Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 1:12-16
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang
berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki
dian dari emas.
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang
serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan
dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang
putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.
1:15 Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara
di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.
1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang
dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya
bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Kita
diingatkan kembali oleh Tuhan keseriusan Tuhan kepada gereja Tuhan yang hidup
di akhir zaman yang digambarkan dengan tujuh sidang di Asia Kecil. Ini adalah
keseriusan Tuhan kepada kita gereja Tuhan, adalah sangat fatal kalau kita tidak
ada dalam pelayanan Tuhan yang digambarkan seperti ini. Sebabnya apa yang
ditulis di sini perlu kita sikapi dengan serius.
Dua
fokus yang dilihat oleh Yohanes:
1.
Tujuh
sidang jemaat
2.
Satu
figur yang nampak seperti Anak Manusia
Dua
hal ini tidak bisa dipisahkan. Gereja Tuhan dengan pelayanan Yesus sebagai Imam
Besar tidak bisa dipisahkan. Kalau kita beribadah kemudian tidak mendapatkan
pelayanan Yesus sebagai Imam Besar yang bercirikan Wahyu 1:13-16 berarti kita
lepas dari perhatian Sorga. ini penampilan Yesus sebagai Imam Besar yang
melayani saudara dan saya. Biarlah keseriusan Tuhan kita tanggapi juga dengan
serius. Keseriusan Yesus sebagai Imam Besar melihat kondisi gerejaNya sangat
luar biasa. Gerejapun harus menyadari kondisinya dan harus menanggapi perhatian
Tuhan dengan serius.
1.
JubahNya
sampai di kaki
Dengan menunjuk jubah ini
menunjuk statusNya. StatusNya di sini sebagai Imam Besar. Kalau gereja Tuhan beribadah
tanpa mengundang Yesus sebagai Imam Besar sangat kasihan. Kita mengundang Yesus
sebagai Imam Besar untuk memberikan pelayanan. Orang yang mengundang Yesus
sebagai Imam Besar berarti menyadari banyak kekurangannya. Kalau beribadah tetapi
tidak menyadari ada kekurangannya dan hanya menjalankan ritual maka itu adalah
suatu kebohongan datang beribadah kepada Tuhan. Kita harus sadar kita hadir
beribadah, kita tampil dengan banyak kekurangan.
Yeremia 3:13
3:13 Hanya
akuilah kesalahanmu, bahwa engkau telah mendurhaka terhadap TUHAN, Allahmu,
telah melampiaskan cinta berahimu kepada orang-orang asing di bawah setiap
pohon yang rimbun, dan tidak mendengarkan suara-Ku, demikianlah firman
TUHAN."
Ketika orang banyak
merajam Stefanus dengan batu, Alkitab mengatakan mereka meletakkan jubah mereka
di bawah kaki seorang muda yaitu Saulus.
Kisah Para Rasul 7:58
7:58 Mereka
menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah
mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.
Jadi jubah dihubungkan
dengan status Saulus. Kita ini dikaruniakan Tuhan jubah di dalam pelayanan, tetapi ada dua alternatif. Apakah
jubah kebenaran yang Tuhan berikan kepada kita, kita tahu pemanfaatannya atau
malah jubah itu diangkat sebagai pembunuh! Yang mereka rajam dan bunuh di sini
adalah utusan Sorga yang sesungguhnya memiliki jubah kebenaran. Apakah kita
sebagai umat Tuhan mempunyai jubah Tuhan yang menyelubungi kita atau kita
mengaku memiliki jubah dari Tuhan tetapi realisasinya apakah hanya kita gunakan
untuk membunuh utusan Tuhan? Sekali-kali jangan!
Tuhan Yesus tampil
sebagai Imam Besar di pulau Patmos untuk melayani sidang jemaat karena di sisi
lain ada upaya untuk hancurkan sidang
jemaat. Jangan sampai kita memiliki jubah tetapi salah memanfaatkan.
Yesaya 61:10
61:10
Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia
mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah
kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan
seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.
Kitab nabi Yesaya ini mewakili perjanjian
baru dan perjanjian lama:
Ø Pasal 1-39 berjumlah 39 pasal dan itu
bernuansa perjanjian lama.
Ø Pasal 40-66 mewakili perjanjian baru
yang isinya bernuansa perjanjian baru.
Jubah kebenaran yang
dikenakan kepada Yesaya ini dikenakan kepada kita. Kepada orang yang sudah
diselamatkan dan mengerti arti penyelamatan di Golgota, Tuhan ingin mengarahkan
kita memiliki jubah kebenaran dengan status kita menjadi Mempelai Wanita dan
Tuhan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga.
Jadi Tuhan Yesus tampil
dengan jubah sampai di kaki sebab Tuhan melihat ada gejala dari tujuh sidang
jemaat yang telah Dia selamatkan itu, mereka tidak lagi menuju pada status
Mempelai, tetapi mereka sudah salah arah. Itu sebabnya Tuhan mau tarik kembali/ rekrut kembali. Itu sebabnya Tuhan
ingatkan bahwa mereka sudah diberi pakaian keselamatan dan tujuan akhirnya mau
diberikan jubah kemuliaan/
status Mempelai Wanita, dalam arti kita mau dibawa masuk pada pernikahan yang
rohani
antar gereja Tuhan yang sempurna dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.
Tuhan lihat tujuh sidang
jemaat yang ada di Asia Kecil yang menubuatkan sidang jemaat di akhir zaman ini, mereka sudah menggunakan pakaian
keselamatan dan mereka mau dihentar untuk mendapatkan jubah mempelai namun
mereka terancam gagal! Ini jangan sampai terjadi
pada diri kita. Tuhan mau menghentar diriku bersama sidang jemaat untuk duduk
di pelaminan Sorga.
5 sidang jemaat sudah terancam tidak akan mendapatkan jubah
Mempelai, tinggal 2 yang bisa mendapatkan. Tetapi Tuhan masih mempedulikan.
Yang Tuhan inginkan dari 5 sidang jemaat ini supaya mereka bertobat, untuk dikaruniakan jubah mempelai. Contohnya seperti perumpamaan anak bungsu.
Lukas 15:19-21
15:19
aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang
upahan bapa.
15:20
Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya
telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu
berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
15:21
Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap
bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.
Ini sikap anak bungsu
yang sudah menyakiti hati bapa dan menyakiti hati abangnya namun anak bungsu
ini sadar dan bertobat lalu datang kepada bapanya. Apa yang dilakukan bapa
kepadanya? Apakah bapa mengusir? Bapa ini tidak mengusir anaknya tetapi malah
menghampiri anaknya.
Lukas 15:22
15:22
Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang
terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu
pada kakinya.
Tidak ada penolakan dari
bapa bahkan yang langsung dibicarakan adalah jubah. Itu tanda penerimaan Bapa
kepada anak ini bahwa dia tampil dalam penyesalan
dan sungguh-sungguh bertobat. Bukan hanya jubah untuk menutupi tubuhnya tetapi
sepatu untuk telapak kaki Tuhan siapkan bahkan jarinya Tuhan berikan cincin.
Dalam Yesaya 6:1 kita
sudah tahu bahwa Tuhan duduk di takhtaNya dan jubahNya menaungi bait suci.
Berarti gereja dan Tuhan Yesus sudah satu jubah dalam posisi Mempelai Laki-laki
dan Mempelai Wanita Tuhan.
Yesaya 6:1
6:1
Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang
tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci.
Tuhan tampil mempedulikan
tujuh sidang jemaat yang menunjukkan gereja Tuhan di akhir zaman, Tinggal
terpergantung gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman mau menanggapi atau tidak.
Kalau Tuhan serius dengan kita, marilah kita serius dengan Tuhan. Olehnya
biarlah kita bersikap seperti anak bungsu ini yang bertobat dan datang kepada
bapa, Allah Bapa pasti menyambut kita. Bapa mencium anak bungsu itu sebagai
tanda perdamaian.
Sebelum Yesus menggunakan
pakaian Imam Besar dalam kemuliaan yang luar biasa ini, Yesus rela menempuh
suasana yang hina. Artinya kalau kita menerima jubah dari Tuhan yang dikaitkan
dengan pengantin laki-laki dan pengantin perempuan, hargailah Tuhan Yesus yang
sudah menebus kita. Tuhan Yesus rela masuk di tempat yang paling hina untuk
merogoh saya dan saudara.
Yohanes 13:4
13:4
Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain
lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
Yesus menanggalkan jubah
untuk membersihkan 12 murid. Artinya ini karya Yesus untuk menolong kita
manusia-manusia ini. Tetapi kemudian Dia kenakan kembali.
Yohanes 13:12 (Terjemahan Lama)
13:12
Tatkala Yesus sudah membasuh kaki segala murid-Nya dan memakai jubah-Nya, lalu
duduklah Ia pula serta berkata kepada mereka itu, "Mengertikah kamu yang
Aku perbuat kepadamu?
Menanggalkan jubah itu artinya
merendahkan diri untuk menolong dan melayani kita. Tuhan Yesus mengenakan
kembali jubahNya adalah untuk memberikan pelayanan dalam ibadah kita di ujung
akhir zaman ini.
Menanggalkan jubah itu
menunjuk status Yesus sebagai Tuhan yang Mulia Dia tanggalkan untuk masuk dalam
suasana paling hina. Dia mengenakan jubah menunjuk Dia siap untuk melayani
kita. Apakah kita mau tetap stagnan beribadah hanya sekedar menjalankan
upacara? Kalau seperti itu sangat disayangkan.
2.
Tampil
dengan ikat pinggang dari emas
Yesaya 11:5
11:5 Ia
tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap
terikat pada pinggang.
Jadi Dia tampil dengan
ikat pinggang dari emas memberikan gambaran kepada kita bahwa Dia mengerjakan
penyelamatan untuk kita dan rencanaNya untuk menjadikan kita sebagai Mempelai
Wanita Tuhan tidak pernah berubah.
Ini satu koreksi kepada 5
sidang jemaat secara khusus bahwa mereka sudah berubah. Tuhan Yesus tetap
memakai ikat pinggang berarti rencana Tuhan tidak berubah untuk saya dan
saudara. Kita ini yang sering beralu-alun, kitalah yang banyak berubah,
sebentar A, sebentar B, sebentar C. Biarlah kita seperti anak bungsu yang kembali
kepada Tuhan dan mohon ampun sehingga dikaruniakan jubah dari Tuhan. Ini satu
koreksi Tuhan kepada kita.
Yeremia 2:23
2:32
Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan
melupakan ikat pinggangnya? Tetapi umat-Ku melupakan Aku, sejak waktu yang
tidak terbilang lamanya.
Kalau saya adalah calon
mempelai wanita untuk Yesus Mempelai Pria Sorga, maka cirinya tidak akan melupakan ikat
pinggang. Ini yang disesalkan oleh Tuhan pada 5 sidang jemaat di Asia Kecil
ini. Mereka seperti 5 anak dara tetapi sudah melupakan ikat pinggang.
Ini ciri orang yang
melupakan Tuhan:
Yeremia 2:33 (Terjemahan Lama)
2:33
Bagaimana engkau pandai mencahari jalan yang baik akan berkendak! Sungguh
segala orang jahat dapat lagi belajar jahat kepadamu!
Sampai orang jahat di
luar belajar jahat kepada mereka, jadi mereka adalah guru jahat. Kalau kita
tidak mengundang Yesus sebagai Imam Besar maka kita akan didapati sebagai
guru-guru kejahatan.
Orang-orang kafir yang
ada di luar Israel tidak tahu tentang Taurat, mereka tidak tahu tentang Sabat.
Kalau orang Israel sampai melanggar bahkan orang kafir sampai belajar kepada
mereka, berarti double kejahatan orang Israel ini. Ini untuk saya, jangan
sampai saya menjadi hamba Tuhan yang mengajarkan kejahatan
Tuhan Yesus tampil di
tengah-tengah sidang jemaat dengan busana Imam Besar supaya ada koreksi timbal
balik baik kepada Yohanes sebagai hamba Tuhan maupun kepada sidang jemaat.
Maksudnya supaya kita memandang Tuhan Yesus yang menyempurnakan iman kita.
Ibrani 12:2
12:2
Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin
kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang
dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan
bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Jadi pandangan kita
jangan lepas kepada Yesus yang
serius melayani kita sebab sasarannya jelas, Dia akan membawa kita pada iman yang sempurna. Itu sebabnya
dalam ibadah kami mengundang Yesus sebagai Imam Besar supaya hadir sebab kalau
Tuhan Yesus hadir Dia akan mengerjakan pembenahan dalam diri kita, apa yang
salah dan kurang dalam diri kita akan Dia benahi. Itu adalah tugas Tuhan Yesus
sebagai Imam Besar.
3.
Kepala
dan rambutNya putih bagaikan bulu yang putih metah.
Wahyu 1:14
1:14
Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya
bagaikan nyala api.
Putih itu adalah simbol kebenaran
dan kesucian. Yang menjadi pemikiran Tuhan hadir di tengah-tengah kita tidak
ada yang lain selain mau membersihkan dan menyucikan kita sehingga kita suci
adanya. Untuk apa Tuhan Yesus hadir di tengah-tengah kita kalau tidak bermaksud
menyucikan kita.
Kehadiran Tuhan Yesus
dikaitkan dengan rambut. Dalam khotbah Tuhan Yesus yang dikatakan dalam Matius
10, saat Dia mengarahkan murid-muridNya untuk menginjil dari desa-desa dan
kota-kota, Dia sempat mengangkat persoalan rambut.
Matius 10:30
10:30 Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung
semuanya.
Rambut kita dihitung oleh
Tuhan. Selemah apanya rambut kita, itu dihitung oleh Tuhan. Kalau Tuhan tampil
dan disinggung rambutNya berarti Dia paham persis bahwa tujuh sidang jemaat ini
lemah bagaikan rambut. Tetapi selemah-lemahnya rambut kalau dia masih melekat
pada kepala maka masih ada harapan, Tuhan tetap cinta.
Kalau Tuhan tampil
dikatakan tentang rambutNya itu menunjukkan bahwa yang Dia layani adalah
orang-orang yang tak berdaya dan lemah, perlu pelayanan Tuhan Yesus sebagai Imam Besar.
Matius 10:29-31
10:29
Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya
tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.
10:30
Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya.
10:31
Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak
burung pipit.
Yesus tahu kelemahan
kita, Yesus tahu ketidakberdayaan kita seperti rambut, makanya Dia tampil sama seperti keberadaan
kita.
Jadi ketika tak berdaya bagaimanapun anak Tuhan
itu, kalau dia masih melekat pada kepala, masih melekat kepada Yesus maka pasti
akan dilayani oleh Tuhan. Jangan kita mencabut diri dari Yesus, siapa yang dapat menangani kita lagi?.
Rambut itu dihitung oleh
Tuhan. Di mana prosesnya kita dihitung oleh Tuhan?
Yehezkiel 20:37
20:37
Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan
kamu ke kandang dengan menghitung kamu.
Jadi proses Tuhan
menghitung itu ada di dalam penggembalaan. Selemah apapun kita tidak berdaya
menghadapi sepak terjangnya kuasa kegelapan dan godaan dunia ini tetapi kalau
saudara masih mau melekat pada kebenaran Firman maka masih ada harapan bagi
saudara untuk ditangani di dalam penggembalaan.
Ketika kita tidak
berdaya, di situlah Tuhan akan beraksi asalkan kita tidak meninggalkan Kepala.
Katakan kepada Tuhan bahwa “saya tidak berdaya, lemah, letih lesu”. Ketika
Tuhan melihat kita tidak berdaya maka Tuhan akan segera beraksi, asalkan kita ada
di Kepala, melekat dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Ulangan 32:36
32:36
Sebab TUHAN akan memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan merasa sayang
kepada hamba-hamba-Nya; apabila dilihat-Nya, bahwa kekuatan mereka sudah
lenyap, dan baik hamba maupun orang merdeka sudah tiada.
Kita memang lemah tetapi
rindu selalu ada di atas kepala, berarti selalu rindu akan pengajaran kepala
itulah Kabar Mempelai. Tetapi kalau kita masih merasa kuat maka tidak ada
pertolongan apa-apa dari Tuhan.
Kita umat Tuhan, apakah
kita sadar bahwa kita tidak berdaya? Apakah kita paham bahwa kita lemah? Tuhan
tampil sebagai Imam Besar untuk memperhatikan tujuh sidang jemaat yang
digambarkan seperti tujuh kaki dian emas. Tuhan tahu keadaan sidang jemaat dan
Tuhan rela datang melayani untuk menarik mereka kembali. Supaya jangan mereka
seperti anak dara yang melupakan ikat pinggangnya.
Tuhan sudah memberikan
pakaian keselamatan dan akan Tuhan tingkatkan pada jubah Mempelai tetapi
mengapa kita melupakan Tuhan?.
Tuhan Yesus Imam Besar
mau melayanimu, selemah apapun saudara jangan tinggalkan kabar Kepala! Tidak
berdaya bagaimanapun saudara jangan tinggalkan Tuhan Yesus, Imam Besar sebab Dia mau melayani
saudara.
4.
Di
tangan kananNya Dia memegang tujuh bintang
Wahyu 1:16
1:16 Dan
di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah
pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang
terik.
Ini adalah tempat yang
paling aman di dunia ini kalau kita ada di tangan Tuhan. Tangan ini yang telah
menciptakan langit dan segala isinya.
Mazmur 8:4,31:16
8:4 Jika
aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang
Kautempatkan:
31:16
Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari tangan musuh-musuhku dan
orang-orang yang mengejar aku!
Jangan kita lepas dari tangan Tuhan, itu adalah tempat
yang paling aman. Kalau kita ditangani oleh Tuhan, digarap oleh Tuhan, dilayani
oleh Tuhan sebagai Yesus Imam Besar jangan keluar dari sana. Tuhan Yesus
melihat kekurangan dan kelemahan kita tetapi Dia tetapi setia melayani kita.
Tuhan Yesus tampil dalam
pelayanan sebagai Imam Besar menghadapi tujuh sidang jemaat di Asia Kecil yang
menggambarkan gereja yang hidup di akhir zaman ini, Dia memperlihatkan
tanganNya yang menggenggam kita, jangan kita keluar dari sana.
Yohanes 10:28
10:28
dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan
binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari
tangan-Ku.
Ini tempat yang aman.
Kalau Yesus tampil sebagai Imam Besar yang mau meraih kita di tanganNya itu
menunjukkan bahwa Dia menunjukkan itulah tempat yang aman bagi kita. Tuhan
tunjukkan bahwa Firman penggembalaan itu adalah tempat yang paling aman bagi
kita, jangan kita keluar dari situ.
Saya yakini bahwa Tuhan
yang mempunyai wewenang atas kehidupanku dan saudara. Tuhan yang atur
perjalanan kehidupan saudara. Ada tangan yang melindungi dan mengasihi saya. Sadarilah bahwa kita ini lemah. Tetapi
selemah-lemahnya kita biarlah kita tetap melekat kepada Tuhan Yesus sebagai
Kepala gereja, Mempelai Laki-laki Sorga yang tampil dalam bentuk Kabar Mempelai
di hari-hari terakhir ini. Jangan sampai kita tinggalkan.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar