Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 2:8-11
2:8 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup
kembali:
2:9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun
engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi
yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau
derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke
dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama
sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan
kepadamu mahkota kehidupan.
2:11 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa
yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, ia tidak akan
menderita apa-apa oleh kematian yang kedua."
Smirna
ini adalah salah satu dari tujuh sidang jemaat yang mewakili gereja Tuhan yang
hidup di akhir zaman. Dalam kitab Keluaran hal ini sudah dinubuatkan dengan 7
anak perempuan Yitro. Juga dalam Yesaya 4:1 ada 7 perempuan yang menubuatkan 7
sidang jemaat di akhir zaman.
7
anak perempuan Yitro ini teratasi gangguan dari gembala-gembala yang lain
karena tampilnya Musa. Dengan tampilknya Musa maka 7 anak Rehuel ini
terselamatkan dari jurus-jurus kenajisan.
Dalam
Yesaya pasal 4, tujuh perempuan itu sepakat, punya niat yang sama agar mereka
dibebaskan dari aib, dosa, kecelaan, dari onar. Mereka ada niat yang sama. Kita
pun dalam nikah dan dalam berjemaat, mohon kepada Tuhan agar memiliki hati yang
sama untuk sepakat agar dilepaskan dari aib. Kalau ada niat seperti itu maka
itu akan menggetarkan sorga sehingga sorga akan beraktivitas untuk menguduskan
karena pas dengan selera Sorga.
Kita
harus mengerti selera Tuhan. Selera Tuhan adalah untuk membersihkan gereja
Tuhan dari hambatan-hambatan yang mau menjadi kendala untuk jumpa dengan Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus mau membersihkan kita, kecuali tidak punya niat dan tidak punya
minat maka Tuhan akan berpangku tangan atau berdiam diri. Tetapi selekasnya hati saudara ada niat untuk dibebaskan
dari dosa dan cacat cela maka aktivitas sorga akan terlihat menggarap saudara
dan akan terasa menjamah saudara. Itu sebabnya kita harus ada kesepakatan,
harus ada ikrar.
Pada
tahun 1981 bulan Oktober di jl. Embong Malang di Surabaya di gedung Go Skate,
ada ikrar dari hamba-hamba Tuhan di bawah pimpinan Pdt. In Juwono dan Pdt. Totaijs untuk sepakat
berpegang teguh pada pengajaran dan memerangi ajaran yang tidak sehat alias
sesat apalagi palsu. Komitment pada waktu itu “biarpun lain organisasi yang
penting satu pengajaran”. Dimakan oleh waktu, pengajaran Kabar Mempelai ini,
yang tetap bertahan untuk mempertahankan ikrar hampir tidak nampak lagi.
Kita
ada pada angka 7, pada akhir zaman, apakah ada niat dari hamba-hamba Tuhan untuk mempertahankan pengajaran,
untuk dilepaskan dari belenggu dalam nikah dan rumah tangga. Apakah ajakan niat
ini ada pada sidang jemaat, sehingga kita punya niat yang sama untuk menyambut
Yesus Mempelai Laki-laki
Sorga dengan sikap mau dibersihkan dari dosa dan cacat kerut.
7
sidang jemaat ini kena pada 7 percikan darah. Dalam terang Tabernakel:
Ø Jemaat Efesus kena percikan darah
pertama
Ø Jemaat Smirna kena percikan darah
yang kedua
Ø Jemaat Pergamus kena percikan darah
yang tiga
Ø Jemaat Tiatira kena percikan darah
yang keempat
Ø Jemaat Sardis kena percikan darah
yang kelima
Ø Jemaat Filadelfia kena percikan darah
yang keenam
Ø Jemaat Laodekia kena percikan darah
yang ketujuh
Tetapi
untuk kita yang hidup di ujung akhir zaman, tidak terpisah lagi, ketujuh
percikan darah itu harus kena pada setiap pribadi.
Olehnya
itu mari kita memperhatikan. Sekalipun kepada jemaat Smirna ada janji, kepada
jemaat Efesus ada janji, kepada semua 7 sidang jemaat itu ada janji Tuhan.
Tetapi janji itu tinggal janji jika tidak ada dua yang pegang peran.
Janji
itu ditopang peran ibu yang bertanggung jawab menjadi pendoa syafaat. Ibu di
sini bukan menunjuk ibu secara lahiriah tetapi ini berbicara kepribadian
gembala sebagai ibu yang mengasuh dan merawat umat Tuhan. Ini tugas hamba
Tuhan, tugas ini harus kami isi dengan doa syafaat, memohon kepada Tuhan agar
rahasia Firman itu dibukakan bagi kita sekaligus mengunjuk-unjuk jemaat di
hadapan Tuhan.
Untuk
kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah, kita harus melalui 6 pesta
pendahulu. Dalam pesta ketiga ada unjuk-unjukan atau timang-timangan, juga pada
pesta yang keenam. Siapa yang harus mengunjuk-unjuk, mengangkat-angkat atau
menggoyang-goyang sidang jemaat? Itulah hamba Tuhan dalam status sebagai
gembala. Itulah yang mengunjuk-unjuk sidang jemaat agar ada kegerakan rohani di
dalam sidang jemaat. Alangkah sialnya kalau seorang gembala tidak paham
persoalan ini, mau ke mana gereja Tuhan arahkan.
Itu
sebabnya harus ada hamba Tuhan yang menunjuk-unjuk berkas hulu hasil yang
dipersembahkan oleh umat kepada imam lalu imam ini yang memegang berkas itu lalu
menggerak-gerakkan di hadapan Tuhan. Dulu memang diambil seberkas gandum di
ladang lalu dibawa ke Bait Allah dan ada imam yang menyambut lalu dia
goyang-goyang di hadapan Tuhan. Untuk zaman gereja Tuhan bukan lagi kita
membawa hasil panen kita di depan mimbar, tetapi setiap pribadi adalah berkas-berkas
gandum Tuhan yang harus ada di tangan penggembalaan yang mengunjuk-unjuk saudara
supaya kehidupan rohani saudara bertumbuh. Ini tanggung jawab kami sebagai
gembala yang tidak dapat dientengkan.
Berat
tanggung jawab gembala yang
menunjuk-unjuk. Mengapa? Sebab ada yang membahayakan. Sekalipun sudah diberikan
janji namun itu bisa batal. Ada banyak janji di dalam Alkitab dan janji yang
utama adalah kita memiliki sifat tabiat Ilahi, berarti kita tampil sempurna
tanpa cacat dan cela. Namun itu bisa batal kalau tidak ditangani oleh ibu atau
seorang gembala yang mengunjuk-unjuk dengan tepat di hadapan Tuhan.
Di
depan kita ini sudah ada ancaman. Dunia yang selalu memikat kita lewat
tayangan-tayangan di televisi seringkali memukau dan menggoda kita padahal
sedang menuju pada kebinasaan, siapa yang bisa menolong hidup kita. Kalau Tuhan
suruh bawa kepada imam berarti bukan tugas saudara sendiri untuk mengunjuk
tetapi ada yang harus mengunjuk.
Surat
itu ditujukan kepada malaikat sidang jemaat, berarti gembala. Dibangkitkan
ingatannya, dibangkitkan perhatiannya supaya dia tahu apa selera dari Dia yang
telah menebus 7 jemaat ini kemudian dipercayakan kepada malaikat sidang jemaat.
Tanggung jawab gembala ini antara lain menjadi pendoa syafaat atau memberi penyahutan di hadapan Tuhan.
Dikatakan
“barang siapa yang bertelinga hendaklah
mendengar apa yang dikatakan oleh Roh”. Kadang
hal ini menjadi rancu, apa gunanya gembala kalau kita menunggu apa yang
dikatakan oleh Roh. Seakan-akan
kata Roh Kudus dan gembala itu terpisah. Jangan lupa siapa yang mengangkat
gembala.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh
kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk
menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Berarti
Roh Kudus ini berinteraksi dengan gembala, bergerak di dalam gembala. Jadi
kalau dikatakan “barang siapa yang
bertelinga hendaklah mendengar apa yang dikatakan oleh Roh” bukan berarti gembala bersuara sendiri dan
Roh Kudus bersuara sendiri, itu sudah suatu kesatuan. Dengan kata lain gembala
itu harus hidup dalam urapan Roh Kudus.
Seorang
imam tidak boleh keluar dari ruangan kudus sebab di atasnya ada urapan Tuhan.
Seorang hamba Tuhan juga harus berhati-hati berseloroh jangan sampai di
dalamnya ada muatan najis dan jangan ada muatan kebohongan sebab Tuhan sudah mengingatkan
perihal Imamat 21:12. Penampilan seorang hamba Tuhan sudah harus tampil beda
dengan yang
lain. Jangan hanya
bicara “harus tampil beda dengan dunia” jika gembala sendiri tidak tampil beda dengan dunia. Itu berbahaya dan
menjadi petaka bagi diriku.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya
jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan
Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya;
Akulah TUHAN.
Selalu
berada dalam ruangan suci berarti dia harus selalu ada dalam tiga macam ibadah.
Dia harus ada persekutuan dengan Kristus Yesus lewat Firman pengajaran dan
perjamuan kudus (meja roti sajian). Dia harus ada perseketuan dengan Roh Kudus
dan karunia-karuniaNya (kaki dian emas). Dia harus ada dalam persekutuan dengan
kasih Allah lewat doa penyembahan dan doa penyahutan (mezbah dupa emas). Di
situ dia harus ada. Seakan-akan
kelihatan dia terpenjara tetapi sebenarnya hatinya bebas. Niat Tuhan tidak bermaksud memenjarakan hamba Tuhan.
Kalau
kami mengerti bahwa dalam hidup kami ada minyak urapan Tuhan di atas kepala
kami, maka itu yang harus kami jaga. Kalau kami hidup dalam tiga mcam ibadah
dalam persekutuan dengan Putera Allah (meja roti sajian), dengan Roh Kudus
(pelita emas) dan dengan Allah Bapa (Mezbah Dupa Emas), maka itu kami tularkan
kepada jemaat untuk bersekut dengan Tuhan lewat Firman, Roh dan Kasihnya. Ini
sudah ketetapannya Sorga, tidak boleh kita ganggu gugat.
Lewat
ini, kami menyajikan kepada sidang jemaat sehingga sidang jemaat bersama dengan
gembala dan benar-benar kita bisa mendengar suara Roh, mendengarkan Firman yang
diungkapkan oleh Roh Kudus lewat pelayanan gembala. Gembala dalam posisi sebagai ibu bertanggung
jawab menyediakan susu yang murni atau pengajaran yang sehat. Mengapa? Sebab
ada yang diwanti-wanti, diawas-awas, yang diingatkan.
Kisah Para Rasul 20:29
20:29 Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi,
serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan
menyayangkan kawanan itu.
Ini yang
diingatkan oleh rasul Paulus, yang memegang mandat yang dipercayai Tuhan yang
berani berkata “ikutilah teladanku seperti aku meneladani Tuhan”. Ini yang
harus dijaga, setelah rasul Paulus meninggalkan mereka akan muncul
serigala-serigala. Ini juga yang harus kita jaga, setelah para pendahulu Kabar
Mempelai dipanggil Tuhan yaitu Pdt. In Yuwono, Pdt. Totaijs, Pdt. Pong Dongalemba maka mulai muncul
serigala-serigala.
Kisah Para Rasul 20:30
20:30 Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul
beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid
dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.
Bukan
mengikuti Tuhan tetapi untuk mengikuti manusianya, mengikuti dagingnya. Olehnya
setiap sidang jemaat ada malaikat, ada gembala sidang. Itu yang duluan dilawati
Tuhan, mereka yang disurati. Mereka membaca dan mengerti selera yang
mengutusnya bahwa mereka sudah mengkondisikan dirinya salah, supaya segera
sadar. Ini adalah kasih sayang Tuhan yang ditujukan kepada gembala dan tujuan
akhir adalah jemaat.
Kalau
Alkitab menceritakan muncul serigala dari antara kamu, kita tidak bisa
mengatakan itu tidak betul, kita tinggal melihat warnanya dan kita harus
waspada di akhir zaman ini.
Inilah
binatang buas yang Tuhan Yesus katakan. Burung ada sarangnya, serigala ada
liangnya tetapi Anak Manusia tidak ada tempat untuk meletakkan KepalaNya. Itu
sebabnya kita harus menjadi Tubuh Kristus agar menjadi tempat bagi Tuhan Yesus
untuk meletakkan kepalaNya.
Setiap
gembala yang diangkat oleh Roh Kudus itu ada syaratnya. Roh Kudus tidak akan
mungkin berseberangan dengan 12 syarat gembala. Gembala ini bertanggung jawab
agar janji itu menjadi kenyataan.
I Timotius 3:2-7
3:2 Karena itu penilik jemaat haruslah 1seorang yang tak bercacat, 2suami dari satu isteri, 3dapat menahan diri, 4bijaksana, 5sopan, 6suka memberi tumpangan, 7cakap mengajar orang,
3:3 8bukan
peminum, 9bukan pemarah
melainkan peramah, 10pendamai,
11bukan hamba uang,
3:4 12seorang
kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya.
3:5 Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya
sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?
3:6 Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar
jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis.
3:7 Hendaklah ia juga mempunyai nama baik di luar
jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis.
Syarat
gembala itu dibagi tiga:
1.
Kepribadian
gembala itu sendiri
1)
Seorang
yang tak bercacat (anephilemptos).
Berarti dalam hidupnya tidak ada tuduhan-tuduhan penyelewengan dalam nikah, dalam
kesucian nikahnya dan dalam keuangan amat terlebih dalam pengajaran. Sekarang
ini syarat yang satu ini sudah diinjak-injak. Mengatakan dirinya gembala tetapi
dalam persoalan ini dia tidak benar. Bagaimana kami gembala mau mengunjuk-unjuk
jemaat kalau tangan kami kotor. Bagaimana jemaat mau ditumbuh kembangkan
rohaninya kalau pengajaran sudah tidak benar.
Yang
menggoda kami hamba Tuhan bukan cuma prajuritnya setan tetapi jenderalnya
setan. Karena kalau kami jatuh, dampaknya besar sekali.
Dia
juga harus tulus dalam pengajaran agar pengajaran Firman dipermuliakan.
Titus 2:10
2:10
jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian
mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
Sekarang
ini tidak mudah mencari gembala, kalau mencari pendeta banyak. Tetapi apakah
mereka mengerti tahbisannya. Jangan saudara berpikir sudah ada yang menjalankan
upacara ibadah, tetapi apakah dia mengerti
tanggung jawabnya atau tidak.
2)
Dapat
menahan diri (nephalios)
Amsal 17:27
17:27
Orang yang berpengetahuan menahan perkataannya, orang yang berpengertian
berkepala dingin.
Ini disebutkan dalam Yeremia 3:15
bahwa Tuhan akan mengangkat gembala yang berpengetahuan dan dan berpengertian.
Yeremia 3:15
3:15 Aku
akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan
menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.
Orang berpengetahuan menahan perkataannya, bukannya nyerocos.
3)
Sopan
(Kosmios)
Artinya
berperilaku yang baik dan selalu diwarnai dengan kasih.
4)
Bijaksana
(Sophronos/ Sosphronismos)
Berarti
selalu berpikiran sehat dan menahan hawa nafsu.
Amsal 13:20
13:20
Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan
orang bebal menjadi malang.
Kalau
gembala itu bijak maka nanti umat Tuhan akan dapat pengaruh. Kepada yang dekat
dan memahami nilai penggembalaan pasti dia menjadi bijak. Kalau dia bijaksana
maka dia masuk dalam kategori 5 anak dara yang bijak.
Bagaimana
saya bisa membawa jemaat masuk pada pesta nikah kalau saya ada roh 5 anak dara
yang bodoh. Begitu yang bodoh ini pergi ke kota mencari minyak maka mempelai
laki-laki datang. Yang bijak ini masuk bersama mempelai laki-laki. Kemudian
yang bodoh datang menggedor pintu tetapi pintu tidak dibuka dan ada jawaban
“Aku tidak kenal, undurlah kalian dari padaku!”
Itu
sebabnya persyaratan seorang gembala adalah bijaksana. Kami hamba Tuhan harus
bisa mengarahkan sidang jemaat untuk menjadi 5 anak dara yang bijak.
5)
Bukan
peminum (parainos)
Artinya
orang-orang yang selalu terikat dengan minuman keras. Hal ini sudah dilecehan,
diabaikan dan dikatakan kadaluarsa. Padahal ini menentukan saudara
diunjuk-unjuk atau tidak.
Amsal 31:6
31:6
Berikanlah minuman keras itu kepada orang yang akan binasa, dan anggur itu
kepada yang susah hati.
Jadi
orang yang mengkonsumsi minuman keras tujuannya binasa. Bagaimana mau
mengajarkan keselamatan kalau saya sendiri sedang menuju pada kebinasaan. Itu
omong kosong namanya. Ini jangan terjadi pada diri kami sebab kalau seperti itu
hanya membawa bertemu dengan setan besar yaitu antikristus.
Jangan
sampai saya bicara keselamatan dari mimbar padahal saya sendiri tidak selamat.
Akhirnya yang bertanggung jawab itu gagal maka yang dipertanggung jawabkan ikut
gagal, tidak meraih apa yang dijanjikan oleh Tuhan.
2.
Peran
gembala di tengah-tengah keluarga
1)
Seorang
suami dari satu isteri (monogami)/ mias gumaikos.
Ini
statusnya dalam nikah, gembala itu harus seorang suami. Sebab saya alami tidak
bebas saya menasihati problem nikah padahal saya sendiri saat itu sebagai
gembala belum menikah. Setelah menikah saya juga mengalami bagaimana
goncangan-gocangan dalam nikah. Saya juga diuji, jangan hanya tahu ngomong
ketika masih bujangan tahu menasihati isteri dan suami orang. Kemudian ketika
saya menghadapi jemaat yang goncang nikahnya, saya sudah ada bekal, sudah ada
pengalaman.
2)
Seorang
kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh isteri dan anak-anaknya.
Itu sebabnya saya selalu tekankan kepada isteri dan anak-anak “jangan kamu
permalukan suami dan papa, hargai dan hormati!”. Karena itu syarat yang
ditetapkan oleh Tuhan, berarti oleh Roh Kudus. Itu syarat yang harus diisi oleh
seorang gembala.
3.
Hubungan
dengan sesamanya
1)
Suka
memberi tumpangan (Philoxenos), terutama kepada saudara seiman.
Memberi
tumpangan ini dengan syarat cuma-cuma.
Ibrani 13:1-2
13:1
Peliharalah kasih persaudaraan!
13:2
Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian
beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.
Karena
kita tangan goraka sehingga sulit sekali memberi tumpangan kepada orang lain.
2)
Cakap
mengajar (didakdikos)
Berarti
dia memiliki pengajaran yang sehat dan cakap mengajar. Dia menjadi penyalur
Firman pengajaran yang sehat kepada jemaat karena lebih dahulu dia punya posisi
duduk di kaki Tuhan untuk mendengar Firman Tuhan.
Ulangan 33:3
33:3
Sungguh Ia mengasihi umat-Nya; semua orang-Nya yang kudus -- di dalam
tangan-Mulah mereka, pada kaki-Mulah mereka duduk, menangkap sesuatu dari
firman-Mu.
3)
Bukan
pemarah (pumohi/ plektes) tetapi peramah = Ephieikes
Artinya
jangan marah yang meledak-ledak
4)
Pendamai
(amachos)
Menjauhi pertengkaran 2 Timotius
2:23
Menutup hati dan pikiran dari segala bentuk soal yang tidak bermanfaat
2 Timotius 2:24
5)
Bukan
hamba uang (aphilargyros)
Tetapi
pengabdian, dia semata-mata melayani. Kalau kami melayani tidak diwarnai
pengabdian inilah yang berat. Kalau melayani untuk mencari duit maka sulit
sekali membawa umat Tuhan.
Syarat
untuk bisa meraih janji Tuhan adalah setia pada janji itu. Kalau melihat janji
Tuhan kepada Eli luar biasa. Tuhan sudah menjanjikan dia bersama keturunannya untuk
selama-lamanya akan memegang tampuk pimpinan dalam pelayanan ibadah sebagai
imam. Tetapi imam Elia bersama anak-anaknya tidak setia, itu sebabnya batal janji itu. Akhirnya
keturunannya melayani tetapi hanya mencari sekeping uang perak dan sekerat roti.
Jadi
kalau kehidupan kita tidak setia dalam pelayanan, tidak setia dalam tahbisan
seorang hamba Tuhan, paduan suara, group koor, pemain musik dan sebagainya
makanya nanti saudara hanya akan mencari sekeping uang perak dan sekerat roti,
artinya hanya memperoleh Firman yang tidak utuh. Itu berbahaya.
I Samuel 2:36
2:36 Kemudian siapa yang masih tinggal hidup dari
keturunanmu akan datang sujud menyembah kepadanya meminta sekeping uang perak
atau sepotong roti, dan akan berkata: Tempatkanlah kiranya aku dalam salah satu
golongan imam itu, supaya aku dapat makan sekerat roti."
Kalau
dia hamba Tuhan, dia hanya akan menyajikan Firman sepenggal, tidak utuh lagi,
tidak bisa membawa kita pada kesempurnaan. Jemaat hanya akan mengkonsumsi roti
sekerat, Bagaimana bisa sempurna kalau sudah seperti ini. Jangan sampai terjadi
dalam diriku sebagai hamba Tuhan.
Ada
dua ujian yang harus dihadapi sidang jemaat Smirna:
1.
Mereka
harus diuji 10 hari.
Angka 10 adalah angka
Firman sepenuh, berarti iman mereka diuji oleh Tuhan, apakah mereka tahan uji
atau tidak. Tidak salah tetapi harus diperhadapkan dengan ujian iman.
I Petrus 4:12
4:12
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang
datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi
atas kamu.
Angka 10 adalah angka
Firman. Firman yang telah mereka terima itu mendapat ujian dalam diri mereka.
Tujuan ujian iman:
Yakobus 1:3-4
1:3
sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
1:4 Dan
biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi
sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
Tujuan ujian iman, bukan untuk
mencelakakan jemaat atau mencelakakan
gembala. Tetapi supaya memperoleh buah yang matang, sempurna, utuh dan tidak
kekurangan suatu apapun.
Yakobus 1:12
1:12
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan
uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada
barangsiapa yang mengasihi Dia.
Inilah percikan darah,
kita diuji. Firman yang telah kita terima itu satu saat akan diuji. Kita semua
diuji oleh Tuhan, bertahanlah. Bukankah kepada jemaat Smirna juga dijanjikan
mahkota kehidupan?.
Wahyu 2:10
2:10
Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan
melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai
dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia
sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
2.
Di
penjara
Saudara tidak melakukan
kesalahan, tetapi mendadak saudara dibenci orang, itu penjara. Saudara tidak
salah, tiba-tiba ada orang dendam kepada saudara, itu juga penjara. Tidak memberi
pengampunan, itu penjara. Tidak ada guntur, tidak ada mendung, tidak ada
tanda-tanda mau hujan, tiba-tiba ada petir di siang bolong, tetapi itu ujian.
Bagaimana sikap kita
menghadapi ujian yang datang dari ulah seseorang?
Amsal 24:29
24:29
Janganlah berkata: "Sebagaimana ia memperlakukan aku, demikian
kuperlakukan dia. Aku membalas orang menurut perbuatannya."
Kalau seperti ini berarti tidak rela dipenjara.
Jangan berkata “karena dia membenci aku maka aku membenci dia”. Jangan kita
membalas, tetapi nantikanlah Tuhan yang akan menyelamatkan kita.
Amsal 20:22
20:22
Janganlah engkau berkata: "Aku akan membalas kejahatan," nantikanlah
TUHAN, Ia akan menyelamatkan engkau.
Bukan karena kita diseret masuk ke hotel prodeo walaupun kita tidak melakukan sesuatu yang
salah kemudian mendadak dibenci. Karena salah tanggapan si A sehingga membenci si B. Salah
tanggapan suami sehingga membenci isteri, itu semua seperti dipenjara. Kalau kita alami itu jangan kita membalas.
Wahyu 2:10
2:10
Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan
melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai
dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia
sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Kita harus setia sampai
mati, artinya setia sampai daging tidak bersuara lagi. Kalau masih mau membalas
itu berarti suara daging. Tetapi kalau suara daging tidak terdengar berarti
tidak akan ada suara untuk membalas.
Jangan sampai saya tidak
berhasil ketika diuji oleh Tuhan. Firman yang sudah saya terima dan saya
sampaikan satu saat akan diuji oleh Tuhan. Firman yang saudara terima juga
tidak tunggu lama satu waktu akan diuji oleh Tuhan. Itu berarti Firman Tuhan
itu hidup.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
Telp: (0458) 21415
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar