Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 2:16-17
2:16 Kepada
pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini,
jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
2:17 Maka
teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu
menghanguskan Aku."
Pada
ayat 16 kita lihat Yesus yang berucap tentang
rumah yang menjadi pokok atau isi perhatian Tuhan. Yesus berkata “rumah
Bapa-Ku” berarti yang menjadi Pemilik rumah ini adalah Allah Bapa di Sorga.
Kemudian Yesus menyebut diriNya sebagai Anak dari Pemilik. Sebagai Anak, Dia
terpanggil untuk bertanggung jawab akan rumah BapaNya.
Rumah
Bapa dibangun untuk tempat berdoa, menyembah, beribadah dan melayani Tuhan.
Rumah Bapa ini adalah tempat umat Tuhan. Pada waktu Yesus berucap “rumah
BapaKu” mestinya mereka mengerti ayat ini:
Keluaran 4:22
4:22 Maka engkau
harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku,
anak-Ku yang sulung;
Yang
mengotori rumah Bapa adalah umat Israel yang adalah anak sulung Tuhan.
Seharusnya mereka yang harus jaga karena ini dibangun untuk kepentingan mereka
agar tetap terjalin hubungan dengan Bapa di Sorga.
Tetapi ternyata yang diakui oleh Tuhan sendiri sebagai anakNya yang sulung itu,
sudah membuat onar rumah Tuhan (Bapa).
Saudara
dapat membayangkan bagaimana perasaan Bapa, anak yang sepatutnya menjaga
keberadaan rumah Tuhan sebagaimana tujuan rumah itu dibangun, tetapi kita
melihat bahwa mereka telah menajiskan rumah Tuhan.
Itulah
sebabnya Yesus tampil. Memang pada kelahiranNya, Dia disebut Anak Allah. Tetapi
Dia lahir di tengah orang Israel atau bangsa Yahudi. Jadi dengan Yesus
mengatakan “rumah Bapa-Ku” seakan-akan Yesus mau mengatakan “ini bukan lagi
rumah kamu!”. Sebab fungsi rumah Bapa yang mengatakan bahwa orang Israel adalah
anakNya yang sulung, sudah tidak benar, sehingga terputus hubungan Bapa dengan
mereka (anak sulung).
Ini
pelajaran bagi kita. Kita ini adalah umat Tuhan dan diberi kesempatan untuk
menyapa Tuhan di Sorga dengan sebutan “Bapa”. Bahkan dalam Matius 6:9 dalam doa
yang diajarkan oleh Yesus, diajarkan agar umat Tuhan menyebut Tuhan di sorga
itu Bapa.
Matius 6:9
6:9 Karena itu
berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
Tetapi
kalau kita adalah anak yang menyapa Dia sebagai Bapa lalu merusak citra rumah
Tuhan, membuat onar rumah Tuhan, membuat najis rumah Tuhan maka benar-benar di
mata Tuhan orang yang berbuat seperti itu sudah putus hubungan dengan Bapa. Itu
sebabnya kita harus melihat bagaimana solusi atau jalan keluar kalau kehidupan
itu sudah putus hubungan dengan Bapa di Sorga.
Bapa
itu bukan hanya Bapa kita manusia, tetapi Bapa itu juga mempedulikan
makhluk-makhluk yang lain. Bahkan burung pipit dipelihara oleh Bapa, bunga
bakung yang hanya tumbuh sebentar juga dipelihara oleh Bapa. Padahal mereka
tidak diselamatkan tetapi selama di dunia mereka dipelihara oleh Bapa.
Kita
ini sudah diselamatkan, oleh karya Yesus di Golgota memberi peluang kita
menjadi Anak. Tetapi kalau kita berbuat tidak sesuai dengan citra rumah Bapa,
berarti bukan Bapa yang memutuskan hubungan tetapi orang itu sendiri yang
memutuskan hubungan dengan Bapa di Sorga. Ini jangan sampai terjadi.
Kita
ini umat Tuhan yang sudah dilahirkan dalam keluarga Allah. Kita tidak hanya
disebut “anak Tuhan” tetapi sekaligus kita menyandang status sebagai “Bait
Allah”.
I Korintus 3:16-17
3:16 Tidak
tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam
kamu?
3:17 Jika ada
orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab
bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Membinasakan
di sini berarti putus hubungan. Jangan sampai kita menjadi umat Tuhan seperti
itu.
Syukur
Yohanes 2:17-19 mengandung makna pemulihan.
Yohanes 2:17-19
2:17 Maka teringatlah
murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan
Aku."
2:18 Orang-orang
Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan
kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?"
2:19 Jawab Yesus
kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan
mendirikannya kembali."
Yesus
rela hangus karena cinta akan rumahNya.
Firman
Tuhan mengatakan bahwa Tuhan itu banyak anakNya.
Ibrani 2:11
2:11 Sebab Ia
yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu;
itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,
Kalau
kita adalah anakNya dan kita berani menyebut Yesus sebagai saudara kita seperti
Ibrani 2:11, maka mari kita perduli rumah Tuhan mulai dari rumah Tuhan yang
fisik sampai rumah Tuhan yang rohani. Peduli kita terhadap rumah yang rohani
diwujudkan dalam bentuk rumah yang jasmani, itu juga yang dilakukan oleh Yesus.
Yohanes 2:16
2:16 Kepada
pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini,
jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan."
Makna
berjualan yang dimaksud adalah di sana menjadi tempat berebutan untuk mencari
keuntungan. Di sana berteriak “obral!”, di sini juga berteriak “potong 50%”.
Artinya rumah Tuhan sudah dijadikan (bersuasana) pasar dan di dalam pasar banyak
petualang-petualang. Itu kata Firman Tuhan. Petualang-petualang inilah adalah
orang-orang yang di mana Yesus pergi, mereka menyulitkan diriNya. Juga di dalam
penginjilan rasul Paulus, petualang-petualang ini gampang disogo/disuap
untuk menyulitkan pelayanan rasul Paulus.
Jadi
kehadiran petualang-petualang dalam rumah Tuhan yang dirubah menjadi pasar, banyak
sekarang ini. Kalau istilah yang mudah dipahami dunia sekarang petualang itu
adalah preman. Ternyata di dalam gereja, petulang ini tumbuh subur di zamannya
Yesus. Dan rohnya berjalan terus hingga sekarang sehingga gereja diubah menjadi
pasar. Berarti pelayan yang ada di situ sendiri yang menjadi petualang. Bahkan
disebut sarang penyamun berarti berkembang biak, karena sarang adalah tempat
berbiak.
Saudara
lihat di penghujung akhir zaman ini, petualang dalam rumah Tuhan sudah
berkembang biak bahkan lebih lagi dari zaman Yesus. Untuk saya dan saudara hal
ini harus kita perhatikan. Jangan sampai kita bergerak dengan gaya petualang.
Jangan kita rubah rumah Tuhan menjadi pasar.
Gereja
sekarang sudah banyak menjadi pasar. Artinya rohani diperjual-belikan yaitu kedudukan diperjual-belikan, pelayanan
diperjual-belikan. Ini sangat memilukan hati Tuhan sehingga Tuhan harus menghajar.
Menurut
pandangan Firman Tuhan, kita ini siapa?
Efesus 3:14-15
3:14 Itulah
sebabnya aku sujud kepada Bapa,
3:15 yang dari
pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya.
Orang-orang
yang sudah ada di sorga, itulah turunannya Tuhan. Kalau saudara adalah anaknya
Tuhan dan mati di dalam Tuhan, tidak usah risau sebab sesungguhnya saudara ada
di Sorga. Bagaimana sebenarnya yang disebut mati di dalam Tuhan? Tuhan itu
penebus, Tuhan itu pemilik. Jadi kehidupan yang mati di dalam Tuhan adalah
kehidupan yang ditebus dan menjadi miliknya Tuhan, mereka adalah kehidupan yang
cinta ibadah dan cinta pelayanan. Itulah orang yang mati dalam Tuhan.
Kalau
kita adalah keturunanNya, kita adalah anakNya Tuhan, masakan kita tutup mata melihat
keberadaan rumah Tuhan, menutup mata melihat keberadaan BaitNya Tuhan. Kalau
kita adalah anakNya maka kita juga ikut bertindak seperti Yesus bertindak
membersihkan rumah, membersihkan BaitNya. Kalau orang seperti ini mati, dia
menjadi miliknya Tuhan sebab mati di dalam Tuhan.
Tuhan
itu penebus kita berarti kita menjadi milikNya. Dia adalah Tuhan berarti
majikan kita. Kalau kita miliknya Tuhan maka kita harus tahu selera Tuhan yang
adalah pemilik kita. Apa selera Tuhan? Menjaga rumah Tuhan.
I Korintus 3:16
3:16 Tidak
tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam
kamu?
Apakah
ini inspirasi Paulus semata? Tidak, ini datang dari Tuhan. Paulus tidak menulis
kalau bukan ilham roh karena dia diutus oleh pekerjaan Roh Kudus.
Kisah Para Rasul 13:1-3
13:1 Pada waktu
itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas
dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh
bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus.
13:2 Pada suatu
hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus:
"Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah
Kutentukan bagi mereka."
13:3 Maka
berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua
orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.
I Korintus 3:17
3:17 Jika ada
orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab
bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Bait
Allah jangan dibinasakan, jangan diselewengkan, jangan dibuat onar, jangan
dijadikan tempat berjual beli.
Dalam
Yohanes 4 kenapa Tuhan tidak mengakui lagi tempat beribadah di Yerusalem dan di
gunung Gerisim (Samaria)? Sebab di Yerusalem ibadah diperjual-belikan dan di
Samaria tubuh yang diperjual-belikan.
Seringkali
kita mudah sekali berkata “beribadah saja di situ, yang penting beribadah
kepada Tuhan” tetapi di sini ibadah dijual sedangkan di sana tubuh yang dijual!
Makanya Tuhan Yesus tidak mengatakan/
menyetujui salah satu tempat ibadah itu. Jangan kita cepat menyetujui ibadah
seperti itu.
Coba
orang yang ketipu di Meko, mana hasilnya! Apakah itu benar. Kalau hamba Tuhan
faham Firman Tuhan, Dia tidak akan mendorong umat Tuhan ke sana. Masakan dia
katakan “kalau kamu sembayang 5 waktu, teruskan itu” mana benar kalau seperti
itu, sampai ada pendeta katakan itu dari Tuhan. Itu netto-netto tipuan setan! Tidak diarahkan supaya terima Yesus sebagai
juruselamat.
Ini
juga yang harus kita jaga, bagaimana beribadah itu. Orang Samaria beribadah
kepada Allah tetapi mereka beribadah di gunung Gerizim, tempat mengucapkan
berkat. Orang Israel beribadah di Yerusalem. Kenapa Tuhan Yesus tidak katakan
“iya kamu di gunung dan kami di Yerusalem”. Tidak ada Tuhan mengatakan setuju
pada keduanya atau salah satunya. Sebab di Yerusalem ibadah yang dijual dan di
gunung Gerizim tubuh yang dijual.
Jangan
sembarang berkata “tidak apa-apa, biarpun kamu beribadah di situ, kami
beribadah di sini, yang penting kita beribadah kepada Tuhan” itu bahasa
nenek-nenek, jangan seperti itu! Jangan kita termotivasi seperti itu, itu salah
besar.
Secara
pribadi kita saja dikatakan rumah itu dijaga keberadaannya. Siapa yang
membinasakannya akan Tuhan binasakan. Ini semua ada kaitannya dengan sapaan
kita kepada Tuhan sebagai Bapa. Bapa dalam Yohanes pasal 2 itu bahasa aslinya
adalah:
1.
Pater
2.
Patria
Keduanya
artinya:
1.
Segala sesuatu yang ada itu datang dari
padaNya.
Kalau kita mengakui Dia sebagai
Bapa kita dan kita adalah anakNya, berarti ada hubungan batin antara anak dan
bapa kita maka semuanya itu ada datang dari padaNya. Semua yang ada ini adalah
ciptaan Bapa dan kita semua ini datang dari Bapa. Ini adalah pengakuan yang pas
kalau kita mengatakan Tuhan itu Bapa kita.
Termasuk cangkir saya ini dari
Bapa, dasi saya ini dari Bapa, sepatu saya ini dari Bapa. Itu semua adalah
kasih karunia Tuhan. Jadi kita tidak ada hak merendahkan
karena semua ini dari Bapa dan kita dizinkan untuk memakai.
Segala sesuatu dari Bapa. Bukan
anak yang menyediakan bagi bapa tetapi bapa yang menyiapkan bagi anak. Di sini
diketengahkan pribadi Paulus tetapi sebenarnya menjadi perwakilan Bapa:
II
Korintus 12:14
12:14 Sesungguhnya sekarang sudah untuk ketiga kalinya
aku siap untuk mengunjungi kamu, dan aku tidak akan merupakan suatu beban bagi
kamu. Sebab bukan hartamu yang kucari, melainkan kamu sendiri. Karena bukan
anak-anak yang harus mengumpulkan harta untuk orang tuanya, melainkan orang
tualah untuk anak-anaknya.
Ada yang memakai ayat ini
sehingga menekan gembala beserta isterinya untuk bekerja sehingga akhirnya
suami isteri pergi meninggalkan penggembalaan.
2.
Bapa ini juga menunjuk kepemimpinanNya
terhadap anak-anakNya
Kalau kita mengakui sebagai
anakNya dan Dia adalah Bapa
kita maka kita harus patuh terhadap perintah Bapa kita. Harus ada hubungan
batin antara Bapa dan anak, dalam hal ini menunjuk kepemimpinanNya. Berarti
anak itu Dia pimpin dan pelihara sebab ini adalah hubungan Bapa dengan anak.
Hubungan Bapa dan anak itu harus
dijalin mesra, dijalin indah. Kalau anak itu mau dipimpin, mau diperintah oleh
Bapa itu, maka pasti hubungannya mesra. Sehingga hidup itu sekalipun ada
kesulitan, ada yang menyakitkan, ada yang menyusahkan, tetapi karena Bapa ada
memperhatikan saudara maka Tuhan akan cepat bertindak “itu anakKu! Mengapa kamu ganggu anakKu”.
Asalkan jangan seperti dalam
Maleakhi 1:6.
Maleakhi
1:6
1:6 Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba
menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu?
Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta
alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata:
"Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
Dalam kitab Maelakhi itu ada 10
teguran Tuhan dan 10 kali juga mereka bantah. Bagaimana mau indah hubungan anak
dengan Bapa kalau sedikit-sedikit anak ini membantah. Lama kelamaan Tuhan tutup
pintu sorga dan berkata “hai anak, kau tidak boleh masuk sorga! Tinggal saja di
luar”. Jangan sampai hal itu terjadi.
Yesus teladan sebagai Anak yang patuh
kepada Bapa. Segala yang Dia lakukan itu, Dia tiru dari Bapa dan dengar dari
Bapa. Apa yang Dia ajarkan kepada kita, Dia terima dari Bapa dan dengar dari
Bapa.
Yohanes
5:19,30
5:19 Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari
diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang
dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.
5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku
sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku
adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang
mengutus Aku.
3.
Bapa ini pelindung bagi anak yatim dan
janda
Mazmur
68:6
68:6 Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para
janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;
Duda dan piatu tidak masuk di
sini.
Kalau janda yang sungguh anak
Tuhan maka pasti dilindungi Tuhan. Tetapi kalau janda seperti lagunya Titi
Sandora dan Muksin, tidak akan dilindungi Tuhan.
Bapa itu juga memelihara segala
makhluk.
Matius
6:26
6:26 Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak
menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun
diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi
burung-burung itu?
Bapa memelihara burung-burung di
langit. Jadi kalau sampai coklatmu dimakan oleh binatang-binatang, itu berarti
Bapa memelihara mereka.
Matius
6:27-29
6:27 Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya
dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
6:28 Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah
bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
6:29 namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala
kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Enak sekali orang Kristen karena
memanggil Tuhan itu Bapa.
Matius
10:29
10:29 Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit?
Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu.
4.
Bapa itu mengutus AnakNya.
Yohanes
5:30,37,43; 8:29
5:30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri;
Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil,
sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang
mengutus Aku.
5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi
tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah
kamu lihat,
5:43 Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak
menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan
menerima dia.
8:29 Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai
Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang
berkenan kepada-Nya."
5.
Bapa menyerahkan segala sesuatu kepada
Anak yaitu Yesus.
Matius
11:27
11:27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku
dan tidak seorang pun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorang pun mengenal
Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
Lukas
10:22
10:22 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku
dan tidak ada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah
Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal
itu."
Jadi secara estafet Bapa sudah
menyerahkan semuanya kepada Anak yaitu Tuhan Yesus. Tidak ada yang mengenal
Anak selain Bapa dan tidak ada yang mengenal Bapa selain Anak dan juga kepada
orang yang berkenan Bapa menyatakan kepadanya, yaitu kepada saya dan saudara. Kita
mengenal Bapa dan kita juga mengenal Yesus. Ini yang harus kita jaga sebagai
umat Tuhan, jangan kita menjadi umat Tuhan yang tidak berpengharapan.
Yohanes
2:17
2:17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada
tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku."
Kalau cinta akan rumah Bapa
sehingga Anak rela hangus, maka itu adalah hubungan batin, atau hubungan emosi
antara Bapa dengan Anak. Kalau ini tidak kita peduli, bagaimana Anak itu rela
berkorban demi kebersihan rumah BapaNya sehingga Dia rela hangus, maka satu
saat orang yang tidak menghargai itu juga akan dihanguskan! Siapa dia? Itulah
orang-orang murtad.
Ibrani
10:27
10:27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan
akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang
durhaka.
Kalau sekarang tidak mau melihat
bagaimana pengorbanan Kristus demi kebersihan rumahNya, karena peduli akan
rumahNya Dia rela hangus, maka satu waktu kehidupan yang mempermainkan
persoalan ini, dia akan dihanguskan oleh Tuhan dengan api yang sama, yang
sebenarnya tidak perlu kita kena lagi hal itu. Kalau membiarkan rumah Tuhan
bahkan berbuat onar, maka itulah orang yang nanti akan dihanguskan dengan api.
Yesus menyebut Bait Allah itu
“rumah BapaKu”. Mestinya orang Israel yang diangkat oleh Tuhan menjadi anak
Tuhan yang sulung itu juga menjaga rumah Bapa. Tetapi mengapa mereka membuat
rumah Bapa bersuasana pasar! Itu yang membuat Yesus murka. Akhirnya Yesus harus
terpanggang karena murka Allah
dan juga Dia menanggung dosa kita sehingga murka Allah kena kepadaNya.
Segala-galanya
itu ada oleh karena Bapa. Itu pengertian Bapa atau Pater atau Patria. Berarti
segala-galanya yang kita milik yang kita lihat maupun tidak kita lihat bahkan
yang ada dalam diri kita semuanya itu milik Bapa. Maka tidak ada alasan bagi kita
untuk tidak mengasihi Tuhan.
Tugas
anak untuk memelihara kebersihan rumah Tuhan baik secara fisik maupun secara
rohani. Kita jagalah kebersihan rohani kita. Jangan kita main-main. Jangan
sampai Yesus yang sudah hangus karena rumahNya, kemudian saudara nanti menemui
keadaan seperti itu karena mempermainkan rumah Tuhan. Tubuh kita adalah Bait
Allah, siapa yang membinasakan Bait Allah, Tuhan akan membinasakan orang itu.
Jangan
kita mempermainkan Tuhan. Mumpung Tuhan masih sedia memberi pengampunan dan
masih diberikan solusi, mari kita hargai.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar