Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Menjelang kedatangan
Tuhan akan tampil banyak pengolok.
II
Petrus 3:3-5
3:3 Yang
terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil
pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup
menuruti hawa nafsunya.
3:4 Kata mereka:
"Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa
leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia
diciptakan."
3:5 Mereka
sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu,
dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,
Antara lain ada yang mengolok mengapa mengangkat
catatan berita Firman yang disampaikan oleh para pendahulu padahal orangnya
sudah meninggal. Padahal yang menulis Alkitab adalah manusia dan orangnya juga
sudah mati. Kalau saudara bersua dengan orang yang seperti itu, jangan terlibat
perbincangan dengan dia.
Tinggalkan orang seperti itu, itu adalah pengolong-pengolok yang muncul di akhir
zaman.
Yohanes 1:35-41
1:35 Pada
keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya.
1:36 Dan ketika
ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!"
1:37 Kedua murid
itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.
1:38 Tetapi
Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata
kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya:
"Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
1:39 Ia berkata
kepada mereka: "Marilah dan kamu akan melihatnya." Mereka pun datang
dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan
Dia; waktu itu kira-kira pukul empat.
1:40 Salah
seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus
adalah Andreas, saudara Simon Petrus.
1:41 Andreas
mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya:
"Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."
Kita
ulang berulang diingatkan Tuhan, bagaimana semestinya kita melangkah. Bukannya
jalan di tempat tetapi kita harus berjalan maju. Majupun jangan sampai tidak
punya sasaran. Banyak orang yang terlihat berjalan maju tetapi tidak memiliki
sasaran yang jelas. Itu sebabnya kita bersyukur memiliki pola yang jelas karena
lewat pola ibadah ini kita melihat di mana sasaran kita melangkah maju.
Banyak
manusia mengukur persoalan maju karena jumlah jemaat bertambah terus. Maju
diukur dari jumlah orang yang beribadah penuh setiap hari. Maju diukur dari soal
material. Kalau mengukur “maju” hanya dari sisi ini, itu bukannya maju tetapi malah besar
kemungkinan rohaninya undur. Siapa yang menyangka jemaat Laodekia tidak maju
kalau diukur dari sisi jasmani. Mereka terlihat maju tetapi Tuhan mengatakan
rohaninya paling parah. Siapa yang tidak menyangka bahwa jemaat Efesus itu
maju. Tetapi di hadapan Tuhan bukannya maju tetapi kemerosotan.
Maju
dalam ukuran sorgawi adalah melangkah pasti dengan sasaran yang jelas. Di
sinilah Tuhan Yesus mempraktekkan dan memperlihatkan kepada kita melalui ayat
yang kita baca ini. Murid-murid Yohanes Pembaptis yang sekian lama diajar oleh
Yohanes, mereka tidak mau bertahan hanya sampai pada langkah saat itu.
Ketika
untuk kedua kalinya Yohanes memperkenalkan Yesus Anak Domba Allah, mereka tidak
menunggu lama dan langsung mengikuti ke mana Yesus melangkah. Akhirnya mereka
menemukan apa yang sebenarnya mereka cari yakni pengajaran Kepala. Yohanes memang menampilkan Yesus
sebagai Mempelai Laki-laki Sorga dalam Yohanes 3:29. Tetapi Yohanes mengaku dia
sahabat karib dari Mempelai Laki-laki Sorga.
Yohanes 3:29
3:29 Yang
empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai
laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita
mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang
sukacitaku itu penuh.
Dua
murid ini mencari tujuan yang satu yaitu Yesus sebagai Kepala. Berarti mereka
mau meneruskan apa telah diterima dari Yohanes kepada sasaran yang jelas yaitu
berita Kepala. Realisasi berita Kepala ini dalam bentuk pengajaran dan
pengajaran itu keluar dari Rabi yaitu Yesus yang adalah guru. Berita Kepala ini
atau ajaran Firman Tuhan tidak bisa lepas dari Yesus adalah Kepala. Ini yang
lebih dahulu diperkenalkan oleh Yohanes kepada dua murid.
Dua
murid tetapi tujuannya satu. Kita melihat kelanjutannya bahwa selalu mengarah
dua tetapi satu.
Yohanes 1:41
1:41 Andreas
mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya:
"Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."
Setelah
mereka mengenal Yesus adalah guru berarti berita Kepala, maka disebutkan
Andreas mencari Simon, saudara
yang sekandung dengan dia. Setelah mereka diajar oleh Tuhan saat mereka
bermalam, berarti mereka diajar oleh guru lewat berita Kepala, maka Andreas
tidak mencari Filipus atau Bartolomeus namun dia mencari Petrus. Berarti kesaksian
yang ditampilan oleh Andreas adalah kesaksian ke dalam lebih dahulu.
Di
ruangan maha suci kita melihat Peti Perjanjian yang terdiri dari dua komponen
menjadi satu. Peti Perjanjian itu terdiri dari peti dan tutup peti yang menjadi
satu. Peti itu mulai disalut lebih dahulu sebelah dalamnya baru sebelah
luarnya.
Kalau
Petrus dan Andreas adalah saudara berarti mereka sekandung, ada nikah yang
melahirkan mereka. Berarti berita kepala adalah berita yang berorientasi
awalnya membangun nikah. Nikah yang harus lebih dahulu dijamah. Berarti kalau
berita kepala yang diserukan maka pasti akan menekankan tentang nikah yang
harus disalut oleh pengajaran kepala ini. Ini yang harus dipahami oleh saya
sebagai gembala lebih dahulu.
Sasaran
dan alamat kita jelas dan tepat, makanya iblis begitu cemburu dan dia mengamuk
dengan berbagai cara mengolok-olok pengajaran kepala ini. Itu sebabnya kita
harus waspada di penghujung akhir zaman ini, utamanya kami gembala-gembala.
Karena di belakang gembala ada domba, jangan sampai kami salah arah dan salah
sasaran.
Ulang
berulang diberikan penekanan tentang peran gembala di tengah-tengah sidang
jemaat, itu tidak boleh dientengkan. Sampai ditekankan jangan lawan gembalamu
apalagi kalau dia ada dalam tahbisan yang benar karena itu yang akan menuntun
mengarahkan kita kepada sasaran yang tepat.
Penyalutan
itu dimulai dari dalam, bukannya dari luar.
Keluaran 25:11; 37:2
25:11 Haruslah
engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus
menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya.
37:2
Disalutnyalah itu dengan emas murni, dari dalam dan dari luar, dan dibuatnyalah
bingkai emas sekelilingnya.
Makanya
murid awal yang akhirnya masuk dalam hitungan 12 rasul, semalaman mereka sudah
bersama dengan Yesus. Bersama dengan Yesus berarti bersama dengan Firman,
bersama dengan berita Kepala. Setelah itu Andreas tidak pergi ke mana-mana tetapi langsung
mencari Simon dan berkata “kami telah menemukan Mesias yang disebut Kristus”.
Dalam
Yohanes pasal 4 kita melihat bagaimana Mesias itu berterus terang pada
perempuan yang bejat moralnya, nikahnya amburadul. Dia tidak menyisihkan
perempuan itu, tetapi Dia benahi nikahnya setelah itu benahi ibadah. Jadi yang perlu dibenahi
oleh Firman, Roh dan Kasih lebih dahulu adalah nikah kita, itu adalah pekerjaan
berita kepala. Bicara nikah itu bicara persekutuan kecil antara suami isteri.
Makanya saya relakan nikahku
dibenahi
baru bersaksi kepada orang lain.
Benar
kita bersaksi, tetapi yang paling pas saksikanlah bagaimana pekerjaan Firman
menggarap hidupmu sebagai suami, sebagai isteri, sebagai anak di dalam rumah
tangga, kemudian mantap keluar.
Karena
dari awal Tuhan mengatakan kepada saya “Aku tahu siapa orangKu, jiwa itu
urusanKu. Engkau hambaKu layanilah Aku”. Makanya saya tidak naik dari rumah ke
rumah, saya hanya melayani Tuhan, menunggu jiwanya Tuhan. Kalau dia adalah
orangnya Tuhan, pasti dia akan bertahan menerima berita kepala.
Yang
harus lebih dahulu disalut adalah nikah. Betapa indah Tuhan memulai
pengajaranNya mulai dari dalam nikah. Mengapa begitu? Sebab kita tahu Alkitab
ini adalah kitab nikah, dibuka dengan nikah Adam dan Hawa dan diakhiri dengan
nikah Adam yang akhir dan Hawa yang akhir. Olehnya gereja Tuhan jangan sampai
kita bermain-main hari-hari terakhir ini, utamanya nikah-nikah kita yang sudah
dibangun oleh Tuhan.
Yohanes 1:40-41
1:40 Salah
seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus
adalah Andreas, saudara Simon Petrus.
1:41 Andreas
mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya:
"Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus)."
Andreas
bertemu Tuhan Yesus pada pukul 4 sore dan dia bermalam dengan Tuhan Yesus. Jadi
sudah diperkenalkan kepadanya bahwa Yesus adalah Mesias. Pengenalan Andreas ini
dia beritahu kepada Simon “kami telah menemukan Mesias. Artinya Kristus, yang
diurapi”. Ini pemahaman yang dia peroleh ketika dia bermalam dengan Yesus. Pemahamannya
langsung pada poin yang sangat menentukan gerakan ke depan.
Kalau
saudara perhatikan dalam kitab Para Rasul, Apolos memperkenalkan Yesus adalah
Mesias, Paulus memperkenalkan Yesus adalah Mesias, Petrus memperkenalkan Yesus
adalah Mesias. Pokok berita inilah yang menggemparkan Yerusalem. Akhir zaman
ini bukan hanya seperti gemparnya Yerusalem tetapi akan menggemparkan seluruh
dunia. Ini kegerakan yang harus kita sikapi hari-hari terakhir ini.
Bicara
Mesias tidak bisa lepas dengan pribadi Daud.
Mazmur 132:10,17
132:10 Oleh
karena Daud, hamba-Mu, janganlah Engkau menolak orang yang Kauurapi!
132:17 Di
sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, Aku akan menyediakan
sebuah pelita bagi orang yang Kuurapi.
Jangan
tolak orang yang Tuhan urapi. Dalam Yohanes 1:41, Mesias itu berarti Kristus,
artinya yang diurapi. Mesias ini ada hubungannya dengan pembenahan nikah, ini
jangan kita tolak. Kalau kita tolak berarti bencana. Hari-hari terakhir ini
banyak penolakan dan penolakan mereka bernada sadis.
Yang
disaksikan Daud dalam Mazmur 132:10,17 bukan tentang pribadi Daud sendiri
tetapi dia bersaksi tentang Pribadi yang diurapi yaitu Yesus. Ini jangan
ditolak.
Sekarang
ini banyak orang menolak Kabar Mempelai bahkan ada yang lebih sadis. Mereka
mengatakan Kabar Mempelai itu porno, Kabar Mempelai sesat. Padahal yang
berbicara itu yang porno, yang bicara itu yang sesat. Tetapi begitu hebatnya
iblis bekerja menggunakan mulut pelayan-pelayan. Dan ternyata pelayan yang
bicara seperti itu, nikahnya yang amburadul, tidak mau dibenahi. Ini yang
banyak terjadi, sesuai dengan Firman Tuhan:
II Petrus 3:3-5
3:3 Yang
terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil
pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup
menuruti hawa nafsunya.
3:4 Kata mereka:
"Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa
leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia
diciptakan."
3:5 Mereka
sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu,
dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air,
I Samuel 2:10
2:10 Orang yang
berbantah dengan TUHAN akan dihancurkan; atas mereka Ia mengguntur di langit.
TUHAN mengadili bumi sampai ke ujung-ujungnya; Ia memberi kekuatan kepada raja
yang diangkat-Nya dan meninggikan tanduk kekuatan orang yang diurapi-Nya."
Sebabnya,
dengan ditampilkan oleh Andreas bahwa dia telah menemukan Yang diurapi itu dan
mereka semalam ada bersama dengan Yesus mulai dari jam 4 petang, maka
pengenalannya mantap. Andreas mengenal Tuhan Yesus sebagai Mesias justru dalam
suasana gelap. Ini mengajar kepada kita, dalam keadaan dunia yang gelap gulita
ini, supaya kita memantapkan pengenalan kita kepada Kristus sebagai Mesias.
Bukti kemantapan pengenalan kita adalah nikah kita terbenahi.
Dalam
nikah, suami isteri harus belajar saling memahami. Kalau dikarunia buah nikah,
suami isteri harus sepakat untuk mengajar anaknya. Jangan sampai suami mengajar
anak kemudian isterinya yang membela-bela padahal anaknya memang salah. Akhirnya
ketika anaknya besar sudah susah untuk dididik. Makanya kenapa anak-anak sulit
diatur dan dibenahi dalam nikah rumah tangga? Karena suami isteri tidak satu
roh dalam mengajar.
Saya
selalu mengatakan “anak-anak jangan bikin malu Tuhan, jangan bikin malu ajaran
Tuhan, jangan bikin malu papa dan mama”. Jangan sampai saya berbicara dari
mimbar padahal saya sendiri tidak ada kesaksian, buah nikahku tidak beres. Saya
malu kalau saya ngomong banyak padahal tidak ada kesaksian dalam nikah rumah
tanggaku. Lebih baik kita menyeru nama Tuhan, memohon
ampun.
Mari
kita rubah perilaku kita yang keliru selama ini.
Biarlah kita kembali pada persoalan peti, berarti pada persoalan nikah kita.
Saya juga berkata kepada Tuhan kalau keadaan jemaat seperti begini, saya
memukul diriku lebih dahulu di hadapan Tuhan.
Andreas
yang arti namanya pemberani tetapi
prakteknya perkataannya tidak beriman.
Andreas inilah yang memperkenalkan anak kecil yang membawa lima ketul roti dan
dua ekor ikan kepada Tuhan Yesus. Tetapi diujung pembicaraanya dia malah
berkata “apalah arti lima ketul roti dan dua ekor ikan untuk dimakan 5000
orang. Pertama dia membawa anak itu kepada Tuhan Yesus, berarti dia percaya
Tuhan sanggup mengadakan mujizat dengan lima ketul roti dan dua ekor ikan tetapi
setelah itu dia berubah pendirian dan berkata “apalah arti”. Imannya goncang
kembali.
Banyak
kali kita juga begitu. Kita berkata Tuhan berkuasa mengadakan mujizat. Tetapi begitu kita melihat
sekeliling kita kita malah berkata “apalah artinya itu!” dan iman kita hancur
kembali, hanya dalam kata-kata tidak jadi kenyataan.
Kita
harus menancapkan iman percaya kita, yakin Tuhan akan mengadakan dan tidak akan
mempermalukan pengajaran, diriNya serta saya dan saudara. Jangan hanya sekarang
percaya kemudian esok lusa ragu lagi ketika melihat situasi. Lebih baik kita
melipatkan lutut di kaki Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar