Wahyu 1:12-13
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang
berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki
dian dari emas.
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang
serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan
dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
Kita
perhatikan ke mana Tuhan membimbing dan menuntun kita untuk pengenalan kita
makin dipacu oleh Tuhan. Pengenalan terhadap pribadi Yesus harus lebih mendalam
dalam diri kita. Sejauh mana pengenalan saudara sejauh itu kasih saudara kepada
Tuhan.
Dalam
dua ayat ini rasul Yohanes mengarahkan pandangannya dan dia melihat ada dua
hal.
1.
Pandangan
yang pertama terhadap tujuh kaki dian yang menunjukkan 7 sidang jemaat yang ada di Asia Kecil yang
mewakili seluruh umat Tuhan yang hidup pada akhir zaman ini. Diberikan bayangan
beginilah kehidupan anak Tuhan yang tampil pada akhir zaman. Angka 7 menunjuk
akhir zaman, kesempurnaan dan perhentian.
2.
Pandangan
yang kedua tertuju pada satu sosok Anak Manusia, itulah Yesus yang tampil
sebagai Imam Besar yang justru ada di sekitar 7 kaki dian itu. Ini menunjukkan
bahwa perhatian Sorga tidak lepas terhadap gereja di penghujung akhir zaman ini.
Tinggal terpergantung setiap pribadi bagaimana menanggapi penampilan Tuhan
Yesus sebagai Imam Besar.
1.
Pandangan
terhadap tujuh kaki dian emas
Kaki dian emas ini
menunjuk tujuh sidang jemaat. Kaki dian itu adalah tempat pelita untuk menyala
dan memberikan terang di sekelilingnya. Tetapi yang dilihat oleh Yohanes, 5 kaki
dian yang menunjuk 5 sidang jemaat sudah mengarah pada pelita padam. Olehnya itu Tuhan tidak mau
membiarkan begitu saja sehingga Dia tampil sebagai Imam Besar untuk menangani yang terutama yang
sudah hampir padam.
Bukan berarti yang dua
yaitu Smirna dan Filadelfia tidak butuh, keduanya juga sangat membutuhkan.
Sebab Smirna diperhadapi dengan sengsara dan mereka ada dalam ketakutan. Bahkan di sana ada jemaat iblis yang
suka memfitnah mereka. Kalau jemaat Filadelfia rohaninya sudah memuncak dan
Tuhan jaga jangan sampai rohaninya merosot
kembali. Filadelfia artinya kasih persahabatan tetapi Tuhan mau mendorong lagi
pada kasih Agape/ kasih Allah.
Kalau dalam suasana nyaman kedua
sahabat ini bisa saling mengasihi, tetapi kalau ada masalah bisa saja persahabatan
menjadi putus.
Nampaknya terang gereja
Tuhan sudah pudar. Sesuai dengan Injil Matius yang mengatakan sumbu yang
berasap tidak akan dipadamkan. Itu sebabnya Tuhan datang memberikan dorongan
dan menunjukkan mengapa kaki dian itu mengarah pada kegelapan. Tuhan
menunjukkan supaya mereka kembali sebab Tuhan telah menyampaikan bahwa pengikut
Tuhan adalah terang dunia dan Tuhan Yesus juga adalah terang dunia.
Matius 5:14
5:14
Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin
tersembunyi.
Berarti Tuhan ingin
gerejaNya menjadi setaraf dengan Dia. Namun suasana yang Tuhan temukan,
bukannya gerejaNya menjadi setaraf dengan Dia tetapi malah setaraf dengan
iblis. Berarti ada di dalam kegelapan dan ini menyenangkan iblis. Ini yang Tuhan tidak mau biarkan berlarut-larut.
Ayo kita perhatikan
sekarang, apakah langkah kita sebagai gereja Tuhan sedang meroket untuk setara
dengan Dia? Itu dibuktikan bahwa hal itu berhasil dalam Wahyu 12:1. Itulah
gereja Tuhan yang segambar dan setaraf dengan Dia.
Wahyu 12:1
12:1
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
Tetapi kalau yang
ditemukan seperti Efesus, Sardis, Pergamus, Tiatira dan Laodekia, itu parah. Kalau Tuhan hadir dan memberitahu
“keadaanmu mengarah pada bahaya” kiranya kita tidak meresponi dengan penolakan tetapi
responilah itu dengan sukacita sebab itu pertanda saudara dikasihi Tuhan.
Matius 5:14
5:14
Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin
tersembunyi.
Kota di atas gunung itu
adalah Yerusalem Baru.
Yohanes 8:12
8:12
Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang
dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan,
melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
Kesimpulannya 5 sidang
itu tidak lagi mengiring Tuhan tetapi hanya mengiring dirinya sendiri sehingga
terangnya hampir padam. Gereja Tuhan di akhir zaman nampaknya seperti itu.
Bukan lagi Firman pengajaran yang sehat yang diikuti tetapi mengikuti
keinginannya sendiri.
Tampilnya tujuh sidang
jemaat ini maksudnya supaya menjadi terang dunia, tetapi terang mereka hampir
padam. Apakah kita masih menjadi pengiring Terang hidup itu, apakah tetap kita
nyambung dengan Dia atau malah mengikuti selera kita. Yang lebih parah lagi di
dalam gereja yang diajarkan bukan lagi terang hidup tetapi terang dari dunia,
yang diajarkan hikmat manusia bukan hikmat dari Sorga. Ini petaka! Kalau dunia
ini ada terangnya tetapi terang yang palsu, terang yang fana. Tetapi terang dari Sorga adalah terang hidup/ kekal.
Tuhan mau meraba kita,
kalau langkah kita agaknya sudah menjauh maka kelak orang itu akan dirangkul
oleh iblis masuk dalam kegelapan, itu bencana!
Kita harus bersinar untuk
menerangi dunia. Kaki dian itu ada di ruangan suci. Berarti kalau Tuhan
menggambarkan gereja Tuhan di akhir zaman ini bagaikan kaki dian, sebenarnya
keberadaan kita sudah ada di ruangan suci.
Kalau berbicara persoalan
waktu, menurut ukuran ruangan suci yaitu panjang 20 hasta, lebar 10 hasta dan
tinggi 10 hasta maka volumenya 20x10x10=2000. Itu menunjuk 2000 tahun
perjalanan gereja Tuhan. Kita sudah ada di ruas jalan akhir, seharunya kita
menyala terus apalagi menjelang Tuhan sudah mau datang. Tidak mungkin saudara
duduk di pelaminan dengan Tuhan Yesus kalau saudara gelap dan Tuhan Yesus
terang. Kita sudah harus menjadi terang karena digodok oleh Firman Tuhan.
Kenapa pengajaran
mempelai dalam terang Tabernakel ini mencuat di akhir zaman ini? Karena kita
mau dikembalikan pada posisi yang benar.
Kalau kaki dian itu bercahaya
maka dia akan menerangi 7 hal:
1)
Meja
roti sajian
Kalau
pelita menyala maka kita akan didorong pada persekutuan dengan pribadi Yesus
lewat Firman pengajaran dan perjamuan suci.
Di
atas meja roti sajian ada dua tumpukan roti. Dua tumpukan dalam satu meja. Jadi
dengan bercahayanya gereja maka dia akan mengerti dua menjadi satu ini, itulah
Mempelai.
Itu
sebabnya Tuhan mengoreksi. Kalau pelita itu dinyalakan di mana tempatnya?
Jangan ditaruh di bawah gantang, jangan ditaruh di bawah tempat tidur supaya semua
penghuni rumah melihat terang. Rumah diterangi berarti nikah menjadi terang dan
seluruh anggota rumah tangga menjadi terang.
Lukas 8:16
8:16
"Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan
atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas
kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat
cahayanya.
Masakan
kita menyalakan pelita lalu ditempatkan di bawah tempat tidur. Harusnya ada di
kaki dian. Kaki dian menunjuk sidang jemaat. Kita harus benar-benar menempatkan
kaki dian pada tempat yang benar yaitu di atas kehidupan kita.
Kenapa
banyak kali kita bersekutu dengan pribadi Yesus lewat Firman pengajaran dan
perjamuan kudus tetapi tidak nampak hidup kita sedang disinari oleh cahaya
Firman Tuhan?
Satu
ketul roti itu dibuat dari dua gomer tepung. Jadi jelas kalau kaki dian itu bernyala
kita melihat arah ke mana Tuhan menuntun kita yaitu untuk dua menjadi satu,
berarti menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kita menikmati Firman pengajaran dan
perjamuan kudus agar mengarahkan kita untuk dua menjadi satu, artinya untuk
menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ini bukan hanya sekedar liturgi!
Meja
roti sajian menunjuk persekutuan kita dengan Tuhan Yesus lewat Firman dan
perjamuan kudus, intinya untuk mengarahkan kita dua menjadi satu. Tuhan Yesus
sudah dekat mau datang, kenapa kita masih berantam terus dalam rumah tangga!
Kapan kita mau segambar dengan dia kalau tetap seperti itu.
2)
Mezbah
dupa emas
Kalau
pelita emas menyala maka kita bisa melihat mezbah dupa emas. Kelihatan anak
Tuhan yang rohaninya menyala bagaikan kaki dian yang menyala, dia suka menyembah
Tuhan. Sebab Mezbah dupa emas menunjukkan kepada kita Pribadi yang harus kita
sembah, ada satu Figur yang harus kita sembah. Berarti kalau kaki dian menyala
kita diarahkan pada satu Pribadi yang harus kita sembah.
Begitu
kita melihat mezbah dupa kita sadar bahwa kita harus menyembah, harus
merendahkan diri seperti anjing menjilat kaki tuannya, seperti isteri menyerah
sepenuh kepada suamiNya. Di dunia ini memang sulit lagi kita mencari waktu,
tetapi kita harus mengupayakan untuk menyembah Tuhan. Sesibuk apapun harus
sediakan waktu untuk menyembah Tuhan.
Mezbah
dupa emas itu menunjuk ibadah doa penyembahan. Memang itu kita lakukan di
gereja, tetapi bagaimana di rumah kita masing-masing. Apakah ada waktu-waktu
spesial untuk kita menyembah Tuhan. Paling tidak minimal kita menyembah Tuhan 1
jam dan kalau bisa 2 jam dalam sehari. Makin kita merendahkan diri di kaki Tuhan maka makin terasa cahaya
dalam diri kita.
Matius 26:40
26:40 Setelah
itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur.
Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam
dengan Aku?
Mungkin
kita menyembah Tuhan bersama namun tadinya ngorok di tempat tidur, tetapi
sampai di kursi menyembah Tuhan, juga langsung ngorok. Bagaimana kehidupan
seperti itu bisa bertemu dengan Tuhan Yesus. Kalau kita mau bertemu dengan
Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, mulai dari sekarang biarlah kita belajar
untuk menyembah Tuhan.
3)
Pintu
Tirai
Pintu
tirai ini robek saat Tuhan Yesus disalib. Artinya begitu kaki dian menyala maka
kita diperkenalkan jalan oleh Tuhan untuk masuk ke ruangan maha suci tetapi
harus rela masuk dalam perobekan daging. Sebab pintu tirai itu adalah sekat
antara ruangan suci dan ruangan maha suci namun sudah Yesus robek, berarti kita
diperlihatkan teladan yang luar biasa.
Ibrani 10:19-22
10:19
Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat
masuk ke dalam tempat kudus,
10:20
karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir,
yaitu diri-Nya sendiri,
10:21
dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
10:22
Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati
nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Jadi
begitu melihat pintu tirai, terbawa pikiran kita apa yang ada di belakangnya,
yang mana Firman Tuhan mengatakan pengharapan kita ada di sana.
Ibrani 6:19
6:19 Pengharapan
itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai
ke belakang tabir,
Jadi
dengan menyalanya kaki dia kita ditunjukkan oleh Tuhan pintu tirai yang terobek.
Itu mengajar pada kita agar daging kita dirobek sebab daging kita ini terlampau
banyak maunya. Kalau suami rela merobek daging dan isteri rela merobek daging,
maka pasti nyaman nikah itu. Kalau
anak-anak rela merobek dagingnya maka pastti rukun kakak beradik. Kalau sidang
jemaat masing-masing ada perobekan daging maka pasti rukun. Karena masing-masing
telah menikmati aroma 2 menjadi 1, menikmati suasana masuk dalam ruangan maha
suci. Kenapa tidak mau masuk dalam perobekan daging dan malah ribut satu dengan
yang lain.
Ayo
umat Tuhan yang ada di sini yang sudah mendapatkan lawatan uluran tangan Tuhan
yang begitu nyata dan terasa di mana rahasia Firman Tuhan diungkap, ayo kita
sikapi dengan tanda perdamaian. Ulurkan tangan kepada suamimu, isterimu,
anakmu, tetanggamu dan minta maaf sebab tadinya kita tidak bisa merobek daging
namun sekarang kita mau merobek daging kita.
Kalau
kita mampu merobek daging maka kita bisa menyambut Tuhan Yesus yang akan datang
pada kali yang kedua yang sudah tidak lama. Yesus tidak punya salah dalam
perkataan, perbuatan dan pikiran tetapi Dia rela merobek dagingNya hanya untuk
menjadi teladan bagi kita. Masakan kita tidak mau merobek daging kita (mengalahkan
keinginan daging kita).
Jangan
kita teruskan sandiwara-sandiwara kuno, hentikan semua, cukup itu terjadi di
masa lalu. Baiklah masing-masing mau merobek daging. Isteri merobek daging,
suami juga merobek daging maka akan ada pelukan Mempelai Laki-laki Sorga.
Mazmur 73:13-14
73:13
Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih, dan membasuh tanganku,
tanda tak bersalah.
73:14
Namun sepanjang hari aku kena tulah, dan kena hukum setiap pagi.
Kalau
tidak masuk dalam perobekan daging, bisa saja mempersalahkan Tuhan. Yang
mempertahankan kelakuannya bersih kenapa malah sakit-sakit terus, orang yang
melawan Tuhan malah enak dan nyaman. Namun akhirnya Asaf melihat bahwa
orang-orang itu disimpan untuk ada dalam kekelaman dan dia dibawa pada suasana
yang menyenangkan.
4)
Pintu
kemah
Kalau
pelita menyala maka kita bisa melihat pintu kemah. Untuk apa ini Tuhan
perlihatkan? Artinya jangan kita berpikir dengan kekuatan kita untuk
menanggulangi segala hal, tetapi lihat pintu kemah yang adalah kemampuan yang
ajaib yang diperkenalkan Tuhan kepada kita lewat baptisan Roh Kudus.
Kalau
kita coba mengatasi dengan kekuatan kita keadaan di ruangan suci tanpa
perkenalan kita dengan pintu kemah yaitu mendapatkan kekuatan yang ajaib lewat
urapan Roh Kudus maka kita tidak akan sanggup. Untuk masuk dalam tiga macam
ibadah kita tidak akan sanggup dengan kekuatan kita sendiri, apalagi untuk tujuan
akhir melalui perobekan daging kita akan merasa berat sebab tidak punya
kemampuan apa-apa. Tetapi Roh Kudus itu sudah cukup bagi kita.
Roma 8:26
8:26
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak
tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita
kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Sampai
doapun diambil alih oleh Roh Kudus. Makanya dalam doa itu kita seperti burung
merpati, karena sudah
tidak bisa mengucapkan apa-apa. Itulah bahasa gerakan Roh Kudus, Dia tahu
kebutuhan kita dan Dia yang sampaikan kepada Bapa Sorgawi. Kalau kaki dian itu
menyala maka akan nampak anak Tuhan itu suka berdoa. Kalau kita tetap setia
maka Tuhan yang melayani kita tidak akan tinggal diam, Dia pasti akan memenuhi
kita dengan Roh Kudus karena Dia hadir dalam ibadah.
5)
Papan
jenang
Papan
jenang ini ada sekangnya dan papan yang menerima ada lubangnya. Papan jenang
itu memiliki kayu lintang yang menunjuk salib. Jadi kalau kaki dian menyala
kita akan melihat anak Tuhan memiliki persekutuan yang kuat yang diikat oleh
salib untuk membentuk Tubuh Kristus yang saling memberi dan menerima. Jadi
bukan hanya menerima tetapi juga memberi, maka akan terbentuklah Tubuh Kristus
yang sempurna yang ada isi, bukan bait Tuhan yang kosong.
Apakah
kita ini adalah kaki dian yang menyala? Kalau kaki dian menyala akan nampak
anak Tuhan itu suka dalam persekutuan yang digembleng dalam pengajaran yang
sama. Sebab papan jenang itu ukurannya sama yaitu 10 hasta tingginya dan
lebarnya 1,5 hasta.
Kita harus
bisa memberi, kalau tidak bisa memberi uang berikanlah tenaga dan waktu. Kalau
tidak bisa memberikan waktu dan tenaga, saudara bisa memberikan uang. Sehingga
tidak ada satupun yang berdiam diri, semua terlibat dalam pembangunan Tubuh
Kristus.
Itulah
persekutuan anak-anak Tuhan yang diikat oleh salib sehingga terbentuklah Bait
Allah yang terdiri dari ruangan suci dan ruangan maha suci, itu menunjuk Tubuh
Kristus.
Pada
bagian sudut di sebelah barat ada papan yang ukurannya setengah hasta. Mengapa
ini ditaruh di belakang? Untuk menjaga greja Tuhan jangan ada tempat iblis
mengintip sehingga bisa masuk. Bagaimana caranya supaya tertutup? Setengah +
setengah menjadi satu. Papan khusus yang ada di sudut itu dekat dengan peti
perjanjian, jadi yang utama yang kita jaga adalah keutuhan nikah.
Tutup
rapat, jangan izinkan mata iblis mengintip apa yang ada di dalam. Ada mata
Abimelekh yang suka mengintip. Abimelekh melihat isteri Ishak yang cantik yaitu
Ribka. Dia kepincut dengan Ribka dan dia berniat mengambilnya. Tetapi begitu Abimelekh melihat bahwa Ishak dan Ribka
bercumbu-cumbuan maka dia mengurungkan niatnya dan sadar bahwa itu isterinya
Ishak. Sebab tadinya Ishak mengatakan pada Abimelekh bahwa Ribka adalah
saudaranya sebab dia takut pada Abimelekh.
Jadi
untuk menutup cela supaya iblis tidak memporak-porandakan nikah kita, maka ayo
suami isteri bagaikan Ishak dan Ribka bercumbu-cumbuan. Artinya suami isteri
harus rukun.
6)
Tudung
Tabernakel
Kalau
pelita menyala dan kita menengadah ke atas maka kita bisa melihat tudung
Tabernakal. Pada tudung Tabernakel ini ada disulam dua kerubium, kerubium adalah makhluk Sorga. Begitu
kita masuk ruangan suci dan kaki dian menyala maka kita diarahkan oleh Tuhan
untuk selalu memandang ke atas dengan dasar iman dan perbuatan iman sehingga
kita didorong untuk menjadi makhluk sorga seperti Kerubium (penghuni sorga).
Kolose 3:1-2
3:1
Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara
yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2
Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Ketika
kita melihat kerub maka kita mengharapkan di mana Kerub berada di situ juga
kita berada.
7)
Tanah/pasir
Jadi
kalau anak Tuhan itu benar seperti kaki dian menyala maka dia akan melihat
bahwa dia adalah manusia fana dan akan binasa sehingga dia tidak akan memaksakan dirinya terus memandang ke
bawah tetapi akan mengarahkan pandangannya melihat ke atas.
Kenapa
banyak hamba Tuhan dan anak Tuhan menjadi lemah mengikut Tuhan? Sebab dia hanya memandang pada
tanah, memandang ke bawah sehingga akhirnya meninggalkan tahbisan dan
meninggalkan panggilannya. Karena hal itu sangat memukau hatinya sehingga
pandangannya ke bawah. Ini yang banyak mencelakakan hamba Tuhan sehingga
tahbisannya menjadi salah dan pelayanannya rusak. Kami hamba Tuhan dipanggil
untuk menjaring jiwa, mengapa hanya sibuk dengan dunia.
I Yohanes 2:15
2:15
Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang
mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
Kalau
mengasihi dunia, itu bukti bahwa kaki dian orang itu padam.
I Yohanes 2:16-17
2:16
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata
serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
2:17 Dan
dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan
kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Ayat
ini bukan berarti kita tidak usah bekerja lagi dan tinggal saja di gereja.
Maksudnya di sini sekalipun kita bekerja tetapi hati kita tidak melekat di
situ. Biarlah kita melekat pada perkara-perkara yang di atas.
Matius 16:26
16:26
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan
apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
Ini
anjuran Tuhan. Makanya pandangan kita harus melihat kerub, satu saat kita akan
meninggalkan dunia dan bersama dengan Kerub. Tetapi kalau pandangan kita kepada
dunia maka kita sulit ke atas bahkan ikut terseret dengan dunia. Makanya
pakailah dunia untuk kemuliaan bagi nama Tuhan. Itu yang Tuhan anjurkan
2.
Pandangan
tertuju pada Tuhan Yesus sebagai Imam Besar
Ini membuktikan Sorga
sangat peduli kepada umatNya. Dalam kondisi bagaimanapun rohaninya, sudah
berantakan/ amburadul sekalipun namun Sorga
sangat peduli. Itu sebabnya Tuhan Yesus sebagai Imam Besar datang mendamaikan
asalkan kita mau menerima.
Ibrani 4:14-16
4:14
Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua
langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan
iman kita.
4:15
Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut
merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah
dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
4:16
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih
karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat
pertolongan kita pada waktunya.
Imam Besar ini turut
merasakan. Ada tiga poinnya turut merasakan:
1)
Dia
bertindak sesuai keadaan orang itu. Terhadap jemaat Efesus Dia bertindak sesuai
keadaan mereka. Kepada jemaat Sardis, jemaat Tiatira, jemaat Pergamus dan
Laodekia, Tuhan bertindak sesuai keadaan mereka. Tuhan Yesus Imam Besar tidak
bertindak keliru, sebab semua Dia kasihani supaya bangkit kembali. Seperti
Tuhan Yesus bercahaya sebagai terang dunia, Dia ingin kita juga bercahaya.
2)
Sedia
memberikan pengampunan kepada siapapun yang mau mengaku dosa dan kesalahannya.
Imam Besar mau mengerjakan pengampunan.
3)
Memberi
kesempatan bagi orang-orang itu untuk bertobat.
Makanya
5 sidang ini selalu dihimbau “bertobatlah kamu”. Diberi kesempatan untuk
bertobat, Dia tidak cepat-cepat untuk menghukum.
Maukah kita ditangani
oleh Imam Besar yang ada di tengah-tengah kita supaya kaki dian kita menyala
dan melihat tujuh perkara tadi. Ini perhatian Tuhan kepada saya utamanya dan juga kepada sidang jemaat. Jangan
kita membiasakan untuk mengelak dari Tuhan. Karena Dia turut merasakan maka Dia
akan bertindak menurut keadaan saudara. Dia setia memberikan pengampunan bila
kita mengaku dosa. Dia memberikan kesempatan untuk kita bertobat dan tidak segera
menghukum. Dia tampil kakiNya bagaikan tembaga yang mengkilap dalam perapian berarti siap untuk menghukum. Jangan sampai
kita dihukum.
Yohanes
melihat dua hal ini. Kami harus melihat kaki dian, melihat keadaan sidang jemaat.
Kami harus menawarkan pelayanan Imam Besar untuk mendamaikan dosa dan salah
kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar