Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Di akhir zaman ini tidak ada cara lain yang bisa
kita lakukan selain doa dan puasa untuk menghadapi dosa zaman Nuh di mana
manusia binasa oleh air dan dosa di zaman Lot di mana manusia dibinasakan
dengan api. Dua hal ini yang harus kita gumuli supaya kita generasi hujan akhir
bisa luput lewat doa dan puasa.
Yohanes 2:18-22
2:18 Orang-orang
Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan
kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"
2:19 Jawab Yesus
kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan
mendirikannya kembali."
2:20 Lalu kata
orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait
Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
2:21 Tetapi yang
dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.
2:22 Kemudian,
sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh
murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah
akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.
Sesuatu
yang sangat aneh, orang yang dipercayakan Tuhan untuk mengurus rumah Tuhan atau
Bait Allah tetapi telah mengabaikan, tidak menjalankan tugas panggilannya,
kemudian ada yang berupaya menjalankan tugas panggilannya justru mereka
tantang. Jadi yang sebetulnya diangkat atau dipanggil untuk mengurus keberadaan
rumah Tuhan atau Bait Allah, malah menyimpang dari panggilan. Kemudian ada
pribadi yang mau mengerjakan ini, justru ditantang oleh mereka.
Bila
peristiwa ini kita bawa dalam alam kita hari-hari terakhir ini, ternyata ada
dua kelompok atau dua kubu pelayan Tuhan. Kubu yang satu adalah orang yang
tenggelam dan benar-benar mengerti panggilan Sorgawi atas dirinya. Yang kedua adalah
kubu yang tahu bahwa dia dipanggil dalam satu tugas yang rohani tetapi
menyimpang dari panggilan. Inilah yang kita baca tadi dalam Yohanes 2:18.
Yohanes 2:18
2:18 Orang-orang
Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan
kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"
Seharusnya
tidak perlu ada pertanyaan ini kalau mereka tidak melupakan atau menyimpang
dari panggilan. Sebenarnya mereka harus berkata “puji Tuhan, bertambah personil
untuk menjaga kemurnian rumah Tuhan”. Tetapi karena kelompok imam-imam yang
dipanggil menjaga fungsi dan pemanfaatan rumah Tuhan, sudah salah motivasi maka
mereka menantang Yesus. Seharusnya mereka mengulurkan tangan kepada Pribadi
yang bertanggung jawab melihat fungsi rumah Tuhan yang sudah berubah dan
berkata “maaf kami sudah salah”.
Jadi
ada dua kubu di sini, yang ditantang dan yang menantang. Ini terjadi pada zaman
Yesus. Ada dua kali peristiwa pembersihan rumah Tuhan. Pada pembersihan pertama
mereka belum sadar, pada pembersihan kali kedua lagi-lagi muncul hal yang sama
dan mereka tidak juga sadar.
Saudara
lihat begitu kuatnya kuasa kegelapan untuk mendorong siapapun untuk melawan
rencana Allah. Yang dia provokasi adalah
pelayan-pelayan Tuhan yang semestinya menjaga fungsi rumah Tuhan. Ini hal yang
sama yang bisa terjadi di manapun dan kapanpun.
Jadi
kalau kita rindu atau punya hasrat atau punya niat untuk mengurus rumah Tuhan, maka
rumah Tuhan ini dijaga kebersihan dan kemurniannya agar kelak ketika Yesus
datang pada kali yang kedua sebagai Pemilik, Dia menjadi penghuni rumah.
Siapa
yang seharusnya yang mengurus rumah Tuhan, siapa yang harus menjaga gereja
Tuhan agar hubungan gereja dan Sang Pemilik itu harmonis? Mereka adalah pelayan-pelayan
Tuhan, hamba-hamba Tuhan. Dulu imam-imam, sekarang secara kasat mata adalah
pendeta-pendeta.
Itu
tanggung jawab di atas pundak mereka, tetapi kita lihat, bukannya bertanggung
jawab atas pangilan sorgawi. Dalam Matius 23 kita lihat orang-orang yang tadi
mendapat panggilan Sorgawi untuk menjaga fungsi rumah Tuhan malah Tuhan katakan
“munafik!” sampai tujuh kali. Jadi mohon kepada Tuhan jangan sampai kita
mendapat predikat munafik.
Tuhan
mengatakan “kamu menaruh beban di atas umat Tuhan, sedangkan kamu mau menyentuh
dengan ujung jari saja tidak mau”. Kalau perkataan ini ditujukan kepadaku saya
terima sebab itu koreksi, agar saya tidak berada pada kubu yang menentang
kebenaran.
Matius 23:13-15,23,25,27,29
23:13 Celakalah
kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 1munafik, karena kamu
menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak
masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.
23:14 [Celakalah
kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 2munafik, sebab kamu
menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang
panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.]
23:15 Celakalah
kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 3munafik, sebab kamu
mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja
menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang
neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.
23:23 Celakalah
kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 4munafik, sebab
persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang
terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan
dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
23:25 Celakalah
kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 5munafik, sebab cawan
dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh
rampasan dan kerakusan.
23:27 Celakalah
kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 6munafik, sebab kamu
sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih
tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai
jenis kotoran.
23:29 Celakalah kamu,
hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang 7munafik, sebab kamu
membangun makam nabi-nabi dan memperindah tugu orang-orang saleh
Ahli
Taurat ini terserap di dalamnya imam-imam. Farisi ini satu kelompok yang dapat
dikatakan partai rohani yang ada dalam rumah Tuhan dan juga terlibat dalam
pelayanan. Ketiga kelompok ini menjadi satu dengan
imam, ahli Taurat dan orang Farisi, untuk menentang Yesus.
Jadilah
saudara orang yang berpihak pada kebenaran, berpihak kepada Yesus.
II Korintus 13:8
13:8 Karena kami
tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami perbuat ialah
untuk kebenaran.
Pekerjaan
kami bukan untuk melawan kebenaran tetapi demi kebenaran. Tetapi kalau kita
membaca Yohanes pasal 2 ini, panggilan yang demi kebenaran itu malah berbalik
melawan kebenaran. Ini dulu terjadi dan terjadi dalam semua zaman. Sejak gereja
lahir ke dunia ini sampai detik ini, roh ini berjalan terus. Jadi tidak usah
kaget, bila saudara berpihak pada Yesus, berarti berpihak pada kebenaran, lalu
dibenci oleh yang melawan kebenaran.
Kebenaran
adalah pribadi Yesus sendiri, kebenaran itu adalah Firman Tuhan.
Yohanes 17:17
17:17 Kuduskanlah
mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Kalau
kita berpihak kepada kebenaran maka kita akan mengeja baik-baik perkataan kudus.
Kita akan memikirkan dan merenungkan apa pekerjaan kebenaran itu yaitu
kekudusan. Rumah Tuhan inilah yang harus kita jaga kekudusannya. Sebab kalau
kita ada dalam kubunya Yesus berarti kita harus berupaya menggumuli hidup kita
untuk selalu menerima Firman supaya kita dikuduskan. Bukan terima Firman tetapi
tambah brutal, tambah tidak karu-karuan. Kalau seperti itu, itu bukan tujuan
dari Yesus yang adalah kebenaran. Kebenaran itu memerdekakan, Anak itulah yang
memerdekakan.
Yohanes 8:32,36
8:32 dan kamu
akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:36 Jadi
apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
Kalau
diriku menentang kebenaran dan
tidak ada bukti-bukti kekudusan baik dalam nikah, pekerjaan dan pelayanan maka
saya melayani dengan predikat yaitu munafik! Ini yang saya katakan ngeri!
Jangan sampai saya berdiri di belakang mimbar lalu saya memiliki predikat hamba
Tuhan munafik. Jangan sampai sidang jemaat, grup koor, paduan suara, pemain
musik, pelayan mimbar, jangan sampai kita memiliki atribut munafik, karena ini
sangat memilukan hati Tuhan.
Kita
sudah ada dalam suasana remang-remang dini hari, bintang fajar sudah terbit.
Secara ilmu alam, bintang fajar itu terbit antara jam 12 sampai jam 1 dan terus
sampai pagi. Kita sudah ada pada larut malam, sudah dekat fajar menyingsing, tanggalkanlah
perilaku yang ada tanda munafik.
Tuhan
akan merangkul saudara. Ketika Dia bicara dalam Yohanes 17:17, Dia tunjukkan
teladan kepada kita pada ayat 18 dan 19. Dia tidak ada cacat celah dan dosa
tetapi Dia berkata “Aku menguduskan diriKu bagi mereka”.
Yohanes 17:18-19
17:18 Sama
seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah
mengutus mereka ke dalam dunia;
17:19 dan Aku
menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran.
Ketika
saudara merindukan kebenaran kemudian saudara dicerca, itu adalah kesempatan
kita menguduskan hidup kita. Tetapi ketika kita dicerca, ditantang, dimaki lalu
kita mengambil sikap seperti si penantang itu, berarti kita belum bisa
mengekspresikan kekudusan. Kalau Yesus benar-benar sudah Dia praktekkan.
Kalau
hamba Tuhan akhir zaman ini, jangankan tidak salah lalu dipersalahkan,
sedangkan sudah salah lalu ditunjuk dia masih ribut. Inilah kekurangan yang
masih melekat pada diri kita. Kita belum mampu dipersalahkan, belum mampu
ketika dinista dan diumpat. Tetapi Yesus meninggalkan teladan bagi kita semua.
I Petrus 2:21-23
2:21 Sebab untuk itulah kamu
dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan
teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22 Ia tidak berbuat dosa,
dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia dicaci maki,
Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam,
tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
I Petrus 2:20
2:20 Sebab
dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa?
Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu
adalah kasih karunia pada Allah.
Kadang
seseorang berbahagia karena mendapatkan berkat
jasmani
dan itu dianggap kasih karunia. Tetapi ada sesuatu yang Tuhan beri dan itu
tidak enak bagi daging kita, namun itu Tuhan katakan kasih karunia. Di sini
kita yang mau dipersiapkan menjadi mempelai wanita untuk Tuhan Yesus harus
belajar, ketika kita menderita karena kebenaran kita harus mengerti bahwa itu
kasih karunia.
Tetapi
kalau kita banyak berucap “kenapa saya sudah baik-baik tetapi masih kena ini
dan itu. Kenapa orang jahat itu bagus sekali hidupnya”. Karena akal kita yang
membandingkan, kita belum sanggup menerima bagaimana semestinya kasih karunia
dari Tuhan. Jangankan saudara, Asaf saja pernah berbicara begitu karena melihat
orang fasik tumbuh subur, kelihatan sehat bugar sedangkan dia mengalami banyak
masalah. Setelah itu baru dia terbuka mata. Ternyata Tuhan punya konsep
sendiri. Tuhan punya pikiran sendiri yang belum bisa diserap oleh pemimpin
zangkoor raksasa ini.
Mazmur 73:2-9
73:2 Tetapi aku,
sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir.
73:3 Sebab aku
cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik.
73:4 Sebab
kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka;
73:5 mereka tidak
mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain.
73:6 Sebab itu
mereka berkalungkan kecongkakan dan berpakaian kekerasan.
73:7 Karena
kegemukan, kesalahan mereka menyolok, hati mereka meluap-luap dengan sangkaan.
73:8 Mereka
menyindir dan mengata-ngatai dengan jahatnya, hal pemerasan dibicarakan mereka
dengan tinggi hati.
73:9 Mereka
membuka mulut melawan langit, dan lidah mereka membual di bumi.
Ayat-ayat
selanjutnya baru mencengangkan Asaf, ternyata seperti itu konsep Tuhan dan
sulit diterima akal manusia.
Bila
saudara mencintai kebenaran dan belajar hidup dalam kebenaran, mau dikuduskan
oleh kebenaran, kemudian saudara ditimpa oleh sesuatu yang tidak menyenangkan
daging maka itu kasih karunia.
I Petrus 2:20
2:20 Sebab dapatkah
disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi
jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah
kasih karunia pada Allah.
Sudah
berbuat baik, ada pada jalur Firman tetapi kenapa masih harus menderita.
Jawaban Tunan itu adalah kasih karunia. Konsep ini sukar diterima oleh akal
manusia. Makanya banyak orang menganggap orang Kristen sudah gila kalau dia
menjalankan konsep ini.
I Petrus 2:21
2:21 Sebab untuk
itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah
meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Kadang
kita, kita mau menerima warisan kalau itu menguntungkan kita secara duniawi.
Tetapi kalau warisan itu penderitaan bagi daging kita, sulit kita terima. Tetapi itu konsep sorga. Yang Allah ingin kita taat kepadaNya (Firman).
I Petrus 2:23
2:23 Ketika Ia
dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia
tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan
adil.
Ini
konsep sorga yang diwariskan kepada kita, ketika kita dicaci maki, jangan
membalas dengan mencaci maki. Ini yang banyak kali terjadi yang belum bisa kita
laksanakan.
I Petrus 2:24
2:24 Ia sendiri
telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang
telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu
telah sembuh.
Justru
di dalam penderitaanNya maka kita mendapatkan berkat yang dikatakan bilur-bilurNya
menyembuhkan kita. Menyembuhkan hati yang luka lara dan perasaan galau.
Ayo
kita mau belajar apa yang disebutkan oleh Firman Tuhan supaya kita gereja Tuhan
yang punya kerinduan hati untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, jangan hanya
sampai ucapan doang. Apakah benar kebenaran itu menguduskan kita? Jangan
ditantang. Jadi pada pembersihan Bait Allah ini ternyata tampil dua golongan:
1.
Yang berhasrat untuk membersihkan.
2.
Yang punya niat tersendiri, alias membiarkan
hal-hal yang tidak cocok dengan selera Tuhan.
Yang
berhasrat untuk membersihkan ini yang seringkali banyak ditantang, tetapi tidak
menjadi masalah. Kalau saudara benar di pihak Tuhan maka saudara akan berkata
seperti ini:
Roma 8:31
8:31 Sebab itu
apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita,
siapakah yang akan melawan kita?
Bahasa
“siapa yang akan melawan kita?” itu menunjukkan bahwa akan ada yang akan
melawan tetapi kita tidak mungkin dikalahkan. Itu adalah orang yang punya
hasrat untuk dikuduskan dan menjaga fungsi Bait Allah.
Imam-imam
di sini seharusnya mengurus kesucian rumah Tuhan tetapi mereka sudah
menyimpang. Bagian inilah yang Tuhan lihat bahwa pelayanan mereka sudah salah.
Yesus sebagai pemilik tidak membiarkan. Orang yang dipercaya sorga untuk
mengurus rumah Tuhan tetapi mereka sudah tidak bertugas seperti apa yang
ditugaskan kepada mereka, maka segera Pemilik datang.
Ketika
orang yang bertanggung jawab untuk menjaga keberadaan rumah Tuhan sudah sekarat
maka si Pemilik segera akan bertindak. Artinya Tuhan akan segera datang.
Bagaimana kalau Pemilik itu datang lalu kita didapati sebagai orang yang tidak
bertanggung jawab atas apa yang Tuhan percayakan kepada kita. Bahasa diusir ini
tidak elok. Rasul Paulus mengatakan urusan mereka bukan yang di luar tetapi
yang di dalam. Bila yang di dalam ini tidak benar
maka usir mereka.
Panggilan
Sorgawi dikaitkan dengan rumah Tuhan, yang membangun, pemilik dan yang menjaga.
Jangan sampai kita salah, kita ini rumahnya Tuhan, rumah Roh Kudus, jangan kita
salah fungsikan. Satu waktu harus kita pertanggungjawabkan.
Betapa ngerinya kita ketika
mempertanggungjawabkan tetapi malah diusir
oleh Tuhan.
Ini jangan sampai terjadi.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar