Penyerahan anak
Mazmur 22:10-12
22:10 Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan;
Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku.
22:11 Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak
dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
22:12 Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan
telah dekat, dan tidak ada yang menolong.
Pemahaman
dan pengenalan raja Daud ini berangkat dari didikan orang tua. Orang tualah
yang menceritakan bagaimana keberadaannya dalam kandungan. Orang tua juga yang
mengajar dia untuk memanggil nama Tuhan. Orang tua juga yang mengajarkan
kepadanya bahwa di depan ada kesusahan yang besar.
Ini
nubuatan buat kita umat Tuhan. Kalau dulu ini diucapkan oleh raja Daud sebagai
nabi, maka ini nubuatan bukan untuk dirinya lagi tetapi untuk kita umat Tuhan.
Sebab Daud bukan hanya seorang raja tetapi Alkitab mengatakan dia adalah
seorang nabi. Nubuatannya juga menyangkut pribadi Tuhan Yesus. Ini nubuatan
ganda untuk menunjuk pribadi Yesus dan juga untuk kita.
Bagi
kita gereja Tuhan, utamanya orang-orang tua sadarlah, apa yang ada di pangkuan
kita, kita bertanggung jawab dihadapan Tuhan untuk mengajarkan kepada mereka
tentang Tuhan yang saudara sendiri yakini bahwa Dia adalah Pencipta serwa
sekalian alam, Penebus bahkan Dia juga adalah suami.
Yesaya 54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang
menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah
Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
Lebih
dahulu pada kalimat di atas disebut suami. Itu sebabnya dalam kisah Tuhan Yesus
menyerahkan anak-anak, suami isteri, orang-orang tualah yang berkepentingan membawa
anaknya untuk diserahkan supaya dijamah oleh Tuhan, bahkan Tuhan Yesus memeluk
dan memberkati anak-anak itu.
Ibadah Raya
Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 2:12-17
2:12 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua:
2:13 Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di
tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak
menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang
setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.
2:14 Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap
engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang
memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka
makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
2:15 Demikian juga ada padamu orang-orang yang
berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.
2:16 Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku
akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di
mulut-Ku ini.
2:17 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa
yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, kepadanya akan
Kuberikan dari manna yang tersembunyi; dan Aku akan mengaruniakan kepadanya
batu putih, yang di atasnya tertulis nama baru, yang tidak diketahui oleh siapa
pun, selain oleh yang menerimanya."
Kita
masuk pada percikan darah yang ketiga di depan Tabut Perjanjian. Jadi Wahyu
pasal 2 dan pasal 3 dalam susunan Tabernakel kena pada tujuh percikan darah di
depan Peti Perjanjian. Ini berbicara tentang penyucian terhadap gereja Tuhan
yang hidup pada akhir zaman untuk mempersiapkan diri masuk pada penyucian agar
tidak kena kesusahan besar atau 3,5 tahun aniaya antikristus.
Pergamus
artinya:
ð Perkawinan
ð Asimilasi
Itu
memang terbukti terjadi dalam jemaat ini. Ini umat Tuhan, orang Kristen, orang
percaya sama seperti saudara dan saya. Mereka adalah orang yang berpegang pada
nama Tuhan. Dikatakan oleh Firman Tuhan mereka adalah orang yang beriman.
Wahyu 2:13
2:13 Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di
tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak
menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang
setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.
Kalau
dilihat, hebat jemaat ini. Mereka berpegang pada nama Tuhan dan tidak
menyangkal imannya. Jadi mereka kuat. Siapa yang menyangka jemaat ini ada pada
posisi musuh Tuhan. Jadi jangan kita menipu diri kita “saya ini sudah berpegang
pada nama Tuhan, saya tidak menyangkal iman sekalipun ada tantangan” tetapi
mengapa posisi mereka musuh Tuhan. Di mana letak kesalahannya?
Karena
asimilasi, di dalamnya sudah ada percampuran. Yang ditekankan di sini ajaran
campur, ada perkawinan antara pengajaran yang benar dengan yang tidak benar.
Sekalipun mereka berpegang pada nama Tuhan tetapi kalau di dalamnya ada ajaran
campur, ajaran yang tidak sehat maka mereka menjadi musuh Tuhan. Yaitu ada ajaran Bileam dan ajaran
Nikolaus, ini sudah menjadi pelajaran dalam sidang jemaat Pergamus.
Jemaat
Pergamus ini adalah jemaat yang berpegang pada nama Tuhan dan beriman kepada
Tuhan, tetapi di dalamnya ada ajaran campur. Kalau tidak ada percikan darah,
kasihan sidang jemaat ini. Tetapi mereka masih mendapat teguran Tuhan itu pertanda Tuhan masih
memberikan kesempatan agar mereka kembali pada kemurnian ajaran Tuhan, kembali
pada Alkitab, jangan menganut ajaran campur.
Mereka
berpegang pada nama Tuhan dan iman mereka begitu kuat, apalagi ketika gembala mereka
adalah Antipas. Antipas dibakar di hadapan sidang jemaat. Dia bukan dibakar
langsung di atas api unggun tetapi dia dimasukan dalam perut lembu dari tembaga
lalu api dibakar di bawah perut lembu itu. Kemudian diancam “kalau engkau
menyangkal Tuhanmu maka engkau kami lepaskan. Tetapi kalau tetap percaya akan kami bakar”. Dan Antipas menjawab “saya tidak mau menyangkal
Tuhan karena aku telah ditolong oleh Tuhan. Aku tidak pernah dikhianti oleh
Tuhan, masakan aku akan mengkhianati Tuhan. Antipas tetap setia sampai mati,
sama seperti Tuhan Yesus setia sampai mati. Karakter yang ada pada Antipas ini
sama seperti yang ada pada Kristus Yesus.
Wahyu 1:5
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang
pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi
ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa
kita oleh darah-Nya --
Tetapi
sepeninggalnya Antipas, jemaat Pergamus kehilangan sosok gembala yang setia
kepada Tuhan, setia kepada pengajaran yang benar, setia kepada ajaran yang
sehat dan akhirnya jemaat ini disusupi pengajaran Bileam dan Nikolaus sehingga terjadi
asimilasi, terjadi pengajaran campur.
Lebih
dahulu saya sebagai gembala harus mengoreksi diri. Jangan sampai dari mimbar
ini saya memberitakan ajaran campur atau saya mengizinkan orang untuk
menyampaikan pengajaran yang tidak sehat lagi, pengajaran yang menyesatkan.
Kasihan saya dan kasihan jemaat kalau seperti itu. Saya tidak mau dianiaya oleh
antikristus. Tentu pelayanan kami tujuannya agar jangan sidang jemaat masuk
dalam aniaya 3,5 tahun. Sengsara yang besar ini sudah di ambang pintu, mau ke
mana kita.
Di
katakan oleh Firman Tuhan, iblis sudah diam di dalam sidang jemaat Pergamus. Kalau
dalam jemaat sudah berbagai macam pengajaran di dalamnya, sudah tidak tahu
memilih mana yang sehat dan benar lalu semua diterima, berarti itu
mempermanensikan iblis di dalam sidang jemaat! Ini yang berbahaya. Itu sebabnya
kami hamba Tuhan harus jeli melihat, kasihan nanti sidang jemaat. Kita sudah
dekat masa penyingkiran jangan sampai kita tidak masuk pada penyingkiran.
Bencana kalau tidak tersingkir, itu karena sudah mempermanensikan takhta iblis
dalam sidang jemaat, sebab dikatakan takhta iblis ada di sana.
Jangan
sampai kita mempermanensikan takhta iblis. Kalau Firman Tuhan datang kepada
kita bagaikan pedang tajam bermata dua yang menyayat-nyayat kehidupan kita, terima
itu. Karena itu adalah cara Tuhan untuk melepaskan tangan iblis yang
mencengkram kita.
Menghadapi
pengajaran Bileam ini, Tuhan membutuhkan pedang. Kalau saudara melihat dalam Bilangan
pasal 22, untuk menghadapi Bileam yang diundang oleh raja Balak untuk mengutuk
orang Israel, Tuhan menghadang Bileam dengan pedang tajam di tengah jalan.
Dalam
sidang jemaat Pergamus sudah ada roh Bileam di dalamnya, makanya perlu pedang
bekerja. Kalau pedang tidak bekerja, kasihan jemaat ini. Yang diperangi adalah
ajaran Bileam dan Nikolaus yang sudah bertahkta di situ. Oleh sebab itu kita
gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman ini harus waspada.
Kita
tahu gerakan Bileam itu sebab sangat jelas dalam Alkitab, namun ini yang tidak disadari oleh gereja Tuhan. Fatal
kalau yang sudah ada dalam pengajaran malah mengadopsi ajaran ini. Prakteknya
pelayan Tuhan matanya menjadi biru sehingga meninggalkan kemurnian pengajaran
dicampur dengan ajaran lain karena mengejar persoalan uang, persoalan upah! Sehingga
dalam pemberitaannya hanya bicara tentang berkat-berkat. Memang persoalan
berkat-berkat itu yang paling diminati oleh gereja Tuhan karena cenderung
daging kita menyukai berkat-berkat jasmani. Kalau pelayan Tuhan seperti itu
berarti sudah membuat takhta iblis di dalam hatinya. Ini yang berbahaya, saya
takut dan ngeri dengan ini.
Kalau
iblis sudah diam di dalamnya maka dibutuhkan pedang.
Yesaya 27:1
27:1 Pada waktu itu TUHAN akan melaksanakan hukuman
dengan pedang-Nya yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan, ular yang meluncur,
atas Lewiatan, ular yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga yang di
laut.
Gereja
Tuhan bagaikan kebun anggurnya Tuhan. Kebun Mempelai ini akan dibersihkan Tuhan
dengan pedang yang kuat, besar dan tajam. Meluncur menunjuk kecepatannya dan
melingkar itu menunjuk kekuatannya. Jadi pekerjaan iblis yang meluncur dan
melingkar itu mau menghancurkan rohani saudara. Makanya dalam sidang jemaat
butuh pedang Firman.
Yesaya 27:2
27:2 Pada waktu itu akan dikatakan: "Bernyanyilah
tentang kebun anggur yang elok!
Tidak
akan ada nyanyian kebun anggur yang elok kalau tidak dihancurkan lebih dahulu
lewiatan ular yang meluncur dan melingkar, lewat pedang. Kalau ada lewiatan
kemudian ada pujian itu berarti bohong, itu dibuat-buat, bukan pekerjaan Firman
yang benar di dalamnya. Malah mereka sementara mempermanensikan iblis di dalam
gereja, tetapi pujiannya menggelagar. Jangan sampai kita menyanyi “sorga,
sorga, sorga mulia, Yesus segera datang” tetapi kita mempermanensikan takhta
iblis. Karena apa? Karena di dalam gereja Tuhan ada pengajaran campur. Itu
sebabnya perlu percikan darah, yaitu penyucian oleh pedang Firman Allah.
Yesaya 27:3
27:3 Aku, TUHAN, penjaganya; setiap saat Aku
menyiraminya. Supaya jangan orang mengganggunya, siang malam Aku menjaganya;
Kalau
gereja Tuhan mengalami penyucian dan pembersihan oleh pedang Tuhan yang besar, kuat
dan tajam, itu berarti kita mendapat perhatian Tuhan untuk dijaga dan disiram
terus dengan Firman sehingga kita menjadi kebun anggur Tuhan yang elok.
Sehingga pujian yang saudara naikkan
untuk Tuhan, walaupun tidak loncat-loncat, itu pasti berkenan kepada Tuhan.
Itu
sebabnya pujian harus bareng dengan pedang. Untuk apa pedang? Untuk
membersihkan gereja Tuhan, jangan sampai ada ajaran Bileam dan ajaran Nikolaus
di dalamnya.
Mazmur 149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam
kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,
Pujian
tanpa ketajaman Firman di dalam gereja, pujian itu bisa tidak punya nilai.
Sedangkan Pergamus saja yang sudah berpegang pada nama Tuhan, imannya begitu kuat,
tetapi toh Tuhan mengatakan “Aku akan memerangi kamu”. Sesungguhnya yang mau
Tuhan perangi dalam diri jemaat Pergamus ini adalah pengajaran yang palsu.
Saya
sebagai hamba Tuhan ingat ikrar di gedung Go Skate di jalan Embong Malang
Surabaya pada bulan Oktober 1981. Di mana hamba-hamba Tuhan bergandengan tangan
dan berikrar untuk memerangi pengajaran yang tidak sehat, pengajaran palsu di
dalam gereja. Kalau Tuhan angkat perang kepada ajaran Nikolaus dan ajaran
Bileam, mengapa kita malah beramah-ramahan!
Sekarang
ini banyak pelayan mengejar kemuliaan dunia dan meninggalkan panggilan yang
utama. Berarti memposisikan diri musuh Tuhan dan mempermanensikan takhta iblis.
Ngeri saya kalau seperti itu.
Olehnya
itu hamba Tuhan harus ada pedang di mulutnya. Berarti hamba Tuhan tidak damai
dengan ajaran Bileam dan ajaran Nikolaus kalau ada pedang di mulutnya.
Yesaya 49:2
49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang
tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku
menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.
Ini
posisi kami hamba Tuhan. Kalau di hadapan sidang jemaat ada seperti ini, itu
pertanda Tuhan sedang memerangi ajaran yang tidak benar. Tuhan mau membersihkan
gereja Tuhan dari lilitan ekornya
iblis. Karena dia begitu cepat meluncur, kita kalah cepat. Dan dia akan
melingkar, itu kekuatan untuk meremukkan gereja Tuhan. Tanpa pedang di mulut
hamba Tuhan, hamba Tuhan tidak berdaya menghadapi pekerjaan iblis. Tetapi kalau
ada pedang Firman Tuhan di mulut hamba Tuhan maka Tuhan jamin akan melindungi dia.
Bahkan menjadikan dia bagaikan anak panah yang runcing di dalam tabung panahNya, berarti dia ada pada perlindungan
Tuhan.
Kalau
gereja Tuhan mendapatkan percikan darah, berarti sekaligus kita menikmati
pekerjaan pedang Firman Tuhan lewat mulut hamba Tuhan sehingga bukan hanya hamba
Tuhan yang dilindungi namun jemaat juga dilindungi oleh Tuhan. Justru tujuan
akhir adalah untuk jemaat, supaya menjadi mempelai wanita sudah pasti
dilindungi oleh Mempelai Pria Sorga.
Jangan
sampai kita terjebak oleh ajaran Bileam, Nikolaus. Kita perhatikan bentuknya ajaran Bileam
ini.
Bilangan 22:7-12
22:7 Lalu berangkatlah para tua-tua Moab dan para
tua-tua Midian dengan membawa di tangannya upah penenung; setelah mereka sampai
kepada Bileam, disampaikanlah kepadanya pesan Balak.
22:8 Lalu berkatalah Bileam kepada mereka:
"Bermalamlah di sini pada malam ini, maka aku akan memberi jawab kepadamu,
sesuai dengan apa yang akan difirmankan TUHAN kepadaku." Maka tinggallah
pemuka-pemuka Moab itu pada Bileam.
22:9 Kemudian datanglah Allah kepada Bileam serta
berfirman: "Siapakah orang-orang yang bersama-sama dengan engkau
itu?"
22:10 Dan berkatalah Bileam kepada Allah: "Balak
bin Zipor, raja Moab, mengutus orang kepadaku dengan pesan:
22:11 Ketahuilah, ada bangsa yang keluar dari Mesir,
dan permukaan bumi tertutup olehnya; karena itu, datanglah, serapahlah mereka
bagiku, mungkin aku akan sanggup berperang melawan mereka dan menghalau
mereka."
22:12 Lalu berfirmanlah Allah kepada Bileam:
"Janganlah engkau pergi bersama-sama dengan mereka, janganlah engkau
mengutuk bangsa itu, sebab mereka telah diberkati."
Ini
jalan Bileam. Bileam melihat bingkisan yang begitu banyak di depannya tetapi
masih ada roh takut akan Tuhan. Dia bertanya dulu kepada Tuhan “bolehkah aku
pergi”. Hal itu berawal Tuhan yang lebih dulu
datang dan bertanya kepada Bileam “siapa orang-orang yang ada di rumahmu”. Singkatnya
Bileam mengatakan kepada utusan Balak tidak sesuai dengan apa kata Firman. Hanya 1/3 dia ungkapkan, 2/3 disembunyikannya.
Pada
waktu berhadapan dengan utusan yang pertama, Bileam belum tahu apa rencana
Tuhan. Tetapi ketika menghadapi utusan yang kedua Bileam sudah tahu rencana
Tuhan tetapi berpura-pura tidak tahu!
Ayat
12 adalah pemberitahuan dari Tuhan. Saat Bileam menerima utusan yang pertama
dan dia belum tahu apa sebenarnya rencana Tuhan. Tetapi ada tiga hal yang Tuhan beritahu kepada Bileam malam itu:
1.
Janganlah
engkau pergi bersama-sama dengan mereka.
2.
Janganlah
engkau mengutuk bangsa itu.
3.
Sebab
mereka telah diberkati.
Jemaat
Pergamus saat itu sudah tahu rencana Tuhan tetapi tetap menerima ajaran Bileam.
Lebih-lebih lagi kita sekarang ini, kita sudah tahu apa sebenarnya tujuan Tuhan
membebaskan saya dan saudara dari Mesir yaitu dunia ini. Amat terlebih kami
hamba Tuhan. Kalau kami sudah tahu persis rencana Tuhan kemudian menerima
ajaran Bileam maka itu berarti mempermanensikan takhta iblis di dalam pelayanan
kami sehingga sidang jemaat bukan dibersihkan dan dibawa pada kegenapan rencana
Tuhan untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan tetapi malah menjadi mangsa iblis.
Menghadapi
utusan yang kedua Bileam sudah tahu rencana Tuhan, tidak perlu lagi dia
bertanya kepada Tuhan. Dia sudah tahu tetapi tetap mengikuti pemuka-pemuka
Moab. Sebagai hamba Tuhan sudah tahu rencana
Tuhan
kemana umat diarahkan.
Tetapi kenapa menghambat rencana Allah dengan memasukan ajaran Bileam. Artinya melayani
dengan mengejar upah.
Bilangan 22:21-23
22:21 Lalu bangunlah Bileam pada waktu pagi,
dipelanainyalah keledainya yang betina, dan pergi bersama-sama dengan
pemuka-pemuka Moab.
22:22 Tetapi bangkitlah murka Allah ketika ia pergi,
dan berdirilah Malaikat TUHAN di jalan sebagai lawannya. Bileam mengendarai
keledainya yang betina dan dua orang bujangnya ada bersama-sama dengan dia.
22:23 Ketika keledai itu melihat Malaikat TUHAN
berdiri di jalan, dengan pedang terhunus di tangan-Nya, menyimpanglah
keledai itu dari jalan dan masuk ke ladang. Maka Bileam memukul keledai itu
untuk memalingkannya kembali ke jalan.
Menghadapi
Bileam, perlu pedang. Jemaat Pergamus yang sudah ada takhta iblis di dalamnya lewat pengajaran Bileam, untuk
itu perlu pedang. Siapa yang memegang pedang? Malaikat Tuhan. Gembala-gembala
sidang jemaat yang ada di Asia Kecil itu digambarkan sebagai malaikat sidang
jemaat. Kami gembala-gembala, jangan berpura-pura di hadapan Tuhan. Saya harus
memegang pedang, untuk apa memegang pedang? Untuk memangkas roh Bileam di dalam
gereja Tuhan.
Bagaimana
pengajaran Bileam ini?
Bilangan 22:32
22:32 Berfirmanlah Malaikat TUHAN kepadanya:
"Apakah sebabnya engkau memukul keledaimu sampai tiga kali? Lihat, Aku
keluar sebagai lawanmu, sebab jalan ini pada pemandangan-Ku menuju kepada
kebinasaan.
Jadi
jalan Bileam adalah jalan kebinasaan. Ajaran Bileam itu mau membinasakan. Prakteknya
bagaimana?
II Petrus 2:15
2:15 Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang
benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang
suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat.
Hal
inilah yang paling tidak disuka kalau dikoreksi. Padahal ajaran dan
praktek-praktek seperti itu justru menuju pada kebinasaan. Bila ditegur oleh
Tuhan lewat malaikat Tuhan, kadang berbalik marah. Ini yang berbahaya.
Jangan
sampai kami gembala menuju pada kebinasaan sehingga akhirnya sidang jemaat yang
kami layani mengikuti jalan kebinasaan. Ini jangan sampai terjadi. Pengajaran
campur yang sudah bergerak dalam sidang jemaat Pergamus ini adalah pengajaran
yang membinasakan.
Saya
takut kalau terbayang hal ini, sebab kata kebinasaan itu bukan kata yang elok.
Makanya saya takut. Jangan sampai kami melayani tetapi tujuannya hanya mengejar
berkat jasmani. Sehingga tidak cukup menerima korban dan perpuluhan, masih juga
mencari pekerjaan yang lain. Itu sudah mempermanensikan takhta iblis! Itu
sebabnya saya takut.
Bukan
berarti tidak ada godaan-godaan kepada kami. Awalnya kami melayani di sini
banyak godaan. Ketika masih melayani jemaat yang satu dua orang, ada bisikan
“kau masih kuat, masakan tidak bisa menggarap sawah, tidak bisa menggarap
ladang menanam cengkeh”. Tetapi saya tahu itu bisikan iblis yang mau
menghancurkan saya!, tetapi puji Tuhan semua teratasi. Jangan sampai kita
terjebak dengan bujukan ajaran Bileam.
Kita
berpegang pada nama Tuhan dan beriman kepada Tuhan itu sudah indah. Tetapi waspada! Jangan sampai saudara
dijejali dengan ajaran yang tidak sehat yaitu ajaran Bileam dan ajaran
Nikolaus. Nikolaus artinya suara orang banyak yang menguasai dari pada suara
gembala. Lihat saja sekarang, gembala itu hanya menjadi pajangan.
Oleh
kemurahan Tuhan sampai saat ini Tuhan masih memberikan pencerahan dan
penjernihan pikiran saya untuk berpegang pada ajaran yang sehat, saya tidak mau
diganggu gugat.
Pedang
bermata dua ini sebenarnya dipercayakan kepada imam dari suku Lewi.
Ulangan 33:8
33:8 Tentang Lewi ia berkata: "Biarlah Tumim dan
Urim-Mu menjadi kepunyaan orang yang Kaukasihi, yang telah Kaucoba di Masa,
dengan siapa Engkau berbantah dekat mata air Meriba;
Tumim
itu pedang dan Urim itu terang. Ini adalah orang-orang yang lolos dan luput
dari tantangan.
Ulangan 33:9
33:9 yang berkata tentang ayahnya dan tentang ibunya:
aku tidak mengindahkan mereka; ia yang tidak mau kenal saudara-saudaranya dan
acuh tak acuh terhadap anak-anaknya. Sebab orang-orang Lewi itu berpegang pada firman-Mu
dan menjaga perjanjian-Mu;
Secara
hurufiah ini terdengar tidak sopan dan tidak hormat. Tetapi apakah ini yang dimaksudkan
oleh Tuhan? Ketika Musa berseru “siapa yang memihak Tuhan!” bukan “siapa yang
memihak Musa” maka orang Lewi yang maju berdiri dengan Musa dengan pedang
terhunus. Mereka inilah yang diangkat oleh Tuhan untuk melayani. Lalu siapa
yang menyembah lembu emas baik itu ayahnya, ibunya, saudara-saudaranya atau
anaknya harus diparang. Itu menunjukkan murkanya Tuhan. Tuhan tidak mau ada
sesembahan yang lain, tidak mau ada ajaran yang lain dalam gereja.
Tidak
ada kompromi. Keras dan tajam kalau orang itu dipercayai oleh Tuhan bukti pedang di tangannya, ada tumim dan
urim. Bukan berarti tidak mengasihi orang tua, anak, suami atau isteri, tetapi
tidak boleh ada kompromi. Kalau namanya soal keselamatan jangan ada gangguan
sebab kita menuju pada Tubuh Kristus yang sempurna menjadi Mempelai Wanita
untuk bertemu Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Ulangan 33:10-11
33:10 mereka mengajarkan peraturan-peraturan-Mu kepada
Yakub, hukum-Mu kepada Israel; mereka menaruh ukupan wangi-wangian di depan-Mu
dan korban yang terbakar seluruhnya di atas mezbah-Mu.
33:11 Berkatilah, ya TUHAN, kekuatannya dan
berkenanlah kepada pekerjaannya. Remukkanlah pinggang orang yang melawan dia
dan yang membenci dia, sehingga mereka tidak dapat bangkit."
Ada
perlindungan Tuhan kepada orang ini. Tanpa dia membela diri, Tuhan yang menjadi
pembelanya. Jemaat Pergamus ditolong oleh Tuhan. Bukan berarti Tuhan mengatakan
“Aku datang memerangi kamu” tanpa lebih dahulu ditawarkan pendamaian. Lebih
dahulu Tuhan menawarkan pendamaian kepada mereka. Oleh sebab itu terimalah
pedang Tuhan yang menyucikan.
Balak
tidak tanggung-tanggung mengorbankan segala-galanya demi tujuan yang salah.
Hanya untuk menghadang rencana Tuhan dalam kehdiupan bangsa Israel. Seandainya
bujukan Balak kepada Bileam ini berhasil dan Bileam mengutuk semua orang Israel, maka Yesus tidak
datang dan saudara bersama saya tidak akan ada seperti sekarang ini. Tetapi puji
Tuhan, rencana Tuhan tidak bisa dibatalkan oleh siapapun.
Kita
tidak berkorban untuk menghadang rencana Tuhan tetapi justru untuk memacu diri
kita mencapai rencana Tuhan. Apakah saya dan saudara benar seperti itu?.
Ajaran
campur itu justru mengundang bencana.
Yehezkiel 4:9
4:9 Selanjutnya ambillah gandum, jelai, kacang merah
besar, kacang merah kecil, jawan dan sekoi dan taruhlah dalam satu periuk dan
masaklah itu menjadi roti bagimu. Itulah makananmu selama engkau berbaring pada
sisimu, yaitu tiga ratus sembilan puluh hari.
Jadi
roti yang dimakan oleh Yehezkiel pada waktu dia berbaring 390 hari di sebelah
kiri, adalah roti campur, bahannya dari bahan campur. Padahal roti yang sehat
dan murni menurut Imamat pasal 24:5
dst, berasal dari gandum yang
benar-benar murni, tidak ada campuran.
Apalagi
gandum jelai, itu hanya makanan untuk kuda, kata Firman Tuhan (1 Raja-raja 4:28). Jadi kalau makan makanan campur,
itu membuat hawa nafsunya menjadi besar! Lihat saja dalam gereja yang mengkonsumsi
pengajaran campur, nafsunya dunianya begitu besar, tidak ada kontrol lagi sebab
tidak ada Firman pengajaran yang sehat di dalamnya.
Kenapa
nafsu tidak bisa terkontrol? Karena membiasakan makan roti campur, menerima
pengajaran campur! Jangan kita seperti itu, biarlah kita mengagungkan
pengajaran Firman Tuhan. Kita agungkan ajaran yang sehat dan buktikan nafsu
kita dikontrol oleh ajaran Firman yang sehat. Jaga baik-baik apa yang ada dalam
diri kita.
Titus 2:10
2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia,
supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah,
Juruselamat kita.
40
hari Yehezkiel berbaring di sebelah kanan. Kita lihat pada zaman Yehezkiel,
pemahaman orang Israel tentang tangan kanan minim sekali tetapi pemahaman tentang
tangan kiri itu yang dominan.
Amsal 3:16
3:16 Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan
kirinya kekayaan dan kehormatan.
Ajaran
Bileam selalu dominan tangan kiri yaitu kekayaan dan kehormatan. Kalau itu yang
kita kejar maka sulit untuk merendahkan diri apalagi menerima kalau
direndahkan. Kalau kita dominan yang tangan kanan yaitu Yerusalem Baru, menjadi
Mempelai Wanita untuk Kristus Mempelai Laki-laki Sorga, sekalipun kita diapakan
kita bisa menerima.
Kita
mau memeriksa diri, jangan sampai dari belakang mimbar ini saya sajikan
pengajaran yang tidak sehat. Jangan sampai mengangkat pengajaran yang tidak
sehat walaupun terdengar di
telinga kita “ini bagus karena menekankan soal berkat Tuhan sebab kita butuh
untuk sekolah anak dan kebutuhan-kebutuhan rumah tangga”. Kalau ciri seperti itu ada sesungguhnya sedang mempermanensikan
takhta iblis dan menggeser takhta Tuhan di dalam gereja.
II Korintus 4:1-2
4:1 Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan
ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
4:2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi
yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah.
Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri
kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.
Berarti ada
yang memalsukan firman Tuhan di zaman rasul Paulus.
II Korintus 2:17
2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain
yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami
berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah
dan di hadapan-Nya.
Rasul Paulus
terbuka saja untuk dipertimbangkan di hadapan Tuhan dan manusia. Kalau ajaran salah, jangan didengarkan.
II Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup
juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang
pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat
cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Ilah
akhir zaman itulah mamon. Inikan yang dikejar oleh Bileam. Sehingga Alkitab
mengatakan dalam Bilangan pasal 22 tadi bahwa keledai melihat malaikat Tuhan
dengan pedang terhunus tetapi Bileam tidak melihat, dia sudah buta! Mengapa dia
buta? Karena yang dia lihat hanya onggokan berkat yang dibawa utusan Balak.
Tetapi soal yang rohani dia buta! Disayangkan dia menjadi lebih rendah dari
keledai sebab dia buta. Dia menjadi buta karena melihat ilah akhir zaman yaitu
mamon.
Ini
yang bahaya di dalam sidang jemaat Pergamus. Kalau dulu jemaat Pergamus
diganggu dengan ajaran Bileam ini, jangan berpikir kita yang hidup di akhir
zaman tidak diganggu dengan hal itu. Adalah tugas dan tanggung jawab kami hamba Tuhan, harus ada pedang di mulut kami. Ini percikan darah, kepada kami hamba
Tuhan lebih dahulu.
Tidak
bisa melihat Injil Kemuliaan Kristus berarti tidak bisa melihat Kabar Mempelai
sehingga bisa menjadi pengolok, menjadi pengejek, penista dan pengumpat. Karena
matanya buta dan tidak bisa melihat. Mengapa buta? Karena dia melayani hanya
mencari kemuliaan dunia, itulah ilah zaman akhir.
II Korintus 9:1-2
9:1 Tentang pelayanan kepada orang-orang kudus tidak
perlu lagi aku menuliskannya kepada kamu.
9:2 Aku telah tahu kerelaan hatimu tentang mana aku
megahkan kamu kepada orang-orang Makedonia. Kataku: "Akhaya sudah siap
sedia sejak tahun yang lampau." Dan kegiatanmu telah menjadi perangsang
bagi banyak orang.
Apa
yang diperbuat itu menjadi rangsangan bagi orang lain.
Jangan
kita kena ragi dari Nikolaus dan jangan kena ragi pengajaran Bileam karena hal itu membinasakan. Kalau di dalam
gereja menganut ajaran campur, berarti itu mempermanensikan takhta iblis di
dalam gereja, bukannya menggusur takhta iblis untuk diisi dengan takhta Sorga.
Yang Tuhan kehendaki supaya
kita mempermanensikan takhta Sorga di dalam gereja Tuhan.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
Telp: (0458) 21415
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar