Mazmur 39:5,13-14
39:5 "Ya
TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku, dan apa batas umurku, supaya aku
mengetahui betapa fananya aku!
39:13
Dengarkanlah doaku, ya TUHAN, dan berilah telinga kepada teriakku minta tolong,
janganlah berdiam diri melihat air mataku! Sebab aku menumpang pada-Mu, aku
pendatang seperti semua nenek moyangku.
39:14 Alihkanlah
pandangan-Mu dari padaku, supaya aku bersukacita sebelum aku pergi dan tidak
ada lagi!"
Mati
itu bukan kata akhir karena itu akan berkelanjutan, apakah sengsara untuk
selama-lamanya atau sukacita untuk selama-lamanya seperti yang dirindukan oleh
pemazmur yaitu raja Daud. Dia berdoa kepada Tuhan supaya Tuhan memberi tahu
kapan ajalnya dan kapan batas umurnya. Dan dia berkata “supaya aku mengetahui betapa fananya aku”. Dia seorang
raja tetapi tidak bangga dengan kedudukan dan kekayaannya. Dia tahu bahwa
semuanya itu fana dan hina.
Ayat
ini benar sekali, bahwa almarhum ini sudah tahu ajalnya. Ada instrument Allah
berbicara dalam hatinya bahwa dalam waktu singkat dia akan pergi berpisah
meninggalkan isteri dan anak satu-satunya serta sanak saudara, papa dan mama.
Tetapi dalam kepergiaannya dia punya keyakinan bahwa seperti kata raja Daud,
agar dia bersukacita. Sukacita itu bukan hanya pada saat yang terakhir. Saya
percaya dia ada bersama orang-orang kudus.
Bagi
kita bapak ibu dan kekasih yang diberkati Tuhan, tujuan kita pergi ditentukan
kehidupan kita selama ini. Alkitab bicara sorga dan neraka bukan hanya sekedar
omong doang. Dalam perjanjian lama 31 kali bicara tentang neraka dan perjanjian
baru 22 kali, jadi total 53 kali. Dalam bahasa aslinya neraka ini disebut seol, hades, gehena dan tartarus. Tartarus ini adalah tempat menyimpan orang-orang durhaka, yang
telah Tuhan katakan lewat rasul Petrus bahwa orang durhaka itu disimpan di
gua-gua yang gelap.
II Petrus 2:4
2:4 Sebab
jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan
mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang
gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman;
Langkah
kita selama masih di dunia ini menentukan di mana kita mengarah. Seperti raja
Daud dia punya pengharapan, dia tahu bahwa dia umat Tuhan, pengikut Tuhan, dia seorang
raja dan nabi, dia tahu bahwa ketika dia mengakhiri perjalanan di dunia ini,
ada Tangan yang akan menyambut dia. Itu sebabnya dia selalu merenung nasib
bagaimana ke depan nanti. Artinya agar
dia tidak melupakan Sang pencipta. Kadang kita hanya menikmati apa yang
diciptakan oleh Tuhan tetapi tidak peduli dengan Pencipta. Bumi yang kita
pijak, langit yang kita junjung adalah ciptaan Yang Maha Kuasa yang memiliki
nafas kita.
Daniel
berkata pada Nebukadnezar bahwa nafasnya ada dalam genggaman Tuhan, agar Nebukadnezar
jangan sombong dan sewenang-wenang terhadap umat Tuhan.
Daniel 5:23
5:23 Tuanku
meninggikan diri terhadap Yang Berkuasa di sorga: perkakas dari Bait-Nya dibawa
orang kepada tuanku, lalu tuanku serta para pembesar tuanku, para isteri dan para
gundik tuanku telah minum anggur dari perkakas itu; tuanku telah memuji-muji
dewa-dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak
dapat melihat atau mendengar atau mengetahui, dan tidak tuanku muliakan Allah,
yang menggenggam nafas tuanku dan menentukan segala jalan tuanku.
Pemazmur
menyadari hidupnya, bahkan dia berkata maut hanya selangkah darinya. Itu
sebabnya kita umat Tuhan yang hidup di ujung akhir zaman ini, kita tidak tahu
batas hidup kita.
Alkitab
mengatakan kita telah dipanggil dari kerajaan gelap untuk datang dalam kerajaan
Terang.
Kolose 1:13
1:13 Ia telah
melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan
Anak-Nya yang kekasih;
Berarti
kita telah dipindahkan dari kerajaan gelap kepada kerajaan terang lewat Korban
Kristus. Itu yang telah dialami oleh almarhum, dia telah dipindahkan dari
kerajaan gelap kepada kerajaan terang. Itu bicara tentang panggilan.
Apa
maksudnya panggilan Tuhan kepada umat Tuhan dan apa tujuan Tuhan memindahkan
kita dari kerajaan gelap kepada kerajaan terang? Itu dibayar mahal oleh Tuhan
Yesus dengan pengorbanannya di Golgota supaya kita direbut dari kerajaan gelap
yang rajanya adalah iblis dan pindah kepada
kerajaan terang yang Rajanya adalah Yesus.
Bicara
tentang dipanggil, ada empat maksud Tuhan memanggil saudara dan saya. Itu yang
dialami oleh Daud. Bukan kebetulan dia adalah anak keturunan Abraham. Abraham
dipanggil Tuhan dari Ur Kasdim untuk datang ke negeri Haran dan langsung ke tanah
Kanaan. Panggilan dari yang
berkuasa.
Tuhan
tidak mau dirinya dipermainkan.
Galatia 6:7
6:7 Jangan
sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur
orang, itu juga yang akan dituainya.
1.
Kita dipanggil untuk bersekutu dengan
Tuhan
Tadinya kita bersekutu dengan
kuasa kegelapan. Yesus rela menanggung
derita sengsara mulai dari pengadilan Kayafas, Pilatus, Herodes dan kembali
lagi kepada Pilatus, sampai Dia mendaki Golgota. Itu adalah pergumulan Yesus untuk
merebut manusia yang ada dalam cengkraman raja kegelapan. Itu yang dikerjakan
oleh Tuhan Yesus. Mahal harganya agar kita bisa bersekutu dengan Tuhan dan
menyebut nama Tuhan.
Pembayaran harga dari Tuhan itu
mahal dan dengan harga tunai. Yesus tidak mencicil kita.
I
Korintus 6:20; 7:23
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
7:23 Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas
dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.
Setelah kita dibayar tunai, kita diserahkan dalam penggembalaan.
Kisah
Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh
kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk
menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Untuk apa Tuhan menitipkan dalam
penggembalaan. Dalam penggembalaan itulah kita dibina dan diajar bagaimana
merajut hubungan dengan Tuhan agar ada persekutuan yang harmonis dengan Tuhan,
sampai berakhir persekutuan kita dengan Tuhan dalam persekutuan Mempelai,
antara Kristus Mempelai Laki-laki Sorga dengan gerejaNya yang telah direbut
oleh Tuhan dari kegelapan, dititip, diajar dan dibina dalam penggembalaan untuk
diarahkan agar mencapai hubungan Mempelai dengan Kristus Yesus sehingga disebut
hubungan nikah yang rohani.
Yohanes
3:29
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai
laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang
mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu.
Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
II
Korintus 11:2
11:2 Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu
ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk
membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
Yeremia
2:2
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk
Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada
kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin,
bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada
tetaburannya.
Yesaya
54:5; 62:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang
menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah
Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
62:5 Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami
seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu,
dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan,
demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu.
Setelah kita ada persekutuan
dengan Tuhan, paham
kita dipanggil, maka saya tidak sendiri. Ada orang-orang lain, maka terjadi
persekutuan anggota Tubuh Kristus. Persekutuan anggota Tubuh Kristus ini yang akan
membentuk Mempelai Wanita untuk Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
2.
Kita dipanggil supaya kita menyembah
kepada Tuhan
Dalam bahasa gerika adalah Proskoneho, artinya:
a)
Seperti anjing menjilat kaki tuannya.
Kaki adalah anggota tubuh yang
paling rendah. Jadi kita harus selalu menempatkan diri di tempat yang paling
rendah terhadap Pencipta. Tidak boleh kita datang ke gereja dengan busung dada,
mencari hormat atau dihormati sebab kita ini hanya senilai anjing.
b)
Seperti isteri menyerah sepenuh kepada
suaminya.
Itulah gereja Tuhan yang akan
mencapai kondisi sebagai Mempelai Wanita Tuhan yaitu kehidupan yang suka
menyerah sepenuh kepada Tuhan lewat binaan Firman pengajaran.
Menyembah Tuhan itu berarti
dengan segala keikhlasan dan segala kerendahan hati kita datang kepada Pencipta.
Pencipta itu mengatakan “Aku suamimu, penebusmu, Allah serwa sekalian alam”.
Yesaya
54:5
54:5 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang
menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah
Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
Penebus kita sampai rela menyebut
dirinya “suami”. Suami tidak akan mungkin menelantarkan isterinya. Itu sebabnya
Tuhan mengatakan bahwa Dia adalah pelindung
bagi ibu janda dan Bapa bagi anak yatim.
Mazmur
68:6
68:6 Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para
janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;
Mari kita umat Tuhan yang
diberkati oleh Tuhan, kita kembali mengeja perjalanan kita. Kalau pemerintah
saja ada istilah pemutihan, di dalam Tuhan ada pengampunan dan pemulihan.
Penyembahan itu jangan salah
arah. Rasul Yohanes di pulau Patmos dua kali menyembah tetapi salah arah.
Wahyu
19:10;22:8-9
19:10 Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk
menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian!
Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki
kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh
nubuat."
22:8 Dan aku, Yohanes, akulah yang telah mendengar dan
melihat semuanya itu. Dan setelah aku mendengar dan melihatnya, aku tersungkur
di depan kaki malaikat, yang telah menunjukkan semuanya itu kepadaku, untuk
menyembahnya.
22:9 Tetapi ia berkata kepadaku: "Jangan berbuat
demikian! Aku adalah hamba, sama seperti engkau dan saudara-saudaramu, para
nabi dan semua mereka yang menuruti segala perkataan kitab ini. Sembahlah
Allah!"
Agar penyembahan kita tidak salah
arah maka kita butuh Firman pengajaran yang akan menuntut dan menerangi
perjalanan hidup kita.
3.
Firman pengajaran
Yesaya
42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk
memberi pengajaran-Nya yang besar dan mulia;
4.
Kalau diberi Firman pengajaran kepada
kita maka akan muncul yang namanya iman, sehingga kita berjalan bukan dengan
penglihatan lagi tetapi dengan iman.
II
Korintus 5:3
5:3 sebab dengan demikian kita berpakaian dan tidak
kedapatan telanjang.
Empat
hal itulah arti panggilan yang diambil dari bahasa aslinya Kahaal.
Kalau
kita berjalan dengan iman maka kita berbahagia. Tetapi Tomas percaya karena dia
melihat, berbahagia orang yang percaya walaupun tidak melihat.
Yohanes 20:27-29
20:27 Kemudian
Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku,
ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak
percaya lagi, melainkan percayalah."
20:28 Tomas
menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
20:29 Kata Yesus
kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya.
Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Ini
kelengkapan orang yang walaupun belum melihat tetapi sudah percaya.
I Petrus 1:5-9
1:5 Yaitu kamu,
yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan
keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
1:6
Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus
berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.
1:7 Maksud
semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi
nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api --
sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari
Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
1:8 Sekalipun
kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya
kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena
sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,
Kita
belum melihat tetapi kita mengasihi Tuhan. Bagi
almarhum ini sudah bertemu, sudah melihat Tuhan, selamat jalan ke Yerusalem
Baru.
Pemazmur
berkata “Tuhan beritahu kapan ajalku, kapan batas umurku”. Berarti dia tahu
bahwa hidup ini ada batasnya di dunia. Semoga kita semua mencapai penyingkiran
gereja.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar