Yohanes 2:5-7
2:5 Tetapi ibu
Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu,
buatlah itu!"
2:6 Di situ ada
enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi,
masing-masing isinya dua tiga buyung.
2:7 Yesus
berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh
dengan air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
Ketika
ibu Yesus memberitahu bahwa mereka telah kehabisan air anggur, Yesus memberi
jawaban “waktuKu belum tiba”. Dalam Yohanes pasal 7, Tuhan Yesus juga berbicara
hal yang sama.
Yohanes 7:6
7:6 Maka jawab
Yesus kepada mereka: "Waktu-Ku belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada
waktu.
Dikatakan
“waktu-Ku belum tiba” sebab Dia yang mengatur waktu dan kita ini yang diatur.
Jadi kita ini setiap saat ada waktu karena Yesus yang mengatur waktu.
Ini
perlu penjelasan baik untuk saya maupun untuk saudara. Berbicara “bagi kamu
selalu ada waktu” salah satunya adalah bagi Yesus, Dia tahu kapan mendaki
Golgota dan kapan pelayananNya berakhir, tetapi bagi kita selalu ada waktu.
Arti kata kalau berbicara akhir hidup, kita harus selalu punya persiapan karena
waktu itu selalu ada pada kita. Kita tidak tahu besok lusa siapa yang tiba
waktunya. Oleh sebab itu kita harus selalu mempersiapkan diri dalam menjalani
waktu-waktu yang ada ini. Kita harus selalu mawas diri dalam menempuh ruas jalan yang kita tapaki. Kehidupan
anak Tuhan harus selalu waspada. Jangan sampai lonceng berbunyi dan saudara
tidak siap.
Menyangkut
soal waktu penyingkiran gereja Tuhan, Tuhan juga yang mengatur. Kita selalu ada
waktu, artinya kita harus selalu memanfaatkan waktu. Kapanpun penyingkiran
gereja kita harus siap. Mungkin pengangkatan itu nanti malam, besok, minggu
depan, bulan depan atau tahun depan, kita harus setiap waktu mempersiapkan diri. Kita harus memanfaatkan waktu-waktu yang ada
ini, jangan terbuang begitu saja.
Apalagi
bahasa Tuhan Yesus ini dikaitkan dengan pesta nikah. Dulu Tuhan Yesus yang
diundang tetapi kelak Tuhan Yesus yang akan mengundang. Sekarang ini undangan
itu sedang berjalan. Tetapi saudara perhatikan bagaimana dalih-dalih dari orang
yang diundang. Mereka ada waktu setiap saat tetapi tidak menggunakan
waktu-waktu itu.
Lukas 14:18
14:18 Tetapi
mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah
membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan.
Ini
menunjuk kesibukan daging. Waktu yang selalu ada itu diisi dengan kesibukan
daging, padahal dia diundang
untuk datang di pesta. Apa susahnya, kitakan datang makan gratis di pesta dan
makanan yang disajikan adalah masakan ahli masak.
Lukas 14:19
14:19 Yang lain
berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi
mencobanya; aku minta dimaafkan.
Ini
berbicara keinginan-keinginan daging yang
menutup keinginan untuk terima Firman.
5 pasang lembu berarti ada 10 ekor. Angka 10 adalah angka Firman. Berarti
mereka lebih mengutamakan angka 10 yang menunjuk keinginan daging dari pada
angka 10 yang artinya Firman sepenuhnya. Undangan tadi ditolak oleh orang-orang yang membludak keinginan-keinginan dagingnya.
Lukas 14:20
14:20 Yang lain
lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang.
Diajak
untuk datang ke pesta nikah, tetapi dia tidak mau datang karena merasa memiliki
suasana mempelai. Suasana mempelai yang membuat orang ini tidak datang pada
pesta nikah ini adalah kenikmatan daging yang
hanya sementara/ fana.
Jadi
alasan manusia untuk tidak datang ketika ada undangan atau tawaran Tuhan untuk
menikmati pesta Sorga ada tiga yaitu kesibukan daging, keinginan daging dan
kenikmatan daging. Memang hanya tiga hal ini yang menjadi alasan yang paling
tepat bagi manusia. Padahal Tuhan katakan “kepada kamu selalu ada waktu”. Kalau
ini ada maka akibatnya mereka menerima bencana dan musibah yang mengerikan, hidup mereka tertolak. Ini
jangan terjadi dalam kehidupan kita.
Keinginan
daging ini yang menutup keinginan
yang seharusnya ada pada kita yaitu keinginan untuk
menikmati yang ada di
tangan kanan Tuhan. Seharusnya ini yang menarik
bagi umat Tuhan.
Mazmur 16:11
16:11 Engkau
memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita
berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.
Wahyu 5:1
5:1 Maka aku
melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan
kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan
tujuh meterai.
Bukan
nikah daging yang harus menghambat keinginan kita akan Firman, bukan
persekutuan daging itu yang menghambat. Tuhan hadir
dalam pesta nikah ini karena diundang. Ketika
nikah itu akan dipermalukan sebab air anggur habis dan tamu masih berdatangan,
maka Tuhan Yesus menolong. Itulah nikah kalau masih mau digembalakan.
Yohanes 2:6
2:6 Di situ ada
enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi,
masing-masing isinya dua tiga buyung.
Di
situ ada 6 tempayan yang kosong tetapi dalam suasana adat istiadat. Angka 6
adalah angka manusia, karena manusia itu diciptakan pada hari yang keenam. Artinya
kalau nikah kita dikemas dengan adat istiadat maka nanti tidak akan mendatangkan
kemuliaan, malah akan mengalami suasana yang runyam. Tetapi Tuhan rubah, angka
6 tadi sudah Tuhan isi dengan air tetapi bukan lagi difungsikan dalam adat
istiadat. Namun air yang sudah berubah menjadi anggur.
Isi
tempayan ini dua tiga buyung. Angka 2 dan 3 ini ada kaitannya dengan
penggembalaan. Tetapi kalau angka 2 dan 3 itu kaitannya dengan adat istiadat
maka tidak akan menjamin nikah dalam kemuliaan, berarti gagal untuk masuk dalam
nikah yang rohani.
I Samuel 17:26-30
17:26 Lalu
berkatalah Daud kepada orang-orang yang berdiri di dekatnya: "Apakah yang
akan dilakukan kepada orang yang mengalahkan orang Filistin itu dan yang
menghindarkan cemooh dari Israel? Siapakah orang Filistin yang tak bersunat
ini, sampai ia berani mencemoohkan barisan dari pada Allah yang hidup?"
17:27 Rakyat itu
pun menjawabnya dengan perkataan tadi: "Begitulah akan dilakukan kepada
orang yang mengalahkan dia."
17:28 Ketika
Eliab, kakaknya yang tertua, mendengar perkataan Daud kepada orang-orang itu,
bangkitlah amarah Eliab kepada Daud sambil berkata: "Mengapa engkau
datang? Dan pada siapakah kautinggalkan kambing domba yang dua tiga ekor
itu di padang gurun? Aku kenal sifat pemberanimu dan kejahatan hatimu: engkau
datang ke mari dengan maksud melihat pertempuran."
17:29 Tetapi
jawab Daud: "Apa yang telah kuperbuat? Hanya bertanya saja!"
17:30 Lalu
berpalinglah ia dari padanya kepada orang lain dan menanyakan yang sama. Dan
rakyat memberi jawab kepadanya seperti tadi.
Angka
dua tiga ini kembali ada dalam penggembalaan. Begitu Yesus tampil dalam
penggembalaan untuk mengatasi masalah dalam nikah, Dia tampil juga dengan angka
dua dan tiga. Tetapi angka dua dan tiga ini tercemar oleh adat istiadat. Akhirnya adat istiadat ditinggalkan dan
Tuhan tampil dengan penggembalaan yang benar sehingga tertolonglah nikah yang sudah terancam diaibkan.
Sebelum
kita mengenal Yesus dalam penampilan sebagai Mempelai Laki-laki Sorga, sering 2
dan 3 itu dihubungkan dengan persoalan adat istiadat. Bisa saja mereka protes
“itu jangan kamu ganggu gugat, itu tempayan untuk persoalan adat” tetapi tidak
ada yang berkomentar. Yesus mau memakai itu tetapi fungsinya sudah lain.
Kita
harus masuk dalam penggembalaan dua dan tiga tetapi tidak mengangkat lagi yang
lama yaitu adat istiadat, supaya nikah rumah tangga kita masuk dalam nikah yang
rohani, nikah yang dipermuliakan, bukan nikah yang dipermalukan. Nikah dalam sistem lama
selalu tercemar dengan adat istiadat. Tuhan Yesus berkata “apa yang tidak
ditanam oleh Bapa harus dicabut sampai ke akar-akarnya”.
Matius 14:12-14
15:12 Maka datanglah
murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Engkau tahu bahwa perkataan-Mu
itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?"
15:13 Jawab Yesus:
"Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut
dengan akar-akarnya.
15:14 Biarkanlah mereka itu.
Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang
buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."
Ini
Yesus katakan ketika dikonfrontir persoalan adat dan yang dicabut sampai ke
akar-akarnya itu adalah adat. Kalau Yesus yang punya sorga kemudian kita
melawan Dia bagaimana bisa masuk Sorga. Bagaimana nikah bisa dipermuliakan.
Pesta
nikah itu awalnya digarap oleh penggembalaan yang lama, dua tiga dalam suasana
adat. Sekalipun kita ada dalam penggembalaan tetapi digarap oleh penggembalaan
yang lama yang disertai adat maka dia tidak bisa masuk dalam nikah yang rohani,
tidak masuk dalam penyingkiran gereja. Kalau masih hidup sampai zaman
antikristus, maka dia akan bayar dengan darahnya sendiri.
Ini
bukan keinginan kami sendiri tetapi karena Tuhan
ingin saudara sekalian masuk dalam kemuliaan nikah yang rohani. Sehingga kita
harus ada dalam penggembalaan yang bersuasana pemulihan. Dari tempayan untuk
mencuci kaki menurut adat dirubah menjadi alat pembenahan nikah menuju pada
nikah rohani. Untungnya para pelayan-pelayan di situ tidak memprotes. Maria
katakan “apa yang Yesus katakan, lakukan itu”. Bahasa dari Maria ini masuk di
telinga pelayan-pelayan sehingga tidak ada dari mereka yang memprotes.
Ada
yang mengatakan bahwa adat ini harus disandingkan dengan pemberkatan nikah
supaya lebih kuat, padahal bukan lebih kuat tetapi justru membuat nikah hancur! Hancur
dalam pengertian tidak masuk pada kemuliaan. Inilah kegagalan-kegagalan yang
ada dalam gereja Tuhan. Iblis berusaha untuk
hal ini sehingga dia memprovokasi termasuk memprovokasi
para pelayan sekarang ini. Tetapi untung pelayan-pelayan di sini terhindar dari provokasi
iblis karena mereka lebih dahulu menangkap perkataan Maria.
Dalam
penggembalaan, Gembala itu kadang tampil sebagai ibu dan tampil sebagai bapa bagi sidang jemaat.
I Tesalonika 2:7,11
2:7 Tetapi kami
berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati
anaknya.
2:11 Kamu tahu,
betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati kamu dan
menguatkan hatimu seorang demi seorang,
Ada
roh kepatuhan dari pelayan-pelaya itu. Orang yang patuh dan dengar-dengar akan
masuk pada pemerintahan yang kekal. Ini yang dituntut Tuhan, utamanya kami
hamba-hamba Tuhan. Hamba Tuhan itu bagaikan imam yang mengunjuk-unjuk umat di hadapan Tuhan yang ada dalam
penggembalaan.
Ibrani 13:17
13:17 Taatilah
pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas
jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan
itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab
hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
Daniel 7:28
7:27 Maka
pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta
langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi:
pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan
mengabdi dan patuh kepada mereka.
Jadi
orang yang patuh ada dalam pemerintahan yang kekal.
Kita ini mau patuh kepada Firman Tuhan atau patuh kepada manusia (adat istiadat). Satu ketika rasul Petrus dan rasul Yohanes dikonfrontir
pada pengadilan agama. Lalu dengan tegas mereka menjawab “kami mau taat kepada manusia atau taat
kepada Allah!”.
Kisah Para Rasul 4:19-20; 5:29
4:19 Tetapi
Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah
yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.
4:20 Sebab tidak
mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat
dan yang telah kami dengar."
5:29 Tetapi Petrus dan
rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah
dari pada kepada manusia.
Kepatuhan
atau ketaatan hamba Tuhan diuji. Dalam hal mendengar Firman hendaklah kamu taat
atau patuh.
Kita
ini digembalakan model bagaimana? Yang masih yang bernuansa adat istiadat atau penggembalaan
yang bersih dari adat dan hanya taat pada Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Kisah Para Rasul 4:21
4:21 Mereka
semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka
juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan
orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah
terjadi.
Jadi
ada ancaman dan suasana itu akhirnya
memberikan pembelaan kepada Petrus dan Yohanes. Kita mau diuji, apakah kita mau
patuh pada penggembalaan yang lama dalam suasana dua tiga tetapi adat istiadat atau patuh pada penggembalaan
yang baru yaitu dua tiga dan ada Firman pengajaran yang sehat.
Daud
ini diutus bapa membawa bekal kepada kakak-kakaknya tetapi sampai di medan
perang dia dapat marah dari kakaknya. Apa yang diucapkan oleh raja
Daud yang selalu patuh ini?
Mazmur 18:45
18:45 baru saja
telinga mereka mendengar, mereka taat kepadaku; orang-orang asing tunduk
menjilat aku.
Daud
berbicara pribadi Yesus karena takhta Daud itu adalah Takhta Tuhan yang kekal
selama-lamanya.
Apakah
saudara juga mau patuh dalam hal ini?
I Timotius 2:11
2:11
Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
Perempuan
secara lahiriah harus menerima ajaran dengan patuh.
Tetapi bila dikembangkan karena di hadapan Tuhan kita ini adalah wanita,
makanya seharusnyalah gereja patuh kepada Tuhan Yesus. Karena syarat nikah
isteri harus patuh dan tunduk kepada suami. Demikianlah kita kepada Mempelai
Laki-laki Sorga. Olehnya kita gereja Tuhan masuklah dalam penggembalaan yang benar.
Dua
dan tiga itu juga berbicara pemulihan. Jadi penggembalaan itu bernuansa
pemulihan.
Lukas 13:32
13:32 Jawab
Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku
mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari
yang ketiga Aku akan selesai.
Serigala
di sini adalah Herodes. Herodes ini nikanya tidak betul, dia merampas isteri
dari saudaranya. Sebab saat itu Herodes agung telah mati dan diganti oleh
anaknya yang bernama Antipas. Antipas mempunyai saudara bernama Filipus, isteri
Filipus inilah yang dia rampas. Ini yang tidak benar.
Besok
dan hari yang ketiga itu berarti dua tiga. Itu berbicara pemulihan dari nikah
serigala. Jadi penampilan Tuhan Yesus dalam Yohanes pasal 2 ini juga untuk
memulihkan nikah. Nikah serigala ini akan berakhir dengan sunyi sepi, tidak ada
sukacita dan tidak ada kegirangan.
Lukas 13:35
13:35
Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku
berkata kepadamu: Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu
berkata: Diberkatilah Dia yang datang dalam
nama Tuhan!"
Kalau
mempertahankan nikah serigala maka nanti bunyi batu kilangan, suara kegirangan
dan sukacita, suara mempelai tidak akan terdengar
lagi dan jadi gelap.
Yeremia 25:10
25:10 Aku akan
melenyapkan dari antara mereka suara kegirangan dan suara sukacita, suara
pengantin laki-laki dan pengantin perempuan, bunyi batu kilangan dan cahaya
pelita.
Kalau
dulu nikah kita sudah salah, sekarang jangan lagi kita salah setelah kita dalam
pengajaran. Sebelum dalam pengajaran itu memang nikah yang lama. Tetapi setelah
ada dalam penggembalaan Kabar Mempelai ini, jangan lagi kita ulangi seperti
lalu. Kita sudah harus berupaya membenahi hidup kita. Nikah serigala akhirnya ditinggalkan oleh Tuhan.
Untuk
dibawa kepada kemuliaan banyak hal yang harus dibenahi. Kalau masuk dalam nikah
serigala maka kita akan kehilangan gandum. Makanya jangan kita terjebak dalam
penggembalaan yang melegalkan nikah serigala, ini bisa berbahaya dan akhirnya
akan berakhir kehilangan gandum. Kalau gandum hilang berarti pemeliharaan
Firman tidak kita nikmati. Lihat saja orang yang melegalkan nikah serigala,
tidak ada rahasia Firman dibukakan, beritanya
hanya akal.
Pohon
zaitun tidak ada berarti hidup dalam suasana gelap dan cenderung suka yang
gelap karena dia senang dengan nikah serigala.
Hakim-hakim 15:4-5
15:4 Maka
pergilah Simson, ditangkapnya tiga ratus anjing hutan, diambilnya obor,
diikatnya ekor dengan ekor dan ditaruhnya sebuah obor di antara tiap-tiap dua
ekor.
15:5 Kemudian
dinyalakannyalah obor itu dan dilepaskannya anjing-anjing hutan itu ke gandum
yang belum dituai kepunyaan orang Filistin, sehingga terbakarlah
tumpukan-tumpukan gandum dan gandum yang belum dituai dan kebun-kebun pohon
zaitun.
Gandum
itu bicara Firman. Gandum terbakar berarti kehilangan pemeliharaan Firman.
Hakim-hakim 15:6
15:6 Berkatalah
orang Filistin: "Siapakah yang melakukan ini?" Orang menjawab:
"Simson, menantu orang Timna itu, sebab orang itu telah mengambil isteri
Simson dan memberikannya kepada kawannya." Kemudian pergilah orang
Filistin ke sana dan membakar perempuan itu beserta ayahnya.
Pemeliharaan
Tuhan sekarang dan yang akan datang hilang. Kebun-kebun zaitun terbakar berarti
tidak ada minyak, berarti gelap dan akan diterkam oleh kegelapan. Itu sebabnya Tuhan
Yesus rela hadir di pesta nikah. Dia tidak ingin nikah itu diterkam oleh
serigala sehingga tidak ada gandum (tidak ada pemeliharaan Firman), tidak ada
anggur (tidak ada sukacita), tidak ada buah zaitun (berarti gelap). Tuhan tidak
tega kita seperti itu sehingga Dia hadir, Dia ingin menolong saya dan saudara
supaya kita sampai kepada nikah yang dipermuliakan.
Mohonlah
kepada Tuhan “nikah saya lalu sudah berantakan dan tidak karu-karuan. Sekarang
Tuhan tolong saya, ampuni saya” dan sesudah diampuni janganlah lagi meneruskan hal yang salah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar