Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Biarlah pengenalan kita jangan hanya sampai mengenal
Tuhan Yesus sebagai Juruselamat tetapi memuncak sampai mengenal Tuhan Yesus sebagai
Mempelai Pria Sorga. Karena KorbanNyalah kita bisa beribadah
Surat Ibrani dalam terang Tabernakel kena pada pintu
tirai. Pintu tirai adalah alat pemisah ruangan suci dan ruangan maha kudus.
Tirai yang tebal ini koyak ketika Tubuh Yesus koyak di kayu salib. Itu identik
dengan pintu tirai atau tabir yang koyak.
Ibrani
10:19-21
10:19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita
sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
10:20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan
yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
Untuk membuka kita bisa beribadah menghadap tahta kasih karunia Tuhan maka pintu itu harus
terkoyakkan
kalau tidak kita tidak bisa masuk dalam wilayah salem, yaitu wilayah
kesempurnaan.
Ibrani
9:14
9:14 betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh
yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai
persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari
perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang
hidup.
Kita bisa beribadah seperti ini karena ada Korban
Paskah. Itu adalah korban yang paling mahal dari segala sesuatu yang ada di
dunia ini. Bagi umat Tuhan yang sudah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat sadarlah bahwa ibadah saudara mahal harganya. Ibadah itu bukan
hanya sekedar pemenuhan syariah agama tetapi ibadah itu adalah suatu kebutuhan karena
dibayar mahal oleh Tuhan Yesus. Kalau ibadah itu dientengkan maka hati pasti tidak nyaman, ketika hati kurang nyaman dia
tidak beribadah lalu berkata “kan Tuhan tahu”. Memang benar Tuhan tahu kalau
orang itu malas beribadah hidupnya
akan berakhir pada kebinasaan.
6000 tahun lebih bumi ini didiami oleh manusia.
Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, manusia silih berganti mendiami bumi
namun tidak ada yang nyaman. Semuanya ada dalam sengsara sesuai dengan
perkataan dalam kitab Ayub.
Ayub
14:1; 7:1
14:1 "Manusia yang lahir dari perempuan,
singkat umurnya dan penuh kegelisahan.
7:1 "Bukankah manusia harus bergumul di bumi,
dan hari-harinya seperti hari-hari orang upahan?
Ayub
14:1; 7:1 (Terjemahan lama)
14:1 Adapun
manusia yang diperanakkan oleh perempuan itu sedikit jua hari hidupnya dan
berpuas-puas ia dengan kesukaran.
7:1 Bahwasanya
hal manusia di atas bumi ini seperti orang perang adanya dan hari hidupnyapun
seperti hari orang upahan.
Namun sengsara yang pernah terjadi dahulu sampai
sekarang ini belum ada apa-apanya dibandingkan dengan derita yang akan datang
ini.
Yehezkiel
5:9
5:9 Oleh karena segala perbuatanmu yang keji akan
Kuperbuat terhadapmu yang belum pernah Kuperbuat dan yang tidak pernah lagi
akan Kuperbuat.
Daniel
12:1
12:1 "Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael,
pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada
suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada
bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan
terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu.
Yoel
2:2
2:2 suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu
hari berawan dan kelam pekat; seperti fajar di atas gunung-gunung terbentang
suatu bangsa yang banyak dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak
purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah itu turun-temurun, pada masa yang
akan datang.
Ayat-ayat di atas kembali di angkat oleh Tuhan
Yesus.
Matius
24:21
24:21 Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang
dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan
yang tidak akan terjadi lagi.
Markus 13:19
13:19 Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan
seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia, yang diciptakan Allah,
sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
Jadi Tuhan Yesus sudah memperingatkan kita bahwa di
depan ini ada sengsara besar. Yesus mengatakan bahwa sengsara itu tidak akan
sama seperti yang pernah terjadi dan sesudah itu tidak akan terjadi lagi. Olehnya itu untuk menyikapi hal ini
agar saya dan saudara jangan terjebak di sana maka Kristus telah membayar lewat
pengorbananNya dan mengajak kita untuk beribadah dan melayani Dia sepenuh hati.
Sebab itu mari kita memperhatikan agar jangan sampai
ibadah itu hanya kita jalani sesuai dengan selera kita. Ibadah pelayanan itu
bagaikan kita membawa makanan kepada Tuhan, mempersembahkan korban makanan
kepada Tuhan. Masa tega saudara mempersembahkan makanan yang sudah basi, yang
sudah berulat. Seorang anak yang membawa makanan yang tidak sesuai selera
bapanya pasti kena marah. Kita ini adalah umat Tuhan yang dipanggil beribadah
dan melayani, mempersembahkan korban persembahan bagaikan mempersembahkan
makanan pada Tuhan.
Setelah Kristus Yesus dalam pengorbananNya di bukit
Golgota, kemudian bangkit pada hari yang pertama minggu yang akan berjalan, Dia
sudah melihat 50 hari kemudian setelah Dia bangkit akan ada jiwa-jiwa yang akan
digembalakan. 3000 jiwa dilahirkan ketika rasul Petrus berkhotbah, 50 hari
sebelumnya Petrus sudah diangkat menjadi gembala. Berarti jiwa-jiwa yang akan
dimenangkan Tuhan lewat khotbah Petrus, Tuhan sudah siapkan figur untuk menggembalakan mereka
itu rancangan Allah.
Itu sebabnya nilai penggembalaan seharga korban
Kristus sebab Petrus diangkat oleh Yesus menjadi gembala setelah Tuhan Yesus
mengalami pengalaman mati dan bangkit, bukan ketika berada dalam tubuh insani.
Nilai penggembalaan itu seharga Korban Kristus, untuk menggembalakan umat Tuhan
yang seharga Korban Kristus. Umat Tuhan yang
digembalakan itu seharga Korban Kristus. Itu sebabnya umat Tuhan tidak ada
alasan tidak digembalakan. Kalau tidak digembalakan itu menyalahi sistem Sorga.
Walaupun saudara sudah ada dalam penggembalaan
jangan saudara berpikir tidak ada hubungan erat dengan gembala sebab
keselamatan umat ada di atas pundak gembala.
Imamat
10:17
10:17 "Mengapa tidak kamu makan korban
penghapus dosa itu di tempat yang kudus? Bukankah itu sesuatu bagian maha kudus
dan TUHAN memberikannya kepadamu, supaya kamu mengangkut kesalahan umat itu dan
mengadakan pendamaian bagi mereka di hadapan TUHAN?
I
Timotius 4:16
4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu.
Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan
menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.
Keselamatan umat Tuhan ke depan ini ada di atas
pundak gembala. Umat Tuhan kena murka kalau
pelayan salah dalam penggembalaan.
Bilangan
8:19
8:19 dan Aku menyerahkan orang Lewi dari
tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepada Harun dan anak-anaknya
untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang Israel di Kemah Pertemuan,
dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel, supaya orang Israel jangan
kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat kudus."
Itu sebabnya saya minta kepada jemaat untuk
mendoakan saya sebab kalau saya sebagai gembala salah dalam penggembalaan maka
umat Tuhan yang kena tulah bersama dengan saya sebagai gembala. Contohnya raja
Daud. Dia seorang raja tetapi dikatakan juga dia adalah gembala. Oleh
ulah raja Daud 70.000 umat Tuhan binasa.
2 Samuel 5:2
5:2 Telah lama,
ketika Saul memerintah atas kami, engkaulah yang memimpin segala gerakan orang
Israel. Dan TUHAN telah berfirman kepadamu: Engkaulah yang harus menggembalakan
umat-Ku Israel, dan engkaulah yang menjadi raja atas Israel."
Daud digembalakan
Mazmur 23:1
23:1 Mazmur
Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
Sesungguhnya kita hidup di penghujung akhir zaman
ini, kita sedang menapaki jalan yang harus kita mengerti lewat peran Firman
mulai dari halaman kita harus meningkat ke ruangan suci sampai ke ruangan maha
suci.
Yohanes
21:15-17
21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon
Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada
mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu,
bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku."
21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya:
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya:
"Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus
kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya:
"Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati
Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi
Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu,
Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya:
"Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Inilah pengangkatan Petrus menjadi gembala setelah
Tuhan Yesus bangkit dari kubur. Gembala sudah diangkat, di mana dombanya? Belum
ada. Setelah 50 hari setelah Tuhan Yesus bangkit Roh Kudus turun maka lahirlah
gereja dan 3000 jiwa bertobat. Inilah cikal bakal gereja Tuhan yang mula-mula digembalakan oleh rasul Petrus.
Dikatakan oleh Firman Tuhan mereka bertekun dalam
penggembalaan.
Kisah
Para Rasul 2:41-42
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu
memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga
ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul
dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan
berdoa.
Di dalam penggembalaan ini ada Firman pengajaran,
itulah yang disebut pedang. Itu sama dengan penampilan pedang bermata dua. Ini
yang seringkali tidak diminati oleh banyak orang percaya, kalau pergi gereja
mereka hanya merasa butuh susu. Kalau pedang atau pengajaran yang keras mereka
merasa tidak butuh tetapi mau masuk sorga. Bagaimana bisa menolak sistem Sorga sementara ingin masuk
Sorga.
Tujuan pedang Firman Allah ini untuk membersihkan
dan memberikan pembenahan di dalam kehidupan kita sebagai umat Tuhan yang telah
lahir baru yaitu mengatur bagaimana
hidup sebagai keluarga Allah.
1 Timotius 3:14-15
3:14 Semuanya
itu kutuliskan kepadamu, walaupun kuharap segera dapat mengunjungi engkau.
3:15 Jadi jika
aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai
keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar
kebenaran.
Itulah kelanjutannya karena kita tidak hanya datang
ke gereja di dalam penggembalaan lalu diisi dengan ibadah dan menyanyi. Alkitab
mengatakan biarlah kerongkonganmu jangan kering, agungkan Tuhan, tetapi jangan
lepaskan pedang.
Mazmur
149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam
kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,
Boleh saja kita memuji Tuhan tetapi pujian tidak
menyucikan, pedang Firman itulah yang menyucikan. Orang berdosa bisa menyanyi
memuji Tuhan, orang mabuk juga bisa memuji Tuhan tetapi tidak mengalami
penyucian.
Ketika Tuhan mengatakan “biarlah kerongkonganmu
jangan haus” orang Israel malah menjawab “percuma!”.
Yeremia
2:25
2:25 Jagalah,
supaya kakimu jangan tak bersepatu dan supaya kerongkonganmu jangan haus!
Tetapi engkau berkata: Percuma saja! Percuma! Sebab aku cinta kepada
orang-orang asing, jadi aku mau mengikuti mereka.
Jadi pujian dan pedang Firman itu harus bareng,
harus jalan bersama. Sebab seringkali orang Kristen hanya senang dengan pujian
tetapi menolak pedang
Firman, hanya diberi waktu 10-15 menit. Kalau seperti itu maka Tuhan akan
merubah pujian menjadi ratapan. Kenapa sebab tidak ada pedang Firman?
Kalau Tuhan merubah seperti itu maka pelan dan pasti
manusia itu akan masuk dalam 3,5 tahun aniaya antikristus. Itu sebabnya
pentingnya penggembalaan. Pentingnya penampilan Firman di dalam ibadah untuk memimpin langkah-langkah kita agar jangan masuk
dalam aniaya antikristus selama 3,5 tahun, itu bukan rencana Tuhan pada saudara. Tujuan
panggilan Tuhan supaya kita masuk pada penyingkiran dan menjadi Mempelai Wanita
untuk Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Amos
8:3,10
8:3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi
ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak
bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."
8:10 Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi
perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain
kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan
membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya
menjadi seperti hari yang pahit pedih."
Di penghujung akhir zaman ini seringkali kita
berpikir ibadah itu hanya sebagai pelipur lara. Para tokoh atheisme menganggap
datang gereja itu hanya pelipur lara, tidak
ada Tuhan. Kalau kita melihat kitab nabi Amos pasal 2 ayat 11 dan 12, kita
melihat ulah orang Israel. Tuhan sudah mengangkat nazir dan nabi tetapi mereka
menyuruh diam, jangan berbicara Firman. Para nazir mereka paksa minum minuman
keras. Dengan kata lain mereka tidak mau ada hubungan dengan Tuhan yang kudus,
mereka mau supaya mereka tetap hidup dalam kecemaran sebab itu enak bagi
daging. Kalau hidup dalam kesucian itu berat bagi dagingnya. Kalau hidup dalam
kekudusan itu menyenangkan hati Tuhan tetapi sakit bagi daging, tetapi itulah selera Tuhan.
Amos 2:11-13
2:11 Aku telah membangkitkan sebagian dari
anak-anakmu menjadi nabi dan sebagian dari teruna-terunamu menjadi nazir.
Bukankah betul-betul begitu, hai orang Israel?" demikianlah firman TUHAN.
2:12 "Tetapi kamu memberi orang nazir minum
anggur dan memerintahkan kepada para nabi: Jangan kamu bernubuat!
2:13 Sesungguhnya, Aku akan
mengguncangkan tempat kamu berpijak seperti goncangan kereta yang sarat dengan
berkas gandum.
Artinya Tuhan mengingatkan kepada mereka bahwa
selalu atau sering
mereka dilewati oleh hamba-hamba Tuhan yang sarat dengan Firman Tuhan
tetapi mereka tolak. Sehingga akhirnya Tuhan
memberikan ganjaran yang diakhiri dengan telanjang berarti dipermalukan.
Amos 2:14-16
2:14 Orang cepat
tidak mungkin lagi melarikan diri, orang kuat tidak dapat menggunakan
kekuatannya, dan pahlawan tidak dapat melarikan diri.
2:15 Pemegang
panah tidak dapat bertahan, orang yang cepat kaki tidak akan terluput dan
penunggang kuda tidak dapat meluputkan diri.
2:16 Juga orang
yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan
telanjang pada hari itu," demikianlah firman TUHAN.
Amos
5:21-22
5:21 "Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu
dan Aku tidak senang kepada perkumpulan rayamu.
5:22 Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku
korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban
keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.
Bagaimana kalau saudara mendatangi seseorang
kemudian orang itu tidak senang dengan persembahan yang saudara
persembahkan? Di sini ada penolakan dari
Tuhan, kalau hanya manusia yang menolak tidak menjadi masalah asal jangan Tuhan
yang menolak. Kalau hanya iblis yang menolak tidak menjadi masalah, sebab ada
Tuhan yang akan membela kita. Tetapi jangan Tuhan yang menolak kita.
Orang Israel ini adalah orang-orang yang sudah
ditebus oleh Tuhan dari Mesir, kita
sudah ditebus dari Mesir dunia ini, tetapi mengapa seperti ini? Itulah
yang harus kita waspada, itu sebabnya betapa penting Firman penggembalaan.
Amos
5:22-23
5:22 Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku
korban-korban bakaran dan korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban
keselamatanmu berupa ternak yang tambun, Aku tidak mau pandang.
5:23 Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian
nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau Aku dengar.
Kalau dibandingkan dengan kita, mereka ini sudah
jauh 10 langkah dari kita. Tetapi kenapa Tuhan menyuruh menghentikan?
Masalahnya apa yang ada pada ayat 24 tidak ada pada mereka.
Amos
5:24
5:24 Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung
seperti air dan kebenaran seperti sungai yang selalu mengalir."
Keadilan dan kebenaran itu pekerjaan penyucian
Firman Allah. Keadilan dan kebenaran itu adalah warna nikah Kristus dan gereja.
Bagaimana kita mau menyatu dengan Yesus kepala kita kalau tidak ada keadilan
dan kebenaran. Kedudukan kepala adalah status suami, kedudukan tubuh adalah status
istri. Gereja Tuhan digambarkan sebagai tubuh dan Kristus adalah kepala. Jadi
kita ini adalah calon Mempelai Wanita dan Yesus adalah Mempelai Laki-laki
Sorga.
Nikah Kristus dan gereja diwarnai dengan keadilan,
kebenaran dan kesetiaan. Itu yang Tuhan cari, itu sebabnya penting pedang
Firman Allah. Kalau pedang Firman kita terima maka akan berbuahkan kehidupan
yang adil, kehidupan yang benar dan setia. Firman Tuhan itulah kebenaran.
Yohanes
17:17
17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu
adalah kebenaran.
Hosea
2:18
2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk
selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan
kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.
Ini adalah nubuatan, Hosea menggambarkan pribadi
Yesus, Gomer yang ditebus oleh
Hosea
gambaran gereja Tuhan untuk tampil menjadi istri.
Hosea 3:2
3:2 Lalu aku
membeli dia bagiku dengan bayaran lima belas syikal perak dan satu setengah
homer jelai.
Keadilan, kebenaran dan kasih setia ini yang Tuhan mau
bergulung-gulung bagaikan sungai yang mengalir terus di dalam gereja Tuhan yang
identik lewat permainan pedang di dalam gereja.
Kalau pedang Firman Allah ditolak oleh manusia maka
ada pedang yang lain yang juga dari Tuhan yang sudah diasah, mengkilap bagaikan
kilat yang akan menyambar.
Yehezkiel
21:28
21:28 "Dan engkau anak manusia, bernubuatlah
dan katakan: Beginilah firman Tuhan ALLAH mengenai bani Amon dan cercaan
mereka; katakanlah: Pedang, pedang sudah tercabut untuk menumpahkan darah,
digosok untuk memusnahkan, dan supaya mengkilap seperti petir --
Katakan kepada Tuhan “saya tidak butuh pedang itu,
saya butuh pedang Firman untuk menyucikan saya.” Kalau seseorang disambar petir
pasti gosong. Makanya jangan kita tunggu pedang itu, pedang yang membuat kita
menjadi hitam berarti hidup dalam kegelapan dosa. Kita butuh pedang firman
untuk membersihkan kita sehingga kita tampil tanpa cacat dan kerut di hadapan
Tuhan Yesus.
Efesus
5:27
5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di
hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Ibadah itu ukurannya pedang Firman yang bergerak di
dalam sidang jemaat. Pujian itu adalah sanjungan kepada Tuhan karena kita
merasakan pedang Firman di dalam diri kita, rasa syukur kita karena hidup yang
tidak benar ini dibenahi oleh pedang Firman Allah. Saya berbahagia kalau pedang
Firman Tuhan ada dalam gereja. Tuhan melihat itu sesuatu yang dibutuh dalam
gereja. Kalau Tuhan melihat itu suatu yang perlu bagi gereja mengapa kita
mengatakan itu tidak perlu.
Tiba pada pasal keenam dari kitab nabi Amos Tuhan
berkata “kamu merasa aman tetapi aman yang palsu”. Menurut orang Israel mereka
sudah aman, tetapi setelah Tuhan menjamah maka Tuhan mengatakan itu rasa aman
yang palsu.
Amos
6:3 (Rasa tentram yang palsu)
6:3 Hai kamu, yang menganggap jauh hari malapetaka,
tetapi mendekatkan pemerintahan kekerasan;
Ini seperti isi kitab nabi Yoel.
Yoel
2:2-3
2:2 suatu hari gelap gulita dan kelam kabut, suatu
hari berawan dan kelam pekat; seperti fajar di atas gunung-gunung terbentang
suatu bangsa yang banyak dan kuat, yang serupa itu tidak pernah ada sejak
purbakala, dan tidak akan ada lagi sesudah itu turun-temurun, pada masa yang
akan datang.
2:3 Di depannya api memakan habis, di belakangnya
nyala api berkobar. Tanah di depannya seperti Taman Eden, tetapi di belakangnya
padang gurun tandus, dan sama sekali tidak ada yang dapat luput.
Begitu liciknya roh antikristus atau anthropostes anomias = manusia tanpa hukum/ melawan hukum Allah yaitu
kehidupan yang nanti akan tampil sebagai diktator. Dia seorang yang brilian,
ahli firman tetapi juga ahli ekonomi, ahli strategi, ahli politik dan ahli
strategi perang. Dia tampil di depan seperti Eden tetapi di belakang padang
gurun. Begitu rupa penipuannya. Itu sebabnya Tuhan mengatakan hal itu kepada
negeri Israel yang 10 suku di utara lewat nabi Amos. Nabi Amos ini berada di
selatan di negeri Yehuda kemudian diutus Tuhan ke utara di negeri orang Israel
yang 10 suku. Secara ekonomi orang Israel yang 10 suku yang berada pada
kerajaan utara ini sudah berkelimpahan tetapi Tuhan masih merasa perlu
dikasihani dan disayang agar mereka tidak berpuas diri dengan yang jasmani dan
Tuhan mau isi dengan yang rohani. Itu mau diimbangi tetapi mereka tolak. Itu
sebabnya ibadah mereka ditolak oleh Tuhan.
Alangkah indahnya kalau saudara sudah diberkati
secara jasmani kemudian Tuhan datang untuk
mengisi yang rohani. Mestinya kita sambut sebab kita berbahagia berlipat ganda yaitu jasmani dan rohani.
Orang Israel sudah berbahagia secara jasmani dan
mengatakan itu sudah aman bagi mereka. Tetapi Tuhan mengatakan itu rasa aman
yang palsu sebab mereka belum rohani. Tuhan mau mengisi kita dengan yang rohani
supaya yang jasmani itu kita nikmati namun terlebih lagi kalau ada yang rohani,
itu lebih luar biasa di hadapan Tuhan. Betapa indahnya hidup itu kalau dibenahi
dari dua sisi. Sekalipun mungkin
secara jasmani saudara sulit mencari makan, tetapi itu tidak menjadi masalah
asalkan yang rohani itu di atas segala-galanya bagi saudara.
Amos
6:3-4
6:3 Hai kamu, yang menganggap jauh hari malapetaka,
tetapi mendekatkan pemerintahan kekerasan;
6:4 yang berbaring di tempat tidur dari gading dan
duduk berjuntai di ranjang; yang memakan anak-anak domba dari kumpulan kambing
domba dan anak-anak lembu dari tengah-tengah kawanan binatang yang tambun;
Tuhan mau mengisi ini, tetapi sayang 10 suku di
Israel ini berpuas diri dengan yang jasmani.
Mereka tidak mau serius soal ibadah supaya
diisi sifat Ilahi.
Amos
6:5-6
6:5 yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus,
dan seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya;
6:6 yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan
minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf!
Ini yang Tuhan sesali karena mereka tidak berduka
karena keturunan Yusuf. Kalau berbicara Yusuf pasti semuanya tahu dengan apa
yang terjadi dalam kitab Kejadian. Kisah Yusuf mulai dicatat dalam Kejadian
pasal 37. Dia adalah kehidupan yang tidak suka melihat saudara-saudaranya
melakukan kejahatan, walaupun beresiko tinggi. Akhirnya dia dibenci oleh saudara-saudaranya
karena mereka terusik dengan ucapan Yusuf. Tetapi Yusuf tidak peduli, dia
selalu berucap sebab dia cinta Tuhan dan cinta kesucian. Walaupun beresiko
tinggi dia tetap membuat saudara-saudaranya tidak nyaman, dia selalu mengusik.
Bukan karena sengaja tetapi maksudnya supaya saudara-saudaranya berubah.
Alangkah indahnya kalau kita berubah,
sama-sama mengerti selera Tuhan.
Secara spesial raja Salomo mengangkat seorang yang
tangkas untuk mengawasi keturunan Yusuf namanya Yerobeam. Walaupun harus
melalui lembah yang sangat memedihkan hati tetapi akhirnya dia menjadi perdana
menteri di Mesir. Sekalipun Yusuf dipecundangi baik oleh saudara-saudaranya,
baik oleh Potifar, namun ketika dia sudah menduduki kedudukan nomor dua di
Mesir dia tidak membalas Potifar dan istrinya serta saudara-saudaranya.
Kalau direferensikan dengan kehidupan gereja yang
sempurna tanpa cacat dan kerut maka Yusuf ini adalah contoh lemah dari gereja
Tuhan yang sempurna. Jadi Yusuf ini adalah kehidupan yang memiliki roh Mempelai.
Lewat penggembalaan pelan-pelan kita diisi oleh
Tuhan asalkan kita memperhatikan Firman dan belajar taat kepada Tuhan maka roh
mempelai itu akan diisi dalam kehidupan saudara. Ini yang Tuhan cari di dalam
ibadah. Dalam rumah tangga jangan istri dendam pada suami yang marah kepadanya,
jangan simpan dendam dan sakit hati, jangan sampai tidak saling bicara.
Milikilah roh Yusuf, roh Mempelai. Itulah yang
membuat Tuhan sedih karena sudah beribadah tetapi tidak memiliki roh Mempelai
sehingga ibadah sia-sia. Keturunan Yusuf harus dikawal, artinya roh Mempelai
itu harus kita jaga.
Dalam Amos pasal 7 terjadi pertarungan sengit antara
nabi Amos dan imam Amazia. Amazia adalah imam, sebenarnya seorang yang
bertanggung jawab untuk mengurus bagaimana indahnya ibadah yang akan dikelola
oleh mereka sehingga hubungan umat Tuhan dengan Allah itu makin indah sampai mencapai hubungan mempelai.
Tetapi apa yang terjadi? Amazia sebagai imam yang
hidup dalam istana Yerobeam bin Yoas, ketika Amazia mendengar nabi Amos sebagai
hamba Tuhan terus berbicara maka marahlah Amazia. Amazia ini mengadukan kepada
raja bahwa bahasa Amos sudah terlalu berat dan tidak mampu didengar. Amazia memprovokasi
raja sehingga raja juga ikut marah. Amazia akhirnya mengusir Amos untuk mencari
makan di selatan. Amazia ini menunjuk hamba Tuhan yang cuma mencari makan, lupa akan panggilan Sorgawi.
Hamba Tuhan itu melayani bukan cari makan, makan
yang cari dia. Saya bukan melayani mencari duit, duit yang mencari saya. Kalau kita
melayani dalam tahbisan yang benar, kita menyenangkan hati Tuhan maka persoalan
yang jasmani itu urusannya Tuhan. Saya tidak mau mengambil urusan Tuhan, saya
ambil urusan yang harus saya kerjakan yang untuk itulah saya diutus oleh Tuhan.
Persoalan apa yang harus saya pakai dan untuk istri serta anak itu tanggung
jawab Tuhan.
Resiko orang yang menolak hamba Tuhan yang datang
dengan kasih tetapi mereka salah kaprah:
Amos
7:10-11
7:10 Lalu Amazia, imam di Betel, menyuruh orang
menghadap Yerobeam, raja Israel, dengan pesan: "Amos telah mengadakan
persepakatan melawan tuanku di tengah-tengah kaum Israel; negeri ini tidak
dapat lagi menahan segala perkataannya.
7:11 Sebab beginilah dikatakan Amos: Yerobeam akan
mati terbunuh oleh pedang dan Israel pasti pergi dari tanahnya sebagai orang
buangan."
Ini opini yang dibangun oleh Amazia. Seringkali yang
tidak pernah diucapkan oleh seseorang itu dibangun seolah-olah orang itu pernah
mengatakannya. Maksudnya untuk mencari pendukung.
Amos
7:12,16
7:12 Lalu berkatalah Amazia kepada Amos:
"Pelihat, pergilah, enyahlah ke tanah Yehuda! Carilah makananmu di sana
dan bernubuatlah di sana!
7:16 Maka sekarang, dengarlah firman TUHAN! Engkau
berkata: Janganlah bernubuat menentang Israel, dan janganlah ucapkan perkataan
menentang keturunan Ishak.
Seandainya mereka menelusuri nilai pelayanan nabi
Amos maka seharusnya mereka berbahagia. Tetapi latar belakang yang ada di balik
Amazia adalah iblis. Iblis berbisik supaya mereka putus hubungan dengan Tuhan
dan hanya senang dengan yang jasmani.
Amos
7:17
7:17 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Isterimu akan
bersundal di kota, dan anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan tewas oleh
pedang; tanahmu akan dibagi-bagikan dengan memakai tali pengukur, engkau
sendiri akan mati di tanah yang najis, dan Israel pasti pergi dari tanahnya
sebagai orang buangan."
Kalau menolak penampilan Firman Tuhan maka:
1. Yang
pertama kacau adalah nikah.
Tuhan
membenahi ibadah kita mulai dari dalam nikah kita. Ketuangan Roh Kudus pertama
kali kepada bangsa Yahudi bukan terjadi di rumah ibadah tetapi di rumah tinggal
di sana ada nikah. Ketuangan Roh Kudus pertama kali kepada bangs kafir yaitu
Kornelius bukan terjadi di rumah Tuhan tetapi terjadi di rumah tinggal di sana
ada nikah. Jadi awal Tuhan mengIlahikan kita mulai dari dalam nikah. Itu
sebabnya ini harus kita perhatikan, nikah bukan suatu permainan.
Terhadap
orang Yahudi yang melayani adalah Petrus, terhadap orang kafir yaitu Kornelius
yang melayani adalah Petrus. Berarti sama, Tuhan ingin membangun dengan dasar
yang sama.
2. Anak
laki-laki identik dengan warisan, warisan itu hilang
3. Anak
perempuan identik dengan kesukaan, kesukaan itu hilang
4. Tanahnya
dibagi-bagi, berarti ekonomi berantakan.
5. Mati di
tanah yang najis artinya mati dalam kenajisan.
Tuhan datang dengan penuh kasih sayang untuk
membenahi nikah mereka. Seandainya Amazia dan orang Israel yang 10 suku ini
paham mengapa Tuhan mengutus nabi Amos dari selatan tentu mereka akan menerima.
Sebenarnya urusan nabi Amos adalah dengan orang-orang Israel di selatan yang
dua suku tetapi secara spesial Tuhan menyuruh dia ke utara menolong mereka.
Tetapi yang mau ditolong ini tidak mau menerima sebaliknya mereka menolak. Ini jangan terjadi
dalam diri kita.
Dalam Amos pasal 8 Tuhan langsung mengatakan hal
ini:
Amos
8:3,10
8:3 Nyanyian-nyanyian di tempat suci akan menjadi
ratapan pada hari itu," demikianlah firman Tuhan ALLAH. "Ada banyak
bangkai: ke mana-mana orang melemparkannya dengan diam-diam."
8:10 Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi
perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi ratapan. Aku akan mengenakan kain
kabung pada setiap pinggang dan menjadikan gundul setiap kepala. Aku akan
membuatnya sebagai perkabungan karena kematian anak tunggal, sehingga akhirnya
menjadi seperti hari yang pahit pedih."
Nyanyian di tempat suci berubah menjadi ratapan
berarti menjadi dukacita, bukan lagi sukacita. Kalau nyanyian pujian tidak
bareng dengan pedang maka nanti pujian itu dirubah oleh Tuhan menjadi ratapan.
Ini terjadi ketika Tuhan menemukan dalam kehidupan orang Israel itu masih
berbicara tentang hari raya, bulan baru dan seakan-akan masih bicara tentang
ibadah tetapi mereka mengecilkan Efa dan membesarkan Syikal. Efa ada
hubungannya dengan roti manna, roti manna ada hubungannya dengan Firman, jadi
berbicara Efa ada hubungannya dengan Firman. Kalau berbicara Firman dalam
gereja mereka tidak mau lama-lama, itu orang yang mengecilkan Efa. Tetapi kalau
berbicara syikal, artinya berbicara tentang uang bisa lembur bahkan sampai
subuh.
Berbicara Firman mereka tidak mau dengar, tetapi
kalau berbicara soal uang bisa sampai berjam-jam. Orang seperti ini yang akan duluan
mencari Firman tetapi tidak ada lagi. Oleh sebab itu jangan sampai sekarang ini
Firman masih ada disampaikan lewat pelayanan seorang hamba Tuhan, lalu kita
tolak. Suatu waktu orang seperti itu akan Tuhan stel hatinya menjadi lapar akan
Firman tetapi tidak mendapatkan lagi. Tuhan bisa menyetel hati seseorang.
Wahyu
17:17
17:17 Sebab Allah telah menerangi hati mereka untuk
melakukan kehendak-Nya dengan seia sekata dan untuk memberikan pemerintahan
mereka kepada binatang itu, sampai segala firman Allah telah digenapi.
Mazmur 105:25
105:25
diubah-Nya hati mereka untuk membenci umat-Nya, untuk memperdayakan
hamba-hamba-Nya.
Hakim-hakim
9:23
9:23 maka Allah membangkitkan semangat jahat di
antara Abimelekh dan warga kota Sikhem, sehingga warga kota Sikhem itu menjadi
tidak setia kepada Abimelekh,
Itu sebabnya jangan sampai hati kita tidak kita
serahkan kepada Tuhan. Dengan adanya Domba
Paskah ada peluang untuk kita beribadah. Ibadah itu tidak hanya kita lakukan di
dunia ini tetapi sampai di Sorga. Kalau di dunia ini kita sudah asal saja
beribadah, padahal Korban Kristus adalah tumbalnya sehingga kita bisa
beribadah, bagaimana kita bisa berada di sana nanti?
Wahyu
22:3
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah
dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah
kepada-Nya,
Kalau di dunia ini meremehkan ibadah dan memberikan
banyak alasan tidak beribadah, yang paling sering mengatakan “saya capek” maka ketika
di meninggal dan mengetuk pintu Sorga, Tuhan juga akan menjawab “maaf Saya
capek tidak bisa membuka pintu”. Tuhan menciptakan manusia itu jujur tetapi
manusia suka berdalih.
Pengkhotbah
7:29
7:29 Lihatlah, hanya ini yang kudapati: bahwa Allah
telah menjadikan manusia yang jujur, tetapi mereka mencari banyak dalih.
Jujur artinya berkata benar. Sebenarnya Tuhan
menciptakan manusia itu untuk berkata benar tetapi mereka mencari dalih. Jangan
kita suka mencari dalih. Jangan kita hanya mengangkat alasan yang dibuat-buat.
Kalau kita merindu masuk Sorga mari kita beribadah dan melayani. Ibadah dan
pelayanan tidak bisa dipisah, apalagi untuk kita yang dikatakan sebagai
hamba-hamba Tuhan.
Imamat
25:42,55
25:42 Karena mereka itu hamba-hamba-Ku yang Kubawa
keluar dari tanah Mesir, janganlah mereka itu dijual, secara orang menjual
budak.
25:55 Karena pada-Kulah orang Israel menjadi hamba;
mereka itu adalah hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir; Akulah
TUHAN, Allahmu."
Kita sudah ditebus oleh Tuhan dari Mesir berarti
dari dunia untuk menjadi hamba-hambaNya berarti untuk melayani. Tujuan dari
pelayanan ini adalah:
Ezra
5:11
5:11 Inilah jawaban yang diberikan mereka kepada
kami: Kami adalah hamba-hamba Allah semesta langit dan bumi, dan kami membangun
kembali rumah, yang telah didirikan bertahun-tahun sebelumnya, didirikan dan
diselesaikan oleh seorang raja Israel yang agung.
Kita menjadi hamba Tuhan maksudnya untuk membangun
Bait Allah, menubuatkan membangun Tubuh Kristus, berarti membangun sidang
mempelai.
Nehemia
2:20
2:20 Aku menjawab mereka, kataku: "Allah
semesta langit, Dialah yang membuat kami berhasil! Kami, hamba-hamba-Nya, telah
siap untuk membangun. Tetapi kamu tak punya bagian atau hak dan tidak akan
diingat di Yerusalem!"
Komitmen dari Nehemia, Ezra, Hagai dan imam besar
Yosua adalah untuk membangun Bait Allah, sama dengan membangun Tubuh Kristus, sama
dengan membangun sidang mempelai. Kalau ini kita bangun, antikristus boleh datang
tetapi kita tidak akan kena sebab telah disingkirkan ke padang belantara.
Ibadah itu sangat penting, di dalamnya ada pujian dan di dalamnya ada pedang
Firman. Pedang Firman ini jangan kita tolak sebab itu yang menyucikan.
Ketika Tuhan tampil dalam Wahyu pasal 1 Tuhan tampil
dengan pedang yang keluar dari mulutNya untuk membersihkan gerejaNya. Di sana
ada tujuh sidang jemaat, utamanya terhadap jemaat Pergamus. Dikatakan sidang
jemaat Pergamus tetapi status mereka masih musuh Tuhan.
Kita digemparkan dan dikejutkan dengan hal-hal yang
sebenarnya tidak kita inginkan tetapi itu yang diperhadapkan kepada kita di
depan ini. Kelak nanti apa yang disebut dalam Matius 24:21, Markus 13:19, Yoel
2:1-3, Daniel 12:1 dan Yehezkiel 5:9 jangan sampai kena pada kita. Kita mau
menyingkir di padang belantara. Sebabnya layanilah Tuhan, beribadahlah, bawalah
hidupmu ada di dalam tatanan penggembalaan Tuhan.
Ketika Petrus diangka menjadi gembala di dahului
dengan penangkapan 153 ekor ikan besar-besar. Kenapa harus didahului dengan
angka 153? Sebab itu adalah angka Tabernakel.
100 adalah panjang Tabernakel
50 adalah lebar Tabernakel
3 adalah tingkatan dari Tabernakel yaitu halaman,
ruangan suci dan ruangan maha suci.
Ø Halaman
kita dibenarkan masuk dalam pertobatan, dibaptis dan kita dibenarkan.
Ø Ruangan
suci kita masuk dalam wilayah penggembalaan.
Ø Ruangan
maha suci terus pada wilayah kesempurnaan. Yerusalem Baru adalah kota segi
empat.
Ketika kita beribadah dan melayani Tuhan maka berkat
yang kita terima adalah:
1. Kulit
Artinya
kita dibenarkan oleh Tuhan. Ketika Adam dan Hawa jatuh dalam dosa mereka
mengambil daun ara menutupi ketelanjangannya dan Tuhan ganti dengan kulit. Itu
bukti Tuhan melihat kita yang sudah tidak karu-karuan tetapi Yesus mati untuk
membenarkan kita.
Roma 4:25
4:25 yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena
pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.
II Korintus 5:21
5:21
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya
dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
2. Roti
Itu
menunjuk persekutuan kita dengan Firman Pengajaran dan Perjamuan Kudus.
3. Daging
Kalau
dua hal itu sudah kita terima maka Tuhan akan menambahkan dengan dada dan paha
depan. Artinya Tuhan akan menggarap kita lewat kasihNya, Dia akan mengutamakan
kita sebagaimana kita mengutamakan Dia, maka kita akan menjadi anggota Tubuh
Kristus. Berarti satu tubuh dengan Kristus.
Efesus 5:30
5:30
karena kita adalah anggota tubuh-Nya (daging dan tulangNya).
Efesus 5:30 (Terjemahan Inggris)
5:30
For we are members of his body, of his flesh, and of his bones.
Jadi
gereja Tuhan itu adalah tulang dan dagingnya Tuhan Yesus. Betapa indahnya,
seperti Hawa dibawa kepada Adam lalu Adam berkata “ini daging dan tulangku”.
Demikian juga gereja Tuhan. Kalau kita paham dan lebih menyelami nilai ibadah
kita maka Tuhan akan menetapkan kita “kamu daging dan tulangKu”.
Oleh sebab itu bawalah dalam ibadah hidup nikahmu,
jangan lepaskan Firman pengajaran karena itu menentukan kita tersingkir atau
tidak.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar