Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Zakharia 10:3-4
10:3
"Terhadap para gembala akan bangkit murka-Ku dan terhadap kepala-kepala
kawanan kambing Aku akan mengadakan pembalasan, sebab TUHAN semesta alam
memperhatikan kawanan ternak-Nya, yakni kaum Yehuda, dan membuat mereka sebagai
kuda keagungan-Nya dalam pertempuran.
10:4 Dari
pada mereka akan muncul batu penjuru, dari pada mereka akan muncul patok kemah,
dari pada mereka akan muncul busur perang, dari pada mereka akan keluar semua
penguasa bersama-sama.
Kita berada
pada ruas jalan akhir. Sebagaimana perjalanan bangsa Israel di ruas jalan akhir
ada dua hal yang Tuhan perintahkan untuk mereka perhatikan supaya mereka luput
dari arus sungai Yordan. Arus sungai Yordan menunjuk arus kematian rohani. Solusinya
sudah Tuhan tunjukkan yaitu kita harus memandang peti perjanjian dan siapa yang
memikulnya.
Jadi kita
harus memperhatikan hamba Tuhan yang menyampaikan Firman. Mengapa hamba Tuhan
harus kita perhatikan? Sebab ternyata dalam Maleakhi 2:1-9 ada dua model
pelayan Tuhan. Ada hamba Tuhan yang tetap mempertahankan apa panggilan Tuhan
kepadanya sehingga dalam pelayanannya dia tidak berani membongkar janji Tuhan
dengan dirinya, artinya hamba Tuhan itu melayani secara fulltime. Dia 100%
menahbiskan diri hanya untuk pelayanan. Adapun kebutuhan-kebutuhan lahiriahnya
itu urusan Tuhan, dia dipanggil untuk melayani. Kalau melayani mendahulukan
yang jasmani berarti mengejar mamon. Mamon dekat dengan lalim, lalim berarti
kejam. Kalau mamon ini sudah masuk di dalam perut pelayan seperti itu maka
bukannya rencana Tuhan yang terpenuhi dalam dirinya tetapi malah akan
berafiliasi dengan antikristus. Ini yang jangan terjadi dalam diri kita.
Ketika saya
duduk di kaki Tuhan menyembah Tuhan maka instrument Allah berbicara: “hambaKu
Bernard Legontu, Aku taruh Tabut Perjanjian di atas pundakmu”. Begitu mendengar
itu hati saya hancur, sebab Tuhan mempercayakan Tabut Perjanjian di atas pundak
saya. Saya mengerti bagaimana tanggung jawab untuk membawa setiap jiwa yang
Tuhan percayakan digembalakan untuk dihentar supaya menjadi Peti Perjanjian
yang menerima Tutup Peti.Peti itu adalah Mempelai Wanita dan Tutup Peti itulah
Mempelai Pria Sorga.
Dalam
Zakharia 10:3 dikatakan gembala-gembala itu mendapat murka Tuhan. Mengapa
mereka sudah dipercayakan jabatan gembala untuk menggembalakan domba-domba
Tuhan, menggembalakan umat Tuhan tetapi mengapa Tuhan justru membalas dengan
murka.
Posisi hamba
Tuhan antara lain adalah menjaga supaya jangan sidang jemaat kemasukan angin
pengajaran palsu.
Yesaya 32:1-2
32:1
Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah menurut kebenaran, dan
pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan,
32:2 dan
mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat
perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering,
seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.
Hamba Tuhan
itu adalah tempat perteduhan terhadap angin ribut itulah angin pengajaran yang
palsu. Tetapi pada kenyataannya hal ini masih jauh, bahkan ada pelayan yang dalam
pemberkatan nikah ada yang menasihati kalau suami kasar maka istri harus
melawan. Padahal ini sudah ajaran asing. Padahal seharusnya diangkat I Petrus
3:1, supaya oleh kelakuannya maka suami itu dimenangkan.
I Petrus 3:1
3:1 Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah
kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman,
mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya,
Kalau gembala
seperti itu maka nantinya akan kena murka. Padahal posisi kami para gembala
harusnya memberikan perlindungan agar jemaat itu sehat bugar. Jangan sampai
jemaat mengkonsumsi makanan yang tidak sehat dan terkena angin pengajaran/
permainan palsu manusia. Ini
yang hebat kita hadapi di hari-hari terakhir ini untuk menguji bangunan rumah
Tuhan. Mengapa justru gembala-gembala ini dimurkai Tuhan?
Ø Karena ada pendurhakaan
Yeremia 2:8
2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di
manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan
para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka
mengikuti apa yang tidak berguna.
Dalam terjemahan aslinya adalah apostasia artinya meninggalkan kebenaran,
menampilkan yang tidak benar. Kalau dalam kepercayaan Tuhan untuk
menggembalakan domba-dombanya Tuhan lalu mengedepankan kepentingan jasmani maka
akhirnya akan menyeleweng, akan terjadi pendurhakaan, akan meninggalkan
panggilan.
Ø Karena merusak kebun anggur Tuhan
Yeremia 12:10
12:10 Banyak gembala telah merusakkan
kebun anggur-Ku, memijak-mijak tanah-Ku, dan membuat tanah kedambaan-Ku menjadi
padang gurun yang sunyi sepi.
Kebun mempelai justru dirusak
oleh orang yang menggarap. Saudara jangan kaget kalau hal ini muncul di permukaan
di hari-hari terakhir ini.
Ø Karena membiarkan angin pengajaran masuk
dalam jemaat
Pandanglah
pemikul, apakah pemikul itu merusak kebun anggur, apakah pemikul itu adalah
orang yang mendurhaka, apakah pemikul itu orang yang membiarkan angin masuk
dalam jemaat? Kalau itu terjadi di sini maka rugi saudara datang di sini. Ini
koreksi bagi kami para gembala agar jangan memposisikan diri untuk dimurkai
oleh Tuhan. Kalau gembala dimurkai maka bagaimana nasib sidang jemaat. Umat
Tuhan bisa kena murka karena ulah pelayan Tuhan.
Bilangan 8:19;18:5
8:19 dan Aku
menyerahkan orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepada
Harun dan anak-anaknya untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang
Israel di Kemah Pertemuan, dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel,
supaya orang Israel jangan kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat
kudus."
18:5 Dan kamu
ini haruslah melakukan kewajibanmu mengenai tempat kudus dan kewajibanmu
mengenai mezbah, supaya orang Israel jangan lagi tertimpa oleh murka.
Keterkaitan
gembala dan jemaat adalah saling mengenal suara.
Yohanes 10:3-4,16,27
10:3 Untuk
dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia
memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.
10:4 Jika
semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan
domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
10:16 Ada
lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu
harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan
menjadi satu kawanan dengan satu gembala.
10:27
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka
mengikut Aku,
Dalam
Zakharia 10 ini gembala yang kena murka duluan, jangan sampai saya sperti itu.
Di sini tentu permasalahannya karena gembala-gembala ini tidak memperhatikan
hujan yang lebat dan deras yang turun. Kalau meraka memperhatikan maka tidak
akan bernasib seperti itu. Sedangkan sudah menerima hujan deras itupun masih
terbagi dua bagian. Sebab ada yang mengganggu dalam penggembalaan yaitu terafim
yang jahat, juru-juru tenung yang dusta, mimpi-mimpi yang hampa dan hiburan
yang sia-sia.
Hal-hal itu
di atas justru yang banyak diminati dan digemari di dalam gereja. Tetapi dalam
ayat 3, oleh karena apa yang mereka senangi itu maka mereka kena murka mulai
dari gembala. Kemudian ditambah lagi kepala-kepala kawanan kambing. Ini adalah
pemimpin yang lain selain gembala di dalam sidang jemaat, mereka menyaingi
gembala, pemimpin ini memimpin dalam roh pemberontakkan. Hal ini jangan terjadi
dalam diri kita.
Hujan sudah
turun tetapi masih terjadi dua hal:
1.
Kalau
hujan ini ditanggapi serius mulai dari gembala lalu turun kepada sidang jemaat
maka akan mendapatkan dua hal.
Ibrani 6:7
6:7 Sebab tanah yang menghisap air hujan
yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang
berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah;
a)
Bermanfaat
bagi yang mengerjakan.
Yang
mengerjakan disini adalah hamba Tuhan bersama-sama dengan Tuhan.
I Korintus 3:9
3:9
Karena kami adalahkawansekerja Allah; kamuadalahladang Allah, bangunan Allah.
Jemaat adalah
ladang Allah dan bangunan Allah. Ini adalah upaya Tuhan yang begitu serius bagi umatNya:
Zakharia 1:14
1:14 Berkatalah kepadaku malaikat yang
berbicara dengan aku itu: Serukanlah ini: Beginilah firman TUHAN semesta alam:
Sangat besar usaha-Ku untuk Yerusalem dan Sion,
Sangat besar
usaha Tuhan terhadap Yerusalem, terhadap ladangnya Tuhan, terhadap bangunannya
Tuhan, itu sebabnya sebagai bukti usaha Tuhan itu, Dia menurunkan hujan yang
lebat dan deras di tengah jemaat. Jadi kalau dalam jemaat turun hujan yang
lebat dan deras yaitu ada pembukaan rahasia Firman, maka itu adalah usaha Tuhan
yang besar bagi kita. Jangan malah menepis usaha Tuhan ini. Bermanfaat bagi
yang mengerjakan berarti kita berfaedah bagi Tuhan.
b)
Menerima
berkat dari Allah.
Siapa yang
menerima berkat dari Allah karena menerima hujan yang turun? Sidang jemaat dan
hamba Tuhan yang melayani. Bagaimana ketentuannya supaya bisa menerima berkat?
Mazmur 24:1-6
24:1 Mazmur Daud. TUHANlah yang empunya
bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.
24:2 Sebab Dialah yang mendasarkannya di
atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
24:3 "Siapakah yang boleh naik ke
atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"
24:4 "Orang yang bersih tangannya
dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang
tidak bersumpah palsu.
24:5 Dialah yang akan menerima berkat
dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia.
24:6 Itulah angkatan orang-orang yang
menanyakan Dia, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub." S e l a
Berkat besar
yang dimaksud adalah kalau kita masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus yang
sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan, itu adalah berkat yang besar karena
kita memiliki Pribadi yang memiliki seluruh berkat di Sorga, di bumi dan di
bawah bumi, itulah Tuhan Yesus Kristus.
Bagaimana
cara mendapatkan berkat ini?
I Petrus 3:8-9
3:8 Dan akhirnya, hendaklah kamu semua
seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
3:9 dan janganlah membalas kejahatan
dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah
kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh
berkat. Sebab:
Rendah hati
berarti mampu untuk mengaku dosa. Kita harus saling memberkati bukan mencaci
maki, itulah yang harus kita lakukan.
2.
Ada yang
tidak menerima hujan deras turun dengan sepenuh hati sehingga yang muncul
adalah onak atau rumput duri.
Ibrani 6:8
6:8 tetapi jikalau tanah itu
menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat
pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran.
Kita harus waspada, sedang turun
hujan akan terjadi dua kelompok. Jangan menempatkan diri pada ayat 8 ini sebab
akan berakhir dengan pembakaran. Kalau ada duri dan onak tumbuh berarti suasana
menakutkan/ menyeramkanadadalamsidangjemaat.
Yehezkiel 2:6
2:6 Dan engkau, anak manusia, janganlah
takut melihat mereka maupun mendengarkan kata-katanya, biarpun engkau di
tengah-tengah onak dan duri dan engkau tinggal dekat kalajengking.
Janganlah takut mendengarkan kata-kata mereka dan janganlah gentar melihat
mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak.
Berarti tinggal di tengah-tengah
onak dan duri itu adalah suasana menyeramkan. Sebagai contoh kadang kala ketika
terdengar suara papa atau mama datang malah terasa menyeramkan dan membuat
anak-anak takut itu karena ada suasana duri dan onak yang menyeramkan dan
menakutkan. Jangan sampai suami tampil menyeramkan terhadap istri dan anak-anakatauistriterhadapsuami.
Hamba Tuhan harus menjadi
mediator (mendamaikan) dan bukan malah mengkompori dan memperuncing
permasalahan.
Setelah Tuhan
membalas para gembala dan kepala kawanan-kawanan kambing maka tiba-tiba Tuhan
memberikan perhatian serius kepada kawanan ternakNya yaitu Yehuda. Kita harus
memposisikan diri kita di situ.
Zakharia 10:3
10:3
"Terhadap para gembala akan bangkit murka-Ku dan terhadap kepala-kepala
kawanan kambing Aku akan mengadakan pembalasan, sebab TUHAN semesta alam
memperhatikan kawanan ternak-Nya, yakni kaum Yehuda, dan membuat mereka
sebagai kuda keagungan-Nya dalam pertempuran.
Yehuda
artinya yang dipuji. Siapa orang yang bisa dipuji oleh Tuhan? Itulah orang yang
tahan uji.
II Korintus 10:18
10:18 Sebab
bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan.
Dikatakan
orang Yehuda seperti kuda keanggunganNya dalam pertempuran. Secara spesial Tuhan
menaruh perhatian kepada kita. Apakah kita masuk dalam kategori orang yang
disebut kaum Yehuda yang dipuji karena tahan uji? Ada dua ciri khusus dari
Yehuda:
1.
Dia
berani pasang badan untuk memperjuangkan orang lain, dia berani menjadi tumbal
untuk kepentingan orang lain.
2.
Dia rela
mengorbankan kepentingan dirinya sendiri.
Ketika Yehuda
berani bertindak seperti itu maka roh Mempelai yang tadinya masih terselubung langsung membuka diri. Yusuf adalah gambaran
roh Mempelai. Ketika Yehuda bertindak seperti itu maka Yusuf langsung
menyatakan diri bahwa dialah Yusuf.Kalau kita ada di sana, maka kita akan
dicengkram oleh roh mempelai. Yusuf menerima berkat dua kali lipat untuk
dirinya sendiri. Dua berkat untuk satu orang, ini menunjuk dua menjadi satu,
berarti Yusuf adalah gambaran roh Mempelai.
Sifat seperti
Yehuda inilah yang Tuhan cari dari diri kita. Jangan kita sekedar berbicara
bahwa kita adalah calon mempelai wanita Tuhan tetapi bawalah dirimu menjadi
wujud dari Mempelai itu.
Kejadian 43:8-10; 44:31-34
43:8 Lalu
berkatalah Yehuda kepada Israel, ayahnya: "Biarkanlah anak itu pergi
bersama-sama dengan aku; maka kami akan bersiap dan pergi, supaya kita tetap
hidup dan jangan mati, baik kami maupun engkau dan anak-anak kami.
43:9 Akulah
yang menanggung dia; engkau boleh menuntut dia dari padaku; jika aku tidak
membawa dia kepadamu dan menempatkan dia di depanmu, maka akulah yang berdosa
terhadap engkau untuk selama-lamanya.
43:10 Jika
kita tidak berlambat-lambat, maka tentulah kami sekarang sudah dua kali
pulang."
44:31
tentulah akan terjadi, apabila dilihatnya anak itu tidak ada, bahwa ia akan
mati, dan hamba-hambamu ini akan menyebabkan hambamu, ayah kami yang ubanan
itu, turun ke dunia orang mati karena dukacita.
44:32 Tetapi
hambamu ini telah menanggung anak itu terhadap ayahku dengan perkataan: Jika
aku tidak membawanya kembali kepada bapa, maka akulah yang berdosa kepada bapa
untuk selama-lamanya.
44:33 Oleh
sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak
itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya.
44:34 Sebab
masakan aku pulang kepada ayahku, apabila anak itu tidak bersama-sama dengan
aku? Aku tidak akan sanggup melihat nasib celaka yang akan menimpa
ayahku."
Yehuda rela
menanggalkan kepentingan diri sendiri dan memperjuangkan keselamatan orang
lain. Ketika bahasa ini muncul, ketika pertanggung jawaban ini didengar oleh
Yusuf maka Yusuf membuka diri.
Kejadian 45:1-5
45:1 Ketika
itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di
dekatnya, lalu berserulah ia: "Suruhlah keluar semua orang dari
sini." Maka tidak ada seorang pun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf,
ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya.
45:2 Setelah
itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran kepada orang Mesir dan
kepada seisi istana Firaun.
45:3 Dan
Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya: "Akulah Yusuf! Masih hidupkah
bapa?" Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka
takut dan gemetar menghadapi dia.
45:4 Lalu
kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka
mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual
ke Mesir.
45:5 Tetapi
sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu
menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku
mendahului kamu.
Itu sebabnya
dikatakan Yehuda adalah kuda keagungan Tuhan dalam pertempuran sebab dia menang
dalam peperangan. Karena Yehuda berani mengorbankan dirinya dan menanggung
keselamatan orang lain maka Yusuf menyatakan diri, berarti roh Mempelai
diperkenalkan. Oleh karena hal itu maka terjadi penyatuan tubuh. Kalau ada roh
mempelai kita pasti kembali bersekutu. Saya heran kalau ada yang mengatakan
memiliki roh mempelai tetapi bukan menyatukan tubuh dan malah
mencerai-beraikan.
Dengan
pernyataan Yusuf ini berarti dia membuka rahasia. Itu artinya roh Mempelai
diperkenalkan. Ini terjadi setelah Yehuda menampilkan dua perkara yang ada pada
dirinya. Kalau mau menikmati roh Mempelai dalam diri kita maka jangan sampai
kita mempertahankan harga diri kita dan kepentingan diri sendiri. Biarlah kita
menjadi kehidupan yang mau pasang badan demi keselamatan orang lain.
Berbeda
dengan Ruben, pada waktu itu Ruben juga berkata kepada Yakub ayah mereka agar
diizinkan membawa Benyamin. Tetapi Ruben tidak bertanggung jawab seperti
Yehuda. Dia malah menyuruh membunuh kedua anak laki-lakinya bila Benyamin tidak
dibawa pulang.
Kejadian 42:36-37
42:36 Dan
Yakub, ayah mereka, berkata kepadanya: "Kamu membuat aku kehilangan
anak-anakku: Yusuf tidak ada lagi, dan Simeon tidak ada lagi, sekarang Benyamin
pun hendak kamu bawa juga. Aku inilah yang menanggung segala-galanya itu!"
42:37 Lalu
berkatalah Ruben kepada ayahnya: "Kedua anakku laki-laki boleh engkau
bunuh, jika ia tidak kubawa kepadamu; serahkanlah dia ke dalam tanganku, maka
dia akan kubawa kembali kepadamu."
Ruben memikul
tanggung jawab tetapi tanggung jawab yang salah. Itu sebabnya dalam Maleakhi
pasal 2 ada dua model hamba Tuhan. Hamba Tuhan yang benar:
Maleakhi 2:5-7
2:5
Perjanjian-Ku dengan dia pada satu pihak ialah kehidupan dan sejahtera dan itu
Kuberikan kepadanya -- pada pihak lain ketakutan -- dan ia takut kepada-Ku dan
gentar terhadap nama-Ku.
2:6
Pengajaran yang benar ada dalam mulutnya dan kecurangan tidak terdapat pada
bibirnya. Dalam damai sejahtera dan kejujuran ia mengikuti Aku dan banyak orang
dibuatnya berbalik dari pada kesalahan.
2:7 Sebab
bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya,
sebab dialah utusan TUHAN semesta alam.
Hamba Tuhan
yang salah:
Maleakhi 2:8-9
2:8 Tetapi
kamu ini menyimpang dari jalan; kamu membuat banyak orang tergelincir dengan
pengajaranmu; kamu merusakkan perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.
2:9 Maka Aku
pun akan membuat kamu hina dan rendah bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu
tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan, tetapi memandang bulu dalam
pengajaranmu.
Jadi dalam
Alkitab ini ditunjukkan mana yang benar dan mana yang salah. Tinggal kita mau
memposisikan diri berada
di mana, ada di posisi Ruben atau Yehuda. Tuhan menjadikan Yehuda sebagai kuda
keagungan dalam pertempuran. Kalau dikatakan kuda keagungan dalam pertempuran
berarti sudah ada jaminan bahwa Yehuda selalu disertai roh kemenangan di dalam
peperangan.
Hukum tentang
perang:
Ulangan 20:1
20:1
"Apabila engkau keluar berperang melawan musuhmu, dan engkau melihat kuda
dan kereta, yakni tentara yang lebih banyak dari padamu, maka janganlah engkau
takut kepadanya, sebab TUHAN, Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari
tanah Mesir, menyertai engkau.
Ayat 1 ini
nuansanya adalah cobaan yang besar. Kapan kita diarahkan oleh Tuhan untuk
berperang? Ketika kita berhadapan dengan cobaan-cobaan. Ketika berhadapan
dengan ulah suami, ulah istri atau ulah anak itu berarti kita sedang berperang.
400 tahun
mereka menderita di Mesir dan Tuhan bebaskan, kemudian Tuhan menjadi memberikan
mereka kemenangan. Kalau kita memposisikan diri seperti Yehuda maka Tuhan sudah
janji kita pasti menang.
Ulangan 20:2
20:2 Apabila
kamu menghadapi pertempuran, maka seorang imam harus tampil ke depan dan
berbicara kepada rakyat,
Ternyata
dalam menghadapi peperangan baik karena ulah orang lain juga ketika berperang
melawan daging kita sendiri maka kita tidak boleh lepas dengan imam yang
melayani kita. Ada binaan yang disuarakan oleh imam.
Ulangan 20:3
20:3 dengan berkata kepada mereka: Dengarlah, hai
orang Israel! Kamu sekarang menghadapi pertempuran melawan musuhmu; janganlah
lemah hatimu, janganlah takut, janganlah gentar dan janganlah gemetar karena
mereka,
Ada 4 hal di
sini yang disampaikan oleh imam:
1.
Jangan
lemah hatimu
2.
Janganlah
takut
3.
Jangan
gentar
4.
Janganlah
gemetar
Seringkali
kita membesar-besarkan percobaan dan malah mengecilkan kuasa Tuhan. Ini salah
besar padahal Tuhan sudah menjamin kemenangan kita. Tidak ada satu setan yang
bisa menjamah kita.
I Yohanes 5:18
5:18 Kita
tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia
yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.
Syarat
peperangan:
1.
Ulangan 20:5
20:5
Para pengatur pasukan haruslah berbicara kepada tentara, demikian: Siapakah
orang yang telah mendirikan rumah baru, tetapi belum menempatinya? Ia boleh
pergi dan pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati dalam pertempuran dan orang
lain yang menempatinya.
Artinya jangan dulu maju dalam
peperangan kalau belum ada pengalamanapalagidalamnikah. Kalau sudah ada pengalaman kemenangan karena Firman, baru kita bisa
bersaksi. Jangan hanya bersaksi tentang perkara-perkara jasmani.
2.
Ulangan 20:6
20:6
Dan siapa telah membuat kebun anggur, tetapi belum mengecap hasilnya? Ia
boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati dalam pertempuran dan
orang lain yang mengecap hasilnya.
Berarti Tuhan mau supaya jerih
lelah kita, kita nikmati. Tuhan tidakinginorang lain yang menikmati jangan kita malah tidak menikmati.
Pengkhotbah 5:17-18
5:17 Lihatlah, yang kuanggap baik dan
tepat ialah, kalau orang makan minum dan bersenang-senang dalam segala usaha
yang dilakukan dengan jerih payah di bawah matahari selama hidup yang pendek,
yang dikaruniakan Allah kepadanya, sebab itulah bahagiannya.
5:18 Setiap orang yang dikaruniai Allah
kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima
bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya -- juga itu pun karunia
Allah.
Dinikmati di sini baru untuk diri
sendiri. Supaya kita ada senjata untuk masuk dalam perang maka harus latihan
dulu, kebun anggur itu harus dirawat baik-baik supaya ada hasilnya. Kalau sudah
ada hasilnya maka ketika kita bersaksi maka itu akan berhasil karena orang lain
sudah melihatnya. Kalau orang lain sudah bisa melihat kita ada anggur, berarti
ada kesukaan di dalam nikah maka kehidupan seperti itu layak untuk berperang (bersaksi).
3.
Ulangan 20:7
20:7
Dan siapa telah bertunangan dengan seorang perempuan, tetapi belum
mengawininya? Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati
dalam pertempuran dan orang lain yang mengawininya.
Di sini sudah bertunangan tetapi
belum sampai pada wujud nikah. Orang seperti itu jangan dulu ikut perang.
Artinya dia belum punya pengalaman dalam penyucian nikah. Apakah ini cukup
kepada yang sudah menikah? Tentu tidak, ini untuk kita semua karena kita
bertunangan dengan Tuhan Yesus.
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu
dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu
laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Kalau hubungan kita belum
harmonis dengan Tuhan lalu maju berperang maka kita pasti akan kalah karena
Tuhan tidak beserta dengan kita. Jadi kita harus ada hubungan yang mesra dengan
Tuhan.
Ayub 7:1
7:1 "Bukankah manusia harus
bergumul di bumi, dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan?
Ayub 7:1 (Terjemahan lama)
7:1 Bahwasanya hal manusia di atas bumi
ini seperti orang perang adanya dan hari hidupnyapun seperti hari orang upahan.
Tidak ada manusia yang luput dari cobaan. Itu sebabnya kepada
Yehuda sebagai kuda keangungan Tuhan mendapat jaminan bahwa dia akan menang dan
dimemperlihatkan bahwa betul-betul ada kemenangan. Akhirnya ada 4 hal yang akan
diterima oleh Yehuda, itu yang kita rindukan di penghujung akhir zaman ini.
4.
Bilangan 1:3,35-36,45
1:3
yang berumur dua puluh tahun ke atas dan yang sanggup berperang, orang demi
orang. Engkau ini beserta Harun harus mencatat mereka menurut pasukannya
masing-masing.
1:35 Jumlah yang dicatat dari suku
Manasye ada tiga puluh dua ribu dua ratus orang.
1:36 Ketika silsilah bani Benyamin
disusun menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama
orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup
berperang.
1:45 Jadi semua orang Israel yang
dicatat menurut suku-suku mereka, yaitu orang-orang yang berumur dua puluh
tahun ke atas dan yang sanggup berperang di antara orang Israel,
Usia 20 tahun ini yang dikatakan
sanggup berperang. Angka 20 tahun ini ada dua pengertiannya:
a)
Tanda
kedewasaan
b)
Angka
setia menanti
Pada pintu
gerbang Tabernakel ada angka 20. Lebar pintu gerbang Tabernakel adalah 20
hasta, pintu itu menghadap ke timur. Tuhan setia menanti kapan orang berdosa
itu mau datang kepada Tuhan Yesus dan mau dihentar ke ruangan maha kudus. Kalau
kita mau menang maka Tuhan menuntun kesetiaan kita untuk menanti. Jangan tidak
setia!Jadi sampai sekarang Tuhan sabar menanti kapan orang berdosa mau datang
kepadanya.
II Petrus 3:9,15
3:9 Tuhan tidak lalai menepati
janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia
sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa,
melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
3:15 Anggaplah kesabaran Tuhan kita
sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara
kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan
kepadanya.
Ini kesabaran
Tuhan menanti saudara, masakan kita tidak sabar dan tidak setia menanti
kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Karena orang Israel tidak setia menanti
kedatangan Musa turun dari gunung Sinai, maka 3000 orang yang mati. Angka 3000
adalah angka suasana rohani. Kalau kita tidak setia menanti maka rohani kita
pasti hancur.
Yakub setia
menanti selama 20 tahun sekalipun mengalami pengalaman pahit getir menghadapi
Laban. 10 kali dia ditipu oleh Laban, berkali-kali upahnya dirubah oleh Laban,
tetapi dia tetap sabar. Ini hubungannya dengan nikah dan kekayaan.
Kejadian 30:38,41
30:38 Ia meletakkan dahan-dahan yang dikupasnya itu
dalam palungan, dalam tempat minum, ke mana kambing domba itu datang minum,
sehingga tepat di depan kambing domba itu. Adapun kambing domba itu suka
berkelamin pada waktu datang minum.
30:41 Dan setiap kali, apabila
berkelamin kambing domba yang kuat, maka Yakub meletakkan dahan-dahan itu ke
dalam palungan di depan mata kambing domba itu, supaya berkelamin dekat
dahan-dahan itu.
Salomo setia menanti
selesainya pembangunan Bait Allah dan Istana selama 20 tahun.
I Raja-raja 9:10
9:10 Setelah lewat dua puluh tahun
selesailah Salomo mendirikan kedua rumah itu, yakni rumah TUHAN dan istana
raja.
Ada dua
proyek di sini yaitu Bait Allah dan Istana. Bait Allah ada hubungannya dengan
ibadah, Istana ada hubungannya dengan nikah. Jadi nikah ini harus dibangun
seirama dengan ibadah. Di sini kita harus sabar menanti, kalau mau membangun
nikah jangan dibangun tanpa ibadah. Nikah harus dibangun disertai dengan ibadah
sebab kalau tidak pasti akan hancur. Jangan membangun nikah di luar Firman,
diluar ibadah karena pasti hancur, tidak akan bertemu dengan Tuhan Yesus
Mempelai Pria Sorga. Betapa mengerikan kalau masuk dalam aniaya antikristus
selama 3,5 tahun kemudian terus lagi ke neraka.
Israel melupakan
Tuhan, mereka membangun istanyanya sendiri tanpa Firman.
Hosea 8:14
8:14 Israel telah melupakan Pembuatnya
dan telah mendirikan istana-istana; Yehuda telah memperbanyak kota-kota yang
berkubu; tetapi Aku akan melepas api ke dalam kota-kota mereka, sehingga puri
mereka dimakan habis.
Kalau
membangun nikah tanpa ibadah yang benar maka nantinya akan dipermalukan oleh
Tuhan.
Yeremia 17:13
17:13 Ya Pengharapan Israel, TUHAN,
semua orang yang meninggalkan Engkau akan menjadi malu; orang-orang yang
menyimpang dari pada-Mu akan dilenyapkan di negeri, sebab mereka telah
meninggalkan sumber air yang hidup, yakni TUHAN.
Dilenyapkan
berarti tidak masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Yehuda tidak mau
diperlakukan seperti itu. Kalau dikatakan dia adalah kuda keangungan Tuhan
berarti ada angka 20 di situ. Dan dia juga berupaya supaya jangan menjadi
sandungan. Sebab kalau orang lemah diikut sertakan dalam peperangan nanti dia
akan menjadi sandungan.
Sementara
Tuhan memurkai para gembala dan kepala kawanan kambing yang salah langkah,
Tuhan memberikan perhatian khusus kepada kaum Yehuda. Semoga kita memposisikan
diri pada kaum Yehuda. Jangan sampai Tuhan mempermalukan nikah dan ibadah kita.
Perhatian Tuhan kepada saudara serius, biarlah kita datang kepada Tuhan dan
berkata “saya mau mendirikan nikahku beriringan dengan ibadah, saya mau beribadah
dan saya mau membenahi nikahku”. Dua hal ini tidak bisa lepas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar