Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yeremia 2:1-7
2:1 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk
Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada
kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin,
bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada
tetaburannya.
2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah
bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah,
malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.
2:4 Dengarlah firman TUHAN, hai kaum keturunan Yakub,
hai segala kaum keluarga keturunan Israel.
2:5 Beginilah firman TUHAN: Apakah kecurangan yang
didapati nenek moyangmu pada-Ku, sehingga mereka menjauh dari pada-Ku,
mengikuti dewa kesia-siaan, sampai mereka menjadi sia-sia?
2:6 Dan mereka tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN,
yang menuntun kita keluar dari tanah Mesir; yang memimpin kita di padang gurun,
di tanah yang tandus dan yang lekak-lekuk, di tanah yang sangat kering dan
gelap, di tanah yang tidak dilintasi orang dan yang tidak didiami manusia?
2:7 Aku telah membawa kamu ke tanah yang subur untuk
menikmati buahnya dan segala yang baik dari padanya. Tetapi segera setelah kamu
masuk, kamu menajiskan tanah-Ku; tanah milik-Ku telah kamu buat menjadi
kekejian.
Ini
adalah tantangan yang dihadapi oleh
Yeremia. Mau tidak mau Yeremia harus suarakan agar umat Israel itu dikembalikan perhatian atau pandangan mereka
kepada yang semula berarti yang asli.
Yeremia
adalah orang yang tidak pandai berbicara. Musa adalah orang yang tidak pandai
berbicara. Paulus juga mengaku orang yang tidak pandai berkata-kata. Mereka
inilah yang begitu nampak dan nyata menghadapi umat Tuhan. Rasul Paulus adalah
rasul yang diangkat oleh Tuhan spesial
untuk kita bangsa kafir.
Setelah
Tuhan singgung status umat Israel adalah mempelaiNya, diperlihatkan pada awalnya umat Israel itu menghasilkan, artinya menyenangkan hati Tuhan. Buktinya
ada pada ayat ketiga disebut “bagaikan buah bungaran”. Itu adalah hasil
mula-mula. Jadi awalnya Israel ini sangat menyenangkan hati Tuhan.
Yeremia 2:3
2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah
bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka
menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.
Berarti
dapat dinikmati, dapat di makan, ada persekutuan yang indah antara Israel
sebagai mempelai
wanita dan Tuhan sebagai
Mempelai
Pria. Ini yang Tuhan
ingin kembalikan, agar Tuhan bersama umatNya ini kembali kepada pengalaman
semula. Tuhan memperlihatkan atau menunjuk bagaimana peran Tuhan memberikan
perlindungan kepada mereka. Ini adalah pernyataan Tuhan kepada orang Israel,
siapapun yang coba merampas haknya Tuhan mengambil buah bungaran, maka orang itu
bersalah di hadapan Tuhan dan malapetaka akan menimpa mereka. Ini perlindungan
Tuhan dalam status suami kepada Israel dalam status istri.
Alkitab
memberikan gambaran bahwa gembala-gembala di dalam sidang jemaat itu bagaikan
suami bayangan. Berarti tanggung jawab kami adalah melindungi umat Tuhan. Yang
mendapatkan perlindungan di dalam pelayanan itu tentu ada hasil. Kalau hasilnya
tidak menyenangkan maka pagar diangkat oleh Tuhan sehingga binatang hutan masuk
mengerogoti tanaman itu.
Itu
sebabnya kita harus mempertahankan buah bungaran (mula-mula). Bagaimana pelayanan dan kasih kita pada awal kita jumpa dengan Tuhan,
Tuhan menikmati itu, seperti kita menyodorkan buah bungaran kepada Tuhan. Kalau
Tuhan menikmati maka Tuhan akan menjadi pagar. Bukan hanya sebagai pagar biasa
tetapi pagar api sekeliling kita. Tetapi bila buah itu tidak menyenangkan di
lidah Tuhan maka apa boleh buat, pagar dicabut oleh Tuhan dan binatang buas
menyerbu tanaman itu. Ini jangan terjadi pada diri kita.
Kita
menghadapi suasana yang mengerikan di depan ini. Di mana-mana ada ancaman bom.
Makanya kita butuh perlindungan. Untuk mendapatkan perlindungan adalah lewat
Yeremia 2:3 tadi. Kita harus mengambil hikmahnya bahwa Tuhan ingin menikmati
buah dari kita, Tuhan ingin menikmati pelayanan kita.
Untuk
mengeluarkan buah yang baik perlu pembersihan.
Matius 12:35-37
12:35 Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik
dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang
jahat dari perbendaharaannya yang jahat.
12:36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia
yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
12:37 Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan,
dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."
Hati
itu pohonnya dan mulut itu buahnya. Kalau yang keluar dari mulut kita yang
tidak elok maka itu Tuhan rasakan kemudian Tuhan muntahkan. Kalau yang keluar
itu nikmat dan menyenangkan di lidahnya Tuhan maka ditelan. Kalau ditelan dalam
arti diterima berarti kita masuk dalam perlindungan Tuhan. Apapun terjadi di
dunia fana ini, kalau kita bisa menghasilkan buah yang lezat sehingga kita
ditelan oleh Tuhan maka kita masuk dalam pribadi Tuhan dan kita terlindung di
dalam Allah bersama Kristus.
Kolose 3:3
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi
bersama dengan Kristus di dalam Allah.
Tetapi
bagaimana kalau ucapan-ucapan kita yang adalah gambaran hati kita menghasilkan
buah yang tidak nikmat bagi Tuhan.
Tuhan
menemukan nenek moyang orang Israel di padang gurun dan Tuhan mengambil lalu
menanam kemudian menghasilkan buah bungaran yang lezat bagi Tuhan. Tetapi di
zaman nabi Yeremia mereka sudah berubah. Begitu juga di zaman Tuhan Yesus dan
zaman rasul-rasul. Sekarang Tuhan peringatkan lagi kepada kita supaya kembali seperti
semula.
Bila
bahasa kita adalah buah yang tidak enak dilidahnya Tuhan maka minta kepada
Tuhan agar kita dibersihkan. Yeremia yang diutus oleh Tuhan untuk membersihkan.
Bukan tanpa resiko ketika Yeremia berjalan untuk membersihkan lewat Firman
Tuhan yang telah dia terima. Sedangkan saudaranya sendiri membenci dia. Di
depan Yeremia mereka bersikap manis, tetapi Tuhan berkata “jangan percaya
kepada saudara-saudaramu, mereka bermulut manis”. Terhadap teman-teman
sebangsanya juga Tuhan katakan “waspada! Sebab mereka berhimpun untuk menangkap
apa yang engkau sampaikan, lalu mereka akan menyerang engkau”.
Yeremia 18:18
Kalau
kami hamba Tuhan bertahan itu kemurahan Tuhan sebab tantangan yang kami hadapi
tidak ringan. Adalah tugas kami hamba Tuhan sebagai suami bayangan bagi jemaat
untuk membersihkan sekaligus melindungi sidang jemaat dari sepak terjangnya
angin puting beliung yang menerpa perjalanan saudara.
Yesaya 32:1-2
32:1 Sesungguhnya, seorang raja akan memerintah
menurut kebenaran, dan pemimpin-pemimpin akan memimpin menurut keadilan,
32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat
perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti
aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah
yang tandus.
Kalau
Tuhan berkata orang yang mengganggu
buah itu akan dibinasakan, demikian juga kami hamba Tuhan sebagai suami
bayangan harus melindungi umat Tuhan supaya umat Tuhan siap untuk diperhadapkan
dengan Suami sesungguhnya (Yesus) ketika Dia datang pada
kali yang kedua.
Sekalipun
tanah itu gersang tetapi bila disirami air maka tanah itu bisa ditumbuhi dan
menjadi subur. Kalau ada serbuan pasir yang diterbangkan oleh angin maka ada
batu sebagai tempat berlindung. Bagaimana
iman bisa sempurna kalau diganggu oleh angin tidak sopan. Angin tidak sopan ini
membuat kembung perut kemudian kita mual.
Efesus 4:14
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang
diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu
manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
Di
dalam sidang jemaat kami hamba Tuhan bagaikan suami bayangan, kami harus bisa
memantau dan mendeteksi jemaat siapa yang sudah kemasukan angin pengajaran
palsu, kami bertanggung jawab. Kami harus meneladani Tuhan, formulanya kami
harus selalu mengingatkan bagaimana
awalnya kita jumpa dengan Tuhan.
Yeremia
dipakai oleh Tuhan untuk mengingatkan. Yang diingatkan ini sudah melampaui
waktu ratusan tahun yang lampau.
1.
Yeremia 2:4
2:4
Dengarlah firman TUHAN, hai kaum keturunan Yakub, hai segala kaum keluarga
keturunan Israel.
Ini bukan sekedar
disampaikan, ini disampaikan supaya mereka mengenal masa lampau nenek moyang
mereka yaitu Yakub. Bicara Yakub itu berbicara kesulungan. Sebenarnya keturunan
Yakub ini tidak ada hak apa-apa tentang kesulungan sebab itu miliknya Esau. Yakub
berjuang untuk mendapatkan hak kesulungan yang dinikmati oleh keturunannya. Jadi
orang Israel menikmati hasil perjuangan Yakub dahulu. Tidak ringan untuk
mendapatkan hak sulung sehingga keturunannya kecipratan hal ini. Sesungguhnya
hak kesulungan itu miliknya Esau tetapi karena Esau meringankan maka Yakub yang
mendapatkan.
Kalau kita mengenang hak
sulung, berkat sulung ini, kita sebenarnya tidak ada hak apa-apa. Keturunan
Yakub ini bisa menerima hak kesulungan sebab Yakub telah membayar. Kita bisa
menerima berkat sulung karena Tuhan Yesus sudah membayar dan diberikan kepada
kita dengan cuma-cuma. Keturunan Yakub tinggal menerima jadi, yang bergumul
adalah Yakub. Kita tinggal menerima jadi, yang bergumul adalah Tuhan Yesus.
Makanya mari kita kenang
kembali, kita menerima hak dan berkat sulung sehingga bisa ada dalam
perhimpunan anak-anak sulung yaitu Yerusalem Sorgawi karena ada yang membayar.
Kalau kita mengingat ini maka kita bisa mengatakan bahwa kita berutang nyawa,
berutang budi yang sangat besar kepada Tuhan.
Yakobus 1:16
1:16
Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
Diawali peringatan “jangan
sesat” karena ada angin pengajaran palsu yang membuat kita tersesat.
Yakobus 1:17-18
1:17
Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari
atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau
bayangan karena pertukaran.
1:18
Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran,
supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua
ciptaan-Nya.
Kita ini dijadikan oleh
Firman kebenaran. Ketika Tuhan Yesus di pengadilan Pilatus, Dia bicara
kebenaran. Pilatus bingung “apakah kebenaran itu?” padahal Dia menunjuk
PribadiNya sendiri.
Kita bisa menjadi anak
sulung, menerima berkat sulung sehingga kita memiliki hak untuk berhimpun dengan
anak-anak sulung di Yerusalem Sorgawi oleh karena ada Yang sudah membayar
harganya. Olehnya ini ulang berulang diingatkan agar kita memandang belas
kasihan Tuhan yang tertuju kepada kita bangsa kafir. Mengapa kita tidak
menghargai. Seharusnya kita berkata “saya berutang banyak kepada Engkau. Apapun
akan saya lakukan demi Engkau yang telah membayar harga”.
Ibrani 12:22-23
12:22
Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem
sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
12:23
dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada
Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang
telah menjadi sempurna,
Jadi Yerusalem Sorgawi
itu adalah himpunan anak-anak sulung dan malaikat-malaikat Tuhan. Apakah hal
ini saudara nikmati di hari-hari terakhir ini? Kalau berada di sana maka tidak
ada lagi yang mengganggu gugat kita di situ sebab kita sudah dipagari. Bukan
hanya pagar berduri tetapi pagar berapi. Apalagi yang kurang.
Zakharia 2:5
2:5 Dan
Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di
sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."
Tuhan berbicara kepada
orang Israel zaman Yeremia “dengarkanlah Firman Tuhan hai kaum keturunan Yakub”.
Yakub bisa merebut hak kesulungan karena ada yang memprakarsai itulah ibunya
yaitu Ribka. Ribka menyuruh Yakub mengambil dua anak kambing dari antara ternak
gembalaannya dan Ribka yang mengelola lalu dia menyuruh Yakub membawa kepada
bapanya. Awalnya Yakub tidak mau sebab berpikir akan diketahui oleh papanya dan
kutuk yang dia terima. Tetapi Ribka berkata “nanti aku bertanggung jawab” dan
dia yang mengatur semuanya. Ini adalah ibu yang luar biasa yang bertanggung
jawab. Ini gambaran gembala yang adalah ibu dalam sidang jemaat.
I Tesalonika 2:7,11
2:7
Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan
merawati anaknya.
2:11
Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati
kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,
Kenapa ibunya berani bertindak seperti itu?
Karena mamanya tahu bahwa anaknya yang sulung yaitu Esau sudah menjual hak
kesulungannya kepada Yakub. Jadi Yakub ini sudah memenuhi empat hal:
1.
Hak
sulung sudah dia penuhi dengan dia membayar harganya kepada Esau.
2.
Pakaian
Esau dipakaikan kepadanya, berarti pakaian sulung ada padanya.
3.
Makanan
sulung ada padanya dan dia sajikan kepada Ishak papanya.
4.
Tanda
kesulungan ada padanya. Karena Esau anak sulung badannya berbulu maka tangan
dan leher Yakub sudah dibungkus dengan kulit kambing, itu adalah tanda
kesulungan.
Jadi hak kesulungan itu
dibayar mahal oleh Yakub. Terlambat 1 menit saja habislah dia. Untung dia
memanfaatkan waktu dengan dibantu oleh ibunya.
Kejadian 27:30
27:30
Setelah Ishak selesai memberkati Yakub, dan baru saja Yakub keluar meninggalkan
Ishak, ayahnya, pulanglah Esau, kakaknya, dari berburu.
Walaupun Yakub memiliki 4
hal tadi tetapi kalau Tuhan tidak bersama dengan dia, dapat saudara bayangkan
bagaimana nasibnya Yakub apa yang terjadi padanya. Kalau ketika Yakub berlutut
diberkati oleh Ishak lalu muncul Esau maka habislah dia. Bagi kita umat Tuhan
sekarang waktu sudah semakin singkat, jangan kita buang-buang waktu lagi. Esau
sudah mau datang. Esau di sini adalah gambaran antikristus.
Biarlah kita selalu ingat
bahwa kita mendapatkan hak dan berkat sulung karena ada yang bayar harga yaitu
Tuhan Yesus. Sebabnya kita sudah harus mengupayakan. Kalau kita tahu bahwa kita
belum bisa menyodorkan buah yang sesuai lidahnya Tuhan maka segeralah berubah,
jangan tunda-tunda waktu sebab sekarang ini sudah bergerak pasukannya Esau. Gerakan
antikristus mulai terasa hari-hari terakhir ini. Hal ini sudah ditunjukkan di
depan mata kita, tetapi kita masih belum mampu menampilkan buah bungaran.
Buah bungaran itu adalah
miliknya Tuhan.
Keluaran 34:26a
34:26 Yang terbaik dari buah bungaran hasil tanahmu
haruslah kaubawa ke dalam rumah TUHAN, Allahmu.
Di dalam kalangan Israel
sendiri, makin diperkecil lagi oleh Tuhan yang menjadi miliknya Tuhan adalah
suku Lewi. Ini pelajaran bagi kita, ternyata orang-orang yang memiliki hak dan
berkat sulung ini adalah orang-orang yang dilibatkan dalam pelayanan dan yang
mereka tangani adalah alat-alat kesucian Tuhan.
Bilangan 3:11-13
3:11
TUHAN berfirman kepada Musa:
3:12
"Sesungguhnya, Aku mengambil orang Lewi dari antara orang Israel ganti
semua anak sulung mereka, yang terdahulu lahir dari kandungan, supaya orang
Lewi menjadi kepunyaan-Ku,
3:13
sebab Akulah yang punya semua anak sulung. Pada waktu Aku membunuh semua anak
sulung di tanah Mesir, maka Aku menguduskan bagi-Ku semua anak sulung yang ada
pada orang Israel, baik dari manusia maupun dari hewan; semuanya itu
kepunyaan-Ku; Akulah TUHAN."
Jadi buah sulung dan anak
sulung itu kepunyaannya Tuhan. Orang Lewi ini spesial diambil oleh Tuhan untuk
melayani perkakas-perkakas kudus. Ini dikaitkan dengan Tuhan membunuh anak-anak
sulung Mesir. Kalau sekarang ini kita telah diangkat menjadi anak sulung yang memiliki
hak dan berkat sulung lalu kita mengabaikan tujuan dari panggilan ini maka akan
senasib dengan anak sulung Mesir yang dibunuh Tuhan. Jangan sampai hal ini
terjadi.
Jadi orang yang memiliki
pakaian sulung, makanan sulung, tanda sulung dan hak sulung, dia buktikan
dengan terlibat dalam pelayanan. Tidak peduli di mata manusia itu pelayanan
kecil atau besar, kita harus terlibat dalam pelayanan, itu tanda dia adalah
anak sulung. Makanya Tuhan memberikan talenta sesuai kemampuan, ada yang satu,
ada yang dua, ada yang lima. Tetapi semua tujuannya supaya
dikerjakan, artinya ada pelayanan. Jangan sudah kecil kemudian tidak mau lagi
dikerjakan.
Esau menggambarkan
gerakan iblis atau setan, dia adalah musuh dari orang yang memiliki hak dan
berkat sulung. Hanya orang yang sehat rohaninya yang tahu bahwa iblis itu
adalah musuh. Dengan catatan dia pasti akan melawan setan. Setan artinya
menentang, melawan. Olehnya itu kita harus konfrontir dengan dia, kita harus
melawan dia! Kalau kita tidak mau melawan iblis yang selalu mengejar anak-anak
sulung, yang mengejar hak dan berkat sulung yang kita miliki, maka nanti iblis
akan memakai kehidupan itu melawan kebenaran (Yesus).
Mengapa iblis menentang
atau melawan kita? Sebab dalam dirimu
dan diriku ada hak dan berkat sulung. Kalau tidak mau melawan iblis, akhirnya kehidupan
itu akan terlibat dalam persahabatan dengan iblis dan iblis akan
memakai kehidupan itu untuk melawan kebenaran. Artinya dia akan memakai
kehidupan itu untuk melawan rencana Allah. Ini jangan terjadi dalam diri
saudara dan diri saya. Jangan kita melawan rencana Allah.
Contohnya yang mau
melawan rencana Allah adalah Petrus. Petrus disebutkan oleh Tuhan “iblis”
karena Petrus melawan rencana Allah ketika Tuhan Yesus menceritakan tujuanNya
ke Yerusalem.
Matius 16:23
16:23
Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau
suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan
Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Untung Petrus tidak
berbalik kanan dan meninggalkan Tuhan Yesus, untung dia tidak tersinggung. Petrus
menerima dan dia berubah. Akhirnya dia menikmati kemuliaan Tuhan di atas gunung
yang menggambarkan kemuliaan Tuhan yang akan datang kedua kali. Hal itu dia
tulis kembali:
II Petrus 1:16-19
1:16
Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami
memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai
raja, tetapi kami adalah saksi mata dari kebesaran-Nya.
1:17
Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah
Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan:
"Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
1:18
Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-sama dengan Dia di
atas gunung yang kudus.
1:19
Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh
para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti
memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar
menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Karena Petrus yang
tadinya Tuhan sebut “setan” ini mau berubah, maka dia diangkat menjadi gembala.
Kalau dia mengamuk saat dibilangi setan maka Tuhan tidak akan mengangkat dia
menjadi gembala dan Tuhan tidak akan izinkan dia melihat kemuliaan Tuhan di
atas gunung. Walaupun dia disebut iblis, tetapi karena berubah sikap dan
menerima itu karena kebodohannya maka akhirnya dia menjadi saksi mata kemuliaan
Tuhan di atas gunung yang bernubuat kemuliaan Tuhan Yesus pada kedatanganNya
pada kali yang kedua dan selanjutnya dia diangkat menjadi gembala bagi sidang
jemaat di pusat ibadah yaitu di Yerusalem. Petrus berubah dan terjadilah pengampunan dan pemulihan dari Tuhan.
Awalnya Petrus bicara
seenak perutnya ketika melarang Tuhan Yesus ke Yerusalem untuk menderita. Petrus
menyadari ini, dia diam seribu kata, dalam arti dia menerima teguran. Akhirnya dia diangkat menjadi
malaikat sidang jemaat di Yerusalem. Walaupun akhirnya kaki dian yang ada di
Yerusalem bergeser ke Antiokhia. Tetapi tidak bertahan lama di Antiokhia, kaki
dian itu beralih ke Efesus. Namun sayang Efesus tidak bisa mempertahankan. Ini
pelajaran bagiku, jangan sampai Tuhan mempercayakan kaki dian yaitu terang
dalam sidang jemaat tetapi Tuhan alihkan kepada orang lain dan kembali ke
Yerusalem.
Sekarang ini kaki dian
ada di tengah-tengah bangsa kafir. Biarlah kita bagaikan kaki dian yang terang
benderang karena dilayani terus oleh Tuhan Yesus sebagai Imam Besar. Kaki dian
adalah tempat Tuhan Yesus beraktivitas.
Kalau ada kaki dian yang terang benderang maka itu tanda di situ ada Tuhan
Yesus dan itu berarti hak sulung ada di situ. Ini adalah hal yang harus kita
pertahankan. Kalau mungkin telingamu sakit disabet oleh pedang Firman, terima
saja.
Di dalam Alkitab ada
orang yang sudah percaya Tuhan Yesus tetapi berpihak kepada iblis. Jadi sudah
anak sulung, sudah bersama Yesus tetapi kenapa bisa kembali menjadi alatnya
iblis.
Kisah Para Rasul 13:9-12
13:9
Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia,
13:10
dan berkata: "Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat
dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti
membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu?
13:11
Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi
buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari." Dan
seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil
meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia.
13:12
Melihat apa yang telah terjadi itu, percayalah gubernur itu; ia takjub oleh
ajaran Tuhan.
Kalau menjadi anak iblis
maka dia menjadi penentang kebenaran. Padahal kita diangkat menjadi anak sulung
untuk melawan iblis.
Akhirnya Elimas ini
menjadi buta beberapa saat. Buta di sini berarti tanda dia tidak mengerti
kebenaran Allah. Akhirnya gubernur di Sirpus itu percaya kepda Tuhan Yesus bukan
karena melihat mujizat tetapi karena pengajaran.
2.
Yeremia 2:4
2:4
Dengarlah firman TUHAN, hai kaum keturunan Yakub, hai segala kaum keluarga
keturunan Israel.
Dalam keadaan prima saja
Yakub sudah dihantui ketakutan berhadapan dengan Esau. Apalagi ketika di tepi
sungai Yabok pangkal pahanya sudah diputar oleh Tuhan sehingga dia berjalan
terseok-seok. Walaupun kakinya sudah dipelintir oleh Tuhan, dia menang.
Artinya dengan menyebut
kaum keluarga keturunan Israel, Tuhan mengingatkan kepada mereka bagaimana
kehidupan Yakub itu benar-benar bersandar penuh kepada Tuhan dan tidak bersandar
pada kekuatannya. Jadi keturunan Israel ini diingatkan oleh Tuhan “dulu kamu
adalah kehidupan yang bersandar kepadaKu” tetapi sekarang bagaimana.
Itu juga yang diingatkan
Tuhan kepada kita agar kita bersandar penuh kepada Tuhan, jangan bersandar pada
pohon cengkehmu, itu dicela Tuhan. Lebih sial lagi kalau mendewakan kekuatan
kita. Kalau mendewakan kekuatan kita maka Tuhan mencela kita. Tetapi apapun
fasilitas yang telah Tuhan berikan kepada kita, tetap kita bersandar kepada
Tuhan. Biarpun kita memiliki fasilitas tetapi kalau Tuhan tidak kita jadikan
andalan maka tetap tidak akan berhasil.
Habakuk 1:11,7
1:11
Maka berlarilah mereka, seperti angin dan bergerak terus; demikianlah mereka
bersalah dengan mendewakan kekuatannya.
1:7
Bangsa itu dahsyat dan menakutkan; keadilannya dan keluhurannya berasal dari
padanya sendiri.
Memang mereka kelihatan
jago dan hebat tetapi mereka bersandar pada kekuatannya. Kalau kita bersandar
kepada kekuatan kita tanpa bersandar kepada Tuhan maka nantinya akan berhadapan
dengan Babel yang menunjuk kekuatan gereja palsu yang dikawal oleh antikrist. Kalau kita bersandar kepada Tuhan
maka Tuhan akan mengalahkan mereka dan kita dilindungi. Oleh sebabnya keturunan
Israel diajar di sini, sekarang kita yang diajar untuk bersandar kepada Tuhan.
Apapun kesanggupan
saudara, apapun kemampuan saudara, apapun fasilitas yang Tuhan berikan, katakan
kepada Tuhan “Tuhan saya tidak bersandar pada itu, saya bersandar kepada Tuhan”
maka fasilitas yang Tuhan beri akan bermanfaat bagi Tuhan.
Amsal 3:5
3:5
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada
pengertianmu sendiri.
Jadi nama yang
dikaruniakan oleh Tuhan yaitu Israel itu adalah tanda dia bersandar penuh
kepada Tuhan sehingga dia menang. Kemenangan hanya diraih bila kita bersandar
kepada Tuhan.
Kita sekarang berperang
melawan roh antikristus. Yang menang adalah orang yang dipanggil, dipilih dan
setia. Jangan hanya menjadi orang Kristen yang dipanggil tetapi bawalah dirmu
untuk dipilih. Dipilih ini berarti masuk dalam penggembalaan. Setelah itu kita
harus setia maka kita pasti menang.
Wahyu 17:14
17:14
Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan
mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja.
Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil,
yang telah dipilih dan yang setia."
Tuhan sudah beri jaminan,
orang yang bersandar kepadaNya bukan hanya menang tetapi lebih dari pemenang.
Roma 8:37
8:37
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh
Dia yang telah mengasihi kita.
Kalau
kita ukur dengan pesta bangsa Israel, kita sudah ada pada hari-hari terakhir
pesta grafirat/ pesta
pendamaian. Dalam pesta grafirat inilah kita diajar oleh Tuhan untuk mematikan
semua keinginan daging. Itu sebabnya kita harus berpuasa yang dalam bahasa
gerikanya adalah nistio. Artinya kita
harus berpantang, barang siapa yang tidak berpantang pasti dibunuh oleh Tuhan.
Kita harus berpantang dari persoalan-persoalan yang tidak berkenan kepada Tuhan/ keinginan daging.
Kalau
kita tidak melihat Dia yang sudah membayar hak sulung kita maka kita bukannya
menang tetapi kalah dan akan dihukum bersama dengan iblis, antikristus dan nabi palsu di dalam api neraka.
Dalam
Yeremia pasal 2 ayat 5, Tuhan berbicara lebih keras lagi ketika melihat
kekasihnya tega meninggalkanNya padahal sudah diberikan hak sulung, sudah
dibawa menjadi pemenang, sudah dijaga dengan pagar berapi.
Yeremia 2:5
2:5 Beginilah firman TUHAN: Apakah
kecurangan yang didapati nenek moyangmu pada-Ku, sehingga mereka menjauh
dari pada-Ku, mengikuti dewa kesia-siaan, sampai mereka menjadi sia-sia?
Kalimat
mengikuti dewa kesia-siaan ini pernah disebutkan oleh Yunus dan sebenarnya itu
dia tujukan pada dirinya sendiri. Yunus yang berpegang pada berhala kesia-sian
akhirnya dibuang ke laut dan seharga sampah. Yunus yang meninggalkan Tuhan yang
menyuruhnya ke Niniwe. Dia pergi ke Tarsis karena itu kota dagang yang besar,
dari pada dia pergi ke Niniwe yang tidak menjanjikan apa-apa.
Yunus 2:8
2:8 Mereka yang berpegang teguh pada berhala
kesia-siaan, merekalah yang meninggalkan Dia, yang mengasihi mereka dengan
setia.
Padahal
Tuhan Yesus kekasih kita yang setia. Dia perlihatkan ketika kita tampil seperti
buah bungaran dan Dia melindungi. Tuhan perlihatkan kepada keturunan Yakub
bagaimana nenek moyangnya berjuang sehingga mereka memiliki berkat sulung.
Tuhan perlihatkan mereka memiliki kemenangan karena nenek moyangnya bersandar
kepada Tuhan. Kenapa mereka tega meninggalkan Tuhan yang mengasihi dan
mencintai mereka.
Karena
Yunus meninggalkan panggilan Sorgawi maka dia menjadi seharga sampah dan dia
dibuang ke laut.
Jangan
kita ditipu oleh berhala, oleh kekerasan hati dan oleh keserakahan. Dia
kekasihmu dan kekasihku, dengan setia Dia mengasihi kita. Sekalipun seperti Petrus
sudah Tuhan sebut “iblis” tetapi ketika dia bertobat, Tuhan akhirnya mengangkat dia menjadi gembala.
Ini
adalah gambaran kesetiaan Tuhan mengasih kita. Masakan kita tidak setia kepada
Tuhan. Mengapa kita melayani Tuhan dengan asal, dengan semberono, melayani
Tuhan dengan selera kita dan tidak mau menyenangkan lidahnya Tuhan. Biarlah pelayanan
apapun yang kita lakukan, semua itu kita kerjakan seperti buah yang
menyenangkan selera Tuhan sehingga bila antikristus datang kita akan dilindungi
oleh Tuhan.
Layanilah
Tuhan yang setia mengasihimu.
Hamba Tuhan, seberapapun jiwa yang Tuhan percayakan, layanilah Tuhan dengan
setia. Kita hamba Tuhan tampil di sana sebagai suami bayangan bagi sidang
jemaat, bawalah mereka kepada Suami yang sesungguhnya yang mengasihi kita
dengan setia.
Tuhan
memberkati.