Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 6:12
6:12 Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu
membuka meterai yang keenam, sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat
dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah
seluruhnya bagaikan darah.
Yang
kita alami masih gempa bumi, belum matahari menjadi karung rambut.
Wahyu 6:13-17
6:13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas
bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia
digoncang angin yang kencang.
6:14 Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab
yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya.
6:15 Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta
perwira-perwira, dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa, dan semua
budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu
karang di gunung.
6:16 Dan mereka berkata kepada gunung-gunung dan
kepada batu-batu karang itu: "Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah
kami terhadap Dia, yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba
itu."
6:17 Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan
siapakah yang dapat bertahan?
Jika
kita lihat secara hurufiah memang itu akan terjadi, ini pasti terjadi. Tetapi
ini juga di dalamnya kita harus simak ada pelajaran Tuhan bagi kita. Bukan
hanya dalam bentuk kegoncangan secara jasmani atau lahiriah akan terjadi. Dan
hari-hari terakhir ini ada pergerakan sesar. Seperti juga di Sangir ada gunung
di bawah laut yang sekarang ini aktif lebih hebat. Ini alarm dari Tuhan bagi
kita. Apalagi kita yang sudah tahu Firman kemudian berpura-pura tidak tahu.
Di
sini pembesar-pembesar dan raja-raja. Alkitab mengajar supaya mereka
memuji-muji Tuhan. Tetapi karena mereka tidak mau memuji Tuhan, maka apa boleh
buat, mereka yang lebih dahulu ketakutan. Kesimpulannya jika Tuhan mengajar
raja-raja dan pembesar-pembesar untuk memuji Tuhan, otomatis rakyatnya akan
memuji Tuhan. Contohnya kerajaan Norwegia, itu negara paling miskin di Eropa.
Tetapi kemudian rajanya dapat mimpi. Mimpinya justru Maleakhi 3:10 yaitu
tentang perpuluhan. Kemudian dia sampaikan kepada parlement akan dijadikan
undang-undang kerajaan. Lalu semua rakyat mengembalikan perpuluhan. Setelah
mereka mempraktekkan ini, tanpa mereka sadari ternyata mereka hidup di atas
BBM. Akhirnya dikelolah minyak bumi di Norwegia sehingga akhirnya mereka
menjadi negara terkaya di Eropa. Itu karena rajanya mau melakukan Firman. Itu
fakta yang terjadi dalam sejarah dunia.
Mazmur 148:11
148:11 hai raja-raja di bumi dan segala bangsa,
pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia;
Ini
ajakan Tuhan, untuk apa?
Mazmur 148:12-14
148:12 hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan
orang muda!
148:13 Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN, sebab hanya
nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
148:14 Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi
puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang
dekat pada-Nya. Haleluya!
Ini
ajakan, tetapi kalau kita baca Wahyu pasal 6 ini yang pertama ketakutan justru
raja-raja, menyusul pembesar-pembesar. Dengan kata lain Tuhan mendambakan,
dengan apa yang akan terjadi dihubungkan dengan Mazmur supaya dari dasar hati
kita memuja dan memuji Tuhan. Bukan hanya dengan mulut tetapi dengan praktek.
Maka akan terhindar dari gempa yang dahsyat dan bencana yang mengerikan. Itu
tujuannya Tuhan.
Walaupun
dunia ini tambah rusak dan sedang menuju kehancurannya, umat yang tahu mendekatkan diri kepada Tuhan, memuji
Tuhan dan mempraktekkan Firman Tuhan, dia pasti mendapat perlindungan. Begitu
dia menjauh dari Tuhan, tinggal menunggu apa yang akan terjadi pada kehidupan
itu. Sebab memang Tuhan sedang menggenapi apa yang telah Tuhan katakan kepada kita. Itu
sebabnya jangan coba-coba kita menjauh dari Tuhan, meremehkan Tuhan.
Mazmur 148:12-14
148:12 hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan
orang muda!
148:13 Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN, sebab hanya
nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.
Siapa
yang harus kita puji? Hanya nama Yesus. Itu yang harus kita puji. Dan ini masuk
dalam daftar pujian Zakharia ketika Yohanes anaknya dilahirkan.
Saya
sebagai hamba Tuhan, tugasku untuk memberikan arahan kepada jemaat.
Kadang-kadang seperti harus dipaksa, seperti ditekan. Kenapa? Terbayang di mataku
sebagai hamba Tuhan, bencana yang akan menerpa kehidupan itu jika dia lawan.
Ini bukan mengada-ada, tidak. Untuk apa saya cari gara-gara, tetapi ini
tanggung jawab.
Gempa
ini akan menyusul, bukan cuma sekarang. Karena Wahyu sudah mengatakan, dari
pasal 6, pasal 8, pasal 11dan pasal 16 itu lebih hebat. Sampai kota Babel
terbelah tiga, disertai hujan es yang setiap
bongkahannya seberat 50kg. Apakah ini tidak mengerikan.
Jangan
kita bermain-main dengan Tuhan. Raja-raja dan pembesar-pembesar saja diminta
oleh Tuhan untuk memuji Tuhan, termasuk teruna-teruna dan dara-dara. Termasuk
kita ini, apalagi kita ini hidup karena salib. Masakan kita remehkan dan
abaikan salib Golgota, kita hidup dengan praktek-praktek yang salah.
Dikatakan
gunung-gunung bergeser. Memang secara hurufiah itu jelas. Gunung Krakatau itu
meledak dan sekarang muncul anak gunung Krakatau. Bayangkan waktu gunung itu
meledak asapnya bisa sampai Australia dan matahari menjadi gelap.
Ini
pelajaran bagi kita, dikatakan gunung-gunung akan bergeser, berarti banyak
gunung. Ini mengingatkan kita supaya menganut hanya satu gunung, jangan banyak
gunung. Gunung yang banyak ini suka cemburu kepada gunung di mana ada rumah Tuhan.
Jadi kehidupan yang menganut banyak macam pengajaran, tidak akan tenang
hidupnya. Tetapi kalau kita ada pada gunung Tuhan yang tidak bisa bergeser,
pasti kita tenang. Kita ambil ini sebagai pelajaran, bukan sekedar tulisannya.
Kehidupan yang memiliki pengajaran macam-macam, hidupnya tidak akan tenang.
Mazmur 68:17
68:17 Hai gunung-gunung yang berpuncak banyak, mengapa
kamu menjeling cemburu, kepada gunung yang dikehendaki Allah menjadi tempat
kedudukan-Nya? Sesungguhnya TUHAN akan diam di sana untuk seterusnya!
Makanya
posisikan dirimu di gunung di mana Tuhan diam. Ini gunung yang ada Firman
pengajaran, ini menunjuk gereja.
Mikha 4:2-3
4:2 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar
kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari
Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem."
4:3 Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan
akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh;
mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya
menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap
bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
Saya
pribadi merasa, betapa banyak kehidupan Kristen yang cemburu melihat, yang
terlalu banyak pengajaran iri melihat. Tetapi itu membuktikan kita memiliki
status atau mengkondisikan diri di gunung yang tidak tergoncangkan. Makanya
jangan sampai saudara memiliki ajaran bermacam-macam. Kenapa itu saudara anut, akhirnya nanti
bergeser, berarti tidak tenang, tidak sejahtera hidupnya.
Yesaya 2:1-2
2:1 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos
tentang Yehuda dan Yerusalem.
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung
tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang
tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
Ini
bukan terjadi masa lampau, tetapi hari-hari terakhir. Kita sekarang ada pada
hari-hari terakhir. Apakah bapak, ibu, kekasih dalam Tuhan, utamanya saya yang
bertanggung jawab untuk mengkondisikan diriku dan diri jemaat agar kita berada
di huju gunung ini, bukan di puncak gunung yang banyak.
Yesaya 2:3
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata:
"Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar
kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari
Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Ternyata
di gunung Tuhan ini yang menjulang tinggi dari gunung-gunung yang lain di sini ada pengajaran Tuhan. Tidak
disebutkan macam-macam pengajaran. Tetapi gunung-gunung yang lain itu berpuncak
banyak. Ini yang menjadi keprihatinanku sebagai hamba Tuhan. Makanya saya mohon
kepada Tuhan jangan sampai saya disusupi dengan pengajaran bukan dari gunung
yang menjulang tinggi.
Kita
mau membuktikan apakah dalam diri kita ada Firman pengajaran, saudara
mengkondisikan diri ada di gunungnya Tuhan, ada Firman pengajaran yang satu.
Pembuktiannya ada pada ayat 4, tidak ada lagi perang-perang dalam rumah tangga.
Pedang sudah dirubah menjadi mata bajak dan lembing dirubah menjadi pisau
pemangkas. Berarti yang ada damai dalam rumah tangga, tidak ada perang lagi.
Itu hasil atau ciri gunung yang menjulang tinggi yaitu hidup yang ada dalam
naungan Firman pengajaran.
Yesaya 2:4
2:4 Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan
akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa
pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau
pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka
tidak akan lagi belajar perang.
Pedang
menjadi mata bajak, menjadi alat pertanian berarti ekonominya jalan, dia makmur.
Di dalam Yohanes pasal 15, pisau pemangkas dipakai untuk membersihkan anggur.
Kita ini kebun anggurnya Tuhan, tidak akan tergoyahkan untuk capai nikah
yang rohani.
Kasihan
kalau orang Kristen masih ada perang-perang di dalam rumah tangga. Ini lebih
dahulu dalam nikah, jangan ada
perang-perang lagi. Suami mengerti kedudukannya, isteri mengerti statusnya, anak
mengerti kedudukannya mana ada perang-perang lagi karena Firman pengajaran yang
mengatur, pengajaran yang rubah hidupnya. Tetapi kalau sudah ada pengajaran tetapi tidak ada
prakteknya, berarti masih diganggu oleh gunung berpuncak banyak. Hatinya
sendiri adalah gunung yang berpuncak banyak. Pikirannya bagaikan gunung
berpuncak banyak. Perasaannya bagaikan gunung berpuncak banyak. Tidak ada
praktek, suami tetap galak, isteri tetap galak, anak tetap berontak.
Prakteknya
itu harus nyata, bukan cuma teori. Ulang-ulang kita mendengar Firman
pengajaran, apalagi di sebut ini pada saat terakhir. Kita ini ada pada zaman
akhir. Jangan sampai yang baru melejit dan lama mengkerut dan tidak terpicu
dengan pengajaran. Isteri tidak ada penghormatan pada suami, suami tidak
mengasihi isteri, anak tidak taat kepada orang tua. Itu sebabnya maka terjadi
perang-perangan. Perang Vietnam, perang timur tengah, perang Afganistan, apakah
kita mau hadirkan itu dalam rumah tangga kita.
Saya
sebagai pemberita berseru kepada Tuhan agar
kami benar-benar hanya memiliki satu
puncaknya.
Yesaya 42:21
42:21 TUHAN telah berkenan demi penyelamatan-Nya untuk memberi
pengajaran-Nya yang besar dan mulia;
Kalau
seperti ini, dia tenang, berarti tidak akan bergeser. Kalau sebentar di sini
sebentar di sana itu menunjukkan kehidupan yang tidak tenang karena menganut pengajaran
yang terlalu banyak. Mungkin pengajaran yang didengar cuma satu tetapi
prakteknya banyak, dia tidak pernah berubah. Seperti Yohanes pasal 10, mereka
sama-sama mendengar suara Yesus gembala yang baik tetapi ternyata terbelah dua.
Yang sebagian menuduh Yesus kerasukan setan dan
yang sebagian lagi mengakui Yesus. Sudah mendengar
pengajaran yang satu tetapi masih juga seperti orang kerasukan setan. Jangan
hal ini sampai terjadi pada kita.
Kita
punya pengharapan tentang ini. Jangan sampai gunung-gunung bergeser. Secara
hurufiah memang akan kita lihat nanti, tetapi secara rohani kita sudah harus
punya persiapan. Makanya Firman ini adalah nubuatan sekaligus pengajaran di
dalamnya.
Yesaya 42:4
42:4 Ia sendiri tidak akan
menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di
bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.
Siapa
dia ini? Itulah hamba Tuhan.
Yesaya 42:4 (Terjemahan Lama)
42:4 Maka ia sendiripun tiada akan dipadamkan atau
dipatahkan sampai sudah ditentukannya hukum di atas bumi dahulu; maka segala
pulaupun akan menantikan pengajarannya.
Dikatakan
mengharap, menanti, berarti belum memiliki. Itu disebutkan dalam Wahyu pasal 6
tadi bahwa pulau itu bergeser. Berarti kalau dia hanya menanti, mengharap,
tetapi tidak pernah disentuh oleh pengajaran maka dia yang nanti akan hilang.
Wahyu 16:20
16:20 Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak
ditemukan lagi gunung-gunung.
Jangan
hanya sekedar menanti, sekedar berharap (berangan-angan) tetapi tidak disentuh oleh Firman pengajaran.
Itu berarti belum memiliki. Kalau sudah memiliki maka tidak akan tergeser
kehidupan itu apalagi hilang.
Apa
yang disebut oleh Wahyu ini bukan hanya secara hurufiah yang akan terjadi di
akhir zaman ini, tetapi ini pelajaran untuk kita, bagaimana kita mengkondisikan rohani
kita menjadi rohani yang benar-benar kuat, tidak mudah bergeser.
Wahyu 6:13
6:13 Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas
bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia
digoncang angin yang kencang.
Ini
yang menjadi masalah mulai dari kami hamba Tuhan. Dalam kejadian pasal 15,
Tuhan memanggil Abraham keluar dari kemah dan melihat ke langit. Kalau bisa
menghitung bintang-bintang maka dia bisa menghitung keturunannya. Jadi
keturunan Abraham seperti bintang-bintang di langit. Dikatakan maka percayalah
Abraham dan dia dihisapkan sebagai kebenaran Allah.
Kejadian 15:5-6,9
15:5 Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman:
"Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat
menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya
nanti keturunanmu."
15:6 Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN
memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
15:9 Firman TUHAN kepadanya: "Ambillah bagi-Ku
seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga
tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor
anak burung merpati."
Ini untuk
membuktikan, karena Abraham ini juga masih mencari bukti bahwa janji Tuhan ini
akan digenapkan kepadanya. Setelah dia percaya maka kebenaran Allah ada
padanya.
Kita
semua bintang, bukan cuma gembala. Secara penggembalaan, memang gembala
bagaikan bintang atau malaikat dalam sidang jemaat. Kita secara umum adalah
anak-anak Abraham. Tetapi anak Abraham ada 3 macam. Ada yang seperti debu, ada
yang seperti pasir, ada yang seperti bintang. Seperti debu berarti dia seperti
ular, karena ular makan debu tanah, berarti dia anak Abraham tetapi bersifat
ular. Ada yang seperti pasir di pantai, kelihatan mengkilat tetapi masih dalam
bentuk fana, tidak diharapkan jadi rohani. Bintang sudah luar biasa, tetapi
kenapa dikaitkan seperti buah ara mentah? Artinya bintang tetapi belum matang
rohaninya. Padahal yang Tuhan inginkan bukan mentah, tetapi matang, betul-betul
masak.
Kita
semua ini sudah anak-anak Abraham. Tentu saudara tidak mau kalau saya katakan
kalian anak Abraham jenis debu. Pasti saudara juga tidak suka kalau disebut
anak Abraham jenis pasir. Yang kita terima adalah anak Abraham jenis bintang. Untuk
membuktikan kita anak Abraham yang bagaikan bintang, ayo upayakan supaya rohani
kita matang betul. Berarti rohani yang sempurna, siap di makan. Coba makan buah
ara mentah, asamnya tidak ketulungan.
Orang seperti ini
mudah digoncang oleh angin. Hari-hari terakhir ini ada angin yang kencang
sedang berhembus dalam gereja yaitu pengajaran yang tidak benar oleh tipu
muslihat iblis, akal manusia.
Efesus 4:14
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang
diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu
manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
Kita
ini sudah bintang, berarti sudah dikelolah oleh Firman pengajaran, tujuannya
supaya matang. Jika tidak
matang, karena beralun-alun, maka begitu masuk pengajaran lain akhirnya
tersesat kehidupan itu. Seperti jatuhnya buah ara yang mentah.
Abraham
diajar oleh Tuhan untuk membuktikan bahwa janji Allah ini akan digenapkan.
Kejadian 15:9-10
15:9 Firman TUHAN kepadanya: "Ambillah bagi-Ku
seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga
tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor
anak burung merpati."
15:10 Diambilnyalah semuanya itu bagi TUHAN, dipotong
dua, lalu diletakkannya bagian-bagian itu yang satu di samping yang lain,
tetapi burung-burung itu tidak dipotong dua.
Korban ini
ditaruh berseberangan, ada lorong di mana nanti akan muncul obor menyala sehingga
meyakinkan Abraham bahwa sungguh janji Tuhan ya dan amin.
Umur
3 tahun itu menunjuk tritunggal Allah dan juga menunjuk manusia yang terdiri
tubuh, jiwa dan roh. Tetapi harus terbelah dua artinya tubuh harus terbuka di
hadapan Tuhan, jiwa juga harus terbuka di hadapan Tuhan, roh juga harus terbuka
di hadapan Tuhan, tidak boleh ada yang disembunyi-sembunyi.
Menjelang
petang, mau masuk malam, tiba-tiba Abraham dijagakan bahwa ada obor yang
bernyala di antara belahan-belahan yang sudah dia korbankan. Jika kehidupan gereja
Tuhan mau mendapatkan suatu ketetapan dan keyakinan bahwa saudara dan saya akan
masuk dalam kegerakan obor atau lampu yang menyala di akhir zaman ini maka ada
yang Tuhan minta, coba buka lebar tubuh, jiwa dan rohmu di hadapan Tuhan.
Jangan ada yang disembunyi.
Kejadian 15:9-10
15:9 Firman TUHAN kepadanya: "Ambillah bagi-Ku
seekor lembu betina berumur tiga tahun, seekor kambing betina berumur tiga
tahun, seekor domba jantan berumur tiga tahun, seekor burung tekukur dan seekor
anak burung merpati."
15:10 Diambilnyalah semuanya itu bagi TUHAN, dipotong
dua, lalu diletakkannya bagian-bagian itu yang satu di samping yang lain,
tetapi burung-burung itu tidak dipotong dua.
Burung
tekukur ini adalah sarana untuk menghentar kita untuk masuk dalam kegerakan
merpati, yaitu kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Kejadian 15:11-13
15:11 Ketika burung-burung buas hinggap pada daging
binatang-binatang itu, maka Abram mengusirnya.
15:12 Menjelang matahari terbenam, tertidurlah Abram
dengan nyenyak. Lalu turunlah meliputinya gelap gulita yang mengerikan.
15:13 Firman TUHAN kepada Abram: "Ketahuilah
dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu
negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan
dianiaya, empat ratus tahun lamanya.
Secara
hurufiah ini memang digenapi oleh Israel, mereka diperbudak 400 tahun di Mesir.
Tetapi secara rohani kita periksa ini untuk kita. Jangan sampai kita sudah jadi
bintang tetapi diperhamba, tidak menjadi bintang yang elok.
Kejadian 15:14-17
15:14 Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka, akan
Kuhukum, dan sesudah itu mereka akan keluar dengan membawa harta benda yang
banyak.
15:15 Tetapi engkau akan pergi kepada nenek moyangmu
dengan sejahtera; engkau akan dikuburkan pada waktu telah putih rambutmu.
15:16 Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke
sini, sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genap."
15:17 Ketika matahari telah terbenam, dan hari menjadi
gelap, maka kelihatanlah perapian yang berasap beserta suluh yang berapi lewat
di antara potongan-potongan daging itu.
Yeremia 34:18
34:18 Dan Aku akan menyerahkan orang-orang, yang
melanggar perjanjian-Ku dan yang tidak menepati isi perjanjian yang mereka ikat
di hadapan-Ku, dengan memotong anak lembu jantan menjadi dua untuk berjalan di
antara belahan-belahannya;
Jika
ada api yang bernyala tetapi sikap kita menjadi lain, maka kitalah yang
berjalan di antara belahan-belahan itu. Berarti orang itu yang kena hukuman.
Mengapa? Sebab janji Tuhan dia injak-injak, tidak dia hargai. Termasuk kami
hamba Tuhan, banyak hamba Tuhan yang menginjak-injak janji Tuhan.
Hosea 8:2-3
8:2 Kepada-Ku mereka berseru-seru: "Ya Allahku,
kami, Israel mengenal Engkau!"
8:3 Israel telah menolak yang baik -- biarlah musuh
mengejar dia!
Ini
mengakibatkan umat Tuhan menjalankan praktek yang salah dan hamba Tuhan itu
maka rezeki dari dosa umat.
Maleakhi 2:8-9
2:8 Tetapi kamu ini menyimpang dari jalan; kamu
membuat banyak orang tergelincir dengan pengajaranmu; kamu merusakkan
perjanjian dengan Lewi, firman TUHAN semesta alam.
2:9 Maka Aku pun akan membuat kamu hina dan rendah
bagi seluruh umat ini, oleh karena kamu tidak mengikuti jalan yang Kutunjukkan,
tetapi memandang bulu dalam pengajaranmu.
Kita
harus memperhatikan ini, biarlah tubuhmu, jiwamu dan rohmu terbuka di hadapan
Tuhan. Suatu ketetapan janji Tuhan, pasti apa yang dijanjikan Tuhan dalam
Alkitab akan menjadi berkat bagi saudara. Oleh sebab itu pengenalan saudara
harus bertumbuh dalam Tuhan. Jangan jadi orang Kristen yang hanya puas lahir
baru, tidak menuju pada kematangan rohani. Hanya lahir baru, kanak-kanak rohani
tetapi tidak meneruskan perjalanan untuk matang rohani.
Di
tengah-tengah korban tadi ada obor yang menyala. Jadi jika benar-benar tubuh,
jiwa dan roh kita terbuka di hadapan Tuhan akan nampak anak Tuhan itu, suami
itu, isteri itu, anak itu akan berkobar-kobar di hadapan Tuhan. Karena dia
terbuka, tidak ada yang dia tutupi.
Tetapi
kalau pikirannya kusut, tidak terbuka, ada hal-hal yang terselubung dalam
dirinya sehingga rohaninya tidak akan bernyala-nyala, tidak berkobar-kobar. Nanti
dia seperti buah ara yang mentah yang gugur. Ketika Yesus datang, ketika Anak Domba itu tampil dia
akan ketakutan. Mulai dari raja-raja dan pembesar-pembesar yang diminta Tuhan untuk memuji Tuhan
tetapi malah melawan Tuhan.
Hari-hari
terakhir ini banyak terjadi perlawanan terhadap Tuhan. Orang Kristen, pergi
gereja tetapi dia melawan Firman. Firman Tuhan ajar begini, yang dia lakukan
begitu. Ketika ditunjuk bahwa itu salah, malah dia lawan yang memberitakan.
Itulah orang yang bagaikan buah ara yanng mentah yang gugur ditiup angin yang
kencang. Ini jangan terjadi pada kita karena orang seperti itu nasibnya
mengerikan. Dia tidak tahan menghadap kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang
kedua. Kedatangan Tuhan sudah dekat, bukan berarti saya katakan tahun depan
tetapi yang pasti Tuhan ajar supaya kita selalu siap. Karena waktu bagi kita
kata Tuhan selalu ada.
Ketika
ibu dan saudara-saudara Yesus berkata kepada Yesus “ayo kembali ke Yerusalem
jangan di sini” maka Yesus menjawab “bagimu selalu ada waktu tetapi waktuKu
belum tiba”.
Yohanes 7:5-6
7:5 Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak
percaya kepada-Nya.
7:6 Maka jawab Yesus kepada mereka: "Waktu-Ku
belum tiba, tetapi bagi kamu selalu ada waktu.
Bagi
kita selalu ada waktu, bisa besok, bisa besok lusa, bisa sebentar malam, kita
tidak tahu. Tetapi Yesus tahu waktuNya belum tiba sebab nanti beberapa tahu
kemudian baru Dia disalib. Namun Daud berdoa “beri tahu ajalku supaya aku tahu
bahwa hidup ini hanya fana”.
Tetapi
anak muda merasa gagah dan kuat kemudian dia obral hidupnya. Dia tidak tahu waktunya
kapan. Daud saja meminta supaya Tuhan memberitahu
waktu ajalnya. Kita ini tahu masa akhir hidup kita. Ada dua hal, hidup kita
berakhir saat Yesus datang kembali. Yang kita rindukan bertemu Yesus.
Tetapi bisa juga akhir hidupmu sebentar, besok, lusa atau minggu depan atau
tahun depan, kita tidak tahu.
Oleh
sebab itu pegang pengajaran dan berhentilah perang-perang dalam rumah tangga.
Jangan sampai ada hal-hal yang terjadi lagi. Sudah banyak kita dengar Firman, kita
catat, sudah penuh satu lemari tetapi mana prakteknya! Firman Tuhan katakan
“raja-raja dan pembesar pujilah akan Aku. Berarti Tuhan minta ada praktek
Firman, jangan cuma sekedar kita menjadi umat Tuhan yang tidak praktek Firman.
Mazmur 39:5
39:5 "Ya TUHAN, beritahukanlah kepadaku ajalku,
dan apa batas umurku, supaya aku mengetahui betapa fananya aku!
Mau
sombong apa kita. Raja Daud seorang raja, dia kaya tetapi dia tahu dia fana.
Kita ini bagaimana, apakah kita melampaui raja Daud? Tetapi raja Daud selalu memuji-muji Tuhan “lebih baik aku
ada di rumah Tuhan dari pada ribuan hari ada di luar”.
Mazmur 27:4
27:4 Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang
kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan
menikmati bait-Nya.
Ini
raja yang suka memuji Tuhan. Raja Daud diangkat oleh Tuhan pada usia 30 tahun.
Dan 40 tahun lamanya dia memerintah. Total usianya 70 tahun lalu dia meninggal.
Kalau kami di sini ada beberapa orang yang sudah melewati usia 70 tahun. Saya
berterima kasih kepada Tuhan sudah melampaui usia raja Daud. Saya rindu saya
berakhir bersama Yesus datang. Bukan berakhir sebentar, esok atau lusa, bukan
itu yang saya minta. Saya minta “Tuhan biarlah hidupku sampai saat Engkau
datang jika Tuhan izinkan”. Sebabnya jemaat Tuhan perhatikanlah hidupmu
hari-hari terakhir ini.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|