Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 5:1-4
5:1 Sesudah itu
ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem.
5:2 Di Yerusalem
dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut
Betesda; ada lima serambinya
5:3 dan
di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta,
orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam
itu.
5:4 Sebab
sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu;
barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi
sembuh, apa pun juga penyakitnya.
Ini
masa raya Tuhan tetapi di sini sudah direndahkan menjadi masa raya orang
Yahudi. Suatu kewajiban orang Yahudi untuk merayakan hari raya–hari raya Tuhan.
Dan Yesus juga melakukan. Ketika hari raya ini, Yesus berangkat ke Yerusalem
ikut serta merayakan perayaan itu. Jika kita mengikuti dari pasal 2 sampai
pasal 7 ini adalah masa raya Pentakosta. Itu sebabnya pasal 5 dari ayat 10
sampai ayat terakhir ini dalam terang Tabernakel kena dengan pintu kemah. Pintu
kemah memisahkan halaman dan ruangan suci. Pintu gerbang memisahkan dunia
dengan halaman. Karena kita masuk dalam halaman berarti kita masuk dalam
kerajaan terang.
Ayat
1 sampai ayat 9 ini kena kolam basuhan. Ada tiga serangkai yang disebut orang
yang sakit di sini yaitu buta, timpang dan lumpuh. Buta, timpang dan lumpuh ini
mewarnai banyak kehidupan Kristen. Kita diperhadapkan dengan tiga serangkai
ini, dalam Alkitab benar-benar hal ini kita jumpai.
Dalam
perjanjian lama yang ditekankan yang buta adalah pemimpin-pemimpin yang
menyeret umat Tuhan menjadi buta. Itu sebabnya apa artinya merayakan pesta jika
pemimpin dan umat buta, tidak mengerti nilai-nilai perayaan yang sebenarnya itu
adalah sakral, suci, mengatur hubungan yang mesra atau indah dengan Tuhan. Itu
tujuan masa raya Tuhan agar umat Tuhan itu ada pertalian yang indah dengan
Tuhan. Tetapi bagaimana kalau yang menangani dan yang diarahkan masuk dalam
pesta sama-sama buta.
Kalau
dulu hal ini ada, jangan kita berpikir
sekarang tidak ada. Justru menjelang kedatangan Yesus pada kali yang kedua, hal
ini sangat menonjol. Menyangkut buta ini bukan hanya zaman Yesus Dia
diperhadapkan dengan persoalan kebutaan. Di zaman para rasulpun diganggu oleh
kebutaan. Ini penyakit rohani yang ada di dalam gereja. Siapa yang
berkepentingan untuk menangani. Siapa yang bertanggung jawab untuk mengatasi
kebutaan ini?
Di
dalam pelayanan para rasul kembali Tuhan mengutik soal hal ini lewat rasul
Yohanes untuk menulis surat kepada jemaat Laodekia yang buta. Secara jasmani
mata mereka membelalak melihat soal dunia dan berupaya untuk meraup dan mereka
berhasil. Bahkan gembala sampai berkata “aku telah memperkayakan diriku”. Dalam
Zakharia 11:4-5 gembala sampai berani menjual domba. Kemudian dia berteriak
dengan suara nyaring “puji Tuhan, aku kaya!”. Coba bagaimana mental gembala
kalau seperti ini. Bagaimana model gembala seperti ini. Mata terbuka bagi hal
yang duniawi tetapi buta bagi hal yang rohani. Padahal yang rohani sifatnya
kekal dan yang jasmani ini sifatnya fana.
Itu
sebabnya kepada jemaat Laodekia Tuhan katakan “kamu pergi beli minyak untuk
melumas matamu. Untuk melumas mata perlu minyak karena minyak ini yang akan
membuka rahasia Allah yang paling dalam. Siapa yang mengerti rahasia Allah yang
paling dalam? Hanya Roh Kudus. Kalau tidak ada Roh Kudus melumas, maka seorang hamba
Tuhan tidak akan mengerti rahasia Allah. Itu sebabnya yang dia mengerti hanya yang
dunia, sampai dia berteriak “puji Tuhan, aku kaya”.
Zakharia 11:4-5
11:4 Beginilah
firman TUHAN Allahku kepadaku: "Gembalakanlah domba-domba sembelihan itu!
11:5 Orang-orang
yang membelinya menyembelihnya dengan tidak merasa bersalah dan orang-orang
yang menjualnya berkata: Terpujilah TUHAN! Aku telah menjadi kaya! Dan
orang-orang yang menggembalakannya tidak mengasihaninya.
Tidak
ada keprihatinan persoalan yang rohani, yang penting bisa meraup apa yang duniawi.
Ini masalah besar di dunia akhir zaman ini. Makanya Laodekia ditaruh pada
urutan ke tujuh, menubuatkan gereja Tuhan akhir zaman. Ini kondisi yang kita rasakan.
Siapa tidak pilu hati melihat situasi seperti ini. Apakah saya senang-senang
saja melihat situasi seperti ini. Tentu seperti Yehezkiel pasal 9, harus ada
keluh kesah melihat keadaan seperti ini, termasuk saya lebih dahulu. Tuhan
tolong supaya kebutaan jangan terjadi dalam kehidupan sidang jemaat ini, itu
sebabnya Tuhan datang melawati kita.
Persoalan
kebutaan ini salah satu yang dipakai oleh orang yang percaya Yesus untuk
membela eksistensi Yesus sebagai gembala, mereka menunjuk orang buta yang
dicelikkan. Berarti gembala itu harus lebih dulu celik mata. Orang yang
mendengar Firman yang disampaikan oleh Tuhan Yesus itu terbagi dua golongan.
Yang satu mengatakan Yesus gila dan kerasukan setan. Tetapi yang lain membela
Yesus dan berkata “bagaimana mungkin Dia kerasukan setan, Dia memelekkan mata
orang buta”.
Yohanes 10:19-20
10:19 Maka
timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu.
Banyak di antara mereka berkata:
10:20 "Ia
kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?"
Pertentangan
ini karena perkataan Yesus tentang penggembalaan di mana Dia akan menyerahkan
nyawa karena kasihNya kepada domba-domba. Mereka ini golongan yang mendengar
Firman tetapi berkomentara Yesus kerasukan setan. Padahal itu mereka tujukan
kepada Gembala yang baik yang mau menyerahkan nyawa termasuk menyerahkan nyawa
untuk mereka.
Yohanes 10:21
10:21 Yang lain
berkata: "Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan
memelekkan mata orang-orang buta?"
Kenapa
persoalan buta ini yang diangkat? Di dalam penggembalaan, persoalan buta ini
yang diprioritaskan untuk ditolong oleh Tuhan. Gembala itu yang buta, dia cuma
melamun. Tidak ada keprihatinan tentang kerohanian jemaat, mau ke mana dibawa
mereka. Ini tanggung jawab saya sebagai hamba Tuhan.
Yesaya 56:10-11
56:10 Sebab
pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu
apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka
berbaring melamun dan suka tidur saja;
56:11
anjing-anjing pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah
gembala-gembala, yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya
sendiri, masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.
Pengakuan
mereka yang mengakui Yesus sebagai gembala, mengangkat Yesus yang memelekkan
mata orang buta. Berarti di dalam penggembalaan, diberikan prioritas memelekkan
mata orang buta. Berarti dia duluan yang harus melek mata. Ini untukku lebih
dahulu.
Di
dalam suasana kebangkitan Kristus, tanda pertama yang Yesus lakukan setelah Dia
bangkit dari kubur adalah mencelikan mata. Tanda pertama dikaitkan dengan Kleopas suami
isteri yang rohaninya menurun dari Yerusalem menuju Emaus. Tadinya telinga
mereka mendengar, tetapi mata buta.
Lukas 24:30-31
24:30 Waktu Ia
duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu
memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
24:31 Ketika itu
terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari
tengah-tengah mereka.
Jadi
mata terbuka dihubungkan dengan mengenal Dia. Coba kalau gembala buta, berarti
dia tidak mengenal Yesus. Ini tanda pertama. Di mana terjadi pencelikan mata
ini? Ketika Yesus Gembala yang baik memecah-mecahkan roti. Di mana ada
kegerakan Firman, di situ terjadi pencelikkan mata. Itu pentingnya di dalam
gereja ada kegerakan Firman di tangan gembala untuk mencelikkan mata sehingga
mereka mengenal siapa yang bersama mereka tadi di jalan.
Makanya
dari tiga serangkai penyakit tadi, buta yang ditaruh urutan pertama. Ini untuk
saya dan saudara. Karena pentingnya ini, maka ada anjuran Tuhan ketika Dia naik
ke sorga, Dia lihat keadaan gereja Tuhan. Tanda Yesus tetap bekerja untuk kita
ketika Dia naik di sorga adalah Dia tetap menyurati 7 sidang jemaat di Asia
Kecil. Itu tanda Yesus bekerja, tidak pensiun sekalipun sudah ada di sorga. Kalau
gembala sekarang pensiun, akhir bulan mereka terima gaji. Alkitab tidak
mengenal pensiun. Pensiun itu sampai garis akhir yaitu mati atau Yesus datang
pada kali yang kedua.
Terjadi
pencelikkan mata. Makanya Tuhan Yesus bekerja dan
Yohanes, surati 7 sidang jemaat itu”.
Wahyu 3:18
3:18 maka Aku
menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan
dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau
memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi
minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
Ternyata
butuh minyak melumas mata. Kalau saya mengatakan ada minyak melumas mata, harus
ada bukti nyata. Kalau saya mengatakan ada Roh Kudus tetapi dominan perkara
jasmani yang saya kejar, itu berarti rabun. Hanya melihat yang dekat dan tidak
bisa melihat yang jauh.
II Petrus 1:9-10
1:9 Tetapi barangsiapa
tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa
dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.
1:10 Karena itu,
saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu
makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah
tersandung.
Jangan
sampai saya ada minyak tetapi rabun, hanya melihat yang dekat tetapi tidak
melihat yang jauh. Harta yang jauh itu yang kekal dan yang dekat itu yang
jasmani. Olehnya butuh minyak untuk memolesi mata.
I Korintus 2:10
2:10 Karena
kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala
sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.
Minyak
itu memelekkan mata untuk melihat hal-hal yang tersembunyi di dalam Allah oleh
Roh Kudus. Apa gagasan, apa rancangan Tuhan, apa pikiran, gagasan dan perasaan
Tuhan serta kerinduan hati Tuhan bagi gereja? Itulah yang akan diungkap untuk
kita gereja Tuhan akhir zaman ini. Olehnya jangan kita tinggal buta, mulai dari
diriku.
Sidang
jemaat Laodekia ini buta. Makanya Tuhan suruh membeli minyak. Dan kalau mereka
mau, apa yang akan mereka lihat? Mereka akan melihat mulianya takhta Tuhan di
sorga. Hei engkau yang tidak buta, itu tempatmu! Duduk bersama dengan Yesus,
duduk bersama dengan Bapa.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa
menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku,
sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas
takhta-Nya.
Ini
yang harus diburu, yang harus kita kejar, yang harus kita cari. Bagaimana kita
buru kalau mata buta, nantinya malah cempulung di got. Coba orang buta
mengejar, dia akan tabrak ini dan itu, karena buta tidak tahu sasaran. Itu
sebabnya untuk mengetahui sasaran yang kita kejar, lebih dahulu harus yang buta
dibuka mata. Oleh apa? Lewat kegerakan Firman pengajaran. Ada kegerakan Firman
pengajaran dalam suasana kuasa kebangkitan. Yesus memecah-mecahkan roti dan itu
mencelikkan mata mereka yang ada di depanNya. Yesus tamu tetapi menjadi hamba
untuk melayani tuan rumah yang menjadi tuan dan nyonya. Itu posisi seorang gembala
yang bisa dipakai oleh Tuhan untuk memelekkan mata. Ini tantangan bagi saya.
Soal
buta ini, Alkitab sudah memberikan penggarisan bahwa orang buta tidak bisa
masuk Yerusalem, bait Allah (tubuh Kristus). Di
sini buta rohani, jangan kita asumsikan dengan yang lahiriah. Ini jangan sampai
terjadi.
2 Samuel 5:8
5:8 Daud telah berkata pada
waktu itu: "Siapa yang hendak memukul kalah orang Yebus, haruslah ia masuk
melalui saluran air itu; hati Daud benci kepada orang-orang timpang dan
orang-orang buta." Sebab itu orang berkata: "Orang-orang buta dan
orang-orang timpang tidak boleh masuk
bait."
Justru
dalam memelekan mata orang buta ini, Tuhan Yesuspun mendapat tantangan berat. Matius
15:1-20 Wilayah Yahudi. Apa yang ditemukan di sana? Pemimpin-pemimpin buta. Matius
15:21-28 Wilayah Kafir. Apa yang ditemukan di sana? Di sana ada nikah anjing!
Sampai Yesus mengatakan anjing tidak layak makan roti bagi anak-anak, tetapi
perempuan itu mengatakan “iya Tuhan, tetapi anjing makan remah-remah yang jatuh
dari meja tuannya. Matius 15:29-39 di tapal batas. Di sana terjadi pemecahan
roti dan penyembuhan terhadap orang buta, timpang, lumpuh dan ditambah lagi
orang bisu. Jadi kegerakan Firman menolong 3 serangkai tadi ditambah orang
bisu.
Matius 15:29-30
15:29 Setelah
meninggalkan daerah itu, Yesus menyusur pantai danau Galilea dan naik ke atas
bukit lalu duduk di situ.
15:30 Kemudian
orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang
timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan
mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.
Di
tapal batas tidak ada lagi yang dilewati, semua disembuhkan. Berarti
penyempurnaan Tubuh Kristus, tidak ada lagi yang boleh cacat.
Matius 15:31-32
15:31 Maka
takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang
sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah
Israel.
15:32 Lalu Yesus
memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas
kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan
mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan
lapar, nanti mereka pingsan di jalan."
Di
sini dihubungkan dengan kegerakan 7 ketul roti, menunjuk kegerakan Firman akhir
zaman ini. Tetapi yang makan tinggal 4000, di mana yang 1000. Jadi ketika Tuhan
mau mengarahkan kita untuk masuk dalam kesempurnaan, bukannya kita makin
bertambah, tetapi malah berberkurang orang akan menerima! Saya tidak kecil
hati, saya juga tidak tawar hati jika melayani hanya sekian. Saya juga tidak
akan cemburu melihat yang banyak. Tetapi yang pasti yang masuk dalam kegerakan
kesempurnaan gereja itu minus 1000 orang.
Tadi
waktu kegerakan 5 ketul roti, dimakan 5000 orang, itupun cuma laki-laki. Firman
yang disampaikan cuma laki-laki, mana perempuan. Kenapa isteri tidak dihitung,
cuma laki-laki yang dihitung. Ketika pemecahan 7 ketul roti, yang makan tinggal
4000 orang. Di mana yang 1000 orang? Yang 1000 itu ada pada Yohanes 6:66.
Yohanes 6:66
6:66 Mulai dari
waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
Ketika
ini Yesus berbicara tentang Tubuh dan DarahNya yang akan dimakan, tetapi mereka
tidak bisa terima dengan logika mereka. Sudah status murid tetapi mengundurkan
diri, akhirnya mereka kena 666. Jadi yang 1000 tadi kehilangan kerajaan 1000
tahun dan menerima angka 666. Mengapa? Sebab buta, timpang, lumpuh dan bisu.
Itu
sebabnya ketika Yesus masuk di wilayah Israel,
Dia temukan pemimpin buta yang memimpin orang buta, itu kena mengena persoalan adat
istiadat. Masuk wilayah kafir Dia temukan nikah anjing. Masuk tapal batas,
terjadi penyempurnaan. Di situlah ada kegerakan 7 ketul roti. Akhir zaman ini
kita membutuhkan kegerakan Firman dan Roh Kudus seperti dalam Wahyu 6:1-2.
Wahyu 6:1-2
6:1 Maka aku
melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku
mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan
bunyi guruh: "Mari!"
6:2 Dan aku melihat:
sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang
sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai
pemenang untuk merebut kemenangan.
Kalau
ada yang mengatakan itu adalah antikristus, itu terserah dia. Tetapi
penunjuknya ada pada ayat 1. Itu bukan antikristus, itu kegerakan Firman dan
Roh Kudus yang akan memuncak pada Wahyu pasal 19.
Kita
perhatikan di sini, kita yang hidup akhir zaman ini, jangan sampai kita tidak
terkait, tidak masuk dalam kegerakan Firman pengajaran akhir zaman, orang itu
akan terbuang. Karena apa? Terlalu banyak bersandar pada logika. Terlalu banyak akal
pikiran daging, yang sudah jelas pikiran manusia itu sudah tercemar dengan
dosa. Kalau itu yang diandalkan, pasti undur!
Yohanes 6:65
6:65 Lalu Ia
berkata: "Sebab itu telah Kukatakan kepadamu: Tidak ada seorang pun dapat
datang kepada-Ku, kalau Bapa tidak mengaruniakannya kepadanya."
Jadi
Bapa yang akan menarik jiwa itu datang kepada Yesus. Bagaimana cara Bapa
menarik jiwa itu datang kepada Yesus? Lewat pengajaran.
Yohanes 6:44-45
6:44 Tidak ada
seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa
yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:45 Ada
tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap
orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.
Dibawa
kepada Yesus oleh Bapa, itu oleh karena kegerakan Firman pengajaran. Jadi Bapa mengaruniakan
jiwa itu kepada Yesus, karena sudah Tuhan kelolah dengan Firman pengajaran.
Zaman dulu, setelah Adam diambil tulang rusuknya dan Tuhan ciptakan Hawa, dan setelah selesai Tuhan membawa Hawa kepada
Adam “ini mempelaimu”. Bapa memolesi kita dengan Firman pengajaran menjadi
Mempelai bagi Yesus. Sesudah tampil gereja
yang cantik, molek yang mulia maka Bapa membawa kita kepada Yesus “ini
isteriMu”.
Itu
terjadi lewat Firman pengajaran, lepas dari itu kita tidak akan jadi karena
hanya memakai logika. Bahkan undur pada pasal 6 ayat 66 berarti kena cap 666.
Makanya jangan saudara pusing
7 keliling jika mendengar Firman yang keras!
Yohanes 6:60
6:60 Sesudah
mendengar semuanya itu banyak dari murid-murid Yesus yang berkata:
"Perkataan ini keras, siapakah yang sanggup mendengarkannya?"
Ini
tidak bisa diterima oleh akal mereka karena keras.
Yohanes 6:66
6:66 Mulai dari
waktu itu banyak murid-murid-Nya mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.
Kalau
di sini ada yang undur, selamat jalan. Anda ketemu dengan antikristus! Tetapi
semoga jangan ada pikiran seperti itu, sebab tidak elok akhir hidupmu. Tidak
ada jalan tengah, kita ketemu Yesus atau ketemu antikristus.
Yohanes 6:67-68
6:67 Maka kata
Yesus kepada kedua belas murid-Nya: "Apakah kamu tidak mau pergi
juga?"
6:68 Jawab Simon
Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu
adalah perkataan hidup yang kekal;
Ternyata
yang keras itu adalah perkataan yang hidup dan yang kekal, bukannya mematikan
dan binasa. Yesus bicara ini dalam penggembalaan, mengoreksi orang-orang yang
ada di wilayah Yahudi yaitu pemimpin buta.
Ini
tantangan bagi saya sebagai hamba Tuhan. Jangan sampai pelayanan ini pelayanan
buta. Justru ketika Yesus memelekkan mata orang buta ini, orang lain marah sebab ini kena pada hari sabat.
Sehingga Tuhan Yesus mengatakan “apakah orang boleh berbuat jahat atau berbuat
baik pada hari sabat?
Olehnya
kita membutuhkan pencelikkan mata. Di mana tempat pencelikkan mata? Jika
saudara ada di tempat kegerakan Firman. Bukan di tempat kegerakan yang lain.
Kalau kegerakan Firman pengajaran, itu yang pas. Kalau kegerakan yang
didengung-dengungkan di dalam gereja hari-hari terakhir ini adalah kegerakan
yang lain. Bukan kegerakan Firman pengajaran yang mendongkrak dan menghancurkan
keegoisan kita. Tetapi kegerakan yang banyak kita temukan di dalam gereja itu
hanya kegerakan yang sifatnya menghibur, jadi tidak memangkas egoisme manusia.
Ini yang harus kita waspadai hari-hari terakhir ini.
Ini
harus kita perhatikan karena kita sudah menjadi punyanya Tuhan. Sekali lagi kita
perhatikan bagaimana kegerakan ini.
Matius 12:11-12
12:11 Tetapi
Yesus berkata kepada mereka: "Jika seorang dari antara kamu mempunyai
seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah
ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya?
12:12 Bukankah
manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada
hari Sabat."
Dalam
Matius 15:14 dikatakan pemimpin buta membawa orang buta jatuh ke dalam lubang.
Tanggung jawab siapa yang mau menolong atau kita biarkan? Jika ada hamba Tuhan
yang melek mata mau menolong, bukannya tanpa resiko tetapi malah dimarah,
dilawan, ditantang. Karena matanya melihat, hal itu menyeret berapa jiwa ke
dalam bustanos yaitu
lobang yang ada kotorannya. Ini mencelakkan gereja Tuhan yang hidup akhir zaman
ini.
Siapa
yang bertanggung jawab melihat hal ini? Kenapa kita mau diam! Yesus tidak
terpergantung persoalan waktu. Kapan saja, jika Dia melihat ada yang buta,
segera Dia tolong.
Matius 15:13-14
15:13 Jawab
Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan
dicabut dengan akar-akarnya.
15:14 Biarkanlah
mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta
menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."
Naluri
seseorang yang melek mata, dia ingin berbuat baik. Makanya Yesus katakan
berbuat baik atau berbuat jahat kalau menolong orang dari dalam lobang, itu kan
berbuat baik. Nalurinya mau berbuat baik tetapi malah dipersalahkan. Kasihnya
mau menolong pemimpin yang menyeret umat ke dalam lubang. Mungkin belum jatuh
tetapi arahnya sudah ke sana. Itu sebabnya dia segera hadang. Karena apa? Sebab
hati nurani berbicara, tidak mempedulikan kapan waktu untuk menolong. Tetapi
setiap saat ketika dia melihat situasi genting seperti ini dia menolong, tanpa
mempedulikan soal resiko, resiko harus dia terima.
Untuk
menolong orang bukan berarti enak-enak. Untuk menyadarkan dan mengingatkan
orang lewat kegerakan Firman pengajaran, bukan aman-aman saja tetapi banyak
tantangan. Itu sudah menjadi citra dari kehidupan hamba Tuhan yang matanya sudah dimelekkan dan melihat situasi
yang genting seperti ini.
Dari
tiga serangkai tadi, yang pertama adalah buta. Tetapi Tuhan tidak sentuh dia
dan langsung kepada yang lumpuh. Kalau lumpuh saja yang paling parah ditolong,
apalagi yang kecil-kecil itu. Bagi Tuhan tidak ada
perkara mustahil. Kalau yang berat ditolong apalagi yang
ringan-ringan. Itu juga untuk kita yang hidup akhir zaman ini.
II Petrus 1:9-10
1:9 Tetapi
barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia
lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.
1:10 Karena itu,
saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu
makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
II Petrus 1:9-10 (Terjemahan
Lama)
1:9 Karena orang
yang tiada padanya segala perkara itu, ialah bermata kabur, tampak hanya
benda yang dekat sahaja, dan terlupa ia akan kesucian daripada dosanya yang
lama itu.
1:10 Oleh sebab
itu, hai saudara-saudaraku, sedangkan kamu dipanggil dan dipilih, lebihkanlah
usahamu meneguhkan hal itu; karena jikalau kamu berbuat yang demikian,
sekali-kali tiada kamu akan terserandung.
Ini
karena tidak ada kegerakan Firman yang menambah dari trap pertama, kedua,
ketiga, keempat, kelima, keenam dan ketujuh, duduk setakhta dengan Tuhan.
Dasarnya adalah iman, lalu ditambah kebajikan dan terus sampai duduk di takhta.
Bagaimana
kalau mata kabur, hanya melihat yang dekat, tidak melihat yang jauh, tidak
melihat takhta. Untuk melihat takhta maka rasul Yohanes diuruh naik. Suara itu
bukan hanya memerintahkan naik tetapi langsung ada pertolongan dari sorga, Roh
Kudus mengangkat dia ke atas dan dia melihat
takhta. Yang duduk di atas takhta itu ada seorang bagaikan permata Yaspis. Yerusalem
Baru yang ditonjolkan juga permata Yaspis. Itu berarti yang duduk di atas
takhta itu berkobar-kobar kasihNya. Dan harus kita imbangi oleh gereja Tuhan,
kita juga harus berkobar-kobar kasih kita kepada Tuhan.
Kita
gereja Tuhan, mari kita lihat kasih sayang Tuhan. Jangan sampai kita biarkan
Tuhan menanti dalam kesepiannya dan tidak ada jawaban dari saudara. Sampai hati
saudara kalau seperti itu. Bagaimana seorang kekasih menanti kekasihnya dalam
kesepiannya, tidak ada bayangan sedikitpun mau datang, bagaimana perasaan
kekasih itu. Begitulah Yesus, menanti-nantiku dan menanti-nantimu. Marilah kita
mulai muncul bayangan, lama-lama sosok mulai nampak, lama-lama nampak hidung
dan matanya, lama-lama nampak seutuh tubuhnya. Itulah cara Tuhan membawa kita untuk
bertemu Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Hari-hari
terakhir ini kita tanggalkan
kebutaan, kita tanggalkan nikah anjing. Kemudian kita bawa hidup kita di tapal
batas, yang dekat dan yang jauh menjadi satu. Terjadi kegerakan Firman
pengajaran untuk menyempurnakan Tubuh Kristus. Baik timpang, buta, bisu, tuli
sudah masuk didalamnya. Di situlah wilayah kegerakan Firman.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar