Yohanes 2:11
2:11 Hal itu
dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya
dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya
kepada-Nya.
Pengajaran
atau Kabar Mempelai yang menampilkan nikah Kristus dan gereja, itu bukan hanya
sekedar slogan tetapi suatu kebenaran Firman Tuhan. Justru itu adalah kebenaran
puncak, kebenaran yang tertinggi yaitu nikah Kristus dan gereja. Bagaimana kita
melangkah untuk mencapai nikah yang puncak ini? Lewat kisah dalam Yohanes pasal
2 ini, ternyata di dalam nikah inilah pertama kali Tuhan Yesus
mendemonstrasikan kemuliaanNya.
Berbicara
tentang kemuliaan, pertama kali Tuhan berkata “Aku akan memperlihatkan kemuliaanKu”
itu ada dalam Keluaran 14:17.
Keluaran 14:17-18
14:17 Tetapi
sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang
Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang
berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku.
14:18 Maka orang
Mesir akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku memperlihatkan
kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orangnya yang berkuda."
Ini
terjadi ketika Firaun dan bangsa Mesir mengejar orang Israel yang disebut oleh Tuhan
adalah isteriNya. Dalam kitab Yeremia disebut
bahwa orang Israel ini adalah pengantin wanita dari Tuhan.
Yeremia 2:2
2:2
"Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan:
Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada
cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di
padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya.
Ketika
Tuhan memperlihatkan kemuliaanNya maka mempelai wanitaNya mendapatkan
perlindungan.
Yeremia 2:3
2:3 Ketika itu
Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua
orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah
firman TUHAN.
Fakta
mengatakan mereka menyeberang dengan aman sampai ke seberang, tidak ada satupun
yang binasa. Tetapi Firaun bersama pasukannya ditelan oleh laut kolsum.
Kalau
Tuhan memperlihatkan kemuliaanNya ketika gereja Tuhan masuk dalam nikah yang rohani dan harus ada kerinduan hati ke sana
maka kita mendapat perlindungan. Yang menista, menolak, tidak mengapresiasi
atau tidak membuka hati, dia seperti Firaun pasti
binasa. Firaun ditelan laut Kolsum, seperti Babel ditelan oleh lautan.
Wahyu 18:21
18:21 Dan
seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu
melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu,
akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Itulah
kehidupan yang tidak paham bahwa kemuliaan itu ada pada nikah. Itulah kehidupan
yang tidak mau tahu tentang Kabar Mempelai yang menampilkan nikah Kristus dan
gereja. Ini bukan hanya sekedar slogan tetapi ini adalah kebenaran Tuhan yang
puncak.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia
berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke
perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini
adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Sampai
dua kali disebutkan “Aku memperlihatkan kemuliaanKu” dan bagian kedua ini
berkaitan dengan tahbisan pelayan-pelayan Tuhan.
Imamat 10:3
10:3 Berkatalah
Musa kepada Harun: "Inilah yang difirmankan TUHAN: Kepada orang yang karib
kepada-Ku Kunyatakan kekudusan-Ku, dan di muka seluruh bangsa itu akan
Kuperlihatkan kemuliaan-Ku." Dan Harun berdiam diri.
Dalam
hal ini terjadi penapisan. Nadab
dan Abihu melayani dengan api asing. Artinya melayani tidak menurut apa yang
telah tertera atau anjuran atau ketetapan Tuhan, tetapi mereka melayani menurut
seleranya sendiri. Firman Tuhan mengatakan mereka dilawan oleh api dari sorga.
Jadi
untuk kedua kali Tuhan mengatakan “Aku akan memperlihatkan kemuliaanKu”
kaitannya dengan tahbisan pelayanan-pelayan Tuhan.
Imamat 10:4-5
10:4 Kemudian
Musa memanggil Misael dan Elsafan, anak-anak Uziel, paman Harun, lalu
berkatalah ia kepada mereka: "Datang ke mari, angkatlah saudara-saudaramu
ini dari depan tempat kudus ke luar perkemahan."
10:5 Mereka
datang, dan mengangkat mayat keduanya, masih berpakaian kemeja, ke luar
perkemahan, seperti yang dikatakan Musa.
Secara
rohani artinya masih dalam pakaian pelayanan tetapi sebenarnya rohaninya sudah
mati. Nampak saya melayani tetapi wahai, betapa celakanya saya kalau sudah mati
rohani. Bagaimana umat Tuhan bisa tertolong kalau yang berdiri melayani saudara
memakai pakaian pelayanan tetapi rohaninya mati. Bisakah pelayanan Tuhan dan
jemaat Tuhan yang dipimpin oleh orang ini masuk dalam nikah yang dipermuliakan?
Jawabannya tidak. Itu sebabnya kita harus waspada akhir zaman ini, kita harus
hati-hati.
Bukan
berarti kalau bicara seperti itu berarti hanya kita yang benar. Ini adalah
ketetapan Firman. Kalau ketetapan Firman seperti ini lalu kita melakukan yang
lain maka kita tidak bisa dipermuliakan.
Bukan hanya kalian, siapapun harus seperti Firman, tidak boleh membuat
api lain. Jangan menista Firman seperti Firaun yang menghalangi Mempelai Wanita
untuk bertemu dengan Mempelai Laki-laki Sorga. Siapa yang menjamah Mempelai
Wanita Tuhan dimurkai oleh Tuhan.
Yeremia 2:3
2:3 Ketika itu
Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua
orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka, demikianlah
firman TUHAN.
Buktinya
Firaun dimurkai bersama tentara-tentara Mesir yang ditelan di laut kolsum.
Semua
ini Tuhan lakukan untuk membawa saudara dan saya masuk nikah yang rohani. Itu
sebabnya kita harus menjaga hubungan dengan Tuhan mulai dari anak sekolah
minggu, kaum muda remaja, orang tua. Jangan saudara nodai hubungan dengan
Tuhan. Jangan hanya berpikir “saya sudah selesai beribadah, berarti semua beres”.
Justru ibadah itu adalah tempat kita merajut, mengikat dan memperdalam kasih
kita kepada Kristus.
Tuhan
menciptakan manusia menurut gambar Allah dan teladan Tuhan. Berarti Adam dan
Hawa itu bagaikan wakil Tuhan di dunia sehingga Tuhan berikan wibawa untuk
memerintah ciptaanNya yang lain. Orang bertanya apa yang mau diperintah pada
kerajaan 1000 tahun damai. Yang diperintah adalah ciptaan-ciptaan yang lain.
Dulu
Adam dan Hawa diciptakan menurut gambar Tuhan. Berarti mereka adalah wakilnya
Tuhan. Itulah nikah yang pertama dan itu sudah dihancurkan oleh iblis dan Tuhan
bermaksud untuk mengembalikan ini.
Kita
lihat di dalam Yohanes pasal 2, Tuhan Yesus tidak menunggu lama sebab memang nikah
yang hancur berantakan yang mau Tuhan restorasi. Yesus hadir untuk memperbaiki
hal-hal yang salah, utama dalam nikah.
Tuhan
mengasihi gerejaNya bukan karena gerejaNya sudah baik. Justru Dia mengasihi kita dan mati untuk kita saat kita
dalam kondisi tidak baik untuk diperbaiki.
Roma 5:8
5:8 Akan tetapi Allah
menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita,
ketika kita masih berdosa.
Efesus 5:24-25
5:24 Karena itu
sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami
dalam segala sesuatu.
5:25 Hai suami,
kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan
diri-Nya baginya
Jemaat
yang dikasihi Kristus ini apakah jemaat yang sudah sempurna? Tidak, tetapi
Yesus sudah mengasihi jemaatNya. Ini diteladankan Yesus kepada para suami. Di sinilah kesalahan suami,
mau mengasihi isteri karena dia sudah baik. Justru ketika dia tidak baik, bisakah
suami-suami tetap mempraktekkan mengasihi isteri.
Yang
memperbaiki jemaat adalah Tuhan Yesus. Yesus ini adalah suami bagi gereja. Sekarang untuk isteri, ketika suami
menunjuk kesalahan isteri apakah isteri bisa menerima? Sebab itu tujuan untuk
memperbaiki. Kadang banyak
terjadi salah kaprah bila diberitahu kesalahan,
balik marah kepada suami. Inilah penyakit yang harus Tuhan
benahi lewat firman, Roh dan
kasihNya.
Dalam
Yohanes pasal dua ini kita lihat sungguh luar biasa, Tuhan Yesus
mempertontonkan kemuliaan di dalam nikah. Pertama kali Tuhan bicara menyatakan
kemuliaan justru ketika mempelai wanita Tuhan menyeberangi laut kolsum. Israel
bagaikan isteriNya Allah.
Yang menista mempelai wanita Tuhan tenggelam di laut kolsum. Ketika pelayan
Tuhan disaring oleh Tuhan maka Tuhan juga berkata “Aku akan mempertontonkan
kemuliaanKu”. Saat itu Nadab dan Abihu masih memakai pakaian imam tetapi sudah
mati.
Ketika
Tuhan bicara tentang mempertontonkan kemuliaanNya selalu terjadi dua sisi,
mempelai wanita diselamatkan dan di sisi lain dihukum. Mempelai Wanita masuk
pesta dan yang tidak masuk pesta kena hukuman. Ini yang akan terjadi di
hari-hari terakhir ini. Kita perhatikan injil Yohanes ini supaya jangan sampai kita
tidak paham rencana Tuhan.
Pesta
nikah di Kana ini terjadi pada hari yang keenam. Kita ini ada pada hari yang
keenam. Untuk masuk pada nikah yang jasmani saja kadang membutuhkan waktu
pesiapan yang cukup lama baru sampai pada hari H. Sama seperti pembangunan
Tabernakel, 15 pasal itu bicara persiapan. Nanti dalam Keluaran pasal 40 itu
menunjuk pentahbisan (pernikahan). Kita sudah masuk pada saat-saat
finishing, saat-saat terakhir. Seperti membangun bangunan, tinggal penyelesaian terakhir
agar lebih
mulus dan menunggu saatnya gunting pita.
Kita
sudah ada pada detik-detik yang terakhir, jangan sampai saudara terlambat dan
tidak ada persiapan. Mungkin sekarang kita sedang ada pada persiapan tetapi
masih keteter seperti dalam Yohanes pasal dua, namun masih mendapat kesempatan.
Pada detik terakhir tertolonglah nikah itu.
Kita
ada pada saat-saat terakhir, sudah seharusnya kita pusatkan perhatian kita
kepada Firman Tuhan yang disebut puncaknya kebenaran/ rencana Allah.
Wahyu 19:9; 21:5
19:9 Lalu ia
berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke
perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini
adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
21:5 Ia yang
duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu
baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini
adalah tepat dan benar."
Dalam
kitab Imamat 10:3 tadi, kecelakaan itu karena mereka mau masuk dalam pelayanan
di ruangan maha suci. Itu puncak pelayanan tetapi terjadi keteledoran. Mereka
mau masuk ruangan maha suci, berarti mau masuk dalam nikah yang rohani tetapi
dengan caranya sendiri. Itu tidak bisa! Harus dengan api dari Sorga, api yang
dipelihara dari Mezbah Korban Bakaran serta
membawa darah Anak Domba. Orang itulah yang layak masuk di ruangan maha suci. Membawa
darah berarti tidak menolak sengsara, ada
damai.
Membawa api berarti dia ada hubungan dengan hangatnya sorga, melayani dengan berkobar-kobar. Sebab
api di mezbah korban bakaran adalah api langsung dari sorga.
Ketika
Musa menyembelih kambing, domba dan lembu lalu ditaruh di atas mezbah kemudian
mereka semua berlutut, mendadak api sorga datang menyambar semuanya. Tuhan
perintahkan api itu dipelihara dan tidak boleh padam. Jadi api pelayanan yang ada
hubungannya dengan sorga jangan padam, jangan bawa api yang tidak ada kaitan
dengan sorga.
Kita
waspada hari-hari terakhir ini karena di dunia sekarang ada nikah yang lain.
Nikah yang benar adalah Tuhan menciptakan Adam dan Hawa. Jadi kita keturunan
Adam dan Hawa harus ada genetika ke sana. Tetapi karena kita ini sudah
keturunan Adam dan Hawa setelah
mereka jatuh dalam dosa maka Yesus datang untuk memulihkan genetika itu. Adam
dan Hawa diberi kuasa untuk menguasai ciptaan yang lain.
Kita
tahu bahwa nikah yaitu laki-laki dan perempuan, dua insan berbeda kodrat tetapi bisa
Tuhan jadikan satu. Kita dengan Yesus akan menikah. Yesus Mempelai Laki-laki
Sorga, kita gerejaNya bagaikan Hawa, berbeda kodrat. Tetapi karena pekerjaan
Firman, Roh dan Kasih Tuhan sehingga kita bisa menjadi satu.
Ketika
Firman Tuhan ditampilkan dalam urapan Roh Kudus, di dalam kasihnya Tuhan,
jangan coba kita meremehkan. Sedikit saja kita remehkan, tidak tunggu lama
nikahmu akan goyah, nikahmu akan goncang. Tidak usah bicara tahunan, ketika
saudara meremehkan Firman yang sedang merenovasi hidupmu maka nikahmu akan
hancur untuk selama-lamanya. Kalau dalam hubungan kita dengan Tuhan, ketika
meremehkan Firman maka hubungan kita dengan Tuhan akan putus.
Ada
nikah yang lain. Kalau nikah yang benar itu Tuhan menciptakan dari laki-laki
dan perempuan. Nikah yang lain itu adalah antara laki-laki dengan laki-laki
atau perempuan dengan perempuan. Jangan sampai saudara menyetujui persoalan
homo dan lesbi apalagi saudara yang terlibat di dalamnya. Ini adalah hal yang
sangat menjijikan di hadapan Tuhan.
Ketika
Yesus datang ke dunia, Tuhan mempromosikan
kemuliaanNya.
Lukas 2:9
2:9 Tiba-tiba
berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar
meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
Ketika
Tuhan memperlihatkan kemuliaan bersinar kepada gembala-gembala, saat itu bayi
Yesus ada di kandang. Jadi Yesus hadir memang membawa kemuliaan dan disertai dengan
berita kemuliaan. Makanya dalam Yohanes 1:14 diceritakan bahwa Dia penuh
kemuliaan dan kasih karunia.
Yohanes 1:14
1:14 Firman itu
telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Tetapi
ketika Dia disalib, kemuliaan hilang dan dikembalikan ketika Dia bangkit.
Lukas 2:14
2:14
"Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di
bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
Jadi
kemuliaan bagi Tuhan di tempat yang maha tinggi, kemudian damai sejahtera di
bumi bagi manusia yang berkenan. Oleh sebab itu beribadah itu juga ada polanya
dan itu yang berkenan kepada Tuhan. Kalau kita beribadah kepada Tuhan dengan
pola ini maka ibadah kita berkenan kepada Tuhan.
Ibrani 12:28
12:28 Jadi,
karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap
syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya,
dengan hormat dan takut.
Mari
kita beribadah dengan cara yang berkenan, jangan beribadah buatan sendiri atau melayani
dengan cara sendiri. Itu sebabnya kita harus kembali pada ibadah yang bagaimana
yang berkenan kepada Tuhan. Kemuliaan yang sempurna ada pada nikah yang rohani.
Agar kita jangan hanya berangan-angan dan akhirnya tidak sampai di sana.
Roma 14:17
14:17 Sebab
Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai
sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Kebenaran:
halaman Tabernakel
Damai
sejahtera: ruangan suci
Sukacita
oleh Roh Kudus: ruangan maha suci
Roma 14:18
14:18 Karena
barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan
dihormati oleh manusia.
Jangan
melayani dengan cara kita sendiri, ikuti sistem sorga. Jangan berpikir kita
sudah beribadah dan melayani maka kita sudah lurus-lurus ke sorga. Apalagi
mengatakan “saya juga mau menjadi mempelai” tunggu dulu!
Imamat 26:11
26:11 Aku akan
menempatkan Kemah Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak
melihat kamu.
Ini
polanya supaya Tuhan tidak muak, berarti Tuhan berkenan. Kita mau menuju pada
nikah yang rohani, persiapannya harus ada. Persiapannya bukan menurut akal kita
sendiri tetapi menurut inspirasi dari sorga, tinggal kita menjalani. Apalagi
yang salah!. Hanya
manusia yang seringkali melakukan kesalahan. Tuhan sudah tunjukkan jalan lurus tetapi
malah membuat jalan yang lain. Ketika terbentur, malah berbalik mempersalahkan Tuhan.
Kemuliaan
Yesus itu datang dari Bapa.
Yohanes 8:54
8:54 Jawab
Yesus: "Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu
sedikit pun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa
kamu berkata: Dia adalah Allah kami,
Bapa
itu yang memuliakan Yesus, jadi bukan Yesus yang memuliakan diriNya sendiri. Yesus
rindu ada mempelai wanitaNya di sampingnya. Gereja Tuhan adalah calon Mempelai
Wanita Tuhan dan dialah pengisi kepenuhan kebenaran Allah.
Mari
kita gereja Tuhan yang hidup di akhir zaman ini, ikutilah derap langkah Tuhan Yesus
di dalam Firman. Kalau saya mengikuti seleraku maka hancurlah saya sebab saya berseberangan
dengan Tuhan. Tetapi kalau kita mengikuti langkah Yesus maka di ujung
perjalanan kita akan bertemu dengan Dia yang dari ke hari selalu menunggu kapan
mempelai wanitaNya tampil.
Saudara
ingat kisah dalam Kejadian pasal 24, Ishak tahu bahwa bapanya sudah mengutus
Eliezer untuk mencari isteri baginya. Tidak ada ayat yang mengatakan bahwa ada
yang memberi tahu bahwa rombongan itu sudah datang, namun Ishak itu keluar dari
kemahnya dan berjalan-jalan menuju sumur Lahai Roi. Dari jauh dia sudah melihat
rombongan kekasihnya. Kemudian Ribka bertanya kepada Eliezer ”Siapakah laki-laki itu yang berjalan di padang ke arah
kita?”
dan Eliezer berkata “Dialah tuanku itu”. Langsung Ribka turun dan menutup
wajahnya lalu Ishak datang mencium Ribka. Hati Ishak terhibur ketika Ribka ada disampingnya.
Apakah
saudara akan membiarkan Yesus tetap merintih
karena tidak ada tempat untuk meletakkan kepalaNya? Saya dapat membayangkan hati
Yesus, tanganNya sudah rindu memeluk saudara. Tetapi kapan saudara melangkah ke
sana? Kenapa kita terseok-seok, tidak punya minat, tidak punya niat dan tidak rindu
merangkul Firman! Katakanlah “Tuhan kami juga sudah rindu merangkul Engkau sebagaimana
Engkau rindu merangkul kami”. Biarpun hanya kaki Tuhan Yesus, semestinya hati kita merindu untuk
merangkulNya. Seperti itulah seharusnya
kita gereja Tuhan. Kita sangat disayangi dan dicintai Tuhan. Janganlah kita bermain-main
beribadah hari-hari terakhir ini.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar