Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yeremia 3:16
3:16 Apabila pada masa itu kamu bertambah banyak dan
beranak cucu di negeri ini, demikianlah firman TUHAN, maka orang tidak lagi
akan berbicara tentang tabut perjanjian TUHAN. Itu tidak lagi akan timbul dalam
hati dan tidak lagi akan diingat orang; orang tidak lagi akan mencarinya atau
membuatnya kembali.
Diawali
dengan berkat yaitu bertambah banyak, beranak cucu dan sebagainya. Kalimat
pertama ini mengingatkan kita Kejadian 1:28.
Kejadian 1:28
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman
kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Ini
anjuran Tuhan setelah menciptakan sepasang nikah agar beranak cucu dan
seterusnya. Ini diucapkan oleh Tuhan ketika mereka masih di taman Eden dan
belum terjadi pengusiran. Dengan demikian yang dikatakan tabut perjanjian tidak
akan timbul lagi, itu dihubungkan dengan suasana Eden, suasana Firdaus. Jadi
benar-benar komplit bahwa hidup itu ada di Eden atau Firdaus yang dipulihkan
Tuhan.
Menyangkut
hal ini yaitu perkataan “tidak akan muncul lagi” banyak orang yang
menyalahgunakan dengan mengatakan tabut perjanjian tidak perlu lagi. Yeremia
melayani hampir ± 600 tahun sebelum Yesus lahir. Mengapa dalam Ibrani pasal 9 dibicarakan
lagi tentang Tabut, mengapa dalam Wahyu 11:19 dibicarakan lagi tentang tabut, kalau
mengatakan tabut tidak akan dibicarakan lagi, berarti itu sudah tidak kena. Karena bukan itu
maksud Yeremia 3:16
Berbicara
tabut atau peti perjanjian, ada tujuh istilah yang ada hubungannya dengan itu.
Kalau ada hamba Tuhan tidak mengerti itu sudah keterlaluan. Tabut perjanjian
atau peti perjanjian, dalam bahasa Ibraninya disebut Arown dan gerikanya disebut Kibotos
atau Tebah. Tebah itu juga sebutan untuk bahtera Nuh.
1.
Tabut
hukum (asyadat)
2.
Tabut
3.
Tabut
perjanjian Tuhan
4.
Tabut
Allah atau tabut Tuhan
5.
Tabut
Tuhan Allah
6.
Tabut
Kudus
7.
Tabut
kekuatanku
Begitu
dalam Yeremia tadi bicara tabut perjanjian, langsung seakan-akan suasana sudah
berakhir. Memang pelajaran dua menjadi satu ini segera akan berakhir di telinga
manusia, segera berakhir dari benak hati manusia, tidak akan terbit lagi.
Olehnya itu selagi suara ini masih diperdengarkan, berarti waktunya segera akan
berakhir, jangan berlambat-lambatan. Jangan kita tidak membuka hati mumpung
masih diperdengarkan. Berarti ingatan dan hati masih disentuh oleh ini. Kalau
sudah berakhir mau apa gerangan.
Istilah
yang muncul dalam Yeremia adalah Tabut perjanjian Tuhan. Dia tidak bicara 6
istilah yang lainnya.
Bicara
peti perjanjian ini berita puncak, kami harus matang di sini. Jangan menyebut
pekabar mempelai atau pendeta Tabernakel kalau tidak mantap persoalan ini.
Kalau kami pemberita kabar mempelai tidak paham persoalan 7 istilah tabut
perjanjian ini lebih baik dia duduk jadi jemaat saja, sebab arah pelayanannya
tidak akan sampai, nantinya merugikan jemaat.
1.
Tabut
perjanjian mengarahkan kita untuk mendapatkan perhentian
Bilangan 10:33
10:33
Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan
jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN berangkat di depan mereka dan berjalan
tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentian bagi mereka.
Tabut perjanjian ini
paham persis di mana tempat perhentian. Tabut perjanjian itu yang pegang
komando untuk menghentar umat Tuhan ke tempat perhentian. Semuanya ini mengarah
pada finish, mengarah pada tujuan perjalanan akhir.
2.
Tabut
perjanjian ini untuk menghadapi arus kematian rohani
Yosua 3:3
3:3 dan
memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut
perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka
kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --
Yosua mengatakan ini
adalah batas akhir perjalanan untuk mencapai tanah perhentian itu. Tetapi untuk
kita apakah yang dimaksud itu adalah tanah Kanaan di Timur Tengah? Itu
dipertanyakan oleh rasul Paulus dalam monolognya dan dijawab sendiri oleh rasul
Paulus.
Dalam Bilangan 10:33
dikatakan tabut perjanjian Tuhan itu mengarahkan umat ke tempat perhentian dan
Yosua 3:3 mengatakan tabut perjanjian menghentar sampai pada batas akhir.
Kita harus melihat secara
menyeluruh bahwa lewat tabut perjanjian ini kita menerima berkat dan
memberkati. Jadi bukan hanya arah kita harus jelas menuju ke tempat perhentian.
Jadi kalau mau mencari perhentian kemudian kita tidak mengerti tabut perjanjian
Tuhan ini, akibatnya kelak gagal.
Dalam Yosua 3:3 bicara
tabut perjanjian karena akan menghadapi sungai Yordan yang sebak, itu menunjuk arus
kematian yang begitu deras. Yang bisa mengatasi hanya tabut perjanjian. Untuk
mencapai perhentian, yang mengarahkan adalah tabut perjanjian. Untuk menerima berkat lewat
tabut perjanjian= kabar mempelai= dua jadi satu.
3.
Tabut
perjanjian untuk memperoleh berkat dan memberkati
Ulangan 10:8
10:8
Pada waktu itu TUHAN menunjuk suku Lewi untuk mengangkut tabut perjanjian
TUHAN, untuk bertugas melayani TUHAN dan untuk memberi berkat demi nama-Nya,
sampai sekarang.
Jadi bicara tabut
perjanjian tidak lepas dengan suku Lewi.
Ulangan 10:9-11
10:9
Sebab itu suku Lewi tidak mempunyai bagian milik pusaka bersama-sama dengan
saudara-saudaranya; TUHANlah milik pusakanya, seperti yang difirmankan
kepadanya oleh TUHAN, Allahmu.
10:10
Maka aku ini berdiri di atas gunung seperti yang pertama kali, empat puluh hari
empat puluh malam lamanya, dan sekali ini pun TUHAN mendengarkan aku: TUHAN
tidak mau memusnahkan engkau.
10:11
Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: Bersiaplah, pergilah berjalan di depan bangsa
itu, supaya mereka memasuki dan menduduki negeri yang Kujanjikan dengan sumpah
kepada nenek moyang mereka untuk memberikannya kepada mereka."
Jadi mereka menerima
berkat dan memberi berkat.
Yeremia 3:16
3:16 Apabila pada masa itu kamu bertambah banyak dan
beranak cucu di negeri ini, demikianlah firman TUHAN, maka orang tidak lagi
akan berbicara tentang tabut perjanjian TUHAN. Itu tidak lagi akan timbul dalam
hati dan tidak lagi akan diingat orang; orang tidak lagi akan mencarinya atau
membuatnya kembali.
Pada
bagian pertama itu adalah kalimat suasana di Eden, ketika manusia belum jatuh dalam dosa maka Tuhan sudah
berfirman supaya mereka beranak cucu. Kemudian Eden dihubungkan dengan Tabut perjanjian.
Kita
benar-benar sudah ada pada suasana ujung akhir zaman. Mumpung suara yang
diperdengarkan dari Tabut Perjanjian ini masih berkumandang hari-hari terakhir
ini, mari kita buka hati. Sebab Tabut Perjanjian itu sedang membawa kita pada
perhentian. Kalau perhentian yang dimaksud hanya secara hurufiah yaitu Kanaan,
kenapa rasul Paulus bertanya secara monolog?
Ibrani 4:1-2
4:1 Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada
seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke
dalam perhentian-Nya masih berlaku.
4:2 Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan
sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi
mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang
mendengarnya.
Ini
yang gawat, peti perjanjian mereka pikul, tetapi suaranya tidak mau mereka
dengar. Kita tahu dalam Bilangan 7:89 selalu Firman Tuhan itu keluar dari atas
tabut perjanjian untuk diterima oleh Musa lalu disampaikan. Mereka mendengar
tetapi tidak punya keseriusan untuk
menangkap dan tidak punya hati untuk menerima. Kami pekabar mempelai harus
mengumandangkan ini. Kalau ada orang yang tidak memperhatikan pemberitaan kami,
dia persis orang Israel di sini. Mumpung sekarang kita masih mendengarkan suara
itu.
Ibrani 4:8-11
4:8 Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk
ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang
suatu hari lain.
4:9 Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari
ketujuh, bagi umat Allah.
4:10 Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat
perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama
seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya.
4:11 Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke
dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh
ketidaktaatan itu juga.
Bicara
perhentian tidak lepas dari tabut perjanjian Tuhan. Makanya kita harus
mendengar berita dari tabut perjanjian Tuhan ini. Berita dua menjadi satu ini
untuk membawa saudara ke tempat perhentian. Bukan hanya membawa kita sekedar
sebagai pelaku ibadah. Perhentian yang sejati ketika kepala dan tubuh menjadi
satu. Makanya berita perhentian dikaitkan dengan bahasa tabut perjanjian Tuhan.
Ada
bahaya yang harus kita hadapi, peti perjanjian tahu persis solusinya. Kabar Mempelai
dua menjadi satu ini adalah solusi dari Tuhan untuk menghadapi arus kematian.
Kematian rohani hari-hari terakhir ini melanda gereja Tuhan. Bahkan yang aneh
sekarang Kristen tanpa Yesus lebih banyak hari-hari terakhir ini. Kristen tanpa
Yesus ini yang akan kita hadapi, dia menjadi pengganggu, penghambat, penghalang
berita dua menjadi satu yaitu Kabar Mempelai.
Kalau
kami hamba Tuhan tidak sepakat, tidak bahu-membahu dan jalan sendiri-sendiri
maka tidak akan bisa. Memang peti perjanjian tidak bisa dipikul oleh satu orang, paling tidak empat orang. Jadi
harus ada kesepakatan, ada keseragaman dari kami pemberita sehingga tidak
membingungkan jemaat karena yang sana bicara begini dan yang sini bicara
begitu. Itu fakta yang akhirnya membuat kita tidak bisa hadapi arus kematian dan gagal menerima
berkat. Berkat yang terbesar bukan karena kita memiliki dunia ini melainkan karena kita dapat memiliki
pribadiNya. Kalau kita memiliki pribadiNya, otomatis berkatNya sudah jadi bagian
kita.
Kita
perhatikan di sini ke mana arah kita. Suara Kabar Mempelai ini lambat laun
tidak akan terdengar lagi dan berakhir di Eden. Selama suara Kabar Mempelai ini
masih diperdengarkan, Alkitab mengatakan jangan kita mengeraskan hati. Sampai
tiga kali disebutkan “jangan mengeraskan hati seperti di Meriba”. Apa yang
terjadi di Meriba? Dua hamba Tuhan gagal dan tidak dizinkan masuk di Kanaan.
Jemaat yang mereka pimpin juga begitu banyak yang bergelimpangan di padang
gurun, tidak bisa masuk ke Kanaan. Kenapa? Karena keras hati!
Tetapi
Mazmur pasal 95 dibuka dengan perkataan “kamu umat gembalaan Tuhan”. Kalau kita
umat gembalaan Tuhan maka kita tidak akan mengeraskan hati, kita akan mengisi
hidup dengan Firman. Tiga kali dikatakan “jangan keraskan hati”. Kenapa tiga
kali? Itu menunjuk tiga macam ibadah. Dalam tiga macam ibadah (Ibadah pendalaman
Alkitab, ibadah raya, ibadah doa penyembahan) jangan kita mengeraskan hati.
Mazmur 95:7-8
95:7 Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat
gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya
kamu mendengar suara-Nya!
95:8 Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba,
seperti pada hari di Masa di padang gurun,
Kalau
kita mengaku umat gembalaan Tuhan dan kawanan domba tuntunan Tuhan, jangan kita
mengeraskan hati seperti di Meriba. Karena ada orang yang tidak terkontrol
emosinya akhirnya Musa dan Harun gagal masuk di tanah perjanjian. Saya tidak
mau seperti itu, saya mau masuk perhentian.
Bilangan 20:13
20:13 Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel
bertengkar dengan TUHAN dan Ia menunjukkan kekudusan-Nya di antara mereka.
Mazmur 95:8-10
95:8 Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba,
seperti pada hari di Masa di padang gurun,
95:9 pada waktu nenek moyangmu mencobai Aku, menguji
Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
95:10 Empat puluh tahun Aku jemu kepada angkatan itu,
maka kata-Ku: "Mereka suatu bangsa yang sesat hati, dan mereka itu tidak
mengenal jalan-Ku."
Ketika
saudara berlarut-larut keras hati, Tuhan
jemu dengan orang itu! Kalau Tuhan sudah jemu mau apa, murka Tuhan yang turun.
Olehnya jangan kita memiliki konsep dengan akal pikiran kita. Mari kita takluk kepada
penggembalaan Firman pengajaran yang benar/sehat.
Mazmur 95:11
95:11 Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku:
"Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
Ini
pembelajaran Tuhan bagiku dan bagi saudara. Peristiwa di Meriba ini mengerikan! Memang ada solusi yang
Tuhan berikan waktu umat Tuhan memberontak kepada Tuhan. Tuhan suruh menegur
batu supaya mengeluarkan air. Tetapi karena Musa terbawa arus emosi, akhirnya
dia memukul gunung batu. Air memang keluar dan mengumpulkan banyak orang.
Tetapi Musa salah tahbisan, dia tidak taat. Akhirnya Musa dan Harun dipecat
Tuhan “kamu tidak menghormati kekudusanKu” umat Tuhan juga tidak menghormati
kekudusan Tuhan. Semua kena murka Tuhan, Tuhan berkata “mereka tidak akan masuk
ke tempat perhentianKu”. Bagaimana dengan Tabut? Tabut perjanjian jalan terus.
Berarti berita Firman jalan terus. Kalau sampai terjadi seperti ini, itu bukan
lagi salah pemberita.
Mazmur 95:7
95:7 Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat
gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya
kamu mendengar suara-Nya!
Ini
diangkat oleh rasul Paulus dalam ibrani pasal 3.
Ibrani 3:13
3:13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap
hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di
antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa.
Hari
ini ada nasihat, ada berita mempelai yang muncul dari atas peti perjanjian.
Memang suara itu ada tanda darah, artinya Firman yang kita
terima memang ditandai darah, berarti sengsara bagi daging. Tetapi hari ini
jangan kita menegarkan hati walaupun sakit bagi daging, kita harus terima.
Mengapa keras hati? Karena tipu daya dosa.
1.
Ibrani 3:7-8
3:7 Sebab
itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu
mendengar suara-Nya,
3:8
janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di
padang gurun,
Ada bahasa Roh Kudus di
situ. Ini menunjuk ibadah raya. Jangan coba kita lecehkan dan entengkan ibadah
raya. Begitu kita lecehkan itu berarti sama dengan hati keras, bagaimana bisa menghargai peti
perjanjian. Berita itu jalan terus, bagaimana kalau kita mandek di tengah
jalan. Satu waktu berita itu berakhir, tidak akan terbit lagi dalam hati dan
pikiran, baru mau mencari sudah tidak ada manfaat.
Makanya pada hari ini
selagi kita masih mendengar suara dari peti perjanjian dua menjadi satu, ayo
kita terima. Menerima dua menjadi satu berarti kita menerima berkat penuh,
sebab memiliki kepala (Yesus) berarti
memiliki segala-galanya, apalagi yang kurang. Makanya saya ajak kepada
rekan-rekanku bertekunlah di
dalam kabar ini. Jangan sampai kita salah. Jadi berita yang harus kita dengungkan
adalah dua menjadi satu = kabar mempelai.
Saya mau mengatakan
jangan sampai salah tangkap ketika mendengarkan pemberitaan “hamba Tuhan boleh
berkebun”. Kalau kita tidak mantap persoalan ini bisa bahaya kita. Jangan
berkata “tidak apa saya mengolah sawah, yang penting saya makan sendiri”.
Bagaimana hamba Tuhan bisa memeriksa Firman kalau hanya habis waktu untuk
persoalan seperti itu! Saya mau menjadi pemberita yang benar agar umat Tuhan
sampai pada perhentian. Itulah tugasku
sebagai hamba Tuhan.
2.
Ibrani 3:15-16
3:15
Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar
suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman",
3:16
siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar
suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa?
Di sini Tuhan menyuruh
kita membuka hati dalam ibadah pendalaman Alkitab. Bagaimana kita bisa membuka
hati kalau tidak hadir dalam ibadah raya, ibadah pendalaman Alkitab dan ibadah
doa penyembahan. Jadi dalam tiga macam ibadah itu kita harus membuka hati untuk
masuk pada perhentian. Makanya bahasa buka hati yang
ketiga langsung dihubungkan dengan perhentian.
3.
Ibrani 4:1-2
4:1
Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang
dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih
berlaku.
4:2
Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka,
tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh
bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.
Mereka melihat tabut dan
mendengar suara dari sana. Kita sekarang tidak melihat lagi peti perjanjian,
kalau kita bisa percaya itu kemurahan Tuhan yang lebih besar kepada kita.
I Petrus 1:7-8
1:7
Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu -- yang jauh lebih
tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api --
sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari
Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
1:8 Sekalipun
kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya
kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena
sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan,
Bangsa Israel melihat
tabut, melihat kuasa Tuhan nyata, Tuhan hadir, bahkan 70 tua-tua melihat kaki
Tuhan berdiri di atas batu pualam.
Mereka langsung mendengar suara, bagaimana angin topan, guruh dan petir
menyambar-nyambar di atas gunung. Tetapi kenapa mereka
bisa seperti itu. Sekarang kita mendapatkan pujian Tuhan kalau kita bisa percaya
sekalipun tidak melihatNya. Kondisi kita harus seperti ini.
Ibrani 4:3-6
4:3
Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia
katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke
tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia
dijadikan.
4:4
Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah
berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya."
4:5 Dan
dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
4:6 Jadi
sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu,
sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu,
tidak masuk karena ketidaktaatan mereka.
Semoga saudara dan saya
yang masuk ke tempat perhentian, jangan sampai saudara gagal masuk. Apa yang menghentar kita masuk? Yang
menghentar kita masuk adalah peti perjanjian itulah kabar mempelai, kabar dua
menjadi satu.
Sudah jelas ada orang
yang bisa masuk dan sudah jelas juga ada orang yang tidak bisa masuk. Di mana
posisi kita?
Ibrani 4:7
4:7
Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia
setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di
atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan
hatimu!"
Ini kena ibadah doa
penyembahan. Pemazmur
menyembah 7 kali setiap hari.
Kita lihat di sini Tuhan
bicara dengan tegas “ada sejumlah orang
akan masuk ke tempat perhentian itu” semoga kita adalah orangnya. Tetapi dengan tegas juga dikatakan ada orang yang tidak bisa masuk.
Kenapa? Karena keras hati, tidak peduli dengan persoalan ibadah. Dia melihat
ibadah itu dengan sebelah mata. Tunggu satu saat Tuhan menutup pikiran dan
hatinya sehingga tidak terbersit lagi tentang Kabar Mempelai dalam dirinya berarti
orang seperti itu sudah berakhir, tidak bisa lagi masuk dalam
rencana Allah. Kalau berita ini masih diperdengarkan lalu ada orang yang sudah
tidak peduli lagi, maka orang itulah yang dengan tegas dikatakan tidak masuk.
Ibrani 4:6
4:6 Jadi
sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu,
sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu,
tidak masuk karena ketidaktaatan mereka.
Itu sebabnya diingatkan
pada ayat 13:
Ibrani 3:13
3:13
Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat
dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi
tegar hatinya karena tipu daya dosa.
Begitu
hebat pekerjaan iblis, dunia dan nabi-nabi palsu untuk menipu kita. Siapa yang bisa
menolong? Sebab
itu jangan menutup hati untuk datang
beribadah/ terima Firman Allah.
Bahasa
Tuhan dalam Yeremia 3:16 itu dikaitkan dengan berkat di Eden.
Yeremia 3:16
3:16 Apabila pada masa itu kamu bertambah banyak dan
beranak cucu di negeri ini, demikianlah firman TUHAN, maka orang tidak lagi
akan berbicara tentang tabut perjanjian TUHAN. Itu tidak lagi akan timbul dalam
hati dan tidak lagi akan diingat orang; orang tidak lagi akan mencarinya atau
membuatnya kembali.
Kejadian 1:28
1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman
kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Itu
adalah Firman Tuhan di saat Adam dan Hawa belum jatuh dalam dosa. Tetapi segera
disabot oleh iblis sehingga mereka beranak cucu di dalam dosa.
Mumpung
suara Firman ini masih diperdengarkan. Saudara masih ingat tentang Samuel dalam
I Samuel pasal 3? Di mana dia mendengar suara? Ketika dia tidur dekat tabut
perjanjian.
I Samuel 3:3
3:3 Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah
tidur di dalam bait suci TUHAN, tempat tabut Allah.
Waktu
itu Firman langkah, tetapi ada orang yang dipersiapkan oleh Tuhan. Akhirnya
orang yang dipersiapkan Tuhan ini berhasil memimpin umat Tuhan. Tetapi di
zamannya peti perjanjian yang selalu dia lihat itu dirampas oleh orang Filistin. Kenapa dirampas? Sebab imam-imam,
anak-anak imam Eli melakukan dua hal. Memang dosa itu hanya terbagi dua yaitu
dosa kejahatan dan dosa kenajisan. Dosa kejahatan terjadi di tubuh dan dosa kenajisan
terjadi di dalam tubuh.
I Korintus 6:18
6:18 Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa
lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan
percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri.
Dua
hal ini dilakukan Hofni dan Pinehas, akhirnya tabut dirampas oleh orang
Filistin. Pada pasal 3 Samuel tidur dekat Tabut Perjanjian tetapi pada pasal 4
tabut perjanjian dirampas oleh orang Filistin.
Ini
yang harus kita jaga, sekarang ini kita dekat dengan tabut perjanjian. Jangan
sampai satu ketika tabut perjanjian itu hilang karena ada kejahatan dan
kenajisan! Mau bicara apa kita kalau seperti itu. Ini yang harus saya jaga
jangan sampai terjadi.
Akan
ditunjukkan kasus bila Firman itu sudah jarang didengar. Ada 4 hal yang akan terjadi kalau tidak mau mendengarkan suara
Firman. Mungkin Firman masih dibisikkan di telinga kita, atau masih
didengungkan dengan menggelegar, tetapi kalau kita menutup hati dari suara
Firman dalam tiga macam ibadah itu maka akan ada 4 hal yang akan menyambar
saudara. Apapun yang kita miliki dalam diri kita tidak akan sanggup menangkis 4
hal ini kalau Firman Tuhan sudah langkah dan bahkan tidak ada.
Dalam
I Samuel pasal 3, Samuel tidur hangat dekat Firman Tuhan.
I Samuel 3:1
3:1 Samuel yang muda itu menjadi pelayan TUHAN di
bawah pengawasan Eli. Pada masa itu firman TUHAN jarang;
penglihatan-penglihatan pun tidak sering.
Pengawas
sudah tidak lagi cakap dalam hal ini, sehingga yang terjadi sebaliknya.
I Samuel 3:2-3
3:2 Pada suatu hari Eli, yang matanya mulai kabur dan
tidak dapat melihat dengan baik, sedang berbaring di tempat tidurnya.
3:3 Lampu rumah Allah belum lagi padam. Samuel telah
tidur di dalam bait suci TUHAN, tempat tabut Allah.
Samuel merasa
hangatnya dan dari situ Tuhan berbicara/ memanggil.
I Samuel 3:4
3:4 Lalu TUHAN memanggil: "Samuel! Samuel!",
dan ia menjawab: "Ya, bapa."
Kita
lihat selanjutnya apa yang terjadi.
I Samuel 4:9
4:9 Kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti
laki-laki, hai orang Filistin, supaya kamu jangan menjadi budak orang Ibrani
itu, seperti mereka dahulu menjadi budakmu. Berlakulah seperti laki-laki dan
berperanglah!"
Ini bahasa orang Filistin.
Alkitab juga
mengajar kita supaya kuat seperti Laki-laki.
I Samuel 4:10-11
4:10 Lalu berperanglah orang Filistin, sehingga orang
Israel terpukul kalah. Mereka melarikan diri masing-masing ke kemahnya. Amatlah
besar kekalahan itu: dari pihak Israel gugur tiga puluh ribu orang pasukan
berjalan kaki.
4:11 Lagipula tabut Allah dirampas dan kedua anak Eli,
Hofni dan Pinehas, tewas.
Dalam
Bilangan pasal 10 Musa dan Harun menerima resiko berat, mereka diganjar tidak
bisa masuk ke tanah Kanaan. Di sini kita lihat lagi resiko berat ditanggung
umat Tuhan. Tetapi penyebabnya ada pada pasal dua yaitu dosa kejahatan dan
kenajisan. Dosa kenajisan dilakukan oleh Hofni dan Pinehas yakni tidur dengan
perempuan yang datang melayani. Dosa kejahatan yang mereka lakukan yaitu
merampas korban dengan paksa.
Bila
Firman Tuhan sudah langkah berarti suara tabut sudah menghilang, hati-hati dan
waspada! Sebab akan terjadi 4 hal
yang tidak mengenakkan:
II Tawarikh 15:1-6
15:1 Azarya bin Oded dihinggapi Roh Allah.
15:2 Ia pergi menemui Asa dan berkata kepadanya:
"Dengarlah kepadaku, Asa dan seluruh Yehuda dan Benyamin! TUHAN beserta
dengan kamu bilamana kamu beserta dengan Dia. Bilamana kamu mencari-Nya, Ia
berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan
ditinggalkan-Nya.
15:3 Lama sekali Israel tanpa Allah yang benar,
tanpa ajaran dari pada imam dan tanpa hukum.
15:4 Tetapi dalam kesesakan mereka berbalik kepada
TUHAN, Allah orang Israel. Mereka mencari-Nya, dan Ia berkenan ditemui oleh
mereka.
15:5 Pada zaman itu tidak dapat orang pergi dan pulang
dengan selamat, karena terdapat kekacauan yang besar di antara segenap penduduk
daerah-daerah.
15:6 Bangsa menghancurkan bangsa, kota menghancurkan
kota, karena Allah mengacaukan mereka dengan berbagai-bagai kesesakan.
1.
Tidak
ada kata selamat, pergi pulang tidak selamat. Keluar ke dalam tidak ada
selamat. Padahal dalam penggembalaan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga, keluar dan
ke dalam kita selamat.
Yohanes 10:9
10:9
Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk
dan keluar dan menemukan padang rumput.
Kalau sudah tidak ada
lagi Firman, (tidak ada kabar
Kepala) maka pergi pulang tidak selamat. Jadi
penggembalaan itu sudah tidak ada tanda keselamatan, berarti tidak bisa masuk
dalam pembangunan Tubuh Kristus. Jika di dalam penggembalaan sudah langkah Firman, sudah tidak ada suara Tuhan, yang
ada hanya suara manusia, suara daging, tidak ada lagi pembukaan rahasia Firman,
maka ini bencana yang sangat
berbahaya!
Kita harus mensyukuri
kalau dalam ibadah Tuhan masih berbicara dua menjadi satu berarti masih dibukakan rahasia Firman, itu tanda
Tuhan ada di situ. Apapun orang katakan tentang saudara tidak usah pusing, yang
penting Tuhan nyatakan kehadiranNya lewat Firman yang Tuhan bukakan kepada kita,
itu yang paling
utama dari segala-galanya.
2.
Terjadi
kekacauan yang besar
Kalau ada kekacauan
berarti roh kefasikan yang bergerak di situ.
Mazmur 50:16
50:16
Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman: "Apakah urusanmu menyelidiki
ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu,
Sekalipun orang fasik itu
masih ngomong Firman dan bicara perjanjian Tuhan, sebenarnya di hadapan Tuhan
hatinya sudah kacau besar.
Tadi sebelumnya bicara
pergi pulang, itu sama dengan penggembalaan. Tetapi penggembalaan di situ semua
ada dalam tanda kefasikan. Mau apalagi kalau sudah seperti itu. Itu sebabnya
kita harus menjaga.
Yesaya 57:20-21
57:20
Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak
dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur.
57:21
Tiada damai bagi orang-orang fasik itu," firman Allahku.
Kalau sudah kacau besar
bagaikan laut bergelora maka nilai orang itu seharga sampah, seharga lumpur,
seharga kotoran, mau diapa lagi. Padahal kita ini diambil oleh Tuhan dari
lumpur yang dalam, diangkat dan ditaruh di atas batu karang yang teguh. Kenapa
kita ada lagi dalam penggembalaan yang senilai sampah dan lumpur? Karena Firman
sudah langkah. Celakanya berita yang disampaikan bukan lagi berita mempelai,
bukan lagi berita yang dibukakan rahasianya. Rahasia Tuhan yang besar adalah
nikah Kristus dengan gerejaNya.
Orang fasik ini bisa ada
dalam gereja, sebagai jemaat atau sebagai pendeta. Dia bertanya Firman dan
menyelidik pernjanjian Tuhan tetapi dia bergaul dengan pencuri.
Mazmur 50:16
50:16
Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman: "Apakah urusanmu menyelidiki
ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu,
Perilakunya fasik, dulu
ular lalu sekarang tetapi ular. Ular memang bisa ganti kulit tetapi tetap saja ular. Mestinya seperti ulat, awalnya
menjijikan tetapi mengalami metamorfosis dari ulat menjadi kepompong kemudian
menjadi kupu-kupu yang indah.
Mazmur 50:17
50:17
padahal engkaulah yang membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
Firman dikesampingkan
lalu melakukan yang lain. Penggembalaan sudah kacau balau jika seperti ini, tidak ada yang selamat,
tidak bisa masuk pembangunan tubuh Kristus, tidak bisa masuk penyingkiran
gereja.
Mazmur 50:18
50:18
Jika engkau melihat pencuri, maka engkau berkawan dengan dia, dan bergaul
dengan orang berzinah.
Pencuri dalam Alkitab
dikatakan dia membongkar rumah. Artinya pencuri ini membongkar nikah. Menyetujui dengan orang yang suka membongkar
nikah atau menyetujui perceraian.
Matius 24:43
24:43 Tetapi
ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri
akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya
dibongkar.
Mazmur 50:19-21
50:19
Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya.
50:20
Engkau duduk, dan mengata-ngatai saudaramu, memfitnah anak ibumu.
50:21
Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; engkau menyangka, bahwa
Aku ini sederajat dengan engkau. Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara
ini ke hadapanmu.
Mazmur 50:21 (Terjemahan Lama)
50:21
Sekalian ini engkau perbuat, maka Aku berdiam diriku; pada sangkamu Aku ini
sama seperti engkau; tetapi Aku akan menyiksakan dikau dan menaruh segala
perkara itu beratur-atur di hadapan matamu.
Apa ini selamat! Belum
berakhir tujuh penghukuman Roh Kudus sudah datang tujuh hukuman anak Allah, belum berakhir penghukuman anak Allah, sudah ada penghukuman tujuh bokor/ hukuman Allah Bapa.
3.
Bangsa
menghancurkan bangsa
Bangsa melawan bangsa
berarti tidak ada lagi korban-korban yang indah,
yang
seharusnya bangsa-bangsa
itu membawa kekayaan mereka untuk dipersembahkan kepada Tuhan.
Wahyu 21:24
21:24
Dan bangsa-bangsa akan berjalan di dalam cahayanya dan raja-raja di bumi
membawa kekayaan mereka kepadanya;
Tidak
akan terkait dengan Yerusalem baru.
4.
Kota
menghancurkan kota
Kota hancur berarti tidak
ada lagi pengetahuan tentang kota Yerusalem Baru. Yerusalem hancur, berarti
rohaninya hancur. Tidak ada terbersit lagi dalam hatinya untuk menjadi Mempelai
Wanita Tuhan.
Ini
akibat kalau Firman sudah tidak diperdengarkan, sudah langkah. Sebabnya jangan
kita tunggu Yeremia 3:16 itu.
Yeremia 3:16
3:16 Apabila pada masa itu kamu bertambah banyak dan
beranak cucu di negeri ini, demikianlah firman TUHAN, maka orang tidak lagi
akan berbicara tentang tabut perjanjian TUHAN. Itu tidak lagi akan timbul dalam
hati dan tidak lagi akan diingat orang; orang tidak lagi akan mencarinya atau
membuatnya kembali.
Kurang
lebih tahun 620 sebelum Masehi kerajaan di selatan itu dihancurkan dan mereka
dibawa ke Babel. Namun Yeremia dibawa
oleh orang-orang yang mengungsi ke Mesir. Bisa saja yang dikatakan Yeremia ada yang salah pengertian tentang tabut
perjanjian, padahal di dalam Ibrani pasal 9 masih
menyinggung peti perjanjian dan dalam Wahyu 11:19 Peti perjanjian masih dilihat
oleh rasul Yohanes di Sorga? Kemudian terjadi gempa yang dahsyat. Setelah itu
dalam Wahyu 12:1 wujud aslinya nampak. Itulah Mempelai Wanita yang sudah satu
dengan Tritunggal Allah. Makanya tidak lagi dibicarakan karena tabut perjanjian
itu sudah menjadi satu dengan gereja Tuhan yang sempurna/ sudah satu dengan Tritunggal Allah.
Sebab itu selagi
sekarang masih ada kesempatan bagi kita untuk meraih janji ini. Ini kesempatan
akhir bagi kita, jangan berlambat-lambatan. Mulai dari jemaat lokal masing-masing kita sudah harus ada citra
seperti ini dan satu saat melebar menjadi besar. Makanya kegerakan ini harus
mulai dari kita. Mulai hari ini cintailah tiga macam ibadah sebab di situ suara
dari peti perjanjian dikumandangkan yaitu suara Kabar Mempelai dua menjadi
satu. Tidak usah kita peduli dengan kata orang, yang penting suara itu masih
kita dengar.
Ini
yang menjadi pergumulan saya sebagai hamba Tuhan, dari pada kita menjadi
sampah, menjadi lumpur. Kalau sudah menjadi sampah dan lumpur maka pakaianmu
akan menjijikan.
Ayub 9:30-32
9:30 Walaupun aku membasuh diriku dengan salju dan
mencuci tanganku dengan sabun,
9:31 namun Engkau akan membenamkan aku dalam lumpur,
sehingga pakaianku merasa jijik terhadap aku.
9:32 Karena Dia bukan manusia seperti aku, sehingga
aku dapat menjawab-Nya: Mari bersama-sama menghadap pengadilan.
Dahulu asal dari
menjijikkan, kembali lagi menjijikkan. Perilaku seperti ini menyedihkan Tuhan, ini jangan sampai terjadi
pada kita.
Ayub 30:19
30:19 Ia telah menghempaskan aku ke dalam lumpur, dan
aku sudah menyerupai debu dan abu.
Tuhan
murka karena Tuhan sudah jemu akhirnya Tuhan giling menjadi abu.
Mazmur 18:42-43
18:42 Mereka berteriak minta tolong, tetapi tidak ada
yang menyelamatkan, mereka berteriak kepada TUHAN, tetapi Ia tidak menjawab
mereka.
18:43 Aku menggiling mereka halus-halus seperti debu
di depan angin, mencampakkan mereka seperti lumpur di jalan.
Ini
yang Tuhan lakukan kalau Tuhan sudah murka dan sudah jemu! Ini jangan sampai
terjadi pada kita. Mumpung Tuhan masih beri kesempatan hari-hari terakhir,
manfaatkan waktu yang ada sebab sudah
mau berakhir. Jangan santai, jangan leha-leha, gunakan waktumu sekarang.
Dalamilah
rencana Tuhan, jangan sampai kita digiling kalau Tuhan sudah jemu dengan kita.
Jangan sampai empat hal tadi menjadi nyata dalam hidup kita. Pergi dan pulang tidak
ada lagi keselamatan, hanya ada kehancuran. Kenapa ada kehancuran? Karena roh
kefasikan di dalamnya. Bangsa-bangsa saling menghancurkan berarti tidak bisa
lagi berbaris membawa korban. Kota dan kota saling menghancurkan berarti tidak
lagi terbersit lagi kota Yerusalem Baru. Tidak ada lagi harapan untuk menjadi
Mempelai Wanita Tuhan, tidak ada lagi harapan menuju Yerusalem Baru, semuanya
hancur.
Tuhan
memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar