Bagaimana
kalau ada sembelihan pada saat ada orang yang meninggal?
Mazmur 106:28
106:28 Mereka berpaut pada Baal Peor, dan memakan
korban-korban sembelihan bagi orang mati.
Lebih
dahulu kita lihat mana objek dan subjek dalam kalimat ini, jangan sampai kita
salah. Objeknya “bagi orang mati”. Bagi masyarakat Toraja yang belum mengenal
pengajaran, sembelihan itu bagi orang mati, tetapi yang menikmati yang hidup.
Ini
peristiwa di Sitim ketika orang Israel dibujuk oleh orang Moab untuk makan
persembahan kepada berhala. Korban-korban itu disembelih bagi orang yang sudah
mati.
Mazmur 106:28 (Terjemahan Lama)
106:28 Lalu berdampinglah mereka itu dengan Baal-Peor
serta makan sedekah arwah.
Jadi
yang dilarang adalah korban untuk arwah, korban untuk orang yang mati itu. Kalau
ada yang berduka lalu memotong hewan untuk dimakan oleh orang yang datang, itu
tidak salah, karena bukan untuk orang yang sudah meninggal itu namun untuk kita
makan. Kalau kita sembelih supaya arwahnya diterima oleh Tuhan, itu jelas-jelas
salah!
Jika potong hewan untuk kendaraan orang mati menuju nirwana, ini salah besar.
Yeremia 3:15
3:15 Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang
sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan
pengertian.
“bagimu”
berarti bagi kita gereja Tuhan. Jadi Tuhan tahu persis kebutuhan dari umatNya
maka Tuhan akan mengangkat gembala-gembala yang sesuai dengan hatiNya. Tuhan
yang memahami kebutuhan dari umatNya yaitu gembala-gembala. Gembala itu bukan
mengikuti maunya sendiri tetapi dia bekerja menurut hati atau selera Tuhan.
Bahasa
Firman Tuhan ini diucapkan oleh Yeremia semua diilhamkan oleh Tuhan. Mereka sudah jadi pilihan, dari satu kota
diambil satu, dari satu keluarga diambil dua. Setelah anda dipilih oleh Tuhan,
Tuhan tidak akan membiarkan anda berjalan mengikuti maumu sendiri. Karena kita
sudah menjadi milikNya, maka Tuhan bermaksud untuk mengangkat gembala untuk
menggembalakan pribadi-pribadi yang sudah dipilih oleh Tuhan sendiri.
Orang
pilihan Tuhan tidak sembarang jatuh pada penggembalaan. Untuk orang pilihan
Tuhan, sudah Tuhan siapkan orang yang akan menggembalakan. Jemaat sudah dipilih
oleh Tuhan, gembala juga dipilih oleh Tuhan. Berarti yang sesuai dengan hatiNya,
sesuai dengan seleraNya. Kami hamba Tuhan harus belajar, harus mengerti hal ini
supaya jangan sampai saya menyandang jabatan gembala tetapi bukan pilihan
Tuhan. Mengapa bukan pilihan Tuhan? Karena tidak sesuai dengan hati Tuhan/ melayani hanya
menurut mau sendiri.
Bagaimana
ukuran bahwa gembala itu sesuai hati Tuhan? Contoh saja di dalam Alkitab, yaitu
gembala itu harus bersuasana terang. Tetapi ada lawannya yang disebut
bersuasana gelap. Walaupun dua-duanya disebut gembala, tetapi yang satu
suasananya terang dan yang satu suasananya gelap. Sebenarnya kita tidak sulit
lagi mendeteksi ini. Seringkali kita hanya melihat jabatannya gembala tetapi
coba lihat sistem penggembalaannya. Tidak usah terlalu susah, kita lihat saja
pribadi Yesus teladan yang sempurna. Ini penggembalaan dalam terang.
Yohanes 10:3
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba
mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut
namanya dan menuntunnya ke luar.
Gembala
ini lewat pintu, berarti lewat terang. Tetapi lawannya ayat 1.
Yohanes 10:1
10:1 "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa
yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan
memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;
Ini
tidak terang, ini penggembalaan gelap. Memanjat tembok, berarti lewat jalan
pintas. Sekalipun haram, pokoknya itu dijadikan halal. Sekalipun bertentangan
dengan Tuhan yang penting bisa dia capai apa yang dia maksud/ cari yang duniawi.
Penggembalaan
terang kalau melalui pintu. Yesus sendiri bicara “Akulah pintu”, Yesus sendiri
adalah terang.
Yohanes 8:12
8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak,
kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan
berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
Gembala
yang melewati pintu adalah gembala yang ada terang. Dan dia harus membuktikan
bahwa dia ada di dalam terang. Dia adalah gembala yang diangkat Tuhan sesuai
hatiNya untuk menggembalakan umat pilihan Tuhan. Bukan hanya umat yang sebatas
dipanggil tetapi yang sudah dipilih oleh Tuhan.
Terang
atau cahaya yang ada pada gembala harus berupa ajaran.
Amsal 6:23
6:23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu
cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,
Gembala
itu memiliki ajaran dan ajaran itu adalah cahaya. Ini membuktikan bahwa dia lewat pintu.
Yang
lewat tembok ini adalah orang-orang yang memusuhi terang. Kenapa dia lewat
tembok? Sebab dia tidak suka terang, dia memusuhi terang. Kalau sudah memusuhi
terang berarti pelayanannya lewat tembok, tidak lewat pintu. Pasti hukuman
menanti.
Yohanes 3:19
3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi
manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan
mereka jahat.
Ayub 24:13
24:13 Ada lagi golongan yang memusuhi terang, yang
tidak mengenal jalannya dan tidak tetap tinggal pada lintasannya.
Ayub 24:13 (Terjemahan Lama)
24:13 Mereka itu adalah di antara orang yang benci
akan terang; tiada diketahuinya akan jalan-jalannya dan tiada mereka itu tetap
pada lorong-lorongnya.
Kadang
orang mendengar Firman dia berkata “aku tersinggung”, padahal bukan untuk disinggung tetapi
diluruskan kembali.
Benci
terang berarti persoalan ajaran itu bagi dia “tunggu dulu” yang penting dia
jadi gembala. Ini yang berat. Gembala yang benci terang, benci ajaran, berarti
bukan pilihan Tuhan. Kalau berkata “terlalu rumit ajaran, biarlah
bengkok-bengkok sedikit dari ajaran” itu sudah sama dengan membenci terang,
atau memusuhi terang. Inilah yang disebutkan dalam Yohanes 10:1. Ini bukan
gembala yang diangkat oleh Tuhan. Gembala yang diangkat oleh Tuhan sesuai
dengan Yohanes 10:2-3. Dia pasti meresponi, menerima dengan lapang hati cahaya
ajaran Firman Tuhan. Walaupun disoroti dengan terang berapa ratus ribu watt,
yang penting kita berbahagia sebab segala sesuatu yang gelap dalam diri kita
dibersihkan.
Ini
lebih dahulu untukku, jangan sampai saya berdiri di depan jemaat tetapi
memusuhi terang. Berarti saya bukan gembala yang berpengetahuan dan
berpengertian. Inilah repotnya kehidupan seperti ini. Kalau seperti ini maka
bencana yang bisa melibas kehidupan seperti itu.
Yesus
adalah gembala baik, Dia terang, apalagi
salahNya. Tetapi ketika Dia menampilkan sistem penggembalaan ini malah yang
mendengar terpecah dua. Yang satu berkata “apa yang mau kamu dengar, orang itu
gila, orang itu setan”. Tetapi yang lain berkata “kalau setan tidak mungkin
memelekkan mata orang”. Jadi sekalipun Yesus sudah tampil terang benderang,
masih ada yang memusuhi terang itu.
Yohanes 10:17-20
10:17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan
nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.
10:18 Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku,
melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa
memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima
dari Bapa-Ku."
10:19 Maka timbullah pula pertentangan di antara
orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata:
10:20 "Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu
mendengarkan Dia?"
Ketika
Yesus menyorotkan cahaya atau terang ajaran itu, yang Dia terima balik bahasa
“dia kerasukan setan dan gila”. Kalau sekarang ini orang yang menyuarakan
terang ini malah dikatakan pendusta dan pembohong, karena dia mengukur dengan
dirinya sendiri.
Yohanes 10:21
10:21 Yang lain berkata: "Itu bukan perkataan
orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang
buta?"
Memelekkan
mata berarti membuat terang. Kalau mata buta maka gelap seluruh tubuh. Kalau
mata terang maka teranglah seluruh tubuh. Inilah gembala yang sesuai hati
Tuhan.
Matius 6:22-23
6:22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik,
teranglah seluruh tubuhmu;
6:23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi
jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.
Kelompok
yang memihak kepada Tuhan bisa dikatakan mereka berucap “mata kami sekarang
terang”.
Orang
pilihan Tuhan, tidak Tuhan serahkan pada penggembalaan yang asal. Orang pilihan
yang diserahi dalam penggembalaan di dalam terang akan berakhir pada peti
perjanjian yang wujudnya Mempelai Wanita Tuhan.
Jangan
sampai kita bersikap memusuhi terang. Ketika terang datang menyorot kehidupan
kita dan ditunjuk praktek gelap dalam diri kita, terimalah, itu tanda saudara
pilihan Tuhan. Tetapi kalau menolak berarti bukan pilihan Tuhan.
Seorang
gembala tidak lepas dengan ajaran, berarti tidak lepas dengan cahaya, tidak
lepas dengan terang. Itu tidak bisa kita anggap biasa. Sebabnya ayo sidang
jemaat terimalah sorotan cahaya itu. Itu tidak akan membuat kita hancur, justru
terang benderang.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan
sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Tidak
ada lagi yang gelap pada Mempelai Wanita Tuhan karena semua disalut dengan
benda-benda terang. Ke sana arah kita. Bukannya yang terang malah kita preteli
dan diganti dengan yang gelap. Justru yang gelap itu harus makin lama makin
terusir karena penampilan ajaran atau cahaya itu. Jangan kita mempraktekkan
lagi yang gelap. Umat pilihan Tuhan pasti menerima cahaya. Gembala pilihan
Tuhan pasti memiliki cahaya.
Kalau
umat Tuhan dalam penggembalaan membenci terang, itu berarti bukan pilihan
Tuhan. Mungkin saudara tidak berkata “aku tidak suka” tetapi perilaku hidup,
solah tingkah kita tanpa sadar membenci terang. Kadang kita sudah tahu karena diberitahu tetapi menerobos
terus. Saya katakan kepada orang seperti itu hati-hati! Sebab dia bisa lepas
dari pilihan Tuhan.
Ayat
yang kita baca tadi adalah janji Tuhan, itu salah satu dari 32.500 janji Tuhan
yang ada di dalam Alkitab. Tetapi hanya 1 janji yang berharga dan sangat besar
yaitu kita menerima kodrat Ilahi. Kodrat Ilahi itu terang, kodrat Ilahi itu
kudus. Kalau kita mau menerima janji Tuhan untuk menganugerahkan kodrat Ilahi,
berarti Tuhan berkenan kita digembalakan untuk dibawa pada kegenapan janji
Tuhan yang besar dan berharga itu yaitu kodrat Ilahi.
II Petrus 1:4
1:4 Dengan jalan itu Ia telah
menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar,
supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari
hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
Sudah
dikatakan besar, dibilang lagi berharga.
Kodrat Ilahi itu terang dan kudus. Orang yang memiliki kodrat Ilahi ini sudah
dapat dipastikan dia luput dari hawa nafsu dunia yang membinasakan. Apakah kita
tidak rindu luput dari kebinasaan dunia ini.
Kalau
kita pilihan Tuhan, pasti kita diserahi pada penggembalaan yang terang. Ketika
Yakub memberkati cucunya yaitu anak-anak Yusuf, maka dia mengakui bahwa Tuhan
itulah yang sudah menggembalakan dia, bapanya yaitu Ishak dan juga neneknya
yaitu Abraham.
Kejadian 48:15
48:15 Sesudah itu diberkatinyalah Yusuf, katanya:
"Nenekku dan ayahku, Abraham dan Ishak, telah hidup di hadapan Allah;
Allah itu, sebagai Allah yang telah menjadi gembalaku selama hidupku sampai
sekarang,
Sekalipun
kadang hadir rasa getar-getir hatinya melihat situasi dan kondisi, tetapi
karena dia menyadari bahwa dia digembalakan oleh Allah Abraham dan Ishak maka
dia merasa aman.
Satu
ketika dia harus berhadapan dengan 400 tentara Esau maka dia ketakutan. Siapa
Esau ini? Itu adalah saudaranya, satu ayah, satu ibu, dari satu benih yang
sama, dari satu kandungan yang sama. Tetapi Esau memusuhi Yakub karena Yakub memiliki hak
sulung.
Memang
ketika mendengar berita, hatinya getar-getir sebab pasukan Esau sedang menghadang. Niat mereka hanya satu yaitu
membinasakan Yakub. Tetapi karena Tuhan adalah gembala yang menggembalakan dia
yang sekaligus terang dan pembelanya maka Esau bukannya menghunus pedang tetapi
memeluk dan mencium Yakub.
Jadi
bukan orang lain yang membenci Yakub, justru saudara seibu dan sebapanya yang
membencinya. Hati-hati yang bisa membenci dan memusuhi saudara bukan orang di
luar sana. Tetapi orang yang sama-sama sudah lahir baru, yang satu darah, satu
ayah, satu ibu. Bukan lagi dalam arti lahiriah, tetapi maksudnya sudah ada di
dalam satu pengajaran. Memang ada yang memusuhi tetapi ada yang akan menerima,
atau merangkul terang. Jadi saya tidak akan terkejut kalau ada yang memusuhi
saudara dan membenci saya.
Dalam
Maleakhi dikatakan Tuhan mengasihi Yakub tetapi membenci Esau. Apakah itu
berarti Tuhan memandang rupa? Tidak! Karena kelakuan Esaulah sehingga Tuhan membenci dia. Sekalipun Esau masih hidup
tetapi untuk mengejar hak sulung sudah tertutup pintu baginya.
Penggembalaan
yang diangkat oleh Tuhan itu tujuannya supaya mencegah agar jangan domba-domba
itu tercerai berai karena itu adalah domba pilihan, domba khusus dari Tuhan. Dalam
peristiwa raja Ahab justru membuat dombanya Tuhan tercerai berai.
Bilangan 27:15-17
27:15 Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN:
27:16 "Biarlah TUHAN, Allah dari roh segala
makhluk, mengangkat atas umat ini seorang
27:17 yang mengepalai mereka waktu keluar dan masuk,
dan membawa mereka keluar dan masuk, supaya umat TUHAN jangan hendaknya seperti
domba-domba yang tidak mempunyai gembala."
Ini
identik dengan perkataan Tuhan Yesus, domba-domba yang digembalakan itu keluar
dan masuk dalam kelimpahan.
Yohanes 10:9-10
10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia
akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.
10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh
dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam
segala kelimpahan.
Keluar
itu ada hubungannya dengan siang, artinya dalam aktivitas kegiatan. Masuk itu berarti
waktu malam untuk beristirahat dan ada perlindungan.
Tuhan
mengangkat gembala yang sesuai selera Tuhan. Dikatakan dalam Yeremia tadi “gembala-gembala”
berarti banyak gembala. Tetapi menjadi satu gembala karena sama-sama melayani
sesuai selera Tuhan, sesuai hati Tuhan. Jadi walaupun banyak mereka ini tetap
satu.
Yeremia 3:15
3:15 Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang
sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan
pengertian.
Si A
gembala yang sesuai hati Tuhan, si B gembala yang sesuai hati Tuhan, dipercaya
menggembalakan orang pilihan Tuhan. Jadi si A dan si B tidak ada kesulitan
untuk menjadi satu karena keduanya sesuai selera Tuhan. Kalau si A mengikuti
selera Tuhan lalu si B malah mengikuti seleranya sendiri, pasti tidak bisa jadi
satu. Mau jadi satu harus kembali pada selera Tuhan. Sebetulnya tidak sulit si
A dan si B menjadi satu, kalau si A paham selera Tuhan dan si B paham selera
Tuhan. Apalagi sekat yang bisa memisahkan? Tidak akan bisa terpisah lagi, tidak
bisa tercerai berai.
Tetapi
kalau dua insan ini, saya mengaku gembala dan si A mengaku gembala, tetapi yang
satunya mengikuti selera Tuhan dan yang lain malah memusuhi selera Tuhan maka
bagaimana bisa menjadi satu. Kalau ini disampaikan malah diterima dengan miring
padahal ini kasih Tuhan tertuju kepada kita. Masalahnya hatinya tidak terbuka
sehingga menerima dengan miring.
Sekalipun
banyak gembala tetapi versinya satu, suasananya satu, bentuk pelayanannya sama
sesuai dengan selera Tuhan.
Yehezkiel 34:23
34:23 Aku akan mengangkat satu orang gembala atas
mereka, yang akan menggembalakannya, yaitu Daud, hamba-Ku; dia akan
menggembalakan mereka, dan menjadi gembalanya.
Ini
nubuatan datangnya Yesus. Sekarang apakah saya dan saudara adalah orang pilihan
Tuhan yang diserahi pada gembala yang mengerti selera Tuhan. Kalau kita tidak
seperti itu berarti gawat.
Yeremia 2:8; 12:10
2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN?
Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala
mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa
yang tidak berguna.
12:10 Banyak gembala telah merusakkan kebun anggur-Ku,
memijak-mijak tanah-Ku, dan membuat tanah kedambaan-Ku menjadi padang gurun
yang sunyi sepi.
Apakah
ini cocok dengan selera Tuhan, apakah sesuai dengan hati Tuhan? Jadi Firman
Tuhan sudah menjawab dan menjabarkan apa sesungguhnya yang terjadi dalam gereja
Tuhan, mana yang negatif, mana yang positif. Yang negatif kita harus dijauhi, yang positif harus kita terima. Ini
yang Tuhan rindukan dari kehidupan kita gereja Tuhan.
Tugas
gembala adalah memelihara jiwa. Memelihara satu jiwa berarti yang dia pelihara itu
melebihi seluruh kekayaan dunia. Karena Alkitab mengatakan satu jiwa yang
selamat lebih dari kekayaan satu planet bumi. 10 jiwa dipelihara berarti nilainya lebih dari 10 planet bumi. Betapa
harga orang yang digembalakan itu tidak tanggung-tanggung, sebab harga nyawa
manusia lebih dari harta seluruh dunia. Itu dikatakan Tuhan Yesus dalam
khotbahNya di bukit.
I Petrus 2:25
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi
sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Satu
jiwa yang diselamatkan dibandingkan kekayaan seluruh dunia tidak ada
bandingannya. Menjaga satu jiwa itu sama dengan menjaga seluruh kekayaan dunia.
Itu tidak gampang! Satu satpam ditugasi menjaga satu kontainer barang dalam
gudang sudah harus waspada. Memang pekerjaan gembala tidak gampang tetapi
itulah kepercayaan Tuhan. Kita umat Tuhan harus memahami ini.
Gembala
harus tampil dengan terang. Yesus tampil dengan terang malah dibilangi gila,
dibilangi kerasukan setan. Apalagi hanya kita-kita ini.
Kita
lihat bakal hamba Tuhan.
Kisah Para Rasul 13:47
13:47 Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku
telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal
Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."
Dalam
penginjilan saja sudah ditentukan “engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa”. Ini
baru versi penginjilan, apalagi yang sudah diinjili dan dibawa pada terang,
berarti jiwa itu harus digembalakan dan digembalakan di dalam terang. Inilah
kelengkapan dari hamba Tuhan itu.
Kisah Para Rasul 22:14-15
22:14 Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah
menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan
untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya.
22:15 Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap
semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar.
1.
Berpengetahuan
berarti mengetahui kehendak Tuhan.
.
2.
Melihat
Yang Benar, berarti tidak mau melihat yang tidak benar. Ini pengertian. Kalau
melihat yang jahat saja tidak mau, bagaimana mau berbuat yang jahat. Tetapi
kalau dia tidak melihat yang benar dan hanya melihat yang tidak benar maka
otomatis dia melakukan yang jahat. Orang yang tidak mau melihat yang jahat
langsung Tuhan katakan “logistikmu disediakan, air dan rotimu disediakan dan
engkau akan ditempatkan di gunung sana”. Luar biasa! Artinya perlindungan Tuhan
sudah termaktub di sana.
Yesaya 33:16
33:16 dialah
seperti orang yang tinggal aman di tempat-tempat tinggi, bentengnya ialah kubu
di atas bukit batu; rotinya disediakan air minumnya terjamin.
3.
Mendengar
suara yang keluar dari mulutNya. Ini termasuk pengertian. Pengertian itu harus
dipertajam.
II Timotius 2:7
2:7
Perhatikanlah apa yang kukatakan; Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam
segala sesuatu.
4.
Menjadi
saksi dari apa yang didengar dan dilihat
Setelah mengetahui
kehendak Tuhan, melihat yang benar, mendengar suara yang keluar dari mulutNy,
baru apa yang kita lihat dan dengar itu yang kita sampaikan kepada umat pilihan
Tuhan. Kalau seperti ini berarti benar-benar terang, benar-benar bercahaya.
Tidak
sulit untuk kita jadi, sekalipun banyak kendala tetapi bisa satu karena
masing-masing mengerti selera Tuhan, masing-masing mengikuti kehendak Tuhan,
masing-masing melihat yang benar, masing-masing mendengar suara yang keluar
dari mulutNya.
Ketika
Yesus awal masuk dalam medan pelayanan, maka Yesus diperhadapkan dengan ujian
yang luar biasa yaitu Firman yang keluar dari mulut iblis. Iblis menggunakan
Firman tetapi tujuannya sudah salah. Yesus menggunakan Firman dan tujuannya yang
benar. Ketika Yesus mau masuk dalam pelayanan, Dia diperhadapkan dengan iblis.
Sama-sama dalam pemahaman Firman tetapi satu untuk tujuan salah dan satu untuk
tujuan yang benar. Itu yang ada dalam Matius pasal 4 dan Lukas pasal 4.
Iblis
gunakan Firman tetapi tujuannya lain, Yesus menggunakan Firman dan tujuannya
tepat karena menggunakan Firman dalam terang. Iblis menggunakan Firman dalam
gelap. Jadi tidak mungkin Yesus bisa satu dengan iblis.
Supaya
kita yang banyak ini bisa jadi satu maka harus menjadi sesuai dengan hati
Tuhan. Pertama kita mengetahui kehendak Tuhan, melihat yang benar dan mendengar
suara yang keluar dari mulut Tuhan, bukan Firman yang keluar dari mulutnya
iblis.
Kenapa
banyak kali kita goyah? Karena mendengar Firman yang disampaikan si B tetapi tidak
periksa tahbisannya. Lihat dulu tahbisannya
pendeta, kalau tahbisannya sudah tidak benar tidak usah kita dengar karena
sekalipun kedengaran Firman tetapi tujuannya sudah lain. Makanya saya diajar
oleh pendahulu “kalau kalian mendapat buku rohani, jangan dulu kalian baca. Doa
puasa dulu supaya jangan salah”. Apalagi kalau pelayanan Tuhan sudah tidak
benar tahbisannya, masih ada kerjaan sambilan. Walaupun dia bicara dari
Kejadian 1:1 sampai Wahyu 22 semuanya benar, tetapi jangan percaya, dia akan salah
mengarahkan saudara.
Yeremia 3:15
3:15 Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang
sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan
pengertian.
Saya
lebih dahulu menerima Firman ini, saya mau belajar supaya sesuai hati Tuhan.
Jangan sampai seperti ini:
Yeremia 2:8; 12:10
2:8 Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN?
Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala
mendurhaka terhadap Aku. Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa
yang tidak berguna.
12:10 Banyak gembala telah merusakkan kebun anggur-Ku,
memijak-mijak tanah-Ku, dan membuat tanah kedambaan-Ku menjadi padang gurun
yang sunyi sepi.
Yesaya 56:11
56:11 anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang.
Dan orang-orang itulah gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua
mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.
Semua
ini gembala tetapi semua dicela oleh Tuhan, berarti tidak sesuai dengan isi
hati Tuhan. Waktu sudah singkat, sudah tinggal sedikit untuk memacu
kesempurnaan gereja. Bagaimana kalau dari kami hamba Tuhan tidak mengerti
kehendak Tuhan. Seperti dikatakan tadi, tidak mendengar suara yang keluar dari
mulut Tuhan. Jangan dengar suara yang keluar dari mulut iblis. Walaupun iblis
sampaikan Firman, tetapi tujuannya sudah salah. Lihat dulu siapa dia,
tahbisannya bagaimana.
Penumpangan
tangan itu tidak boleh sembarang sebab itu adalah impertasi. Impertasi itu
tidak sembarang. Kalau saya ditumpangi tangan pendeta yang tidak karu-karuan
tahbisannya, nanti itu turun kepada saya. Makanya kalau sekarang ini sudah asal
saja, pendeta yang tidak betul mau menumpangkan tangan yang penting menurut
mereka sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, itu sudah tidak benar!
Mari
kita perhatikan penggembalaan Tuhan. Penggembalaan Tuhan tidak
tanggung-tanggung, Dia menyerahkan nyawa untuk kita.
Tuhan
memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar