Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yeremia 3:1-5
3:1 Firman-Nya: "Jika seseorang menceraikan
isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain,
akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? Bukankah negeri
itu sudah tetap cemar? Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih, dan mau
kembali kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN.
3:2 Layangkanlah matamu ke bukit-bukit gundul dan
lihatlah! Di manakah engkau tidak pernah ditiduri? Di pinggir jalan-jalan
engkau duduk menantikan kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun. Engkau
telah mencemarkan negeri dengan zinahmu dan dengan kejahatanmu.
3:3 Sebab itu dirus hujan tertahan dan hujan pada
akhir musim tidak datang. Tetapi dahimu adalah dahi perempuan sundal, engkau
tidak mengenal malu.
3:4 Bukankah baru saja engkau memanggil Aku: Bapaku!
Engkaulah kawanku sejak kecil!
3:5 Untuk selama-lamanyakah Ia akan murka atau menaruh
dendam untuk seterusnya? Demikianlah katamu, namun engkau sedapat-dapatnya
melakukan kejahatan."
Di
sini kita diperlihatkan Tuhan suatu gambaran yang nyata bagaimana hubungan
Tuhan dan umat Israel yang digambarkan sebagai suami dan isteri. Ini berita
yang spesifik untuk kita yang hidup pada akhir zaman ini. Saya sebagai pemberita
Firman tidak akan lari dari petunjuk para pendahulu. Utamanya Pdt. In Yuwono
mengatakan bahwa berita Kabar Mempelai tidak boleh lepas dari II Korintus 11:2
II Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu
ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk
membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Ini
adalah berita puncak. Jangan hanya mengatakan berita puncak tetapi tidak ada
warna di dalamnya. Ini adalah warna atau jati diri dari Kabar Mempelai.
Dalam
kitab Yeremia kita sudah belajar persiapan hamba Tuhan untuk terlibat dalam
pelayanan, itu diceritakan dalam pasal 1. Pasal 2 Tuhan langsung mengkisahkan
bagaimana hubungan umat Tuhan dengan Tuhan itu seperti pengantin atau mempelai.
Kemudian pasal 3 ini Tuhan mengungkap rasa sesalNya. Dalam kitab Hosea, Tuhan
mengadu pada langit dan bumi “mengapa umatKu meninggalkan Aku. Kenapa mempelai
wanitaKu membelakangi Aku”.
Kita
lihat dalam Yeremia pasal 2, yang menjadi penyebab umat Tuhan itu putus
hubungan dengan Tuhan yang bagaikan hubungan suami isteri, adalah ulah
imam-imam, pemuka-pemuka, para nabi dan sebagainya.
Masuk
pada pasal 3, Tuhan menyatakan apakah mempelai laki-laki itu bila ditinggalkan
oleh Mempelai perempuan mau
kembali? Itu pertanyaan pertama, pertanyaan kedua adalah apakah isteri atau
wanita itu mau kembali pada laki-laki itu? Isteri itu menunjuk orang Israel dan
laki-laki itu menunjukkan pribadi Tuhan. Akibat mereka terpisah maka negeri
tercemar. Ini mengandung nilai pelajaran bagi kita.
Negeri
itu adalah tumpah darah, tempat kita mencari nafkah. Kalau hubungan kita dengan
Tuhan tidak harmonis maka akan terganggu pencaharian saudara. Apalagi kami
hamba Tuhan. Kalau hubungan kami dengan Tuhan tidak manis, tidak elok, maka
akan terganggu pemeliharaan Tuhan kepada kami secara jasmani. Ini yang Tuhan
ingatkan kepada saya dan saudara pada petang ini, semoga kita menaruh perhatian
yang serius. Ditekankan persoalan hubungan laki-laki dan perempuan sebagai
suami isteri di sini.
Yeremia 3:1
3:1 Firman-Nya: "Jika seseorang menceraikan
isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain,
akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? Bukankah
negeri itu sudah tetap cemar? Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih,
dan mau kembali kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN.
Siapa
sebenarnya seseorang ini? Kalau membaca ayat selanjutnya, itulah Tuhan sendiri
yang memberikan surat cerai kepada isteriNya yaitu Israel.
Kita
mau diarahkan oleh Tuhan lewat pelayanan hamba Tuhan untuk memulihkan hubungan
kita dengan Tuhan. Dulu Israel sudah berantakan dan Tuhan menemukan kita bangsa
kafir, itu sudah berjalan 2000 tahun. Sekarang ini bagaimana kondisi kita?
Bangsa
Israel yang 10 suku diibaratkan perempuan sundal dan yang 2 suku di selatan di
sebut perempuan yang tidak setia. Itulah kondisi warna rohani umat Tuhan ketika
itu. Ini Tuhan tunjukkan untuk mengetuk hati kita agar jangan kita seperti itu.
Waktu kita sekarang ini sudah sangat terbatas.
“akan kembalikah
laki-laki yang pertama kepada perempuan itu?” Tuhan memang selalu
siap untuk kembali sebab itu dinyatakan pada ayat 11 dan 12. Tetapi ada
pertanyaan yang kedua apakah perempuan itu mau kembali. Tuhan memang sudah tidak tahan melihat ulah orang
Israel sehingga Dia memberikan surat cerai. Tetapi kemudian ada tawaran Tuhan untuk segera kembali.
Apakah
perempuan itu mau kembali, ini dipertanyakan sebab nampaknya orang Israel mau
kembali tetapi tidak tulus hatinya. Sekalipun mereka memang menyebut-nyebut kota tulus, seperti orang Kristen
sekarang menyebut-nyebut Yerusalem Baru, tetapi tidak tulus hati datang
beribadah dan mengikuti Tuhan. Ini ajaran Tuhan kepadaku dan kepadamu, agar
kita hadir dalam ibadah dengan ketulusan hati sebab itu yang dicari Tuhan.
Supaya tidak sekedar kita menyebut Yerusalem Baru dan lewat Alkitab ditambahi
label “Mempelai Wanita Tuhan” tetapi ternyata tidak tulus. Ini yang berbahaya (mencelakakan diri
sendiri).
Kalau
ada ketulusan hati maka tanpa saya berteriak “jangan mencuri!” saudara tidak
akan mencuri karena tulus datang kepada Tuhan. Tanpa saya katakan “jangan
mabuk-mabuk” pasti saudara tidak akan mabuk-mabuk karena tulus datang kepada
Tuhan, karena datang kepada Suamimu, datang kepada Kekasihmu.
Kita
gereja Tuhan khusus akhir zaman ini, ada dalam pemuncakkan pembentukan Tubuh
Kristus menjelang garis finish. Apakah kita sebagai pelayaan Tuhan mengarah
sana? Nanti kita melihat yang lebih dahulu diajak untuk kembali adalah pelayan
Tuhan.
Jangan
hanya berucap “Yerusalam Baru, kota kudus, Mempelai Wanita Tuhan” tetapi tidak
tulus, tidak ikhlas dalam ibadah dan pelayanan. Hadir tetapi tidak tulus. Ini yang mau Tuhan renovasi! Letakkanlah
bangunan Firman Tuhan pada dua pondasi yaitu Firman pengajaran dan Firman
nubuat agar naik bersama. Agar segera dipasang atapnya, dilakukan pentahbisan rumah.
Yesaya 48:1
48:1 Dengarlah firman ini, hai kaum keturunan Yakub,
yang menyebutkan dirinya dengan nama Israel dan yang adalah keturunan Yehuda,
yang bersumpah demi nama TUHAN dan mengakui Allah Israel -- tetapi bukan dengan
sungguh-sungguh dan dengan tulus hati --
Ini
ajaran Tuhan supaya kita menyebut
diri keturunan Yakub berarti pemilik hak sulung, menyebut diri Israel berarti
pahlawan Allah, menyebut diri keturunan Yehuda berarti yang dipuji. Jangan
hanya labelnya seperti itu tetapi isinya bagaimana? Ini yang Tuhan rindu dari
kehidupan kita, Ini yang sangat Tuhan dambakan dari kehidupan saudara.
Yesaya 48:2
48:2 bahkan mereka menyebutkan dirinya menurut kota
kudus dan mereka bertopang kepada Allah Israel, TUHAN semesta alam nama-Nya;
Alangkah
sialnya kalau menyebut diri bagian dari Yerusalem Baru, bagian dari Mempelai
Wanita Tuhan tetapi tidak tulus! Itu sebabnya Tuhan tampil “maukah perempuan
itu kembali” dan Tuhan juga bertanya untuk diriNya sendiri “maukah laki-laki
itu kembali” tetapi memang Dia mau kembali. Ini dulu untuk Israel dan sekarang pelajaran
bagiku dan bagi saudara. Dulu Israel itu hanya bayangan dan sekarang kita
menuju pada wujud, bukan lagi bayangan.
Sebabnya
ayo kita memberi pelayanan, kita beribadah, kita mengorbankan waktu, tenaga dan
harta dengan tulus agar ada arti kita menyebut kota kudus yaitu Yerusalem Baru.
Kalau seperti itu berarti benar-benar kita adalah bagian kota kudus Yerusalem
Baru, bukan hanya ucapan. Kita harus bertobat, kita harus berdamai dengan Tuhan
supaya benar bila kita
menyebut kota kudus!
Orang
yang mencari perlindungan mendapat dorongan. Dari mana dorongannya? Lewat
Firman pengajaran dan perjamuan suci (meja roti sajian) serta pekerjaan Roh
Kudus (pelita emas) mendorong mereka masuk ruangan maha suci.
Saya
tidak mau hanya menyebut Kabar Mempelai lalu saya tidak ada di sana. Saya mau
menjadi perempuan yang mau kembali kepada kekasih, secara rohani. Ini yang
Tuhan rindukan dari kita semua.
Yesaya 49:1-2
49:1 Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah,
hai bangsa-bangsa yang jauh! TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan
telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.
49:2 Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang
tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku
menjadi anak panah yang runcing dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya.
Hamba
Tuhan tidak usah takut kalau menyampaikan Firman sebab dilindungi Tuhan. Umat
Tuhan tidak usah takut bila menerima ketajaman Firman Tuhan sebab berarti
saudara menerima perlindungan Tuhan. Itu semua terpergantung bagaimana saudara
menyikapi. Kalau Firman itu datang dari Tuhan dan yang mendengar orang itu benar-benar
orangnya Tuhan, maka
setajam apapun dia pasti terima.
Hubungan
Tuhan dengan Israel seperti hubungan suami isteri. Suaminya pergi karena isterinya telah cemar, tentu ada penyebabnya, maka negeri
itu tercemar. Memang tidak dapat disangkal, dalam nikah jasmani saja, kalau
dalam rumah tangga tidak ada damai maka pekerjaannya juga akan kacau balau,
akan mengalami hal-hal yang sebetulnya tidak harus terjadi. Kalau ada
perdamaian maka Tuhan akan berhadirat di situ dan otomatis Tuhan akan menghadirkan
kemuliaan yang rohani maupun kemuliaan yang jasmani.
Di
dalam nikah yang rohani ini di situlah Tuhan merindukan sasaran hadirnya
kemuliaan Tuhan. Tentu prakteknya dalam nikah yang jasmani.
Siapa
yang pertama Tuhan suruh kembali?
Yeremia 15:19
15:19 Karena itu beginilah jawab TUHAN: "Jika
engkau mau kembali, Aku akan mengembalikan engkau menjadi pelayan di hadapan-Ku,
dan jika engkau mengucapkan apa yang berharga dan tidak hina, maka engkau akan
menjadi penyambung lidah bagi-Ku. Biarpun mereka akan kembali kepadamu, namun
engkau tidak perlu kembali kepada mereka.
Jadi
pelayan ini yang lebih dahulu diketuk hatinya oleh Tuhan supaya kembali dan
Tuhan akan mengembalikan jabatan pelayanan kepadanya. Kalau dia mengucapkan yang berharga, itulah
Firman Tuhan, maka Tuhan akan mencurahkan isi hatiNya supaya Dia menjadi
penyambung lidah Tuhan untuk dia utarakan. Akan nampak apakah pelayan itu ada
di hadapan Tuhan atau tidak. Adakah dia mengutarakan isi hati Tuhan atau tidak.
Kenapa
dikatakan “Biarpun mereka akan
kembali kepadamu, namun engkau tidak perlu kembali kepada mereka.” Karena
mereka yang datang, mereka kembali tetapi tidak tulus.
Yeremia 15:20
15:20 Terhadap bangsa ini Aku akan membuat engkau
sebagai tembok berkubu dari tembaga; mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak
akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk menyelamatkan dan
melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN.
Ini
bukti ketidaktulusan mereka kembali sebab mereka malah menyalahkan, menyerang,
melawan kembali si pemberita. Semoga tidak ada dari kita yang mengkal hati
kemudian menyerang kembali pemberita. Tetapi kalau ada yang menyerang pemberita
maka Tuhan berkata bahwa Tuhan akan menjadi tembok tembaga bagi pelayan Tuhan
itu. Berarti orang yang menyerang, akan ada hukuman kepadanya
sebab tembaga itu bicara
penghukuman.
Yeremia 15:21
15:21 Aku akan melepaskan engkau dari tangan
orang-orang jahat dan membebaskan engkau dari genggaman orang-orang
lalim."
Jangan
kita berbalik seperti orang Israel tetapi tidak ikhlas, malah menyerang si
pemberita. Inilah orang yang menyebut Yerusalem Baru tetapi hanya slogan, dia
tidak ada di situ. Ini yang jangan sampai terjadi dalam diri kita.
Kalau
istilah dalam surat Galatia, Paulus mengatakan sudah habis akal. Tuhan sudah mengupayakan
supaya mereka kembali tetapi mereka tidak mau. Tuhan sengaja tidak menurunkan
hujan di satu kota. Kemudian yang dua tiga kota ber-fellowship mencari air tetapi Tuhan tidak berikan, namun mereka
tetap tidak mau kembali kepada Tuhan. Ini keadaan Israel, jangan sampai ini
menjadi warna saudara.
Ada beberapa cara Tuhan menarik mereka, untuk memikat,
menggerakkan mereka datang kepada Tuhan:
Amos 4:6
4:6 "Sekalipun Aku ini telah memberi kepadamu
gigi yang tidak disentuh makanan di segala kotamu dan kekurangan roti di segala
tempat kediamanmu, namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman
TUHAN.
Kenapa
Tuhan tidak lagi memberikan roti? Karena mereka tidak punya minat terhadap
Firman. Akhirnya mereka didorong pada satu pelayanan yang kekurangan roti.
Kalau saudara tidak minat kepada Firman pengajaran, maka nanti saudara akan
jatuh dalam penggembalaan yang kekurangan roti.
Mungkin
saudara berkata “ada roti di situ” tetapi kekurangan. Berarti roti yang mereka
konsumsi adalah roti yang tidak sempurna. Bagaimana mau sempurna kalau yang
saudara makan bukan roti yang sempurna.
Tuhan
sudah berbuat seperti itu masih juga keras hati, tetapi tidak mau datang, tidak
mau berbalik, tetap begitu-begitu saja, tidak pernah berubah-ubah.
Amos 4:7
4:7 "Aku pun telah menahan hujan dari padamu,
ketika tiga bulan lagi sebelum panen; Aku menurunkan hujan ke atas kota yang
satu dan tidak menurunkan hujan ke atas kota yang lain; ladang yang satu
kehujanan, dan ladang, yang tidak kena hujan, menjadi kering;
Ini
lebih parah lagi. Tadi masih ada roti, tetapi kali ini jangan harap ada roti
karena tidak ada turun hujan. Artinya sama sekali tidak ada Firman pengajaran. Hujan
ditahan sebelum panen, berarti ini gagal panen.
Amos 4:8
4:8 penduduk dua tiga kota pergi terhuyung-huyung ke
satu kota untuk minum air, tetapi mereka tidak menjadi puas; namun kamu tidak
berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
Persekutuan
mereka bukan ke tempat yang ada hujan, malah ke tempat yang tidak ada hujan,
mereka tetap tidak mau kembali. Berarti ada fellowship
tanpa hujan, artinya fellowship tanpa
Firman pengajaran. Kita tidak ada nilai apa-apa kalau hujan Firman pengajaran
tidak turun di tengah-tengah kita. Kalau hujan pengajaran turun maka akan
terasa pekerjaan pembenahan di situ, akan terjadi pemulihan segala sesuatu di
situ.
Adakah
kita terbenahi ketika kita tampil dalam satu persekutuan yang ada hujan. Kalau
tidak maka itu gawat.
Sekarang
turun hujan, tetapi ada satu dua orang dalam sidang jemaat tidak terbenahi. Itu
bukan lagi salahnya hamba Tuhan
tetapi salah orang itu sendiri karena dia salah menanggapi. Artinya dia datang tetapi
tidak dengan tulus hati. Tidak tulus hati ini digambarkan dalam hubungan suami
isteri. Kita lihat ketidak tulusan dari Gomer, isteri Hosea.
Hosea 2:4-5
2:4 Sebab ibu mereka telah menjadi sundal; dia yang
mengandung mereka telah berlaku tidak senonoh. Sebab dia berkata: Aku mau
mengikuti para kekasihku, yang memberi roti dan air minumku, bulu domba dan
kain lenanku, minyak dan minumanku.
2:5 Sebab itu, sesungguhnya, Aku akan menyekat
jalannya dengan duri-duri, dan mendirikan pagar tembok mengurung dia, sehingga
dia tidak dapat menemui jalannya.
Yang
dia kejar pada ayat 4 adalah kemuliaan dunia, dia mengikuti kekasih yang bisa
memenuhi kemuliaan dunia. Sangking sayangnya Tuhan maka Tuhan menaruh duri di
jalan mereka. Tetapi sudah dipagari, sudah ditaruh duri di jalannya tetap mereka melompat pagar.
Hosea 2:6
2:6 Dia akan mengejar para kekasihnya, tetapi tidak
akan mencapai mereka; dia akan mencari mereka, tetapi tidak bertemu dengan
mereka. Maka dia akan berkata: Aku akan pulang kembali kepada suamiku yang
pertama, sebab waktu itu aku lebih berbahagia dari pada sekarang.
Ini yang
ditunggu oleh Tuhan, yaitu berbalik kepada suami yang pertama yaitu Tuhan.
Tetapi mereka belum insaf benar. Padahal kekasihnya yang pertama inilah yang
memberikan gandum, anggur dan minyak.
Hosea 2:7
2:7 Tetapi dia tidak insaf bahwa Akulah yang memberi
kepadanya gandum, anggur dan minyak, dan yang memperbanyak bagi dia perak dan
emas yang dibuat mereka menjadi patung Baal.
Tuhan
sudah memberikan dia gandum, anggur dan minyak berarti menghadapi kuda hitam pasti lolos, seperti yang dikatakan dalam
Wahyu pasal 6. Sebenarnya dia sudah ada di ambang untuk lolos dari bencana yang
akan menimpa akhir zaman tetapi dia berulah lagi dengan membuat patung Baal.
Hosea 2:8
2:8 Sebab itu Aku akan mengambil kembali gandum-Ku
pada masanya dan anggur-Ku pada musimnya, dan akan merampas kain bulu domba dan
kain lenan-Ku yang harus menutupi auratnya.
Sudah
memakai kain lenan berarti sudah berbusana Mempelai Wanita Tuhan seperti dalam
Wahyu pasal 19, sudah hampir sempurna. Namun itu dicopot kembali sebab salah
menggunakan. Ini pelajaran untuk kita, jangan sampai fasilitas yang sudah Tuhan
berikan kepada kita dicopot kembali.
Ada kain
bulu domba, dalam Tabernakel ini berbicara tudung kedua, berarti ada urapan.
Disebut bulu domba berarti terasa perlindungan korban Kristus, tetapi hanya
sebatas ucapan. Akhirnya mereka dipermalukan karena kembali dengan tidak
tulus, sebab mereka masih merasa ada
yang menjadi pemilik mereka selain Tuhan.
Hosea 2:9-12
2:9 Dan sekarang, Aku akan menyingkapkan kemaluannya,
di depan mata para kekasihnya, dan seorang pun tidak akan melepaskan dia dari
tangan-Ku.
2:10 Aku akan menghentikan segala kegirangannya, hari
rayanya, bulan barunya dan hari Sabatnya dan segala perayaannya.
2:11 Aku akan memusnahkan pohon anggurnya dan pohon
aranya, yang tentangnya dikatakannya: Ini semuanya pemberian kepadaku, yang
dihadiahkan kepadaku oleh para kekasihku! Aku akan membuatnya menjadi hutan,
dan binatang-binatang di padang akan memakannya habis.
2:12 Dan Aku akan menghukum dia karena hari-hari
ketika dia membakar korban untuk para Baal, berhias dengan anting-antingnya dan
kalungnya, dan mengikuti para kekasihnya dan melupakan Aku," demikianlah
firman TUHAN.
Inilah
tanda-tanda mereka kembali tetapi tidak dengan tulus. Namun kekasih ini masih
terlalu baik hati. Walaupun sudah disakiti hatiNya, masih dia berbaik hati. Sudah
disakiti, tetapi toh Dia masih tidak tega melihat manusia ini ada dalam lautan
api neraka.
Hosea 2:13-15
2:13 "Sebab itu, sesungguhnya, Aku ini akan
membujuk dia, dan membawa dia ke padang gurun, dan berbicara menenangkan
hatinya.
2:14 Aku akan memberikan kepadanya kebun anggurnya
dari sana, dan membuat lembah Akhor menjadi pintu pengharapan. Maka dia akan
merelakan diri di sana seperti pada masa mudanya, seperti pada waktu dia
berangkat keluar dari tanah Mesir.
2:15 Maka pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN, engkau
akan memanggil Aku: Suamiku, dan tidak lagi memanggil Aku: Baalku!
Inilah
anak Tuhan yang sampai pada titik kesadaran yang sebenarnya sehingga memanggil
Tuhan “Suamiku”.
Hosea 2:16-18
2:16 Lalu Aku menjauhkan nama para Baal dari mulutmu,
maka nama mereka tidak lagi disebut.
2:17 Aku akan mengikat perjanjian bagimu pada waktu
itu dengan binatang-binatang di padang dan dengan burung-burung di udara, dan
binatang-binatang melata di muka bumi; Aku akan meniadakan busur panah, pedang
dan alat perang dari negeri, dan akan membuat engkau berbaring dengan tenteram.
2:18 Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk
selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan
kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang.
Ketika
Tuhan mengatakan “apakah laki-laki itu mau kembali” memang Tuhan sudah siap
untuk kembali. Tetapi apakah perempuan itu mau kembali? Tuhan sudah peragakan
di sini untuk saya dan saudara. Kalau saja kita sampai pada titik kesadaran
bahwa hanya Tuhan Yesus kekasih kita maka Dia langsung menyatakan tanggung
jawabNya.
Kalau
sekarang ini masih seringkali kita menyakiti hati Tuhan kemudian Tuhan datang
dengan nada keras dan tajam maka sambutlah, karena Dia sudah siap mempersunting
saudara, Dia sudah siap untuk merangkul saudara. Kalau melihat dari sisi ini,
kita melihat betapa Tuhan merindu untuk memiliki Mempelai WanitaNya. Kerinduan
hati Tuhan luar biasa untuk memiliki gerejaNya yang sempurna. Kenapa kita
membiarkan Tuhan bertepuk tangan sebelah?
Begitu
rindunya Tuhan sampai Tuhan sendiri yang akan membalik hati kita. Kalau tadinya
hati saudara keras kemudian melembut, berarti tangan Tuhan yang sedang menjamah
saudara. Kalau Tuhan masih bermurah hati maka pasti tangan Tuhan menjamah hati
saudara dan mengembalikan pada yang benar.
Yehezkiel 6:8
6:8 Tetapi sebagian, yaitu yang terluput dari pedang,
akan Kutinggalkan hidup di antara bangsa-bangsa, bilamana kamu dihamburkan ke
negeri-negeri itu.
Dulu
Israel tertawan. Kadang kala kita tertawan kembali oleh dosa. Tertawan kembali
oleh perilaku kita yang tidak benar, tetapi Tuhan bermurah hati.
Yehezkiel 6:9
6:9 Di sana, di tengah-tengah bangsa-bangsa, ke mana
mereka dibawa tertawan, orang-orang yang terluput dari antara kamu akan
mengingat kepada-Ku, tatkala Aku mengembalikan hati mereka yang berzinah itu,
yang sudah menjauh dari pada-Ku dan mengalihkan mata mereka, yang selalu
berzinah dengan mengikuti berhala-berhala mereka; maka mereka sendiri akan
merasa mual melihat kejahatan yang mereka lakukan dan melihat segala perbuatan
mereka yang keji.
Akhirnya
mereka mual melihat perbuatan lampau mereka. Ini ciri orang yang kembali dengan
tulus, dia tahu bahwa dia sudah salah. Dia mual melihat perilakunya yang salah
minggu lalu, bulan lalu atau tahun lalu.
Yehezkiel 6:10
6:10 Dan mereka akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN
dan bukan cakap angin, kalau Aku berfirman hendak menjatuhkan malapetaka ini
atas mereka."
Tuhan tidak
cakap angin kalau mau menjatuhkan hukuman. Tuhan juga tidak cakap angin kalau
Dia mau memulihkan hati kita.
Yehezkiel 6:11
6:11 Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Bertepuklah
dan entakkanlah kakimu ke tanah dan serukanlah: Awas! Oleh sebab segala
perbuatan kaum Israel yang keji dan jahat, mereka akan rebah mati karena
pedang, kelaparan dan penyakit sampar.
Ini
yang akan terjadi pada orang yang tidak kembali kepada Tuhan, dia akan
berhadapan dengan kuda merah (pedang), kuda hitam (kelaparan) dan kuda hijau
kuning (penyakit sampar).
Sebabnya
biarlah kita kembali betul-betul dengan ikhlas dan melayani Tuhan dengan tulus
ikhlas. Ini yang mau Tuhan nyatakan kepada gereja Tuhan. Apakah kita mendengar
Firman terasa tersayat hati dan terketuk hati jangan ada hal-hal yang mengganjal sehingga laju perjalanan rohanimu cuma di tempat. Jangan hal ini
sampai terjadi.
Hamba
Tuhan yang lebih dahulu dikembalikan oleh Tuhan. Berarti hamba Tuhan harus
mengerti bahwa beritanya adalah berita dua menjadi satu. Ini yang harus
diberitakan. Artinya dalam pemberitaan kami harus mendorong umat Tuhan untuk
memiliki status Mempelai Wanita. Ini tujuan dan sasaran pelayanan kami. Kalau hal
ini ditunjukkan maka otomatis anak Tuhan itu akan meninggalkan hal-hal yang
tidak berkenan kepada Tuhan.
Jangan
sampai hubungan kita dengan Tuhan kita tahu tidak harmonis tetapi kita biarkan.
Mestinya kalau kita melihat tanah yang kita garap itu tidak berhasil, berarti
kita harus koreksi diri sebab itu tandanya hubungan dengan Tuhan sudah tidak
betul. Kalau hubungan kita dengan Tuhan benar maka pasti ada jalan keluar dari
Tuhan untuk menggarap negeri itu, atau pencaharian saudara. Itu sudah Tuhan
jamin.
Yeremia 3:2
3:2 Layangkanlah matamu ke bukit-bukit gundul dan
lihatlah! Di manakah engkau tidak pernah ditiduri? Di pinggir jalan-jalan
engkau duduk menantikan kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun. Engkau
telah mencemarkan negeri dengan zinahmu dan dengan kejahatanmu.
Ada
satu bangsa yang disebut di situ yaitu Arab, artinya jerat. Kadang saudara
tidak sadar bahwa saudara menjadi jerat bagi orang lain. Sahabat Yehuda adalah
seorang Adulam. Adulam ini adalah Arab. Di sana Yehuda dijerat oleh Tamar.
Kejadian 38:1
38:1 Pada waktu itu Yehuda meninggalkan
saudara-saudaranya dan menumpang pada seorang Adulam, yang namanya Hira.
Kita umat
Tuhan harus waspada hari-hari terakhir ini. Banyak jerat-jerat dalam perjalanan
kita. Baik di pekerjaan, di rumah, di toko, di sekolah, di manapun, banyak
jerat.
Kenapa
di pesta nikah di negeri Kana pertama kali Tuhan mempertontonkan kemuliaan?
Karena kita mau dibawa pada kemuliaan yang luar biasa dalam pesta nikah Anak
Domba Allah. Kemuliaan inilah yang telah Tuhan sediakankan untuk kita sebelum
dunia diciptakan. Maksudnya rencana Tuhan dalam diri saudara untuk masuk dalam
kemuliaan bersama dengan Tuhan.
Sebelum
dunia diciptakan, kemuliaan itu telah Tuhan sediakan. Tetapi seringkali yang
terjadi dalam diri kita adalah mau mencari dunia dulu baru mau mencari
kemuliaan Tuhan. Carilah dahulu kemuliaan Tuhan dengan segala kebenarannya maka
yang lain Tuhan tambahkan. Kalau kita menomorsatukan kemuliaan, di mana
kemuliaan itu Tuhan pertontonkan di dalam nikah untuk menuju pada nikah yang
rohani, maka perkara yang dunia itu hanya susulan.
Kabar
Mempelai ini memberi penekanan kepada kita untuk kita masuk dalam kemuliaan nikah
yang sempurna. Kalau itu kita jadikan yang nomor satu maka yang bumi juga akan
Tuhan hentar pada bagian yang berikut, jangan dibalik.
Jangan
kita hanya slogan “Yerusalem Baru” tetapi kita tidak tulus melayani, tidak
tulus kembali kepada Tuhan. Jangan seperti Gomer yang tidak tulus kembali
kepada Hosea. Kembalilah kepada Tuhan Yesus kekasih kita. Kalau itu kita
lakukan maka kemuliaan dunia ikut serta. Tuhan menciptakan dulu kemuliaan untuk
kita setelah itu baru menciptakan dunia, itu jangan dibalik. Kalau dibalik itu
malah membuat kita gagal. Jangan dibalik sistemnya Tuhan.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar