Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 6:1-2
6:1 "Celaka atas orang-orang yang merasa aman
di Sion, atas orang-orang yang merasa tenteram di gunung Samaria, atas
orang-orang terkemuka dari bangsa yang utama, orang-orang yang kepada mereka
kaum Israel biasa datang!
6:2 Menyeberanglah ke Kalne, dan lihat-lihatlah;
berjalanlah dari sana ke Hamat yang besar itu, dan pergilah ke Gat orang
Filistin! Adakah mereka lebih baik dari kerajaan-kerajaan ini, atau lebih
besarkah daerah mereka dari daerahmu?
Amos
pasal 6 dalam terang Tabernakel terkana Meja Roti Pertunjukkan.
Dari
ayat di atas kita melihat ada rasa aman yang palsu. Jangan kita tertipu merasa
aman padahal rasa aman itu adalah imitasi. Kalau dikaitkan dengan terang
Tabernakel berarti ada pengajaran yang keliatannya membawa saudara aman padahal
ajaran itu palsu. Ada 4 hal ciri orang yang merasa aman padahal sesungguhnya
palsu.
1. Suka
menekan atau menghimpit orang benar yang ada di dalam pengajaran yang benar
Zakharia 1:15
1:15
tetapi sangat besar murka-Ku terhadap bangsa-bangsa yang merasa dirinya aman,
yang, sementara Aku murka sedikit, telah membantu menimbulkan kejahatan.
Ada
orang yang mempunyai sifat tabiat suka menekan orang yang benar.
Yakobus 5:6
5:6
Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat
melawan kamu.
Yang
dimaksudkan orang benar adalah Yesus Kristus. Kalau berbicara Tuhan Yesus
adalah orang benar itu menunjuk kebenaran Firman Allah.
Lukas 23:47
23:47
Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya:
"Sungguh, orang ini adalah orang benar!"
Ada
orang yang merasa benar lalu menghimpit orang lain, bahkan yang dia himpit
adalah orang-orang yang benar atau dengan bahasa lain adalah pengajaran yang
benar. Bukan hanya pengajarannya semata yang dia himpit tetapi juga orang-orang
yang ada di dalam pengajaran itu.
Orang
seperti ini merasa bahwa pelayanannya dan apa yang dia kerjakan benar-benar
datang dari dirinya sendiri. Orang seperti ini dicela oleh Tuhan, mereka
seakan-akan gergaji yang bekerja sendiri tanpa ada yang menggerakkannya.
Yesaya 10:14-15
10:14
Seperti kepada sarang burung, demikianlah tanganku telah menjangkau kepada
kekayaan bangsa-bangsa, dan seperti orang meraup telur-telur yang ditinggalkan
induknya, demikianlah aku telah meraup seluruh bumi, dan tidak seekor pun yang
menggerakkan sayap, yang mengangakan paruh atau yang menciap-ciap."
10:15
Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya, atau gergaji
membesarkan diri terhadap orang yang mempergunakannya? seolah-olah gada
menggerakkan orang yang mengangkatnya, dan seolah-olah tongkat mengangkat
orangnya yang bukan kayu!
Rasa
aman yang palsu yang mereka rasakan dalam Amos pasal 6 mereka ukur dengan
keberhasilan menghimpun kekayaan dengan kekuatannya sendiri. Kebanggaan orang
yang merasa dirinya aman padahal palsu adalah karena sudah menghimpun kekayaan
dan merasa keberhasilan itu dari dirinya sehingga dia memandang orang lain itu
miskin karena tidak setia dan dikutuk oleh Tuhan.
Orang
Israel zaman nabi Amos merasa kekayaan itu ada mutlak datang dari usaha sendiri
sehingga dengan kekayaan yang mereka peroleh ini mereka pakai menghimpit orang
benar. Orang yang menjalankan Firman kebenaran justru dihimpit dan ditekan karena
mereka ada dalam kelimpahan kekayaan dan meresa itu mutlak datang dari dirinya
sehingga ketika mendengar Firman yang disampaikan oleh hamba Tuhan di dalam
kebenaran dia tidak bisa terima dan berusaha menghimpit dengan pemikiran
“kekayaan itu saya peroleh sendiri, mengapa mau mengutak atik! Kuberi atau
tidak itu hak saya.” Mereka tidak peduli dengan orang lain dan tidak peduli
dengan pekerjaan Tuhan. Orang seperti itu memiliki rasa aman yang palsu. Ini
jangan terjadi dalam diri kita.
2. Suka
mengolok-olok
Mazmur 123:4
123:4
jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman,
dengan penghinaan orang-orang yang sombong.
Orang
yang merasa aman yang palsu ini suka mengolok-olok dan mengolok-olok ini kembar
dengan sombong. Kalau seseorang suka mengolok, baginya itu sesuatu yang menjadi
hobi karena dia sudah merasa nyaman dan aman padahal dia tidak sadar itu adalah
rasa aman yang palsu. Dia mengekspresikan rasa amannya yang sebenarnya palsu
itu dengan mengolok-olok.
Siapa
yang dia olok?
Mazmur 123:1-2
123:1
Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di
sorga.
123:2
Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti
mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita
memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
Yang
diolok di sini adalah hamba Tuhan dan anak Tuhan. Terlihat di sini ada
kecenderungan hamba ini mau meneladani cara pelayanan tuannya. Memandang tangan
tuannya berarti meneladani cara kerja tuannya. Jadi jangan heran dan terkejut ketika
kita meneladani cara kerja Tuhan dalam pelayanan lalu kita malah menerima
olokkan dari orang yang merasa dirinya aman yang palsu. Jadi kita harus ada
minat untuk meneladani majikan kita. Ketika kita meneladani bagaimana pelayanan
majikan kita lalu mendapatkan olokan, itu harus kita terima. Orang yang
mengolok itulah orang yang merasa aman tetapi palsu.
Mazmur 123:3-4
123:3
Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang
dengan penghinaan;
123:4
jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman,
dengan penghinaan orang-orang yang sombong.
Kalau
merasa aman maka tidak akan peduli lagi dengan apa yang ada di sekelilingnya
dan apa yang harus dia perbuat. Orang seperti itu tidak akan peduli lagi dengan
pekerjaan Tuhan.
3. Merasa
aman padahal di depannya sudah ada kebinasaan
Hakim-hakim 8:11
8:11
Gideon maju melalui jalan orang-orang yang diam di dalam kemah di sebelah timur
Nobah dan Yogbeha, lalu memukul kalah tentara itu, ketika tentara itu menyangka
dirinya aman.
Ketika
kita merasa diri kita aman di hari-hari terakhir ini, jangan sampai merasa aman
yang palsu padahal sudah kena jerat kebinasaan. Itulah yang Tuhan tidak tega
melihat kita. Jangan seperti yang terjadi dalam Daniel pasal 5. Ketika raja
Belsazar mengadakan pesta yang meriah bagi para pembesar Babel tiba-tiba dia
melihat tangan yang menulis di dinding “menai menai tekail ufarsin” dan
kemudian mendadak malam itu kebinasaan melanda kerajaan Babel. Rasa aman palsu
ini menggoda kita untuk tidak ada kesiapan diri padahal di depan ini sudah ada
penghadang yang mencelakkan kita. Karena terpesona dengan situasi yang aman
sehingga tidak ada persiapan. Rasa aman yang palsu justru menghentar pada
kebinasaan.
4. Tidak
ada rem, tidak ada keseganan dan tidak malu-malu melakukan kejahatan
Yesaya 47:10
47:10
Engkau tadinya merasa aman dalam kejahatanmu, katamu: "Tiada yang melihat aku!"
Kebijaksanaanmu dan pengetahuanmu itulah yang menyesatkan engkau, sehingga
engkau berkata dalam hatimu: "Tiada yang lain di sampingku!"
Dia
melakukan kejahatan tetapi merasa aman. Itu sebabnya dia tidak merasa tertuduh ketika
melakukan kejahatan karena setelah melakukan kejahatan dia merasa aman dan
tidak ada apa-apa. Manusia terus melakukan kejahatan karena hukuman Tuhan tidak
segera dijatuhkan.
Pengkhotbah 8:11
8:11
Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka
hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat.
Jangan
merasa sekarang melawan kebenaran Firman dan tidak terjadi apa-apa sehingga
besoknya melakukan lagi lalu juga tidak terjadi apa-apa dan terus berani
melawan kebenaran Firman padahal di depannya sudah siap pembinasa. Ini jangan
ada dalam diri saudara karena ini sangat berbahaya.
Mazmur 50:19-21
50:19
Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya.
50:20
Engkau duduk, dan mengata-ngatai saudaramu, memfitnah anak ibumu.
50:21
Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; engkau menyangka, bahwa
Aku ini sederajat dengan engkau. Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara
ini ke hadapanmu.
Mazmur 50:21 (Terjemahan Lama)
50:21
Sekalian ini engkau perbuat, maka Aku berdiam diriku; pada sangkamu Aku ini
sama seperti engkau; tetapi Aku akan menyiksakan dikau dan menaruh segala
perkara itu beratur-atur di hadapan matamu.
Tuhan hadir lewat FirmanNya supaya kita jangan
berada pada rasa aman yang palsu. Yang harus kita cari adalah rasa aman yang sesungguhnya.
Ayub 11:18
11:18 Engkau akan merasa aman, sebab ada harapan,
dan sesudah memeriksa kiri kanan, engkau akan pergi tidur dengan tenteram;
Orang
yang tidak mempunyai pengharapan akan galau dan gelisah (tidak ada ketenangan
dalam hidupnya).
Amsal 3:21-26
3:21 Hai anakku, janganlah pertimbangan dan
kebijaksanaan itu menjauh dari matamu, peliharalah itu,
3:22 maka itu akan menjadi kehidupan bagi jiwamu,
dan perhiasan bagi lehermu.
3:23 Maka engkau akan berjalan di jalanmu dengan
aman, dan kakimu tidak akan terantuk.
3:24 Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan
terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak.
3:25 Janganlah takut kepada kekejutan yang
tiba-tiba, atau kepada kebinasaan orang fasik, bila itu datang.
3:26 Karena TUHANlah yang akan menjadi sandaranmu,
dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.
Kita
saja menjaga biji mata kita, masakan Tuhan tidak menjaga biji mataNya yaitu
kita.
Contoh
konkrit dalam Alkitab orang yang merasa aman yang palsu:
Lukas 12:15-21
12:15 Kata-Nya lagi kepada mereka:
"Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun
seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada
kekayaannya itu."
12:16 Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu
perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah
hasilnya.
12:17 Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus
aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil
tanahku.
12:18 Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat;
aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar
dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku:
Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya;
beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
12:20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau
orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang
telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
12:21 Demikianlah jadinya dengan orang yang
mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan
Allah."
Ada 3
sumber kekayaan:
1. Karena
kepandaian manusia dalam soal berdagang
Yehezkiel
28:5
28:5
Karena engkau sangat pandai berdagang engkau memperbanyak kekayaanmu, dan
karena itu engkau jadi sombong.
2. Datang
dari iblis
Kisah
Para Rasul 16:16-18
16:16
Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu, kami bertemu dengan
seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung; dengan tenungan-tenungannya
tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.
16:17
Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya:
"Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. Mereka memberitakan
kepadamu jalan kepada keselamatan."
16:18
Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan
lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi
nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini." Seketika
itu juga keluarlah roh itu.
3. Dari
Tuhan
Amsal
10:22
10:22
Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.
Mazmur
118:26
118:26
Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari dalam
rumah TUHAN.
Berkat yang dari Tuhan yang tidak
disertai dengan dukacita dan susah payah adalah berkat yang datang dari rumah
Tuhan. Kalau anak Tuhan dekat dengan Tuhan dan ada persekutuan dengan Tuhan di
dalam rumah Tuhan pasti akan diberkati dan tidak disertakan dengan dukacita. Kalau
ada anak Tuhan yang dekat dengan Tuhan dan ada di dalam rumah Tuhan lalu
diberkati oleh Tuhan tidak usah kita cemburu sebab dia dekat dengan Tuhan.
Justru kita harus belajar seperti itu. Kalau kita ini membangun rohani kita
dalam kapasitas seperti rumah Tuhan maka berkat Tuhan juga akan datang dan
tidak akan disertakan dengan dukacita.
Jangan menolak bila ada yang
mengajak datang pada rumah Tuhan.
Mazmur
122:1-2
122:1
Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku:
"Mari kita pergi ke rumah TUHAN."
122:2
Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
Mari
kita datang dekat kepada Tuhan, jangan kita menjauh dari Tuhan. Sembahlah Tuhan
dengan serius.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar