Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yeremia 4:17-31
4:17 Seperti orang-orang yang menunggui ladang mereka
mengelilinginya dari segala pihak, sebab Yehuda telah memberontak terhadap Aku,
demikianlah firman TUHAN.
4:18 Tingkah langkahmu dan perbuatanmu telah
menyebabkan semuanya ini kepadamu. Itulah nasibmu yang buruk, betapa pahitnya,
sampai menusuk hatimu."
4:19 Aduh, dadaku, dadaku! Aku menggeliat sakit! Aduh,
dinding jantungku! Jantungku berdebar-debar, aku tidak dapat berdiam diri,
sebab aku mendengar bunyi sangkakala, pekik perang.
4:20 Kehancuran demi kehancuran dikabarkan, seluruh
negeri dirusakkan; kemahku dirusakkan dengan tiba-tiba, tendaku dalam sekejap
mata.
4:21 Berapa lama lagi aku melihat panji-panji itu, dan
mendengar bunyi sangkakala itu?
4:22 "Sungguh, bodohlah umat-Ku itu, mereka tidak
mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai pengertian!
Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka tidak
tahu."
4:23 Aku melihat kepada bumi, ternyata campur baur dan
kosong, dan melihat kepada langit, tidak ada terangnya.
4:24 Aku melihat kepada gunung-gunung, ternyata
goncang; dan seluruh bukit pun goyah.
4:25 Aku melihat, ternyata tidak ada manusia, dan
semua burung di udara sudah lari terbang.
4:26 Aku melihat, ternyata tanah subur sudah menjadi
padang gurun, dan segala kotanya sudah runtuh di hadapan TUHAN, di hadapan
murka-Nya yang menyala-nyala!
4:27 Sebab beginilah firman TUHAN: "Seluruh
negeri ini akan menjadi sunyi sepi, tetapi Aku tidak akan membuatnya habis
lenyap.
4:28 Karena hal ini bumi akan berkabung, dan langit di
atas akan menjadi gelap, sebab Aku telah mengatakannya, Aku telah merancangnya,
Aku tidak akan menyesalinya dan tidak akan mundur dari pada itu."
4:29 Oleh karena hiruk-pikuk pasukan berkuda dan
pemanah seluruh negeri melarikan diri. Mereka masuk ke dalam belukar dan naik
ke bukit-bukit batu; setiap kota sudah ditinggalkan dan tidak seorang pun
tinggal di dalamnya.
4:30 Dan engkau, yang dimusnahkan, apakah yang hendak
kaulakukan, mengapa engkau mengenakan pakaian kirmizi, menghiasi dirimu dengan
perhiasan emas, memalit matamu dengan celak? Sia-sia engkau memperelok dirimu,
pencinta-pencintamu menolak engkau, bahkan mereka ingin mencabut nyawamu.
4:31 Sebab aku mendengar suara seperti suara perempuan
bersalin, suara orang kesesakan seperti suara ibu yang melahirkan anak pertama,
suara puteri Sion yang mengap-mengap, yang merentang-rentangkan tangannya:
"Celakalah aku, sebab aku binasa di depan para pembunuh!"
Semua
yang
terjadi tentang Israel
adalah pembelajaran bagi kita, utama kita yang hidup pada akhir zaman.
Roma 15:4
15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah
ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada
pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.
Apapun
yang terjadi didalam diri kita, kadang kala kita tidak mengoreksi atau tidak
memeriksa apa yang kita alami. Kemudian setelah itu malah kita mencari kambing
hitamnya. Banyak kali karena ulah kita sendiri, kita melakukan sesuatu yang
tidak terpuji dan akibat-akibatnya kita alami, namun bukannya kita mengoreksi
diri tetapi malah mencari kambing hitam. Kita berbalik dan menyalahkan orang
lain padahal itu ulah kita sendiri.
Dalam
pengalaman seperti ini, kita lihat bagaimana nabi Yeremia.
Yeremia 4:19
4:19 Aduh, dadaku, dadaku! Aku menggeliat sakit! Aduh,
dinding jantungku! Jantungku berdebar-debar, aku tidak dapat berdiam diri,
sebab aku mendengar bunyi sangkakala, pekik perang.
Jantung
ini ada di rongga dada dan dipagari oleh tulang rusuk, di samping jantung ada
paru-paru. Dalam terang Tabernkel, jantung ini kena peti perjanjian.
Jika
melihat ayat 31, ada wanita yang melahirkan anak pertama dan menggeliat sakit.
Ini kebalikan dari Wahyu 12:1-2.
Wahyu 12:1-2
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan
sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan
penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
Tubuh
manusia dalam terang Tabernakel, rongga dada itu luas setengah dari rongga perut. Makanya rongga dada ini kena pada ruangan
maha suci, di sana ada jantung dan paru-paru, yang menunjuk peti perjanjian dan
ukupan. Kenapa ukupan ada di ruangan maha suci? Karena setahun sekali ukupan
itu dibawa masuk ke dalam ruangan maha suci. Itu bagaikan paru-paru bersama
jantung yaitu peti perjanjian.
Jika
jantung ini bermasalah maka seluruh anggota tubuh bermasalah. Jika hubungan
kita dengan Tuhan bermasalah, kasihmu dengan Tuhan tidak benar, maka seluruh
lini hidupmu akan rusak. Kita lihat di sini kerusakan itu luar biasa. Sampai
tidak ada manusia. Kalau tidak ada manusia berarti tidak ada pelayanan. Berarti
benar-benar habis tidak ada pelayanan. Ini yang harus kita jaga, bapa, ibu,
kekasih dalam Tuhan.
Jantung
berada di rongga dada yang luasnya setengah rongga perut. Memang ruangan suci dua kali lebih besar dari
ruangan maha suci. Ruangan suci ukurannya 10x10x20=2000 hasta. Kalau ruangan
maha suci ukurannya 10x10x10=1000 hasta.
Tujuan
ibadah pelayanan kita di jantung, di ruangan maha suci ini. Tetapi acap kali
itu tersendat. Kenapa? Sebab kasih kita kepada Tuhan ada masalah sehingga semua
menjadi rusak. Kalau jantung bermasalah maka rusaklah seluruh anggota tubuh.
Ini yang harus selalu kita jaga karena dari situ darah dipompa ke seluruh
tubuh.
Olehnya
hubungan kita dengan Tuhan jika bermasalah, cepat kita perbaiki, bukannya kita
diam. Karena dari situ nafas Allah keluar, dari situ darah keluar, dari situ
suasana yang menyegarkan kehidupan kita mengalir. Tetapi seringkali kita
entengkan. Jantung sudah bermasalah, kasih hubungan dengan Tuhan sudah
terganggu, sehingga dalam nikah rumah tangga dan antara anggota tubuh Kristus
bermasalah, karena suplai darah dari jantung sudah tidak normal.
Jangan
sampai hubunganmu dengan Tuhan bermasalah. Padahal itu tujuan akhir kita adalah
menjadi satu dengan Mempelai Laki-laki Sorga. Kenapa gereja Tuhan punya masalah
dalam soal ini. Dan seringkali diremehkan atau dianggap enteng masalah itu, tidak ada penyelesaian-penyelesaian yang
tuntas! Itu yang akan mengganggu suplai darah dalam tubuh Kristus. Itu yang
mengganggu suplai kehidupan dalam diri kita.
Di
akhir zaman ini orang seperti sudah tidak peduli persoalan kesucian nikah.
Pikir mereka itu tidak bermasalah. Nanti Tuhan sudah lempar dalam neraka atau
3,5 tahun antikristus baru mereka sadar “oh ternyata bermasalah” tetapi sudah
terlambat.
Yeremia 4:19
4:19 Aduh, dadaku, dadaku! Aku menggeliat sakit! Aduh,
dinding jantungku! Jantungku berdebar-debar, aku tidak dapat berdiam diri,
sebab aku mendengar bunyi sangkakala, pekik perang.
Apa
yang memagari jantung saudara? Tulang rusuk. Dinding jantungnya bermasalah
sebab tulang rusuknya sudah bermasalah. Saya lebih dahulu, kalau isteriku
bermasalah, saya terganggu, pasti ibadah pelayanan kami terganggu. Kalau dalam
nikah isteri kita berulah, itu paling berat sekali. Saudara bisa mencari dollar
tetapi itu menjadi sia-sia jika isteri berulah.
Puji
Tuhan kalau kita memperhatikan Firman.
Saya harus waspada, isteri dan anak-anakku harus waspada, kita semua harus waspada, jangan sampai ibadah kita
terganggu karena jantung terganggu. Jantung itu hubungannya dengan peti
perjanjian
= kasih mempelai.
Kalau
jantung ini bermasalah, kasih bermasalah berarti yang akan kita hadapi adalah
perang, artinya damai tidak ada. Kalau dalam nikah rumah tanggamu bermasalah
apakah ada damai? Tidak ada damai. Pekik perang yang akan ada. Itu sebabnya
hubungan kita dengan Tuhan harus kita jaga keharmonisannya. Hubungan kita
sebagai suami isteri kita jaga keharmonisannya. Bukan berarti sudah sempurna
semua, tidak. Tetapi ketika ada masalah yang akan mengganggu jantung ini (kasih), ayo kita segera lipatkan lutut di kaki Tuhan maka kita akan menang.
Yeremia 4:31
4:31 Sebab aku mendengar suara seperti suara perempuan
bersalin, suara orang kesesakan seperti suara ibu yang melahirkan anak pertama,
suara puteri Sion yang mengap-mengap, yang merentang-rentangkan tangannya:
"Celakalah aku, sebab aku binasa di depan para pembunuh!"
Ini
bukan ibu yang baik, bukan ibu seperti Wahyu 12:1-2, tetapi ini adalah
kehidupan Kristen yang akhirnya menjadi isterinya iblis. Kelihatannya dimanja,
tetapi akhirnya dibinasakan. Dia pikir dia adalah Mempelai Wanita untuuk Kristus,
ternyata salah!
Wahyu 17:15-16
17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang
telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan
rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
17:16 Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu
serta binatang itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia
menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya
dengan api.
Tadinya
mereka menjunjung tinggi wanita itu, tetapi akhirnya mereka benci. Ini pas seperti
Yeremia 4:25,27. Itulah akibatnya kalau bertingkah laku yang salah.
Wahyu 17:17-18
17:17 Sebab Allah telah menerangi hati mereka untuk
melakukan kehendak-Nya dengan seia sekata dan untuk memberikan pemerintahan
mereka kepada binatang itu, sampai segala firman Allah telah digenapi.
17:18 Dan perempuan yang telah kaulihat itu, adalah
kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi."
Ini
yang digambarkan oleh Tuhan melalui kitab nabi Yeremia. Tuhan bermaksud agar
kita tidak melangkah ke sana namun melangkah pada Wahyu 12:1. Sebab kalau kita
melangkah pada wanita seperti dalam Yeremia pasal 4 ini maka akibatnya akan
dibunuh dan hancur. Tetapi kalau kita melangkah pada Wahyu 12:1 ada jaminannya
pada ayat 14 yaitu kita disingkirkan dan tidak diapa-apakan. Mana yang kita
pilih?
Wahyu 12:1,14
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan
sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari
burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di
mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan
setengah masa.
Dalam
terang Tabernakel pada tubuh manusia, di rongga dada ada jantung yaitu peti
perjanjian itu, di sanalah Tuhan bertakhta. Di sanalah sasaran ibadah dan
pelayanan kita agar Allah bertakhta dalam kita. Di Yerusalem di situlah ada takhta Allah.
Yerusalem Baru menunjuk Mempelai Wanita Tuhan.
Yeremia 3:17
3:17 Pada waktu itu Yerusalem akan disebut takhta
TUHAN, dan segala bangsa akan berkumpul ke sana, demi nama TUHAN ke Yerusalem,
dan mereka tidak lagi akan bertingkah langkah menurut kedegilan hatinya yang
jahat.
Jantung
atau bicara tabut perjanjian, itu begitu pentingnya dalam ibadah pelayanan
kita. Jadi ibadah pelayanan kita sasarannya pada tabut. Jangan sampai timbul bermasalah. Kalau ini bermasalah maka semua seisi kehidupan
terganggu.
Dunia
ini makin canggih, ada orang yang sudah sampai pasang cincin jantung namun ada
yang tetap bermasalah juga jantungnya. Itu secara jasmani. Secara rohani, jika peti
perjanjian tidak menjadi sasaran kita di dalam pelayanan yaitu mengatur dan
membina nikah yang rohani maka akan menimbulkan masalah dalam nikah jasmni. Jika kita mengutamakan,
memprioritaskan tentang nikah yang rohani maka nikah yang jasmani akan
teratasi. Saya menikmatinya, sudah 40 tahun lebih kami menikah, bukan sedikit
masalah dan tantangan yang kami hadapi. Tetapi karena selalu mengarahkan
pandangan pada jantung, pada peti perjanjian maka masalah sedikit demi sedikit
teratasi dan hari-hari terakhir ini bertambah indah dan bertambah manis.
Jika
hubungan dengan Tuhan bermasalah maka masalah dalam hubungan dengan sesama (nikah) akan berkepanjangan, akan terus
tampil.
Yeremia 4:20
4:20 Kehancuran demi kehancuran dikabarkan, seluruh
negeri dirusakkan; kemahku dirusakkan dengan tiba-tiba, tendaku dalam sekejap
mata.
Ini
kerusakan terus menerus, jadi masalah itu tidak pernah terselesaikan, berjalan
terus, bahkan
makin meningkat. Karena sasaran ibadah salah, sasaran pelayanan anak Tuhan dan
hamba Tuhan salah, tidak memprioritaskan peti perjanjian menjadi sasaran ibadah
kita
(nikah yang rohani).
Kehancuran
itu berkelanjutan dan dikatakan kemah dirusak. Kenapa Tuhan berkata “kemahku
dirusakkan”? Bukankah ketika Balak menyuruh Bileam mengutuk Israel, Bileam
mengatakan “alangkah indanya kemah-kemahmu, hai Yakub” tetapi mengapa di sini
kemah itu harus dirusak?
Bilangan 24:4-5
24:4 tutur kata orang yang mendengar firman Allah, yang
melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa sambil rebah, namun dengan mata
tersingkap.
24:5 Alangkah indahnya kemah-kemahmu, hai Yakub, dan
tempat-tempat kediamanmu, hai Israel!
Ayat
4 itu penyebabnya sehingga disebut indah. Kalau kita memperhatikan Firman pasti
hidup kita indah. Sambil rebah berarti merendahkan diri, merendahkan hati
serendah-rendahnya. Berarti orang yang mendengarkan Firman dengan sikap
merendahkan diri di hadapan Tuhan, kemahnya pasti indah. Bukannya dalam II
Korintus pasal 5 dikatakan ada kemah kita di sana di sediakan. Dalam kitab
Yeremia, kemah-kemah ini sudah bermasalah. Tidak indah lagi, sudah dirusakkan.
Apa
yang dikatakan rasul Paulus dan rasul Petrus tentang kemah? Kemah berbicara
tentang tubuh.
II Korintus 5:1
5:1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman
kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di
sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh
tangan manusia.
Itu
adalah orang yang sadar akan kemah jasmani dan punya pengharapan kepada kemah yang
ada di sorga. Tetapi kalau orang tidak peduli dengan kemah jasmaninya bahwa ada
kaitannya dengan kemah di sorga, maka satu saat dia akan dihancurkan. Anak muda
jangan bawa dirimu salah, sebab satu saat akan Tuhan rusakan.
II Korintus 5:2
5:2 Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh,
karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman
kita yang sekarang ini,
Di
akhir zaman ini kita harus waspada. Masih ada Tuhan sisipkan ayat 27.
Yeremia 4:27
4:27 Sebab beginilah firman TUHAN: "Seluruh
negeri ini akan menjadi sunyi sepi, tetapi Aku tidak akan membuatnya habis
lenyap.
Jika
saudara sudah terancam, jika saudara lihat bahwa saudara sudah salah dalam
berperilaku, ingat masih ada ayat 27. Ini berarti di tengah-tengah ancaman yang
begitu mengerikan ini, Tuhan masih sisipkan kasihNya. Tuhan masih menyediakan yang sisa. Dalam Roma 9:27,
inilah yang sisa yang diselamatkan.
Roma 9:27
9:27 Dan Yesaya berseru tentang Israel:
"Sekalipun jumlah anak Israel seperti pasir di laut, namun hanya sisanya
akan diselamatkan.
Semoga
kita menjadi umat Tuhan yang tidak ikut-ikut kelakuan orang banyak.
Keluaran 23:2
23:2 Janganlah engkau turut-turut kebanyakan orang melakukan kejahatan,
dan dalam memberikan kesaksian mengenai sesuatu perkara janganlah engkau
turut-turut kebanyakan orang membelokkan hukum.
Jadilah
sidang jemaat umat Tuhan yang spesial untuk Tuhan. Jadilah saudara umat yang
dipilih oleh Tuhan. Jika saudara punya pandangan ke ruangan maha suici dan saudara
lihat ada peti, maka rabalah dadamu, di sana ada jantung dan di sana ada
paru-paru. Paru-paru alat pernafasan orang percaya. Ketika dia berdoa dan
menyembah berarti nafasnya ada dalam dirinya.
Yeremia 4:21
4:21 Berapa lama lagi aku melihat panji-panji itu, dan
mendengar bunyi sangkakala itu?
Berarti
masih ada peringatan khusus. Masih Tuhan perlihatkan panji, berarti sesuatu
yang dikhususkan. Masih Tuhan perdengarkan bunyi sangkakala, itulah Firman
Tuhan.
Bilangan 24:4
24:4 tutur kata orang yang mendengar firman Allah,
yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa sambil rebah, namun dengan mata
tersingkap.
Orang
yang mendengar Firman dan menyambut
dengan merendahkan diri. Bukannya dengan angkuh, congkak, sombong atau busung
dada, atau bersikap seperti dalam kitab nabi Habakuk yang berkata “ah masa!”.
Jadilah umat Tuhan yang serius mendengar Firman.
Habakuk 2:4
2:4 Sesungguhnya, orang yang membusungkan dada, tidak
lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.
Tuhan
katakan umat Tuhan itu bodoh, totol, tidak punya pengertian dan tidak mengenal
Tuhan. Tetapi di sini masih ada secerca harapan.
Yeremia 4:22
4:22 "Sungguh, bodohlah umat-Ku itu,
mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai
pengertian! Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka
tidak tahu."
Sekalipun
bodoh, masih Tuhan akui bahwa mereka umatNya. Berbeda dengan Injil Matius pasal
25, tadinya mereka dikatakan hamba-hambaNya. Tetapi ketika yang satu tidak melakukan apa yang diperintah
oleh Tuhan bahkan berbalik menyerang tuannya maka tuan itu berkata “hamba yang
jahat” bukan lagi “hambaku yang jahat” berarti putus hubungan hamba itu dengan
tuannya.
Matius 25:26
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang
jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku
tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
Umat
yang bodoh itu masih disebut Tuhan “umat-Ku” berarti masih Tuhan buka peluang
bagi mereka supaya berbalik dan jangan tinggal bodoh.
Yeremia
menekankan dari awal bahwa umat Israel itu disebut oleh Firman sebagai isteriNya, pengantin wanitaNya. Berarti suasana peti perjanjian sudah
mereka alami, suasana mempelai sudah mereka alami. Tetapi mengapa di sini Yeremia
harus berteriak “aduh dadaku, dadaku! Aduh dinding jantungku”.
Jantung
ada pada rongga dada. Rongga dada luasnya setengah dari rongga perut. Di rongga perut ada usus 12 jari yang
menunjuk meja roti pertunjukkan, ada organ yang lain yang menunjuk kaki dian
emas. Tuhan menciptakan manusia benar-benar mengikuti pola sorga. Antara rongga
perut dan rongga dada ada sekat yang kuat dan sulit untuk dirobek, itu menggambarkan pintu tirai.
Yeremia 4:19
4:19 Aduh, dadaku, dadaku! Aku menggeliat sakit! Aduh,
dinding jantungku! Jantungku berdebar-debar, aku tidak dapat berdiam diri,
sebab aku mendengar bunyi sangkakala, pekik perang.
Disebut
rongga dada dan jantung. Yang mengalami masalah adalah dinding jantung. Agar
teratasi semua itu, maka kita harus jaga bahwa tujuan ibadah kita ke ruangan
maha suci, berarti masuk pada nikah yang rohani. Maka harus kita jaga nikah
jasmani kita. Kalau kita tidak menjaga nikah kita maka tidak heran Tuhan
katakan “sungguh bodohlah umat-Ku”. Sekalipun sudah dibilangi bodoh tetapi masih
Tuhan pertahankan mereka sebagai umatnya Tuhan.
Yeremia 4:22
4:22 "Sungguh, bodohlah umat-Ku itu,
mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak tolol, dan tidak mempunyai
pengertian! Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka
tidak tahu."
Jadi
bodoh di sini karena mereka tidak memahami rencana Tuhan. Tidak heran kalau
Yeremia harus berteriak “aduh dadaku, dadaku, dinding jantungku”. Orang Israel
tidak memahami apa yang sudah dialami
oleh nenek moyang mereka.
Yeremia 2:1-3
2:1 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk
Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada
kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin,
bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada
tetaburannya.
2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah
bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah,
malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.
Tetapi
generasi selanjutnya tidak mengerti dan tidak memahami. Sehingga mereka menjadi
bodoh. Mereka ini bodoh sama seperti yang dikatakan Yesaya bahwa keledai atau
lembu masih tahu di mana palungan yang disediakan tuannya.
Yesaya 1:2-3
1:2 Dengarlah, hai langit, dan perhatikanlah, hai
bumi, sebab TUHAN berfirman: "Aku membesarkan anak-anak dan mengasuhnya,
tetapi mereka memberontak terhadap Aku.
1:3 Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak;
keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak
memahaminya."
Inilah
yang membuat mereka bodoh, sebab memberontak terhadap Tuhan. Itu sebabnya
ulang-ulang Tuhan pukul dan cambuk mereka. Sampai Tuhan bingung, dari batok
kepala sampai telapak kaki sudah penuh bilur-bilur, mau dia mana lagi Tuhan
memukul mereka. Betapa keras hatinya orang Israel ini. Padahal tadi mereka ini
dihubungkan dengan kemah yang indah sebab mereka merendahkan diri mendengarkan
Firman Tuhan, namun di sini kemah mereka dihancurkan oleh Tuhan sebab mereka
bodoh dan tolol.
Mumpung
kita masih diterima oleh Tuhan, masih disebut “umatKu” marilah kita berubah
sikap. Jangan tinggal tetap bodoh.
Yesaya 1:4-6
1:4 Celakalah bangsa yang berdosa, kaum yang sarat
dengan kesalahan, keturunan yang jahat-jahat, anak-anak yang berlaku buruk!
Mereka meninggalkan TUHAN, menista Yang Mahakudus, Allah Israel, dan berpaling
membelakangi Dia.
1:5 Di mana kamu mau dipukul lagi, kamu yang bertambah
murtad? Seluruh kepala sakit dan seluruh hati lemah lesu.
1:6 Dari telapak kaki sampai kepala tidak ada yang
sehat: bengkak dan bilur dan luka baru, tidak dipijit dan tidak dibalut dan
tidak ditaruh minyak.
Yesaya 1:5-6 (Terjemahan Lama)
1:5 Apa guna kamu lagi disesah? niscaya kamu akan
bertambah murtad; segenap kepala itu sakit dan segenap hatipun letih lesu.
1:6 Dari pada telapakan kaki datang ke kepala satupun
tiada padanya yang lagi baik, melainkan luka dan bilur dan bisul belaka, yang
tiada terpacul dan tiada terbebat dan tiada terobatkan dengan minyak.
Ini
adalah kehidupan yang betul-betul keras hati. Jika ingin kemah kita indah, harus perhatikan Firman. Jangan tunggu kemah dirusak. Kalau
kemah kita Tuhan bongkar, maka Tuhan sediakan kemah di sorga. Kalau kemah kita
ini dirusak karena kebodohan kita, maka tidak akan ada kemah di sana.
Bilangan 24:4-5
24:4 tutur kata orang yang mendengar firman Allah,
yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa sambil rebah, namun dengan mata
tersingkap.
24:5 Alangkah indahnya kemah-kemahmu, hai Yakub, dan
tempat-tempat kediamanmu, hai Israel!
Rasul
Paulus mengatakan “jika kemahku di bumi ini dibongkar, ada kemah disediakan
Bapa di Sorga”. Jika kemah kita bukan Tuhan yang bongkar tetapi kita yang rusak sebab bodoh, maka ini yang terjadi.
Yeremia 4:20
4:20 Kehancuran demi kehancuran dikabarkan, seluruh
negeri dirusakkan; kemahku dirusakkan dengan tiba-tiba, tendaku dalam sekejap
mata.
Kalau
dirusak dengan tiba-tiba, itu berbahaya sekali. Olehnya mari kita perhatikan
agar jangan terjadi seperti pada ayat selanjutnya.
Yeremia 4:23
4:23 Aku melihat kepada bumi, ternyata campur baur dan
kosong, dan melihat kepada langit, tidak ada terangnya.
Berarti
yang sedang ke sana kemari pada ayat 23 ini adalah Lucifer. Itu sesuai dengan
Kejadian 1:2. Begitu rusaknya Israel sampai 99% dikuasai oleh Lucifer. Tidak
ada terang, hanya ada gelap. Gelap adalah musuhnya terang, Tuhan itu terang.
Jadi kalau gelap berarti musuhnya Tuhan. Jadi lihatlah posisi Israel ini sudah
menjadi musuhnya Tuhan. Bagaimana kalau hidup sudah seperti ini.
Kejadian 1:2
1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita
menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Antara
Kejadian 1:1 dan Kejadian 1:2 ada waktu yang tidak terkirakan. Ayat 2 itu bumi
sudah dirusak oleh lucifer dan Tuhan membangun kembali. Itu sebabnya jangan ada yang katakan bumi ini baru 6000 tahun, Alkitab tidak bicara
seperti itu.
Keadaan
Israel itu kembali seperti itu yaitu campur baur. Benar-benar kehidupan Israel
dikuasai hampir 100% oleh iblis. Ini pelajaran bagi kita yang hidup akhir zaman
ini, jangan sampai kita dikuasai oleh kekuasaan iblis.
Selanjutnya
dalam Yeremia 4:23 dikatakan gunung-gunung goncang. Kalau membaca kitab Mazmur
68:17, bicara gunung kena mengena pengajaran. Namun gunung-gunung sudah
goncang, berarti pengajaran sudah goncang. Hal-hal yang rohani sudah digoncang
dan jasmanipun goncang.
Yesaya 2:2-3
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung
tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang
tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar
kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari
Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Makanya
saya takut melihat ulah dari pelayan-pelayan Tuhan yang justru menggoncang
Firman pengajaran. Eksistensi Firman pengajaran dia obok-obok, dia bukan lagi
menjadi alatnya Tuhan tetapi berubah menjadi alatnya iblis. Makanya kita harus menjaga kemurniaan
pengajaran.
Bicara
gunung ada hubungannya dengan Firman pengajaran.
Mazmur 68:17
68:17 Hai gunung-gunung yang berpuncak banyak, mengapa
kamu menjeling cemburu, kepada gunung yang dikehendaki Allah menjadi tempat
kedudukan-Nya? Sesungguhnya TUHAN akan diam di sana untuk seterusnya!
Yang
Tuhan inginkan akan terjadi kegerakan Firman pengajaran di rumah Tuhan yang ada
di gunungnya Tuhan. Makanya hari-hari terakhir ini iblis begitu getol mencari
celah bagaimana menggoncang gunungnya Tuhan. Lewat apa? Lewat gunung yang
berpuncak banyak, artinya gereja yang menganut pengajaran campur. Akhirnya
gunung-gunung ini malah goyang. Padahal Tuhan menyuruh kita ke sana, bukannya
malah di goyang. Kehidupan kita akhir zaman ini jangan sampai terjadi seperti apa
yang dinubuatkan oleh Tuhan melalui nabi Yeremia.
Yeremia 4:25
4:25 Aku melihat, ternyata tidak ada manusia, dan
semua burung di udara sudah lari terbang.
Kemudian
dikatakan manusia tidak ada, berarti tidak ada lagi pelayanan (stop) dan yang mau dilayani juga tidak ada.
Jangan sampai pelayananku kosong dan yang mau dilayani juga kosong. Umat Tuhan,
apa yang kita harapkan di dalam ibadah? Bukankah di mana jantung itu
berdebar-debar? Bukankah peti perjanjian itu sasaran ibadah pelayanan kita. Tetapi
bagaimana kalau Yeremia telah berteriak “aduh dadaku, aduh dinding jantungku”
berarti jantung bermasalah, suplai darah ke seluruh tubuh sudah tidak lancar, akhirnya banyak penyakit akan
muncul. Olehnya yang dimaksud di sini hubungan kita dengan Tuhan harus harmonis
supaya masalah yang ada dalam tubuh kita teratasi karena suplai darah Anak
Domba Allah dan nafas Allah mencapai seluruh lini hidup kita.
Yeremia 4:26
4:26 Aku melihat, ternyata tanah subur sudah menjadi
padang gurun, dan segala kotanya sudah runtuh di hadapan TUHAN, di hadapan
murka-Nya yang menyala-nyala!
Bukankah
Tuhan mengatakan “Aku membawa kamu ke negeri yang permai, negeri elok, tetapi
sekarang sudah menjadi padang gurun”. Kota-kota sudah runtuh, bukankah ini bentuk dari pekerjaan Lucifer?
Yesaya 14:17
14:17 yang telah membuat dunia seperti padang gurun,
dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang
terkurung pulang ke rumah?
Apa yang
terjadi di sini, menurut peta zaman itulah yang terjadi antara Kejadian 1:1 dan
Kejadian 1:2. Setelah itu baru Tuhan membangun manusia menurut peta dan teladan
Allah.
Mari
kita perhatikan, jangan sampai kita disergap seperti yang dikatakan dalam
Yeremia pasal 4 ini. Akhirnya bukan seperti Wahyu 12:1 dan 2, mereka malah sakit
mengap-mengap dan merentangkan tangan.
Yeremia 4:31
4:31 Sebab aku mendengar suara seperti suara perempuan
bersalin, suara orang kesesakan seperti suara ibu yang melahirkan anak pertama,
suara puteri Sion yang mengap-mengap, yang merentang-rentangkan tangannya:
"Celakalah aku, sebab aku binasa di depan para pembunuh!"
Yang
ada dalam Wahyu 12:1-2, itulah tabut perjanjian itu.
Wahyu 11:19
11:19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga,
dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah
kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.
Tabut
perjanjian itu terlihat di dalam Bait Allah dan wujud aslinya kita lihat dalam
Wahyu pasal 12.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan
sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Inilah
tabut itu, inilah tujuan kita, inilah sasaran ibadah pelayanan kita. Kalau tujuan kita tidak ke sana, kita akan disebut Tuhan bodoh.
Wahyu 12:2
12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan
penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
Perempuan
ini kesakitan tetapi tidak merentang-rentangkan tangan. Dia justru dipelihara oleh Tuhan, bukan dibunuh, bukan dibinasakan.
Wahyu 12:14
12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari
burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di
mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan
setengah masa.
Itu
sebabnya bahasa dalam Yeremia 4:19 “aduh dadaku, aduh dinding jantungku”.
Itulah teriakan yang ditujukan kepada orang yang bodoh dan tolol yang tidak mengerti rencana Tuhan. Kalau
kita dikatakan bodoh, itu sudah keterlaluan karena kita sudah dipaparkan
rencana Tuhan yang luar biasa. Kalau kita dibukakan Tuhan rahasia Firman,
rahasia isi hatiNya Dia buka, maksudnya supaya jangan kita bodoh dan tolol.
Kalau bodoh dan tolol itu maka akan datang kehancuran yang berkesinambungan.
Tetapi kalau kita tidak bodoh, kita mengerti rencana Allah, kita lihat apa yang
Tuhan rencanakan dan apa rancangan Tuhan bagi kita dan kita belajar hidup di
dalamnya, puji Tuhan. Sekalipun untuk melahirkan (wujudkan) Firman ini sakit, tetapi kita dilindungi,
bukan dibinasakan, bukan dibunuh.
Rongga
dada itu setengah dari rongga perut. Kalau rongga perut dua kali besarnya dari
rongga dada. Makanya rongga perut ruangan suci dan rongga dada itu ruangan maha
suci. Di rongga dada itulah jantung. Kalau
jantung itu bermasalah maka suplai darah sampai di ujung jari juga bermasalah
maka akan banyak timbul penyakit di tubuh kita. Arti rohaninya kalau hubungan
kita dengan Tuhan ada masalah dan tidak cepat kita selesaikan maka dalam segala
sisi kehidupan kita akan banyak masalah kita hadapi. Dan masalah itu akan
terjadi terus menerus sampai kehidupan itu binasa.
Puji
Tuhan kita mendapatkan pelayanan Tuhan. Sekalipun Tuhan dapati kita bodoh,
tetapi jangan sampai Tuhan buang, Tuhan masih akui kita umatNya. Jangan sampai
Tuhan sudah tidak akui lagi, seperti hamba yang jahat itu sudah tidak diakui bahwa dia adalah hambaNya.
Ayo
jemaat Tuhan, mau ke mana kita. Ibadah dan pelayanan kita sasarannya ada di
rongga dada, di ruangan maha suci. Itulah sasaran pelayanan kita.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar