Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 10:1-7
10:1 Kemudian anak-anak Harun, Nadab dan
Abihu, masing-masing mengambil perbaraannya, membubuh api ke dalamnya serta
menaruh ukupan di atas api itu. Dengan demikian mereka mempersembahkan ke
hadapan TUHAN api yang asing yang tidak diperintahkan-Nya kepada mereka.
10:2 Maka keluarlah api dari hadapan
TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN.
10:3 Berkatalah Musa kepada Harun:
"Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib kepada-Ku
Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan
kemuliaan-Ku." Dan Harun berdiam diri.
10:4 Kemudian Musa memanggil Misael dan
Elsafan, anak-anak Uziel, paman Harun, lalu berkatalah ia kepada mereka:
"Datang ke mari, angkatlah saudara-saudaramu ini dari depan tempat kudus
ke luar perkemahan."
10:5 Mereka datang, dan mengangkat mayat
keduanya, masih berpakaian kemeja, ke luar perkemahan, seperti yang dikatakan
Musa.
10:6 Kemudian berkatalah Musa kepada
Harun dan kepada Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun: "Janganlah kamu
berkabung dan janganlah kamu berdukacita, supaya jangan kamu mati dan jangan
TUHAN memurkai segenap umat ini, tetapi saudara-saudaramu, yaitu seluruh bangsa
Israel, merekalah yang harus menangis karena api yang dinyalakan TUHAN itu.
10:7 Janganlah kamu pergi dari depan
pintu Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati, karena minyak urapan TUHAN ada
di atasmu." Mereka melakukan sesuai dengan perkataan Musa.
Kasus
yang terjadi pada pelayanan awal ini sangat menyedihkan sebab Nadab dan Abihu
adalah orang yang masuk dalam pilihan ketika Tuhan mengajak Musa dan Harun beserta tujuh puluh
orang tua-tua Israel untuk menghadap Tuhan di gunung Sinai. Eliezer dan Itamar
tidak diajak.
Keluara 24:1,9-10
24:1 Berfirmanlah Ia kepada Musa:
"Naiklah menghadap TUHAN, engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh
puluh orang dari para tua-tua Israel dan sujudlah kamu menyembah dari jauh.
24:9 Dan naiklah Musa dengan Harun,
Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel.
24:10 Lalu mereka melihat Allah Israel;
kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang buatannya seperti lantai dari batu nilam
dan yang terangnya seperti langit yang cerah.
Siapa
menyangka orang-orang pilihan inilah yang justru melakukan pelanggaran. Mereka
adalah perwakilan orang pilihan yang menyaksikan kemuliaan Tuhan tetapi justru
mereka berdua ini yang melakukan kesalahan fatal yang membuat Allah segera
membunuh mereka.
Nadab
dan Abihu membawa api asing, bukan api dari Tuhan maka Tuhan tidak menunggu
lama tetapi saat itu juga Tuhan langsung menyambar mereka dengan api
penghukuman. Tuhan tidak peduli bahwa pernah mereka sebagai orang pilihan yang melihat
kemuliaan Tuhan, itu tidak menjadi patokan Tuhan. Siapapun yang berseberangan
dengan Tuhan, yang melakukan pelayanan yang tidak meniru atau tidak mencontoh
Tuhan maka taruhannya adalah nyawa/ mati.
Di
penghujung akhir zaman ini kita dapat menyaksikan hal-hal seperti itu terjadi
dan jangan kita menambah barisan mereka. Nadab dan Abihu yang menjadi panutan
bagi Eliezer dan Itamar bahkan menjadi panutan bagi umat Israel tetapi
merekalah yang melakukan pelayanan yang berserberangan dengan Tuhan.
Imamat
pasal 10 ini dalam susunan Tabernakel kena pada mezbah korban bakaran. Api dari
mezbah korban bakakaran itulah yang dipakai untuk menyalakan pelita emas, untuk
membakar pedupaan dan membakar kemenyan yang ada di atas roti pertunjukan serta
dipakai untuk membakar ukupan yang ada di mezbah dupa. Nadab dan Abihu ini sudah
ada pada level pelayanan puncak sebab yang mereka kerjakan adalah pelayanan
membakar ukupan, berarti hubungannya dengan mezbah dupa emas berarti pelayanan puncak yang
akan masuk ke dalam ruangan maha suci. Itu sebabnya itu menjadi suatu kehilafan
yang tidak dapat dimaafkan oleh Tuhan sehingga Tuhan memberikan hukuman
maksimal yaitu hukuman mati. Berbicara ukupan ini tidak boleh main-main sebab
semua pelayanan berhubungan dengan mezbah korban bakaran/ korban Kristus, tidak
boleh dipermainkan.
Mezbah
korban bakaran ini mempunyai 6 sebutan:
1. Mezbah
Kayu Penaga
Keluaran 27:1
27:1
"Haruslah engkau membuat mezbah dari kayu penaga, lima hasta
panjangnya dan lima hasta lebarnya, sehingga mezbah itu empat persegi, tetapi
tiga hasta tingginya.
Ini
artinya sebagai bukti kemanusiaan sebab kayu berbicara tentang kemanusiaan atau
daging manusia kita ini. Ini artinya Tuhan menghendaki supaya kita memberikan
suatu pembuktian bahwa kemanusiaan kita harus kita bawa untuk berkorban. Kalau
kita tidak rela mengorbankan kemanusian (kedagingan) kita maka kita akan
kehilangan salah satu julukan Mezbah Korban Bakaran, dengan kata lain kita
tidak melakukan seperti apa yang diperintahkan oleh Tuhan.
2. Mezbah
Keluaran 29:12
29:12 Haruslah kauambil sedikit
dari darah lembu jantan itu dan kaububuh dengan jarimu pada tanduk-tanduk mezbah,
dan segala darah selebihnya haruslah kaucurahkan pada bagian bawah mezbah.
Kalau berbicara mezbah atau Altare itu berarti berbicara tempat yang
ditinggikan. Ketika kita datang pada mezbah berarti kita datang kepada Tuhan maka
ada yang ingin Tuhan temukan dalam diri kita. Apakah kita menganggap ibadah
pelayanan itu adalah sesuatu yang harus ditinggikan atau kita menganggap itu hanya
sesuatu yang lumrah atau biasa saja. Kalau berpikir bahwa ibadah pelayanan itu
sebagai sesuatu yang biasa saja berarti lepas dengan salah satu julukan Mezbah
Korban Bakaran.
Tuhan Yesus mengatakan kalau
meninggikan korban Kristus maka hasilnya ada dua:
1) Kalau
meninggikan Korban Kristus maka kita akan lebih mengenal siapa Tuhan Yesus,
yaitu Dia adalah utusan Tuhan.
Yohanes
8:28
8:28
Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah
kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku
sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa
kepada-Ku.
2) Kalau
kita meninggikan Mezbah maka akan terjadilah kelengkapan Tubuh Kristus, Tuhan
akan memenuhi segala sesuatu yang dibutuhkan untuk pembangunan Tubuh Kristus.
Berarti lengkaplah anggota Tubuh Kristus.
Yohanes
12:32
12:32
dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang
kepada-Ku."
3. Mezbah
Korban Bakaran
Keluaran 30:28
30:28
mezbah korban bakaran dengan segala perkakasnya, bejana pembasuhan
dengan alasnya.
Artinya ada sesuatu yang harus
dikorbankan. Tidak akan disebut mezbah korban bakaran kalau tidak ada sesuatu
yang dikorbankan atau dibakar.
Di mezbah korban bakaran inilah
ada hal yang tidak dihargai dan dilalaikan oleh Nadab dan Abihu sebab di mezbah
ini ada api dari Tuhan yang harus mereka jaga. Karena kelalaian mereka inilah
Tuhan tidak menunggu lagi supaya mereka sadar namun langsung menghukum.
Dasar ibadah kita adalah apa yang
dibakar di atas mezbah korban bakaran ini itulah korban Kristus. Kalau Tuhan
sendiri rela mempersembahkan AnakNya di atas mezbah korban bakaran maka kita
pun harus rela berkorban untuk beribadah dan melayani Tuhan. Ada pembayaran
harga untuk kita bisa beribadah dan melayani Tuhan. Dibakar berarti tidak ada
lagi sebab sudah menjadi abu, berarti jangan kita ingat-ingat lagi apa yang
sudah kita korbankan.
4. Mezbah
tembaga
Keluaran 38:30
38:30
Dari padanya dibuatnyalah alas-alas pintu Kemah Pertemuan, dan mezbah tembaga
dengan kisi-kisi tembaganya, segala perkakas mezbah itu,
Tembaga
menunjuk hukuman. Berarti kalau kita datang ke mezbah korban bakaran kita harus
rela menerima hukuman. Dosa kita itulah yang harus dihukum, sifat-sifat daging
kitalah yang harus dihukum. Hukuman atas dosa kita telah ditanggung oleh Tuhan
Yesus tetapi bukan berarti kita boleh berbuat dosa lagi. Kalau kita melihat
Tuhan Yesus yang sudah menanggung hukuman atas dosa kita maka kita harus sadar
untuk tidak membiarkan dan menumbuh kembangkan dosa lagi.
5. Mezbah
Allah
Ezra 3:2
3:2
Maka mulailah Yesua bin Yozadak beserta saudara-saudaranya, para imam itu, dan
Zerubabel bin Sealtiel beserta saudara-saudaranya membangun mezbah Allah
Israel untuk mempersembahkan korban bakaran di atasnya, sesuai dengan yang ada
tertulis dalam kitab Taurat Musa, abdi Allah.
Mazmur
43:4
43:4
Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, yang adalah
sukacitaku dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah,
ya Allahku!
Mezbah Allah berarti punyanya
Tuhan. Jadi ketika kita menghampiri Tuhan, kita tidak boleh lepas dengan mezbah
Allah. Karena itu adalah mezbahnya Allah maka Allah telah menyiapkan korbanNya
itulah AnakNya sendiri. Kita harus paham bahwa ketika kita datang beribadah itu
berarti kita mengkaitkan diri dengan pribadi Allah.
Apakah saudara sadar ketika
datang beribadah dan melayani berarti saudara mentautkan diri dengan Tuhan atau
datang beribadah hanya sekedar menjalankan sebab saudara memegang jabatan
pelayanan? Kalau hanya perpikiran seperti itu berarti masih jauh dari mezbah Allah.
Itu sebabnya mari kita menjadi umat Tuhan yang bijaksana dan ke mana kita
diarahkan oleh Tuhan.
Kalau mezbah atau ibadah dan
pelayanan yang kita bangun tanpa kaitannya dengan “punyanya Tuhan” maka kita
keliru besar. Jadilah anak Tuhan yang beribadah dan dan melayani yang
mengtautkan diri dengan pribadi Allah. Orang-orang yang ada di mezbah ini yang
berkepentingan mejalankan ibadah adalah suku Lewi. Lewi artinya melekatkan, menghubungkan,
menggabungkan dan mengikatkan. Ini yang harus ada pada kita, kita harus
melekatkan, menghubungkan, menggabungkan dan mengikatkan diri dengan Tuhan.
Kalau kita mengkaitkan diri
dengan Tuhan berarti kita tidak akan salah ketika berada pada ibadah puncak.
Tujuan Tuhan menjelaskan tentang 6 poin ini maksudnya supaya kita tidak salah ketika
membawa pedupaan (ibadah puncak). Kita harus ingat bahwa di mezbah korban
bakaran ada api yang tidak boleh padam dan dari sanalah dasarnya kita berangkat
sampai pada pelayanan puncak yaitu doa penyembahan.
6. Mezbah-Ku
Maleakhi 1:7
1:7
Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: "Dengan
cara bagaimanakah kami mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja
TUHAN boleh dihinakan!"
Mezbah Tuhan yang disebut oleh
Tuhan “mezbah-Ku”, ini dikaitkan dengan Meja Tuhan. Inilah yang terjadi pada
orang Israel dan seringkali tidak kita sadari kita juga sudah
menajiskan/mencemarkan mezbah Tuhan.
1:8
Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu
jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu
jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu,
apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.
Kalau dikatakan mezbah-Ku berarti
penekanannya di sini adalah suci dan kudus sebab Allah itu kudus. Setelah itu
masuk pada ayat yang ke delapan yang suasananya kontradiksi dengan kesucian.
Mezbah Tuhan/meja Tuhan ini suci tetapi sudah dicemarkan.
Maleakhi
1:8
1:8
Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu
jahat? Apabila kamu membawa binatang yang timpang dan sakit, tidakkah itu
jahat? Cobalah menyampaikannya kepada bupatimu, apakah ia berkenan kepadamu,
apalagi menyambut engkau dengan baik? firman TUHAN semesta alam.
Apakah hati Tuhan tidak pilu
ketika milik Tuhan kita cemarkan padahal mezbah itu adalah pembuka jalan untuk
kita tembus ke Sorga. Dari situ titik start kita untuk mengikuti beberapa ruas
jalan untuk sampai di Sorga. Tetapi orang Israel mengatakan “pantas meja Tuhan
dinajiskan”. Jangan hal ini terjadi dalam diri kita.
Nadab
artinya dermawan dan Abihu artinya Allah itu punyaku. Jadi kalau dilihat dari
luar mereka ini rohani karena murah hati dan mereka adalah orang-orang yang
berkata memiliki Allah. Tetapi apalah arti kalau hanya ucapan. Memang kelihatannya
terbuka tangan dan mengatakan Allah itu punyaku, tetapi dalam pelayanannya
bentrok dengan Tuhan. Dia murah hati tetapi bukan didorong api dari Korban
Kristus, bukan didorong oleh kasih dari Tuhan. Mereka melakukan pelayanan yang
tidak waspada dan ternyata sudah menyakiti hati Tuhan sehingga Tuhan tidak
segan-segan membunuh mereka.
Nadab
dan Abihu ini menunjuk banyak hamba Tuhan dan pelayanan-pelayanan Tuhan
sekarang ini yang seperti itu. Sebab ketika mereka mati mereka masih memakai
pakaian pelayanan. Sekarang banyak hamba Tuhan dan pelayanan Tuhan terlihat
masih melayani tetapi sebenarnya rohaninya sudah mati. Salah satu tanda rohani
mati adalah tidak dipercaya lagi rahasia Firman.
Kalau
seseorang dipercaya Tuhan pembukaan rahasia Firman Tuhan mengapa kita tidak mau
percaya pada orang itu padahal Tuhan sendiri percaya padanya. Kita tidak akan
tersesat kalau percaya pada orang kepercayaan Tuhan.
1 Korintus 4:1-2
4:1 Demikianlah hendaknya orang
memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan
rahasia Allah.
4:2 Yang akhirnya dituntut dari
pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.
Mazmur 107:4-7
107:4 Ada orang-orang yang mengembara di
padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan;
107:5 mereka lapar dan haus, jiwa mereka
lemah lesu di dalam diri mereka.
107:6 Maka berseru-serulah mereka kepada
TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dilepaskan-Nya mereka dari kecemasan mereka.
107:7 Dibawa-Nya mereka menempuh jalan
yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang.
Jadilah
anak Tuhan yang dilawati oleh Tuhan dengan pembukaan rahasia Firman Allah dan
kita harus percaya pada orang yang dipercaya rahasia Tuhan. Orang yang tidak
percaya berarti sama dengan melecehkan dan menista kepercayaan Tuhan pada hamba
Tuhan itu. Jangan seperti orang di Kreta.
Titus 1:16
1:16 Mereka mengaku mengenal Allah,
tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka
dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.
Oleh
karena Korban Kristus maka rahasia Firman Allah dibukakan. Kalau Tuhan Yesus
tidak mau dikorbankan, tidak mau disembelih di mezbah Allah maka tidak akan ada
pembukaan rahasia Firman karena Roh Kudus tidak akan datang. Roh Kudus datang
karena Korban Kristus sehingga ada pembukaan rahasia Firman Allah. Korban
Kristus, Roh Kudus dan pembukaan rahasia Firman Allah itu berkaitan erat. Kalau
tidak percaya pembukaan rahasia Firman Allah itu sama dengan menista Roh Kudus
dan orang yang menghujat Roh Kudus tidak ada ampun!
Jangan
membiasakan diri membantah, apalagi yang saudara bantah adalah orang
kepercayaan Tuhan!
Ketika
Nadab dan Abihu melakukan kesalahan, bagi Tuhan itu adalah kesalahan yang
pantas dijatuhkan vonis hukuman mati. Jadi begitu mereka tidak lagi menghargai
api Korban Kristus, Tuhan melihat itu adalah pelanggaran yang paling tinggi dan
harus diberikan hukuman yang paling maksimal.
Ibrani 10:29,31
10:29 Betapa lebih beratnya hukuman yang
harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap
najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih
karunia?
10:31 Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam
tangan Allah yang hidup.
Kita
memang harus menjatuhkan diri dalam tangan Tuhan, tetapi yang dimaksud di sini
karena melawan Tuhan sehingga akhirnya Tuhan remukkan dan mati. Ini jangan
sampai terjadi dalam kehidupan kita.
Kalau
dilihat Nadab dan Abihu adalah orang yang dermawan dan mengaku Allah itu punyaku.
Tetapi
apalah
artinya kalau itu hanyalah bungkusnya dan isinya beda.
Keluaran 27:8
27:8 Mezbah itu harus kaubuat berongga
dan dari papan, seperti yang ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu,
demikianlah harus dibuat mezbah itu."
Mezbah
itu berongga artinya mezbah itu terbuka, tidak tertutup sehingga bisa diisi api
dan binatang korban. Ini menunjukkan kepada kita bahwa betapa Tuhan itu dengan
anugerahNya yang limpah, sangat terbuka terhadap kita. Tuhan tidak menutup hati
terhadap kita, Tuhan membuka hati secara khusus kepada kita umatNya dan secara
umum kepada seluruh manusia.
Dengan
keterbukaan Tuhan ini memberi kesempatan untuk kita datang bersekutu dengan Dia
dan mezbah ini, di situlah titik start kita untuk mengisi hidup ini lewat
pelayanan dan ibadah kita. Yang menjadi pendorong pelayanan kita jangan salah.
Sebab banyak pelayanan Tuhan yang pelayannnya bukan di dorong oleh Mezbah
Korban bakaran tetapi oleh motivasi yang salah.
Filipi 1:15-17
1:15 Ada orang yang memberitakan Kristus
karena dengki dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan
maksud baik.
1:16 Mereka ini memberitakan Kristus
karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil,
1:17 tetapi yang lain karena kepentingan
sendiri dan dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka
memperberat bebanku dalam penjara.
Dalam
ayat di atas ada 4 bentuk pelayanan dan yang mayoritas (3 jenis:dengki,
perselisihan dan kepentingan sendiri) adalah yang negatif, hanya 1 yang positif
yaitu melayani dengan kasih. Yang beribadah dan melayani karena dengki,
perselisihan dan kepentingan diri sendiri ini tujuannya untuk mempecundangi
orang yang melayani dengan kasih.
Paulus
adalah guru dari Timotius dan Titus. Paulus sendiri adalah murid Tuhan Yesus informal.
Berbeda dengan Petrus, Yohanes dan Yakobus dan rasul-rasul yang lain yang
menerima pelajaran langsung dari Tuhan secara formal 3½ tahun. Tetapi yang
lebih dipakai oleh Tuhan adalah Paulus, buat bangsa kafir/ non Yahudi.
I Tesalonika 2:3-6
2:3 Sebab nasihat kami tidak lahir dari
kesesatan atau dari maksud yang tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya.
2:4 Sebaliknya, karena Allah telah
menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami
berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah
yang menguji hati kita.
2:5 Karena kami tidak pernah bermulut
manis -- hal itu kamu ketahui -- dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang
tersembunyi -- Allah adalah saksi --
2:6 juga tidak pernah kami mencari
pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun
kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus.
7
standar pelayanan rasul Paulus:
1. Tidak
lahir dari kesesatan.
2. Tidak
dengan maksud yang tidak murni.
3. Tidak
disertai tipu daya.
4. Tidak
menyukakan hati manusia tetapi menyukakan Allah
5. Tidak
bermulut manis
6. Tidak
ada maksud loba
7. Tidak
mencari pujian
Nadab
dan Abihu masih memakai jubah pelayanan tetapi sudah mati. Jangan bertanya
Firman pada orang yang mati rohaninya sebab nanti dia akan menjawab dengan roh
mati.
Yesaya 8:19
8:19 Dan apabila orang berkata kepada
kamu: "Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang
berbisik-bisik dan komat-kamit," maka jawablah: "Bukankah suatu
bangsa patut meminta petunjuk kepada allahnya? Atau haruskah mereka meminta
petunjuk kepada orang-orang mati bagi orang-orang hidup?"
Kalau
pelayan itu rohaninya sudah mati, jangan kita tanyakan Firman. Nanti dia akan
menjawab sesuai dengan keadaan rohaninya yang mati.
Imamat 10:5
10:5 Mereka datang, dan mengangkat mayat
keduanya, masih berpakaian kemeja, ke luar perkemahan, seperti yang
dikatakan Musa.
Berarti
masih lengkap dengan pakaian tahbisannya. Untuk sekarang terlihat masih ada
kepercayaan karena memegang jabatan pelayanan tetapi sebenarnya sudah mati.
Yang menangani Nadab dan Abihu adalah Misael dan Elisyafan. Misael artinya yang
keadaannya seperti Allah. Elisafan artinya dilindungi oleh Allah. Misael dan
Elsafan adalah anak Uziel, paman Harun. Jadi yang ditangani oleh Misael dan
Elsafan adalah keponakan mereka.
Imamat 10:4,6
10:4 Kemudian Musa memanggil Misael dan
Elsafan, anak-anak Uziel, paman Harun, lalu berkatalah ia kepada mereka:
"Datang ke mari, angkatlah saudara-saudaramu ini dari depan tempat
kudus ke luar perkemahan."
10:6 Kemudian berkatalah Musa kepada
Harun dan kepada Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun: "Janganlah kamu
berkabung dan janganlah kamu berdukacita, supaya jangan kamu mati dan jangan
TUHAN memurkai segenap umat ini, tetapi saudara-saudaramu, yaitu seluruh
bangsa Israel, merekalah yang harus menangis karena api yang dinyalakan TUHAN
itu.
Di
sini terlihat Musa memenggal hubungan dengan Nadab dan Abihu dengan mengatakan
“saudara-saudaramu” Musa tidak menyebutkan “saudara-saudara kita”. Bagi Musa
bukan berarti tidak penting keluarga dagingnya tetapi bukan itu penekanan yang
utama. Yang utama adalah hubungan dalam kekudusan dan kemuliaan Tuhan.
Imamat 10:3
10:3 Berkatalah Musa kepada Harun:
"Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib kepada-Ku
Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan Kuperlihatkan
kemuliaan-Ku." Dan Harun berdiam diri.
Ketika
Tuhan Yesus sedang menyampaikan pengajaran Firman lalu datang ibu dan
saudara-saudaraNya maka Tuhan Yesus juga memotong hubungan dengan mereka sebab
saat itu mereka datang untuk menghambat penyampaian pengajaran Firman Tuhan. Mereka
datang sebab mendengar bahwa Tuhan Yesus tidak waras, jadi saudara-saudara
Tuhan Yesus ini adalah kehidupan yang gampang termakan isu negatif. Mereka mau
menghambat pengajaran Firman. Orang yang mau menghambat pengajaran Firman
jangan ada hubungan dengan kita. Dengan kata lain jangan kita menjadi kehidupan
yang menghambat lajunya Firman pengajaran.
Markus 3:31-35
3:31 Lalu datanglah ibu dan
saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang
memanggil Dia.
3:32 Ada orang banyak duduk mengelilingi
Dia, mereka berkata kepada-Nya: "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di
luar, dan berusaha menemui Engkau."
3:33 Jawab Yesus kepada mereka:
"Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?"
3:34 Ia melihat kepada orang-orang yang
duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan
saudara-saudara-Ku!
3:35 Barangsiapa melakukan kehendak
Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah
ibu-Ku."
Kalau
memakai logika terlihat dua kali Tuhan Yesus seperti tidak sopan terhadap
ibunya.
Yohanes 2:4 (Terjemahan Lama)
2:4 Maka kata Yesus kepadanya, "Hai
perempuan, apakah yang kena-mengena di antara Aku dengan engkau? Saat-Ku
belum sampai."
Kalau
melihat ini seperti Tuhan Yesus tidak sopan tetapi apakah benar Tuhan Yesus
tidak sopan? Yang paling utama adalah jalinan hubungan kita kalau kita
sama-sama paham soal kekudusan dan kemuliaan Tuhan. Itu yang harus kita kejar.
Berbicara
ibu tidak lepas dengan susu.
Keluaran 2:7-8
2:7 Lalu bertanyalah kakak anak itu
kepada puteri Firaun: "Akan kupanggilkah bagi tuan puteri seorang inang
penyusu dari perempuan Ibrani untuk menyusukan bayi itu bagi tuan puteri?"
2:8 Sahut puteri Firaun kepadanya:
"Baiklah." Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu.
Susu
adalah asupan untuk bayi. Berarti ketika itu Tuhan Yesus berbicara jenjang
pertumbuhan jiwa. Orang-orang yang
berada di situ membutuhkan susu. Jangan mengambil susu yang sudah
terkontaminasi. Anak Tuhan dalam pertumbuhan rohaninya membutuhkan susu.
I Petrus 2:2
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang
baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya
olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Ketika
Musa diangkat oleh putri Firaun maka Miryam menghampiri putri Firaun dan
menawarkan inang penyusu dari orang Israel. Ini menunjuk susu yang sejati, susu
yang rohani. Tetapi jangan kita hanya tinggal pada susu tetapi harus meningkat
pada saudara. Apa yang dimaksud dengan saudara?
Amsal 7:4
7:4 Katakanlah kepada hikmat:
"Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu,
Kita
harus meningkat pada saudara berarti meningkat pada hikmat dan hikmat inilah
yang membukakan rahasia Firman. Tidak akan mudah saudara tercabut kalau
mengatakan pada Firman dalam pembukaan rahasianya “Engkau saudaraku”.
Jangan
salah menggunakan hikmat, jangan salah menggunakan pembukaan rahasia Firman
sebab:
Pengkhotbah 9:18
9:18 Hikmat lebih baik dari pada
alat-alat perang, tetapi satu orang yang keliru dapat merusakkan banyak hal
yang baik.
Markus 3:21
3:21 Waktu kaum keluarga-Nya mendengar
hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras
lagi.
Ibu
dan saudara Tuhan Yesus waktu itu terprovokasi sehingga mau mengambil Tuhan
Yesus yang sedang mengajar. Berarti ketika itu mereka mau menghambat Firman
pengajaran. Jangan kita menjadi penghambat Firman pengajaran, biarlah kita
mendukung Firman pengajaran yang mau belajar dalam kekudusan serta berusaha
untuk meraih kemuliaan. Jangan kita mudah disusupi isu-isu negatif sebab itu
hanya merusak.
Mari
kita lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, kita melihat sesungguhnya Allah
sangat bermurah hati dengan mencurahkan rahasia Firman kepada kita yang akan
membawa kita memetik hasil ibadah kita yaitu duduk bersanding dengan Tuhan.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar