Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Zakharia
9:3-4,8
9:3 Tirus
mendirikan tembok benteng bagi dirinya dan menimbun perak seperti debu dan emas
seperti lumpur di jalan.
9:4 Namun
sesungguhnya, Tuhan akan membuatnya miskin dan akan melontarkan kekuatannya ke
dalam laut, dan kota itu sendiri akan habis dimakan api.
9:8 Aku
berkemah dekat rumah-Ku sebagai pengawal terhadap mereka yang lalu-lalang;
tidak akan ada lagi penindas mendatanginya, sebab sekarang Aku sendiri telah
mengindahkannya.
Tirus dan
Sidon ini adalah kota kembar, di mana kehidupan mereka bertuhankan dirinya.
Mereka tidak mau tahu bahwa alam ini ada yang menciptakan. Mereka hanya
berserah kepada nasib (fatalisme) dan mereka mengatakan alam semesta ini sama
dengan tuhan (Panteisme). Jadi inilah paham dari orang Tirus dan Sidon yang melepaskan
diri dari Yang menciptakan langit dan bumi. Di zaman modern ini ada paham
komunis. Dapat dikatakan orang Tirus dan Sidon ini sepaham dengan komunis atau
atheisme.
Mereka tidak
mengakui adanya Tuhan dan menganggap mereka sendirilah Tuhan.
Yehezkiel 28:9
28:9 Apakah
engkau masih akan mengatakan di hadapan pembunuhmu: Aku adalah Allah!? Padahal
terhadap kuasa penikammu engkau adalah manusia, bukanlah Allah.
Ini kadang
menyelinap dalam diri kita. Kita mengatakan ada Tuhan tetapi tidak memberikan
sesembahan yang semaksimal mungkin kepada Tuhan. Ini juga yang terjadi pada
jemaat Kreta yang nabinya sendiri mengatakan mereka pembohong dan pelahap. Mereka
ini adalah orang yang dapat dikatakan hampir 100% hidup duniawi. Tetapi masih
ada sebagian kecil dari mereka yang dalam benaknya mengakui adanya Tuhan tetapi
tidak menyembah kepada Tuhan sebagaimana seharusnya mereka menyembah.
Kesalahan ini
jangan terjadi dalam kehidupan kita. Tujuan Tuhan adalah supaya kita terlepas
dari belenggu dunia dan kita diterbangkan oleh Tuhan ke padang belantara.
Mungkin sekarang ini saudara seperti mendengar suatu dongeng, mendengar hal
yang tidak masuk akal. Tetapi ketika hal itu menjadi kenyataan, maka saudara
akan mengatakan “ternyata hal itu benar”.
Pengkhotbah 12:1 (Terjemahan lama)
12:1 Ingatlah
olehmu akan Khalikmu pada masa mudamu, dahulu dari pada datang hari yang jahat
dan tahun apabila katamu kelak: Tiada aku suka akan dia.
Titus 1:11
1:11
Orang-orang semacam itu harus ditutup mulutnya, karena mereka mengacau banyak
keluarga dengan mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapat untung yang
memalukan.
Pada jemaat
kereta ada pengajar-pengajar tetapi ternyata motifasinya untuk mendapatkan
keuntungan yang lahiriah. Itu sama dengan pelayanan yang bukan melayani Tuhan,
itu sama dengan ibadah yang bukan ibadah kepada Tuhan. Orang Kreta ini ada
kemiripan dengan orang Tirus dan Sidon. Tetapi orang Tirus dan Sidon memang
tidak beribadah kepada Tuhan namun beribadah pada dirinya sendiri.
Orang Kreta
ini orang Kristen tetapi sesembahan mereka tidak maksimal kepada Tuhan dan
hanya berorientasi pada dirinya sendiri. Tuhan menyuruh menegor orang Kreta
dengan keras karena Tuhan tidak ingin rohaninya tidak sehat sehingga harus
terhuyung-huyung dalam sengsara.
Titus 1:12-14
1:12 Seorang
dari kalangan mereka, nabi mereka sendiri, pernah berkata: "Dasar orang
Kreta pembohong, binatang buas, pelahap yang malas."
1:13 Kesaksian
itu benar. Karena itu tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat
dalam iman,
1:14 dan
tidak lagi mengindahkan dongeng-dongeng Yahudi dan hukum-hukum manusia yang
berpaling dari kebenaran.
Yang
menyebabkan rohani mereka seperti itu karena yang mereka terima dari
pelayanan-pelayanan hanyalah dongeng-dongeng Yahudi. Jangan memasang telinga
pada hal-hal yang tidak ada wujud nyata. Kita ini harus memiliki iman. Memang
iman tidak ada wujud jasmani namun itu adalah realita yang akan dinyatakan oleh
Tuhan. Akhir zaman ini akan lebih hebat lagi.
2 Timotius 4:3-4
4:3 Karena
akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi
mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan
keinginan telinganya.
4:4 Mereka
akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Titus 1:15-16
1:15 Bagi
orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman
suatu pun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.
1:16 Mereka
mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia.
Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.
Orang Kreta
ini masih ada kelebihannya dari orang Tirus dan Sidon yaitu mereka beribadah
sebab mereka adalah orang Kristen. Tetapi dalam prilaku mereka terjadi
penyangkalan-penyangkalan, artinya tidak terjadi sesembahan dan pelayanan
kepada Tuhan yang menyenangkan hati Tuhan sebagai bukti bahwa mereka adalah
orang yang mengenal Tuhan.
Terhadap
orang Tirus dan Sidon, Tuhan memberikan ancaman akan melontarkan kekuatan
mereka dan mengupas semua yang mereka miliki. Dengan kata lain Tuhan akan
membuat mereka miskin. Kenapa Tuhan harus berbicara pada orang Tirus dan Sidon
padahal mereka adalah orang yang tidak percaya Tuhan? Walaupun mayoritas orang
Tirus dan Sidon tidak menanggapi dan bertuhankan dirinya tetapi Tuhan masih berfirman
melalui nabi Zakharia, siapa tahu yang sisa dari mereka masih mau bertobat.
Zakharia 9:7
9:7 Aku akan
melenyapkan darah dari mulutnya dan kejijikan dari antara giginya, dan yang
tinggal dari mereka pun akan menjadi kepunyaan Allah kita. Mereka akan
dianggap seperti suatu kaum di Yehuda, dan orang Ekron seperti orang Yebus.
Jadi Tuhan
seperti melempar jala, siapa tahu ada yang kena. Dalam perumpamaan penaburan
benih Tuhan menabur pada tanah tepi jalan, tanah berbatu dan tanah yang
bersemak duri. Kalau melihat hanya sebatas itu kita bisa berkata Tuhan tidak
berhikmat. Tetapi kalau saudara melihat maksud Tuhan sebenarnya itu berarti
Tuhan memberikan kesempatan kepada siapa saja, tergantung dari orang itu
bagaimana tanggapannya.
Tuhan melihat
orang Tirus dan Sidon mayoritas tidak menanggapi sehingga Tuhan mengatakan akan
melontarkan kekuatan mereka karena bertuhankan kekuatan mereka. Mereka bisa
mendapatkan emas dan perak yang begitu banyak, tetapi karena mereka
mengandalkan kekuatannya maka Tuhan melemparkannya ke laut. Bahasa Firman ini
adalah untuk kita supaya jangan kita mengandalkan kekuatan kita melainkan
mengandalkan Tuhan. Kalau kita mengandalkan Tuhan maka apa yang kita peroleh
karena Tuhan akan kita nikmati.
Pengkhotbah 3:13
3:13 Dan
bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala
jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah.
Kalau
mengandalkan kekuatan kita maka tidak akan menikmati semua itu, bahkan karena
berangkat dengan kekuatan sendiri maka Tuhan mengatakan akan menghempaskan ke
dalam laut. Tuhan tidak memberikan sesuatu kepada saudara lalu tidak saudara
nikmati. Tuhan mau kita menikmati apa yang Tuhan berikan asalkan kita mau bersandar
kepadaNya.
I Tawarikh 29:17
29:17 Aku
tahu, ya Allahku, bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada
keikhlasan, maka aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus
ikhlas. Dan sekarang, umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberikan
persembahan sukarela kepada-Mu dengan sukacita.
Tuhan bukan
hanya melihat kita tetapi kepada musuh-musuh kita Tuhan juga melihat.
Sebenarnya Tuhan hanya mau menguji hati. Tuhan tidak melihat besarnya genggaman
kita tetapi Tuhan melihat hati yang berkorban. Kalau kita bersandar kepada
Tuhan dan melakukan dengan tulus ikhlas untuk Tuhan karena yakin segala sesuatu
telah kita terima dari Tuhan maka nanti kita akan melihat pembelaan dari Tuhan
karena Tuhan juga melihat gerakkan-gerakkan musuh. Ketika Tuhan melihat ada
musuh yang mau menciderai dan membinasakan umatNya maka Tuhan yang bangkit
melawan.
Dalam
Zakharia pasal 9 kita melihat bahwa musuh itu terhimpun dari berbagai suku
bangsa, ada orang Filistisn, ada orang Gaza, ada orang Ekron ada orang Askelon
dan ada orang Asdod. Mereka berupaya untuk menghimpit bahkan memusnakan umat
Tuhan. Tetapi ketika Tuhan melihat maka Tuhan yang tampil dan berkata “Aku
berkemah di dekat rumahKu”. Kalau kita mengkaitkan diri dengan Tuhan dan kita
sadar bahwa kekuatan dan kemahiran kita itu bersumber dari Tuhan, maka musuh
boleh menghadang saudara tetapi kalau Tuhan mengatakan “Aku berkemah dekat
rumahKu” maka siapa yang bisa menggangu kita.
Zakharia 9:5-7
9:5 Askelon
akan melihatnya, lalu takut; juga Gaza, lalu gemetar sangat; Ekron pun, sebab
harapannya sudah kandas. Dari Gaza raja akan binasa dan Askelon tidak akan
didiami lagi.
9:6 Di Asdod
akan diam keturunan campuran, dan kebanggaan orang Filistin akan Kulenyapkan.
9:7 Aku akan
melenyapkan darah dari mulutnya dan kejijikan dari antara giginya, dan yang
tinggal dari mereka (sisa) pun akan menjadi kepunyaan Allah kita. Mereka akan
dianggap seperti suatu kaum di Yehuda, dan orang Ekron seperti orang Yebus.
Berbicara yang
sisa itu menunjuk akhir zaman ini. Kiranya kita melihat apa yang sedang terjadi
di akhir zaman dan bagaimana kita menyikapi situasi yang sedang terjadi. Itu
sebabnya kita harus menikmati apa yang telah Tuhan berikan. Mata Tuhan melihat
gerakan musuh dan Tuhan berkemah di dekat rumahNya. Kalau kita mengaku adalah
rumahnya Tuhan maka izinkan Tuhan beracara membersihkan diri kita yang adalah
rumahNya.
Zakharia 9:8
9:8 Aku
berkemah dekat rumah-Ku sebagai pengawal terhadap mereka yang lalu-lalang;
tidak akan ada lagi penindas mendatanginya, sebab sekarang Aku sendiri telah
mengindahkannya.
Orang yang
lalu-lalang adalah orang yang sibuk. Kita dikawal oleh Tuhan dan bukan berarti
Tuhan tutup mata terhadap kesibukkan kita tetapi Tuhan mengawal.
Mengapa Tuhan
menghempaskan kekuatan orang Tirus dan Sidon? Karena mereka mau menyaingi
Tuhan, mereka merasa tidak ada gunanya bersandar kepada Tuhan dan lebih
mengandalkan kekuatan mereka sendiri. Tuhan tidak biarkan diriNya melihat orang
yang mau menyaingiNya yang seharusnya Dia dipuji dan disembah. Kalau sekarang
ini banyak orang tidak mengakui adanya Tuhan, sebenarnya tidak ada alasan untuk
mengatakan tidak ada Tuhan.
Roma 1:18-20
1:18 Sebab
murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang
menindas kebenaran dengan kelaliman.
1:19 Karena
apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah
telah menyatakannya kepada mereka.
1:20 Sebab
apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan
keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia
diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.
Lihat saja
dunia ini, manusia sudah harus sadar bahwa ada Tuhan yang menciptakan. Kita
tidak melihat Tuhan tetapi hadiratNya kita rasakan. Jadi tidak ada alasan untuk
kita mengatakan bahwa Tuhan itu tidak nyata. Kita harus menaruh pada urutan
atas bahwa Tuhanlah segala-galanya dalam hidup kita. Tuhan bersikap untuk
mengawal orang yang lalu lalang dan berkemah di dekat rumahNya. Apakah kita ini
rumahNya Tuhan? Kalau benar kita adalah rumah Tuhan maka jangan kita menolak
kalau ada yang mengajak kita ke rumah Tuhan.
Mazmur 122:1
122:1
Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku:
"Mari kita pergi ke rumah TUHAN."
122:2 Sekarang
kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
122:3 Hai
Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat,
Bait Allah
atau rumah Tuhan ini berbicara Yerusalem. Berbicara Yerusalem berarti berbicara
Mempelai Wanita Tuhan. Tidak mungkin Tuhan membiarkan Mempelai WanitaNya.
Untuk apa di
ajak ke rumah Tuhan? Sebab di rumah Tuhan ada Allah yang mengawal. Tidak
mungkin kita akan mengajak orang ke rumah Tuhan kalau kita sendiri belum pernah
menikmati. Jangan kita mengatakan enak tetapi sebenarnya belum menikmati. Itu
kebohongan seperti orang Kreta. Terlebih dahulu kita harus menikmati baru bisa
mengajak. Apa yang ada di rumah Tuhan yang harus kita nikmati?
Yesaya 2:2-3
2:2 Akan
terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri
tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala
bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
2:3 dan
banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung
TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya,
dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran
dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Gunung Tuhan
bukan gunung yang kosong tetapi ada rumah Tuhan di sana. Di rumah Tuhan ada
ajaran. Nikmati dulu Firman pengajaran. Seringkali menikmati isi rumah Tuhan
yaitu pengajaran tetapi hanya sebatas pengajaran yang enak bagi daging, yang
tidak menemplak dosa. Kalau kita adalah rumah Tuhan jangan kita mengelak kalau
Tuhan membersihkan rumahNya. Kita datang ke rumah Tuhan tidak sebatas
mempersembahkan buah-buah bibir.
Ibrani 13:15
13:15 Sebab
itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada
Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.
Jangan kita
hanya sebatas apa yang dikatakan pada ayat di atas. Itu sudah baik tetapi
karakter kita harus dibaharui. Kalau kita mengelak dari koreksi Firman berarti
kita tidak setuju berkemah dekat rumahNya dan tidak setuju Tuhan mengawal saat
kita lalu-lalang.
Waktu bangsa
Israel membangun Bait Allah mereka naik ke gunung mengambil batu-batu yang
besar. Batu itu digali, dipahat dan saling bergesekkan. Ketika batu-batu itu
bergesekkan lalu ada yang pecah maka yang pecah itu ditinggalkan dan yang utuh
dibawa untuk membangun Bait Allah. Seringkali kita tidak setuju ketika saling
bergesekan. Sementara Tuhan membentuk kita seringkali kita bereaksi salah.
Tuhan mengawal orang yang hiruk pikuk, apa yang dilakukan oleh orang yang hiruk
pikuk? Mereka membangun Bait Allah. Kita harus rela dengan apapun yang Tuhan
lakukan atas kita demi kita dibentuk menjadi wadah yang mulia. Kadang kita
tidak memahami. Enak memang kita mendengar tetapi ketika didorong masuk dalam
praktek seringkali kita salah tingkah.
Orang yang
seperti itu akan ditinggal dan Tuhan bisa merekrut yang sisa yang dulu malah
menjadi musuh. Tetapi jangan sampai hal itu terjadi dalam diri kita. Kita ini
rumah Tuhan izinkan Tuhan membersihkan. Jangan bereaksi seperti imam-imam
ketika Tuhan membersihkan bait Allah.
Yohanes 2:13-17
2:13 Ketika
hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.
2:14 Dalam
Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan
penukar-penukar uang duduk di situ.
2:15 Ia
membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua
kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah
dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.
2:16 Kepada
pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini,
jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
2:17 Maka
teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu
menghanguskan Aku."
Begitu keras
Tuhan bertindak terhadap orang yang mencari keuntungan. Karena cintanya Tuhan
Yesus kepada kita sehingga Dia rela hangus. Tuhan Yesus rela kena siksa dan sengsara
justru karena kita. Sekarang kita mau dibersihkan oleh Tuhan, kenapa tidak berserah
kepadaNya? Tuhan rela hancur untuk kita tujuannya supaya kita bisa menjadi
Mempelai WanitaNya, masakan kita menolak kalau Tuhan mau membersihkan kita.
Yohanes 2:17-19
2:17 Maka
teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu
menghanguskan Aku."
2:18
Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau
tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"
2:19 Jawab
Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan
mendirikannya kembali."
Ayat 19 ini
adalah peluang emas bagi kaum proselit (yaitu orang kafir yang menganut agama
Yahudi), bahwa tidak akan ada lagi tembok pemisah. Jadi dengan matinya Tuhan
Yesus di Golgota dan pada hari ketiga Dia bangkit maka itu membuka kesempatan
bagi kita bangsa kafir untuk menjadi satu hak dan wewenang dengan orang Yahudi.
Kadang kala
ketika kita dibersihkan mungkin terlihat kita tidak menolak namun ada kata-kata
yang isinya menolak. Ada konotasi bahasa yang nadanya tidak setuju dan tidak
bisa menerima. Ini yang membuat Tuhan akhrinya menarik diri dari rumah Tuhan.
Zakharia 9:8
9:8 Aku
berkemah dekat rumah-Ku sebagai pengawal terhadap mereka yang lalu-lalang;
tidak akan ada lagi penindas mendatanginya, sebab sekarang Aku sendiri telah
mengindahkannya.
Mazmur 91:6-7
91:6 terhadap
penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang
mengamuk di waktu petang.
91:7 Walau
seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu
tidak akan menimpamu.
Hal di atas
tidak akan terjadi pada kita sebab Tuhan berkemah di dekat kita.
Mazmur 34:8
34:8 Malaikat
TUHAN berkemah di sekeliling orang-orang yang takut akan Dia, lalu meluputkan
mereka.
Ada 5 suku
bangsa yang disebutkan dalam Zakharia 9:5. Sadar atau tidak sadar 5 sifat
bangsa ini yang suka menggangu kita.
1.
Filistin
Artinya pengembara dan tidak
merasakan ketenangan. Pengembara di sini berarti tidak ada perhentian. Tuhan
bertanggung jawab untuk berkemah dan mengawal aktifitas kita supaya jangan kita
tidak ada ketenangan dan perhentian. Selama kita tidak ada perhentian dan hati risau
karena diganggu oleh persoalan-persoalan yang ada itu tanda masih disusupi oleh
Filistin.
Jangan biarkan Filistin itu mengganggu
kita, jangan biarkan pikiran kita mengembara dan hati tidak ada ketenangan.
Jangan melihat besarnya permasalahan tetapi kita harus melihat Tuhan Yesus ada
bersama-sama dengan kita. Orang Israel membesar-besarkan permasalahan dan
mengecilkan kuasa Tuhan.
2.
Asdod
Asdod ini adalah bajak laut, dia
disebut juga bagian yang kuat dan pembinasa. Mereka selalu ada di laut, berarti
tidak tenang, selalu berniat untuk membinasakan dan merasa diri kuat.
Kisah Para Rasul 8:27,40
8:27 Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang
Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake,
ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.
8:40 Tetapi ternyata Filipus ada di
Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai
ia tiba di Kaisarea.
Asdod ini mendapat pelayanan dari
seorang penginjil yang namanya Filipus. Tuhan tidak biarkan dia bersandar pada
kekuatannya. Tuhan tidak membiarkan dia menjadi pembinasa dan Tuhan tidak
biarkan dia hidup sebagai perompak/ bajak laut.
3.
Askelon
Askelon artinya tempat menimbang,
Askelon ini sama dengan pasar yang penuh dengan petualang, Askelon ini sama
dengan perpindahan. Roh ini seringkali tidak kita sadari masuk di syaraf-syaraf
rohani kita. Askelon ini ada hubungannya dengan pasar, pasar adalah tempat jual
beli dan perpindahan tangan.
Kadang kita tidak sadar ada kecurangan
dalam hal timbangan. Persoalan salah dalam hal menimbang ini bukan hanya dalam
hal berdagang tetapi juga dalam nikah. Seringkali perbuatan tidak adil ini juga
terjadi dalam nikah. Jangan ibu mencuri hati anak dengan memberikan sesuatu pada
anaknya lalu berkata itu diperbuat dengan diam-diam tanpa bapanya tahu. Itu
sama dengan mendiskreditkan bapa di depan anak. Yang paling bagus adalah
seorang ibu harus mendorong anaknya menghargai bapanya dan begitu juga
sebaliknya. Itu baru imbang.
4.
Ekron
artinya pembasmi. Jangan kita membasmi yang rohani, tetapi basmilah sesuatu yang
menghalangi kerohanian kita dan tumbuh kembangkanlah yang rohani
5.
Gaza
artinya kuat, kasar dan kejam.
Sekalipun
kelimanya ini sudah begitu parah keadaannya tetapi kepada yang sisa ini Tuhan
masih melawati mereka. Orang Ekron menjadi seperti Yebus. Yebus adalah pemilik
Yerusalem yang direbut oleh raja Daud. Berarti kita ditarik pada satu negeri
yang namanya Yerusalem dan bukan pribadi orang-orang Yebus lagi. Dari orang
Yebus ada yang namanya Arauna yang akhirnya masuk menjadi Tubuh Kristus.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar