Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yeremia 6:1-6
6:1 Larilah mengungsi, hai orang-orang Benyamin, dari
tengah-tengah Yerusalem! Tiuplah sangkakala di Tekoa, dan naikkanlah asap
sebagai tanda di atas Bet-Kerem! Sebab malapetaka telah mengintai dari utara,
yakni suatu kehancuran besar.
6:2 Adakah puteri Sion sama seperti padang yang
paling disukai,
6:3 sehingga gembala-gembala mendatanginya beserta
kawanan ternak mereka? Mereka telah memasang kemah-kemahnya sekelilingnya,
masing-masing memakan habis apa yang didapatnya.
6:4 "Persiapkanlah perang melawan dia; ayo,
marilah kita maju menyerang pada tengah hari!" "Celakalah kita, sebab
matahari sudah lingsir, bayang-bayang senja hari sudah memanjang!"
6:5 "Ayo, marilah kita maju menyerang pada waktu
malam dan merusakkan puri-purinya!"
6:6 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam:
"Tebanglah pohon-pohonnya dan timbunlah tanah menjadi tembok terhadap
Yerusalem! Itulah kota yang harus dihukum! Hanya penindasan saja di dalamnya!
Ada
beberapa hal yang harus dibersihkan karena ini dalam bentuk ancaman, belum eksekusi.
Karena masih ada tawaran pada ayat 8. Jika mereka menerima pengajaran maka
Tuhan tidak akan menarik diri dari tengah-tengah mereka. Ini adalah tawaran
Tuhan. Sekalipun Tuhan sudah mengancam dan memberitahu, sampai ancaman ini
memekakan telinga, tetapi masih ada himbauan. Pada ayat 8 dikatakan dalam
terjemahan lama “terimalah pengajaran” dan dalah terjemahan baru “terimalah
hajaran”
Yeremia 6:8 (Terjemahan Lama)
6:8 Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku
jangan menarik diri dari padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi,
menjadi negeri yang tidak berpenduduk!"
Kesimpulannya
Tuhan mau membersihkan. Apa yang terjadi pada Israel dahulu adalah pelajaran
dan hiburan bagi kita yang hidup pada akhir zaman.
Roma 15:4
15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu, telah
ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada
pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.
Jadi
kisah-kisah Israel ditulis dan bagaimana keadaan mereka untuk menjadi
pembelajaran bagi kita.
I Korintus 10:6,11
10:6 Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi
kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang
jahat seperti yang telah mereka perbuat,
10:11 Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh
dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di
mana zaman akhir telah tiba.
Untuk
memulihkan status Israel yang saat itu sedang terancam yang akan dihancurkan
oleh Tuhan dan Tuhan izinkan bangsa dari utara untuk melibas habis mereka. Maka
yang bertanggung jawab di sini untuk menyadarkan dan mengingatkan mereka adalah
figur hamba Tuhan. Walaupun kami sudah berupaya menyampaikan, terpergantung
dari orang itu mendengar dan menerima atau tidak. Tentu saat disampaikan semua
mendengar. Tetapi menerima dan melakukan itu tergantung masing-masing.
Yang
menjadi tokoh sentralnya di sini adalah Yeremia. Yeremia ini statusnya imam
karena dia keturunan Lewi, berarti Yeremia ini memiliki Firman pengajaran.
Yeremia disebut nabi, berarti Yeremia memiliki Firman nubuatan. Ini ciri tokoh
sentral yang akan dipakai oleh Tuhan untuk memulihkan Israel, diperkecil
Yerusalem, lebih dipersempit Sion karena Sion ada di dalam Yerusalem.
Ada 7
perkara yang perlu dipulihkan. Kalau ini tidak dipulihkan berarti eksekusi akan
dijalankan, hukuman akan dilangsungkan oleh Tuhan. Jika pemulihan ini diterima
oleh mereka, Tuhan urung murka. Jadi
murka itu datang karena ketika Tuhan berencana, memakai figur, memakai hamba
Tuhan yang memiliki Firman pengajaran dan Firman nubuatan untuk memulihkan
tetapi mereka menolak sehingga mereka berjalan menuju kebinasaan. Jika anak
Tuhan itu menerima maka mereka berjalan dalam tanda kemenangan dilindungi oleh Tuhan.
Amsal 27:12
27:12 Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi
orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka.
Kita
sekarang disuruh memilih, kita mengkondisikan diri kita di mana. Apakah saya
meneruskan praktek-praktek yang semestinya harus dibersihkan sehingga murka
Tuhan jatuh. Atau saya mau stop dari praktek itu sehingga damai sorga menjadi
bagianku. Itu terpergantung orang itu sendiri mengkondisikan diri. Olehnya saya
himbau dalam nama Yesus, kondisikan dan posisikanlah dirimu rela ditegur,
disucikan dan dipulihkan supaya murka tidak jadi turun pada kita.
Memang
akhir zaman ini Alkitab mengatakan ada 21 murka Allah yang akan turun. 21 murka
itu sudah diatur oleh Tuhan tetapi itu bisa bertambah. Mengapa bertambah? Sebab
umat Tuhan menambah Firman. Jika umat Tuhan menambah Firman, tidak lagi dalam
koridor Firman dalam penyajiannya dalam gereja, maka Tuhan katakan “Aku akan
tambah hukumanmu”. Jika dikurangi maka kita akan kehilangan yang dijanjikan
oleh Tuhan.
Ulangan 4:2
4:2 Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan
kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada
perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu.
Ulangan 12:32
12:32 Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu
lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya.
Amsal 30:6
30:6 Jangan menambahi
firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.
Pengkhotbah 3:14
3:14 Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah
akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi;
Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia.
Wahyu 22:18-19
22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar
perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan
sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya
malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.
22:19 Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari
perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya
dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab
ini."
Ada 5
tempat di mana Tuhan melarang menambah dan mengurangi Firman. 5 adalah angka
kemurahan. Kalau kita diingatkan oleh Tuhan dengan 5 ayat ini supaya tidak
menambah dan mengurangi Firman berarti kita ditawari kemurahan. Jika ditolak
maka sama
dengan undang bahaya.
Yeremia
adalah figur yang disebut imam, berarti memiliki Firman pengajaran. Dia disebut
juga nabi, berarti figur yang memiliki Firman nubuatan. Kami hamba Tuhan harus
memasukan diri dalam koridor ini, kami harus mantap dalam Firman pengajaran dan
mantap dalam Firman nubuatan, apa-apa yang akan terjadi di depan agar kami bisa
menyampaikan kepada umat Tuhan, bahwa inilah yang akan terjadi, gereja Tuhan
begini jalannya, ini gereja palsu, ini gereja benar, ini Yerusalem, ini Babel.
Jadi kami harus lebih dahulu mengerti ini.
Apalagi
dalam Wahyu 1:20 gembala itu disebut Malaikat.
Wahyu 1:20
1:20 Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat
pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah
malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."
Malaikat
itu tahu bagaimana kondisi Babel dan bagaimana kondisi Yerusalem, jadi dua-dua harus dia
tahu. Kami harus tahu gerakan ini dan muatannya begini muaranya Babel. Kalau
gerakan ini dan muatanya begitu muaranya Yerusalem Baru. Jadi tugas kami
menyetop orang berjalan ke Babel agar dialihkan ke Yerusalem Baru. Dan tugas
kami mengingatkan orang yang berjalan ke Yerusalem bahwa ini panutannya, ini
Firman, supaya jangan sampai salah. Itu tanggung jawab kami.
Di
sini memang Tuhan sudah ancam jika dihubungkan dengan Yehezkiel 4:1-2 dan
Yeremia 32:24.
Yehezkiel 4:1-2
4:1 "Engkau, anak manusia, ambillah sebuah batu
bata, letakkan di hadapanmu dan ukirlah di atasnya sebuah kota, yaitu
Yerusalem.
4:2 Ukirlah kota itu dalam keadaan terkepung: dirikan
sebuah benteng pengepungan, timbun pula tanah menjadi tembok pengepungan,
tempatkan perkemahan tentara dan susun alat-alat pendobrak sekeliling kota itu.
Yeremia 32:24
32:24 Sesungguhnya, tembok-tembok pengepungan yang
dipakai untuk merebut kota telah sampai mendekatinya; oleh karena pedang,
kelaparan dan penyakit sampar maka kota itu telah diserahkan kepada orang-orang
Kasdim yang memeranginya. Maka apa yang Kaufirmankan itu telah terjadi;
sungguh, Engkau sendiri melihatnya.
Ternyata
peringatan Tuhan ini terhadap orang Israel, Yerusalem dan Sion yang tidak mau
disunat telinganya. Mereka sudah enjoy dengan dosa, mereka sudah senang dengan cara
itu. Sehingga terpaksa Tuhan lakukan hukuman seperti dalam Yehezkiel 4:2 dan
Yeremia 32:24. Bukan karena Tuhan benci atau tidak sayang, tetapi mereka sudah keterlaluan, dilawati Tuhan tetapi tidak peduli.
Untuk
kita sekarang, yang harus dibersihkan dari kita adalah
1.
Roh
penindasan.
Yeremia 6:6
6:6
Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: "Tebanglah pohon-pohonnya dan
timbunlah tanah menjadi tembok terhadap Yerusalem! Itulah kota yang harus
dihukum! Hanya penindasan saja di dalamnya!
Roh penindasan ini
ditaruh Tuhan pada urutan awal yang memancing Tuhan menurunkan hukuman. Ini
harus dibersihkan dalam gereja. Kita
lihat penindasan-penindasan ini bagaimana bentuknya dan apa makna-makna
rohaninya bagi kita. Mengapa? Sebab Alkitab mengatakan Tuhan tidak pernah
menindas, hanya orang yang merasa berkuasa yang suka menindas. Dan itulah ciri
khas Israel, ciri khas Yerusalem. Baik penguasa dalam ketegori rohani yaitu ibadah
dan penguasa yang duniawi sama modelnya, mereka menindas, ada roh penindasan.
Pengkhotbah 4:1
4:1 Lagi
aku melihat segala penindasan yang terjadi di bawah matahari, dan lihatlah, air
mata orang-orang yang ditindas dan tak ada yang menghibur mereka, karena di
fihak orang-orang yang menindas ada kekuasaan.
Mereka tidak berdaya
karena ada di dalam genggaman si penguasa. Jadi penindasan ini terkait kepada penguasa itu harus
dibereskan. Dalam hal apa penindasan-penindasan yang perlu kita perhatikan agar
jangan sampai kita menjadi orang Kristen yang menindas.
Jangan kita katakan
“tidak ada penguasa yang menindas saya”. Tetapi saya mau katakan mungkin dirimu
sendiri yang menjadi penindas diri sendiri. Ini berbahaya. Artinya kita tidak
memberikan kesempatan yang segar untuk bagaimana menjalin hubungan dengan Tuhan.
Jiwa kita menjerit tetapi kita tindas. Dia ingin makan Firman tetapi tidak kita
bawa. Jiwa tidak mungkin sampai di sini kalau tidak pakai sarana yaitu tubuh.
Roh tidak akan sampai di sini kalau tidak pakai sarana tubuh. Jadi jiwa dan roh
menjerit jika tubuh mengabaikan seruannya “saya mau makan Firman, saya mau ketemu
dengan Tuhan”. Tetapi kita sudah menjadi penindas. Siapa penindas? Tubuhmu,
dagingmu menjadi penguasa. Ini yang berbahaya.
Jika saudara itu hari
ibadah, jika saudara ada hari pertemuan kudus, bukan karena kita yang kudus
tetapi karena hadirnya Tuhan lewat adanya berita Firman membuat kita kudus,
kita manfaatkan. Jangan jiwa dan rohmu ditindas oleh dagingmu sendiri. Ini yang
berat akhir zaman ini, ini bernubuat, termasuk untuk diriku.
Jangan anggap mudah kita berbicara “aku tidak
menindas”. Jangan terlalu cepat kita berkata “aku tidak mau pergi” jangan! Kita
harus berdoa mohon kemurahan Tuhan. Yang harus kita hargai adalah jiwa yang
merindu makan dan roh yang merindu makan. Tetapi mereka tidak bisa makan kalau
tubuh tidak membawa mereka dalam ibadah. Yang menindas adalah tubuh, yang menjadi
penguasa sebenarnya adalah tubuh kita. Apa yang dia tindas?
Maleakhi 3:5
3:5 Aku
akan mendekati kamu untuk menghakimi dan akan segera menjadi saksi terhadap tukang-tukang
sihir, orang-orang berzinah dan orang-orang yang bersumpah dusta dan terhadap
orang-orang yang menindas orang upahan, janda dan anak piatu, dan yang mendesak
ke samping orang asing, dengan tidak takut kepada-Ku, firman TUHAN semesta
alam.
Yang ditindas:
a)
Orang
upahan
Secara
hurufiah, menindar orang upahan adalah:
Yakobus 5:1-6
5:1 Jadi
sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara
yang akan menimpa kamu!
5:2
Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat!
5:3 Emas
dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu
dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada
hari-hari yang sedang berakhir.
5:4
Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari
buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan
semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu.
5:5
Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan
hatimu sama seperti pada hari penyembelihan.
5:6 Kamu
telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan
kamu.
Artinya
menindas orang upahan adalah menahan hak orang, ingin menghancurkan orang
sekalipun jerih lelahnya ada. Orang sudah berjerih lelah untuk kepentingannya
tetapi haknya dia tahan. Dalam
gereja jangan kita pikir tidak ada. Kami hamba Tuhan jangan berpikir tidak
begini, kita bisa melakukan ini, hak orang kita telan.
Kadang
haknya Tuhan kita tahan dan kita rampas. Berarti kita menjadi penguasa. Tidak
membawa diri kita dibawa penguasaan sorga. Kalau sorga yang menguasai kita maka
otomatis kita punya perhatian adalah sorga. Tetapi kalau penguasa itu pindah
pada daging kita maka hak orang kita rampas, kita menjadi penindas.
Ini
yang jangan terjadi, itu harus dibersihkan, karena kita dikondisikan oleh
Firman untuk menjadi Yerusalem Baru yang disebut Mempelai Wanita. Kalau bicara
Yerusalem Baru itu sama dengan bicara Mempelai Wanita. Kita dikondisikan ke
sana maka kita harus dibersihkan.
Wahyu 21:2,9-10
21:2 Dan
aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah,
yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
21:9
Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang
penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku,
katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin
perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10
Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi
dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga,
dari Allah.
Yerusalem
digambarkan seperti pengantin perempuan berdandan untuk suaminya. Kita mau
dikondisikan ke sana maka harus dibersihkan dari roh penindasan. Yang daging menindas yang rohani.
Satu
ketika Sara melihat Ismael mengejek-ejek Ishak, hati Sara menjadi sebal lalu
melapor kepada Abraham agar mengusir Ismael. Dalam surat Galatia dikatakan
perempuan itu yaitu Hagar beserta anaknya yaitu Ismael harus disuruh keluar
karena menindas yang rohani. Yang jasmani menindas yang rohani, itu sebabnya
disuruh pisah. Ini jangan kita praktekkan terus, ini harus kita stop.
Banyak
orang tanpa tidak sadar dia sudah menjadi penindas, ibadah tidak aktif,
pelayanan tidak aktif, itu sudah penindasan. Kalau itu dibiarkan maka murka
Allah akan datang. Sekarang masih ancaman, supaya kita tidak membuahkan hukuman
maka harus bersih dari roh penindasan.
b)
Janda
Di
sini banyak janda secara jasmani, tetapi yang berat janda secara rohani. Yerusalem
itu bagaikan seorang janda.
Ratapan 1:1
1:1 Ah,
betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai! Laksana seorang jandalah ia,
yang dahulu agung di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu ratu di antara
kota-kota, sekarang menjadi jajahan.
Dulu
mungkin kita berjaya, dulu kita aktif dan setia, tetapi awas! Di makan waktu
rohani anda bisa jadi janda. Janda berarti putus hubungan dengan suami (kepala). Siapa kepala kita? Adalah Yesus. Prakteknya dalam gereja, Yesus dalam
bentuk Firman pengajaran. Itulah kepala kita, kepala kita adalah Firman
pengajaran, adalah Yesus. Jangan coba putus dengan Dia. Artinya untuk
merekatkan diri kita kepada Yesus perlu Firman pengajaran.
Kadang rohaninya
sudah janda tetapi tidak mau dikoreksi dan dibersihkan. Sialnya lagi kalau seperti
janda Babel, sampai dikatakan janda genit! Tetapi Babel merasa tidak janda. Namun
di mata Tuhan dia janda genit, janda yang suka dimanja. Makanya Babel itu
dijunjung oleh binatang, dijunjung oleh roh dajal, ditaruh di atas kepala.
Tetapi satu waktu Tuhan akan rubah hatinya sehingga dia binasakan wanita itu, dia bakar dan sisanya
dia makan habis.
Untuk
kita sekarang, kita periksa apakah kita janda rohani? Apakah hubungan kita
dengan Tuhan Yesus makin lestari karena diatur oleh Firman pengajaran? Gereja
tanpa Firman pengajaran itu janda. Jika kita menerima Firman pengajaran berarti
Tuhan Yesus sebagai kepala lekat dengan kita dan kita tidak janda.
Yeremia 6:8
6:8
Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku jangan menarik diri dari
padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi, menjadi negeri yang tidak
berpenduduk!"
Kepada
Israel Tuhan katakan “Aku suamimu, penebusmu, penciptamu”. Suami kita luar
biasa, Dia yang menciptakan langit dan bumi. Saya menempatkan diri sebagai anggota
Tubuh Kristus, sebagai calon Mempelai Wanita,
maka pasti Yesus (Kepala) peduli dengan apa yang saya butuhkan, Dia pasti
mengadakan.
Yesaya 54:5
54:5
Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam
nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut
Allah seluruh bumi.
Dia
Pencipta semesta alam. Masakan kebutuhan jasmani tidak diberikan kepada saya, kalau perlu
Tuhan kirimkan dendeng rusa untuk dimakan. Apa yang saudara ragukan, suamimu
luar biasa. Makanya jangan janda rohani! Tanpa Firman pengajaran berarti kita
putus dengan suami, putus dengan Tuhan.
Untuk
mentautkan kepala dan tubuh, untuk mentautkan suami dan isteri perlu Firman
pengajaran. Tergantung dari orang yang mengapresiasi, kalau dia terima maka Yesus
suaminya dan orang itu tetap tubuhNya/ Mempelai WanitaNya. Alkitab mengatakan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga
dan gereja adalah Mempelai WanitaNya, tetapi keduanya itu ditautkan oleh Firman
pengajaran. Firman pengajaran akan menjaga lestari hubungan kita dengan Dia.
Kalau
dalam gereja tidak ada Firman pengajaran, apalagi khotbah hanya 15 menit, itu
janda di hadapan Tuhan, tidak akan ketemu Yesus. Apalagi kalau dengar Firman
sudah muring-muring, itu sudah janda genit! Jangan saudara tindas rencana Allah
dalam diri saudara untuk menjadikan saudara Mempelai WanitaNya.
Dulu
Yerusalem agung, tetapi sekarang laksana janda.
Ratapan 1:1
1:1 Ah, betapa
terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai! Laksana seorang jandalah ia, yang
dahulu agung di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu ratu di antara kota-kota,
sekarang menjadi jajahan.
Berarti
terjadi eksekusi. Sebenarnya Tuhan tidak mau menghukum kalau mereka menerima
pemulihan. Tetapi karena tidak mau maka akhirnya Tuhan hukum, Tuhan tinggalkan
mereka dan jadilah janda mereka.
Di
dalam jemaat ini adalah tanggung jawab saya sebagai gembala. Saya harus punya Firman pengajaran dan Firman
nubuatan untuk didrop dalam jemaat. Tergantung kita terima atau tidak. Kalau mau
tidak janda sambutlah Firman, kalau mau jadi janda tolaklah Firman pengajaran. Kalau
ditolak maka Tuhan akan tarik diri, berarti hubungan suami isteri itu putus.
Dan benar dalam Yeremia pasal 3 Tuhan kirimkan surat cerai kepada isterinya itu.
Karena Tuhan tunggu-tunggu mereka tidak mau bertobat, akhirnya Tuhan kirimkan
surat cerai. Tetapi Tuhan tidak murka untuk selama-lamanya, Tuhan kembali
terkenang dan menghimbau mereka “kembalilah kepadaKu. Asal akui kesalahanmu,
Aku tidak akan muram untuk selama-lamanya”. Jadi suami kita luar biasa, itulah
kepala kita, Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Dia selalu ingat kita sebab itu mari kita mencintai Tuhan lebih dari segalanya.
c)
Piatu
Banyak
orang menindas orang piatu, tetapi tidak sadar menindas. Piatu berarti sudah
tidak punya ibu.
I Tesalonika 2:7
2:7
Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan
merawati anaknya.
Yang
merawat di sini adalah ibu, ibu di sini adalah gembala. Makanya gembala tampil
dalam 2 kepribadian, mengajar sebagai bapa dan merawat anak sebagai ibu. Jika
jemaat Tuhan tidak membawa dirinya digembalakan berarti dia piatu.
Kalau
sudah piatu berarti dia sendiri sudah menindas dirinya karena tidak mau membawa
dirinya digembalakan, untuk dirawat rohaninya. Sekarang dipertanyakan, saudara
jatuh di tangan gembala yang bagaimana. Apakah saudara bisa merawat diri
sendiri? Kalau bisa merawat diri sendiri tidak perlu Roh Kudus melantik gembala.
Untuk apa dilantik gembala? Untuk merawat dan memelihara anak-anak Tuhan.
Jika
anak Tuhan itu baik usianya sudah lanjut, atau masih muda, atau masih
anak-anak, tetapi kalau sudah tidak suka digembalakan maka dia sudah menjadi
penindas piatu, penindas dirinya sendiri. Ini bahaya akhir zaman ini. Makanya
bawa diri di dalam penggembalaan.
Gembala
itu dilantik oleh Tuhan sesudah Yesus bangkit dari kubur. Roh Kudus meneruskan
pelantikan ini dan ada syaratnya. Jangan salah menggunakan Kisah para Rasul
20:28 lalu berpikir “kalau kita beribadah nanti ada gembala yang berbicara yang
digerakan oleh Roh Kudus”, langsung spontan seperti itu, hal ini keliru.
Sementara
syarat pertama seorang gembala itu adalah suami, berarti dia seorang laki-laki.
Kalau Alkitab memberikan syarat gembala harus laki-laki, kenapa dalam gereja
yang jadi gembala banyak perempuan! Itu menambah dan mengurangi Firman namanya!
Karena apa? Karena kepentingan-kepentingan lahiriah yang dikejar, bukan lagi
soal menjadi Mempelai, bukan lagi soal mau ketemu Yesus yang mereka kejar. Yang
penting mereka bisa meraup dunia ini dengan cara seperti itu.
Jangan
sampai gereja itu piatu, maka harus ada gembala yang merawat. Berarti gereja
seperti itu tidak piatu karena ada ibu yang merawat mereka yaitu gembala. Dalam
ayat yang berikutnya dikatakan gembala bagaikan bapa yang mengajar.
I Tesalonika 2:11
2:11
Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap anak-anaknya, telah menasihati
kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,
Jika
ada yang meneruskan yang salah, satu waktu dia akan menemukan dirinya ada di
Babel. Sebagai hamba Tuhan, sebagai gembala, saya bertanggung jawab menghentar
jemaat sampai di Yerusalem Baru, bukan di Babel. Sialnya lagi kalau yatim. Kalau sudah yatim, kehilangan
ayah, berarti kehilangan kesempatan untuk dewasa rohani. Kita mau didewasakan
oleh Tuhan, dirawat oleh gembala. Lewat penggembalaan kita diajar untuk dewasa
rohani. Kalau yatim piatu berarti kehilangan perawatan dan kehilangan
kesempatan untuk sempurna.
d)
Orang
asing
Ada yang mau melayani orang asing, ada yang tidak
mau melayani.
Matius 25:35,43
25:35
Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi
Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan;
25:43 ketika
Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang,
kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak
melawat Aku.
Kepada
domba-domba, persoalan orang asing ini ditaruh pada urutan akhir. Kepada
kambing, persoalan orang asing ini ditaruh pada urutan awal. Jemaat yang
dikategorikan seperti domba mau melayani orang asing, tidak mereka tindas.
Jemaat yang dikategorikan seperti kambing, menindas orang asing dan tidak mau
melayani orang asing.
Matius 25:32-33
25:32
Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka
seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
25:33
dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di
sebelah kiri-Nya.
Domba
di sebelah kanan karena ada hubungannya dengan Yerusalem Baru.
Mazmur 137:5
137:5 Jika aku melupakan
engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!
Kambing
itu di sebelah kiri, itulah kehidupan yang hanya mengejar kehormatan dan
kekayaan. Tidak ada hubungannya dengan Yerusalem Baru, tidak ada hubungannya
untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Baginya beribadah dan melayani itu yang
penting adalah kehormatan dan kekayaan.
Yang
mengejar kekayaan dan kehormatan ini tidak ada pelayanan kepada orang asing.
Melayani orang asing artinya pelayanan cuma-cuma, pelayanan tanpa menuntut
upah. Kita melayani saja, jangan ditindas, karena berbahaya. Jika anak-anak
Tuhan mengkondisikan diri disebelah kanan pasti selalu menawarkan diri untuk
melayani biarpun tidak diupah. Tetapi bukan berarti Tuhan tutup mata karena Tuhan itu adil, Dia
tidak akan lupa apa yang kita lakukan.
Ibrani 6:10
6:10
Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu
yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang
kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang.
Tidak
mungkin Tuhan lupa pekerjaan kita, Dia adil. Kalau Tuhan katakan Dia adil, mana
mungkin tidak dibalas. Dari pihak kita tidak mengharapkan tetapi dari pihak
Tuhan pasti membalas. Tidak mungkin tidak pakai sandal, tidak pakai sepatu,
tidak pakai baju. Tuhan tahu, yang Tuhan lihat adalah hati kita, ikhtiar kita,
kemaun kita untuk melayani Dia, orang asing itu, jangan ditindas. Ini yang
harus dibersihkan dari kehidupan kita.
Kenapa
ditekankan yang kiri itu kambing dan domba di sebelah kanan? Yang di kiri hanya
mengejar kekayaan dan kehormatan.
Amsal 3:16
3:16
Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.
Yang
di sebelah kanan hubungannya dengan Yerusalem Baru.
Mazmur 137:5
137:5
Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan
kananku!
Melayani
tanpa ada hubungannya untuk mengkondisikan gereja menjadi mempelai, itu tangan
kanan yang kering. Makanya tidak bisa melayani dengan pelayanan cuma-cuma.
Tidak ada ikhtiar, tidak ada keikhlasan, tidak ada ketulusan. Kalau seperti
ini, apa yang kelak terjadi dalam diri kita. Makanya Tuhan katakan jangan kamu
menindas mereka.
Maleakhi 3:5
3:5 Aku
akan mendekati kamu untuk menghakimi dan akan segera menjadi saksi terhadap
tukang-tukang sihir, orang-orang berzinah dan orang-orang yang bersumpah dusta dan
terhadap orang-orang yang menindas orang upahan, janda dan anak piatu, dan yang
mendesak ke samping orang asing, dengan tidak takut kepada-Ku, firman TUHAN
semesta alam.
Kenapa mereka berani
berbuat begitu? Karena mereka tidak takut akan Tuhan. Mereka jago dihadapan
Tuhan, perkasa di dalam dosa di hadapan Tuhan. Ini merepotkan kita gereja Tuhan
yang hidup akhir zaman ini.
Orang upahan, janda,
piatu dan orang asing ini dikategorikan orang lemah. Kalau kondisi ini ada pada
saudara lalu saudara abaikan, itu berarti menindas dan Alkitab mengatakan itu menghina
Pencipta! Makanya Tuhan tersinggung, Dia dihina. Itu sebabnya Tuhan siapkan satu paket hukuman karena Dia
dihina.
Amsal 14:31
14:31
Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh
belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia.
Kalau saudara abaikan,
hak orang saudara tahan, apalagi haknya Tuhan, itu berarti menghina Tuhan.
Saudara tidak peduli Firman Pengajaran itu sudah menindas janda berarti
menghina Tuhan. Saudara menindas piatu,
berarti tidak butuh penggembalaan, itu menghina Tuhan. Saudara menindas asing,
hanya mengejar kekayaan dan penghormatan, tidak ada pelayanan kepada orang
asing, itu berarti menghina Tuhan.
Penghinaan kepada Tuhan
bukan berarti kita memaki-maki.
Tetapi dengan cara-cara seperti ini berarti sudah menghina Tuhan. Saudara tidak
butuh Firman pengajaran berarti menghina Tuhan. Saudara menahan hak orang lain,
menahan haknya Tuhan, itu berarti menghina Tuhan. Saudara merasa tidak butuh
membawa diri dalam penggembalaan untuk dirawat rohanimu lewat Firman
pengajaran, Tuhan menganggap hidup itu menghina Dia. Sekali-kali jangan terjadi
di dalam kehidupan kita.
Iblis bukan iblis kalau
dia tidak berupaya menggoncang, banyak cara dia cari celah untuk menghancurkan. Tetapi saya
berdoa “Tuhan, saya mau mengasihi dan mencintai Engkau apapun yang saya hadapi.
Tolong saya, kuatkan saya”. Itu sebabnya saya katakan kepada isteri dan
anak-anak, topanglah pelayanan. Jika kita bergerak dan berjalan, pokoknya
berjalanlah dalam kemurahan Tuhan, kita mau melayani Dia. Sehingga kita gereja
Tuhan benar-benar tampil tanpa penindas. Kita dibersihkan oleh Tuhan dari roh
penindas ini.
Yakobus 1:27
1:27
Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah
mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga
supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.
Artinya orang yang hadir
dalam ibadah/ pelayanan dia
harus selalu mengoreksi dirinya jangan sampai jadi janda dan yatim piatu. Itu
ibadah yang benar! Kalau hanya soal pergi ke panti asuhan, semua orang dunia
bisa melakukan, tetapi persoalan rohanimu bagaimana. Biarpun saudara membawa 1
truk beras di panti asuhan, tidak bisa mengkatrol rohani saudara. Itu memang
perbuatan sosial yang juga patut kita
lakukan.
Kita bersyukur kalau kita
ada dalam didikan dan tuntunan Firman dari hari ke hari dalam menanti
kedatangan Tuhan kedua kali. Sekalipun bencana terus menerus di mana-mana, kita pasti akan dilindungi oleh
Tuhan.
2.
Yeremia 6:7
6:7 Seperti
mata air meluapkan airnya, demikianlah kota itu meluapkan kejahatannya.
Kekerasan dan aniaya terdengar di dalamnya, luka dan pukulan selalu ada
Kulihat.
Ini air mancur kejahatan.
Air mancur kejahatan ini luar biasa. Namanya air mancur itu berarti nonstop. Dan dikatakan sudah menjadi
pemandangan setiap saat di hadapan Tuhan. Bagaimana untuk menghentikan
kejahatan ini yang sudah bagaikan air mancur? Kalau namanya air mancur,
siapapun yang mendekat kena ciprat. Saudara bisa bayangkan bagaimana kejahatan
di Yerusalem saat itu sampai Tuhan gambarkan seperti air mancur. Hari-hari
terakhir ini lebih hebat lagi karena sarana dan prasarana di gelar di dunia ini
untuk mempermulus
soal kejahatan.
Siapa yang bisa menangani
ini? Tuhan pakai tokoh (hamba Tuhan) yang punya Firman nubuatan dan Firman pengajaran untuk menghentikan kejahatan.
Kalau air mancur kejahatan berarti semua basah, lama kelamaan tanah di
sekitarnya menjadi lembek dan akhirnya bergeser. Kalau kejahatan makin membual
maka nikah rumah tangga mulai bergeser satu sama lain.
Hari-hari terakhir ini
semua sudah dilegalkan, kejahatan sudah dilegalkan. Kalau bicara ini pasti
polisi akan berkata “siapa yang legalkan!”. Tetapi prakteknya bagaimana?
Dilarang main judi, siapa yang turunkan peraturan itu, malah mereka sendiri
yang mengawal.
Buka mata, lihat
kejahatan sekarang. Kalau dulu setelah membunuh selesai, sekarang dimutilasi
lagi. Dulu membunuh satu orang, sekarang membunuh satu keluarga. Dan bermacam
ragam kejahatan sekarang yang begitu mencuat bagaikan air mancur. Jika kita
tidak mengalami pembersihan lewat Firman pengajaran maka kita bisa terlibat,
siapapun dia. Tidak peduli dia gembala atau anak gembala. Bahkan banyak terjadi
selingkuh antara gembala dengan jemaat. Ini kejahatan yang bagaikan air mancur! Dan dalam Yesaya pasal 3
dikatakan mereka sudah tidak malu-malu.
Yesaya 3:9
3:9 Air
muka mereka menyatakan kejahatan mereka, dan seperti orang Sodom, mereka dengan
terang-terangan menyebut-nyebut dosanya, tidak lagi disembunyikannya. Celakalah
orang-orang itu! Sebab mereka mendatangkan malapetaka kepada dirinya sendiri.
Mereka senang/gembira sekali kalau berbuat dosa. Kejahatan
itu sudah dijadikan pertandingan. “Berapa yang mabuk di kampungmu?” lalu
dijawab “kalau di desa kami hanya sembilan” yang lain menjawab “kalau di
kampung kami 20”. Sekarang ini justru kejahatan dipertandingkan. Kalau di dalam
gereja tidak ada Firman pengajaran, maka kita hancur semua. Kenapa? Karena
bangga dengan kejahatan, seperti dipertandingkan. “hebat ngana, memang
laki-laki hidung belang. Dijauhkan
Tuhan jangan kita seperti itu. Kita sumbat dengan Firman pengajaran, jangan biarkan
bertumbuh.
Itu pentingnya kalau kita
ada dalam Firman pengajaran. Ketika kita melakukan kesalahan, cepat Firman
menolong dan mengangkat kita. Jika kita mendengar Firman dan memahaminya maka
segera pertolongan Tuhan berlaku atas kehidupan saudara. Yang penting jangan
mengeraskan hati, segera mengaku.
3.
Yeremia 6:7
6:7
Seperti mata air meluapkan airnya, demikianlah kota itu meluapkan kejahatannya.
Kekerasan dan aniaya terdengar di dalamnya, luka dan pukulan selalu ada
Kulihat.
Apa makna rohani titipan
Tuhan untuk kita? Secara hurufiah dipukul babak belur, kekerasan dan
perkelahian terjadi. Arti rohaninya, betul-betul Yerusalem saat itu tidak lagi
hidup membawa diri untuk disempurnakan. Luka terus, pukulan terus, kapan mau
sempurna kalau gereja cacat terus. Luka itu cacat, pukulan itu cacat, kekerasan itu cacat, aniaya itu cacat.
Kapan mau sempurna kalau begitu terus. Kata mereka artinya menutup
peluang bagi dirinya sendiri untuk sempurna seperti Yesus. Bagaimana supaya
mencapai sempurna sama seperti Yesus.
Lukas 6:40
6:40
Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah
tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.
Kondisikan diri seperti
murid berarti terima pengajaran. Yang mengajar adalah Yesus, supaya kita sama
seperti Dia. Bagaimana kalau ada pukulan terus, luka ada terus? Berarti cacat
terus, tidak bisa sempurna. Berarti mereka tidak punya minat, tidak punya ikhtiar,
tidak punya rencana dan tidak punya kemauan untuk menjadi gereja yang sempurna.
Ini repot akhir zaman ini.
Kemurahan Tuhan
memberikan saya hikmat. Bukan untuk kepentingan diriku sendiri tetapi untuk
kepentingan jemaat. Sebab yang saya tangani adalah umat Tuhan supaya kita
dikondisikan menjadi Mempelai Wanita yang dipersembahkan dan diterima oleh
Yesus ketika Dia datang.
Roma 15:16
15:16
yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan
Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan
Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya,
yang disucikan oleh Roh Kudus.
Itu tujuan ibadah, bukan
sekedar prosesi. Tetapi tujuan ibadah supaya luka, pukulan, kekerasan, aniaya,
cacat cela itu dibenahi dan dibersihkan supaya kita menjadi Yerusalem Baru,
menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Bodoh amat kalau kita tidak berminat. Kalau
tidak punya keinginan berarti kita bawa diri
ke Babel.
Selalu mata Tuhan
melihat. Berarti Tuhan mengawasi “oo si A ini tidak mau. Si B dan si C ini
mempertahankan lukanya, pukulannya, kekerasan” akhirnya hidupnya tetap cacat
rohani.
Efesus 5:25
5:25 Hai
suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah
menyerahkan diri-Nya baginya
Kasih Yesus kepada jemaat
prakteknya dengan menyerahkan diriNya bagi jemaat, Dia rela korban nyawa di
Golgota.
Efesus 5:26
5:26
untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air
dan firman,
Dengan air Firman
pengajaran kita dibersihkan.
Efesus 5:27
5:27
supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan
cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat
kudus dan tidak bercela.
Ini yang harus menjadi
tujuan ibadah pelayanan kita. Tuhan berikan sarana dan Tuhan sedia memandikan
kita. Dia suami yang luar biasa, mau memandikan calon isteriNya, kemudian kita
malah mengelak. Padahal tujuannya dimandikan supaya kita tampil cemerlang tanpa
cacat dan kerut supaya tampil seperti Dia. Tetapi malah mengelak,
mempertahankan pukulan, mempertahankan luka, kekerasan, aniaya, sehingga cacat
terus. Kalau mempertahankan hal itu maka gereja cacat sehingga tertinggal nanti
dalam 3,5 tahun aniaya antikristus. Akhir zaman ini kita sudah harus lebih
melipatgandakan hubungan dengan Tuhan.
Berarti pada faktor yang
ketiga ini, rencana Allah untuk menyempurkana mereka, mereka tepis. Rencana
Tuhan untuk membawa diri mereka untuk menjadi kehidupan tanpa cacat cela dan
kerut, berarti menjadi mempelai, menjadi gereja Tuhan yang sempurna, mereka
tepis, mereka tidak peduli. Yang penting ada uang, ada kehormatan, itu yang utama bagi mereka. Ini yang sangat
berbahaya. Makanya jemaat Tuhan, mari kita memperhatikan tampilnya Firman
pengajaran.
4.
Yeremia 6:10
6:10
Kepada siapakah aku harus berbicara dan bersaksi, supaya mereka mau
memperhatikan? Sungguh, telinga mereka tidak bersunat, mereka tidak dapat
mendengar! Sungguh, firman TUHAN menjadi cemoohan bagi mereka, mereka tidak
menyukainya!
Telinganya tidak disunat,
tandanya mereka tidak mendengar, mereka tidak menyukai. Firman Tuhan mereka
jadikan cemooh. Bayangkan kalau keadaan gereja sudah seperti ini, sudah seperti
Israel dulu. Mereka mencemooh, bahkan Firman mereka tidak suka. Bagaimana mau
mengkondisikan gereja untuk sempurna kalau keadaan seperti ini.
Kalau ibadah hanya mau 5
menit saja, jangan lama-lama. Kalau dengar Firman yang terlalu lama dia marah,
itu berarti telinganya tidak disunat. Dan Alkitab mengatakan orang yang
telinganya tidak disunat, melawan Roh Kudus!
Kisah Para Rasul 7:51
7:51 Hai
orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu
selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.
Menentang Roh Kudus,
berarti justru kebenaran Firman mereka tidak terima, terhadap kebenaran Firman
mereka tutup telinga. Yang mereka terima yang bukan Firman. Tetapi sekarang
malah mereka balik. Ada yang mengatakan baptis dua kali itu melawan Roh Kudus.
Tetapi kalau baptisannya tidak benar berarti belum dibaptis dan itu harus
diulang. Yang melawan Roh Kudus itu kalau tidak mau mendengar yang benar.
Kisah Para Rasul 19:1-3
19:1
Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah
pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid.
19:2
Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu
menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan
kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus."
19:3
Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu
telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes."
Sudah dibaptis oleh
Yohanes tetapi harus diulang karena meterai namanya belum lengkap.
Kisah Para Rasul 19:4-6
19:4
Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah
bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada
Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus."
19:5
Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama
Tuhan Yesus.
19:6 Dan
ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas
mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.
Langsung sorga mewarnai
hidup mereka, hidup sorga mewarnai mereka.
Kiranya
kita yang hidup akhir zaman ini, mari kita perhatikan didikan dan tuntunan
Firman. Jangan kita jadi janda, jangan piatu, jangan jadi orang asing, jangan
seperti orang upahan, segera beranjak. Jangan kita biarkan diri kita janda, jangan biarkan diri kita piatu,
jangan biarkan diri kita orang upahan, jangan biarkan diri kita seperti orang
asing. Kita harus keluar dari situ.
Saudara
dengar sendiri, apakah ini rekayasa? Inilah yang disebut pembukaan rahasia
Firman Tuhan bagi kita semua.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar