Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
11:45-46
11:45 Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang
melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya
kepada-Nya.
11:46 Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi
dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu.
Dalam terang Tabernakel ayat ini kena pada pintu
tirai. Secara rohani pintu tirai menunjuk perobekan daging. Waktu Yesus mati,
Dia menyerahkan nyawaNya, terjadi gempa bumi dan pintu tirai terobek dari atas
ke bawah maka kelihatan ruangan suci dan tabut perjanjian di dalamnya.
Halaman itu daerah kebenaran, ruangan suci itu daerah
kesucian, ruangan maha suci adalah daerah kesempurnaan. Dari ruangan suci ke
ruangan maha suci ada pintu tirai. Daging merupakan halangan terakhir untuk
bisa sempurna. Karena itu daging ini harus dirobek dan dimatikan, jangan
dituruti maunya. Alat yang paling dekat dengan pintu tirai adalah mezbah dupa
emas, menunjuk doa penyembahan. Dirobek dengan pedang Firman pengajaran dan doa
penyembahan.
Dari ayat di atas ada 2 kelompok orang Yahudi:
1.
Orang Yahudi
yang melihat, menyaksikan kuasa kebangkitan Yesus dan percaya kepada Yesus
(ayat 45).
2.
Orang Yahudi
yang melihat kuasa kebangkitan Yesus tetapi tidak mau percaya Yesus, malah
melapor pada orang-orang Farisi dan imam-imam kepala (ayat 46, 47).
Ini juga menunjukan keadaan orang Kristen di akhir
zaman ini, dibagi 2 kelompok.
1.
Orang Kristen yang
menyaksikan kuasa kebangkitan Yesus di dalam Firman pengajaran yang benar dan
mau percaya serta menerima Firman pengajaran. Waktu Yesus membangkitkan
Lazarus, Dia berseru dengan suara keras. Suara keras ini menunjuk Firman
pengajaran yang benar dan keras. Kita sudah ada di dalam pengajaran, biarlah
kita adalah orang yang menyaksikan kuasa kebangkitan Yesus dalam Firman
pengajaran dan mau percaya serta menerima Firman pengajaran itu. Orang seperti
ini pasti mau merobek dagingnya.
2.
Orang Kristen
yang menyaksikan kuasa kebangkitan Yesus di dalam Firman pengajaran yang benar
tetapi tidak mau percaya, tidak mau menerimanya karena mempertahankan daging.
Jadi dalam ibadah persekutuan, menggelar ibadah
Paskah, menggelar Ibadah natal, menggelar KKR supaya Firman pengajaran diberitakan
dan jiwa-jiwa mendengar, di situ terbagi 2 kelompok, ada yang mau mendengar
serta menerima dan ada yang mau mendengar namun tidak mau menerima karena masih
mempertahankan daging. Orang seperti ini ikut persekutuan hanya jadi pengintai,
hanya tukang intip. Apa yang Yesus lakukan, membangkitkan Lazarus, menyembuhkan
anak Yairus, menyembuhkan orang buta, lalu mereka lapor kepada orang Farisi dan
imam kepala. Ini hanya mengintip, tidak sungguh-sungguh, di mana dia
mendapatkan keuntungan daging, di situ dia mendekat. Memang sudah ada ultimatum
bahwa orang Yahudi yang percaya kepada Yesus akan dikucilkan.
Yohanes 9:22
9:22 Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada
orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap
orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan.
Sekarang ini siapa mau masuk dalam pengajaran
Tabernakel mau dikucilkan, disendirikan, dijauhi. Akhirnya dia akan mendekat di
mana dia mendapat keuntungan daging. Kalau dia sudah tidak dapat, dia pindah
lagi ke tempat lain.
Semoga kita berada pada kelompok yang pertama. Kita mamenyaksikan
kuasa kebangkitan Yesus dalam Firman pengajaran, kita mau menerima Firman
pengajaran itu dan mau merobek daging kita. Jangan berada pada kelompok kedua,
menyaksikan kuasa Yesus dalam Firman pengajaran tetapi tidak mau percaya dan menerima
karena mempertahankan daging, takut dikucilkan, hanya menjadi pengintip,
pengintai, lapor sana, lapor sini.
Jadi perobekan daging itu sangat penting, supaya
persekutuan kita murni untuk menerima Firman pengajaran yang benar.
Dalam Tabernakel, alat yang paling dekat dengan pintu
tirai adalah mezbah dupa emas. Ini menunjukan doa penyembahan yang benar. Dalam
ruangan suci ada 3 macam alat, mezbah dupa emas, meja roti sajian dan pelita
emas. Doa penyembahan yang benar didorong oleh meja roti yaitu Firman
pengajaran yang benar dan pelita emas yaitu Roh Kudus.
Yohanes 4:24
4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia,
harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran."
Lewat doa penyembahan yang benar kita dimampukan untuk
mengalami perobekan daging. Kalau pintu tirai sudah terobek kelihatan alat di
dalam ruangan maha suci yaitu Tabut Perjanjian. Pada Tabut Perjanjian ada 2x7
percikan darah. 7 percikan darah di atas tutup pendamaian, itu menunjuk
sengsara Yesus sampai mati di kayu salib. 7 percikan darah di depan tabut, itu
sengsara daging tanpa dosa yang harus dialami gereja Tuhan. Lewat doa
penyembahan yang benar kita dimampukan untuk mengalami perobekan daging dan
mengalami percikan darah yait sengsara daging tanpa dosa. Sengsara daging tanpa
dosa ini bentuknya macam-macam, ada yang diizinkan sakit, ada yang dibenci, difitnah,
dikucilkan, dipersalahkan.
Percikan darah atau sengsara daging tanpa dosa ini adalah
penyucian terakhir untuk gereja Tuhan bisa sempurna. Dulu setahun sekali imam
besar masuk ke ruangan maha suci membawa darah dan dupa. Kemudian dia percik 7
kali di atas tutup pendamaian, 7 kali di depan tabut untuk memperdamaikan
dosanya sendiri, dosa keluarganya, dosa seluruh jemaat Israel, kemudian terjadi
Shekina Glory, sinar kemuliaan, menandakan dosa-dosa orang Israel sudah diampuni,
penyucian secara tuntas.
Sengsara daging tanpa dosa adalah nilai tambah bagi
gereja Tuhan! Terutama bagi kami hamba Tuhan. Kalau tidak mau sengsara daging
tanpa dosa, mau yang enak-enak, minus terus. Tadinya dipakai, namun tidak mau
sengsara, akhirnya kurang terus sampai akhirnya hilang. Kenapa menjadi nilai
tambah? Sebab sengsara daging tanpa dosa menghasilkan urapan Roh Kudus yang
bertambah-tambah.
I Petrus 4:14
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama
Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Sekalipun kami khotbah sederhana, tetapi kalau ada
urapan Roh Kudus itu bisa menghasilkan keubahan hidup. Tetapi walaupun hebat
khotbahnya namun tidak mau nilai tambah, tidak mau sengsara daging tanpa dosa, khotbahnya
hanya menjadi pengetahuan dan akhirnya jemaat bosan. Persiapan Firman, doa,
pelayanan apapun yang dikerjakan, kalau diperhadapkan dengan sengsara itu nilai
tambah untuk mendapat urapan!
Kalau hamba Tuhan, gembala sudah sungguh-sungguh
melakukan pelayanan yang Tuhan percayakan lalu sidang jemaat tidak menghargai,
malah melawan gembala, justru semakin menguntungkan gembala, nilai tambah
semakin banyak, urapannya semakin bertambah, tetapi jemaat itu yang rugi besar!
Ibrani 13:17
13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah
kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang
harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya
dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa
keuntungan bagimu.
Tidak membawa keuntungan berarti membawa kerugian. Saya
lihat orang-orang yang melawan gembala, dia yang rugi, hamba Tuhannya malah
untung besar, semakin dipakai oleh Tuhan. Yang melawan semakin rugi, kering
rohaninya dan berdampak pada yang jasmani juga kering. Kalau semua kering
akhirnya murtad, tinggalkan pengajaran yang benar, tinggalkan Yesus dan binasa.
Kalau sidang jemaat pelayanan Tuhan mau beribadah
melayani Tuhan sekalipun harus sengsara daging tanpa dosa, urapannya semakin
bertambah sehingga semakin mengerti Firman dan bisa hidup sesuai Firman. Di
dalam Firman ada kuasa penciptaan dari tidak ada menjadi ada, dari yang
mustahil menjadi tidak mustahil. Ada kuasa kebangkitan dari yang mati menjadi
hidup.
Jadi kalau disimpulkan doa penyembahan memampukan kita
masuk proses perobekan daging dan sengsara daging tanpa dosa sehingga menghasilkan
urapan Roh Kudus yang melimpah untuk memantapkan kita di dalam penggembalaan.
Kalau dikaitkan dengan tema natal, kita terdaftar di Yerusalem Baru.
Kita raba dan periksa diri kita masing-masing, ini
sudah ada di penghujung tahun 2023, apakah sudah mantap di dalam penggembalaan.
Yang tergembala jarak jauh itu suatu perjuangan. Kita yang bisa tatap muka
langsung mari kita raba apakah benar-benar sudah mantap dalam penggembalaan.
Tanda-tanda mantap dalam penggembalaan:
I Petrus 5:1-3 (Perikop: gembalakanlah kawanan domba
Allah)
5:1 Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku
sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat
bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak.
5:2 Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu,
jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan
jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
5:3 Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau
memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu
menjadi teladan bagi kawanan domba itu.
1.
Masuk dalam
penggembalaan dan melayani dengan sukarela, bukan terpaksa. Kita raba dan
periksa, selama ini kita beribadah dan melayani dengan sukarela atau dukarela. Sukarela
bahkan rela berkorban apapun sampai berkorban seluruh hidup = seperti Yesus
berkorban nyawa.
2.
Beribadah melayani
Tuhan bukan untuk mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Bukan cari
sesuatu, kalau kami hamba Tuhan dapat pujian dan kehormatan, bukan itu! Harus
dengan pengabdian diri. Apa itu dengan pengabdian diri? Untuk menyenangkan Tuhan,
bukan menyenangkan daging. Mari kita periksa, selama ini kita melayani Tuhan
siapa yang kita senangkan, Tuhan atau daging kita sendiri. Seringkali ketika daging kita sengsara
langsung berkata Tuhan yang tahu saya lagi sengsara jadi tidak melayani, tidak
beribadah, berat ini. Itu menyenangkan daging! Kalau menyenangkan Tuhan, apapun
tantangannya saya mau melayani Tuhan.
3.
Menjadi teladan
artinya ada keubahan hidup yang bisa disaksikan oleh sesama. Mulai dari saya
sebagai hamba Tuhan, sebagai gembala, ada teladan kesaksian hidup, jemaat bisa
melihat. Kita berubah dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Contohnya rasul Paulus:
I Timotius 1:15-16
1:15 Perkataan ini benar dan patut diterima
sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang
berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
1:16 Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar
dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan
seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang
kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.
Permulaan diubahkan adalah tidak malu mengaku dosa
kepada Tuhan dan kepada sesama. Paulus katakan di antara mereka akulah yang
paling berdosa. Kalau jemaat mendengar itu “ah ini gembalaku yang paling
berdosa, tidak mau saya tergembala”. Tetapi itu masa lalunya dia akui sehingga
Paulus bisa dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Ini permulaan
keubahan hidup, kita tidak malu mengaku dosa kita kepada Tuhan dan sesama,
setelah diampuni jangan diperbuat lagi.
Harus robek daging, jangan sampai kita masuk
persekutuan namun tidak murni, masuk dalam penggembalaan tetapi tidak murni,
ada sesuatu yang dicari. Ada penyelusup di dalam penggembalaan.
Yudas 1:4
1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah masuk
menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan
untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik, yang menyalahgunakan kasih
karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal
satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus Kristus.
Penyelusup ini tukang intip, hanya mengintai, dia
tidak mantap tergembala. Makanya daging ini harus dirobek lewat pedang Firman
pengajaran ditambah doa penyembahan, kita bisa mampu menghadapi sengsara daging
tanpa dosa. Itu nilai tambah bagi gereja.
Posisi kita.
I Petrus 5:5-6
5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda,
tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu
seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak,
tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan
Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Posisi kita berada di bawah tangan Tuhan yang kuat.
Berarti dalam naungan, dalam perlindungan tangan Tuhan Gembala Agung. Dan tangan
itu akan meninggikan kita pada waktunya. Secara jasmani diangkat dari segala
kemerosotan, secara rohani semakin disucikan semakin ditinggikan, semakin
dipakai. Tidak usah meninggi-ninggikan diri, nanti Tuhan yang yang tinggikan
tepat pada waktunya Tuhan.
I Petrus 5:4
5:4 Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan
menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Tangan Yesus Gembala Agung akan memberikan mahkota
kemuliaan yang tidak layu kepada kita, kita diubahkan sampai sempurna, layak
menjadi Mempelai Wanita Tuhan untuk dipermuliakan bersama Yesus Mempelai Pria
Sorga selama-lamanya. Digaris bawahi, mahkota kemuliaan yang tidak pernah layu.
Jadi dalam penggembalaan jangan pernah layu, jangan pernah loyo. Kalau 3 tanda
mantap tergembala ada pada kita maka tidak akan pernah layu, tidak akan pernah
loyo. Sekalipun mungkin kita sempat depresi rohani, tetapi segera bangkit,
segera sadar, tidak berlarut-larut dalam keadaan seperti itu.
Yesaya 49:3-4
49:3 Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah
hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
49:4 Tetapi aku berkata: "Aku telah
bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia
dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada
Allahku."
Upah kita itulah mahkota kemuliaan yang tidak dapat
layu. Mungkin sudah sempat layu, sempat loyo, ayo kembali sadar, kembali
bangkit, sebab upah kita ada pada Yesus Gembala Agung, Dia menyediakan mahkota kemuliaan,
mahkota mempelai untuk kita bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Dalam
Kidung Agung dikatakan tengoklah Salomo dengan mahkotanya pada hari
pernikahannya. Kita juga akan diberikan mahkota untuk masuk pesta nikah Anak
Domba Allah. Mari kita mau datang kepada Tuhan, kita mau menyembah Dia, biar
kita tidak layu, tidak loyo di dalam penggembalaan, terus semangat bergairah
melayani Tuhan sampai garis akhir.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso,
94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar