Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 5:21-24
5:21 "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu
dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu.
5:22 Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku
korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban
keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.
5:23 Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian
nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.
5:24 Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung
seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."
Ungkapan
isi hati Tuhan justru ditujukan kepada umat Tuhan yang beribadah. Lewat cermin
Firman Allah ini kembali kita diingatkan bahwa tidak semua kehidupan yang
beribadah berkenan kepada Tuhan. Beribadah sebenarnya untuk menyenangkan hati
Tuhan atau untuk memuaskan hati Tuhan.
Selama
400 tahun bangsa Israel ada di Mesir. Tuhan melihat mereka dan pada puncak
penderitaan mereka Tuhan mengatakan turut merasakan penderitaan mereka dan
melepaskan mereka. Tujuannya hanya satu yaitu agar mereka beribadah dan
melayani Tuhan.
Demikian
juga ketika Tuhan lewat PutraNya yang tunggal yaitu Tuhan Yesus Kristus, datang
ke dunia ini. Tuhan menyatakan isi hati hatiNya dan memperlihatkan bagaimana
seriusnya Tuhan untuk membebaskan umat manusia dari cengkraman dosa. Lewat
pengorbananNya, Dia rela menjadi tumbal. Tujuan pengorbananNya adalah untuk
membebaskannya dari ikatan-ikatan berhala. Manusia itu cenderung untuk
beribadah tetapi sebelum mengenal Tuhan mereka tidak tahu kepada siapa mereka
harus beribadah. Terbukti di kota Athena ada mezbah yang bertulis kepada Allah
yang kami tidak kenal.
Kisah Para Rasul 17:23
17:23 Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan
melihat-lihat barang-barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan
tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya,
itulah yang kuberitakan kepada kamu.
Jadi
sebenarnya roh manusia itu mencari siapa figur yang patut di sembah, namun
mereka tidak menemukan. Tuhan datang ke dunia ini mencari kita dan mengalihkan ibadah
yang awalnya kepada allah yang tidak dikenal itu lalu Tuhan memperkenalkan PribadiNya
yang kepadaNya kita harus beribadah dan melayani. Setelah kita mengetahui siapa
yang patut kita sembah maka wajarlah kalau kita tidak melakukan ibadah dan
pelayanan yang justru tidak memuaskan Tuhan, apalagi ibadah yang menjadi
kebencian Tuhan. Ini ibadah yang tidak boleh kita lakukan.
Kalau
melihat pengorbanan Tuhan Yesus di Golgota masakan kita beribadah dan melayani hanya
asal-asal bukan untuk menyenangkan hati Tuhan. Tidak heran kalau Tuhan
mengatakan “Aku benci”. Itu sebabnya mari kita melayani Tuhan sebagaimana yang
dikatakan oleh Firman Tuhan sehingga Tuhan dipuaskan.
Banyak
orang yang setelah beribadah berkata “aku puas beribadah tadi” tetapi dia tidak
mengoreksi diri apakah Tuhan puas ketika dia beribadah dan melayani. Bukan
persoalan kita puas, tetapi apakah Tuhan dipuaskan. Belum tentu ketika kita
beribadah dan melayani kita puas dan itu berarti Tuhan juga puas. Kalau dalam
beribadah dan melayani Tuhan puas maka otomatis kita juga dipuaskan karena
kepuasan yang sejati hanya datang dari
Tuhan.
Kita
perlu mempelajari dalam Alkitab bagaimana ibadah yang memuaskan Tuhan. Ada
penekanan dari Tuhan lewat FirmanNya “biarlah kamu beribadah kepada Tuhan
dengan hormat dan takut akan Dia”. Kalau kita beribadah sesuai isi hati Tuhan
maka tentu kita tidak akan mendapat bahasa dari Tuhan “Aku benci ibadahmu”.
Ibrani 12:28
12:28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak
tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut
cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
Pada
ayat 26-27 dikatakan bukan cuma bumi yang akan digoncang tetapi langit juga.
Bumi menunjuk hal yang nyata yang duniawi yang bisa kita lihat dan raba. Memang
ekonomi dunia kedepan ini akan lebih goncang lagi. Tetapi yang rohani ini akan ikut
digoncangkan. Sekarang ini kita merasakan goncongan-goncangan terhadap perkara
yang rohani di dalam ibadah-ibadah persekutuan.
Supaya
kita tidak goncang maka Tuhan tunjukkan solusinya yaitu kita tinggal pada
kerajaan yang tidak tergoncangkan. Itulah yang ditunjukkan pada Musa dan
dibangun oleh umat Tuhan dalam bentuk Tabernakel. Pengajaran Tabernakel inilah
yang harus kita pegang teguh supaya rohani kita tidak goncang. Terlalu bodoh
kalau ikut goncang dengan orang lain padahal kita berpegang dengan ajaran ini.
Yang
dibutuhkan oleh domba bukan rumput atau air tetapi gembala, yaitu gembala yang
tidak goncang berpegang pada pengajaran Tabernakel. Itulah yang dibutuhkan oleh
sidang jemaat. Itu sebabnya gembala itu ada syaratnya.
Kita
harus berada pada kerajaan yang tidak tergoncangkan. Pengajaran Tabernakel
memang ada yang berusaha untuk menggoncang tetapi tidak akan bisa sebab inilah
ketetapan yang datang dari Sorga.
Ibrani 12:26-27
12:26 Waktu itu suara-Nya menggoncangkan bumi,
tetapi sekarang Ia memberikan janji: "Satu kali lagi Aku akan
menggoncangkan bukan hanya bumi saja, melainkan langit juga."
12:27 Ungkapan "Satu kali lagi" menunjuk
kepada perubahan pada apa yang dapat digoncangkan, karena ia dijadikan supaya
tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan.
Buka
mata saudara, kita bukan ada di era yang enak buat daging kita! Secara rohani
kita membutuhkan perlindungan. Kerajaan yang tidak tergoncangkan adalah
Tabernakel (Skhenoo). Kalau sekarang
ini seizin Tuhan terjadi kegoncangan langit yaitu kegoncangan rohani supaya
terlihat siapa yang tergoncang dan siapa yang tidak tergoncang.
Ibrani 12:28
12:28 Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak
tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah
menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
Ibadah
menurut cara yang berkenan kepada Tuhan adalah:
Roma 14:17-18
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan
minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
14:18 Karena barangsiapa melayani Kristus dengan
cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.
Bukan
berarti seluruh manusia akan menghormati tetapi yang dimaksud adalah dihormati
oleh umat yang digembalakan.
Kisah Para Rasul 2:39
2:39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi
anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil
oleh Tuhan Allah kita." (Berarti tidak semua orang)
Alangkah
ironisnya kalau gembala itu goncang. Kalau gembala goncang maka jemaat juga
ikut goyang. Itu sebabnya kita harus waspada agar ibadah kita jangan menjadi
kebencian. Ada empat hal yang disejajarkan oleh Tuhan sebagai ibadah yang
menjadi kebencian.
1. Mazmur 119:113
119:113 Orang yang bimbang hati
kubenci, tetapi Taurat-Mu kucintai.
Mengapa
bisa bimbang hati? Sebab bimbang terhadap pengajaran Tabernakel, padahal
Tabernakel ini ada di Sorga. Orang yang beribadah tetapi hati bimbang dan tidak
ada kepastian itu dibenci oleh Tuhan.
Ibrani 6:11
6:11
Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama
untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada
akhirnya,
“pengharapanmu suatu milik yang
pasti” berarti tidak ada keraguan.
Tuhan
mengatakan mintalah kepada Tuhan tetapi tidak boleh dengan bimbang hati. Sebab
Tuhan yang memberi tidak akan mengungkit-ungkit.
Yakobus 1:5-6
1:5
Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia
memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah
hati dan dengan tidak membangkit-bangkit --, maka hal itu akan diberikan
kepadanya.
1:6
Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang
yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari
oleh angin.
Jangan
kita bimbang hati, jangan kita beribadah tetapi tidak ada ketetapan hati, tidak
merasa digembalakan dan tidak merasakan ketetapan Firman. Kita tidak usah
bimbang lagi sebab Firman yang disampaikan ada dukungan ayat-ayat Firman Allah.
Tidak
usah kita bimbang sebab Tuhan yang memberikan Firman. Ada satu kitab di tangan
Tuhan. Kalau ada dua kitab di tangan Tuhan kita bisa memilih atau dua-duanya
kita terima sebab Tuhan yang memberi. Tetapi Tuhan hanya memegang satu kitab
dan tidak dua. Itu sebabnya mari kita merangkul satu pengajaran.
Ibrani 12:28
12:28
Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita
mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan
kepada-Nya, dengan hormat dan takut.
2. Amos 5:22
5:22 Sungguh, apabila kamu
mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku
tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau
pandang.
Tuhan
Yesus adalah korban sajian dan korban bakaran. Kalau kita menghinakan berkat
sulung sama kita membawa ibadah pelayanan kita dibenci oleh Tuhan. Ini jangan
terjadi mulai dari hamba Tuhan. Korban bakaran adalah Korban Kristus untuk
mendamaikan kita dengan Bapa Sorgawi dan Korban sajian adalah Kristus dalam
bentuk Firman pengajaran.
Yang
menyebabkan Tuhan membenci ibadah kita karena korban bakaran dan korban sajian
itu hanya menjadi teori dan tidak ada prakteknya. Beribadah mempersembahkan
korban bakaran itu teori, prakteknya harus ada perdamaian. Kalau tidak bisa
menikmati korban bakaran itu tidak elok di hadapan Tuhan. Tidak elok kalau
suami istri sampai tidak berbicara berbulan-bulan.
Kalau
kita telah berbuat dosa cepat datang kepada Korban Kristus sebagai pendamai
kita sehingga ibadah kita tidak menjadi kebencian Tuhan.
I Yohanes 2:1-2
2:1
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat
dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada
Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
2:2 Dan Ia adalah pendamaian untuk
segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa
seluruh dunia.
3. Maleakhi 1:2-3
1:2 "Aku mengasihi kamu,"
firman TUHAN. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah Engkau
mengasihi kami?" "Bukankah Esau itu kakak Yakub?" demikianlah
firman TUHAN. "Namun Aku mengasihi Yakub,
1:3 tetapi membenci Esau. Sebab
itu Aku membuat pegunungannya menjadi sunyi sepi dan tanah pusakanya Kujadikan
padang gurun."
Roma 9:13
9:13
seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."
Tentu
ada alasannya Esau dibenci sebab dia meringankan berkat kesulungan. Dulu berkat
sulung kepada Esau itu masih terselubung tetapi meringankan itu sudah membuat
dia harus dibuang dan dibenci oleh Tuhan. Berkat sulung itulah pemberiaan Allah
Bapa kepada kita.
Yakobus 1:17-18
1:17
Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari
atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau
bayangan karena pertukaran.
1:18
Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran,
supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua
ciptaan-Nya.
Wujud
pemberianNya untuk kita sekarang adalah Tuhan Yesus.
Kolose 1:15
1:15
Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari
segala yang diciptakan,
Esau
yang meringankan berkat sulung sehingga dibenci oleh Tuhan. Lebih parah lagi
orang Kristen sekarang ini kalau tidak menghargai figur Tuhan Yesus yang tampil
lewat pengajaranNya. Orang yang seperti itu akan benar-benar dibenci oleh Tuhan
sebab yang dia lecehkan adalah berkat sulung yang sudah dalam bentuk paket
itulah Tuhan Yesus.
Ibrani 12:15-17,14
12:15
Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah,
agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang
mencemarkan banyak orang.
12:16
Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah
seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
12:17
Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia
ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya,
sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
12:14
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa
kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.
Hamba
Tuhan bagaikan “keset kaki”, siapa yang datang selalu menggosok kaki kotornya
di situ. Hamba Tuhan juga bagaikan “tempat sampah” setiap orang datang membuang
sampahnya di situ, setelah itu hamba Tuhan membawa pada kaki Tuhan. Setelah itu
kembali diisi sampah lagi dan kembali dicurah di kaki Tuhan. Begitu seterusnya.
Teladan
kita adalah Tuhan Yesus, ketika ada di pengadilan Tuhan Yesus dipakaikan
mahkota duri, dipukul dengan tongkat bambu, ditinju dan diludahi namun Tuhan
Yesus diam. Suatu waktu kita akan diukur dengan tongkat bambu, artinya kita
akan diukur dengan teladan Tuhan Yesus. Apakah kita bisa masuk dalam ukuran Tuhan
ini?
Jangan
kita ada kebencian dan insinuasi (tuduhan terselubung) apalagi kalau ada
tuduhan terselubung yang diarahkan kepada gembala. Terutama kalau gembala itu
sungguh-sungguh adalah hamba Tuhan yang melayani Tuhan dengan serius!
Waspada
Ulangan 17:12
17:12
Orang yang berlaku terlalu berani dengan tidak mendengarkan perkataan imam yang
berdiri di sana sebagai pelayan TUHAN, Allahmu, ataupun perkataan hakim, maka
orang itu harus mati. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari antara
orang Israel.
4. Wahyu 18:2
18:2 Dan ia berseru dengan suara yang
kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia
telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh
najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
Yang dibenci oleh Tuhan adalah
kenajisan. Pengajaran ini adalah untuk menyucikan kita bukannya malah kenajisan
itu semakin dikembangkan. Apa yang sudah salah di masa lampau itu dibersihkan
oleh Firman pengajaran sehingga saudara dan saya tampil sebagai Mempelai Wanita
Tuhan. Kita berbahagia ketika bergandengan tangan dengan Tuhan ketika Dia
datang sebagai Mempelai Laki-laki Sorga.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar