Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yunus 3:1-3
3:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua
kalinya, demikian:
3:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang
besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."
3:3 Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai
dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga
hari perjalanan luasnya.
Dalam terang Tabernakel Yunus pasal 3
ini kena Mezbah Dupa Emas yaitu penyerahan penuh dalam doa penyembahan.
Yunus berada pada titik penyerahan
kembali dan hasilnya terjadi revival atau gerakan di Niniwe. Terjadi penyerahan
hidup dari 120.000 penduduk kota Niniwe.
Pada ayat pertama dikatakan
“Datanglah Firman Tuhan kepada Yunus untuk kedua kalinya”. Kata untuk kedua
kalinya di dalamnya mengandung makna ada batasan waktu. Ditekankan bahwa ini
adalah yang kedua, tidak terus-menerus ada yang ketiga, keempat, kelima dan
seterusnya.
Berarti Tuhan memberi batas waktu
kepada Yunus. Tuhan tidak akan mengulangi lagi pada kali yang ketiga. Kalau
batas waktu yang kedua ini Yunus salah menanggapi maka habislah riwayat Yunus.
Dan benar masuk pada pasal yang keempat keadaan Yunus kembali menukik. Tuhan
tidak lagi mengatakan “ini Firman yang ketiga” sebab ada batas waktu.
Kita lihat contoh dalam Alkitab yaitu
raja Salomo. Dapat dikatakan dalam pengiringannya kepada Tuhan dalam kehidupan
yang serba mewah, apa lagi yang kurang baginya. Tetapi Alkitab mengatakan dua
kali Tuhan datang melawatinya. Tetapi Tuhan sesali sebab dua kali Tuhan
melawatinya namun di kemudian hari dia tidak hargai lagi.
Memang pada lawatan Tuhan yang
pertama dia sangat serius, pada lawatan Tuhan yang kedua kali dia juga sangat
serius, tetapi berjalannya waktu Tuhan tidak lagi datang melawat dia untuk
ketiga kali. Itu sebabnya kata “kedua kali” menunjuk batas waktu.
Tuhan datang pertama kali ke dunia
ini lebih 2000 tahun yang lalu. Kemudian Tuhan akan datang pada kali yang kedua.
Setelah itu tidak ada lagi kesempatan dari Tuhan bagi dunia ini. Kalau kita
sekarang masih mendapatkan lawatan Tuhan, ini adalah kemurahan dari Tuhan.
I Raja-raja 11:9
11:9 Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada
Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang
telah dua kali menampakkan diri kepadanya,
Tidak ada kali yang ketiga. Jadi atas
batas waktu lawatan Tuhan bagi kita. Barangkali bagi kita inilah batas waktu
yang akhir. Dengan arti kata Tuhan tidak akan lagi memperpanjang kemurahan.
Ibarat kita menarik karet, ada waktunya karet itu sudah jenuh dan putus.
I Raja-raja 9:2
9:2 maka TUHAN menampakkan diri kepada Salomo untuk
kedua kalinya seperti Ia sudah menampakkan diri kepadanya di Gibeon.
Pertama kali Tuhan melawat Salomo,
dia menanggapi dengan sangat serius. Di situ Salomo diberikan kesempatan oleh
Tuhan untuk meminta dan Tuhan memberikan apa yang dia minta bahkan lebih dari
itu Tuhan berikan juga apa yang tidak dia minta. Ini adalah sikap Tuhan
terhadap umat Tuhan yang mau mengkaitkan diri kepada Tuhan.
Pada waktu itu Salomo mempersembahkan
korban domba 1000 ekor di atas
gunung Gibeon. Kalau diterapkan untuk kita sekarang ini berarti penghargaan
Salomo terhadap Korban Kristus begitu tinggi.
Pada waktu Tuhan pertama kali
menampakkan diri kepada Salomo, Tuhan menawarkan supaya Salomo meminta dan
Salomo meminta hikmat. Tuhan bukan hanya memberikan hikmat tetapi Tuhan berikan
umur panjang, berkat jasmani dan juga nyawa musuhnya.
Pada kali kedua Tuhan menampakkan
diri, Salomo mempersembahkan korban sampai tidak terhitung jumlahnya. Ini
menunjuk kerohaniannya semakin meningkat. Namun sayangnya setelah itu Salomo
tidak menjaga dirinya. Pada penampakkan Tuhan yang kedua kali ini bukan Salomo
lagi yang meminta tetapi Tuhan yang meminta. Tuhan meminta supaya Bait Allah
itu dijaga kesuciannya. Artinya supaya umat Tuhan menjaga hubungan dengan Tuhan
jangan sampai longgar apalagi putus. Kalau bicara rumah Tuhan itu ada hubungannya dengan ibadah dan
pelayanan, berarti penyerahan diri ini yang Tuhan minta.
Ini kadang yang saya risaukan sebagai
hamba Tuhan. Jangan kita hanya banyak meminta kepada Tuhan. Bagaimana kalau
Tuhan meminta kepada kita, bagaimana tanggapan kita. Olehnya itu harus timbal
balik seperti suami isteri.
Permintaan Tuhan supaya rumahNya itu
dijaga dan caranya lewat ibadah dan pelayanan. Inilah yang saya katakan sebagai
gembala kadang risau, jangan kita seperti Salomo. Tidak ada lagi lawatan yang
ketiga dari Tuhan kepada kita. Jangan sampai kita baru mau bergegas melayani
tetapi sudah telat.
Jangan sampai rumah kita ini tidak
kita isi dengan ibadah pelayanan. Memang kalau tidak beribadah dan melayani,
secara daging merasa nyaman padahal itu cara iblis untuk menghancurkan kita. Sebab ketika kita lepas dari
pelayanan maka tidak ada lawatan Tuhan yang berikut, jangan sampai kita sudah
diumbar oleh Tuhan.
Itu sebabnya Tuhan menyesali sebab
sudah dua kali menampakkan diri kepada Salomo tetapi dia menyimpang.
I Raja-raja 11:9
11:9 Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada
Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang
telah dua kali menampakkan diri kepadanya,
Memang awalnya Salomo serius
menanggapi tetapi iblis tidak diam, dia datang lewat wanita cantik untuk
menggagalkan Salomo. Iblis bisa menyamar sebagai wanita cantik, iblis bisa
menyamar lewat kekayaan, iblis bisa menyamar lewat kedudukan, semua maksudnya untuk
mengagalkan kita.
Tuhan Yesus sudah mau datang kedua
kali. Bagi kita kedatangan Tuhan Yesus kedua kali ini adalah menjemput kehidupan yang sudah siap, yang tidak siap
akan tertinggal. Olehnya itu kita harus menyadari waktu kita ada sekarang ini.
Banyak hal yang bisa menggoda kita.
Coba kita lihat Salomo. Tidak ada
tandingannya di dunia ini, baik sebelum dia ataupun sesudah dia, kecuali Tuhan Yesus. Tetapi Salomo bisa hancur dan Tuhan murka sebab
dia digoda oleh putri raja
Firaun, putri raja Amon dan sebagainya.
Iblis itu tampil tidak menyeramkan,
dia bisa tampil dengan kekayaan, tampil dengan kedudukan, tampil sebagai
laki-laki ganteng, tampil sebagai perempuan cantik untuk menggoda kita.
Sekarang ini kenajisan begitu mudah diakses melalui internet. Di mana dosa
bertambah-tambah maka kasih karunia Tuhan semakin bertambah. Itu sebabnya Tuhan
semakin membukakan rahasia FirmanNya di Yobel yang terakhir.
Tugas kami sebagai gembala untuk
menjaga sidang jemaat supaya jangan sampai kecolongan. Kalau hamba Tuhan
berbicara dari mimbar bukan untuk merugikan sidang jemaat tetapi karena hamba
Tuhan melihat bahwa ada hal-hal yang mau merugikan kerohanian sidang jemaat.
Padahal ibadah itu membawa keuntungan.
I Timotius 6:5-6
6:5 percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi
berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah
suatu sumber keuntungan.
6:6 Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup,
memberi keuntungan besar.
Di rana ibadah saja, di rana rohani
saja ada percekcokkan. Mengapa? Karena ada orang beribadan dan melayani tetapi
mengejar keuntungan material. Kenapa bisa timbul percekcokan? Karena ada yang
sungguh-sungguh melayani dan Tuhan berkati, lalu melihat ada yang melayani
motivasinya salah lalu ditegur namun yang ditegur berbalik marah.
Kita seharusnya punya pandangan “saya
sudah beribadah dan sudah melayani. Kalau saya memiliki Pribadinya Yesus, itu
sudah cukup”. Kalau kita memiliki Yesus Pencipta langit dan bumi, apa lagi yang
kurang. Tetapi kalau bukan Yesus yang dikejar dan hanya mengejar
berkat-berkatnya maka tidak akan pernah merasa cukup.
Amsal 30:15-16
30:15 Si lintah mempunyai dua anak perempuan:
"Untukku!" dan "Untukku!" Ada tiga hal yang tak akan
kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata: "Cukup!"
30:16 Dunia orang mati, dan rahim yang mandul, dan
bumi yang tidak pernah puas dengan air, dan api yang tidak pernah berkata:
"Cukup!"
Apakah pernah kubur berkata “stop,
tidak diterima lagi orang mati di sini”. Kubur tidak pernah mengatakan cukup,
selalu saja ada orang yang mati. Kalau hanya sebatas yang kasat mata,
pengkhotbah mengatakan “mata tidak pernah puas”.
Kenapa orang yang beribadah dikatakan
dengan rasa cukup? Karena cukup memiliki Yesus. Kalau memiliki Tuhan Yesus sama
dengan memiliki seluruh dunia karena Dia yang menciptakan. Makanya kalau
beribadah fokus kita adalah Tuhan Yesus, bukan untuk mendapatkan ini dan itu.
Pada lawatan Tuhan pertama kepada
Salomo, Tuhan menyuruh Salomo untuk meminta. Dengan kata lain Tuhan selalu siap
memberi. Pada lawatan Tuhan yang kedua kepada Salomo, Tuhan yang meminta. Yang
Tuhanminta supaya menjaga Bait Allah lewat ibadah dan pelayanan. Dalam ibadah
pelayanan harus ada polanya. Bait Allah yang dibangun oleh Salomo polanya juga
Tabernakel,
hanya dengan skala yang
lebih besar.
Kalau beribadah diluar pola dari
Tuhan maka orang itu akan menjadi kejijikan bagi Tuhan.
Imamat 26:11-12
26:11 Aku akan menempatkan Kemah Suci-Ku di
tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.
26:12 Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku
akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku.
Kalau kita tidak ada pola ibadah
seperti itu, Tuhan akan muak. Tujuannya pola ibadah yang benar adalah supaya
benar-benar hubungan kita dengan Tuhan adalah hubungan yang sangat akrab yang
tidak akan terputus lagi.
I Raja-raja 9:2-3
9:2 maka TUHAN menampakkan diri kepada Salomo untuk
kedua kalinya seperti Ia sudah menampakkan diri kepadanya di Gibeon.
9:3 Firman TUHAN kepadanya: "Telah Kudengar doa
dan permohonanmu yang kausampaikan ke hadapan-Ku; Aku telah menguduskan rumah
yang kaudirikan ini untuk membuat nama-Ku tinggal di situ sampai
selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa.
Ketika Salomo mentahbiskan Bait Allah, dia punya
macam-macam permohonan. Ini adalah janji Tuhan sebagai jawaban dari permintaan
Salomo. Memang Tuhan menepati janjiNya, Tuhan tidak ingkar janji, yang ingkar adalah Salomo. Tuhan tahu iblis
akan berulah, makanya Tuhan lebih dahulu mengingatkan mereka.
I Raja-raja 9:4-9
9:4 Mengenai engkau, jika engkau hidup di hadapan-Ku
sama seperti Daud, ayahmu, dengan tulus hati dan dengan benar, dan berbuat
sesuai dengan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan jika engkau tetap mengikuti
segala ketetapan dan peraturan-Ku,
9:5 maka Aku akan meneguhkan takhta kerajaanmu atas
Israel untuk selama-lamanya seperti yang telah Kujanjikan kepada Daud, ayahmu,
dengan berkata: Keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.
9:6 Tetapi jika kamu ini dan anak-anakmu berbalik dari
pada-Ku dan tidak berpegang pada segala perintah dan ketetapan-Ku yang telah
Kuberikan kepadamu, dan pergi beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah
kepadanya,
9:7 maka Aku akan melenyapkan orang Israel dari atas
tanah yang telah Kuberikan kepada mereka, dan rumah yang telah Kukuduskan bagi
nama-Ku itu, akan Kubuang dari hadapan-Ku, maka Israel akan menjadi kiasan dan
sindiran di antara segala bangsa.
9:8 Dan rumah ini akan menjadi reruntuhan, sehingga setiap
orang yang lewat akan tertegun, bersuit, dan berkata: Apakah sebabnya TUHAN
berbuat yang demikian kepada negeri ini dan kepada rumah ini?
9:9 Maka orang akan berkata: Sebab mereka meninggalkan
TUHAN, Allah mereka, yang membawa nenek moyang mereka keluar dari tanah Mesir
dan sebab mereka berpegang pada allah lain dan sujud menyembah kepadanya dan
beribadah kepadanya. Itulah sebabnya TUHAN mendatangkan segala malapetaka ini
ke atas mereka."
Tuhan benar-benar menunjukkan
murkanya kepada Salomo.
I Raja 11:9
11:9 Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada
Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang
telah dua kali menampakkan diri kepadanya,
Kita orang yang berbahagia karena
kita menerima perhatian Tuhan dua kali, kita menerima Firman double porsi, dua
menjadi satu itulah Kabar Mempelai.
Tuhan mau membentuk Tubuh Kristus
dari bangsa Israel dan bangsa kafir. Tidak ada bangsa kafir yang Tuhan angkat
untuk menjadi utusanNya, untuk menjadi nabi agar menyelamatkan bangsanya. Itu
sebabnya Tuhan memakai Yunus. Untuk memenangkan bangsa kafir, Tuhan memakai
alatnya dari bangsa Yahudi. Itu sebabnya nabi-nabi semuanya dari bangsa Yahudi,
demikian juga rasul-rasul berasal dari bangsa Yahudi.
Setelah Yesus datang, Dialah sarana
yang dipakai untuk meraih kita bangsa kafir untuk menjadi satu dengan bangsa
Yahudi.
Roma 2:28-29
2:28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang
lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan
secara lahiriah.
2:29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak
nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan
secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari
Allah.
Yahudi sejati, artinya tidak ada
kepalsuan. Sekarang ini di dalam gereja, pelayan Tuhan diibaratkan sebagai
Yahudi sejati. Artinya pelayanan yang membawa suasana Yesus di dalam gereja,
adalah pelayan Tuhan yang tidak ada kepalsuan, pelayan Tuhan yang sejati.
Yohanes 1:47
1:47 Kata Filipus kepadanya: "Mari dan lihatlah!"
Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata tentang dia:
"Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di
dalamnya!"
Motivasi pelayanan kami jangan sampai
salah. Sekarang ini yang bersileweran dalam gereja lebih banyak yang palsu dari
pada pelayan yang sejati. Kalau yang palsu atau yang tidak sejati ini mau
didongkrak kepada yang sejati, maka itu beresiko tinggi bagi pelayan Tuhan yang
sejati yang menegor mereka, seringkali dibenci.
Filipi 1:15-17
1:15 Ada orang yang memberitakan Kristus karena dengki
dan perselisihan, tetapi ada pula yang memberitakan-Nya dengan maksud baik.
1:16 Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih,
sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil,
1:17 tetapi yang lain karena kepentingan sendiri dan
dengan maksud yang tidak ikhlas, sangkanya dengan demikian mereka memperberat
bebanku dalam penjara.
Ada yang memberitakan dengan maksud
baik, artinya mau membawa sidang jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Inilah pelayan yang pilu hati kalau melihat pelayan
yang lain motivasinya sudah salah.
Ada tiga motivasi yang salah di sini:
1. Karena dengki dan perselisihan
2. Karena kepentingan diri sendiri
3. Karena maksud yang tidak ikhlas
Tujuan mereka melayani untuk
memberatkan pelayan Tuhan yang melayani dengan dengan maksud murni, atau
pelayan Tuhan yang sejati. Kalau pelayan Tuhan tidak sejati maka yang dikejar
adalah berkat-berkat
jasmani. Pelayan yang
tidak sejati ini akan mencari sesama jenisnya yang tidak sejati.
Bagaimana pelayanan rasul Paulus yang
adalah pelayan yang sejati yang tidak ada kepalsuan? Ada 7 alur yang dia
tunjukkan.
I Tesalonika 2:3-4
2:3 Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau
dari maksud yang tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya.
2:4 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami
layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara,
bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji
hati kita.
2:5 Karena kami tidak pernah bermulut manis -- hal itu
kamu ketahui -- dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi --
Allah adalah saksi --
2:6 juga tidak pernah kami mencari pujian dari
manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat
berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus.
1. Dia melayani dengan memberi nasihat
yang tidak lahir dari kesesatan.
Artinya tidak ada nasihat yang mengarahkan pada yang tidak benar.
Kolose 1:27-28
1:27
Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di
antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus
yang adalah pengharapan akan kemuliaan!
1:28
Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap
orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan
dalam Kristus.
Berarti ada penasihat yang tidak benar. Bahkan dalam Yehezkiel jelas
dikatakan ada penasihat jahat.
Yehezkiel 11:2
11:2
Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, inilah orang-orang yang merancang
kedurjanaan dan menaburkan nasihat jahat di kota ini,
Jangan kita terjebak dengan pelayan yang menabur nasihat jahat, contoh
ada yang berkata kepada isteri: “kalau suamimu macam-macam, lawan!”.
Ini nasihat yang lahir dalam kesesatan.
2. Melayani bukan dengan maksud yang
tidak murni
Kami harus menjaga jangan sampai kami melayani dengan maksud yang tidak
murni. Walaupun dalam sidang ada
yang isterinya dua, asalkan kantongnya tebal dan suka mentraktir gembala maka
dibiarkan saja dia seperti itu, itulah contoh orang yang melayani dengan maksud tidak murni.
3. Melayani tidak disertai dengan tipu
daya
4. Melayani bukan untuk menyukakan hati
manusia
Galatia 1:10
1:10
Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah?
Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan
kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
5. Tidak bermulut manis
6. Tidak mempunyai maksud loba yang
tersembunyi
7. Tidak mencari pujian dari manusia
Yohanes 7:18
7:18
Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya
sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar
dan tidak ada ketidakbenaran padanya.
Kalau mencari pujian dari manusia maka dia menganggap ajarannya dari
dirinya sendiri, dia merasa menerima pembukaan dari dirinya sendiri.
Yohanes 7:16-17
7:16
Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri,
tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.
7:17
Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini
berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri.
Itu sebabnya Yesus dengan bebas dan berani memberitakan Firman Tuhan
sebab apa yang Dia terima dari BapaNya itu yang Dia beritakan.
Jangan kita salah arah, jangan sampai menjadi pelayan dengan maksud
yang lain.
Kalau dulu tidak diambil nabi dari
orang Asyur atau dari bangsa kafir tetapi diambil dari orang Yahudi. Kalau
sekarang Tuhan mengambil dari pelayan yang adalah Yahudi sejati, itulah pelayan
Tuhan yang tidak ada kepalsuan.
Yunus 3:1-2
3:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua
kalinya, demikian:
3:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang
besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."
Apa sebenarnya seruan yang Tuhan
Firmankan kepada Yunus?
Yunus 1:1-2
1:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai,
demikian:
1:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang
besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai
kepada-Ku."
Berarti yang harus dia sampaikan
adalah berita pertobatan. Tetapi yang dia suarakan sudah lain, inilah ketidaktaat
Yunus. Yunus mengatakan “empat puluh hari lagi Niniwe akan Tuhan
tunggangbalikkan” padahal Tuhan mengatakan kejahatan mereka telah sampai kepada
Tuhan. Berarti Tuhan mencintai mereka supaya mereka jangan binasa. Sekalipun Yunus
menyampaikan hal itu, mereka bertobat dan Yunus malah tidak bertobat dan
binasa.
Bagi kami hamba Tuhan jangan sampai
berita yang kami sampaikan tidak pas dengan yang Tuhan perintahkan, tidak
sesuai tujuan Tuhan. Tujuan berita yang kami sampaikan adalah untuk menjadikan
dua menjadi satu, bangsa kafir dan bangsa Yahudi menjadi satu untuk menjadi
Mempelai Wanita Tuhan. Kita harus dibawa dua menjadi satu dengan Tuhan.
Kita harus waspada membawa diri kita di
hari-hari terakhir ini menjelang kedatangan Tuhan. Jangan sampai ibadah kita
ini hanya sebagai ritual saja tetapi tidak mengerti motivasi ibadah. Yang
paling parah kalau kami hamba Tuhan tidak mengerti tujuan ibadah. Akhirnya
ibadah hanya sebatas memimpin upacara. Olehnya itu biarlah hamba Tuhan menjadi
Yahudi sejati, jangan ada kepalsuan dalam diri kami. Tuhan yang mengetahui
diriku dan mengetahui hati kita semua.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar