Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 10:10-11
10:10 Haruslah kamu dapat membedakan antara yang
kudus dengan yang tidak kudus, antara yang najis dengan yang tidak najis,
10:11 dan haruslah kamu dapat mengajarkan kepada
orang Israel segala ketetapan yang telah difirmankan TUHAN kepada mereka dengan
perantaraan Musa."
Dua
ayat di atas adalah syarat bagi penyelenggara kebaktian atau orang-orang yang
dipercayakan untuk beribadah dan melayani. Kalau kita ini dipilih menjadi imam,
itu adalah kemuraan Tuhan yang luar biasa. Sebabnya bila kita dipercaya sebagai
penyelenggara kebaktian maka tidak ada yang lain yang harus kita lakukan.
Lewat
bacaan ini ada tiga poin yang harus menjadi tatanan bila kita beribadah dan
melayani. Tentu dalam ibadah dan pelayanan ada pemimpin dan ada yang dipimpin.
Sebagai pemimpin ada tiga poin yang harus diperhatikan. Dan yang dipimpin harus
menjalankan tiga poin tadi.
Ulangan 1:13
1:13 Kemukakanlah dari suku-sukumu orang-orang yang bijaksana,
berakal budi dan berpengalaman, maka aku akan mengangkat mereka menjadi
kepala atas kamu.
Berarti
kriteria 5 anak dara yang bijak harus ada pada seorang pemimpin penyelenggara
ibadah. Berakal budi dan bijaksana ada hubungannya dengan Firman.
Ulangan 4:5-6
4:5 Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan
peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku,
supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki
untuk mendudukinya.
4:6 Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang
akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada
waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini
adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.
Inilah
orang yang disebut menjadi pemimpin yaitu yang dikatakan memiliki pengalaman.
Tentu pengalaman jangan kita ukur dengan pengalaman dalam pekerjaan dunia
lazimnya. Pengalaman yang dimaksud di sini adalah orang-orang yang bisa
membedakan setiap perkataan, orang yang bisa membedakan ajaran. Pengalaman ini
bukan diukur karena dia tua atau dia muda atau karena sudah mempunyai
pengalaman pelayanan bertahun-tahun. Bukan itu yang menjadi ukuran Tuhan.
Tetapi ukuran Tuhan orang yang berpengalaman adalah yang tidak sembarang
percaya setiap perkataan.
Amsal 14:15
14:15 Orang yang tak berpengalaman percaya kepada
setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.
Ini
adalah lawan dari orang berpengalaman. Kalau positifnya: “orang yang
berpengalaman tidak percaya setiap perkataan”, jadi dia selektif. Percaya semua
perkataan berarti dia menganggap setiap ajaran sama saja, itu artinya orang
yang tidak berpengalaman. Jangan sampai saya sebagai hamba Tuhan menjadi
seperti itu sehingga saudara sidang jemaat sekalian terarah pada sasaran yang
salah.
Jadi
orang yang tidak berpengalaman percaya setiap perkataan. Perkataan yang
dimaksud adalah Firman pengajaran. Orang yang mengatakan setiap pengajaran sama
saja berarti rohaninya dangkal.
Yesaya 8:20
8:20 "Carilah pengajaran dan kesaksian!"
Siapa yang tidak berbicara sesuai dengan perkataan itu, maka baginya tidak
terbit fajar.
Alkitab
ini adalah pikiran Allah. Bagaimana seseorang bisa mengetahui pikiran Tuhan
kalau bukan Tuhan sendiri yang memberi tahu. Firman itu tidak dapat kita selami
dengan akal kita.
Amos 4:13
4:13 Sebab sesungguhnya, Dia yang membentuk
gunung-gunung dan menciptakan angin, yang memberitahukan kepada manusia apa
yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar dan kegelapan dan yang berjejak di atas
bukit-bukit bumi -- TUHAN, Allah semesta alam, itulah nama-Nya.
Contoh
konkritnya adalah murid-murid yang 3,5 tahun mengikut Tuhan Yesus, mereka tidak
bisa paham apa nilai pengorbananNya walaupun 4 kali Tuhan Yesus ulang berulang
memberi tahu tentang hal itu. Nanti setelah Tuhan Yesus bangkit dan membukakan
pikiran mereka barulah mereka mengerti.
Lukas 24:35
24:35 Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa
yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia
memecah-mecahkan roti.
Saya
sebagai hamba Tuhan, setiap membaca ayat-ayat Firman Tuhan saya melihat itu
adalah pikiran Tuhan. Itu sebabnya saya memohon kepada Tuhan untuk menyatakan isi
pikiranNya. Itu bukanlah hal yang mudah seperti membalik telapak tangan tetapi
harus bertalu-talu meminta kepada Tuhan baru pada saatnya Tuhan membukakan.
Kalau Tuhan tidak membukakan mana kita bisa mengetahui pikiran Tuhan. Namun
kalau Tuhan yang memberi tahu lalu ditolak itu berarti menolak apa yang Tuhan nyatakan.
Pengajaran
Firman Tuhan itu bukan perkataan hampa tetapi ada dua maksudnya.
Ulangan 32:47
32:47 Sebab perkataan ini bukanlah perkataan hampa
bagimu, tetapi itulah hidupmu, dan dengan perkataan ini akan lanjut umurmu di
tanah, ke mana kamu pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya."
Perkataan
Tuhan itu untuk hidup kita dan untuk umur panjang. Kalau mengkritik Firman
Tuhan itu berarti menolak kehidupan dan umur panjang, berarti tidak ada di
Yerusalem Baru. Umur panjang di sini menunjuk Yerusalem Baru. Kalau saya
sebagai hamba Tuhan suka mengkritik maka kelak saya juga akan menuai kritikan
dari sidang jemaat sebab saya sendiri menabur.
Dalam doa penyembahan subuh ada tiga hal yang
mengerikan yang Tuhan perlihatkan kepada saya:
Ø Ada
orang diikat dipohon dan biji matanya sudah tergantung keluar namun dia tetap
hidup dan berteriak kesakitan.
Ø Ada
orang yang diikat sambil berdiri lalu kulitnya disayat sedikit demi sedikit,
dia dikuliti sampai terlihat dagingnya merah.
Ø Ada
tungku yang besar dan di atasnya ada manusia yang dijepit dan dibakar
perlahan-lahan lalu dibolak balik depan dan belakangnya.
Melihat itu saya ketakutan, ini menunjukkan apa yang
akan terjadi di depan dan itu sudah sangat dekat.
Ada
tiga poin yang harus kita perhatikan dari syarat seorang penyelenggara ibadah
ini.
1. Seorang
pemimpin harus dapat:
a) Membedakan
yang kudus dan yang tidak kudus
Kudus dan yang tidak kudus ini kena mengena dengan
kepala. Berbicara yang kudus itu hubungannya dengan Kepala yaitu Tuhan Yesus
Kristus. Kalau tidak kudus itu berarti allah yang lain, itu kepala palsu.
Seorang penyelenggara ibadah harus bisa membedakan
yang kudus dan yang tidak kudus berarti saya sebagai penyelenggara ibadah harus
mengarahkan sidang jemaat kepada Pribadi yang benar dan kudus, kepada Tuhan
yang nyata dan benar, bukan yang palsu. Kita harus bisa membedakan suatu firgur
yang benar, kalau itu tidak kudus berarti ilah yang lain.
II
Korintus 11:13-14
11:13
Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang
menyamar sebagai rasul-rasul Kristus.
11:14
Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat
Terang.
Bagaimana bisa memperkenalkan Tuhan yang kudus kalau
seperti ini. Sebagai seorang gembala saya harus tahu dengan pasti kepada siapa
saya mengarahkan sidang jemaat menyembah, jangan sampai salah. Ketika awal
membangun Tabernakel, iblis sudah menyabotase hamba Tuhan senior yaitu Harun
untuk membangun allah lain yaitu lembu emas. Jangan sampai saya sebagai hamba
Tuhan dalam pelayanan sudah mengarahkan jemaat bukan pada Tuhan yang kudus.
Hosea
13:2
13:2
Sekarang pun mereka terus berdosa, dan membuat baginya patung tuangan dari
perak dan berhala-berhala sesuai dengan kecakapan mereka; semuanya itu buatan
tukang-tukang. Persembahkanlah korban kepadanya!, kata mereka. Baiklah manusia
mencium anak-anak lembu!
Kecakapan kita manusia jangan sampai diperalat oleh
iblis untuk membangun allah yang lain.
Hosea
13:2 (Terjemahan Lama)
13:2
Maka sekarang dipertambahkannya pula dengan dosa, di perbuatkannya patung
tuangan akan dirinya dari pada peraknya, sekadar akal yang ada padanya,
semuanya patung perbuatan tukang yang pandai; maka patut kata orang akan halnya
demikian: Barangsiapa yang berbakti kepada lembu muda, tak dapat tiada ia
mempersembahkan manusia kelak akan korban!
Kadang jemaat melembuemaskan seseorang dan ada juga hamba
Tuhan yang malah melembuemaskan dirinya sendiri. Ketika kita datang beribadah
kita harus memperhatikan kata demi kata yang disampaikan oleh hamba Tuhan dalam
pemberitaan firman agar kita mengerti ke mana kita diarahkan, agar sidang
jemaat memiliki arah yang pasti dan jelas yaitu menyembah pada Allah yang kudus
dan bukan yang tidak kudus.
Persoalan kudus dan tidak kudus ini berbicara status
kepala. Perlu diperhatikan dalam nikah, seorang istri tidak boleh dominan
terhadap suaminya sebab nantinya arahnya bisa salah. Apalagi kalau sampai
dipaksakan seperti Hawa terhadap Adam.
Kejadian
3:17
3:17
Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan
isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan
makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah
engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
b) Membedakan
yang najis dengan yang tidak najis
Membedakan yang najis dan tidak najis itu kaitannya
dengan tubuh. Membedakan yang najis dan yang tidak najis itu ada hubungannya
dengan status tubuh yaitu kita manusia. Persoalan najis dan tidak najis hanya
ada hubungannya dengan kemanusiaan kita. Tuhan Yesus adalah kepala yang kudus
maka kita harus menjadi tubuh yang tidak najis, sebab ada tubuh yang najis.
Termasuk juga persekutuan. Ada makanan yang najis
dan ada yang tidak najis. Makan pengertian rohaninya adalah persekutuan, begitu
kita makan tubuh dan darah Tuhan Yesus berarti kita bersekutu dengan korban
Krsitus. Itu sebabnya jangan kita sembarang mengikuti persekutuan. Sebab
sekalipun tadinya kita tidak najis tetapi kalau masuk dalam persekutuan yang
najis maka kita ikut menjadi najis.
Perikop Imamat 10:8-11
Larangan
tentang minuman keras bagi imam yang menyelenggarakan kebaktian
Membedakan yang najis dan tidak najis ini ada
kaitannya dengan pembangunan Tubuh Kristus. Ini harus kita jaga baik-baik
karena ada hubungannya dengan menyelenggarakan kebaktian, ada hubungannya
dengan ibadah pelayanan. Setiap kita menyelenggarakan kebaktian itu ada
hubungannya dengan Kepala dan tubuh.
Makan bersama berarti persekutuan. Apa yang saya
sampaikan adalah bahasa dari pendahulu, bukan bahasaku sendiri. Bahasa gembala
yang saya dengarkan dahulu tidak mudah untuk tercabut, itu bagaikan paku-paku
yang tertancap.
Pengkhotbah
12:11
12:11
Kata-kata orang berhikmat seperti kusa dan kumpulan-kumpulannya seperti
paku-paku yang tertancap, diberikan oleh satu gembala.
Ada dua muara dari yang najis dan yang tidak najis.
Kalau kita salah melangkah kita akan jatuh pada yang najis. Yang najis muaranya
adalah Babel dan yang tidak najis adalah Yerusalem. Tidak mungkin kita
melangkah kepada dua-duanya, kalau seperti itu pasti koyak dan robek. Pilihanya
hanya satu, kalau bukan Babel berarti Yerusalem Baru. Kalau mau ke Yerusalem
Baru maka perhatikan yang tidak najis! Kalau mau ke Babel jalanilah yang najis,
tetapi tentu kita tidak mau memilih yang najis, kita pasti memilih yang tidak
najis.
Tubuh yang digarap oleh Firman Tuhan dan urapan Roh
Kudus bisa tampil sebagai mempelai wanita Tuhan. Ini adalah tanggung jawab saya
sebagai seorang gembala yaitu membawa
sidang jemaat menjadi Tubuh Kristus yang sama mulia dengan Tuhan Yesus. Tuhan
Yesus adalah Kepala (kudus) dan jemaat adalah Tubuh yang tidak najis. Berarti
yang kudus dan yang tidak najis menjadi satu.
Untuk memahami Yerusalem Baru dan Babel ini harus
ada malaikat pilihan Tuhan yang menjelaskan. Malaikat pilihan Tuhan itu harus
mengerti kondisi Yerusalem Baru dan kondisi Babel.
I
Timotius 5:20-21
5:20
Mereka yang berbuat dosa hendaklah kautegor di depan semua orang agar yang lain
itu pun takut.
5:21
Di hadapan Allah dan Kristus Yesus dan malaikat-malaikat pilihan-Nya kupesankan
dengan sungguh kepadamu: camkanlah petunjuk ini tanpa prasangka dan
bertindaklah dalam segala sesuatu tanpa memihak.
Malaikat pilihan ini memang diberikan mental baja. Hamba
Tuhan harus bermental baja dan harus berani menegur. Untuk menegur kesalahan
seseorang di depan orang banyak itu sangat beresiko tinggi. Bisa saja orang
yang ditegur itu membalas dengan pukulan. Atau mungkin tidak dengan pukulan
namun dengan kata-kata yang membunuh karakter!
Memang ada tahapannya sampai menegur dengan keras di
depan semua orang. Pertama ditegur dengan empat mata, kalau tidak mau menerima
maka tegur di depan dua tiga orang saksi, kalau masih tidak menerima tegurlah
di depan jemaat secara umum, namun kalau tetapi tidak mau mendengar anggaplah
orang itu orang kafir.
Matius
18:15-17
18:15
"Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia
mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.
18:16
Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya
atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.
18:17
Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan
jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang
tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.
Malaikat pilihan itu harus tahu kondisi Babel,
itulah yang najis.
Wahyu
17:1
17:1
Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu
dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan
atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
Malaikat pilihan ini juga harus dapat menunjukkan
yang tidak najis yaitu Yerusalem Baru.
Wahyu
21:9
21:9
Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang
penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku,
katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin
perempuan, mempelai Anak Domba."
Yang najis dan yang tidak najis ini kena pada tubuh.
Yang najis itu kena pada tubuhnya iblis dan yang tidak najis itu kena pada Tubuh
Kristus. Sebagai hamba Tuhan saya berusaha menggiring sidang jemaat pada
Yerusalem Baru, menjadi Tubuh Kristus.
Kita beribadah bukan tujuan utama supaya diberkati
secara jasmani, tujuan kita dalam ibadah supaya kita mengkondisikan diri kita
untuk mengisi rencana dan selera Tuhan yaitu menjadi Mempelai WanitaNya.
Sebagai seorang Malaikat, apalagi sebagai malaikat
pilihan Tuhan harus bersikap seperti ini.
Yeremia
11:18
11:18
TUHAN memberitahukan hal itu kepadaku, maka aku mengetahuinya; pada waktu itu
Engkau, TUHAN, memperlihatkan perbuatan mereka kepadaku.
Tuhan memberitahu apa perbuatan yang mengarahkan
seseorang pada Babel sundal besar dan apa perbuatan yang harus kita lakukan untuk
mencapai Yerusalem Baru. Saya sebagai penyelenggara ibadah, sebagai seorang
pemimpin harus bijak, berakal budi dan berpengalaman, harus bisa menjelaskan
kondisi yang najis dan yang tidak najis. Arah yang harus kita tempuh adalah
tubuh yang tidak najis. Dari kehidupan yang tadinya banyak kenajisan, tetapi lewat
pengajaran Firman kita dibersihkan oleh Tuhan sehingga kita tidak najis dan
menjadi tubuh yang sempurna.
Tugas saya di dalam penggembalaan adalah mencari
tahu apa yang dipikirkan oleh Tuhan.
Mazmur
119:34
119:34
Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Taurat-Mu; aku hendak
memeliharanya dengan segenap hati.
Tidak mungkin kita bisa mengerti kalau Tuhan tidak
membuat kita mengerti. Tidak mungkin saya bisa memberitahu kepada saudara yang
bukan Tuhan beri tahu. Tuhan begitu murah memberi tahu apa yang ada di dalam
pikiranNya supaya saya sebagai gembala bisa mengerti. Setelah saya mengerti
saya bisa menyampaikan kepada jemaat apa yang Tuhan beri tahu.
Berat pergumulan gembala sebab dia harus
merengek-rengek kepada Tuhan apa isi hati Tuhan. Jemaat lebih enak sebab
tinggal menerima apa yang dipikirakan oleh Tuhan. Dan ketika didengar, diterima
lalu tinggal dilakukan. Kalau Tuhan sudah memberi tahu isi hatiNya kepada
jemaat lewat hamba Tuhan maka jemaat memiliki dua pilihan. Kalau menerima
berarti menerima kehidupan dan umur panjang, berarti masuk Yerusalem Baru.
Tetapi kalau menolak berarti mengarah ke Babel sundal besar, berarti kematian.
Hati-hati kalau menolak pikiran Tuhan!
Amos
4:13
4:13
Sebab sesungguhnya, Dia yang membentuk gunung-gunung dan menciptakan angin,
yang memberitahukan kepada manusia apa yang dipikirkan-Nya, yang membuat fajar
dan kegelapan dan yang berjejak di atas bukit-bukit bumi -- TUHAN, Allah
semesta alam, itulah nama-Nya.
Sekarang ini terlihat kita masih sama, tetapi suatu
saat akan tertampak perbedaannya, yang satu terangkat dan yang lain tertinggal.
2. Mengajarkan
kepada umat
Setelah
hamba Tuhan mengetahui apa yang kudus dan yang tidak kudus, mana yang najis dan
yang tidak najis, itu tidak hanya disimpannya sendiri namun harus diajarakan
kepada umat. Itu sebabnya salah satu syarat gembala harus cakap mengajar.
I Timotius 3:2
3:2
Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu
isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap
mengajar orang,
Gembala
jemaat itu cakap mengajar/ mahir. Yang mengukur cakap tidaknya seoarang gembala
adalah Tuhan. Kalau Tuhan mengangkat saya sebagai gembala maka pasti Tuhan
perlengkapi dengan kecakapan ini. Apa yang dimaksudkan dengan harus cakap
mengajar? Mahir dalam mengajar berarti gembala itu menjadi penyalur Firman
pengajaran (terang) melalui dirinya.
Olehnya
itu gembala itu bertanya kepada Tuhan dan Tuhan memberitahu apa yang Tuhan
pikirakan lalu itu diajarkan kepada sidang jemaat. Kalau saya sebagai hamba
Tuhan tidak cakap dalam pengajaran atau tidak ada pergumulan untuk mencari tahu
apa yang Tuhan pikirkan, apa yang mau saya sampaikan kepada jemaat!.
Dalam
terjemahan aslinya cakap mengajar adalah Didaktikos
berarti menjadi penyalur firman pengajaran melalui dirinya.
Maleakhi 2:5-7
2:5
Perjanjian-Ku dengan dia pada satu pihak ialah kehidupan dan sejahtera dan itu
Kuberikan kepadanya -- pada pihak lain ketakutan -- dan ia takut kepada-Ku dan
gentar terhadap nama-Ku.
2:6
Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada
bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang
dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
2:7
Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran
dari mulutnya, sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.
Yang
menjadi objek dari pengajaran itu adalah sidang jemaat. Hamba Tuhan sebagai
subjek yang mencari tahu apa yang dipikirakan oleh Tuhan. Tergantung dari
sidang jemaat mau menerima atau menolak. Kalau menolak berarti menolak
kehidupan dan menolak Yerusalem Baru, berarti tertinggal dalam masa siksaan 3,5
tahun antikristus.
Jemaat
diberikan pengajaran berarti diterangi.
Amsal 6:23
6:23
Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik
itu jalan kehidupan,
Ini
tugas hamba Tuhan bagaimana untuk menyampaikan cahaya Firman Tuhan kepada
jemaat supaya mereka bisa melihat dan melangkah. Kalau kita tidak mendapatkan
cahaya Firman maka kita akan berada dalam kegelapan di dalam dunia yang gelap. Kalau
di dunia yang gelap ini kita disorot oleh cahaya Firman maka hidup kita menjadi
terang. Itulah tujuan dari ajaran yaitu untuk membuat kita terang benderang. Mempelai
Wanita Tuhan tampil dalam terang benderang yaitu 12 bintang di atas kepalanya,
diselubungi dengan matahari dan berdiri di atas bulan. Itu adalah hasil binaan
dalam ibadah lewat pelayanan gembala sehingga saudara suatu saat akan tampil
seperti itu. Kalau dalam gereja Tuhan tidak ada cahaya ajaran Firman maka kapan
sidang jemaat bisa tampil dalam keadaan seperti itu?
Kalau
tidak ada ajaran berarti tidak ada cahaya. Untuk berdiri di tempat saja sudah dibutuhkan
cahaya apalagi untuk berjalan.
Mazmur 119:105
119:105
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Cahaya
ini mempunyai fungsi ganda:
a) Kita bisa
melihat jalan yang harus kita tempuh.
b) Kita
bisa melihat apa yang tidak berkenan kepada Tuhan yang ada pada diri kita.
Setiap
gembala harus mempertanggung jawabkan apa yang dia ajarkan. Namun sebelum itu
dia harus melakukan hal ini:
Ulangan 33:3
33:3
Sungguh Ia mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya yang kudus -- di dalam
tangan-Mulah mereka, pada kaki-Mulah mereka duduk, menangkap sesuatu dari
firman-Mu.
Kalau
hamba Tuhan salah kasihan sidang jemaat.
Hosea 4:6-9 (Terjemahan lama)
4:6
Bahwa umat-Ku dibinasakan sebab mereka itu tiada berpengetahuan, melainkan kamu
sudah mencelakan pengetahuan, sehingga Kutolak akan kamu, supaya jangan kamu
melakukan imamat bagi-Ku; tegal kamu sudah melupakan hukum Allahmu, maka Aku
juga melupakan anak-anakmu.
4:7
Makin mereka itu bertambah-tambah banyaknya, makin mereka itu berdosa
kepada-Ku; maka sebab itu Aku mengubahkan kelak kemuliaannya menjadi kehinaan.
4:8
Mereka itu makan dosa umat-Ku dan dipuaskannya hatinya dengan kesalahannya.
4:9
Seperti imam begitulah orang kebanyakan adanya, sebab itu Aku akan membalas
sekadar jalan masing-masing dan sekadar perbuatan tiap-tiap mereka itu.
Kalau
ada sorotan firman Tuhan di dalam sidang jemaat sebenarnya kita beruntung.
Tetapi itu jadi salah kalau ada yang menolak. Apa gunanya jumlah jemaat menjadi
banyak namun dosa juga menjadi banyak, mengapa bisa terjadi? Itu karena ulah
gembala. Akhirnya imam seperti itu memakan dosa umat. Kalau kita mendapat
sorotan firman Tuhan tujuannya supaya jangan kita binasa.
3. Ada
tokoh sentral yang ditampilkan oleh Tuhan yaitu Musa
Jadi apa yang kelak harus diajarkan
adalah Firman yang diterima oleh Musa yang adalah pendahulu, bukannya malah
membuat yang lain. Jadi saya sebagai hamba Tuhan saya tinggal menerima jadi,
sudah ada tokoh sentral yang menjadi pendahulu yaitu Musa.
Musa pendahulu harus diteruskan
oleh penerus. Bahkan seorang raja juga harus memiliki salinan firman Tuhan yang
diterima oleh Musa di sampingnya. Juga Firman yang diterima oleh Musa itu disalin
dan diletakkan dekat peti perjanjian. Jadi Firman itu tidak bisa lepas dengan
peti perjanjian dan dengan raja.
Kita berbahagia dan bersyukur
kepada Tuhan sebab Tuhan sudah memakai seorang hamba Tuhan dalam kegerakan Pantekosta
masuk di Indonesia, untuk menerima ilham dari Tuhan yaitu bapak Pdt. Van
Gessel. Sebagaimana dahulu zaman Musa demikian juga sekarang, para penerus
tidak boleh merubah. Setelah zaman Musa dahulu bangsa Israel merubah Firman
yang telah diterima oleh Musa. Iblis bukan iblis kalau tidak berupaya merubah
Firman. Jadi jangan kaget kalau sekarang ini banyak hamba Tuhan yang merubah
ilham yang diberikan oleh Tuhan kepada para pendahulu. Orang yang seperti itu
adalah orang yang memperkosa hukum taurat Tuhan! Artinya Firman dinajiskan.
Yehezkiel
22:26
22:26
Imam-imamnya memperkosa hukum Taurat-Ku dan menajiskan hal-hal yang kudus
bagi-Ku, mereka tidak membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus,
tidak mengajarkan perbedaan yang najis dengan yang tahir, mereka menutup mata
terhadap hari-hari Sabat-Ku. Demikianlah Aku dinajiskan di tengah-tengah
mereka.
Daud menerima ilham dan
diteruskan oleh Salomo. Coba kita melihat kesaksian Alkitab tentang Daud dan
Salomo, kesaksian Firman terhadap hikmat yang ada pada Salomo lebih dari pada Daud.
II
Tawarikh 1:12
1:12
maka kebijaksanaan dan pengertian itu diberikan kepadamu; selain itu Aku
berikan kepadamu kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sebagaimana belum pernah
ada pada raja-raja sebelum engkau dan tidak akan ada pada raja-raja sesudah engkau."
Begitu berhikmatnya Salomo
melebihi Daud dan raja-raja setelah dia, namun yang menerima ilham dari Tuhan
adalah Daud. Sekalipun Salomo lebih berhikmat dari Daud namun dia tidak berani
merubah ilham yang Tuhan berikan kepada Daud. Hari-hari terakhir ini apa yang
diilhamkan oleh Tuhan kepada Pdt. Van Gessel sudah banyak dirubah oleh
pendeta-pendeta karena berkata manusia yang menerima ilham banyak kekurangannya,
diingatkan supaya bagi sidang jemaat yang saya layani jangan mengikuti ibadah
dari pendeta-pendeta yang sudah merubah ilham Tuhan ini.
Pengajaran yang diterima oleh
Musa itu kemudian dikemas dalam bentuk nyanyian Musa. Dalam nyanyian Musa ini
tercantum hal ini:
Ulangan
31:19
31:19
Oleh sebab itu tuliskanlah nyanyian ini dan ajarkanlah kepada orang Israel,
letakkanlah di dalam mulut mereka, supaya nyanyian ini menjadi saksi bagi-Ku
terhadap orang Israel.
Nyanyian Musa yaitu ajaran dari
Tuhan ini adalah saksi kita. Itu akan menjadi saksi ahli! Bagaimana nanti kita
mau mengelak? Berani merubah ilham yang Tuhan berikan berarti kita akan
berhadapan dengan saksi ahli dan tidak akan bisa kita mengelak.
Ulangan
31:21
31:21
Maka apabila banyak kali mereka ditimpa malapetaka serta kesusahan, maka
nyanyian ini akan menjadi kesaksian terhadap mereka, sebab nyanyian ini akan
tetap melekat pada bibir keturunan mereka. Sebab Aku tahu niat yang dikandung
mereka pada hari ini, sebelum Aku membawa mereka ke negeri yang Kujanjikan
dengan sumpah kepada mereka."
Ketika kita ada dalam kemelut
pengajaran ini juga menjadi saksi kita. Pengajaran ini disebut nyanyian Musa
dan nyanyian Musa ini ada di Sorga.
Wahyu
15:2-4
15:2
Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan
kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya
dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
15:3
Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba,
bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang
Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
15:4
Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab
Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah
Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu."
Suka atau tidak suka suatu saat
orang seperti itu akan dipaksa untuk menyembah, mereka menyembah Tuhan yang
disaksikan oleh Musa. Tuhan mengatakan kalau menyelidik kitab Musa, Musa itu
bersaksi tentang Tuhan Yesus.
Kalau sekarang ini kita sudah
menista, melecehkan dan merendahkan nyanyian Musa bagaimana bisa ada di Sorga?
Orang seperti itu akan masuk dalam penghakiman yang mengerikan.
Ulangan
32:4
32:4
Gunung Batu, yang pekerjaan-Nya sempurna, karena segala jalan-Nya adil, Allah
yang setia, dengan tiada kecurangan, adil dan benar Dia.
Kenapa kita harus menanggapi
miring Firman yang disampaikan Tuhan kepada Musa padahal Tuhan tidak ada
kecurangannya. Terpaksa mereka harus mengarah ke sini:
Ulangan
32:23, 36
32:23
Aku akan menimbun malapetaka ke atas mereka, seluruh anak panah-Ku akan
Kutembakkan kepada mereka.
32:36
Sebab TUHAN akan memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan merasa sayang
kepada hamba-hamba-Nya; apabila dilihat-Nya, bahwa kekuatan mereka sudah
lenyap, dan baik hamba maupun orang merdeka sudah tiada.
Seizin Tuhan kadang kala kita
dinista, diumpat dan tidak diperhatikan lalu kita diam. Tetapi awas, ketika
Tuhan melihat melihat kita tidak berdaya maka Tuhan akan beracara! Tuhan tidak
akan tinggal diam. Sebagai hamba Tuhan saya takut menista, mengumpat dan memaki
sesuatu yang tidak jelas.
Yang senior dan yunior sama-sama
datang menyampaikan nyanyian Musa.
Ulangan
32:44-47
32:44
Lalu datanglah Musa bersama-sama dengan Yosua bin Nun dan menyampaikan ke
telinga bangsa itu segala perkataan nyanyian tadi.
32:45
Setelah Musa selesai menyampaikan segala perkataan itu kepada seluruh orang
Israel,
32:46
berkatalah ia kepada mereka: "Perhatikanlah segala perkataan yang
kuperingatkan kepadamu pada hari ini, supaya kamu memerintahkannya kepada
anak-anakmu untuk melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini.
32:47
Sebab perkataan ini bukanlah perkataan hampa bagimu, tetapi itulah hidupmu, dan
dengan perkataan ini akan lanjut umurmu di tanah, ke mana kamu pergi,
menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya."
Tidak ada yang Tuhan lewati,
Tuhan menaruh sayang kepada kita semua. Kalau kita mendapat kesempatan
mendengarkan Firman itu tanda Tuhan menaruh perhatian kepada kita. Supaya kita
tidak melangkah salah maka Tuhan memberikan Firman. Itu sebabnya kita harus
wasapada di penghujung akhir zaman ini.
Saya sebagai hamba Tuhan memberi
tahu kepada saudara apa yang dipikiran oleh Tuhan, tidak ada yang lain. Ketika
saya merenungkan beberapa hal, yang nampak pada gereja pada umumnya mereka
beribadah supaya diberkati. Mereka beribadah hanya berorientasi pada diri
jemaat. Padahal sebenarnya kita beribadah untuk mengisi apa yang Tuhan dambakan
dalam kehidupan kita yaitu untuk menjadi Mempelai WanitaNya.
Yesaya
62:5
62:5
Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah
Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya
seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang
hati atasmu.
Di sini tujuan akhir kita, inilah
tujuan ibadah kita. Tujuan saya sebagai penyelenggara ibadah, tujuan kita
menyelenggarakan ibadah adalah supaya kita tampil sebagai mempelai wanita dan
Tuhan Yesus bergirang. Masakan sampai detik ini kita tega membuat Tuhan Yesus
harus sedih terus karena tidak ada tubuhNya. Bawalah dirimu menjadi tubuhNya.
Memang sakit tetapi itu tidak menjadi masalah. Kalau kita ditegur bukan berarti
kita dipermalukan tetapi itu adalah cinta Tuhan kepada saudara dan saya supaya
kita disucikan/ dikuduskan sama seperti Dia.
Ibrani
12:10-11
12:10
Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang
mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita
beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
12:11
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita,
tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan
damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar