Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Yehezkiel
33:30-33
33:30 Dan engkau anak manusia, teman-temanmu
sebangsa bercakap-cakap mengenai engkau dekat tembok-tembok dan di pintu
rumah-rumah dan berkata satu sama lain, masing-masing kepada temannya. Silakan
datang dan dengar, apa yang difirmankan oleh TUHAN!
33:31 Dan mereka datang kepadamu seperti rakyat
berkerumun dan duduk di hadapanmu sebagai umat-Ku, mereka mendengar apa yang
kauucapkan, tetapi mereka tidak melakukannya; mulutnya penuh dengan kata-kata
cinta kasih, tetapi hati mereka mengejar keuntungan yang haram.
33:32 Sungguh, engkau bagi mereka seperti seorang
yang melagukan syair cinta kasih dengan suara yang merdu, dan yang pandai main
kecapi; mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka sama sekali tidak
melakukannya.
33:33 Kalau hal itu datang -- dan sungguh akan
datang! -- mereka akan mengetahui bahwa seorang nabi ada di tengah-tengah
mereka."
Ini adalah bagian dari kehidupan umat Tuhan yang
membohongi dirinya sendiri. Ada persepakatan di antara teman-teman Yehezkiel.
Persepakatan yang kita lihat di sini awalnya nampaknya indah.
Berbondong-bondong mereka datang kepada Yehezkiel untuk mendengarkan Firman dan
mereka duduk di hadapan Yehezkiel. Ternyata mereka ini adalah orang-orang
munafik, penuh dengan kemunafikan. Isinya terdengar seperti rasa ingin tahu
terhadap Firman, tetapi pura-pura. Kelihatannya mereka datang sungguh-sungguh
tetapi ternyata menipu nabi Yehezkiel. Kalau dulu ini ada, maka rohnya
bergentanyangan sampai hari-hari terakhir ini. Kita tidak perlu terkejut kalau dihadapkan
dengan situasi seperti itu.
Yeremia adalah keturunan imam dan dia juga adalah
nabi. Yehezkiel juga keturunan imam berarti ada Firman pengajaran dan juga
seorang nabi berarti ada Firman nubuatan. Gereja Tuhan dibangun di atas dasar
Firman pengajaran dan Firman nubuatan dengan Yesus sebagai batu penjurunya. Jadi mereka datang seakan-akan mau dibangun jadi bait
Allah.
Efesus 2:20-21
2:20 yang
dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai
batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi
tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan
Pengalaman yang dialami Yehezkiel sama seperti yang
dialami oleh Yeremia. Dua hamba Tuhan ini mempunyai pengalaman yang sama,
mereka didatangi lalu diserang. Orang yang datang bukan mau serius mendengar
Firman tetapi malah mau menyerang. Ini pola hidup dahulu dan apalagi sekarang makin hebat di akhir zaman.
Yeremia
18:18
18:18 Berkatalah mereka: "Marilah kita
mengadakan persepakatan terhadap Yeremia, sebab imam tidak akan kehabisan
pengajaran, orang bijaksana tidak akan kehabisan nasihat dan nabi tidak akan
kehabisan firman. Marilah kita memukul dia dengan bahasanya sendiri dan jangan
memperhatikan setiap perkataannya!"
Mereka mengakui bahwa imam itu ada hubunganya dengan
Firman pengajaran dan nabi hubungannya dengan Firman nubuatan. Mereka
mendengarkan Firman tetapi untuk menghantam Yeremia. Inilah yang terjadi persis
sama dengan Yehezkiel. Mereka tidak tahu dengan melawan Firman pengajaran dan
nubuatan yang disampaikan oleh Yehezkiel dan Yeremia sama dengan mereka tidak
membangun apa-apa, terhilang dari
pembangunan tubuh Kristus.
Gereja Tuhan dibangun di atas dasar Firman nubuatan
dan Firman pengajaran. Mereka berhimpun kelihatannya mendengar Firman
pengajaran dan nubuatan tetapi sebenarnya tidak ada hasilnya karena mereka
tidak membangun.
Di akhir zaman ini kondisi seperti ini banyak
terjadi di dalam gereja Tuhan. Bahkan di antara pelayan-pelayan. Kelihatannya
mereka datang bersekutu tetapi ada maksud-maksud tertentu. Ada motivasi mengejar keuntungan haram.
Yehezkiel
33:31
33:31 Dan mereka datang kepadamu seperti rakyat
berkerumun dan duduk di hadapanmu sebagai umat-Ku, mereka mendengar apa yang
kauucapkan, tetapi mereka tidak melakukannya; mulutnya penuh dengan kata-kata
cinta kasih, tetapi hati mereka mengejar keuntungan yang haram.
Kalau keuntungan Firman pengajaran tidak ada Firman
pengajaran yang disebut haram. Tetapi yang mereka kejar keuntungan jasmani.
Mereka datang berfellowship
tetapi ternyata terkandung niat untuk mencari keuntungan yang haram. Ini bahaya
terjadi di akhir zaman ini, manusia dipicu untuk mengejar keuntungan jasmani
tetapi bukan dengan jalur yang halal, tetapi jalur yang haram, jalur yang tidak
pas dengan Firman.
Ini juga terjadi di zaman Tuhan Yesus.
Lukas
20:20
20:20 Ahli-ahli Taurat dan imam-imam kepala
mengamat-amati Yesus. Mereka menyuruh kepada-Nya mata-mata yang berlaku
seolah-olah orang jujur, supaya mereka dapat menjerat-Nya dengan suatu
pertanyaan dan menyerahkan-Nya kepada wewenang dan kuasa wali negeri.
Mereka seakan-akan orang jujur yang berkata benar
dan mereka mau mengibuli Tuhan Yesus. Tuhan Yesus tidak mungkin dibohongi
tetapi hamba Tuhan bisa saja dibohongi.
Kalau modelnya seperti ini orang ini tidak bisa
membangun karena dasarnya pembangunan Bait
Allah (Tubuh Kristus) adalah Firman nubuatan dan Firman pengajaran. Kalau datang beribadah tujuannya bukan membangun dan hanya mengejar perkara jasmani dan kalau pendeta yang seperti itu maka dia tidak membangun dan jemaat yang dia layani juga tidak terbangun sehingga akhirnya semuanya kecemplung dalam aniaya 3,5 tahun antikristus.
Allah (Tubuh Kristus) adalah Firman nubuatan dan Firman pengajaran. Kalau datang beribadah tujuannya bukan membangun dan hanya mengejar perkara jasmani dan kalau pendeta yang seperti itu maka dia tidak membangun dan jemaat yang dia layani juga tidak terbangun sehingga akhirnya semuanya kecemplung dalam aniaya 3,5 tahun antikristus.
Kalau hanya mengejar keuntungan yang haram dan
Firman Allah itu tidak diresapi maka orang itu bisa kembali mengolok Firman. Ada
orang yang seperti itu, jangan sampai kita jatuh atau berdiskusi/ berdialog serta minta pandangan orang
yang seperti itu sebab tidak akan mungkin bisa terbangun rohani saudara.
Mereka bicara cinta kasih tetapi tidak mau
melakukan. Hamba Tuhan dikibuli, benar-benar ditipu. Begitu pandai mereka
menipu Yehezkiel. Tetapi tanpa mereka sadari mereka mengundang bencana bagi
dirinya sendiri.
Yeremia
42:5-9
42:5 Berkatalah mereka kepada Yeremia: "Biarlah
TUHAN menjadi saksi yang benar dan yang dapat dipercaya terhadap kami, jika
kami tidak berbuat menurut segala firman yang disuruh TUHAN, Allahmu,
kausampaikan kepada kami.
42:6 Maupun baik ataupun buruk, kami akan
mendengarkan suara TUHAN, Allah kita, yang kepada-Nya kami mengutus engkau,
supaya keadaan kami baik, oleh karena kami mendengarkan suara TUHAN, Allah
kita."
42:7 Sesudah sepuluh hari datanglah firman TUHAN
kepada Yeremia.
42:8 Lalu Yeremia memanggil Yohanan bin Kareah dan
semua perwira tentara yang ada bersama-sama dengan dia, dan seluruh rakyat,
dari yang kecil sampai kepada yang besar.
42:9 Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah
firman TUHAN, Allah Israel yang kepada-Nya kamu telah mengutus aku untuk
menyampaikan permohonanmu ke hadapan-Nya:
Permohonan mereka dijawab oleh Tuhan 10 hari
kemudian dan jawaban Tuhan mengatakan “jangan kamu ke Mesir”.
Yeremia
42:18,20; 43:6-7
42:18 Sungguh, beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah
Israel: Seperti tercurahnya murka-Ku dan kehangatan amarah-Ku ke atas penduduk
Yerusalem, demikianlah akan tercurah kehangatan amarah-Ku ke atas kamu, apabila
kamu pergi ke Mesir. Kamu akan menjadi kutuk, kengerian, kutukan dan aib; kamu
tidak akan melihat tempat ini lagi.
42:20 Kamu telah menipu dirimu dan membahayakan
nyawamu, ketika kamu mengutus aku kepada TUHAN, Allahmu, dengan berkata:
Berdoalah untuk kami kepada TUHAN, Allah kita, dan beritahukanlah dengan tepat
kepada kami apa yang difirmankan TUHAN, Allah kita, supaya kami melakukannya!
43:6 laki-laki, perempuan, anak-anak, puteri-puteri
raja dan setiap orang yang telah dibiarkan Nebuzaradan, kepala pasukan
pengawal, pada Gedalya bin Ahikam bin Safan; juga nabi Yeremia dan Barukh bin
Neria.
43:7 Lalu mereka pergi ke tanah Mesir, sebab mereka
tidak mau mendengarkan suara TUHAN. Maka sampailah mereka di Tahpanhes.
Ternyata ada komitmen mereka untuk melakukan tetapi ketika
disampaikan ternyata suatu
kebohongan sebab tidak melakukan. Akhirnya mereka sampai
di Tahpanhes, itu istana Firaun. Artinya orang yang seperti ini akan sampai
pada pusatnya setan. Sebagai hamba Tuhan saya takut seperti ini, bukan
memboyong jemaat ke pusat kerajaan Sorga tetapi malah memboyong jemaat ke
pusatnya kerajaan iblis.
Yeheziel pasal 33 ini berisi tentang pengutusan
Yehezkiel untuk menjadi penunggu. Dia diutus bukan oleh manusia tetapi oleh
Tuhan.
Yehezkiel
33:7
33:7 Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau
menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari
pada-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku.
Jadi yang mereka lawan adalah utusan langsung dari
Tuhan bukan utusan dari manusia. Kelihatannya pekerjaannya berbeda tipis tetapi
yang satu diutus oleh manusia (Yehezkiel 33:1-6) dan yang satu diutus oleh
Tuhan (Yehezkiel 33:7-33 ). Yang diutus oleh Tuhan inilah yang mereka kerumuni.
Mereka bergerombol datang mau menanyakan Firman, tetapi ternyata dibalik itu
ada maksud terselubung. Orang seperti ini tidak sadar, manakala ada teguran mereka pasti mengelak
dan berbalik menyerang yang menegur.
Dengan kata lain mereka ini adalah orang yang tidak
bisa membangun. Kalaupun mereka membangun itu akan dihancurkan oleh Tuhan. Kita
mengambil pembelajaran dalam hal ini
agar kita tidak mengambil sikap seperti itu sebab Tuhan mensejajarkan mereka
dengan orang bodoh.
Matius
7:26-27
7:26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku
ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan
rumahnya di atas pasir.
7:27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir,
lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah
kerusakannya."
Yehezkiel ini tampil dalam dua jabatan, jabatan nabi
dan jabatan imam. Ada
dua peran yang dia bawa yaitu Firman pengajaran (imam) dan Firman nubuatan (nabi). Berarti umat Tuhan didorong untuk
membangun.
Bukannya membangun untuk didiami dan ada kesejukan
di dalamnya tetapi disini hebat kerusakakan. Bersusah payah tetapi nihil
hasilnya. Bangunan itu diuji.
1. Pertama
atapnya yang diuji dengan hujan. Atap ini adalah hubungan dengan atas. Atap ini
menunjuk sesuatu yang kita junjung. Apa yang kita junjung? Karena yang
dijunjung itu akan diuji. Kalau tidak diuji berarti belum tentu bangunan itu
aman. Kalau junjungan itu benar walaupun hujan datang tidak bakal ambruk.
Amsal 4:1-8
4:1
Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya
engkau beroleh pengertian,
4:2
karena aku memberikan ilmu yang baik kepadamu; janganlah meninggalkan petunjukku.
4:3
Karena ketika aku masih tinggal di rumah ayahku sebagai anak, lemah dan sebagai
anak tunggal bagi ibuku,
4:4
aku diajari ayahku, katanya kepadaku: "Biarlah hatimu memegang
perkataanku; berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup.
4:5
Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang
dari perkataan mulutku.
4:6
Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah
dia, maka engkau akan dijaganya.
4:7
Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh
perolehlah pengertian.
4:8
Junjunglah dia, maka engkau akan ditinggikannya; engkau akan dijadikan
terhormat, apabila engkau memeluknya.
Kalau
junjungan kita adalah hikmat maka tidak akan mungkin ambruk. Berarti junjungan
kita itu menentukan kita mendapatkan kelengkapan mempelai.
Amsal 4:9
4:9
Ia akan mengenakan karangan bunga yang indah di kepalamu, mahkota yang indah
akan dikaruniakannya kepadamu."
Hikmat
inilah yang bergerak dan bekerja membuka rahasia Firman. Jadi yang harus kita
junjung adalah kemuliaan Tuhan dalam Firman yang dibukakan rahasianya.
Amsa 4:10
4:10
Hai anakku, dengarkanlah dan terimalah perkataanku, supaya tahun hidupmu
menjadi banyak.
Ditambahi
lagi dengan umur panjang berarti masuk di Yerusalem baru. Kalau junjungannya tidak benar maka pasti
ambruk. Tetapi kalau menjunjung pembukaan rahasia Firman yang diberi tahu
kepada kita maka kehidupan itu pasti tidak bakal ambruk. Menjunjung Firman
hubungannya dengan kehidupan.
Filipi 2:16 (Terjemahan Lama)
2:16
sambil menjunjung firman yang memberi hidup itu, supaya aku megah pada
Hari Kristus, sebab aku tiada melakukan yang sia-sia dan tiada berusaha dengan
sia-sia.
Orang
yang datang pada Yeremia dan Yehezkiel tadi, jangankan dikatakan ambruk, membangun
saja tidak jadi. Kalaupun ada bangunan, bangunan mereka tidak kuat sebab tidak
menjunjung hikmat Allah. Hikmat Allah itu yang membukaan rahasia Tuhan tentang
rahasia nikah dan rahasia ibadah. Tanpa hikmat sama dengan kita telanjang di
hadapan Tuhan. Telanjang dalam arti tidak ada yang membentengi, tidak ada
perlindungan sehingga binatang hutan mudah untuk masuk menggerogoti kehidupan
seperti itu.
Dalam
suatu rumah tangga istri itu adalah mahkota. Yang membuat rumah menjadi kisruh
karena atapnya bocor.
Amsal 12:4
12:4
Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah
seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.
Amsal
27:15
27:15 Seorang isteri yang suka bertengkar serupa
dengan tiris yang tidak henti-hentinya menitik pada waktu hujan.
Yang
bocor adalah Hawa. Jangan sampai prilaku Hawa terulang dalam diri kita. Itu
berarti tidak menghargai pembukaan rahasia Firman Allah yang datang dalam
ibadah. Sebagai seorang gembala saya harus menjaga. Caranya menjaga adalah dengan
memperingatkan, menyatakan dan mengutarakan isi hati Tuhan kepada kita.
Junjunglah
hikmat, junjunglah pembukaan rahasia Firman Allah, jadikanlah itu mahkota.
Karena atap itu adalah mahkota dari suatu rumah.
Jangan
kita seperti orang yang datang mengerumuni Yeremia dan Yehezkiel. Mereka
mendengar tetapi tidak melakukan.
Yakobus 1:23
1:23
Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia
adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di
depan cermin.
Ini
jangan terjadi pada kita sebab dampaknya bisa terlihat keluar, rumah kelihatan
tidak elok sebab ada air yang menetes di lantai.
2.
Yang kedua adalah banjir
Banjir
ini menghancurkan pondasi, merusakkan dasar.
II Timotius 2:19
2:19
Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan
mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama
Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."
Dasar
itu keteguhan! Walaupun banjir datang kalau teguh terhadap Firman pengajaran yang
benar tidak akan mungkin amblas. Kalau dasar tidak teguh lalu amblas berarti
bukan Tuhan punya. Kalau dasar itu teguh berarti Tuhan punya.
Keteguhan
ini yang Tuhan tancapkan dalam diri kita. Tuhan ingin kita berpegang teguh pada
dasar yang sudah Tuhan tetapkan. Orang yang teguh itu meterainya adalah Tuhan
punya. Orang yang babak belur dan menghina pengajaran itu bukan Tuhan punya. Kalau
tidak teguh pada apa yang Tuhan letakkan sebagai dasar maka warna kehidupan itu
selalu melawan Tuhan dan melakukan kejahatan Firman.
Kita
lihat pengalaman raja Daud.
II Samuel 22:1-5
22:1
Daud mengatakan perkataan nyanyian ini kepada TUHAN pada waktu TUHAN telah
melepaskan dia dari cengkeraman semua musuhnya dan dari cengkeraman Saul.
22:2
Ia berkata: "Ya, TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku,
22:3
Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku,
kota bentengku, tempat pelarianku, juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari
kekerasan.
22:4
Terpujilah TUHAN, seruku; maka aku pun selamat dari pada musuhku.
22:5
Sesungguhnya gelora-gelora maut telah mengelilingi aku, banjir-banjir jahanam
telah menimpa aku,
Ada
empat hal yang Daud tampilkan di situ, sebagai keyakinannya terhadap dasar yang
diletakkan Tuhan. Dia harus teguh di situ.
II Samuel 22:16-18
22:16
Lalu kelihatanlah dasar-dasar laut, alas-alas dunia tersingkap karena hardikan
TUHAN karena hembusan nafas dari hidung-Nya.
22:17
Ia menjangkau dari tempat tinggi, mengambil aku, menarik aku dari banjir.
22:18
Ia melepaskan aku dari musuhku yang gagah, dari pada orang-orang yang membenci
aku, karena mereka terlalu kuat bagiku.
Ini
perlindungan Tuhan kepada Daud. Sebab dasar bangunan yang dia bangun atas dasar
yang benar. Raja Daud tahu bahwa dia tidak akan mampu menghadapi karena
lawannya terlalu kuat. Sementara dia terancam untuk binasa maka tangan Tuhan datang
mengangkat dia. Kalau kita ada keteguhan dan menjauhi kejahatan maka
dijamin kita ini Tuhan yang punya
I Korintus 3:10-11
3:10
Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai
seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain
membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan,
bagaimana ia harus membangun di atasnya.
3:11
Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar
yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
Kalau
orang yang tidak senang dengan Paulus
mendengar ini mereka bisa mengatakan Paulus mengedepankan diri sendiri, dia
sombong sekali tetapi
rasul Paulus berbicara dalam tahbisan
yang benar dan Tuhan merestui serta mengapresiasi bukan datang dari pikirannya sendiri tetapi bahasa Roh Tuhan.
Tidak
ada yang lain, harus ada dasar keteguhan. Di sana diperlihatkan Yesus sebagai
dasar yang teguh, sejak Dia datang
ke dunia tidak pernah Dia menyimpang dari ketentuan Sorga. Jangan kita hanya
mengatakan Yesus Kristus tetapi keteguhan Yesus Kristus tidak diteladani. Yesus
Kristus tidak pernah goncang, Dia teguh terhadap amanah atau perintah Sorga.
Saya sebagai hamba Tuhan harus teguh, jangan goyah, sebab kalau tidak amblaslah
saya bersama jemaat.
Ketika
bangsa Israel pulang dari pembuangan, Alkitab mengatakan ketika dasar Bait
Allah diletakkan maka terjadi dua suasana yang berbeda, tetapi bukan berarti
berseberangan atau bertentangan.
Ezra 3:10
3:10
Pada waktu dasar Bait Suci TUHAN diletakkan oleh tukang-tukang bangunan, maka
tampillah para imam dengan memakai pakaian jabatan dan membawa nafiri, dan
orang-orang Lewi, bani Asaf, dengan membawa ceracap, untuk memuji-muji TUHAN,
menurut petunjuk Daud, raja Israel.
Begitu
dasar diletakkan diiringi dengan puji-pujian. Keteguhan kita terhadap dasar
akan menampilkan kehidupan yang bukan mengomel, buka bersungut atau bukan berbantah-bantah
tetapi yang memuji-muji Tuhan. Bersungut itu merusak dan membuat atap bocor.
Ezra 3:11-12
3:11
Secara berbalas-balasan mereka menyanyikan bagi TUHAN nyanyian pujian dan
syukur: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya
kepada Israel!" Dan seluruh umat bersorak-sorai dengan nyaring sambil
memuji-muji TUHAN, oleh karena dasar rumah TUHAN telah diletakkan.
3:12
Tetapi banyak di antara para imam, orang-orang Lewi dan kepala-kepala kaum
keluarga, orang tua-tua yang pernah melihat rumah yang dahulu, menangis dengan
suara nyaring, ketika perletakan dasar rumah ini dilakukan di depan mata
mereka, sedang banyak orang bersorak-sorai dengan suara nyaring karena
kegirangan.
Artinya
di sisi lain ada pujian dan di sisi lain ada tangisan. mereka menangis karena mengingat
prilaku masa lalunya dan memuji Tuhan karena melihat kemurahan Allah yang luar
biasa sehingga mereka ada di situ. Mereka memuji Tuhan karena melihat mereka
ada dan dibangun oleh Tuhan hanya karena kemurahan Tuhan.
Ini
yang harus kita jaga, harus ada keteguhan dari apa yang dibangun oleh Tuhan.
Jangan menjadi umat Tuhan yang tidak teguh. Yang tidak teguh inilah yang banyak
menyusahkan dan menjadi duri dalam pelayanan.
Mazmur 11:1-7
11:1
Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Pada TUHAN aku berlindung, bagaimana kamu
berani berkata kepadaku: "Terbanglah ke gunung seperti burung!"
11:2
Sebab, lihat orang fasik melentur busurnya, mereka memasang anak panahnya pada
tali busur, untuk memanah orang yang tulus hati di tempat gelap.
11:3
Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?
11:4
TUHAN ada di dalam bait-Nya yang kudus; TUHAN, takhta-Nya di sorga; mata-Nya
mengamat-amati, sorot mata-Nya menguji anak-anak manusia.
11:5
TUHAN menguji orang benar dan orang fasik, dan Ia membenci orang yang mencintai
kekerasan.
11:6
Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angin yang
menghanguskan, itulah isi piala mereka.
11:7
Sebab TUHAN adalah adil dan Ia mengasihi keadilan; orang yang tulus akan
memandang wajah-Nya.
Yerusalem
Baru ada 12 batu dasar. Bagaimana mau masuk dalam Yerusalem Baru kalau tidak
ada keteguhan dan ketekunan.
II Timotius 2:19
2:19
Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan
mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama
Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."
Tuhan
mengenal si A dan si B karena sama-sama teguh. Karena sama-sama teguh maka
persekutuannya bertambah dan tidak ada masalah. Kalau satu tidak teguh dan yang
lain teguh maka yang tidak teguh ini yang terlontar dan menjadi bagaikan anak
panah yang diarahkan pada yang teguh. Yang tidak teguh ini yang membuat perpisahan.
Amos 3:3
3:3 Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka
belum berjanji?
Tidak
mudah untuk teguh dalam pengajaran kalau tidak ada komitmen di hati mau serius
dengan Tuhan. Kehidupan itu harus mengerti tugas tanggung jawabnya, apa
sebabnya dia bagaikan Yehezkiel dan Yeremia. Yehezkiel dan Yeremia memiliki
Firman pengajaran dan Firman nubuatan, keduanya teguh di dalamnya.
Tuhan
membuat Yehezkiel bisu supaya
tidak berbicara kepada umat yang memberontak,
tetapi kalau Tuhan berbicara dengan dia mulutnya terbuka. Artinya kepada orang
yang memberontak terhadap Firman tidak akan ada pembukaan mulut, berarti tidak
akan Tuhan percayakan pembukaan rahasia Firman.
Kalau
kita dilawati dengan pembukaan rahasia Firman ayo kita responi, kita topang dan
dukung sehingga kita benar-benar mendapatkan empat perkara yang sudah disediakan Tuhan seperti yang dialami oleh raja Daud
semua ini dijamin
oleh Tuhan.
3. Angin
menyerang dinding
Dinding
yang diserang oleh angin ini menunjuk persekutuan. Mulai dari persekutuan
nikah. Angin akan berupayakan menghancurkan persekutuan nikah kehidupan yang
sudah ada di dalam pengajaran. Berbeda dengan orang yang belum tahu pengajaran.
Kalau
terjadi sengketa dan perselisihan jangan kita kaget, itu adalah serangan dari
angin. Kalau ada serangan angin harus segera kita tutup, jangan malah kita
membuka jendela lebar-lebar.
Yang
ditekankan yang diserang oleh angin. Angin ini adalah angin pengajaran
permainan palsu manusia. Dalam Wahyu 13:11-18, angin pengajaran palsu manusia
ini bergerak di bidang spiritual dan juga bergerak di bidang financial (bidang ekonomi).
Wahyu 13:11-18
13:11
Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua
sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
13:12
Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia
menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang
luka parahnya telah sembuh.
13:13
Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari
langit ke bumi di depan mata semua orang.
13:14
Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah
diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia
menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk
menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
13:15
Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang
itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa,
sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
13:16
Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau
miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada
dahinya,
13:17
dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka
yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
13:18
Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia
menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang
manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Ini
mujizat luar biasa sehingga patung bisa berbicara. Kalau melihat mujizat
sekarang sudah terheran-heran apalagi kalau muncul nabi palsu ini. Mujizat
secara jasmani itu jangan menjadikan tolak
ukur atau suatu kebanggaan
bahwa kehidupan itu ada dalam kebenaran. Sebab dalam Bilangan 14:11 sudah 10
kali bangsa Israel mencobai Tuhan walaupun Tuhan sudah memperlihat mujizat di
depan mata mereka.
Kepalsuan
ini bergerak di bidang bisnis. Hamba Tuhan yang murni pelayanannya tidak akan
campur dengan persoalan bisnis, apalagi sampai menjual domba. Ketika Yesus
menyucikan Bait Allah yang ditemukan adalah imam-imam yang menjual domba.
Arah
kepalsuan benar-benar dimiliki oleh antikristus. Jadi kita waspada. Kalau dalam
gereja Tuhan digalakkan praktek jual beli maka pelan dan pasti pendeta itu
mengarahkan dirinya bersama sidang
jemaat untuk digenggam oleh antikristus.
Ibadah
yang menitik beratkan pada soal ekonomi atau perkara-perkara yang lahirian itu
tidak jauh bahkan dekat dengan kepalsuan. Hal seperti ini pasti ambruk sebab tidak ada yang palsu bisa
bertahan, kecuali asli
yang bertahan.
Kita
sebagai umat Tuhan diberikan Tuhan iman, pengharapan dan kasih. Ini diuji oleh
Tuhan, apakah iman itu hancur, pengharapan itu hancur dan kasih itu hancur?
Kalau hancur berarti tidak teguh.
a) Iman
diuji
Ibrani
10:22
10:22
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati
nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Ayat 22 ini dalam terang Tabernakel kena pada buli-buli
emas yang berisi manna. Itu bebicara tentang iman. Iman dalam pengertian
persekutuan kita dengan Yesus Anak Allah. Ini yang mau dihancurkan.
Serangan-serangan angin itu terhadap dinding yaitu persekutuan kita dengan
Yesus lewat Firman dalam tanda iman yang ada pada kita yang tumbuh lewat Firman
pengajaran.
Apakah kita ini buli-buli tanah liat yang berubah
menjadi buli-buli emas atau sudah menjadi buli-buli emas kemudian berubah menjadi
belanga tanah. Ketika Tuhan memerintahkan kepada Musa supaya orang Israel
memungut manna, juga Musa
memerintahkan kepada Harun mengambil manna dan diletakkan di dalam buli-buli
tanah. Tetapi dalam Ibrani pasal 9 buli-buli tanah itu sudah berubah menjadi
buli-buli emas. Orang yang teguh itu adalah buli-buli tanah yang berubah
menjadi buli-buli emas. Tetapi orang yang tidak teguh bagaikan buli-buli emas
berubah menjadi belanga tanah. Artinya persekutuannya dengan Kristus menjadi
pudar. Mustinya meningkat pada persekutuan yang diwarnai emas, berarti karekter
dan sifat serta tabiat Kristus yang
bagaikan emas itu turun dalam kehidupannya.
Ratapan
4:1-2
4:1
Ah, sungguh pudar emas itu, emas murni itu berubah; batu-batu suci itu terbuang
di pojok tiap jalan.
4:2
Anak-anak Sion yang berharga, yang setimbang dengan emas tua, sungguh mereka
dianggap belanga-belanga tanah buatan tangan tukang periuk.
Ini kebalikan arah. Tadinya mengarah dari tanah
menjadi emas, sekarang berbalik arah dari emas berubah menjadi tanah. Ini yang
berbahaya dalam gereja Tuhan dan jangan sampai terjadi dalam diri kita. Utamanya
saya hamba Tuhan, jangan sampai saya menukik dan tidak meroket. Inilah
hancurnya iman, hancurnya hubungan kita dengan Anak Allah yang tunggal oleh karena dihantam oleh angin pengajaran palsu. Berarti lepas persekutuan
dengan Yesus Putra Allah yang tunggal.
b) Pengharapan
diuji
Ibrani
10:23
10:23
Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia,
yang menjanjikannya, setia.
Ayat ini kena pada tongkat Harun yang bertunas,
berbunga dan berbuah badam. Ini menunjuk persekutuan kita dengan Roh Kudus. Roh
Kudus akan memimpin dan mengarahkan kita pada apa yang menjadi kehendak Tuhan
sehingga kita memiliki pengharapan. Pengharapan ini selalu jalan bersama dengan
kesucian.
I
Yohanes 3:3
3:3
Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama
seperti Dia yang adalah suci.
Pengharapan ini jangan hancur karena serangan angin
terhadap dinding. Sebab kalau hancur maka Roh Kudus ini akan menjadi musuh yang
aktif. Angin pengajaran palsu itu tujuannya untuk menggagalkan hubungan kita
dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Prakteknya untuk menghancurkan
persekutuan mulai dari nikah.
Kalau kehilangan pengharapan akhirnya berserah
kepada nasib.
c) Kasih
diuji
Ibrani
10:24
10:24
Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih
dan dalam pekerjaan baik.
Ayat ini kena pada dua loh batu yang menunjuk persekutuan
dengan Allah Bapa dalam kasihNya. Setan juga mau merusaknya sebab itu harus
saling mendorong dalam kasih agar jangan ada yang rusak.
Saling menasihati ini belum tentu diterima, lebih
sering berbalik marah. Apalagi kalau keinginannya yang bertentangan dengan
Firman diberi tahu, biasanya malah berbalik melawan. Hamba Tuhan yang teguh dalam
pengajaran seringkali menasihati orang yang dilihat tidak teguh dalam
pengajaran dan berdiri di tanah yang labil sering mendapat perlawanan.
II
Timotius 2:19
2:19 Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh
dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan
"Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan
kejahatan."
Yang ditekankan di sini adalah keteguhan. Orang yang
teguh itu dikenal oleh Tuhan dan ada meterainya. Tidak mungkin pondasinya
amblas, tidak mungkin dindingnya hancur dan tidak mungkin atapnya bocor. Sebab itu tinggalkanlah hal yang tidak baik, peganglah ajaran yang sehat.
Apa yang kita dengarkan ini bukan pembahasan tanpa
dasar tujuan yang indah. Ada maksud Tuhan yang manis buat kita, sebab Tuhan
ingin kita ada di sana. Tuhan ingin kita ada dalam rangkulannya. Jangan jatuh
pada rangkulan permainan palsu manusia yang bergerak dalam ibadah tetapi lebih
banyak menekankan persoalan-persoalan bendawi, ibadah yang banyak menekankan bagaimana untuk
meraih keuntungan-keuntungan financial
(duniawi).
Kalau ibadah hanya menekankan persoalan yang duniawi
maka pasti akan terpisah. Kalau yang satu mempertahankan kemurnian pengajaran
maka pasti tidak akan disenangi oleh yang menekankan persoalan yang duniawi.
Tujuan pengajaran Firman ini mau mengingatkan kita agar kita jangan jatuh
terjerat dengan bentuk-bentuk pelayanan yang bisa mencelakakan kita.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar