Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Yehekiel 47:4
47:4 Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku
masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia
mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air
itu, sekarang sudah sampai di pinggang.
Kegerakan ini akan terjadi dan sedang terjadi bagi
setiap pribadi yang memperhatikan gerakkan Tuhan dalam kegerakan Firman untuk
pembentukan Tubuh Kristus. Kegerakan yang pertama sampai di mata kaki artinya
kegerakan untuk memantapkan pendirian. Jadi kegerakan yang akan dialami oleh
siapapun untuk masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus adalah kegerakan yang
memantapkan pendiriannya terhadap Firman Tuhan.
Kadang kita salah paham dengan Tuhan lewat kita
salah paham terhadap pemberita. Padahal pemberita itu tidak ada maksud yang
negatif tetapi dia bergumul agar apa yang menjadi isi hati Tuhan, pemikiran
Tuhan, kehendak Tuhan dan kepikiran Tuhan dinyatakan kepada kita. Itulah yang
disebut nafas Allah. Setiap tulisan Firman yang diilhami Tuhan itulah nafas
Allah. Jadi Alkitab ini, itulah nafas Allah.
Kalau dihubungkan dengan Yehezkiel pasal 47 ini,
nafas Allah mau memantapkan pendirian kita. Jadi ketika kita mau dimantapkan
pendirian kita maka itu adalah sentuhan dari nafas Allah. Kita harus memahami
bahwa ada tiupan nafas Allah untuk memantapkan pendirian kita.
Setelah itu nafas Allah ini mau menyentuh lutut.
Ukurannya tetap sama yaitu 1000 hasta yang menunjuk angka kekudusan. Kita
menerima nafas Allah berarti kita dijamah untuk disucikan/ kudus. Artinya
pemantapan pendirian kita itulah awal kekudusan kita kalau ikut kegerakan besar.
Tidak mungkin kita berangkat ke atas kalau kekudusan Tuhan lewat pendirian kita
itu belum mantap. Ketika kita disentuh oleh Tuhan untuk memantapkan pendirian
kita, seringkali kita salah memberikan interprestasi atau dapat dikatakan tidak
mengapresiasi, tidak menanggapi dengan serius. Padahal maksud Tuhan menyentuh
pergelangan kaki ke bawah adalah untuk memantapkan pendirian. Itulah adalah
hembusan nafas Tuhan.
Dari pendirian inilah kita akan berangkat sampai
pada kegerakan yang besar. Jangan kita mengharapkan kegerakan yang besar kalau
pendirian kita belum mantap. Mantapnya pendirian kita berarti:
II
Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
1. Mantap
dalam pengajaran
2. Mantapnya
koreksi terhadap dosa dan kesalahan kita.
3. Dimantapkan
bagaimana memperbaiki kelakuan kita
4. Dimantapkan
lewat didikan dalam kebenaran
Saya sebagai gembala bertanggung jawab terhadap Tuhan
dan yang dipertanggung jawabkan adalah jemaat yang Tuhan percayakan untuk
dilayani. Kalau ada yang mau melangkah salah maka gembala harus berbicara dari
mimbar agar jemaat itu tertolong. Tanggung jawab seorang gembala adalah membawa
jiwa yang dipercayakan untuk dipersembahkan bagaikan santapan yang lezat bagi
Tuhan.
Roma
15:16,18
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus
Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah,
supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan
yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
15:18 Sebab aku tidak akan berani berkata-kata
tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku,
yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan
perbuatan,
Kita harus melihat pendirian kita apakah sudah
mantap. Kalau pendirian sudah mantap maka kita akan dibawa pada kegerakan yang
lebih lanjut yaitu kegerakan yang menyentuh lutut, ini adalah doa penyembahan.
Doa penyembahan itu dikatakan mantap kalau sampai pada ukuran angka 1000
artinya kalau doa penyembahan itu ada dalam kesucian Allah.
Jangankan anak Tuhan atau hamba Tuhan, seorang rasul
saja pernah salah dalam penyembahan itulah rasul Yohanes.
Wahyu 19:10;
22:8-9
19:10 Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk
menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian!
Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian
Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."
22:8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar
dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku
tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu
kepadaku, untuk menyembahnya.
22:9 Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan
berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu,
para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah
Allah!"
Bukan berarti ketika rasul Yohanes salah maka Tuhan
mengumbar dia. Tuhan tidak mau hambaNya tetap dalam kesalahan sehingga Tuhan
menyatakan apa yang salah lewat nafas Allah.
II
Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Ketika ditunjukkan kesalahan kita, itu berarti nafas
Allah bergerak di dalam hidup kita. Kalau kita menolak ketika kesalahan kita
ditunjuk sama dengan kita menepis nafas Allah dan sama dengan membawa diri pada
kematian sebab nafas itu adalah kehidupan.
Rasul Yohanes melakukan kesalahan dalam penyembahan
sampai dua kali tetapi tidak Tuhan biarkan, Tuhan tunjuk kesalahannya. Itu
berarti ada pembenahan. Pemulihan itu berarti ada kesalahan yang ditunjukkan
sehingga terjadi pemulihan. Kalau kita mau dipulihkan maka kita harus rela
ditunjukkan kesalahan kita.
Ratapan
2:14
2:14 Nabi-nabimu melihat bagimu penglihatan yang
dusta dan hampa. Mereka tidak menyatakan kesalahanmu, guna memulihkan engkau
kembali. Mereka mengeluarkan bagimu ramalan-ramalan yang dusta dan menyesatkan.
Di sini seringkali umat Tuhan salah, ketika ditunjuk
kesalahan bukannya berterima kasih malah beraksi untuk melawan pemberita
Firman. Pemulihan itu intinya adalah menyatakan yang salah. Itu identik dengan
yang dikatakan dalam II Timotius 3:16. Kita datang beribadah bukan hanya
sekedar upacara belaka namun kita harus mohon kepada Tuhan agar kesalahan kita
ditunjukkan baik yang tidak disadari maupun dosa yang pura-pura kita tidak tahu.
Ukuran kegerakan ini adalah 1000 hasta. 1000 adalah
angka kesucian:
Kejadian
20:16
20:16 Lalu katanya kepada Sara: "Telah
kuberikan kepada saudaramu seribu syikal perak, itulah bukti kesucianmu bagi
semua orang yang bersama-sama dengan engkau. Maka dalam segala hal engkau
dibenarkan."
1000 juga angka 1000 tahun damai, angka damai.
Wahyu
20:4
20:4 Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang
yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku
juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian
tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan
patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka;
dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan
Kristus untuk masa seribu tahun.
Kita melihat ada koreksi terhadap Yohanes supaya kita
harus tahu siapa figur yang harus kita sembah. Kita semua tahu figur itu adalah
Tuhan Yesus.
Wahyu
22:8-9
22:8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar
dan melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku
tersungkur di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu
kepadaku, untuk menyembahnya.
22:9 Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan
berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu,
para nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah
Allah!"
Begitu terpukaunya Yohanes mendengar dan melihat apa
yang disampaikan oleh malaikat sehingga dia mau menyembahnya. Seharusnya dia
menyembah Tuhan Yesus. Lutut ini atau penyembahan kita diukur oleh Tuhan, harus
sampai pada ukuran suci, kudus seperti Tuhan.
Bagaimana contoh konkrit Tuhan Yesus disembah?
Ketika Tuhan Yesus lahir orang Majus itu datang dari jauh untuk sujud
menyembah. Itulah Figur yang harus kita sembah yaitu Tuhan Yesus Kristus
Mempelai Laki-laki Sorga. Kalau kita ini adalah umat Tuhan yang akan diangkat
pada level menjadi Mempelai Wanita untuk Kristus maka kita harus tunduk
menyembah pada kekasih kita yaitu Mempelai Laki-laki Sorga walaupun pembayaran
harganya mahal. Orang Majus datang dari jauh dengan membawa persembahan.
Matius
2:11
2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan
melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun
membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu
emas, kemenyan dan mur.
Jangan sampai kita menekuk lutut untuk dibantai.
Lebih baik sekarang kita menekuk lutut untuk menyembah Tuhan Yesus, sebab:
Yesaya
65:12
65:12 Aku akan menentukan kamu bagi pedang, dan kamu
sekalian akan menekuk lutut untuk dibantai! Oleh karena ketika Aku memanggil,
kamu tidak menjawab, ketika Aku berbicara, kamu tidak mendengar, tetapi kamu
melakukan apa yang jahat di mata-Ku dan lebih menyukai apa yang tidak berkenan
kepada-Ku."
Kegerakan penyembahan itu mahal harganya. Itu
sebabnya jangan kita melecehkan doa penyembahan sebab itu mahal harganya. Figur
yang harus kita sembah adalah Tuhan Yesus. Walaupun ketika itu Tuhan Yesus
masih bayi tetapi tidak membuat risih mereka untuk menyembah bayi. Ketika Tuhan
Yesus lahir Ia disembah oleh pembesar dari jauh tetapi ketika Dia dewasa Tuhan
Yesus disuguhkan penyembahan palsu yang bernuansa mengolok-olok Dia. Mereka
menekuk lutut di hadapan Tuhan Yesus tetapi sambil mengolok-olok Tuhan Yesus.
Matius
27:27-31
27:27 Kemudian serdadu-serdadu wali negeri membawa
Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul sekeliling
Yesus.
27:28 Mereka menanggalkan pakaian-Nya dan mengenakan
jubah ungu kepada-Nya.
27:29 Mereka menganyam sebuah mahkota duri dan
menaruhnya di atas kepala-Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan
kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia,
katanya: "Salam, hai raja orang Yahudi!"
27:30 Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu
dan memukulkannya ke kepala-Nya.
27:31 Sesudah mengolok-olokkan Dia mereka
menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan pula pakaian-Nya
kepada-Nya. Kemudian mereka membawa Dia ke luar untuk disalibkan.
Kita jangan tampil di hadapan Tuhan dengan
berpura-pura. Jangan sampai kita mendengar Firman tetapi dengan hati
mengolok-olok pemberita! Itu penyembahan palsu serdadu-serdadu wali negeri
bersama imam-imam kepala dan pelayan yang selalu ada di seputar bait Allah.
Mereka menyembah Tuhan Yesus tetapi dengan nuansa pengolokkan.
Jangan kita berlutut tetapi berpura-pura,
merendahkan diri tetap di dalam hati ada persungutan dan ketidak senangan kita.
Itulah model penyembahan yang ditunjukkan dalam Matius pasal 27. Sekarang
memang belum waktunya tetapi suatu saat akan disingkap oleh Tuhan apakah benar
kita ada dalam kegerakan penyembahan yang ada ukuran 1000. Ayo kita menyembah
Tuhan sampai ukuran 1000. Benar-benar menyembah dengan tidak ada motivasi lain
tetapi rasa syukur kita yang tak terhingga oleh karena Tuhan Yesus yang sudah
rela mati untuk kita, kita tidak dapat membalas kasihNya.
Rasul Paulus benar-benar merasakan Tuhan Yesus
menyerahkan diriNya untuk dia sehingga dia bisa menyembah Tuhan dengan
sungguh-sungguh.
Galatia
2:19-20
2:19 Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk
hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan
Kristus;
2:20 namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri
yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang
kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang
telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Kalau kita bisa seperti Paulus yang menyadari bahwa
Tuhan Yesus benar-benar menyerahkan diriNya untuk diri kita masing-masing
secara pribadi maka tidak mungkin kita akan menyembah dengan mengolok-olok,
menyembah dengan hati yang gunda gulana, menyembah dengan tidak serius.
Seperti Yesaya
29:13
29:13 Dan Tuhan telah berfirman: "Oleh karena
bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya,
padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah
manusia yang dihafalkan,
Kalau kita melihat penyerahan Tuhan Yesus yang luar
biasa karena kita maka itu juga akan menjadi teladan kita. Kalau kita merasa
tidak ada orang lain yang mau menyerahkan diri untuk kita selain Tuhan Yesus
maka kita bisa berbuat seperti ini:
Roma
5:7-8
5:7 Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang
yang benar -- tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati
--.
5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada
kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
I
Yohanes 3:16-18
3:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu
bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib
menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat
saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap
saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan
dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam
kebenaran.
Di sini ada penyelesaian. Jangan kita hanya
memberikan sebatas materi tetapi pemberian yang lebih berharga dari pada itu adalah
melepaskan pengampunan. Dalam penyerahan Tuhan Yesus walaupun dalam derita
sengsara Tuhan Yesus mampu berkata “ampunilah mereka”.
Ketika Tuhan Yesus bangkit dan naik ke Sorga maka di
Sorga terjadi penyembahan yang luar biasa, di Sorga terjadi penyembahan
berkali-kali. Mereka melipatkan lutut yang diwakili oleh 24 tua-tua. Jadi orang
yang dekat dengan takhta Allah yang dekat dengan kesucian Allah pasti memiliki
kegerakan doa penyembahan. Lebih dahulu kita melihat rasul Yohanes, ini teladan
surga.
Wahyu
1:17
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di
depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan
kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan
Yang Akhir,
“tersungkur seperti orang mati” artinya penyembahan
sampai daging tidak bersuara lagi.
Wahyu
4:9-10
4:9 Dan setiap kali makhluk-makhluk itu
mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang
duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
4:10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua
itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang
hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan
takhta itu, sambil berkata:
Kalau dunia menolak menyembah Tuhan Yesus dan
menyampaikan penyembahan yang bernilai olokkan, di Sorga justru ada penyembahan
yang benar. Kalau saudara dan saya adalah bagian dari kerajaan Sorga karena
kita sudah pindah dari kerajaan Allah pada kerajaan terang maka biarlah ada
kegerakan yang punya nilai angka 1000. Ini yang harus menjadi teladan kita, ini
bukti kita ada dalam kegerakan puncak yang dimulai dari kegerakan pendirian.
Kegerakan itu mulai dari pergelangan kaki yang
menunjuk pendirian. Pendirian ini harus kokoh. Setelah itu kegerakan itu
menyentuh lutut yang menunjuk penyembahan. Selanjutnya kegerakkan itu menyentuh
pinggang. Pinggang ini begitu berharga di mata Tuhan. Kegerakan pinggang ini
maksudnya untuk membuat kita ternama, terpuji dan terhormat bagi Tuhan.
Yeremia
13:11
13:11 Sebab seperti ikat pinggang melekat pada
pinggang seseorang, demikianlah tadinya segenap kaum Israel dan segenap kaum
Yehuda Kulekatkan kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, supaya mereka itu
menjadi umat, menjadi ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku. Tetapi mereka itu
tidak mau mendengar."
Wahyu
5:12-14
5:12 katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba
yang disembelih itu layak untuk menerima 1kuasa,
dan 2kekayaan, dan
3hikmat, dan 4kekuatan, dan 5hormat, dan 6kemuliaan, dan 7puji-pujian!"
5:13 Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga
dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di
dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak
Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai
selama-lamanya!"
5:14 Dan keempat makhluk itu berkata:
"Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.
Ada tujuh hal yang diterima oleh Tuhan Yesus dan
tujuh hal ini ada kaitannya dengan 7 jenis pohon yang digunakan dalam pesta
pondok daun-daunan yang harus ada pada gereja Tuhan.
1. Kuasa
(pohon zaitun)
2. Kekayaan
(Pohon minyak/zaitun hutan)
3. Hikmat
(Pohon Rindang)
4. Kekuatan
(Pohon Korma)
5. Hormat
(Pohon anggur)
6. Kemuliaan
(Pohon Murad)
7. Puji-pujian
(Pohon Gandarusa)
Kegerakan penyembahan di Sorga adalah teladan yang
indah bagi kita. Kita bukan lagi anak kerajaan gelap tetapi sudah berpindah
pada kerajaan terang/ kerajaan Allah, maka sudah wajar kita harus meningkatkan
untuk memantapkan doa penyembahan. Kalau kita ada dalam situasi yang tidak
menguntungkan masihkah kita mempunyai doa penyembahan? Tetapi terhadap orang
yang seperti itu Tuhan tidak akan diam. Sekalipun taruhannya nyawa, nyawanya
tetap Tuhan memberikan kepadanya, tidak akan ada yang bisa mengambil.
Kegerakan penyembahan ini meningkat:
Wahyu
7:10-11; 11:15-16; 19:4
7:10 Dan dengan suara nyaring mereka berseru:
"Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak
Domba!"
7:11 Dan semua malaikat berdiri mengelilingi takhta
dan tua-tua dan keempat makhluk itu; mereka tersungkur di hadapan takhta itu
dan menyembah Allah,
11:15 Lalu malaikat yang ketujuh meniup
sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya:
"Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang
diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya."
11:16 Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di
hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah,
19:4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat
makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan
mereka berkata: "Amin, Haleluya."
Kegerakan penyembahan di Sorga begitu luar biasa.
Kita harus menanggapi ini dengan serius sebab semuanya ini akan diukur oleh
Tuhan. Tetapi ada penyembahan yang palsu di bumi sehingga berakhir pada bencana
yaitu siang malam di tempat yang mengerikan. Ini penyembahan orang dunia.
Wahyu
13:15
13:15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan
nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga,
dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung
binatang itu, dibunuh.
Apa penyebab penyembahan mereka seperti ini? Sebab
hati pikiran perasaan mereka hanya dikuasai oleh sesuatu yang dekat dengan mereka
yaitu mamon. Ini yang mengganggu mereka sehingga mereka tidak bisa menyembah
Tuhan. Akibatnya adalah:
Wahyu
14:9-10
14:9 Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga,
menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: "Jikalau seorang
menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada
tangannya,
14:10 maka ia akan minum dari anggur murka Allah,
yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa
dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata
Anak Domba.
Seharusnya mereka tidak usah lagi meminum anggur
murka Allah sebab Tuhan Yesus sudah meminumnya di Golgota sampai teguk yang
terakhir. Tetapi sayang, mereka tidak mau melepas diri pada mamon, mereka
terikat dengan persoalan yang sifatnya lahiriah/ duniawi.
Wahyu
21:8
21:8 Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang
tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal,
tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka
akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan
belerang; inilah kematian yang kedua."
Kegerakan itu mulai dari mata kaki yang menunjuk
pendirian, lalu pada lutut yang berbicara penyembahan, kemudian meningkat
sampai di pinggang dan akhirnya tidak dapat diarungi. Itu tahapan-tahapan
kegerakan yang harus dilalui sampai akhirnya hanya menampilkan Tuhan Yesus
sebagai Kepala dan tubuh itu sudah tenggelam di dalam air. Ini yang kita
rindukan dan dambakan.
Kalau sekarang ini kita masih bersuara daging, masih
ada suara ketidak senangan terhadap Firman bagaimana mau masuk dalam kegerakan
besar. Ketidak senangan terhadap Firman ini seringkali ditujukan kepada
pemberita Firman. Setajam dan sekeras apapun Firman tujuannya untuk
keselamatan, semanis dan selembutnya rayuan bahasa iblis akhirnya adalah
kebinasaan.
Wahyu
14:11
14:11 Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke
atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya
disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan
barangsiapa yang telah menerima tanda namanya."
Di Sorga tidak ada lagi malam tetapi ketika di
neraka dikatakan “siang malam”. Maksudnya untuk mengingatkan apa yang telah
mereka lakukan pada waktu siang dan malam ketika berada di dunia. Di Yerusalem
Baru tidak ada lagi malam. Di sanalah arah penyembahan kita, kita mau diarahkan
ke Yerusalem Baru.
Wahyu
21:23,25
21:23 Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan
bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu
adalah lampunya.
21:25 dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup
pada siang hari, sebab malam tidak akan ada lagi di sana;
Ketika kita di Sorga maka kita tidak akan mengingat
lagi apa yang telah terjadi di masa dahulu.
Yesaya
65:17-18
65:17 "Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan
langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat
lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.
65:18 Tetapi bergiranglah dan bersorak-sorak untuk
selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan, sebab sesungguhnya, Aku menciptakan
Yerusalem penuh sorak-sorak dan penduduknya penuh kegirangan.
Mulai dari sekarang perbuatan malam sudah harus kita
pangkas sehingga perbuatan yang ada hanyalah perbuatan siang, perbuatan terang.
Contoh penyembahan yang sekalipun ada ancaman, tidak
menguntungkan dan taruhannya nyawa tetapi dia tidak surut langkah.
Daniel
6:11
6:11 Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu
telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap
yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta
memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.
Daniel
6:11 (Terjemahan Lama)
6:11 Tetapi akan Daniel, jikalau diketahuinya akan
hal surat itu sudah dimeteraikan oleh baginda sekalipun, masuklah juga ia ke
dalam rumahnya, yang pada alayatnya adalah tingkap-tingkap terbuka ke kiblat
Yeruzalem dan pada sehari tiga kali bertelutlah ia dan meminta doa dan
mengucap syukur kepada Allahnya, seperti biasa dibuatnya dahulu.
Di sinilah rahasianya mengapa doa Daniel didengar
sebab dia berdoa dengan berkiblat ke Yerusalem.
I
Raja-raja 8:44,48
8:44 Apabila umat-Mu keluar untuk berperang melawan
musuhnya, ke arah mana pun Engkau menyuruh mereka, dan apabila mereka berdoa
kepada TUHAN dengan berkiblat ke kota yang telah Kaupilih dan ke rumah yang
telah kudirikan bagi nama-Mu,
8:48 apabila mereka berbalik kepada-Mu dengan
segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya di negeri musuh yang mengangkut
mereka tertawan, dan apabila mereka berdoa kepada-Mu dengan berkiblat ke negeri
mereka yang telah Kauberikan kepada nenek moyang mereka, ke kota yang telah
Kaupilih dan ke rumah yang telah kudirikan bagi nama-Mu,
Walaupun ada ancaman musuh dia tetap berlutut karena
dia tahu ada hubungannya dengan Yerusalem. Berarti kalau kita mau menyembah
maka ingatlah selalu akan Yerusalem Baru maka kita tidak akan akan menjadi
lemah sebab kita tahu kita akan menjadi Mempelai Wanita untuk Tuhan Yesus
Kristus. Dimanapun kita menyembah dan dalam kondisi apapun, bahkan mungkin kita
dalam kondisi terancam, jangan lupa bahwa kita sedang digarap oleh Tuhan untuk
menjadi Mempelai WanitaNya, saudara adalah bagian dari Yerusalem Baru itu.
Mazmur
137:5-6
137:5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem,
biarlah menjadi kering tangan kananku!
137:6 Biarlah lidahku melekat pada langit-langitku,
jika aku tidak mengingat engkau, jika aku tidak jadikan Yerusalem puncak
sukacitaku!
Kalau tangan kanan menjadi kering berarti yang aktif
tinggal tangan kiri. Berarti orang itu datang beribadah hanya untuk mencari kekayaan
dan kehormatan. Kalau diangkat-angkat dalam ibadah orang ini senang, tetapi
ketika dia dibanting oleh Firman Tuhan orang yang mati tangan kanan ini akan
marah kepada pemberita Firman.
Puncak kesukaan kita adalah Yerusalem Baru, Mempelai
Wanita Tuhan. Apa yang membuat hati Tuhan girang? Ketika melihat gerejaNya
tampil sebagai Mempelai Wanita Tuhan. Itu yang harus menjadi puncak kegirangan
kita, kita harus mengarah perjalanan kita ke sana. Membawa diri untuk menjadi
Mempelai Wanita Tuhan itu lebih dari segala sesuatu.
Yang membuat hati Tuhan sangat terpesona adalah
melihat Mempelai WanitaNya tampil sekalipun di tempat yang tidak menguntungkan.
Kidung
3:6
3:6
Apakah itu yang membubung dari padang gurun seperti gumpalan-gumpalan asap
tersaput dengan harum mur dan kemenyan dan bau segala macam serbuk wangi dari
pedagang?
Sekalipun ada di padang gurun, ada di tempat yang
tidak menguntungkan tetapi Tuhan melihat ada penyembahan dari Mempelai
WanitaNya yang membumbung naik kepada Tuhan. Kalau ada asap yang membumbung
berarti ada sesuatu yang dibakar, kalau dibakar berarti tidak dipertahankan.
Inilah gereja Tuhan yang bisa melipatkan lutut di hadapan Tuhan sekalipun
situasinya tidak menguntungkan. Ini membuat Tuhan sangat kagum.
Membumbung tinggi berarti semakin jauh semakin lepas
dari bumi dan semakin indah di hadapan Tuhan. Orang yang menyemnbah Tuhan
semakin jauh dengan apa yang ada di dunia ini. Berarti hatinya tidak melekat
dengan apa yang diberikan Tuhan kepadanya sebab dia tahu ada Yerusalem Baru,
dia mau menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Sekalipun orang Israel yang dibuang di Babel sudah
kembali ke Israel namun Daniel tetap ada di Susan. Walaupun dia tidak kembali
ke Yerusalem tetapi hatinya lekat dengan Yerusalem. Perjalanan hidup Daniel
begitu luar biasa. Semakin tua semakin lebih indah hubungannya dengan Tuhan.
Pasal 2-6 Daniel sebagai yang ahli menabirkan mimpi
Pasal 7 Daniel sendiri yang melihat penglihatan pada
malam hari
Pasal 8 Daniel menerima penglihatan dalam keadaan
terjaga
Pasal 9 Daniel mendapat berita dari Malaikat Gabriel
Pasal 10-12 Daniel berhubungan langsung muka dengan
muka dengan Tuhan.
Semakin tua Daniel, rohaninya semakin matang,
hubungannya dengan Tuhan semakin harmonis. Gangguan apapun tidak membuat dia
surut langkah tetapi tetap menaikan doa penyembahan kepada Tuhan.
Kidung
Agung 6:10; 8:5
6:10 "Siapakah dia yang muncul laksana fajar
merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat
seperti bala tentara dengan panji-panjinya?"
8:5 Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang
bersandar pada kekasihnya? -- Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di
sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan
engkau.
Bersandar berarti bergantung penuh pada Suaminya.
Kehidupan yang seperti inilah yang bisa naik. Selagi kita tidak bersandar
kepada Tuhan Yesus kekasih kita maka kita tidak akan bisa naik dan tetap
seperti ini. Mari kita bersandar penuh, kita percaya penuh kepada kekasih kita
supaya kita bisa naik ke hadirat Tuhan.
Selama 3,5 tahun Tuhan Yesus selalu berlutut.
1. Markus 1:35
1:35
Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi
ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana.
Tuhan
Yesus keluar dan pergi di tempat yang sunyi untuk menyembah Tuhan. Untuk apa
Tuhan Yesus melipatkan lutut? Sebab akan berhadapan dengan dosa
terang-terangan. Tuhan Yesus berhadapan dengan orang yang sakit kusta, itu
menunjuk dosa terang-terangan. Untuk menghadapi dosa terang-terangan kita harus
melipatkan lutut. Hari-hari terakhir ini saudara disuguhkan dosa
terang-terangan lewat berbagai media massa.
Markus 1:40-41
1:40
Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di
hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: "Kalau Engkau mau, Engkau
dapat mentahirkan aku."
1:41
Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya,
menjamah orang itu dan berkata kepadanya: "Aku mau, jadilah engkau
tahir."
Kapan
Tuhan Yesus “mau”? Ketika Tuhan Yesus mau masuk dalam sengasara mulai dari
taman Getsemani sampai mati di bukit Golgota. Kapan Tuhan Yesus “dapat”? ketika
Tuhan Yesus bangkit dari kubur. Tuhan Yesus mengawali kehidupannya selalu
dengan doa, sehingga Allah Bapa mendengar dan menjawab serta melepaskanNya dari
bencana.
Ibrani 5:7
5:7
Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan
dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari
maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
Kalau
kita mengatakan menyembah tetapi malah melakukan dosa terang-terangan berarti
itu sudah tidak benar. Sekarang orang tidak lagi melakukan dosa secara
sembunyi-sembunyi tetapi secara terang-terangan bahkan tidak lagi malu
menceritakan dosanya.
Yesaya 3:9
3:9
Air muka mereka menyatakan kejahatan mereka, dan seperti orang Sodom, mereka
dengan terang-terangan menyebut-nyebut dosanya, tidak lagi disembunyikannya.
Celakalah orang-orang itu! Sebab mereka mendatangkan malapetaka kepada dirinya
sendiri.
2. Markus 6:46-48
6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia
pergi ke bukit untuk berdoa.
6:47
Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal
sendirian di darat.
6:48
Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka
kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia
hendak melewati mereka.
Tuhan
Yesus menyembah untuk menghadapi ganasnya alam. Ternyata ganasnya alam ini ditunggangi
oleh iblis lewat angin sakal. Untuk kita sekarang adalah angin pengajaran palsu
yang menghadang dari depan. Kita harus banyak melipatkan lutut karena akan berhadapan
dengan keadaan alam dunia ini yang muncul dengan berbagai ajaran yang mau
menenggelamkan kita. Kalau kita tidak memulai dengan melipatkan lutut, tidak
ada hubungan yang harmonis dengan Tuhan maka akan mudah ditenggelamkan oleh
angin pengajaran palsu.
Efesus 4:14
4:14
sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa
angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
Angin
ini datang secara mendadak. Ketika mereka berhadapan dengan angin sakal
untungnya mereka membangunkan Tuhan Yesus yang tidur diburitan, yang sedang
tidur di belakang. Artinya ketika kita berhadapan dengan ajaran asing, ajaran palsu
yang mau menenggelamkan kita maka harus segera kita membangkitkan ingatan kita
akan pengajaran yang benar yang dahulu pernah kita terima dari pendahulu kita.
3. Lukas 6:12
6:12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke
bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
Tuhan
Yesus berdoa semalam-malaman untuk memilih murid-murid inti. Ini yang kurang
pada kami hamba Tuhan. Seringkali terlalu mudah mengangkat seseorang padahal
belum berdoa. Namun kenapa Tuhan memilih Yudas? Untuk menggenapkan Firman
Tuhan.
Nama
yang pertama dipilih dan yang terakhir yaitu Petrus dan Yudas Iskariot,
keduanya pernah dikatakan iblis. Apakah Tuhan salah memilih? Tidak, pilihan
Tuhan tidak pernah salah tetapi orang yang dipilih yang tidak menghargai
pilihan Tuhan. Ketika kita dipanggil dan dipilih oleh Tuhan, Tuhan mau kita
menghargai kepercayaan Tuhan. Walaupun berjalan dengan terantuk-antuk tetapi
jalanilah dengan suatu catatan “saya tidak mau lupa Yerusalem, Tuhan bawa saya
ke Yerusalem, kuatlahlah saya”.
4. Lukas 22:41-46
22:41 Kemudian Ia menjauhkan diri dari
mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa,
kata-Nya:
22:42 "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau
mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan
kehendak-Mulah yang terjadi."
22:43 Maka seorang malaikat dari langit
menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
22:44 Ia sangat ketakutan dan makin
bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang
bertetesan ke tanah.
22:45 Lalu Ia bangkit dari doa-Nya dan
kembali kepada murid-murid-Nya, tetapi Ia mendapati mereka sedang tidur karena
dukacita.
22:46 Kata-Nya kepada mereka:
"Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke
dalam pencobaan."
Sepelempar
batu berarti Tuhan Yesus tidak menghindar dari lemparan batu, kalau dilempari
dengan batu itu masih dijangkau. Berarti Tuhan Yesus tidak menghindar, tidak
menjauh. Doa Tuhan Yesus di sini adalah untuk menghadapi sengsara salib. Untuk
menghadapi sengsara salib kita harus banyak menyembah Tuhan. Jangan berpikir
ketika kita melipatkan lutut menyembah itu tidak diukur oleh Tuhan. Penyembahan
kita diukur oleh Tuhan. Ukurannya adalah 1000, angka kesucian.
Ketika bangsa Israel dan bangsa kafir sudah
sama-sama menjadi pengikut jalan Tuhan maka orang-orang dari bangsa kafir masih
diihat dengan sebelah mata. Itu sebabnya rasul-rasul mengangkat 7 orang penatua
dan salah satunya adalah Stefanus. Stefanus artinya mahkota yang direbut. Apa
yang dilakukan oleh Tuhan Yesus diteladani oleh Stefanus.
Kisah
Para Rasul 7:60
7:60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara
nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan
dengan perkataan itu meninggallah ia.
Stefanus bisa melepaskan pengampunan kepada orang
yang sedang melemparinya dengan batu. Dia mencari-cari alasan seperti yang
dikatakan oleh Guruyya.
Lukas 23:34
23:34 Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah
mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka
membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
Inilah lutut yang diukur, lutut yang bisa melepaskan
pengampunan. Ini yang Tuhan rindu dari kehidupan kita.
Ketika Paulus mau berpisah dengan tua-tua di Kreta
di tepi laut, mereka berlutut dan menangis. Sekalipun kita mengasihi seseorang
suatu saat Tuhan akan mengadakan perpisahan. Mengapa bisa terjadi perpisahan
yang mengerikan? Sebab ada yang mencapai ukuran Tuhan tetapi ada yang tidak.
Kita harus mencapai ukuran Tuhan sekalipun kita ada pada situasi yang tidak
menguntungkan. Mohon kepada Tuhan untuk dimampukan masuk dalam ukuran ini.
Bagian puncak doa penyembahan adalah ketika kita
bisa melepaskan pengampunan. Itulah ukuran yang paling tinggi, ukuran 1000.
Marilah kita menyembah Tuhan sampai pada ukuran kesucian Tuhan. Ketika Tuhan
Yesus dalam keadaan perih dan menderita, darah mengucur di sekujur tubuhNya
tetapi Tuhan bisa berkata “ampunilah mereka”. Mengapa kita tidak bisa mencontoh
Tuhan Yesus. Contoh konkrit manusia yang bisa mencontoh Tuhan Yesus adalah
Stefanus.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar