Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 5:21-24
5:21 "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu
dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu.
5:22 Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku
korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban
keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.
5:23 Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian
nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.
5:24 Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung
seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."
Lewat
pernyataan Tuhan ini kita bisa mengetahui bahwa tidak semua ibadah yang digelar
berkenan kepada Tuhan. Ternyata ada ibadah yang justru Tuhan menghina dan
membencinya. Tentu ketika ayat ini disampaikan oleh nabi Amos, pasti itu
mengejutkan hati mereka sebab selama ini mereka beribadah, mempersembahkan
korban bakaran dan korban sajian tetapi Tuhan berkata “Aku tidak suka”.
Kemudian ada korban keselamatan atau korban syukuran yang seperti juga biasa
kita lakukan yang disertai dengan korban yang tambun, tetapi Tuhan tidak mau
memandang.
Selain
korban bakaraan, korban sajian dan korban keselamatan, ibadah itu juga
dibarengi dengan sesuatu yang gegap gempita. Jadi nyanyian-nyanyian itu adalah
nyanyian yang dipersembahkan dalam ibadah yang disertai dengan berbagai peralatan
music yang canggih. Tetapi betapa terkejutnya ketika Tuhan menyuruh mereka
menghentikan semua itu dan mengatakan “Aku membenci”. Yang paling dibenci oleh
Tuhan adalah kenajisan. Jadi ibadah mereka ini di hadapan Tuhan adalah ibadah
yang najis!
Wahyu 18:2
18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya:
"Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi
tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat
bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Apakah
dengan ciri ibadah seperti ini kemudian kita bisa mengatakan telah melayani
Tuhan dan beribadah kepadaNya? Ternyata ibadah pelayanan kita jangan kita ukur
menurut pemikiran kita bahwa itu telah diterima oleh Tuhan. Baiklah kita
menerima koreksi Firman Tuhan dalam ibadah supaya jangan sampai kita seperti
dalam Matius pasal 7 yang dicap pembuat kejahatan.
Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku:
Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir
setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang
kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari
pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Kalau
mencuri itu kejahatan yang sudah ada, kita tidak menciptakan. Membunuh dan
mencuri itu tidak kita ciptakan, itu memang sudah ada dan tinggal mengikuti. Membuat
kejahatan yang baru ini bukan terjadi di luar tetapi malah di dalam gereja.
Misalnya seperti yang dikatakan rasul Paulus, kami tidak memanipulasi Firman.
Jadi memanipulasi Firman adalah kejahatan yang baru yang diciptakan di dalam
pelayanan.
Jangan
sampai ibadah pelayanan kita ditolak oleh Tuhan apalagi sampai dihina dan
dibenci. Jadi bagaimana seharusnya kita beribadah? Syaratnya ada dalam Amos
5:24.
Amos 5:24
5:24 Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung
seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."
Seandainya
Tuhan hanya menunjuk kesalahan dan tidak menunjukkan jalan keluarnya berarti
Tuhan itu tidak adil. Tetapi Tuhan itu adil, dia menunjuk yang salah dan menunjuk
jalan keluarnya (yang benar).
Ada dua
poin yang disebutkan dalam Amos 5:24 yaitu keadilan dan kebenaran. Keduanya itu
harus bergerak dan tidak diam di tempat. Kalau bergulung seperti air maka apa
yang ada di sekitar situ pasti dia hancurkan, seperti sungai yang selalu
mengalir berarti apa yang ada di hadapannya akan diterjangnya. Ketika kita
memuji Tuhan supaya berkenan kepada Tuhan maka harus disertai dengan keadilan
dan kebenaran.
Dua
kata ini tidak dapat dipisahkan sebab rencana Allah dalam gereja Tuhan adalah
mengisi keadilan dan kebenaran. Itulah yang akan menghiasi puncak rencana
Allah. Ibadah mereka ini berarti hanyalah ibadah sekedar upacara dan tidak ada
arah pada kebenaran dan keadilan. Ketika kita beribadah hanya menjalankan
upacara dan tidak menyentuh kebenaran dan keadilan maka itulah ibadah yang
Tuhan benci karena tidak menyentuh selera Tuhan. Selera Tuhan adalah mau membawa
gereja Tuhan di dalam kebenaran dan keadilan itulah Istri Anak Domba Allah.
Kalau
sudah berbicara keadilan dan kebenaran itu sama dengan suasana nikah Kristus
dengan gerejaNya. Kalau sudah berbicara tentang nikah itu sama dengan kedudukan
Kepala dan Tubuh.
Hosea 2:18
2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk
selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan
kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.
Kerelaan
hati Tuhan, Dia bukakan kepada orang Israel. Tetapi mereka hanya mengetahui
kulitnya, rahasia yang paling dalam adalah untuk saya dan saudara (bangsa
kafir).
Kalau
menyanyi sambil menari itu tidak apa-apa asalkan tahu arahnya ke mana. Kalau
ibadah kita hanya dihiasi sebatas itu tanpa mengerti puncak rencana Tuhan maka
ibadah itu adalah kebencian Tuhan. Tuhan hadir di tengah-tengah puji-pujian.
Mazmur 22:4
22:4 Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di
atas puji-pujian orang Israel.
Kalau
pemimpin pujian mendorong jemaat untuk memuji Tuhan hanya sampai pada ayat di
atas berarti itu membodohi jemaat karena tidak mengatakan bukti Allah hadir di
tengah puji-pujian. Sebagai contohnya ada dalam Amos 5:23, apakah mereka tidak
memuji Tuhan? Tetapi Tuhan mengatakan “Aku benci” bagaimana Tuhan bisa hadir
kalau mengatakan “Aku benci”. Di mana bukti Allah hadir di tengah-tengah pujian
umatNya?
I Samuel 3:21
3:21 Dan TUHAN selanjutnya menampakkan diri di Silo,
sebab Ia menyatakan diri di Silo kepada Samuel dengan perantaraan firman-Nya.
Bukti
Tuhan hadir di tengah-tengah umatNya adalah ada Firman pengajaran yang ditampilkan
di tengah sidang jemaat yang digambarkan seperti keadilan yang bergulung-gulung
dan kebenaran seperti sungai yang mengalir.
Mazmur 149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam
kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,
Pedang
bermata dua itulah kebenaran dan keadilan. Seharusnya kita harus berbesar hati
sebab pedang ini awalnya bekerja di dalam nikah. Kita adalah orang paling beruntung
kalau pedang ini bekerja dalam nikah kita sebab berarti ibadah kita tidak
dibenci oleh Tuhan. Kalau menutup diri pedang Firman bekerja dalam nikah kita
dan hanya diisi dengan puji-pujian maka Tuhan akan berkata “hentikan, Aku
benci”. Tetapi kalau memberi kesempatan pada pedang bermata dua untuk membenahi
nikah kita berarti kita memberi nikah kita untuk mengarah pada nikah yang
rohani, itu berarti membuat hati Tuhan berbunga-bunga.
Selama
ini hati Tuhan selalu sedih, selama ini hati Tuhan selalu galau, hati Tuhan
selalu sakit, kapan hati Tuhan bergembira?
Yesaya 62:5
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami
seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu,
dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan,
demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Kalau
mau membuat hati Tuhan girang dan tidak membenci serta menghina kita maka kita
harus tampil seperti apa yang Tuhan inginkan. Itu sebabnya jemaat harus
berbahagia kalau terima Firman yang
bagaikan pedang bermata dua itu membenahi nikah kita.
Siapa
“seorang yang muda belia ini”? Itulah Tuhan Yesus dan anak dara ini adalah
gereja Tuhan. Kalau kita tampil seperti ini maka Tuhan tidak akan berkata aku
benci dan tidak akan menghina kita. Kalau saudara mendapat pelayanan Tuhan
bagaikan pedang bermata dua, tajam yang pertama keadilan dan tajam yang kedua
adalah kebenaran, kemudian disorot persekutuan yang kecil itu yaitu nikah,
saudara harus menyambut karena saudara mendapat perhatian Tuhan yang serius
karena Tuhan mau mengangkat saudara menjadi IstriNya sehingga Dia girang hati
melihat saudara.
Betapa
girang hati Tuhan melihat gerejaNya tampil sebagai mempelai wanita. Mengapa
gereja Tuhan bisa tampil sebagai mempelai wanita bagi Tuhan? Karena mengalami
pekerjaan kebenaran yang seperti air yang bergulung-gulung dan keadilan seperti
air yang mengalir. Suatu saat kebenaran dan keadilan itu akan berhenti ketika
kita sudah tampil dengan tabiat Ilahi.
2 Petrus 1:4
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada
kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh
mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang
membinasakan dunia.
Kolose 3:10
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang
terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut
gambar Khaliknya;
Alangkah
tidak bijaknya saudara ketika pedang bermata dua yaitu keadilan dan kebenaran
itu mulai membenahi saudara dan saudara malah mengelak. Berarti itu sama dengan
membiarkan Tuhan tetapi sedih, tetap galau dan tetap sakit hati. Tetapi kalau
kita menyerah sehingga bisa tampil elok maka itu membuat Tuhan girang melihat
Mempelai WanitaNya.
Berbicara
nikah berarti kedudukan kepada dan tubuh. Kalau berbicara kepala berarti
kedudukan Tuhan Yesus dan kalau berbicara tubuh berarti menunjuk kedudukan
kita. Kepala itu suami dan istri adalah tubuh. Kalau kita dihentar menjadi
Mempelai Wanita Tuhan Yesus maka kita akan merasa bangga, merasa aman dan
nyaman. Tuhan Yesus bersukacita ketika mendapatkan Mempelai WanitaNya. Tuhan
tidak bersukacita sendiri tetapi orang lain juga diajak untuk bersukacita.
Wahyu 19:6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar
orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya:
"Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai,
dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan
pengantin-Nya telah siap sedia.
Yang
anehnya sekarang ini banyak orang bersukacita tetapi pemberita Firman tidak terbersit
dalam pikirannya untuk mengajak jemaat mencapai status menjadi Tubuh Kristus,
menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Kolose 1:24
1:24 Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh
menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada
penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.
Apa
yang kurang dari penderitaan Kristus? Yang masih kurang adalah belum ada
TubuhNya yaitu Mempelai WanitaNya. Untuk itulah rasul Paulus menderita untuk
jemaat supaya jemaat itu diangkat menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ketika Paulus
berupaya seperti itu hatinya bersukacita walaupun dia menderita untuk
mengangkat sidang jemaat.
Kita
harus berjuang untuk menjadi Mempelai WanitaNya.
Lukas 13:22-24
13:22 Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke
kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke
Yerusalem.
13:23 Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya:
"Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah
untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak
orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
Mengapa
seseorang berjuang? Karena dia sangat menginginkan sesuatu. Berjuanglah ini ada
tiga poin yang diberi penekanan sehingga benar-benar dikatakan seseorang itu
berjuang. Dalam bahasa gerika disebut Zelloo.
1. Memiliki
perasaan atau gairah yang sangat mendalam untuk mendapatkan sesuatu.
2. Ada
cemburu Ilahi, artinya ada cemburu yang suci dan kudus, untuk mendapatkan
sesuatu.
3. Kesungguhan
hati untuk mendapatkan sesuatu.
Kita
berjuang untuk masuk dalam pintu yang sempit. Apa yang ada di balik pintu yang
sempit? Itulah peti perjanjian. Kita harus ada di sana menjadi peti yaitu
Mempelai Wanita yang dilindungi oleh Tuhan Yesus sebagai tutup peti. Berjuang melalui
pintu yang sempit berarti mengalahkan daging kita. Kita bisa berhasil
mengalahkan daging kita kalau ada pedang bermata dua yaitu keadilan yang
bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti sungai yang mengalir. Kalau
ada dua hal itu maka kita pasti berhasil mencapai apa yang kita rindukan dan
juga dirindukan oleh Tuhan sehingga hati Tuhan bersukacita melihat Mempelai
WanitaNya tampil dalam keadaan tanpa cacat cela dan kerut.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar