Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
11:41-44
11:41 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu
Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur
kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.
11:42 Aku tahu, bahwa Engkau selalu
mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini
mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah
yang telah mengutus Aku."
11:43 Dan sesudah berkata demikian,
berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
11:44 Orang yang telah mati itu datang ke
luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup
dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan
biarkan ia pergi."
Yesus
adalah kebangkitan dan hidup. Di sini Yesus mendemonstrasikan kuasa kebangkitan
di dalam perkataanNya. Sekarang wujud perkataan Yesus adalah Firman pengajaran
yang benar, isinya keras untuk menyucikan = Firman yang lebih tajam dari pedang
bermata dua.
Ibrani
4:12
4:12 Sebab
firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun;
ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum;
ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Firman
yang lebih tajam dari pedang bermata dua itu fungsinya untuk memutuskan segala ikatan. Ada 3 macam ikatan:
1. Ikatan
pada kaki.
2. Ikatan
pada tangan.
3. Kain
penutup wajah, itulah ikatan pada wajah.
3 macam
ikatan ini bisa diputuskan dengan pedang Firman pengajaran. Kalau tidak
diputuskan maka kehidupan itu akan mati dan busuk seperti Lazarus yang telah
mati 4 hari.
Kita bahas ikatan pada kaki dan tangan, itu mengingatkan orang yang masuk
perjamuan kawin tetapi tidak berpakaian pesta.
Matius
22:11-13
22:11 Ketika
raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang
tidak berpakaian pesta.
22:12 Ia berkata
kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan
pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
22:13 Lalu kata
raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah
orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap
dan kertak gigi.
Pesta
di sini adalah pesta nikah Anak Domba Allah. Kemudian undangan pesta adalah
Kabar Mempelai. Orang yang tidak berpakaian pesta itu dilemparkan ke tempat
yang paling gelap, penuh ratap dan kertak gigi. Orang ini menunjukan orang yang
sudah menerima Kabar Mempelai tetapi masih mempertahankan ikatan di tangan,
ikatan di kaki dan juga ikatan pada wajah. Mempertahankan ikatan itu sebenarnya
tidak enak. Tadi dia dilemparkan ke tempat yang penuh kertakan gigi. Hidupnya
selalu bersuasana kertak gigi, suasana ratap tangis = suasana kutukan. Secara
jasmani dia enak-enak saja, malah kelihatan dia sudah menikmati berbuat dosa itu tetapi sebenarnya dia
bersuasana kutukan, suasana neraka.
Sore
ini kita masih membahas ikatan pada kaki dan pada tangan.
1. Ikatan
pada kaki, artinya:
a) Tidak
bisa berdiri di atas korban Kristus = jatuh bangun di dalam dosa sampai puncaknya
dosa, dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Kalau ini berlangsung terus, jatuh minta ampun, jatuh lagi
minta ampun, ulang lagi minta ampun, lama-lama jadi malas bertobat. Dosanya
akan dia tutupi dengan dusta.
Yeremia 9:5-6
9:5 Yang seorang
menipu yang lain, dan tidak seorang pun berkata benar; mereka sudah membiasakan
lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk
bertobat.
9:6 Penindasan
ditimbuni penindasan, tipu ditimbuni tipu! Mereka enggan mengenal TUHAN.
Iblis mau memperhamba kita dengan dosa, jadi berbuat
dosa itu = menindas diri sendiri. Makanya suasana kertak gigi dan ratap tangis
dalam hidupnya.
Kalau dosa sudah bolak balik diulang-ulang, karena
sudah malu ditutupi dengan dusta, akibatnya:
Yeremia 9:11
9:11
Aku akan membuat Yerusalem menjadi timbunan puing, tempat persembunyian
serigala-serigala; Aku akan membuat kota-kota Yehuda menjadi sunyi sepi, tidak
berpenduduk lagi."
Di sini digambarkan dengan Yerusalem, sidang
mempelai. Tetapi kalau sudah bolak balik berbuat dosa dan ditutupi dengan dusta
akibatnya rohaninya runtuh menjadi timbunan
puing-puing, menjadi tempat persembunyian serigala. Serigala itu gambaran roh
jahat. Artinya rohaninya betul-betul dikuasai roh jahat. Dan pasangannya roh
najis, 2 ini tidak bisa dipisah. Jadi
dikuasai roh jahat dan juga
roh najis.
Serigala adalah musuh penggembalaan.
Kisah Para Rasul 20:29
20:29
Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke
tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.
Jadi kalau kehidupan itu sudah dikuasai roh jahat
dan roh najis maka dia akan menjadi
perusak di dalam penggembalaan. Tuhan tolong semoga kita tidak seperti ini,
kita menjadi kehidupan yang mau
dilepaskan dari segala ikatan, tidak mau terikat, tidak mau mempertahankan ikatan. Dirinya sendiri dia hambat untuk tergembala, dia malas
untuk tergembala, kemudian dia menghambat orang lain lagi untuk tergembala. Ini
perusak di dalam penggembalaan! Dia tidak menyadari dirinya sudah masuk dalam
pembangunan tubuh Babel, mempelai wanita setan.
Yesaya 13:1,21-22
13:1
Ucapan ilahi terhadap Babel yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos.
13:21
tetapi yang akan berbaring di sana ialah binatang gurun, dan rumah-rumah mereka
akan penuh dengan burung hantu; burung-burung unta akan diam di sana, dan
jin-jin akan melompat-lompat;
13:22
anjing-anjing hutan akan menyalak di dalam puri-purinya, dan serigala-serigala
di dalam istana-istana kesenangan. Waktunya akan datang segera, dan usianya
tidak akan diperpanjang.
Babel itu tempatnya serigala, serigala dan
burung-burung najis ada di situ. Dia masuk dalam pembangunan tubuh Babel, mempelai
wanita setan yang akan dibinasakan.
b) Tidak
bisa berdiri teguh pada Firman pengajaran yang benar = bimbang, goyah terhadap
Firman pengajaran yang benar.
I Korintus 8:58
15:58
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan
giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan
dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Kalau sudah terikat
kakinya dia sudah tidak berdiri teguh di atas pengajaran yang benar. Karena apa? Karena membuka diri terhadap suara-suara asing,
gosip-gosip, fitnah, ajaran-ajaran lain, ditambah suara dagingnya sendiri.
Kalau berdiri teguh, tidak goyah maka persekutuan dengan Tuhan kuat,
jerih payah tidak sia-sia. Kalau sudah
bimbang
maka kebalikannya, persekutuan dengan Tuhan tidak kuat dan jerih payahnya
sia-sia. Datang beribadah tetapi
goyah terhadap pengajaran, itu tidak dapat apa-apa. Sama seperti Moab, dia menganggap Yehuda
dan bangsa-bangsa lain sama saja, kalau sekarang ini pengajaran yang benar
dengan yang lain sama saja. Tuhan
bilang ibadahnya sia-sia, persekutuan dengan Tuhan sia-sia, jerih
payah menjadi sia-sia, tidak mendapat apa-apa dari Tuhan = kosong dari pribadi
Tuhan. Kalau sudah seperti itu tidak akan tenang hidupnya.
Yakobus 1:6-8
1:6 Hendaklah ia memintanya
dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama
dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
1:7 Orang yang
demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
1:8 Sebab orang
yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
Biarlah ikatan pada kaki itu diputuskan lewat
praktek mau bertobat sungguh-sungguh, mau hidup benar, tergembala dengan benar
dan baik pada Firman pengajaran yang benar = berdiri teguh atas Firman pengajaran
yang benar. Mulai dari kami gembala tidak boleh goyah. Gembala itu tempat perlindungan jemaat dari angin
ribut dan angin pengajaran palsu. Kalau gembala goyah bagaimana jemaat bisa berdiri
teguh. Kalau dalam Tabernakel berdiri teguh itu seperti papan-papan jenang yang
berdiri tegak di atas 2 alas perak. 2 alas perak ini mengingatkan semboyan 2 nafiri itu,
itulah Firman pengajaran yang benar, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Berdiri teguh pada Firman pengajaran yang
benar.
Efesus 2:19-20
2:19 Demikianlah
kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari
orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun
di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu
penjuru.
Nabi itu Firman
nubuatan dan rasul itu Firman pengajaran, berdiri teguh di atas Firman
pengajaran yang benar.
2. Ikatan
pada tangan, artinya:
a) Tidak
bisa menjadi berkat bagi orang lain, malah merugikan = selalu menjadi sandungan
dan egois, mementingkan diri sendiri. Jangan
jadi sandungan, sudah menerima Firman pengajaran yang benar, sudah berada dalam
Kabar Mempelai, berupaya selalu untuk menjadi berkat, menjadi saksi, bukan menjadi sandungan. Kalau kita sudah hidup benar, kita pertahankan
pengajaran yang benar, lalu ada orang tersandung pada kita, itu
bukan berarti tangan kita terikat. Makanya jangan mundur kalau ada orang
tersandung karena kita pertahankan kebenaran
dan pengajaran
yang benar, maju
saja! Tidak usah terganggung
dengan orang yang tersandung itu. Kecuali kita sudah di dalam Kabar Mempelai lalu kita
berbuat dosa, perkataan kita membuat orang tersandung, yah
minta ampun. Tetapi kalau
kita benar lalu ada orang tersandung, itu urusannya dengan Tuhan!
Tidak
usah ditanggapi, doakan saja.
Contoh:
Matius 15:12-14
15:12
Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Engkau tahu bahwa
perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?"
15:13
Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga
akan dicabut dengan akar-akarnya.
15:14
Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang
buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."
b) I
Timotius 2:8
2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana
orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan
tanpa perselisihan.
Penyembahan itu digambarkan dengan orang laki-laki
menadahkan tangan yang suci. Orang laki-laki ini menunjuk doa yang kuat. Doa
yang kuat kalau hati kita kita suci, perbuatan suci, perkataan suci, semua
hidup mau disucikan. Doa penyembahan itu puncak ibadah. Jadi
ikatan pada tangan artinya tidak mau beribadah melayani Tuhan sampai tidak mau
menyembah Tuhan. Kalau sudah
mulai tidak mau beribadah, malas, bosan, tidak mau menyembah, itu tangannya
sudah terikat, harus diputuskan!
Supaya
lepas dari ikatan pada tangan dan kaki maka terimalah pedang Firman. Memang
sakit bagi daging tetapi jiwa dan roh
kita bebas. Bebas untuk apa? Untuk beribadah melayani Tuhan serta menyembah
Tuhan, bebas memuji mempermuliakan Tuhan, tidak mau terhalang oleh apapun. Kalau
bebas daging itu berarti malah ada ikatan.
Praktek
lepas dari ikatan
1. Bertobat,
berdiri teguh di atas korban Kristus, berhenti
berbuat dosa kembali kepada Tuhan, tidak
mau lagi berbuat dosa. Ketika Firman pengajaran itu menyatakan dosa kita,
kesempatan kita menyelesaikan, segera akui kepada Tuhan dan sesama. Setelah
diakui jangan diulangi lagi, stop, mati terhadap dosa.
I
Yohanes 3:7-9
3:7
Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa
yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;
3:8
barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat
dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia
membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.
3:9
Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi
tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari
Allah.
Tidak
berbuat dosa sampai nanti tidak dapat berbuat dosa lagi = benar seperti Yesus
benar. Buktikan kita sudah lepas dari
ikatan, kita mau
hidup benar seperti Yesus benar. Bukan benar menurut si A atau si B tetapi harus benar sesuai Firman.
2. Kalau
sudah benar, tergembala dengan benar dan baik.
Amsal
12:26
12:26
Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik
menyesatkan mereka sendiri.
Tergembala
dengan benar dan baik sehingga rohani terbangun, tidak lagi menjadi
puing-puing. Penggembalaan adalah tempat untuk memperbaiki kelakuan,
tempat untuk memperbaiki rohani yang sudah runtuh dan hancur.
3. Bisa
memberi dan mengunjungi sesama yang membutuhkan. Serta memberi untuk pekerjaan
Tuhan, bahkan disaat kita butuh. Itu berarti tangannya sudah lepas dari ikatan.
Contohnya sidang jemaat Makedonia
II
Korintus 8:1-5
8:1 Saudara-saudara, kami hendak
memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada
jemaat-jemaat di Makedonia.
8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam
pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin,
namun mereka kaya dalam kemurahan.
8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah
memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.
8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta
dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk
mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus.
8:5 Mereka memberikan lebih banyak dari
pada yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada
Allah, kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.
Sampai
bisa memberikan dirinya, memberikan hidup kita untuk Tuhan, itu sudah terlepas
dari ikatan. Bahkan di saat kita butuh tetapi
kita berikan kepada Tuhan. Seperti janda di sarfat, dia butuh untuk
dirinya serta anaknya tetapi
dia berikan kepada Tuhan, kepada Elia.
4. Bisa
menyembah Tuhan, mengulurkan 2 tangan yang suci kepada Tuhan. Maka Tuhanpun
mengulurkan kedua tangan kemurahan dan kebaikanNya kepada kita. Kalau kita banyak
menyembah tidak mungkin jatuh karena kita ada di tangan Tuhan. Sudah tergembala itu berada di tangan Tuhan, banyak
menyembah itu sudah mantap di tangan Tuhan. Kenapa orang di dalam penggembalaan dia jatuh? Karena dia tergembala
tetapi penyembahannya kurang. Angkat tangannya setengah-setengah atau sama sekali tidak ada
penyembahan, malas menyembah.
Ayo banyak menyembah, angkat tangan kepada Tuhan, tangan
yang suci, hidup yang sudah disucikan maka Tuhanpun mengulurkan tanganNya kepada kita.
Tangan kita bertemu dengan tangan Tuhan maka pasti terjadi mujizat. Baik
mujizat secara jasmani, terutama mujizat secara rohani.
Mujizat
secara jasmani, kita lihat contoh dalam Alkitab kehidupan yang nyaris tenggelam, tetapi dengan mengulurkan tangan dia diangkat.
Matius
14:30-33
14:30
Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu
berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31
Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang
yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32
Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah.
14:33
Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya
Engkau Anak Allah."
Memang tidak ditulis Petrus angkat tangan, tetapi
orang kalau mau tenggelam pasti angkat tangan. Tuhan pegang tangannya, mujizat
secara jasmani dan rohani
terjadi.
Secara
jasmani tangan kemurahan dan kebaikan Tuhan
mampu mengangkat kita dari segala ketenggelaman
dan kemerosotan. Mungkin tadinya usahanya maju lalu mulai turun dan
merosot, tangan Tuhan mampu mengangkat dari ketenggelaman.
Kaum
muda mungkin berpikir setelah
ini bisa kuliah, orang tua mampu membiayai. Tetapi begitu lulus SMA mau kuliah orang
tuanya sementara
menghadapi kesulitan ekonomi, tidak
jadi kuliah.
Saat segala sesuatunya
merosot bukan malah saling tuding
menuding “gara-gara kau!”. Tetapi saat segala sesuatunya merosot itu untuk kita
mengangkat tangan kepada Tuhan, untuk kita menyembah Tuhan, mengandalkan Tuhan.
Mungkin selama ini kita andalkan kekuatan kita sendiri, andalkan ijazah,
andalkan koneksi, andalkan segala sesuatu di dunia ini. Awalnya maju
dan berhasil, Tuhan cemburu, Tuhan
izinkan merosot supaya kita mengangkat tangan kepada Tuhan, mengandalkan Tuhan,
menyerah kepada Tuhan.
Mujizat
secara rohani kita juga diangkat dari segala ketenggelaman dan kemorosotan,
artinya kita disucikan dan
diubahkan. Semakin
disucikan itu berarti tangan Tuhan
sedang mengangkat
kita, maka kita semakin terlepas dari ikatan
dunia. Ibarat pesawat terbang mau take off
semakin naik bandara kelihatan semakin kecil, rumah-rumah kecil sampai tidak kelihatan lagi karena tertutup awan. Dan kita semakin diangkat semakin dipakai.
Kalau dia hamba Tuhan semakin nyata pembukaan rahaia Firman. Kalau jemaat semakin meningkat pelayanannya, tidak begitu-begitu terus.
Apa
yang menyebabkan ketenggelaman, apa
yang membuat merosot? Angin dan gelombang. Angin itu angin pengajaran palsu,
gelombang itu gelombang
pencobaan, gelombang dosa. Ini yang membuat tenggelam dan merosot. Waktu makin diberkati ekonominya mulai dia berbuat
dosa. Kalau dulu jangankan mau beli yang aneh-aneh, beli air putih saja tidak
bisa. Setelah dia diberkati, macam-macam dia beli, bukan cuma air putih tetapi
yang racun bagi tubuhnya dibeli, minuman keras dan lain-lain. Digulung gelombang dosa, dia mulai tenggelam. Awalnya dipakai Tuhan luar biasa lalu mulai bangga dan sombong, itu dihantam
oleh gelombang. Mau mendengar
ajaran lain itu sudah diterpa angin. Kalau
dibiarkan akan tenggelam di lautan api dan belerang, neraka selamanya.
Sore
ini mungkin kita datang dalam keadaan
tenggelam dan merosot jasmani dan rohani, ayo angkat tangan kepada Tuhan. Bertobat, selesaikan dosa, tergembala dengan benar dan
baik, memberi kepada sesama yang membutuhkan dan untuk pekerjaan Tuhan bahkan di
saat kita butuh, ditambah bisa menyembah Tuhan, ulurkan 2 tangan kepada Tuhan, andalkan Tuhan lebih dari semuanya maka semua
diangkat. Sampai nanti kita diangkat di
awan-aman bertemu Yesus Mempelai Pria
Sorga,
masuk pesta nikah Anak Domba Allah dalam
satu suara penyembahan yaitu seruan haleluya.
Wahyu
19:6-7
19:6
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air
bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan,
Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Ketika
segala sesuatu sedang merosot, bukan untuk saling mempersalahkan satu dengan
yang lain tetapi untuk mengangkat
2 tangan kepada Tuhan, menyembah berseru haleluya. Maka kita diangkat kembali,
dipulihkan oleh Tuhan sampai di angkat ke awan-awan menyambut Yesus dengan
berseru haleluya.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar