yang akan terjadi di akhir zaman?
Yehezkiel 46:22
46:22
Pada keempat sudut pelataran itu ada pelataran-pelataran kecil, empat puluh
hasta panjangnya dan tiga puluh hasta lebarnya, keempatnya sama ukurannya.
Pada
semua orang Tuhan berikan hal yang sama tetapi tanggapan setiap orang itu yang
berbeda. Ketika ada yang tidak menghargai maka Tuhan melarang untuk pergi ke
halaman, pintu kemurahan ditutup. Bagi orang yang tidak mendapat pelayanan ini
hanya tinggal “pemanis”. Tetapi bagi yang menerima dan tetap mendapat pelayanan
adalah dasar perjalanannya yaitu ada rasa takut maka dia harus meredam suara
dagingnya.
Hanya
orang yang takut akan Tuhan yang tahu bagaimana nilai angka 40 dan angka 30.
Mazmur 119:120
119:120
Badanku gemetar karena ketakutan terhadap Engkau, aku takut kepada
penghukuman-Mu.
Yehezkiel 46:23
46:23
Mengelilingi keempat pelataran kecil itu ada tembok batu dan di bagian bawah
tembok-tembok batu itu sekelilingnya diperbuat tempat-tempat memasak.
Baik
bagi yang memasak maupun yang dimasak ada tembok batu, berarti ada perlindungan
Tuhan, sehingga tembok itu disebut tembok selamat. Tetapi kalau memasak dengan
asal atau yang dimasak juga tidak menerima dengan baik maka akhirnya akan
berada di luar tembok dan nasibnya sama dengan Izebel yang dimakan oleh anjing
di luar tembok.
Yesaya 60:18
60:18
Tidak akan ada lagi kabar tentang perbuatan kekerasan di negerimu, tentang
kebinasaan atau keruntuhan di daerahmu; engkau akan menyebutkan tembokmu
"Selamat" dan pintu-pintu gerbangmu "Pujian".
Karena
setiap kali melewati pintu entah itu pintu gerbang (setiap menerima teguran),
pintu utara tempat kudus (menerima penyucian), dan pintu yang mengarah ke barat
kehidupan itu tidak marah dan selalu menyambut dengan sukacita maka akhirnya
dia akan berada di tembok selamat dan di pintu gerbang pujian.
Tuhan
Memberkati
Amin,sangat bermanfaat,ijin share
BalasHapus