Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 1:23
1:23 Jawabnya:
"Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan
Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya."
Ini
kutipan dari kitab nabi Yesaya pasal 40. Yohanes pembaptis kemudian menyetir ayat ini
kembali. Itu jelas dalam Lukas pasal 3. Bila suara ini kita tanggapi dengan
serius maka hasilnya ada pada Yesaya 40:5,9-11. Tetapi kalau tidak ditanggapi
dengan serius, alias dianggap biasa/
disepelehkan, akhirnya akan memetik buah yang tidak menyenangkan.
Yesaya 40:9-10
40:9 Hai Sion,
pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi! Hai Yerusalem, pembawa
kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan
takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda: "Lihat, itu Allahmu!"
40:10 Lihat, itu
Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa.
Lihat, mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan
mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya.
Yang menjadi upah jerih payah Tuhan ini adalah orang
yang menanggapi seruan dari Yohanes Pembaptis. Kalau kita sudah ditunjukkan
hasilnya seperti ini, tidak mungkin sebenarnya kita hanya berdiam diri atau tidak
mau menanggapi.
Ini peran Tuhan yang diperlihatkan kepada umat Tuhan
yang menanggapi.
Yesaya
40:11,5
40:11 Seperti
seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya
dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya
dengan hati-hati.
40:5 maka
kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya
bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah mengatakannya."
Kemuliaan
Tuhan akan dinyatakan bagi gereja yang menanggapi dan mata dunia akan melihat.
Penampilan
Yohanes Pembaptis di sini 700 tahun setelah nabi Yesaya. Jadi nubuatan nabi
Yesaya dalam pasal 40, digenapkan pada waktu kedatangan Tuhan Yesus pada kali
yang pertama. Ini adalah nubutan ganda yang akan digenapkan di depan kita ini.
Justru penggenapan yang sempurna ada di depan kita. Olehnya kalau kita tidak
menanggapi nubuatan nabi Yesaya yang penggenapannya ini berganda, maka nanti
kita akan mengalami sesuatu yang tidak elok pada diri kita sendiri. Artinya
orang itu tidak akan masuk dalam kehidupan yang dipertontonkan Tuhan dalam
kemuliaanNya.
Apa
yang dinubuatkan oleh Tuhan dalam Alkitab akan digenapi dan kita masuk dalam era
penggenapan secara sempurna. Olehnya itu kita harus menanggapi dengan serius,
dalam artian sempurna pandangan kita terhadap nubuatan Firman ini. Kita ini sudah
ada di ujung di mana Firman Tuhan akan digenapi secara sempurna. Kita berada
2700 tahun yang lalu ketika Yesaya bernubuat.
Ø
Luruskan jalan Tuhan
Yang harus kita sikapi adalah
rela hidup kita ini untuk meluruskan jalan Tuhan. Tuhan ingin Dia berjalan di
jalan yang lurus. Memang Tuhan sudah menyediakan jalan lurus tetapi
dibengkokkan oleh manusia. Jalan Tuhan ini ada dalam hati kita. Hati kita harus
lurus kepada Tuhan, jangan bengkok-bengkok! Jangan hanya lurus di gereja tetapi
bagaimana ketika di luar. Juga ketika kita mendengar Firman, apakah kita
tanggapi dengan hati lurus atau lain sikap kita. Sebab Tuhan juga akan bersikap
sesuai dengan sikap kita. Dua kali Tuhan memperingatkan kita soal itu. Ini
peringatan serius dari Tuhan kepada kita supaya kita benar-benar meluruskan
jalan Tuhan yaitu hati kita. Kita raba dulu bagaimana hati kita.
II
Samuel 22:26-27
22:26 Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia,
terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela,
22:27 terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci,
tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit.
Ini menyangkut persoalan hati.
Hati ini yang harus diluruskan menjadi jalannya Tuhan.
Mazmur
18:26-27
18:26 Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia,
terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela,
18:27 terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci,
tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit.
Dua kali hal ini Tuhan ingatkan
untuk kita. Bukan lagi untuk zaman Daud atau zaman Samuel, karena itu harus
kita tanggapi dengan serius. Dua kali ini adalah bahasa Firman Tuhan sebagai
peringatan terakhir supaya kita meluruskan hati dan jangan bengkok. Kalau hati
masih bengkok, cepat kita luruskan.
Hati ini selalu diganggu oleh
jendela tubuh. Hati selalu diganggu oleh panca indera. Olehnya supaya hati bisa
lurus, panca indera kita harus kita tempatkan pada tempat yang benar. Supaya
benar-benar hidup kita sebagai umat Tuhan dan hamba Tuhan itu baik.
1.
Mata
Mata untuk tubuh jasmani kita memandang
sesuatu. Begitu kita pandang maka akan mendatangkan keinginan. Itu fungsi mata
bagi tubuh. Olehnya itu bila tidak diluruskan atau disucikan, maka mata akan
berakibat dosa!
Mata untuk jiwa adalah untuk
membayangkan sesuatu. Bila mata jiwa ini disucikan maka akan menimbulkan
kerinduan hati untuk bertemu dengan Yesus. Ini perlu diluruskan karena jiwa
kita seringkali membayang-bayangkan. Banyak yang kita bayang-bayangkan, itu
peran mata pada jiwa. Bila tidak disucikan maka kita akan hidup dalam kenajisan!
Itu sebabnya perlu diluruskan jalan bagi Tuhan yaitu hati kita ini lewat
panca indera.
Mata bagi roh akan menimbulkan
pengharapan masa depan. Kalau ini tidak disucikan maka kita tidak ada harapan
untuk bertemu dengan Yesus. Olehnya itu roh kita yang menimbulkan pengharapan
ini perlu ditekel oleh Tuhan supaya kita dibawa pada masa depan yang penuh
pengharapan. Kalau tidak disucikan bukannya memiliki masa depan yang penuh
harapan, tetapi malah akan diseret pada masa depan yang mencelakakan.
Olehnya itu kita harus meluruskan
jalan bagi Tuhan. Kalau hati diluruskan itu berangkat dari panca
indera.
2.
Telinga
Telinga untuk tubuh untuk
mendengar suara atau bunyi. Kalau telinga tidak disucikan maka yang digemari
malah suara atau bunyi yang bernada porno, nyanyian yang mengarah pada seks
atau kenajisan.
Telinga untuk jiwa itu untuk
mengenang sesuatu. Dalam hal ini apa yang kita kenang. Pertama kita harus
mengenang pelayanan perbuatan Tuhan yang luar biasa untuk kita. Kita dengar
suaraNya di sana, ada suara pengampunan di sana. Kalau tidak disucikan maka
isteri mengenang perbuatan suami yang tidak baik dan suami mengenang perbuatan
isteri yang tidak baik. Kalau mengenal hal-hal seperti itu berarti jiwanya yang
terganggu. Itu sebabnya telinga jiwa ini perlu disucikan.
Telinga untuk roh itu untuk
mendengar sehingga menimbulkan percaya (iman). Kalau mendengar suara orang dan
saudara percaya maka yang berperan saat itu adalah telinga roh saudara. Kalau ini
tidak diluruskan, maka bukannya menimbulkan percaya akan Firman Tuhan tetapi
malah merugikan kita.
3.
Hidung
Hidung untuk tubuh untuk mencium
bau harum atau busuk, berarti membedakan hal yang tercium secara jasmani.
Tetapi kalau hidung untuk tubuh disucikan maka nantinya akan sampai pada peran
roh.
Hidung untuk jiwa adalah untuk
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Hidung untuk roh adalah untuk
menghentar kita menyembah Tuhan. Makanya banyak orang Kristen susah menyembah
Tuhan karena dia belum menyerahkan tubuh, jiwa dan rohnya. Padahal ketiga-tiganya
Tuhan ingin sucikan dan sempurnakan. Kalau
Tuhan mau menyempurnakan, Dia memulai dari roh setelah itu jiwa baru terakhir tubuh
kita.
I
Tesalonika 5:23
5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu
seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak
bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Jadi Tuhan memulai dari roh kita.
Hidung untuk roh adalah menyembah.
Gereja Tuhan harusnya meluruskan
jalan Tuhan karena Tuhan Yesus segera
datang tetapi matanya malah dia umbar, telinganya dia umbar, hidungnya dia
umbar, bagaimana bisa membuat jalan bagi Tuhan
lurus. Kita sekarang ada pada era kegenapan nubuatan yang kedua.
4.
Kulit
Kulit untuk tubuh adalah untuk
meraba, untuk merasa.
Kulit untuk jiwa adalah gairah.
Tetapi kalau ini tidak dikembangkan maka yang terjadi kelesuhan. Kalau lesu dan
tidak punya semangat itu berarti kulit untuk jiwanya yang rusak. Kalau ini
diteruskan nanti kita tidak jumpa dengan Yesus. Bila saudara merasa lesu atau tidak ada gairah, jangan
berpikir itu karena tubuhmu. Menjadi tidak ada gairah karena jiwa kita, itu
sebabnya segera bangkitkan jiwa untuk memuji Tuhan.
Ini yang harus dikoreksi, apakah
benar kita menanggapi seruan di padang gurun “luruskan jalan Tuhan” atau malah
kita tidak menanggapi. Kalau mulai dilanda kelesuan dan tidak gairah untuk
Tuhan itu berbahaya.
Kulit untuk roh ini menimbulkan
kasih. Kalau mata jasmani melihat orang yang tergeletak lalu hatimu tergerak,
itu adalah peran dari roh saudara sehingga saudara mau menolong dia. Kalau ini
tidak dibenahi terus menerus maka akan menimbulkan kebencian dan dengki. Itu
menunjukkan kulit roh dari orang itu tidak berfungsi dengan benar. Bagaimana
mengatakan meluruskan jalan Tuhan kalau penuh kebencian. Kalau kita meluruskan
jalan Tuhan maka roh kita harus menimbulkan kasih.
5.
Lidah
Lidah untuk tubuh untuk mengecap
rasa.
Lidah bagi jiwa adalah bila kita
kesentuh maka akan mengeluarkan bunyi. Bunyi yang keluar itu adalah apa yang
ada di dalam hati. Bila lidah hati tidak disucikan maka yang keluar adalah
bunyi marah, bersungut, mengomel. Itu sebenarnya lidah dari jiwanya yang
bersuara. Bagaimana bisa lurus jalan Tuhan kalau yang keluar sungutan dan
omelan. Hal ini juga saya awasi untuk diri saya.
Lidah untuk roh akan menimbulkan
hikmat, bijaksana, akal budi dan pertimbangan. Kalau orang itu berakal budi,
bijaksana, punya hikmat mahrifat, berarti lidah rohnya sudah dijamah oleh
Tuhan. Jangan saudara berpikir nanti orang yang pendidikannya tinggi yang cakap
berbicara.
Ini semua yang harus diluruskan
kalau kita mau menyambut kedatangan Tuhan. Sebab dua kali Tuhan mengatakan kita
harus meluruskan. Kalau ini sudah dingatkan dua kali maka ini berarti
peringatan yang terakhi.
I
Raja-raja 11:9
11:9 Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada
Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah
dua kali menampakkan diri kepadanya,
Tidak tiga kali, kalau sampai dua
kali Firman itu diulang, itu sudah peringatan yang terkahir. Kita ini sudah mau
masuk pada kegenapan yang kedua, setelah ini tidak ada kesempatan lagi. Kalau
tidak menanggapi serius maka akan masuk dalam aniaya antikristus. Saya tidak
merindukan untuk ke sana tetapi saya rindu untuk masuk dalam penyingkiran dan
itu juga kerinduan hati Tuhan.
Jalan Tuhan ada di hati kita.
Untuk meluruskan hati kita maka panca indera kita disentuh oleh Tuhan. Ini
jelas untuk kita agar kita memperhatikan dengan baik-baik.
Ø
Lembah harus ditimbun.
Lembah ini bisa berupa jebakan.
Ada lembah Yosafat yang cukup luas dan di situ adalah tempat kancah peperangan.
Bahkan dalam Yoel pasal 3, Tuhan mengajak musuhNya ke lembah Yosafat untuk
bertempur di sana.
Yoel
3:9,12
3:9 Maklumkanlah hal ini di antara bangsa-bangsa:
bersiaplah untuk peperangan, gerakkanlah para pahlawan; suruhlah semua prajurit
tampil dan maju!
3:12 Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah
Yosafat, sebab di sana Aku akan duduk untuk menghakimi segala bangsa dari
segenap penjuru.
Lembah Yosafat ini adalah lembah
peperangan di zaman raja-raja Israel dulu. Kalau ini tidak segera ditimbun artinya
manusia itu cenderung untuk perang, entah itu perang dalam nikah atau perang
dalam sidang jemaat. Makanya yang tinggal di lembah adalah Amalek. Amalek
adalah bangsa yang suka berperang. Kita tahu bahwa Amaleklah bangsa yang pertama
berperang melawan Israel ketika mereka keluar dari Mesir.
Jadi lembah yang harus ditimbun
itu adalah roh peperangan, roh pertikaian, roh perselisihan. Baiklah kita
menimbun lembah supaya jangan kita saling berperang tetapi biarlah kita selalu
angkat perang melawan dosa.
Amalek adalah gambaran daging.
Yang suka diserang oleh Amalek adalah barisan paling belakang. Siapa itu
barisan paling belakang? Ada tiga suku yaitu Dan, Asyer dan Naftali. Disebut
mereka orang-orang lemah dan itu menjadi tempat gempurannya Amalek. Olehnya itu
kita harus waspada.
Ulangan
25:18
25:18 bahwa engkau didatangi mereka di jalan dan semua
orang lemah pada barisan belakangmu dihantam mereka, sedang engkau lelah dan
lesu. Mereka tidak takut akan Allah.
Siapa yang ada dibarisan
belakang?
Bilangan
2:31
2:31 Jumlah orang yang dicatat dalam laskar Dan
ada seratus lima puluh tujuh ribu enam ratus orang. Merekalah yang
terkemudian berangkat, menurut panji-panji mereka."
Laskar Dan ini terdiri dari suku
Dan, suku Naftali dan suku Asyer.
Kita hadir dalam ibadah jangan
tampil dengan roh perang. Kalau begitu mendengar Firman lalu mau menepis dan
malah melawan, itu berarti belum menimbun
lembah.
Barisan belakang ini yang paling
cepat diserang. Oleh sebab itu mari kita mengedepankan Tuhan supaya kita menjadi pemenang.
Yesaya
58:8; 40:5
58:8 Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti
fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu
dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu.
40:5 maka kemuliaan TUHAN akan dinyatakan dan seluruh
umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh, TUHAN sendiri telah
mengatakannya."
Pikirkanlah kemuliaan Tuhan dan
kedepankan kebenaran Allah maka saudara pasti mendapatkan perlindungan dan
saudara menjadi upah jerih payah Tuhan. Upah jerih payah Tuhan dikaitkan dengan
penggembalaan. Jadi supaya kita ditampilkan sebagai upah jerih payah Tuhan maka
kita harus ada dalam tiga macam ibadah penggembalaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar